BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 08 Tahun : 2010 Seri : E

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLITAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

- 1 - PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 41 TAHUN 2013 TENTANG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN IZIN LINGKUNGAN

BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI KARO PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMERIKSAAN DAN PENERBITAN IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN PEMBERIAN IZIN LINGKUNGAN DI KABUPATEN SUKOHARJO

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BUPATI MAGELANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 42 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BUPATI MADIUN PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH TENTANG IZIN LINGKUNGAN BUPATI KUDUS,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.231, 2010 KEMENTERIAN NEGARA LINGKUNGAN HIDUP. Pengelolaan. Pemantauan. Lingkungan Hidup.

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR16 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DOKUMEN LINGKUNGAN HIDUP

BUPATI PAMEKASAN PERATURAN B UPATI PAMEKASAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI PEMALANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 257 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PROSEDUR PELAYANAN DOKUMEN LINGKUNGAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA MAKASSAR WALIKOTA MAKASSAR,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 39 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 8 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 19 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO,

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP TENTANG

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2009

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG IZIN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP (AMDAL) KABUPATEN BULUNGAN

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 21 TAHUN 2015 SERI E.16

-1- BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA DEPOK PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 28 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG IZIN USAHA INDUSTRI, IZIN PERLUASAN DAN TANDA DAFTAR INDUSTRI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

SOP PENILAIAN AMDAL, PEMERIKSAAN DOKUMEN UKL-UPL DAN IZIN LINGKUNGAN

BUPATI PACITAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2011 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP DI KABUPATEN SERAM BAGIAN TIMUR

PERATURAN DAERAH KOTA PRABUMULIH NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN LIMBAH CAIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PRABUMULIH

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

+s, : L Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik

PP No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR.. TAHUN 2016 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG IZIN LINGKUNGAN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 11 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 47 Tahun : 2014

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PERATURAN DI DESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR TETAP PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KAJIAN LINGKUNGAN WALIKOTA MALANG,

WALIKOTA PANGKALPINANG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KERINCI NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 1999 TENTANG ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN BUPATI BANGKA BARAT NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BALIKPAPAN,

WALIKOTA MAKASSAR PROVINSI SULAWESI SELATAN

MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGGARAN 2016

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGENDALIAN PEMBUANGAN AIR LIMBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERANGKAT DESA

Transkripsi:

BUPATI BANGKA BARAT PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA BARAT, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam pasal 34 ayat (1) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriterian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), wajib memiliki dokumen Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (SPPL); b. bahwa sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 34 ayat (2) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Bupati menetapkan jenis usaha dan/atau kegiatan yang wajib dilengkapi dengan UKL-UPL; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Dokumen Lingkungan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268); 4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059) ; 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5657); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285); 7. Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Barat Nomor 1 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Barat 2014-2034 (Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Barat Tahun 2014 Nomor 1 Seri E); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT Dan BUPATI BANGKA BARAT MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG USAHA DAN/ATAU KEGIATAN YANG WAJIB MEMILIKI DOKUMEN LINGKUNGAN.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Bangka Barat. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Bangka Barat. 3. Bupati adalah Bupati Bangka Barat. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bangka Barat. 5. Instansi Lingkungan Hidup Daerah adalah instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten Bangka Barat. 6. Kepala Instansi Lingkungan Hidup Daerah adalah kepala instansi yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Kabupaten Bangka Barat. 7. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bangka Barat. 8. Dokumen lingkungan hidup adalah dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang harus dimiliki oleh pemakrasa yang akan menjalankan usaha dan/atau kegiataannya. 9. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut Amdal adalah kajian mengenai dampak penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang di perlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usahan dan/atau kegiatan. 10. Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang selanjutnya disebut UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. 11. Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut SPPL, adalah pernyataan kesanggupan dari

penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup atas dampak lingkungan hidup dari usaha dan/atau kegiatan diluar usaha dan/atau kegiatan yang wajib UKL-UPL. 12. Usaha dan/atau kegiatan adalah segala bentuk aktivitas yang dapat menimbulkan perubahan terhadap rona lingkungan hidup serta menyebabkan dampak terhadap lingkungan hidup. 13. Rekomendasi UKL-UPL adalah surat persetujuan terhadap suatu usaha dan/atau kegiatan yang wajib UKL-UPL. 14. Pemrakarsa adalah setiap orang atau instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas suatu usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Peraturan Daerah ini bertujuan untuk memberikan pedoman bagi pemrakarsa dalam menentukan jenis penyusunan dokumen lingkungan hidup bagi rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Pasal 3 (1) Setiap usaha dan/atau kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup perlu dianalisis sejak perencanaannya sehingga langkah pengendalian dampak negatif dan pengembangan dampak positif dapat dipersiapkan sedini mungkin. (2) Setiap jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan di wilayah daerah wajib memiliki dokumen lingkungan hidup. (3) Dokumen lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa UKL-UPL atau SPPL. (4) Jenis dokumen lingkungan hidup yang diatur dalam Peraturan Daerah ini terdiri atas : a. UKL-UPL; dan b. SPPL.

Pasal 4 (1) Usaha dan/atau kegiatan yang berlokasi di kawasan Industri yang telah dilengkapi dengan studi Amdal wajib menyusun UKL-UPL berdasarkan RKL-RPL Amdal Kawasan. (2) Untuk kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup dikecualikan dari menyusun Amdal dan diwajibkan menyusun dokumen UKL-UPL apabila : a. lokasi rencana usaha dan/atau kegiatanya berada dikawasan yang telah memiliki Amdal Kawasan; b. rencana usaha dan/atau kegiatannya berada pada daerah yang telah memiliki rencana detail tata ruang daerah dan atau rencana tata ruang kawasan strategis daerah setelah diketahui kapasitas daya dukung dan daya tampung lingkungan berdasarkan hasil kajian lingkungan hidup strategis; atau c. usaha dan/atau kegiatanya dilakukan dalam rangka tanggap darurat bencana. BAB III JENIS USAHA DAN/ATAU KEGIATAN WAJIB DOKUMEN LINGKUNGAN Pasal 5 (1) setiap usaha dan/atau kegiatan yang tidak termasuk dalam Amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, wajib memiliki UKL-UPL. (2) Jenis Usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki dokumen UKL-UPL, atau SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain : a. Bidang Pertahanan; b. Bidang Pertanian; c. Bidang Peternakan; d. Bidang perikanan; e. Bidang kehutanan; f. Bidang kesehatan; g. Bidang pekerjaan umum; h. Bidang pariwisata dan kebudayaan; i. Bidang perindustrian dan perdagangan; j. Bidang energi dan sumber daya mineral;

k. Bidang perhubungan; l. Bidang Telekomunikasi; m. Bidang pengelolaan limbah b3; dan n. Bidang pendidikan. (3) Rincian Jenis Usaha dan/atau kegiatan yang wajib memiliki dokumen UKL-UPL, atau SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan Bupati. Pasal 6 UKL-UPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) paling sedikit memuat : a. nama jenis usaha dan/atau kegiatan; b. identitas pemrakarsa; c. rencana usaha dan/atau kegiatan; d. dampak lingkungan yang akan terjadi, dan program pengelolaan serta pemantauan lingkungan; e. jumlah dan jenis izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dibutuhkan; f. pernyataan komitmen pemrakarsa untuk melaksanakan ketentuan yang tercantum dalam UKL-UPL yang ditandatangani di atas kertas bermaterai cukup; g. daftar pustaka; dan h. lampiran Pasal 7 SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) paling sedikit berisi : a. identitas pemrakarsa; b. informasi singkat terkait dengan usaha dan/atau kegiatan; c. keterangan singkat mengenai dampak lingkungan yang terjadi dan pengelolaan lingkungan hidup yang akan dilakukan; d. pernyataan kesanggupan untuk melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup; dan e. tandatangan pemrakarsa di atas kertas bermaterai cukup.

BAB IV PENYUSUNAN DOKUMEN UKL-UPL DAN SPPL Pasal 8 (1) Penyusunan dokumen UKL-UPL dan SPPL berfungsi untuk : a. Memberikan informasi tentang komponen lingkungan yang akan terkena dampak; dan b. Sebagai dokumen yang mengikat bagi pemrakarsa untuk melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. (2) Penyusunan dokumen UKL-UPL dan SPPL : a. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentigan generasi sekarang dan yang akan datang; dan b. Menjaga kelestarian dan fungsi lingkungan. Pasal 9 (1) Dokumen UKL-UPL dan SPPL wajib disusun oleh pemrakarsa setelah Izin Lokasi sebelum Pra-Konstruksi. (2) Penyusunan dokumen UKL-UPL dan SPPL menjadi Tanggung Jawab Pemrakarsa. (3) Penyusunan dokumen UKL-UPL dapat dikerjakan sendiri oleh pemrakarsa atau dengan memakai jasa pihak ketiga yang mempunyai sertifikat penyusun Amdal/UKL-UPL yang teregistrasi oleh kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (4) Tata cara penyusunan dokumen UKL-UPL dan SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 10 (1) Penyusunan dokumen UKL-UPL harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan/atau rencana tata ruang kawasan setempat. (2) Apabila dokumen UKL-UPL lokasinya tidak sesuai dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW) dan/atau rencana tata ruang kawasan, dokumen UKL-UPL ditolak disahkan dan dikembalikan kepada pemrakarsa dan/atau penanggung jawab rencana usaha dan/atau kegiatan.

BAB V TATA CARA PENGAJUAN DAN PEMBERIAN REKOMENDASI DOKUMEN UKL-UPL DAN SPPL Pasal 11 Pengajuan dan pengesahan dokumen UKL-UPL dan SPPL dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut : a. UKL-UPL 1. Pemrakarsa mengajukan dokumen UKL-UPL dan SPPL kepada Bupati Bangka Barat Cq. Kepala Instansi Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bangka Barat Minimal 12 (dua belas) Eksemplar. 2. Pengajuan dokumen UKL-UPL dilakukan bersamaan dengan pengajuan permohonan penerbitan Izin Lingkungan. 3. Pemeriksaaan UKL-UPL. b. SPPL 1. Pemrakarsa mengajukan SPPL kepada Kepala Instansi Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bangka Barat sebanyak 3 (tiga) lembar. 2. Pemeriksaan SPPL. Pasal 12 (1) Tanggapan tertulis terhadap hasil pemeriksaan yang kurang lengkap persyaratannya dan perbaikan dokumen UKL-UPL disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari setelah dokumen diterima. (2) Kelengkapan persyaratan dan perbaikan dokumen UKL- UPL berdasarkan tanggapan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lambat 7 (tujuh) hari kerja harus sudah disampaikan kepada Instansi Lingkungan Hidup Daerah. (3) Paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah perbaikan dokumen UKL-UPL diterima, Kepala Instansi Lingkungan Hidup Daerah menerbitkan rekomendasi tentang UKL-UPL kepada pemrakarsa. (4) Dalam hal dokumen UKL-UPL tidak memerlukan perbaikan, kepala Instansi Lingkungan Hidup Daerah wajib memberikan rekomendasi tentang UKL-UPL kepada pemrakarsa paling lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya formulir isian tentang UKL-UPL.

Pasal 13 (1) Perintah perbaikan terhadap hasil pemeriksaan SPPL paling lama 3 (tiga) hari setelah dokumen diterima. (2) Perbaikan dokumen SPPL disampaikan paling lama 2 (dua) hari kerja sejak disampaikannya perintah perbaikan. (3) Paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah perbaikan SPPL diterima, Kepala Instansi Lingkungan Hidup Daerah menerbitkan rekomendasi SPPL kepada pemrakarsa. Pasal 14 (1) Rekomendasi UKL-UPL atau SPPL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (3) digunakan sebagai dasar untuk : a. Memperoleh izin lingkungan; dan b. Melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. (2) Pejabat pemberi izin wajib mencantumkan persyaratan dan kewajiban dalam rekomendasi UKL-UPL atau sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a kedalam izin lingkungan. Pasal 15 Apabila di kemudian hari terdapat perubahan akibat perkembangan usaha dan/atau kegiatan maka pemrakarsa wajib menyusun Revisi UKL-UPL atau SPPL. BAB VI BIAYA PENYUSUNAN DAN PEMERIKSAAN UKL-UPL ATAU SPPL Pasal 16 Biaya penyusunan dokumen dan pemeriksaan UKL-UPL atau SPPL dibebankan pada penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan. BAB VII PENGESAHAN DOKUMEN UKL-UPL ATAU SPPL Pasal 17 Pemerintah Daerah berwenang mengesahkan dokumen UKL- UPL atau SPPL terhadap usaha dan/atau kegiatan yang lokasinya berada pada 1 (satu) wilayah daerah.

Pasal 18 (1) Setiap dokumen UKL-UPL dan SPPL harus melalui pemeriksaan sebelum diterbitkan Rekomendasi UKL - UPL atau tanda terima SPPL. (2) Dokumen UKL - UPL dan SPPL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan rekomendasi UKL - UPL atau tanda terima SPPL setelah dinyatakan memenuhi persyaratan adminstrasi dan teknis berdasarkan hasil pemeriksaan. (3) Tim Pemeriksa UKL - UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2), adalah tim yang di tugaskan Kepala instansi Lingkungan Hidup berdasarkan surat tugas untuk tim pemeriksa dari Instansi Lingkungan Hidup. (4) Tim Pemeriksa UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (2) yang berasal dari instansi terkait usaha dan/atau kegiatan wajib membawa surat tugas dari instansinya. (5) Rekomendasi UKL-UPL sebagaimana dimaksud pada ayat (3) ditandatangani Kepala Instansi Lingkungan Hidup Daerah. BAB VIII PENGAWASAN DAN PELAPORAN Pasal 19 (1) Pengawasan teknis pelaksanaan UKL-UPL atau SPPL dilakukan oleh Instansi Lingkungan Hidup Daerah sesuai kewenangan. (2) Pemrakarsa harus melaporkan hasil pengelolaan dan pemantauan lingkungan setiap 6 (enam) bulan kepada Instansi Lingkungan Hidup Daerah dengan tembusan Badan Lingkungan Hidup dan instansi pemberi izin lainnya. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Bangka Barat. Ditetapkan di Muntok pada tanggal 28 Desember 2015 Pj. BUPATI BANGKA BARAT, DTO Diundangkan di Muntok pada tanggal 28 Desember 2015 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT, H. SUDIRGANTO DTO YANUAR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT TAHUN 2015 NOMOR 7 SERI E NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT, PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG : (NOMOR URUT PERDA 7.10/TAHUN 2015)