BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan. Tugas dan fungsi pemerintahan daerah menurut undang-undang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya kesehatan masyarakat harus benar-benar mendapatkan perhatian,

BUPATI ROKAN HILIR PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU BAIS KABUPATEN ROKAN HILIR

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia Indonesia yang tangguh. Pembangunan dalam sektor kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kesadaran masyarakat terhadap pentingnya arti kesehatan, maka jasa

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 01 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN RANTAU KOPAR KABUPATEN ROKAN HILIR

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat

BAB I PENDAHULUAN. keadaan lingkungan tempat bidan bekerja (Soepardan & Hadi, 2008).

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

PENDAHULUAN. harus disediakan oleh pemerintah. Tiap seluruh warga masyarakat / setiap orang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Tentang Klinik Bidan IIS JONI

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Undang-undang RI No. 53 tahun 1999.Kabupaten Rokan Hilir terletak di pesisir timur Pulau

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kebutuhan primer yang harus dipenuhi oleh seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN) yaitu suatu tatanan yang menghimpun berbagai upaya

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PERSALINAN AMAN

BAB I PENDAHULUAN. bermutu, dan terjangkau. Hak warga negara dijamin oleh pemerintah dalam

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. prioritasnya adalah pembangunan di bidang kesehatan. Untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut diselenggarakan berbagai

SKRIPSI. Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh : SINTIA DEWI J

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan pembangunan nasional, yang dilakukan oleh pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

BAB I PENDAHULUAN. yang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. ketika berobat ke rumah sakit. Apalagi, jika sakit yang dideritanya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan. Salah satu misi tersebut adalah memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. padat modal dan padat teknologi, disebut demikian karena rumah sakit memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI NOMOR 27 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

I. PENDAHULUAN. Sejak pertama kali berdirinya suatu negara, pemerintah dan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

secara jelas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap penduduk, agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat melakukan aktivitas sehari-hari dalam hidupnya. Sehat adalah suatu

I. PENDAHULUAN. adalah pelayanan dalam bidang kesehatan. Pelayanan bidang kesehatan yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang paling penting dalam setiap kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting. Kesehatan tubuh. merupakan hal yang penting karena dapat mempengaruhi individu dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia. Sehat mencantumkan empat sasaran pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. prasarana UPT Kesmas Tegallalang I telah dilengkapi dengan Poskesdes, Pusling,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pada jaman modern sekarang ini kemajuan dunia kesehatan semakin baik.

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

SKRIPSI. Skripsi ini Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Gizi. Disusun Oleh: DELIFIANI HIDAYATI J

BAB I PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih menjadi masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang, termasuk kesehatan dituntut agar lebih berkualitas. Rumah sakit juga berubah

BAB I PENDAHULUAN. orang menginginkan kesehatan karena kesehatan dinilai sangat berharga dan mahal.untuk itu,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

(GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Rokan Hilir Propinsi Riau. Kecamatan ini memiliki luas sekitar 2.146,36 KM 2, memiliki

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemerintah Indonesia selalu mengupayakan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BAB 1 PENDAHULUAN. Kasus gizi buruk masih menjadi masalah dibeberapa negara. Tercatat satu

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

Perbandingan Kualitas Pelayanan Publik Pada Puskesmas Ungaran dan. Puskesmas Leyangan di Kabupaten Semarang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB 1 PENDAHULUAN. orang per orang, tetapi juga oleh keluarga, kelompok dan bahkan masyarakat. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dan saat ini masyarakat mulai memasukkan kebutuhankebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perbekalan kesehatan adalah pelayanan obat dan perbekalan kesehatan

PROVINSI KALIMANTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,

BAB I PENDAHULUAN. Namun seiring berkembangnya zaman, rumah sakit pada era globalisasi

BAB I `PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang membutuhkan kesehatan, kesehatan merupakan hak bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1996 TENTANG TENAGA KESEHATAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. derajat kesehatan yang optimal (Sarwono, 2002). Sejak awal pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pemerintah daerah dibentuk berdasarkan azas desentralisasi selanjutnya disebut daerah otonomi. Tujuannya pemberian otonomi pada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Tugas dan fungsi pemerintahan daerah menurut undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pelayanan pemerintah terhadap masyarakat. Lebih lanjut dapat dijelaskan bahwa keterlibatan pemerintah dalam hal ini yakni sebagai penanggung jawab di bidang pembangunan dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan masyarakat sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum yang merupakan tujuan nasional yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Dengan desentralisasi kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah, dalam hal ini kemampuan pemerintah daerah untuk melaksanakan berbagai kewenangan yang selama ini dilaksanakan oleh pemerintah pusat.untuk itu, pemerintah daerah harus mampu memberikan pelayanan yang lebih berkualitas, efeisien, efektif, dan bertanggung jawab. Senada dengan penjelasan di atas, bahwa menjadi tanggung jawab pemerintah melalui Dinas Kesehatan yang tercantum dalam Perda Kabupaten Rohan Hilir Nomor 4 tahun 2002 tentang tugas dan fungsi Dinas Kesehatan yaitu: Pasal 14 ayat (1) Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan, upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Ayat (2) Tanggung jawab pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikhususkan pada pelayanan publik. Pasal 15 Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan lingkungan, tatanan, fasilitas kesehatan baik fisik maupun sosial bagi masyarakat untuk menca`pai derajat 1

2 kesehatan yang setinggi-tingginya. Pasal 16 Pemerintah bertangung jawab atas ketersediaan sumberdaya di bidang kesehatan yang adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pasal 17 Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan yang setinggi tingginya Pasl 18 Pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat dalam bentuk upaya kesehatan. Pasal 19 Pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan segala bentuk upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien, dan terjangkau. Pasal 20 ayat (1) Pem erintah bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat melalui sistem jaminan sosial nasional bagi upaya kesehatan perorangan. Ayat (2) Pelaksanaan sistem jaminan sosial sebagaimana dimaksud pada ayaat 1 dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Untuk melaksanakan pembangunan, bidang kesehatan akan memegang peranan utama, sebab masalah kesehatan adalah masalah yang sangat mendasar yang saling berkaitan erat dengan manusia sebagai pelaku utamanya. Seperti yang dijelaskan dalam UU no 23 tahun 1992 tentang kesehatan yang mana didalam UU 23 tahun 1992 ini tertuang bahwa pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat kesehatan yang besar artinya bagi pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia Indonesia dan sebagai modal pembangunan nasional yang pada hakikatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia (UU No. 23 Tahun 1992, Pasal 3). Oleh sebab itu, pemerintahan harus benar-benar siap dan mampu untuk mengelola setiap potensi yang ada dalam lingkungan masyarakat untuk dapat mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya.pemerintah juga harus cepat dan tanggap dalam memperhatikan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan warga masyarakatnya.diharapkan dengan terciptanya pemerintahan yang tangguh dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan

3 masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan dapat mewujudkan program-program pembangunan kesehatan yang terencana secara efektif dan efisien yang pada akhirnya diharapkan dapat mewujudkan cita cita masyarakat yang adil dan sejahtera. Perlu diakui bahwa keberhasilan pembangunan kesehatan selama ini masih meninggalkan akses-akses sampingan berupa keadaan lingkungan yang kurang stabil, perencanaan pembangunan yang kurang ditopang oleh analisa dampak lingkungan serta tindak lanjut implementasi yang kurang cermat sehingga dikhawatirkan kesemuanya itu menjadi pokok permasalahan secara otomatis dapat menggangu kualitas lingkungan masyarakat secara timbal balik. Selain itu, diketahui bahwa kondisi fasilitas kesehatan yang berada di wilayah KecamatanTanah Putih dinilai sangat memprihatikan. Diketahui wilayah Kecamatan Tanah Putihhanya memiliki 1 Pukesmas, 6 Pustu, 24 Posyandu. Sementara itu, diketahui Desa yang termasuk wilayah administrataif Kecamatan Tanah Putih. Ini dapat memengaruhi askses pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Lebih jelas dapat diihat pada tabel sebagai berikut: Table 1.1 : Sarana Kesehatan di Kecamatan Tanah Putih Tahun 2013 No Nama Desa Jenis Pelayana Kesehatan Masyarakat Puskesmas Pustu Posyandu 1 Sedinginan 1 2 2 Ujung Tanjung 1 5 3 Rantau Bais 1 1 4 Teluk Berembun 1 1 5 Cempedak Rahuk 3 6 Teluk Mega 3 7 Sintong 1 1 8 Sekeladi 1 9 Manggala Sakti 1 5 10 Teladan 1 11 Putat 1 1 Jumlah 1 6 24 Sumber:Dinas KesehatanKabupaten Rokan Hilir tahun 2013

4 Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa sarana kesehatan di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir tidak sebanding dengan perkembangan jumlah penduduk. Oleh sebab itu, perlu adanya peningkatan keberadaan fasilitas tersebut. Adapun jumlah pendudukan yang berada di Kecamatan Tanah Putih dapat dilihat pada tebel sebagai berikut: Table 1.2 : Jumlah Penduduk di Kecamatan Tanah Putih Tahun 2013 No Nama Desa Jumlah Penduduk 1 Sedinginan 5363 2 Ujung Tanjung 10358 3 Rantau Bais 2247 4 Teluk Berembun 649 5 Cempetad Rahuk 2641 6 Teluk Mega 2802 7 Sintong 3542 8 Sekeladi 3050 9 Manggala Sakti 1792 10 Teladan 3272 11 Putat 799 Jumlah 36515 Sumber: Dinas KependudukanKabupaten Rokan Hilir tahun 2013 Berdasarkan tabel di atas, terdapat 36515 jiwa yang hidup di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir yang tersebar di sebelas desa. Dengan jumlah penduduk yang sekian banyak tentunya membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai dan sebanding dengan jumlah penduduk. Selain itu tenaga medis juga memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan terhadap kesehatan masyarakat. Adapun jumlah tenaga medis di Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

5 Table 1.3 : Tenaga Kesehatan di Puskesmas Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kab. Rokan Hilir Tahun 2013 No Tenaga Kesehata Jumlah 1 Dokter spesialis - 2 Dokter umum 3 3 Dokter gigi 1 4 Bidan 6 5 Perawat 45 6 Tenaga Keparmasian 1 7 Tenaga Sanitasi - 8 Tenaga Gizi - 9 Tenaga Kesehatan Masyarakat 1 10 Teknisi Medis 2 Jumlah 59 Sumber:Dinas KesehatanKabupaten Rokan Hilir tahun 2013 Berdasarkan tabel diatas jumlah tenaga kesehatan yang ada di puskesmas sedinginan kecamatan masih kurang. Dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kesehatan di Kecamatan Tanah Puskesmas Sedinginan Putih Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 59 orang. Yang mana jumlah dokter spesialis tadak ada, dokter umum 3 orang, bidan 6 orang, dokter gigi 1 orang, perawat 45 orang, tenaga keparmasian 1, tenaga sanitasi 0, tenaga gizi 0, tenaga kesehatan masyarakat 1, teknisi medis 2. Ini berarti di Kabupaten Rokan Hilir masih kekurangan tenaga kesehatan. Dengan kurangnya jumlah tenaga ini akan mempengaruhi pelayanan kepada masyarakat terutama dalam upaya perbaikan pelayanan kesehatan masyarakat. Untuk dimasa akan datang diharapkan agar tenaga medis dapat menjadi prioritas pemenuhan tenaga kesehatan. Jumlah tenaga medis ini berbading terbalik dengan jumlah kunjungan masiarakat di Pukesmas Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir yang tergambar pada tabel sebagai berikut:

6 Table 1.4 : Jumlah Kunjungan Pasien di Pukesmas Sedinginan Kecamatan Putih Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2012-2013 No Jenis Kunjungan Jumlah Kunjungan 2012 2013 1 Kunjungan ibu hamil 12633 13245 2 Kunjungan tablet tambah darah 43119 45145 3 Cek up persalian 8928 9757 4 Pelayanan ibu nifah 6826 9700 5 Pemberian Pitamin 8957 8987 6 Kunjungan bayi 70 98 7 Imunisasi 4040 4855 Jumlah 84573 91787 Sumber : Puskesmas Tanah Putih Tahun 2013. Tanah Berdasarkan tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa jumlah kunjungan masyarakat ke Pukesmas pada tahun 2012 sebanyak 84573 dan pada tahun 2013 terjadi peningkatan sebanyak 91787. Maka, apabila dibandingkan dengan jumlah kunjungan pasien, maka jumlah tenaga SDM yang ada belum memadai, sehingga masyarakat yang belum terlayanani masih besar dibandingkan masyarakat yang sudah terlayani. Selain fenomena diatas, juga menunjukkan bahwa di pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat belum terlaksana dengan baik, karena adanya indikasi bahwa sebagian masyarakat yang semestinya dirawat inap terpaksa dirawat jalan karena tidak muatnya kamar perawatan di puskesmas, dan sedikitnya tenaga kesehatan sehingga satu orang dokter harus menangani banyak pasien, sebagian masyarakat tidak mengetahui prosedur administrasi dipuskesmas serta pelayanan yang diberikan petugas puskesmas kurang memuaskan masyarakat. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelayanan yang diberikan terhadap masyarakat tidak sesuai dengan keinginan masyarakat, seharusnya Puskesmas merupakan suatu instansi pemerintah harus bisamemberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Dengan adanya kekurangan didalam memberikan pelayanan, maka Puskesmas harus bisa meningkatkan pelayanan agar terciptanya kepuasan bagi masyarakat. Sehingga penulis bermaksud untuk menelitinya lebih lanjut dan kemudian menyajikannya dalam

7 bentuk penulisan skripsi dengan judul: Upaya Dinas Kesehatan dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat ( Studi Kasus di Puskesmas Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir). 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dikemukakan perumusan masalah dalam penelitian ini, adalah: Bagaimanakah Upaya Dinas Kesehatan dalam Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Studi Kasus di Puskesmas Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir) 1.3 Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan harus mempunyai tujuan yang hendak dicapai. Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kualitas pelayanan Dinas Kesehatan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat (studi kasus di Puskesmas Sedinginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir) 2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan dalam meningkatkakan pelayanan kesehatan masyarakat (studi kasus di Puskesmas Sedimginan Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir). 1.4 Kegunaan Penelitian Setelah penelitian ini dilaksanakan dan mendapat suatu gambaran yang ada sesuai dengan data dilapangan, diharapkan dapat memberikan masukan yang berguna bagi dunia praktis. Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut: 1. Kegunaan secara teoritis Konsep- konsep tentang pelayanan kesehatan, dengan kenyataan empiris yang ada dilapangan dan guna mendapatkan gambaran tentang upaya Dinas Kesehatan dalam

8 meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir. 2. Kegunaan praktis Penelitian ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi peneliti selain itu penelitian ini bisa sebagai sumbangan pemikiran, dalam mengaplikasikan ilmu kesehatan masyarakat khususnya bidang kajian administrasi kebijakan kesehatan. 1.5 Sistematika Penulisan Adapun Sistematika penulisan penelitian adalah sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menguraikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian serta sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini merupakan uraian tentang teoriyang berkaitan dengan objek pembahasan. Yang diperoleh dari telaah pustaka, hipotesa serta variabel penelitian yang akan diuraikan pada akhir bab ini. BAB III : METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik penarikan sampel, teknik pengumpulan data, jenis dan sumber data dan teknik analisa data. BAB IV : GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Bab ini membahas sejarah singkat dan karakteristik Kecamatan Tanah Putih, kemudian program-program Dinas Kesehatan di bidang kesehatan masyarakat. BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

9 Pada bab ini akan diuraikan tentang identitas responden, tingkat pendidikan, usia responden dan pembahasan dari hasil penelitian. BAB VI : PENUTUP Pada bab ini akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran.