GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PAPUA

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ABEPURA GUBERNUR PAPUA,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 38 TAHUN 2011 TENTANG DANA RENCANA STRATEGIS PEMBANGUNAN KAMPUNG (RESPEK)

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN JABATAN BIRO BINA MENTAL SPIRITUAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF KHUSUS GUBERNUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG KOMISI HUKUM AD HOC DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA,

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH DAERAH KEPADA PIHAK KETIGA

GUBERNUR PAPUA UBERNUR PRORRRRRRRRRRRI PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF AHLI GUBERNUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 33 TAHUN 2011

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENERTIBAN PENDUDUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

GUBERNUR PAPUA. PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 30 TAHUN 2012ATahunHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI PAPUA TAHUN 2013

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 3 TAHUN 2010 T E N T A N G PEMBIDANGAN TUGAS ASISTEN SEKRETARIS DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG PEMBERIAN DAN PEMANFAATAN INSENTIF PEMUNGUTAN PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH KHUSUS PROVINSI PAPUA NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG PENANGANAN KHUSUS TERHADAP KOMUNITAS ADAT TERPENCIL

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 52 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 14 TAHUN 2003 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 37 TAHUN 2007

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI PAPUA

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 103 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PENJABARAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 26 TAHUN 2010 TENTANG PENGARUSUTAMAAN HIV DAN AIDS MELALUI PENDIDIKAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI PAPUA

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR JAWA TIMUR TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

2016, No Tahun 2015 Nomor 3); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KOMITE NASIONAL KEUANGAN SYARIAH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI PAPUA TAHUN 2011

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 124 TAHUN 2001 SERI D.121 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 49 TAHUN 2001 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS SOSIAL DAN PEMUKIMAN PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 76 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI PAPUA BUPATI KEPULAUAN YAPEN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 7 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA BATU KEPUTUSAN WALIKOTA BATU NOMOR: 180/24/KEP/ /2013 TENTANG TIM TEKNIS OTONOMI DAERAH KOTA BATU WALIKOTA BATU,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 123 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA

PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Revisi PP.38/2007 serta implikasinya terhadap urusan direktorat jenderal bina upaya kesehatan.

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 925/417/TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SORONG,

GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PROGRAM PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI IRIAN JAYA BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN WAROPEN

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BATU TAHUN 2015

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA DAN PROVINSI PAPUA BARAT

GUBERNUR PAPUA KEPUTUSAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 925/411/ TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

2017, No Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 91 TAHUN 2016 TENTANG KOMITE NASIONAL KEUANGAN SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut dari Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pelayanan kesehatan perlu dilakukan langkah-langkah konkrit dan terencana untuk mempercepat tercapainya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik; b. bahwa pelayanan kesehatan di Provinsi Papua memerlukan percepatan serta peningkatan dan optimalisasi guna mewujudkan cita-cita pelaksanaan Otonomi Khusus di Provinsi Papua; c. bahwa dalam rangka percepatan pelayanan kesehatan di Provinsi Papua diperlukan pelibatan empat unsur (tungku) yaitu Pemerintah, Agama, Adat dan Masyarakat; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Gubernur Papua tentang Pembentukan Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten- Kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2907); 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4151) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Perubahan Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884); 3. Undang-Undang.../2

- 2-3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5066); 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694); 8. Peraturan Daerah Provinsi Papua Nomor 7 Tahun 2010 tentang Pelayanan Kesehatan (Lembaran Daerah Provinsi Papua Tahun 2010 Nomor 7); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR PAPUA TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PAPUA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Gubernur ialah Gubernur Papua. 2. Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua adalah kebijakan dan program Pemerintah Provinsi Papua yang sistematis, terencana, terukur, dan sinergis guna mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Papua. 3. Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua yang selanjutnya disebut UP2KP, adalah lembaga yang dibentuk oleh Gubernur guna percepatan implementasi kebijakan di bidang kesehatan di Provinsi Papua. BAB.../3

- 3 - BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Gubernur ini dibentuk Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP). BAB III TUJUAN DAN PELAKSANAAN Pasal 3 Percepatan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat guna pencapaian Papua Sehat, Mandiri dan Sejahtera 2018. Pasal 4 Percepatan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua dilaksanakan melalui peningkatan koordinasi, sinergi dan sinkronisasi perencanaan, serta pengendalian pelaksanaan program dan kegiatan yang berasal dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan lembaga mitra pembangunan kesehatan Papua. Pasal 5 Pelaksanaan Percepatan Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua mengacu kepada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI, Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Provinsi Papua 2013-2018, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Provinsi Papua 2013-2018, Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta memperhatikan grand design pembangunan kesehatan Provinsi Papua. BAB IV KEBIJAKAN DAN STRATEGI Pasal 6 Kebijakan dan strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan Percepatan Pembangungan Kesehatan Papua sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 meliputi : a. pengembangan dan pelibatan masyarakat adat Papua dan lembaga keagamaan selaku mitra strategis pemerintah dalam proses pembangunan kesehatan; b. pemantapan hubungan kerja antara Dinas Kesehatan Provinsi, SKPD Provinsi Papua, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah Provinsi Papua, Rumah Sakit Umum Daerah milik Kabupaten/Kota, rumah sakit mitra dan lembaga mitra pembangunan kesehatan; c. pelaksanaan sistem layanan kesehatan yang terintegrasi; d. revitalisasi dan perluasan cakupan pelayanan kesehatan dasar di kampung; e. peningkatan.../4

- 4 - e. peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit menular melalui Jaminan Pembiayaan Masyarakat Papua berbasis Regionalisasi; f. peningkatan pembangunan infrastruktur kesehatan dasar dan kesehatan rujukan serta konektivitas rujukan antar daerah; g. peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan kesehatan serta pengembangan tenaga profesional kesehatan yang sebanyak mungkin berasal dari dalam wilayah Papua sendiri, khususnya orang asli Papua; dan h. pengembangan peranan perempuan dan kesetaraan gender dalam mendukung pembangunan kesehatan. BAB V KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI SERTA KEWENANGAN Pasal 7 KEDUDUKAN (1) Kedudukan UP2KP berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur. (2) UP2KP dipimpin oleh seorang Direktur Eksekutif. (1) UP2KP bertugas : Pasal 8 TUGAS DAN FUNGSI a. membantu Gubernur dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembangunan kesehatan sesuai rencana strategis bidang kesehatan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan; dan b. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. (2) Dalam melaksanakan tugasnya UP2KP mempunyai fungsi : a. membantu Gubernur dalam menjabarkan kebijakan pembangunan kesehatan nasional ke dalam program kesehatan Pemerintah Provinsi Papua; b. menetapkan unsur dan tata cara audit pelaksanaan program kesehatan; c. melaksanakan pemantauan kemajuan dan mengusulkan langkah langkah untuk memperlancar dan mempercepat pelaksanaan program kesehatan; d. membantu Gubernur dalam mengelola pelaksanaan sinkronisasi dan konsistensi perencanaan, pemantauan, pengendalian, kelancaran dan percepatan program pembangunan kesehatan; e. membantu Gubernur dalam menemukan kendala dalam pelaksanaan program kesehatan serta cara mengatasinya; f. menampung saran dan keluhan masyakat, melakukan audit atas keterlambatan dan atau kegagalan pelaksanaan program kesehatan, melaporkan kepada Gubernur serta membantu untuk mengatasinya; g. membantu.../5

- 5 - g. membantu Gubernur dalam pengendalian 15 ( Lima Belas ) Program Prioritas Bidang Kesehatan yang meliputi : 1. Pelibatan tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat dalam mensosialisasikan program kesehatan yang menyangkut kehidupan masyarakat, penanggulangan bencana dan krisis kesehatan; 2. Jaminan Pembiayaan Kesehatan Masyarakat Papua hingga ke kampung (Total Coverage ) dengan menggunakan Kartu Papua Sehat (KPS); 3. Pendirian rumah sakit papua tipe A sebagai pusat rujukan di Kawasan Pasifik dan Pusat Pendidikan Kedokteran di Tanah Papua; 4. Pendirian dan atau pengembangan 4 (empat) rumah sakit regional tipe B di Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Nabire, dan Kabupaten Merauke; 5. Pendirian dan atau pengembangan rumah sakit spesialis yaitu rumah sakit penyelamat ibu dan anak, rumah sakit penyakit tropis (tropical disease center), rumah sakit trauma dan onkologi (traumatic and oncologic center) di Kota dan Kabupaten Jayapura; 6. Penyiapan 1000 dokter umum, 1000 perawat/bidan dengan keahlian khusus, 750 apoteker dan 500 dokter spesialis yang berasal dari Papua terutama orang asli Papua; 7. Pendirian dan pengembangan pusat pendidikan kesehatan/pelatihan kesehatan khas Papua seperti SPK, SMAKES, Bidan C dan Balai Pelatihan Kesehatan Papua; 8. Pendirian dan atau pengembangan pusat promosi kesehatan di Provinsi dan 29 Kabupaten/Kota guna peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat ( PHBS ) di kampung; 9. Penurunan angka kematian ibu hingga 275 per 100.000 kelahiran hidup di tahun 2018 serta revitalisasi Keluarga Berencana (KB) khas Papua; 10. Penurunan angka kematian balita hingga 34 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2018 serta pencapaian kampung UCI hingga 80%; 11. Penurunan angka presentase gizi buruk pada bayi, balita hingga 13,5 % ditahun 2018; 12. Peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan masyarakat sampai ke kampung-kampung terpencil melalui layanan kesehatan terbang dan layanan kesehatan terapung; 13. Pengendalian penyakit menular yang terfokus pada ATM yaitu AIDS berupa penemuan 25.000 kasus HIV dan 100% mendapat terapi, tidak ada infeksi HIV baru (Zero infection), tuberkulosis (TBC ) yaitu penemuan kasus TBC hingga 75%, sukses pengobatan TBC hingga 86% dan malaria berupa annual parasite index (API) hingga 45 perseribu, slide positif rate hingga < 5% serta penyakit tidak menular diikuti penyehatan lingkungan; 14. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauann, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat, regensia, alat kesehatan, sarana kesehatan melalui mekanisme satu pintu serta pengawasan obat dan makanan di 29 Kabupaten/Kota; 15. Pengembangan sistim informasi kesehatan terintegrasi melalui bank data kesehatan di 29 Kabupaten/ Kota. Pasal.../6

- 6 - Pasal 9 WEWENANG (1) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 UP2KP diberikan wewenang untuk : a. mengelola sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia, keuangan dan teknologi untuk melaksanakan pengawasan dan pengendalian pembangunan kesehatan; b. melakukan koordinasi dengan SKPD kesehatan, SKPD non kesehatan di Provinsi maupun Kabupaten/Kota dan lembaga mitra pembangunan kesehatan dalam melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian pembangunan kesehatan; dan c. memperoleh informasi dan dukungan teknis dalam pelaksaan tugas dan fungsinya dari Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/Kota, lembaga mitra pembangunan kesehatan dan pihak lain yang terkait. (2) Pelaksanaan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan arahan/petunjuk Gubernur. Pasal 10 (1) Untuk kelancaran pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangannya Direktur Eksekutif UP2KP dapat menghadiri rapat kerja antara SKPD Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dengan Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten /Kota dan atau Majelis Rakyat Papua (MRP) sesuai keperluan yang berkaitan dengan tugas, fungsi dan kewenangan UP2KP. (2) Kehadiran UP2KP dalam acara/kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan arahan/petunjuk Gubernur. BAB VI SUSUNAN ORGANISASI Pasal 11 (1) Susunan organisasi UP2KP terdiri dari : a. Direktur Eksekutif; b. 2 (dua) Direktur; dan c. Tenaga Profesional. (2) Tenaga profesional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari tenaga ahli kesehatan, tenaga ahli non kesehatan, asisten ahli, asisten muda dan tenaga terampil, masing masing paling banyak 10 (sepuluh) orang. (3) Dalam melaksanakan tugas, fungsi dan kewenangannya, Direktur Eksekutif UP2KP dapat membentuk tim khusus untuk penanganan masalah tertentu. (4) UP2KP dapat menggunakan jasa konsultan dari luar pemerintahan sepanjang diperlukan setelah mendapat persetujuan Gubernur. Pasal.../7

- 7 - Pasal 12 Rincian tugas dan fungsi Direktur, Tenaga Profesional dan Tim Khusus ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur atas usul Direktur Eksekutif, setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua. BAB VII SEKRETARIAT Pasal 13 (1) Untuk memberikan dukungan teknis dan administrasi UP2KP dibentuk sebuah Sekretariat UP2KP. (2) Sekretariat UP2KP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh Kepala Sekretariat yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Eksekutif UP2KP dan secara administratif berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua. (3) Sekretariat UP2KP mempunyai tugas memberikan dukungan teknis dan administrasi kepada UP2KP. Pasal 14 (1) Sekretariat UP2KP terdiri dari paling banyak 3 ( tiga ) bagian. (2) Setiap bagian terdiri dari paling banyak 2 (dua ) sub bagian. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rincian susunan organisasi, tugas, fungsi, dan tata kerja Sekretariat UP2KP ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur atas usul Direktur Eksekutif, setelah mendapat pertimbangan tertulis dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua. BAB VIII TATA KERJA Pasal 15 Ketentuan mengenai tata kerja UP2KP ditetapkan oleh Direktur Eksekutif setelah mendapat pertimbangan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua. BAB IX PEMBIAYAAN Pasal 16 (1) Pendanaan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi UP2KP bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. (2) Seluruh.../8

- 8 - (2) Seluruh dana yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pembangunan dikelola, dikoordinasikan, dan dipertanggungjawabkan oleh Direktur Eksekutif UP2KP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Direktur Eksekutif UP2KP dapat bekerja sama dengan pihak lain dalam rangka pengawasan dan pengendalian percepatan pembangunan kesehatan yang tidak dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sepanjang tidak merugikan keuangan negara/daerah dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. BAB X KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Papua. Diundangkan di Jayapura Pada tanggal 25 Juli 2013 Sekretaris Daerah Provinsi Papua CAP/TTD drh. CONSTANT KARMA BERITA DAERAH PROVINSI PAPUA TAHUN 2013 NOMOR 16 Untuk salinan yang sah sesuai dengan yang asli KEPALA BIRO HUKUM Ditetapkan di Jayapura pada tanggal 24 Juli 2013 GUBERNUR PAPUA, CAP/TTD LUKAS ENEMBE, SIP, MH ROSINA UPESSY, SH