PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

dokumen-dokumen yang mirip
Exposure Draft. ED PSAK No. 8 (revisi 2010) 1 Juni Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 26

ED PSAK 70 AKUNTANSI ASET DAN LIABILITAS PENGAMPUNAN PAJAK EXPOSURE DRAFT

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 108 AKUNTANSI PENYELESAIAN UTANG PIUTANG MURABAHAH BERMASALAH

AKUNTANSI SALAM PSAK. penyesuaian

AKUNTANSI IJARAH PSAK. penyesuaian

OPERASI DALAM PENGHENTIAN

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan atas exposure draft ini diharapkan dapat diterima paling lambat tanggal 30 Oktober 2010 oleh

PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN EVENTS AFTER REPORTING PERIOD IAS 10

Exposure Draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 110. Akuntansi Sukuk. exposure draft pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 14

Dalam Ekonomi Hiperinflasi

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 110 AKUNTANSI HAWALAH

Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya

PENCABUTAN PSAK 59: AKUNTANSI PERBANKAN SYARIAH

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 50 AKUNTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU

ED PSAK 46. exposure draft

AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50 AKUTANSI INVESTASI EFEK TERTENTU PSAK No.50

PENCABUTAN PSAK 31: AKUNTANSI PERBANKAN, PSAK 42: AKUNTANSI PERUSAHAAN EFEK, DAN PSAK 49: AKUNTANSI REKSA DANA

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 107

PPSAK No. 5 8 Oktober Exposure draft ini dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan

KOMBINASI BISNIS PSAK

Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 4. exposure draft

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN KESALAHAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 111 AKUNTANSI TRANSAKSI ASURANSI SYARIAH

DISTRIBUSI ASET NONKAS KEPADA PEMILIK

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

PENGUNGKAPAN KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN

INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI DAN VENTURA BERSAMA

PEMBAYARAN BERBASIS SAHAM

ED Amandemen PSAK 2 LAPORAN ARUS KAS (PRAKARSA PENGUNGKAPAN) EXPOSURE DRAFT

PENGENDALIAN BERSAMA ENTITAS: KONTRIBUSI NONMONETER OLEH VENTURER

Bantuan Pemerintah Tidak

Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan

DEFINISI DAN HIERARKI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 52 MATA UANG PELAPORAN

PROPERTI INVESTASI PSAK

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 109 AKUNTANSI ZAKAT DAN INFAK/SEDEKAH

Pernyataan Pencabutan

Pencabutan. Pernyataan Pencabutan. ED PPSAK No Februari Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. AGRIKULTUR: TANAMAN PRODUKTIF

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 54 AKUNTANSI RESTRUKTURISASI UTANG-PIUTANG BERMASALAH

LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI SALAM IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan

PSAK 8 - Peristiwa setelah Periode Pelaporan

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI

IMBALAN KERJA PSAK AMANDEMEN. Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja

Pertambangan Umum. Pernyataan. Exposure draft. (revisi 2011) Akuntansi. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

PENGATURAN BERSAMA PSAK AMANDEMEN. Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

P ENCABUTAN PSAK 54: AKUNTANTSI R ESTRUKTURISASI UTANG PIUTANG BERMASALAH

AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA

PERUBAHAN ATAS KEWAJIBAN AKTIVITAS PURNA OPERASI, RESTORASI DAN KEWAJIBAN SERUPA

ASET TETAP PSAK AMANDEMEN. Agrikultur: Tanaman Produktif

PENCABUTAN PSAK 41 : AKUNTANTSI WARAN

Standar Akuntansi Keuangan

PUNGUTAN ISAK. Juni 2015

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 51 AKUNTANSI KUASI-REORGANISASI

PSAK NO November 2000 (Revisi 2000) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan KEWAJIBAN DIESTIMASI, KEWAJIBAN KONTINJENSI, DAN AKTIVA KONTINJENSI

Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) Pelaporan Segmen PSAK No. 5 (Revisi) DAFTAR ISI. PSAK NO. 5 6 Oktober 2000 (Revisi 2000) Paragraf

Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan. Exposure draft ini dikeluarkan oleh. Standar Akuntansi Keuangan

ASET TAKBERWUJUD PSAK

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

SEGMEN OPERASI PSAK. Agustus ED AI PSAK 5 (07 Sept 2015).indd 1 07/09/ :10:23

ED ISAK 15 PSAK 24 - BATAS ASET IMBALAN PASTI, PERSYARATAN PENDANAAN MINIMUM, DAN INTERAKSINYA EXPOSURE DRAFT INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN INTERIM

PENGUKURAN NILAI WAJAR

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 103 AKUNTANSI SALAM

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 49 AKUNTANSI REKSA DANA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 23 PENDAPATAN

ASET TETAP PSAK. Agustus ED AI PSAK 16 (07 Sept 2015).indd 1 07/09/ :19:30

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MURABAHAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 9 PENYAJIAN AKTIVA LANCAR DAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 PENGUNGKAPAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

Perjanjian Konstruksi Real Estat

INTERPRETASI ATAS RUANG LINGKUP PSAK 13: PROPERTI INVESTASI

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

Pernyataan Pencabutan

ASET TAKBERWUJUD PSAK AMANDEMEN. Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

Amendemen PSAK 15. KePentIngAn JAngKA. Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Draf Eksposur ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Akuntansi Salam ED PSAK 103 (Revisi 2006) Hak Cipta 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA ED


Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Koperasi

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 102 AKUNTANSI MURABAHAH

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH

PSAK No Juni 2007 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN AKUNTANSI MUSYARAKAH IKATAN AKUNTAN INDONESIA

As e t Ti d a k Be rw u j u d -

SELAMAT DATANG PUBLIC HEARING EXPOSURE DRAFT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH ( ED SAK EMKM

Transkripsi:

EXPOSURE DRAFT ED PSAK No. (Revisi 02) 31 Juli 02 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA IKATAN AKUNTAN INDONESIA

ED No. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Hak cipta 02, Ikatan Akuntan Indonesia Diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jalan Sisingamangaraja No. 59 Jakarta Selatan 121 Telp: (021) 722-9 Fax : (021) 72-507 email: iai-info@akuntan-iai.or.id ii

Exposure Draft ini diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan hanya untuk ditanggapi dan dikomentari. Saransaran dan masukan untuk menyempurnakan draft ini masih dimungkinkan sebelum diterbitkannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Tanggapan tertulis atas draft ini paling lambat diterima pada 31 Agustus 02. Tanggapan dikirimkan ke: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia Jl. Sisingamagaraja No. 59, Kebayoran Baru, Jakarta 121 Fax: 62-21 72-507, 72-36 E-mail: iai-info@akuntan-iai.or.id Hak Cipta 02 Ikatan Akuntan Indonesia Kopi dari Exposure Draft (ED) ini dibuat dengan tujuan untuk penyiapan tanggapan dan komentar yang akan dikirimkan ke Dewan Standar Akuntansi Keuangan. Penggandaan ED ini oleh individu atau organisasi/ lembaga dianjurkan dan diizinkan untuk penggunaan di atas dan tidak untuk diperjualbelikan. Dewan Standar Akuntansi Keuangan, Ikatan Akuntan Indonesia, Jl. Sisingamagaraja No. 59, Kebayoran Baru, Jakarta 121. Tel. 62-21 722-9, Fax: 62-21 72-507, 72-36, E-mail: iai-info@akuntan-iai.or.id iii

Pengantar Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah menyetujui Exposure Draft PSAK (Revisi 02) tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca dalam rapatnya pada tanggal 31 Juli 02 untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh kalangan anggota IAI, Dewan Konsultatif SAK, Pengurus IAI, perguruan tinggi dan individu/organisasi/lembaga lainnya yang berminat. Tanggapan akan sangat berguna jika menunjukkan paragraf khusus atau kelompok paragraf yang berhubungan, memaparkan permasalahannya secara jelas dan alternatif saran yang didukung dengan alasan. Exposure Draft PSAK (revisi 02): Peristiwa Setelah Tanggal Neraca, menggantikan bagian dari PSAK : Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca, khususnya yang berkaitan dengan peristiwa setelah tanggal neraca. Sedangkan PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi menggantikan bagian PSAK : Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang berkaitan dengan kontinjensi. Exposure Draft PSAK (revisi 02) ini mengakibatkan perubahan-perubahan, sebagai berikut: (a) pengungkapan tambahan tentang tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan; (b) penghapusan atas pilihan untuk mengakui suatu hutang dividen yang berkaitan dengan periode yang dicakup oleh laporan keuangan dan dideklarasikan setelah tanggal neraca namun sebelum laporan keuangan tersebut disetujui untuk diterbitkan. Perusahaan dapat memberikan pengungkapan yang diperlukan untuk dividen semacam itu sebagai bagian terpisah dari komponen ekuitas yang terdapat dalam neraca atau dalam Catatan Atas Laporan Keuangan; (c) kepastian bahwa perusahaan harus melakukan pemuktahiran atas pengungkapan yang berhubungan dengan kondisi yang ada pada tanggal neraca dengan mempertimbangkan seluruh informasi baru tentang kondisi tersebut yang diiv

peroleh setelah tanggal neraca; (d) penghapusan ketentuan untuk menyesuaikan laporan keuangan ketika peristiwa setelah tanggal neraca mengindikasikan bahwa suatu bagian perusahaan diragukan kelangsungan usahanya. Menurut PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, asumsi kelangsungan usaha berlaku untuk suatu perusahaan secara keseluruhan; (e) penyempurnaan contoh-contoh peristiwa yang memerlukan penyesuaian dan peristiwa yang tidak memerlukan penyesuaian; (f) berbagai perbaikan redaksional. Dalam penyusunan PSAK ini DSAK telah membentuk Tim Kecil Penyiapan Konsep Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca dengan susunan sebagai berikut: Tim Kecil: Ali Darwin (Ketua) Sri Yanto Franky Setiawan Ahmad Juliana Tim Kecil tersebut melaksanakan tugasnya sejak bulan Juni 02 dan telah menghasilkan Konsep Exposure Draft (KED) PSAK tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca. Penyusunan standar ini dilakukan dengan menelaah dan mengakomodasi berbagai ketentuan yang terkait baik ketentuan internasional maupun nasional. Beberapa ketentuan tersebut, antara lain: IAS 10: Events After Balance Sheet Date (revised 1999) dan perundang-undangan yang berkaitan dengan permasalahan tersebut. Selanjutnya Dewan Standar Akuntansi Keuangan juga telah melakukan pembahasan KED PSAK tentang Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang dihasilkan oleh Tim Kecil tersebut dalam beberapa kali pertemuan khusus sejak 1 Juli 02. Dalam rapat DSAK tanggal 31 Juli 02, Dewan telah menyetujui konsep v

tersebut menjadi exposure draft (ED) untuk disebarluaskan dan ditanggapi oleh para konstituen. Exposure draft ini disebarluaskan dalam bentuk buku, sisipan dokumen dalam Media Akuntansi dan home page IAI: http:/ /www.akuntan-iai.or.id. Jakarta, 31 Juli 02 Dewan Standar Akuntansi Keuangan Istini T. Siddharta Ketua Rusdy Daryono Osman Sitorus Agung Nugroho Soedibyo Sudarwan Ramzi A. Zuhdi Gunadi Anis Baridwan Ali Darwin M. Jusuf Wibisana Dudi M. Kurniawan Jan Hoesada Siddharta Utama Gudono vi

DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN... 01-07 Tujuan... 01 Ruang Lingkup... 02 Definisi... 03-07 PENGAKUAN DAN PENGUKURAN... 0-12 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Memerlukan Penyesuaian... 07-0 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlukan Penyesuaian... 10-11 Dividen... 12 KELANGSUNGAN USAHA... -15 PENGUNGKAPAN... 16-21 Tanggal Pengesahan untuk Terbit... 16-17 Pemutakhiran Pengungkapan tentang Kondisi pada Tanggal Neraca... 1-19 Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlukan Penyesuaian... -21 TANGGAL EFFEKTIF... 22-23 vii

1 2 3 5 6 7 9 10 11 12 1 15 16 17 1 19 21 22 23 2 25 26 2 30 31 32 33 35 36 37 3 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. (REVISI 02): PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring adalah paragraf Standar, yang harus dibaca dalam kaitannya paragraf dengan penjelasan yang dicetak dalam huruf tegak (biasa). Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material (immaterial items). PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan dari Pernyataan ini adalah untuk menentukan: (a) saat suatu perusahaan harus menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah tanggal neraca; dan (b) pengungkapan yang harus dibuat oleh suatu perusahaan tentang tanggal penerbitan laporan keuangan dan tentang peristiwa setelah tanggal neraca. Pernyataan ini juga menentukan bahwa suatu perusahaan tidak boleh menyusun laporan keuangannya atas dasar kelangsungan usaha bila peristiwa setelah tanggal neraca mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. Ruang Lingkup 2. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk peristiwa setelah tanggal neraca. Definisi 3. Berikut ini adalah pengertian istilah yang digunakan dalam Pernyataan ini: Peristiwa setelah tanggal neraca adalah peristiwa, baik yang menguntungkan (favourable) atau tidak meng-.1 ED

1 2 3 5 6 7 9 10 11 12 1 15 16 17 1 19 21 22 23 2 25 26 2 30 31 32 33 35 36 37 3 untungkan (unfavourable), yang terjadi diantara tanggal neraca dan tanggal penerbitan laporan keuangan. Dua jenis peristiwa dapat diidentifikasikan: (a) peristiwa yang memberikan bukti atas adanya suatu kondisi pada tanggal neraca (peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan); dan (b) peristiwa yang mengindikasikan timbulnya suatu kondisi setelah tanggal neraca (peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian terhadap laporan keuangan).. Proses yang terjadi dalam persetujuan penerbitan laporan keuangan berbeda-beda tergantung pada struktur manajemen, peraturan perundang-undangan dan prosedur yang diikuti dalam penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan. 5. Dalam beberapa kasus, perusahaan diharuskan untuk meminta persetujuan pemegang saham setelah laporan keuangan diterbitkan. Dalam kasus tersebut, tanggal penerbitan laporan keuangan adalah tanggal saat laporan tersebut disetujui oleh direksi untuk diterbitkan, bukan tanggal ketika pemegang saham menyetujui laporan keuangan tersebut. Contoh: Pada tanggal 2 Februari X2, manajemen perusahaan menyelesaikan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember X1. Pada tanggal 1 Maret X2, Direksi menelaah dan menyetujui laporan keuangan tersebut untuk diterbitkan. Perusahaan mengumumkan laba dan informasi keuangan tertentu pada tanggal 19 Maret X2. Laporan keuangan tersedia bagi pemegang saham dan pihak lainnya pada tanggal 31 Maret X2. Rapat Umum Pemegang Saham mengesahkan laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 April X2. Laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan pada tanggal 1 Maret X2 (tanggal persetujuan Direksi).2 ED

1 2 3 5 6 7 9 10 11 12 1 15 16 17 1 19 21 22 23 2 25 26 2 30 31 32 33 35 36 37 3 6. Dalam beberapa kasus, manajemen perusahaan diharuskan untuk meyerahkan laporan keuangannya untuk disetujui dewan komisaris. Dalam kasus tersebut, tanggal penerbitan laporan keuangan adalah tanggal saat laporan keuangan disetujui oleh direksi untuk diserahkan kepada dewan komisaris. Contoh: Pada tanggal 1 Maret X2, manajemen perusahaan menyetujui penerbitan laporan keuangan untuk diserahkan kepada dewan komisaris. Dewan komisaris menyetujui laporan keuangan pada tanggal 26 Maret X2. Laporan keuangan tersebut diberikan kepada pemegang saham dan yang lainnya pada tanggal 31 Maret X2. Rapat umum pemegang saham mengesahkan laporan keuangan tersebut pada tanggal 15 April X2. Laporan keuangan tersebut disetujui untuk diterbikan pada tanggal 1 Maret X2 (tanggal persetujuan manajemen untuk diserahkan kepada dewan komisaris). 7. Peristiwa setelah tanggal neraca mencakup semua peristiwa yang terjadi sampai dengan tanggal laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan, bahkan termasuk peristiwa yang terjadi setelah pengumuman laba atau publikasi informasi keuangan tertentu. PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Memerlukan Penyesuaian. Perusahaan menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk mencerminkan peristiwa setelah tanggal neraca yang memerlukan penyesuaian. 9. Berikut ini adalah contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangannya, atau untuk.3 ED

1 2 3 5 6 7 9 10 11 12 1 15 16 17 1 19 21 22 23 2 25 26 2 30 31 32 33 35 36 37 3 mengakui peristiwa yang sebelumnya tidak diakui: (a) keputusan pengadilan setelah tanggal neraca, yang menyatakan perusahaan memiliki kewajiban kini pada tanggal neraca. Keputusan tersebut mengharuskan perusahaan untuk menyesuaikan jumlah kewajiban diestimasi yang telah diakui, atau mengakui kewajiban diestimasi dan bukan hanya mengungkapkan kewajiban kontinjensi; (b) informasi setelah tanggal neraca mengindikasikan adanya penurunan nilai suatu aktiva pada tanggal neraca, atau perlunya penyesuaian jumlah yang sebelumnya telah diakui sebagai kerugian penurunan nilai aktiva. Sebagai contoh: (i) kebangkrutan pelanggan yang terjadi setelah tanggal neraca biasanya memastikan bahwa pada tanggal neraca telah terjadi kerugian atas suatu piutang dagang dan perusahaan harus menyesuaikan nilai tercatat (carrying amount) piutang dagang tersebut; dan (ii) penjualan persediaan setelah tanggal neraca memberikan bukti tentang nilai bersih yang dapat direalisasi pada tanggal neraca; (c) penentuan nilai aktiva setelah tanggal neraca atas biaya perolehan aktiva yang dibeli, atau atas hasil penjualan aktiva yang dijual sebelum tanggal neraca; (d) penentuan jumlah pembagian laba atau pembayaran bonus setelah tanggal neraca, jika perusahaan memiliki kewajiban hukum atau kewajiban konstruktif pada tanggal neraca untuk melakukan pembayaran akibat dari peristiwa setelah tanggal neraca; dan (e) penemuan kecurangan atau kesalahan yang menunjukkan bahwa laporan keuangan tidak benar. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlukan Penyesuaian 10.Perusahaan tidak perlu menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan untuk mencerminkan peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian.. ED

1 2 3 5 6 7 9 10 11 12 1 15 16 17 1 19 21 22 23 2 25 26 2 30 31 32 33 35 36 37 3 11. Contoh dari peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian adalah penurunan nilai pasar suatu investasi diantara tanggal neraca dan tanggal persetujuan penerbitan laporan keuangan. Penurunan nilai pasar tersebut tidak selalu berhubungan dengan kondisi investasi tersebut pada tanggal neraca, namun mencerminkan keadaan yang timbul pada periode berikutnya. Oleh karena itu, perusahaan tidak menyesuaikan nilai investasi yang telah diakui dalam laporan keuangannya. Perusahaan juga tidak perlu memutakhirkan pengungkapan jumlah investasi pada tanggal neraca, meskipun perusahaan mungkin harus memberikan pengungkapan tambahan sesuai paragraf. Dividen 12.Jika setelah tanggal neraca, perusahaan mendeklarasikan dividen kepada pemegang saham, perusahaan tidak boleh mengakui dividen itu sebagai kewajiban pada tanggal neraca. Jika dividen dideklarasikan setelah tanggal neraca tetapi sebelum laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan, dividen itu tidak diakui sebagai kewajiban dalam periode yang dicakup oleh laporan keuangan yang bersangkutan, karena dividen tersebut tidak memenuhi kriteria "kewajiban kini" sebagaimana dimaksud PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi, dan Aktiva Kontinjensi. Namun dividen tersebut harus diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan. KELANGSUNGAN USAHA. Perusahaan tidak boleh membuat laporan keuangan dengan dasar kelangsungan usaha jika setelah tanggal neraca diperoleh bukti kuat bahwa perusahaan akan dilikuidasi atau dihentikan usahanya, atau jika manajemen tidak memiliki alternatif lain yang realistis kecuali melikuidasi perusahaan. 1. Memburuknya hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan setelah tanggal neraca dapat mengindikasikan perlunya untuk mempertimbangkan apakah asumsi kelangsungan usaha masih sesuai. Jika sudah tidak sesuai, dampaknya sangat besar sehingga Pernyataan ini mengharuskan suatu perubahan fundamental dalam penggunaan dasar akuntansi, bukan hanya penyesuaian atas jumlah yang diakui dengan menggunakan dasar akuntansi semula..5 ED

1 2 3 5 6 7 9 10 11 12 1 15 16 17 1 19 21 22 23 2 25 26 2 30 31 32 33 35 36 37 3 15. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan, mensyaratkan pengungkapan tertentu, jika: (a) laporan keuangan tidak dibuat atas dasar kelangsungan usaha; atau (b) manajemen mengetahui adanya ketidakpastian material sehubungan dengan peristiwa atau kondisi yang menimbulkan keraguan signifikan mengenai kemampuan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usaha. Peristiwa atau kondisi yang harus diungkapkan tersebut mungkin timbul setelah tanggal neraca. PENGUNGKAPAN Tanggal Pengesahan untuk Terbit 16.Perusahaan mengungkapkan tanggal persetujuan laporan keuangan untuk diterbitkan dan pihak yang memberikan persetujuan tersebut. Jika pemegang saham atau pihak lain memiliki kuasa untuk mengubah laporan keuangan setelah penerbitan, perusahaan harus mengungkapkan fakta tersebut. 17. Bagi pemakai laporan keuangan penting untuk mengetahui saat laporan keuangan disetujui untuk diterbitkan, karena laporan keuangan tidak mencerminkan peristiwa setelah tanggal tersebut. Pemutakhiran Pengungkapan tentang Kondisi pada Tanggal Neraca 1.Jika perusahaan menerima informasi setelah tanggal neraca tentang kondisi yang ada pada tanggal neraca, maka perusahaan harus memutakhirkan pengungkapan kondisi tersebut, sesuai dengan informasi terkini. 19. Dalam beberapa kasus, suatu perusahaan perlu memutakhirkan pengungkapan dalam laporan keuangannya untuk.6 ED

1 2 3 5 6 7 9 10 11 12 1 15 16 17 1 19 21 22 23 2 25 26 2 30 31 32 33 35 36 37 3 mencerminkan informasi yang diterima setelah tanggal neraca, walaupun informasi tersebut tidak mempengaruhi jumlah yang telah diakui perusahaan dalam laporan keuangannya. Salah satu contoh perlunya pemutakhiran pengungkapan adalah ketika bukti tentang kewajiban kontinjensi yang ada pada tanggal neraca tersedia setelah tanggal neraca. Disamping mempertimbangkan apakah perusahaan harus mengakui kewajiban diestimasi saat ini, sesuai PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi, perusahaan juga harus memutakhirkan pengungkapannya tentang kewajiban kontinjensi sesuai dengan bukti tersebut. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca yang Tidak Memerlukan Penyesuaian.Apabila peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian adalah demikian penting, sehingga dengan tidak diungkapkannya peristiwa tersebut akan mempengaruhi kemampuan pemakai laporan keuangan untuk membuat evaluasi dan keputusan yang tepat, maka perusahaan harus mengungkapkan informasi berikut untuk setiap peristiwa tersebut: (a) jenis peristiwa tersebut; dan (b) estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan bahwa estimasi semacam itu tidak dapat dibuat. 21. Berikut ini adalah contoh peristiwa setelah tanggal neraca yang tidak memerlukan penyesuaian, namun sedemikian penting, sehingga jika tidak diungkapkan akan mempengaruhi kemampuan pemakai laporan keuangan dalam mengevaluasi dan mengambil keputusan yang tepat: (a) penggabungan usaha yang material setelah tanggal neraca (PSAK 22: Akuntansi Penggabungan Usaha, mensyaratkan pengungkapan khusus pada kasus-kasus tertentu) atau pelepasan anak perusahaan utama; (b) pengumuman untuk menghentikan suatu operasi, pelepasan aktiva, atau penyelesaian kewajiban terkait penghentian operasi atau melakukan pengikatan penjualan aktiva atau.7 ED

1 penyelesaian kewajiban tersebut (lihat PSAK 5: Operasi 2 Dalam Penghentian); 3 (c) pembelian dan pelepasan aktiva dalam jumlah yang material, atau pengambilalihan aktiva oleh pemerintah; 5 (d) kerusakan fasilitas produksi utama akibat kebakaran setelah 6 tanggal neraca; 7 (e) pengumuman, atau dimulainya pelaksanaan suatu restrukturisasi material (lihat PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, 9 Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi); 10 (f) transaksi saham biasa dalam jumlah material dan transaksi 11 efek berpotensi saham biasa setelah tanggal neraca (PSAK 12 56: Laba Per Saham, mendorong perusahaan untuk mengungkapkan penjelasan transaksi tersebut, disamping 1 penerbitan dan pemecahan saham); 15 (g) perubahan signifikan atas nilai aktiva atau nilai tukar mata 16 uang asing setelah tanggal neraca; 17 (h) perubahan tarif pajak atau peraturan perpajakan yang 1 diberlakukan atau diumumkan setelah tanggal neraca dan 19 memiliki pengaruh yang signifikan pada aktiva dan kewajiban pajak kini dan tangguhan (lihat PSAK 6: Akuntansi 21 Pajak Penghasilan); 22 (i) menjadi pihak yang memberikan komitmen atau memiliki 23 kewajiban kontinjensi yang signifikan, sebagai contoh, 2 memberikan jaminan signifikan; dan 25 (j) dimulainya proses tuntutan hukum material yang baru 26 timbul karena peristiwa yang terjadi setelah tanggal neraca. 2 TANGGAL EFEKTIF 30 22.Pernyataan ini efektif untuk laporan keuangan 31 tahunan yang mencakup periode yang dimulai pada atau 32 setelah tanggal 1 Januari 02. Penerapan lebih dini 33 dianjurkan. 35 23. Pada tahun 199, PSAK 57, Kewajiban Diestimasi, 36 Kewajiban Kontinjensi dan Aktiva Kontinjensi, menggantikan 37 bagian dari PSAK, Kontinjensi dan Peristiwa Setelah Tanggal 3 Neraca, yang berhubungan dengan kontinjensi. Pernyataan ini menggantikan sisa dari Pernyataan tersebut.. ED

1 2 3 5 6 7 9 10 11 12 1 15 16 17 1 19 21 22 23 2 25 26 2 30 31 32 33 35 36 37 3.9 ED