NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

dokumen-dokumen yang mirip
NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

DIAGNOSIS DAN MANAJEMEN CEDERA OLAHRAGA dr. Novita Intan Arovah, MPH Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

Pengantar Cedera Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang. masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan

CEDERA OLAHRAGA PADA SENAM DAN UPAYA P3K. Oleh: Dr. Sugeng Purwanto Dosen PJKR FIK UNY

Abstrak. Kata kunci : Cedera perenang, rehabilitasi

Penanganan atau pertolongan terhadap cedera Oleh Tri Ani Hastuti

Oleh: Agri Fera Endah Setiani dan Bambang Priyonoadi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sepak bola merupakan olahraga yang paling populer di dunia. Daya

Kata kunci: Penanganan Cedera, Olahraga.

Oleh: dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

PATOFISIOLOGI CEDERA

Lampiran 1 Lembar permohonan dan persetujuan menjadi talent video

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan khususnya yaitu olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dilihat dengan membagi aktivitas olahraga berdasarkan tujuan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil pengindraan atau hasil tahu, setelah orang

CEDERA OLAHRAGA. By : Faidillah Kurniawan

IDENTIFIKASI CEDERA PADA OLAHRAGA BULUTANGKIS USIA DINI-PEMULA di KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN.

Identifikas Cedera Sepakbola... (Wahyu Irsyad Kamal Faozan) 1

NARASI KEGIATAN TIM KESEHATAN DALAM RANGKA KEJUARAAN TERBUKA TAE KWON DO PRA YUNIOR TAHUN 1999

RESPON HUNTING PADA TERAPI DINGIN PADA PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA. Oleh: Novita Intan Arovah Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

ANALISIS FAKTOR RISIKO SPORT INJURY PADA ATLET BULUTANGKIS ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS BERMAIN BULUTANGKIS DENGAN KECENDERUNGAN TERKENA TENNIS ELBOW DI GOR BULUTANGKIS DIRGANTARA KARTASURA

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

BAB I PENDAHULUAN. secara terstruktur dengan berpedoman pada aturan-aturan atau kaidah-kaidah. pengunaan energi/kalori oleh tubuh (Afriwardi, 2011).

KEJADIAN NYERI BAHU PADA OLAHRAGAWAN BULUTANGKIS PUTRA DI PERSATUAN BULUTANGKIS TAMA TARAMAN YOGYAKARTA

LATIHAN PENDAHULUAN DAN LATIHAN PENUTUP PADA OLAHRAGA

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT WORKSHOP PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA Oleh: Ali Satia Graha, M.Kes.

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAYU ASMARA YUDHA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga semakin lama mendapat tempat di dunia kesehatan sebagai salah

Olahraga Ringan Bagi Penderita Diabetes

Oleh (Tim Pengampu) Cerika Rismayanthi, M.Or. Ahmad Nasrulloh, M.Or. Fatkhurahman Arjuna, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. Dengan majunya kebudayaan manusia saat ini, banyak terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. latihan olahraga, sebab penguasaan teknik dan pematangan psikis akan

BAB I PENDAHULUAN. tingkat anak-anak sampai orang dewasa, baik pria maupun wanita. Pada awal

PENGETAHUAN CEDERA OLAHRAGA PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIMED. Nurhayati Simatupang,

BAB I PENDAHULUAN. khususnya olahraga prestasi. Olahraga prestasi yang dimaksud dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga merupakan suatu fenomena yang mendunia dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pekerjaan dan bergerak. Kebugaran jasmani yang dibutuhkan untuk

SPORT MASSAGE SURYA ADHITYA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa

BAB I PENDAHULUAN. ini hanya membuka 1 jurusan saja yaitu MO (mekanik otomotif) dan sampai

TINGKAT PENGETAHUAN PEMAIN DI UKM FUTSAL UNY TENTANG PENANGANAN DINI CEDERA DENGAN METODE RICE

BAB II SEJARAH TENIS MEJA DAN GAMBARAN UMUM UNIT KEGIATAN. Tenis meja merupakan olahraga yang sangat bagus dimainkan untuk kesehatan,

2

BAB I PENDAHULUAN. berubah mengikuti perkembangan jaman. Naluri manusia yang selalu ingin

ANALISIS CEDERA OLAHRAGA DAN PERTOLONGAN PERTAMA PEMAIN SEPAK BOLA. Erwan Nur Arinda

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KEJUARAAN PEKAN OLAHRAGA PELAJAR WILAYAH (POPWIL) III DI KABUPATEN BANTEN TAHUN 2012.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain, mudah memperoleh teman, sukses dalam pekerjaan dan

Fitria Dwi Andriyani, M.Or.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap cabang olahraga mempunyai sejarah kelahirannya sendiri-sendiri, begitu juga

Sepak Bola. 1. Lapangan dan Peralatan Sepak Bola

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok oleh dua tim dengan beranggotakan masing-masing lima orang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laktat merupakan produk akhir dari metabolisme anaerobik, proses ini berlangsung tanpa adanya oksigen.

PEMAHAMAN PENANGANAN DAN PEMBERIAN PERTOLONGAN PERTAMA DALAM CEDERA OLAHRAGA PADA ANGGOTA PMR SMP NEGERI 20 JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Olahraga saat ini telah menjadi kebutuhan setiap individu karena

BAB I PENDAHULUAN. yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran. dalam pembinaan dan peningkatan olahraga khususnya cabang bolavoli.

RANCANGAN BAHAN AJAR. Nama Mata Kuliah : KESEHATAN OLAHRAGA Kode Mata Kuliah : KOR 541 Bobot SKS : 4 SKS

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT KEJUARAAN PROVINSI PANAHAN SE-DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN Oleh: Yudik Prasetyo, M.Kes.

CEDERA OLAHRAGA PADA ATLET SOFTBALL KOTA CILEGON (SUATU SURVEY MENGENAI CEDERA OLAHRAGA)

PENDAHULUAN. cabang-cabang olahraga. Atlet yang menekuni salah satu cabang tertentu untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki banyak penggemar di Indonesia. Perkembangan Bola Voli di

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan atau bagian hidup yang tidak dapat ditinggalkan. dan kebiasaan sosial maupun sikap dan gerak manusia.

Tinjauan Umum dan Peran Sport Medicine dalam Meningkatkan Prestasi Atlet. Oleh : dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

PREVALENSI PENANGANAN CEDERA PADA PEMAIN SEPAK BOLA PERSIDI. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sifat yang berbeda. Mereka yang ekstrim adalah yang sangat rendah emosinya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. moral manusia. Olahraga bukan hanya sekedar hobi, tapi olahraga sudah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan. Makhfudli, 2009: 101). Diungkapkan Sunaryo (2004: 25) menjelaskan

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MINGGIR TENTANG PENANGANAN DINI CEDERA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE RICE

2015 KONTRIBUSI DENYUT NADI ISTIRAHAT DAN KAPASITAS VITAL PARU-PARU TERHADAP KAPASITAS AEROBIK

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana yang memadai serta sumber daya manusia yang handal. Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. commit to user

Sports Science. Pentingnya Sports Science

MASASE DAN PRESTASI ATLET. Oleh : Novita Intan Arovah Dosen Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari masyarakat yang sedang aktif dalam melakukan pembangunan.

BAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur

Bab 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia kegiatan psikologi olahraga belum berkembang secara meluas.

BAB I PENDAHULUAN. wanita atau laki-laki sampai anak-anak, dewasa, dan orangtua bahwa dengan

TEORI DAN METODOLOGI LATIHAN OLEH: YUNYUN YUDIANA

REKTOR CUP 2018 TINGKAT SMA/SMK/MA

Written by Dr. Brotosari Wednesday, 02 September :18 - Last Updated Wednesday, 28 December :53

SEPAK BOLA PUTRI ANTAR KECAMATAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip dasar permainan bola voli adalah untuk memenangkan. bola voli adalah memasukan bola ke daerah lawan untuk memperoleh

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PEMBINA PMR PMI SE- KABUPAATEN TEGAL

PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PORSENI BUMN IX 2016

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkannya, karena hampir setiap toko olahraga menjual peralatan tersebut

CEDERA PADA PERMAINAN BOLABASKET

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

BAB I PENDAHULUAN. baik itu di tingkat Nasional seperti PON ataupun di tingkat Internasional seperti

Transkripsi:

NARASI KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT PENDAMPINGAN KESEHATAN (TIM MEDIS) KEGIATAN PERTANDINGASN PERSAHABATAN SUKMALINDO IV (SUKAN MALAYSIA_INDONESIA) ATAU FOMIM IV (FESTIFAL OLAHRAGA MAHASISWA MALAYSIA INDONESIA) Oleh : dr. Novita Intan Arovah, MPH FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

A. PENDAHULUAN Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan pada kesempatan ini adalah berupa pendampingan kesehatan (tim medis) pada kegiatan olahraga persahabatan Sukan Indonesia-Malaysia (Sukmalindo) yang diselenggarakan pada bulan Juli 2011. Pada kesempatan ini tim medis yang bertugas berupa 1 orang dokter, 1 orang masseur, 1 koordinator kesehatan dan 12 mahasiswa KSR. Cabang olahraga yang dipertndingan berupa bulu tangkis, futsal, hoki, sepak takraw dan bola voli. Kegiatan dilaksanakan pada hari Senin tangal 25 Juli 2011. Kegiatan pertandingan dilaksanakan di GOR UNY dan di lapangan tenis indoor. Pada pertandingan ini tim medis bertugas mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan keamanan pemain dari segi kesehatan serta mendampingi pertandingan sehingga apabila dapat mengatasi apabila terdapat permasalahan kesehatan. B. LATAR BELAKANG KEGIATAN SUKMALINDO 2011 Kegiatan pertandingan persahabatan Sukan Indonesia Malaysia (Sukmalindo) dilaksanakan dalam rangka memumpuk rasa kebersamaan diantara kedua negara. Lebih lanjut pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan di lingkup perguruan tinggi dimaksudkan untuk mengawal kemajuan pendidikan tinggi untuk memantapkan dan menginisiasi networking dalam bidang bidang selain olahraga. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat olahraga selain dapat meningkatkan derajat kesehatan fisik dan psikis juga memiliki peran sosial dalam masyarakat. Peran sosial yang diemban dalam hal ini selain meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara juga dapat memupuk nilai-nilai/karakter positif. Olahraga prestasi sejatinya bisa dijadikan sebagai media dan ruang yang tepat untuk membangun karakter bangsa. Olahraga bisa menjadi ikon peradaban untuk mengangkat marwah dan martabat bangsa ke aras yang lebih terhormat dan berbudaya. Di dalam setiap event olahraga terpancar nilai-nilai semangat kebangsaan, nasionalisme, atau patriotisme yang menyatu ke dalam sikap dan karakter pemain. 1

Sikap pantang menyerah, fairplay, bermental baja, kreatif, cerdas, berintegritas kuat, dan unsur-unsur karakter positif lainnya harus menjadi sebuah keniscayaan yang dimiliki oleh setiap pemain. Perpaduan antara kemampuan berolahraga dan karakter yang kuat diharapkan mampu membentuk dan melahirkan insan-insan olahraga masa depan yang berkarakter dan berkepribadian kuat, sehingga sanggup berprestasi maksimal untuk mengharumkan nama bangsa dan negara berdasarkan nilai nilai sportivitas dan karakter-karakter positif lainnya. C. PELAKSANANAAN KEGIATAN SUKMALINDO 2011 Kegiatan Sukmalindo 2011 dilaksanakan di GOR UNY dan Lapangan Tenis Indoor FIK UNY. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Yogyakarta, di Gedung Olahraga Universitas Negeri Yogyakarta. Dalam pelaksanaannya, atlit, pelatih, dan juri yang dapat bertanding dengan semangat fair play serta sportivitas, sehingga dapat menjadi contoh bagi terselenggaranya pertandingan olahraga yang menjunjung tinggi nilai-nilai utama olahraga. SUKMALINDO memiliki fitrah sebagai instrumen dan media untuk membangun persahabatan dan perdamaian para pelajar terutama di tingkat Perguruan Tinggi sebagai calon pemimpin negara dan bangsa di masa depan. Oleh karena itu misi utama event ini lebih mengedepankan persahabatan dan perdamaian perlu dijaga oleh semua pihak. SUKMALINDO ke-4 diharapkan dapat memfasilitasi pengemabngan bakat dan kecerdasan kinestetik, sehingga para atlit dapat mengembangkannya secara optimal, sehingga dapat menjadi atlit yang sangat dibutuhkan oleh kedua negara. Selain itu mampu mmebangun cultural understanding di antara bangsa Malaysia dan Indonesia sehingga memudahkan dalam membangun networking yang memang sangat dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di masa mendatang. Lima cabang olahraga yang dipertandingkan meliputi, bola voli putra dan putri, sepak takrow putra, bulutangkis putra putri, hoki putri, futsal putra. Tampak pejabat dari Dirjen Dikti dan Kemneterian Pengajian Malaysia ikut hadir dalam upacara pembukaan yang ditandai dengan service bola voli oleh Rektor UNY. 2

Sukmalindo ke-4 mempertandingkan lima cabang olahraga, terdiri dari Bola voli putra dan putri, sepak takrow putra, Bulutangkis putra dan putri, Hoki putri, Futsal putra. Seluruh cabang olahraga dipertandingkan pada hari Senin (25/7) memnepati GOR dan Lapangan Tenis UNY. Sebelum pelaksanaan, pada (24/7) malam telah digelar welcome party dan pada tanggal 26 Juli 2011 malam akan dilaksanakan upacara penutupan dan persembahan kebudayaan kedua negara. Dalam hal ini, kegiatan olah raga dijadikan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan mahasiswa. Jumlah atlet dari kedua negara berjumlah 180 atlit, 80 diantaranya merupakan mahasiswa yang datang dari berbagai kampus di Indonesia mengikuti kegiatan tersebut. Mahasiswa Malaysia berasal dari berbagai kampus yang ada di Serawak. Selama bertanding dalam suasana penuh akrab, para atlit maupun suporter telah saling berinteraksi untuk membina hubungan dan menjalin networking, sekaligus berupaya untuk memperbaiki hubungan antara Malaysia dan Indonesia yang sempat terganggu dewasa ini. Para mahasiswa kedua negara juga saling berbagi ketrampilan dalam bidang seni tari. Pada kegiatan ini ditekankan pentingnya sikap yang harus dimiliki seorang atlit untuk dapat meraih prestasi dalam bidang SPORT ( yaitu Self Esteem-Patient-Observe- Respect-Take Responsibility). Mahasiswa, tentunya para mahasiswa juga harus memiliki sikap percaya diri, sabar dan tekun dalam berusaha, belajar dari lingkungan, menghormati mematuhi segala peraturan, serta bertanggungjawab terhadap setiap tindakan. Pada kegiatan skor besar dimenangkan oleh tim dari Malaysia. Hasil kegiatan secara lengkap terdapat pada tabel 1. Tabel 1. Hasil Pertandingan Sukmalindo No Cabor Skor Besar (Malaysia-Indonesia) 1 Bola Voli 3-0 2 Hoki 2-3 3 Futsal 1-2 4 Bulu Tangkis 4-1 5 Sepak Takraw 1-2 3

Pembagian Personel kegiatan dalam kegiatan ini terdapat pada tabel 2. Tabel 2. Personel Tim Medis Sukmalindo IV No Cabor Tempat dan Waktu Personel 1 Bola Voli GOR UNY 25 Juli 2011 1 Koordinator Kesehatan pukul 8-13.00 2 Mahasiswa KSR 2 Hoki Tenis Indoor 25 Juli 2011 pukul 13.00-17.00 1 Masseur 2 Mahasiswa KSR 3 Futsal GOR UNY 25 Juli 2011 1 Dokter pukul 19.00-21.00 2 Mahasiswa KSR 4 Bulu Tangkis GOR UNY 25 Juli 2011 1 Dokter pukul 13.00-17.00 2 Mahasiswa KSR 5 Sepak Takraw GOR UNY 25 Juli 2011 1 Dokter pukul 13.00-17.00 2 Mahasiswa KSR D. KASUS KASUS YANG DITEMUI DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN Beberapa kasus yang ditemui dalam pertandingan persahabatan antara lain : a. Memar (Contusio) Memar adalah keadaan cedera yang terjadi pada jaringan ikat dibawah kulit. Memar biasanya diakibatkan oleh benturan atau pukulan pada kulit. Jaringan di bawah permukaan kulit rusak dan pembuluh darah kecil pecah, sehingga darah dan cairan seluler merembes ke jaringan sekitarnya. Memar ini menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit (Bahr et.al, 2003). Apabila terjadi pendarahan yang cukup, timbulnya pendarahan didaerah yang terbatas disebut hermatoma. Nyeri pada memar biasanya ringan sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat. Adapun memar yang mungkin terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada, perut dan kaki. Benturan yang keras pada kepala dapat mengakibatkan memar dan memungkinkan luka sayat. Penanganan Cedera Memar yang dilakukan : 1. Kompres dengan es selama 12-24 jam untuk menghentikan pendarahan kapiler (Knight, 1995). 4

2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut dan mempercepat pemulihan jaringan-jaringan lunak yang rusak. b. Kram Otot Kram otot adalah kontraksi yang terus menerus yang dialami oleh otot atau sekelompok otot dan mengakibatkan rasa nyeri. penyebab kram adalah otot yang terlalu lelah, kurangnya pemanasan serta peregangan, adanya gangguan sirkulasi darah yang menuju ke otot sehingga menimbulkan kejang (Finch, 2006). Beberapa hal yang dapat menimbulkan kram antara lain adalah : 1. Kelelahan otot saat berolahraga sehingga terjadi akumulasi sisa metabolik yang menumpuk berupa asam laktat kemudian merangsang otot/ saraf hingga terjadi kram. 2. Kurang memadainya pemanasan serta pendinginan sehingga tubuh kurang memiliki kesempatan untuk melakukan adaptasi terhadap latihan.. Penanganan cedera pada umumnya terhadap kram otot yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Atlet diistirahatkan, diberikan semprotan chlor ethyl spray untuk menghilangkan rasa nyeri/sakit yang bersifat lokal dan atau es. 2. Menahan otot waktu berkontraksi supaya myiosin filament dan actin myosin dapat menduduki posisi yang semestinya sehingga kram berhenti. Pada waktu ditahan dapat disemprot dengan chlor etyl spray, hingga hilang rasa nyeri. c. Perdarahan Perdarahan terjadi karena pecahnya pembuluh darah sebagai akibat dari trauma pukulan atau terjatuh. Gangguan perdarahan yang berat dapat menimbulkan gangguan sirkulasi sampai menimbulkan shocks (gangguan kesadaran) (Van Mechelen et.al, 1992) Pada kali ini, pendarahan pada terjadi pada konjunctiva mata. Penanganan yang dilakukan adalah dilakukan kompres dingin. Pada keadaan ini karena tidak terjadi perlukaan pada kornea, penyembuhan terjadi relatif cepat. 5

E. KESIMPULAN Cedera olahraga adalah cedera pada sistem integumen, otot dan rangka yang disebabkan oleh kegiatan olahraga. Cedera olahraga disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kesalahan metode latihan, kelainan struktural maupun kelemahan fisiologis fungsi jaringan penyokong dan otot. Cedera olahraga yang terjadi pada atlet olahraga prestasi selain mengganggu kesehatan juga dapat mengurangi kesempatan atlet tersebut untuk berprestasi secara maksimal. Tujuan akhir dari penanganan cedera olahraga adalah untuk memaksimalkan proses pemulihan cedera serta untuk meminimalkan terjadinya resiko cedera ulang. Pada umumnya penatalaksanaan cedera olahraga menggunakan prinsip RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation) yang selalu diterapkan pada fase akut cedera sebelum penanganan selanjutnya. Indikasi RICE dilakukan pada cedera akut atau kronis eksaserbasi akut, seperti hematome (memar), sprain, strain, patah tulang tertutup, dislokasi setelah dilakukan reposisi. Secara umum penanganan cedera olahraga disesuaikan dengan jenis cedera dan proses patofisiologi cedera yang mendasari. Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya cedera olahraga antara lain adalah perlu dilakukan kegiatan pemanasan dengan melibatkan latihan dinamis maupun statis dan perlu dilakukan pengaturan progresi latihan yang baik agar latihan dapat diadaptasi dengan baik oleh tubuh Kegiatan SUKMALINDO atau FOMIM merupakan kegiatan yang memiliki banyak manfaat antaralain mempererat hubungan antara Indonesia dan Malaysia sekaligus sebagai ajang berprestasi bagi atlet-atlet muda di kedua negara. Walaupun demikian, olahraga prestasi tetap harus memperhatikan kaidah-kaidah kesehatan sehingga meminimalkan resiko kesehatan (cedera) yang dapat terjadi. Pada kegiatan SUKMALINDO atau FOMIM kali ini, atlet, official dan pelatih sudah memiliki dasar dasar pencegahan terjadinya cedera yang cukup memadai sehingga insidens terjadinya cedera cukup kecil. Hal ini harus dipertahankan sehingga kesehatan jangka pendek maupun jangka panjang atlet terjamin dan sinergis dalam upaya pencapaian prestasi atlet. 6

DAFTAR PUSTAKA Bahr, R. and I. Holme (2003). Risk factors for sports injuries a methodological approach. British journal of sports medicine 37(5): 384. Finch, C. (2006). A new framework for research leading to sports injury prevention. Journal of science and medicine in sport/sports Medicine Australia 9(1-2): 3. Knight, K. L. (1995). Cryotherapy in sport injury management, Human Kinetics Publishers. Van Mechelen, W., H. Hlobil and H. C. Kemper (1992). Incidence, severity, aetiology and prevention of sports injuries. A review of concepts. Sports Medicine (Auckland, NZ) 14(2): 82. 7