PEMBUATAN KOLEKTOR PARABOLIK DENGAN DUA LALUAN UNTUK PEMANAS AIR DENGAN TEMPERATUR KELUARAN 80 LAPORAN TUGAS AKHIR

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. khatulistiwa, maka wilayah Indonesia akan selalu disinari matahari selama jam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

RANCANG BANGUN PROTOTIPE ALAT PEMANAS AIR TENAGA SURYA SISTEM PIPA PANAS

Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN

PENGUJIAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR LAUT DENGAN MEMBANDINGKAN PERFORMANSI KACA SATU DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN (BAHAN DAN METODE) keperluan. Prinsip kerja kolektor pemanas udara yaitu : pelat absorber menyerap

Gambar 1.1 Grafik Produksi Minyak Bumi Indonesia Tahun dan Prediksi Untuk Tahun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber energi pengganti yang sangat berpontensi. Kebutuhan energi di

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

ANALISIS THERMAL KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR JENIS PLAT DATAR DENGAN PIPA SEJAJAR

ANALISA PERFORMASI KOLEKTOR SURYA TERKONSENTRASI DENGAN VARIASI JUMLAH PIPA ABSORBER BERBENTUK SPIRAL

Studi Eksperimental Efektivitas Penambahan Annular Fins Pada Kolektor Surya Pemanas Air dengan Satu dan Dua Kaca Penutup

SISTEM PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNGAN. Fatmawati, Maksi Ginting, Walfred Tambunan

DAFTAR ISI. LEMBAR PERSETUJUAN... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PERNYATAAN... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR...

Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik TAMBA GURNING NIM SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Temperatur udara masuk kolektor (T in ). T in = 30 O C. 2. Temperatur udara keluar kolektor (T out ). T out = 70 O C.

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingkat kehidupan dan perkembangan teknologi, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan pokok bagi kegiatan sehari-hari,

BAB IV. HASIL PENGUJIAN dan PENGOLAHAN DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Alat Pengering Yang Digunakan Deskripsi alat pengering yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

SUDUT PASANG SOLAR WATER HEATER DALAM OPTIMALISASI PENYERAPAN RADIASI MATAHARI DI DAERAH CILEGON

BAB I PENDAHULUAN. puluhan kali menggunakan sistem Solar Thermal Collector yang memiliki fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jenis Energi Unit Total Exist

OPTIMALISASI PENYERAPAN RADIASI MATAHARI PADA SOLAR WATER HEATER MENGGUNAKAN VARIASI SUDUT KEMIRINGAN

SKRIPSI ANALISIS PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR DENGAN VARIASI SIRIP BERLUBANG

I. PENDAHULUAN. Pengembangan energi ini di beberapa negara sudah dilakukan sejak lama.

besarnya energi panas yang dapat dimanfaatkan atau dihasilkan oleh sistem tungku tersebut. Disamping itu rancangan tungku juga akan dapat menentukan

TEKNOLOGI PEMANAS AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR TIPE TRAPEZOIDAL BERPENUTUP DUA LAPIS

STUDI EKSPERIMENTAL KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR MODEL WATER HEATER KAPASITAS 10 LITER DENGAN INJEKSI GELEMBUNG UDARA

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan manusia akan energi semakin meningkat setiap tahun seiring dengan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sebagai bintang yang paling dekat dari planet biru Bumi, yaitu hanya berjarak sekitar

ANALISIS TAHANAN DAN STABILITAS PERAHU MOTOR BERPENGGERAK SOLAR CELL

Radiasi ekstraterestrial pada bidang horizontal untuk periode 1 jam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA BAHAN BAKAR KETEL UAP PIPA AIR KAPASITAS 20 TON UAP/JAM PADA PTPN II PKS PAGAR MERBAU

PERFORMANCE ANALYSIS OF FLAT PLATE SOLAR COLLECTOR WITH ADDITION OF DIFFERENT DIAMETER PERFORATED FINS ARE COMPILED BY STAGGERED

BAB 1 PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROTOTYPE BOAT ENERGI SURYA MENGGUNAKAN SOLAR CELL LAPORAN TUGAS AKHIR

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PERUBAHAN DEBIT ALIRAN PADA EFISIENSI TERMAL SOLAR WATER HEATER DENGAN PENAMBAHAN FINNED TUBE

STUDI PERFORMANSI ALAT PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR STUDY OF WATER HEATER PERFORMANCE USING FLAT PLAT SOLAR COLLECTOR

Pengaruh Tebal Plat Dan Jarak Antar Pipa Terhadap Performansi Kolektor Surya Plat Datar

PENINGKATAN KAPASITAS PEMANAS AIR KOLEKTOR PEMANAS AIR SURYA PLAT DATAR DENGAN PENAMBAHAN BAHAN PENYIMPAN KALOR

PEMANFAATAN ENERGI SURYA UNTUK MEMANASKAN AIR MENGGUNAKAN KOLEKTOR PARABOLA MEMAKAI CERMIN SEBAGAI REFLEKTOR

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 Self Dryer dengan kolektor terpisah. (sumber : L szl Imre, 2006).

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

RANCANG BANGUN ALAT PENUKAR KALOR (HEAT EXCHANGER) BERSIRIP HELICAL DENGAN MEMANFAATKAN GAS BUANG SEPEDA MOTOR SEBAGAI PEMANAS AIR

ANALISIS PERBANDINGAN UNJUK KERJA PEMANAS AIR TENAGA SURYA TIPE PLAT DATAR DENGAN SISTEM SINGLE DAN DOUBLE CUTOFF

Karakteristik Pengering Surya (Solar Dryer) Menggunakan Rak Bertingkat Jenis Pemanasan Langsung dengan Penyimpan Panas dan Tanpa Penyimpan Panas

I. PENDAHULUAN. pemanfaatan energi terbarukan menjadi meningkat. Hal ini juga di dukung oleh

DAFTAR ISI. i ii iii iv v vi

ANALISA KARAKTERISTIK ALAT PEMANAS AIR DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR PALUNG PARABOLA

RANCANG BANGUN KONVERSI ENERGI SURYA MENJADI ENERGI LISTRIK DENGAN MODEL ELEVATED SOLAR TOWER

II. TINJAUAN PUSTAKA. kehidupan di dalamnya dari hubungan energi dengan musim, pemenuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber dari masalah yang dihadapi di dunia sekarang ini adalah mengenai

Politeknik Negeri Sriwijaya

Pengaruh Jarak Kaca Ke Plat Terhadap Panas Yang Diterima Suatu Kolektor Surya Plat Datar

RANCANG BANGUN ALAT PENGERING PISANG TENAGA SURYA DAN BIOMASSA (Bagian Pemanas)

Gambar 2. Profil suhu dan radiasi pada percobaan 1

I. PENDAHULUAN. Pemanasan global (global warming) semakin terasa di zaman sekarang ini.

TUGAS AKHIR. Perbandingan Temperatur Pada PTC Dengan Kamera Infrared antara Fluida Air dan Minyak Kelapa Sawit

RANCANG BANGUN PEMANAS AIR TENAGA SURYA ABSORBER GELOMBANG TIPE SINUSOIDAL DENGAN PENAMBAHAN HONEYCOMB OLEH : YANUAR RIZAL EKA SB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Preparasi pengukuran suhu kolektor surya dan fluida kerja dengan Datapaq Easytrack2 System

TUGAS AKHIR ANALISA THERMAL ROOFING MENGGUNAKAN VARIASI MATERIAL ATAP DAN WARNA MATERIAL ATAP PADA SUDUT 45 KE ARAH TIMUR

Rancang Bangun Kolekor Surya Tipe Parabolic Trough untuk Menguapkan Air Laut berbahan Stainless dan Tembaga dengan Luas Tangkapan Cahaya 1 M 2

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Analisa Performa Kolektor Surya Pelat Datar Bersirip dengan Aliran di Atas Pelat Penyerap

ANALISA KOMPONEN KOLEKTOR PADA MESIN PENDINGIN SIKLUS ADSORPSI TENAGA SURYA DENGAN VARIASI SUDUT KOLEKTOR 0 0 DAN 30 0

SIMULASI PERPINDAHAN PANAS KOLEKTOR SURYA TIPE TABUNG PLAT DATAR MENGGUNAKAN PERANGKAT LUNAK CFD

Tugas akhir BAB III METODE PENELETIAN. alat destilasi tersebut banyak atau sedikit, maka diujilah dengan penyerap

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Bengkel Pertanian Jurusan Teknik Pertanian

KARAKTERISTIK PENGERINGAN COKLAT DENGAN MESIN PENGERING ENERGI SURYA METODE PENGERINGAN THIN LAYER

Eddy Elfiano 1, M. Natsir Darin 2, M. Nizar 3

Karakteristik Material Absorber Kolektor Surya Pelat Datar

SISTEM DISTILASI AIR LAUT TENAGA SURYA MENGGUNAKAN KOLEKTOR PLAT DATAR DENGAN TIPE KACA PENUTUP MIRING

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS LAUT BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. l.1 LATAR BELAKANG

PENGUJIAN KOMPOR SURYA TIPE KOTAK DILENGKAPI ABSORBER MIRING

ANALISA PENGARUH VARIASI DIAMETER RECEIVER DAN INTENSITAS CAHAYA TERHADAP EFISIENSI TERMAL MODEL KOLEKTOR SURYA TIPE LINEAR PARABOLIC CONCENTRATING

PENGARUH VARIASI JUMLAH LUBANG BURNER TERHADAP KALORI PEMBAKARAN YANG DIHASILKAN PADA KOMPOR METHANOL DENGAN VARIASI JUMLAH LUBANG 12, 16 DAN 20

PENGHITUNGAN EFISIENSI KOLEKTOR SURYA PADA PENGERING SURYA TIPE AKTIF TIDAK LANGSUNG PADA LABORATORIUM SURYA ITB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. menuntut setiap individu untuk ikut serta di dalamnya, sehingga sumber daya

PENGARUH BENTUK DAN OPTIMASI LUASAN PERMUKAAN PELAT PENYERAP TERHADAP EFISIENSI SOLAR WATER HEATER ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Suatu masalah yang banyak dihadapi oleh negara-negara di dunia

PERANCANGAN SOLAR WATER HEATER JENIS PLAT DATAR TEMPERATUR MEDIUM UNTUK APLIKASI PENGHANGAT AIR MANDI

SKRIPSI PERFORMANSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA MENGGUNAKAN CERMIN TERPUSAT PADA BERBAGAI VARIASI SUDUT KEMIRINGAN PANEL SURYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RANCANG BANGUN KOLEKTOR SURYA PLAT DATAR UNTUK PEMANAS AIR DENGAN KACA BERLAPIS KETEBALAN 5MM SKRIPSI

Tenaga Uap (PLTU). Salah satu jenis pembangkit PLTU yang menjadi. pemerintah untuk mengatasi defisit energi listrik khususnya di Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, baik itu pada bumi dan pada manusia secara tidak langsung [2].

PENGUJIAN PERFORMANSI MESIN PENGERING TENAGA SURYA DENGAN MENGGUNAKAN KOLEKTOR BERSIRIP DAN PRODUK YANG DIKERINGKAN CABAI MERAH

SKRIPSI ANALISA PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PELAT BERGELOMBANG UNTUK PENGERING BUNGA KAMBOJA DENGAN EMPAT SISI KOLEKTOR. Oleh :

Peningkatan Efisiensi Absorbsi Radiasi Matahari pada Solar Water Heater dengan Pelapisan Warna Hitam

Perancangan Solar Thermal Collector tipe Parabolic Trough

ANALISA PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PELAT DATAR DENGAN LIMA SIRIP BERDIAMETER SAMA YANG DISUSUN SECARA EJAJAR. : I Wayan Sudiantara ABSTRAK

Transkripsi:

PEMBUATAN KOLEKTOR PARABOLIK DENGAN DUA LALUAN UNTUK PEMANAS AIR DENGAN TEMPERATUR KELUARAN 80 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI MEKANIK Oleh PANSKINTI OKTONAEL SUMARLIN WARUWU NIM. 1105051030 JURUSAN TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN 2014

DAFTAR ISI Halaman SPESIFIKASI TUGAS AKHIR... ii LEMBAR PERSETUJUAN... iii LEMBAR PENGESAHAN... iv LEMBAR PERSEMBAHAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xi INTISARI... xii ABSTRACT... xiii BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang... 1 B. Rumusan Masalah... 2 C. Tujuan Pembuatan Tugas Akhir... 3 D. Manfaat Pembuatan TugasAkhir... 3 E. MetodePengumpulan Data... 3 F. SistematikaPenulisan... 4 BAB II LANDASAN TEORI A. SejarahKolektor... 5 B. Aplikasi Energi Surya... 5 C. Radiasi Surya... 6 1. Matahari... 6 2. Konstanta Matahari... 7 3. Pengukuran radiasi Surya permukaan Horizotal... 8 a. Terminologi... 8 xi

b. Instrumentasi... 10 4. Posisi Matahari... 12 D. Perhitungan Energi Surya... 17 E. Sudut Surya... 18 F. Mekanisme Perpindahan Panas... 19 1. Konduksi... 19 2. Konveksi... 19 3. Radiasi... 20 G. Aliran Fluida Dalam Pipa... 22 1. Jenis jenis Aliran... 22 a. Aliran Laminar... 22 b. Aliran Turbulen... 22 2. Bilangan Reynolds... 23 H. Jenis Jenis Kolektor... 24 1. Kolektor Datar... 24 2. Kolektor pengkonsentrasian... 25 3. Foto Foltaik... 26 4. Kolektor Parabolik... 27 BAB III PERANCANGAN PEMBUATAN KOLEKTOR PARABOLIK A. Pendahuluan... 29 B. Dasar Idealisasi dan Data Perancangan... 29 C. Desain Termal Secara Teoritis... 30 1. Panas Yang Dibutuhkan Kolektor... 30 2. Luas Kolektor Yang Dibutuhkan... 32 3. Panjang Permukaan panas Yang Dibutuhkan... 32 D. Desain Kontruksi... 35 1. Pemilihan bahan Srata Keperluan Yang Dibutuhkan... 35 2. Perencanaan dan Pembuatan bagian Utama Kolektor parabolik... 35 a. Perencanaan dan Pembuatan Kerangka Parabolik... 35 b. Pemasangan Plat Seng Pada Kerangka... 36 xi

c. Pemilihan Kaca Penutup... 37 d. Perencanaan Pipa Absorber... 38 e. Perencanaan Dudukan Kolektor... 38 f. Pemasangan Seluruh Bagian Kolektor... 39 g. Diagram Proses Terjadinya Air Panas... 40 BAB IV ANALISA DATA A. Data HasilPengujianAlat... 42 B. Perhitungan Data Pengujian... 46 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 48 B. Saran... 48 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Persamaan Untuk Perhitungan Surya... 18 Tabel 4.1 Data Pengujian Transmisifitas Kaca... 42 Tabel 4.2 Data Pengujian Kolektor Hari Pertama... 43 Tabel 4.3 Data Pengujian Kolektor Hari Kedua... 44 Tabel 4.4 Data Pengujian Kolektor Hari Ketiga... 45 xii

INTISARI Matahari merupakan sumber energi yang cukup potensial dan dapat dikatakan sebagai sumber energi yang tidak akan habis. Sumber energi yang bersifat kontiniu dan berjumlah besar adalah energi surya. Disamping semakin tingginya kebutuhan energi di tengah tengah masyarakat, maka pemakaian energi atau pemanfaatan energi alternatif menjadi topik yang banyak dibicarakan. Dalam membantu manusia untuk memenuhi kebutuhan akan energi ini, maka diancanglah sebuah kolektor parabolik sebagai pemanas air dengan memfokuskan sinar matahari pada pipa tembaga atau pipa absorber sepanjang 2,6 m dan luas kolektor 5,2 m² untuk memperoleh pancaran radiasi maksimum dari matahari dengan intensitas sebesar 600 W/m² yang dapat menghasilkan temperatur air sebesar 77 dan volume 10 ml/s. Penggunaan kolektor ini mempunyai keuntungan yaitu membantu bahan bakar minyak dan pengurangan konsumsi listrik serta tidak menimbulkan polusi. Kata Kunci : Penghematan, Energi, Kolektor.

ABSTRACT The sun is enough source potential and we can say as energy source which wil not finished. Energy source having the character of continue and amount to large is solar energy. Beside excelsior of requirement of medial energy of society, hence usage of energy or exploiting of alternative energy become topic which discussed many. In assisting of man in fulfilling this dissocation energy diatomic requirement to, hence designed by a collector of absorber with length 2,6 m and plane level 5,2 m² to obtain get maximum emission of radiation of sun radiant exposure 600 W / m² and about is result temperature 77 and volume 10 ml/s. Usage of this collector have advantage that is assisting materials of fuel and reduction of consumption of listric and also do not generate polutan. Keyword : Thrift, Energy, Collector.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini kebijakan pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi, Indonesia kini menaikkan harga BBM dan mengurangi subsidi. Seperti yang kita ketahui SUMBAGUT (Sumatera Bagian Utara ) sedang mengalami krisis listrik. Salah satu cara untuk berperan serta dalam mendukung hal ini adalah menganjurkan kepada masyarakat agar menghemat energi dan memanfaatkan langsung energi surya melalui suatu kolektor parabolic untuk memanaskan air. Kolektor parabolic merupakan suatu fenomena spekular pada permukaan parabolic. Yang terbuat dari stenless bila diarahkan pada sinar surya maka seluruh komponen sorotan yang diterima akan dipantulkan kembali ke sebuah titik yang disebut fokus. Absorber atau pipa-pipa tembaga sepanjang 2,5 meter yang ditempatkan di sekitar fokus dapat memunculkan temperatur medium lebih kurang80ºc karena pemusatan sinar radiasi surya itu menghasilkan panas yang sangat besar. Pada umumnya air panas dibutuhkan oleh masyarakat luas untuk berbagai keperluan, misalnya untuk mandi dan mencuci barang yang berlemak akan lebih mudah melarutkannya dengan sabun menggunakan air hangat dibandingkan dengan meggunakan air dingin. Pada umumnya air panas diperoleh dengan memasak air dengan menggunakan bahan bakar. Perlu diketahui bahan bakar fosil yang akan menimbulkan polusi udara yaitu terbentuknya CO, Nox, Sox dan senyawa kimia yang sangat berbahaya. Selain bahan bakar jenis ini merupakan sumber energi yang tidak dapat dikembangkan sehingga suatu saat akan habis maka, perlu dicari sumber energi yang alternatif. Energi radiasi matahari merupakan salah satu bentuk energi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan guna mengurangi pemakaian energi fosil. Matahari merupakan salah satu planet luar angkasa yang membangkitkan energi sendiri yang tidak terhabiskan. Energi radiasi matahari yang tersedia diluar atmosfer dikenal dengan konstanta surya sebesar 1353 W/ dikurangi dengan 1

intesitasnyaoleh penyerapan pantulan atmosfer sebelum mencapai permukaan bumi. Suatu karunia indah bahwa Indonesia terletak di garis khatulistiwa yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun, sehingga bentuk energi surya ini dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif. Energi radiasi matahari dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air digunakan suatu perangkat pengumpul energi radiasi matahari yang sampai pada permukaan bumi dan mengubahnya menjadi panas yang berguna. Perangkat ini disebut kolektor surya salah satu diantaranya adalah kolektor surya tipe parabolic. Kolektor surya tipe parabolic ini digolongkan sebagai kolektor surya plat datar dengan permukaan cekung. Prinsip kerjanya adalah dengan memfokuskan panas yang diterima dari matahari pada suatu titik sehingga besar panas yang dapat menggantikan panas dari kompor minyak atau bahan bakar. Sebagai titik tolak dari perhitungan geometris dari kolektor diantaranya luasan permukaan kolektor, kemiringan terhadap intensitas radiasi matahari langsung, suhu air yang dipanaskan, pengukuran energi perhari dan energi yang dihasilkan perhari. Bertolak dari alasan di atas penulis berusaha merancang sebuah peralatan sederhana yang berfungsi untuk memanaskan air dengan memanfaatkan energi panas matahari. Peralatan ini disebut kolektor parabolic dengan dua laluan untuk pemanas air yang dapat berguna untuk kalangan rumah tangga dan untuk industri dengan fungsi yang sama. B. Rumusan Masalah Dalam merancang solar thermal dengan menggunakan pemanas surya tipe parabolic dengan dua laluan memberikan batasan masalah tentang hal hal yang dibahas antara lain: 1. Bagaimana menentukan dimensi masing masing komponen peralatan? 2. Bagaimana menghitung energi surya yang dihasilkan? 3. Bagaiman menghitung analisa biaya dalam pembuatan peralatan? 4. Bagaimana menyimpulkan hasil kerja peralatan? 2

C. Tujuan Pembuatan Tugas Akhir Adapun tujuan dari pembuatan proyek rancang bangun ini adalah : 1. Untuk menentukan komponen kolektor parabolic untuk pemanas air. 2. Untuk menghitung energi surya yang dihasilkan panas matahari. 3. Untuk menghitung analisa biaya dalam pembuatan sebuah kolektor parabolic. D. Manfaat Pembuatan Tugas Akhir Hasil dari rancang bangun pada tugas akhir ini bermanfaat untuk berbagai pihak adalah : 1. Diharapkan bermanfaat bagi kalangan rumah tangga dan kalangan bisnis perhotelan dan properti sebagai pemanas air. 2. Manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengembangkan energi alternatif dengan teknologi sederhana yang dapat mengurangi penggunaan energi fosil. 3. Manfaat bagi Politeknik Negeri Medan Jurusan Teknik Mesin terutama Program Studi Teknik Konversi Energi khususnya adalah untuk membuka pola pikir dan kreativitas mahasiswa dalam merancang suatu peralatan yang memanfaatkan energy matahari sebagai sumber alternatif. 4. Membantu para pembaca dalam mengembangkan pemanfaatan energi surya dan menambah pengetahuan bagi yang berminat memodifikasi alat ini. E. Metode Pengumpulan Data Metode penulisan tugas akhir ini dilakukan penulis dalam menyelesaikan rancang bangun ini adalah : 1. Studi pustaka yaitu mempelajari buku buku referensi, literatur didalam melengkapi teori yang berhubungan dengan peralatan ini. 2. Ilmu yang diperoleh dari bangku perkuliahan mengenai energi alternatif. 3. Konsultasi dan bimbingan kepada dosen pembimbing dan dosen dosen yang berhubungan dengan rancang bangun ini. 3

4. Diskusi dengan teman teman. F. Sistematika Penulisan Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman, maka penulis membuat sistematika penulisan dalam laporan tugas akhir ini sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan pembuatan tugas akhir, manfaat pembuatan tugas akhir, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan tugas akhir. BAB II DASAR TEORI Bab ini berisikan tentang dasar teori yang digunakan yaitu sejarah kolektor, aplikasi energi surya, radiasi surya, perhitungan energi surya, sudut surya, nilai isolasi surya, mekanisme perpindahan panas, dan jenis jenis kolektor. BAB III PERANCANGAN PEMBUTAN KOLEKTOR PARABOLIC Bab ini berisi tentang dasar idealisasi dan data perancangan, desain thermal data pengujian alat secara teoritis dan konstruksi. BAB IV ANALISA DATA Bab ini berisikan hasil data pengujian yang diperoleh dari setiap pengujian alat dan analisa data pembuatan tugas akhir. BAB V PENUTUP Bab ini sebagai penutup berisikan kesimpulan dan saran yang diperoleh. 4