TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

dokumen-dokumen yang mirip
Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menyampaikan ide, gagasan, ataupun alat pendapat. Alat

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

REALISASI TINDAK TUTUR REPRESENTATIF DAN DIREKTIF GURU DAN ANAK DIDIK DI TK 02 JATIWARNO, KECAMATAN JATIPURO, KABUPATEN KARANGANNYAR NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN MELAKSANAKAN TUGAS-TUGAS PEMBELAJARAN DI KALANGAN PESERTA DIDIK SMA DAN SMK SEKABUPATEN REMBANG

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

OLEH: SURAHMAT NPM:

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA IKLAN SEPEDA MOTOR DI BOYOLALI. Naskah Publikasi. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. yaitu bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa lisan dan bahasa tulis salah satu

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BENTUK DAN POSISI TINDAK PERSUASIF DALAM WACANA SPANDUK DI LINGKUNGAN PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

TINJAUAN PRAGMATIK TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA WACANA OPERA VAN JAVA DI TRANS 7

Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TINDAK KESANTUNAN KOMISIF PADA IKLAN KENDARAAN BERMOTOR DI WILAYAH SURAKARTA. Naskah Publikasi

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

TINDAK TUTUR LANGSUNG LITERAL DAN TIDAK LANGSUNG LITERAL PADA PROSES PEMBELAJARAN MICRO TEACHING

TINDAK SKRIPSI A Persyaratan

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

ANALISIS BENTUK TINDAK TUTUR PADA NOVEL REMBULAN TENGGELAM DI WAJAHMU KARYA TERE-LIYE. Naskah Publikasi

TINDAK TUTUR ILOKUSI PADA IKLAN PEMASARAN GEDUNG PERKANTORAN AGUNG PODOMORO CITY NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: FENDY ARIS PRAYITNO NIM A

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT PERINTAH GURU DALAM PROSES KEGIATAN BELAJAR-MENGAJAR DI SD NEGERI 09 PANGGANG, KABUPATEN JEPARA

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

BAB I PENDAHULUAN. dengan usia pada tiap-tiap tingkatnya. Siswa usia TK diajarkan mengenal

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS TINDAK TUTUR TIDAK LANGSUNG TIDAK LITERAL ANTARA PEMBELI DENGAN PENJUAL BUAH DI MOJOSONGO, SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DAN KOMISIF DI KALANGAN ANAK TK BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA DI KECAMATAN POLANHARJO KLATEN NASKAH PUBLIKASI

TINDAK TUTUR PADA UNGKAPAN BAK TRUK DI SEPANJANG JALAN RINGROAD SOLO-SRAGEN TINJAUAN: PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

BAB V PENUTUP. Kelas Siswa Kelas XI SMA N 1 Sleman, implikasi penelitian ini bagi pembelajaran

CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG

TINDAK TUTUR DALAM BERCERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 CIAMIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komunikasi berfungsi sebagai hubungan antara seseorang dengan orang lain untuk mengetahui hal yang terjadi.

SKRIPSI. Diajukan untuk. Oleh: AH A

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

STRATEGI MENOLAK ANAK USIA SD DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN ORANG TUA DI RUMAH NASKAH PUBLIKASI

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF DALAM PELAYANAN MASYARAKAT UMUM: STUDI KASUS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN POLSEK SERENGAN

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM BAHASA IKLAN KAMPANYE CALON ANGGOTA LEGISLATIF TAHUN 2014 DI BOYOLALI

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini ada empat, yaitu tuturan,

TINDAK TUTUR GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS XII SMK NEGERI 1 NARMADA. Munawir Guru SMK Negeri 1 Narmada

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB V PENUTUP. serta berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, tuturan ekspresif dalam

DIREKTIF. Naskah Publikasi A

ANALISIS TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM NOVEL HATI SINDEN

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan film di Indonesia akhir-akhir ini membuat sikap

WUJUD KALIMAT IMPERATIF TUTURAN GURU TAMAN KANAK-KANAK KARYA PKK PACONGKANG KABUPATEN SOPPENG

TINDAK TUTUR GURU DAN SISWA SMP PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DAN IMPLIKASINYA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 2, Desember 2016 KESANTUNAN TUTURAN GURU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS. Oleh.

KESANTUNAN BERTUTUR DI KALANGAN AWAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOYOLALI: TINJAUAN PRAGMATIK

ANALISIS CAMPUR KODE DALAM TABLOID SOCCER EDISI DESEMBER Naskah Publikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi

ANALISIS TINDAK TUTUR WACANA IKLAN DALAM MAJALAH GENIE EDISI NOVEMBER 2011 (TINJAUAN PRAGMATIK)

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan sebuah alat komunikasi. Alat komunikasi tersebut digunakan

BAB I PENDAHULUAN. sekolah dan perguruan tinggi pasti terdapat tenaga kependidikan. Dalam tenaga

Campur Kode pada Tuturan Siswa dalam Proses Pembelajaran Bahasa Jawa Kelas XI di SMK Batik Sakti 1 Kebumen

TINDAK TUTUR PERLOKUSI DALAM DAKWAH USTAD MAULANA PADA ACARA ISLAM ITU INDAH DI TRANSTV. Jurnal Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab 5 ini akan disajikan simpulan dan saran berdasarkan hasil temuan

TINDAK TUTUR DIREKTIF PADA SISWA DI SMK NEGERI 9 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. tulis dalam berkomunikasi. Menurut Arifin (2000: 3), dalam wacana lisan,

ANALISIS TINDAK TUTUR DAN GAYA BAHASA PADA DIALOG-DIALOG NASKAH DRAMA REPUBLIK BAGONG KARYA N. RINATIARNO

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA DEBAT CALON GUBERNUR PEMILUKADA DKI JAKARTA 2012 PUTARAN KE-2 DI METRO TV

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

TINDAK TUTUR PUJIAN DALAM INTERAKSI PEMBELAJARAN DI PKBM AL-ISLAMIYAH DESA AWAR-AWAR KECAMATAN ASEMBAGUS KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

Analisis Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif dalam Novel Kembang Saka Persi Karya Soebagijo I. N.

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

TINDAK PROVOKATIF DALAM SPANDUK DI WILAYAH KOTA SURAKARTA KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI

PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

REALISASI TINDAK KESANTUNAN KOMISIF DI KALANGAN MASYARAKAT PEDAGANG PASAR TRADISIONAL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tuturanlisan adalah media elektronik, seperti televisi dan radio. Adapun, untuk

ANALISIS IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA TRANSAKSI TAWAR MENAWAR PENJUAL DAN PEMBELI LAIN JENIS KELAMIN DI PASAR TRADISONAL KOTA BATU SKRIPSI

IMPLIKATUR PERCAKAPAN PADA WACANA PEMBUKA RAPAT DINAS DI TINGKAT KELURAHAN BERLATAR BELAKANG BUDAYA JAWA NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF OLEH USTAD MUHAMMAD NUR MAULANA DALAM ISLAM ITU INDAH PROGRAM TRANS TV SKRIPSI

Transkripsi:

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh : DEFFY MURFIANTI SRI PUTRO A310080101 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

ii

TUTURAN EKSPRESIF PADA PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA DI BEBERAPA SD NEGERI KECAMATAN KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Deffy Murfianti Sri Putro A310080101 Abstrak Tujuan penelitian ini, (1) mendeskripsikan bentuk tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012, (2) mendeskripsikan strategi dan teknik tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode pembaca markah dan metode padan. Hasil penelitian yang diperoleh. Pertama, bentuk tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 sejumlah 19 data tuturan ekspresif dengan maksud mengucapkan selamat, memuji, berterimakasih, menjelaskan/ menerangkan, mengeluh, mengkritik, menyalahkan. Kedua, strategi dan teknik tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen adalah strategi langsung dan tidak langsung serta teknik literal dan tidak literal. Strategi tuturan langsung ada 5 bentuk tuturan dan strategi tak langsung ada 2 bentuk tuturan dengan modus berita, tanya dan perintah, sedangkan teknik literal teradapat 4 bentuk tuturan dan teknik tidak literal terdapat 3 bentuk tuturan. Kata kunci: tindak tutur ekspresif pada interaksi pembelajaran guru dan siswa. A. Pendahuluan Pragmatik sebagai kajian struktur ekternal bahasa mengamati berbagai aspek pemakaian bahasa dalam situasi yang kongkret. Situasi dalam hal ini mengandaikan sebuah tuturan. Sedangkan menurut Yule (2006: 5) manfaat belajar bahasa melalui pragmatik ialah bahwa seseorang dapat bertutur kata tentang makna yang dimaksudkan orang, asumsi merek, maksud 1

dan tujuan mereka, dan jenis-jenis tindakan (sebagai contoh: permohonan) yang mereka perlihatkan ketika sedang berbicara. Tindak tutur ilokusi dalam komunikasi pada suatu penelitian penting untuk diperhatikan. Hal ini searah dengan pendapat Kushartanti, dkk (2005: 104) yang menyatakan bahwa tindak tutur ilokusi dalam komunikasi merupakan bentuk sikap ekspresi yang memberi ruang terjadinya beberapa tipe tindak. Proses komunikasi yang efektif dan interaktif pada dasarnya melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur. Penutur berupaya menyampaikan informasi kepada lawan tutur sedangkan lawan tutur menerima informasi tersebut. Oleh karena apa yang ada dalam fikiran penutur tersampaikan, maka komunikasi dapat dikatakan berhasil Penulis dalam hal ini memfokuskan pada kajian tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Tahun Pelajaran 2011/2012, karena berdasarkan hasil simak pra peneliti, sebagian besar guru ketika mengucapkan sebuah tuturan berupa tuturan ekspresif. Peneliti menekankan pada tuturan ekspresif seperti: mengucapkan selamat, berterimakasih, memuji, memberikan sanjungan, mengeluh, mengkritik, menyalahkan, dan sebagainya. Penelitian ini akan memfokuskan pada masalah tindak tutur ekspresif berupa bentuk, strategi, dan teknik pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Tahun Pelajaran 2011/2012 dengan menggunakan pendekatan ilmu pragmatik. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab permasalahan yang telah disebutkan di muka, pertama, mendeskripsikan bentuk tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. Kedua, mendeskripsikan strategi dan teknik tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. 2

B. Metode Penelitian Lokasi dan Waktu dalam penelitian ini akan dilakukan di Daerah Sragen yaitu Kelurahan Jurangjero, Kecamatan Karangmalang, serta tempattempat yang mendukung. Waktu penelitian yang direncanakan yaitu pada bulan November 2011 Oktober 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Penerapan metode kualitatif ini bersifat deskriptif yang berarti data yang dihasilkan berupa kata-kata dalam bentuk kutipan-kutipan. Jenis penelitian deskriptif kualitatif menyajikan data berdasarkan fakta-fakta yang ada. Tulisan hasil penelitian berisi kutipan dari kumpulan data untuk memberikan ilustrasi dan mengisi materi laporan, jenis laporan ini lebih memungkinkan untuk mendapatkan informasi kualitatif yang lebih teliti. Metode deskriptif kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemerian data yang akurat sehingga mempermudah proses analisis mengenai tuturan ekspresif. Data pada penelitian ini adalah pembelajaran guru dan siswa yang berupa tuturan guru. Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena ketepatan memilih dan menentukan jenis sumber data akan menentukan ketepatan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah (1) teknik simak libat cakap, (2) teknik rekam, dan (3) teknik catat. Analisis data merupakan upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi dan mengklompokkan data. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data dengan metode padan. Metode padan merupakan metode yang dalam praktik analisis data dilakukan dengan menghubung-bandingkan antar unsur yang bersifat lingual. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Jurangjero 3, SD Negeri Jurangjero 4, dan SD Negeri Saradan 1, serta strategi yang digunakan 3

dalam tuturan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian jenis tuturan ekspresif pada pembelajaran guru dan siswa kelas 4, 5, dan 6 di SD Negeri Saradan 1, SD Negeri Jurangjero 3, dan SD Negeri Saradan 1 meliputi: (1) tuturan ekspresif mengucapkan selamat, (2) tuturan ekspresif memuji, (3) tuturan ekspresif berterimakasih, (4) tuturan ekspresif menjelaskan/ menerangkan, (5) tuturan ekspresif mengeluh, (6) tuturan ekspresif mengkritik, (7) tuturan ekspresif menyalahkan. Berikut hasil pemaparan penelitian bentuk-bentuk tindak tutur ekspersif pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012. 1. Tuturan Ekspresif Mengucapkan Selamat (1.a) Konteks : Penutur menyapa murid-muridnya, yang ditemuinya di pagi hari. Suasana terjadi pada awal kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Penutur memberikan salam kepada siswa-siswanya. Guru : Selamat pagi anak-anak Siswa : Selamat pagi bu (Data tuturan 1) Tuturan ini disampaikan guru kepada siswa secara langsung. Tindak tutur ini terjadi ketika berlangsung proses interaksi belajar siswa kelas V di SD Saradan 1, Guru memberikan ucapan selamat pagi kepada siswanya untuk memulai pembelajaran di kelas. Maksud tuturan di atas adalah guru memberikan ucapan selamat pagi kepada siswanya karena guru baru datang dan akan memulai pelajaran. Dengan adanya ucapan selamat maka siswa akan merasa tidak tegang atau canggung untuk memulai proses belajar mengajar di kelas. 2. Tuturan Ekspresif Memuji (2.b) Konteks : Suasana tuturan terjadi ketika pembelajaran berlangsung di dalam kelas, dimana seorang guru memuji muridnya dengan tujuan untuk memberikan motivasi agar siswa mau menjawab pertanyaan darinya. 4

Tryout kali ini Putri dan Rehan yang mendapat nilai bagus, tapi ingat nilai tryout tidak bisa menjamin kalian lulus (Data tuturan 29) Tuturan ini disampaikan guru kepada siswa. Tindak tutur ini terjadi ketika berlangsung proses interaksi belajar siswa kelas VI di SD Negeri Jurangjero 4, guru memberikan pujian kepada siswanya yang mendapat nilai tryout bagus, tapi guru juga mengingatkan bahwa nilai tryout tidak bisa menjadi patokan untuk mengukur kelulusan siswa. Yang menjadi patokan adalah nilai ujian. Tuturan bermaksud untuk memuji siswa agar lain kali tidak hanya mengandalkan nilai tryout. Tindak tutur ini merupakan tindak tutur memuji yang ditandai dengaan tuturan Tryout kali ini Putri dan Rehan yang mendapat nilai bagus. Maksud tuturan di atas adalah guru memberikan pujian kepada siswanya karena mendapat nilai bagus. Guru juga meminta siswanya untuk tidak hanya mengandalkan nilai tryout saja. 3. Tuturan Ekpresif berterimakasih (3.c) Konteks : Ketika guru sedang mengajar di SD N Jurangjero 4 Terimakasih anak-anak kalian mau tetap belajar aktif dan penuh tanggung jawab serta semangat (Data Tuturan 24) Tuturan di atas saat guru sedang mengucapkan terimaksih kepada siswanya. Tuturan di atas termasuk jenis tindak tutur ekspresif berterimaksih. Hal ini terlihat dari penutur yang berterimakasih kepada mitra tutur. Ciri yang menjadi penanda bahwa tuturan tersebut masuk ke dalam jenis tuturan ekspresif berterimaksih yaitu ada kata terimaksih yang mengawali kalimat tersebut. Maksud tuturan di atas adalah guru berterimakasih kepada siswanya karena sudah mau mendengarkan guru mengajar dan tetap aktif dalam proses pembelajaran di kelas. 5

4. Tuturan Ekspresif Menjelaskan/ Menerangkan (4.d) Konteks : Guru menjelaskan mengenai tata cara menulis surat pribadi, bagian-bagian yang harus ada pada surat pribadi. Siswa mendengarkan dan mencatat. Setelah selesai menjelaskan guru bertanya apa ada yang masih merasa binggung. Siswa pun diam lalu Guru melanjutkan dengan memberikan tugas supaya siswa menulis surat kepada teman semeja. Guru : Bagaimana anak-anak masih ada yang bingung dengan penjelasan dari ibu tadi (Data Tuturan 8) Tuturan ini disampaikan guru kepada siswa secara langsung. Tindak tutur ini terjadi ketika berlangsung proses interaksi belajar siswa kelas IV di SD Saradan 1, Guru menjelaskan kepada siswanya mengenai tata cara penulisan surat pribadi. Setelah guru panjang lebar berbicara mengenai surat, dan guru telah selesai menjelaskan maka guru menanyakan kepada siswa apakah mereka sudah merasa jelas dengan penyampaian materi dari guru. Maksud tuturan di atas adalah guru menjelaskan kepada siswa mengenai macam-macam surat. Kemudian siswa ditanya apakah sudah mengerti dengan penjelasan dari guru. 5. Tuturan Ekspresif Mengeluh (5.e) Konteks : Guru memasuki ruang kelas dan menyakan kepada siswa apakah mereka telah mengerjakan tugas rumah. Guru : Tugas rumah sudah di kerjakan semua? Murid : Sudah bu Dikerjakan 3 bu, anak-anak yang lain bilang kurang 4 Guru : Lha tugasnya saja 5 kok kurang 4 yow berarti nggak mengerjakan. Sudah ibu bilangkan yang nggak bisa mengerjakakan silahkan tanya teman. (Data Tuturan 14) 6

Tuturan ini disampaikan guru kepada siswa secara langsung. Tindak tutur ini terjadi ketika berlangsung proses interaksi belajar-mengajar siswa kelas IV di SD Negeri Jurangjero 3 mata pelajaran matematika, pada saat akan membahas soal yang telah menjadi pekerjaan rumah. Tuturan bermaksud untuk menegaskan kepada siswa bahwa guru kecewa dan coba mengeluh kepada siswa dengan cara sedikit menyindir. Maksud tuturan di atas adalah guru memberikan keluhan kepada siswanya karena siswa hanya mengerjakan tugas rumah tidak lebih dari separuh tugas yang diberikan. Guru mengibaratkan dengan keluhan yang sedikit menyindir siswa dengan halus. 6. Tuturan Ekspresif Mengkritik (6.f) Konteks : Ruang kelas ketika pembelajaran berlangsung, guru menyuruh salah satu siswa untuk menjawab soal yang telah telah diberikan untuk tugas rumah kemarin,akan tetapi anak tersebut kurang tepat jawabannya sehingga guru menegur dan menyuruhnya untuk belajar dirumah. Di rumah mbok yo banyak belajar to le..le.. ora mung dolanan PS wae. (Kalau di rumah itu harus banyak belajar, jangan cuma main PS terus) (Data tuturan 12) Tuturan tersebut disampaikan guru kepada siswa. Tuturan tersebut bermaksud mengkritik siswa karena pada waktu disuruh mengerjakan soal rumah. Tindak tutur ini termasuk tindak tutur mengkritik yang ditandai dengan tuturan... ora mung dolanan PS wae. Maksud tuturan di atas adalah guru memberikan kritikan kepada siswanya karena siswa tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Guru merasa siswanya di rumah hanya main PS sehingga terbawa dalam proses pembelajaran di kelas. 7

7. Tuturan Ekspresif Menyalahkan (7.p) Konteks : Ketika pelajaran matematika sedang berlangsung dan guru merasa tidak puas dengan jawaban siswanya Guru : 0x3 ki piro? Po enek pecahan campuran moro-moro dijujuk dadi desimal. Nek pecahan diapakke sek cah. (0 x 3 berapa Ron? Mana ada pecahan campuran tiba-tiba jawabannya lansung desimal. Kalau pecahan dijadikan apa dulu anak-anak? (Data tuturan 26) Tuturan ini disampaikan guru kepada siswanya secara langsung. Tindak tutur ini terjadi ketika berlangsung proses interaksi belajar siswa kelas VI di SD Negeri Jurangjero 4, guru menyalahkan siswanya dengan cara menegur secara langsung ketika sedang terjadi pembelajaran matematika di kelas. Maksud tuturan di atas adalah guru menyalahkan siswanya dengan menggunakan bahasa jawa agar siswa tersebut mengerti apa yang menjadi kesalahannya ketika pembelajaran matematika sedang berlangsung. Berdasarkan perolehan data pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012, dapat diketahui dan diperoleh pengertian bahwa strategi yang digunakan oleh guru kepada siswa di SD Negeri Sardan 1, SD Negeri Jurangjero 3, dan SD Negeri Jurangjero 4 menggunakan strategi tindak tutur langsung dan strategi tindak tutur tidak langsung. Dengan kata lain, secara umum guru melakukan tindak bahasa kepada siswa dengan strategi langsung dan strategi tidak langsung. Sedangkan Teknik yang digunakan adalah teknik literal dan teknik tidak literal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kebanyakan penutur samasama cenderung mengunakan kata pinter dan bagus untuk memuji siswa- 8

siswinya yang termasuk dalam tuturan ekspresif mengucapkan selamat. Hal itu dikhawatirkan akan membuat siswa salah mengartikan pujian yang diberikan oleh guru. Seharusnya guru mengatakan suatu tuturan (kata) harus sesuai dengan keadaan siswanya. Perbedaan penggunaan tuturan ekspresif dalam pembelajaran ini adalah SD Saradan 1 dan SD Negeri Jurangjero 4 lebih sering mengunakan strategi tuturan ekspresif langsung sedangkan SD Negeri Jurangjero 3 lebih sering menggunakan strategi tuturan tidak langsung. Hasil dan temuan data tindak tutur ekspresif pada interaksi pembelajaran guru-siswa di beberapa SD Kecamatan Karangmalang dapat diketahui ada 19 tuturan ekspresif yang masuk dalam 7 modus yaitu: (1) tuturan ekspresif mengucapkan selamat, (2) tuturan ekspresif memuji, (3) tuturan ekspresif berterimakasih, (4) tuturan ekspresif menjelaskan/ menerangkan, (5) tuturan ekspresif mengeluh, (6) tuturan ekspresif mengkritik, (7) tuturan ekspresif menyalahkan. Adapun strategi dan teknik yang digunakan penutur pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang adalah strategi tindak tutur langsung dan strategi tindak tutur tidak langsung serta teknik literal dan teknik tidak literal. Tindak tutur langsung adalah tindak tutur yang dilakukan secara langsung oleh penutur kepada mitratutur mengenai keinginan penutur. Secara formal berdasarkan modusnya strategi tindak tutur langsung dibagi menjadi tuturan berita, tanya dan perintah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kebanyakan penutur samasama cenderung mengunakan kata pinter dan bagus untuk memuji siswasiswinya yang termasuk dalam tuturan ekspresif mengucapkan selamat. Hal itu dikhawatirkan akan membuat siswa salah mengartikan pujian yang diberikan oleh guru. Seharusnya guru mengatakan suatu tuturan (kata) harus sesuai dengan keadaan siswanya. Perbedaan penggunaan tuturan ekspresif dalam pembelajaran ini adalah SD Saradan 1 dan SD Negeri Jurangjero 4 lebih sering mengunakan 9

strategi tuturan ekspresif langsung sedangkan SD Negeri Jurangjero 3 lebih sering menggunakan strategi tuturan tidak langsung. Hasil dan temuan data tindak tutur ekspresif pada interaksi pembelajaran guru-siswa di beberapa SD Kecamatan Karangmalang dapat diketahui ada 19 tuturan ekspresif yang masuk dalam 7 modus yaitu: (1) tuturan ekspresif mengucapkan selamat, (2) tuturan ekspresif memuji, (3) tuturan ekspresif berterimakasih, (4) tuturan ekspresif menjelaskan/ menerangkan, (5) tuturan ekspresif mengeluh, (6) tuturan ekspresif mengkritik, (7) tuturan ekspresif menyalahkan. Adapun strategi dan teknik yang digunakan penutur pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang adalah strategi tindak tutur langsung dan strategi tindak tutur tidak langsung serta teknik literal dan teknik tidak literal. Tindak tutur langsung adalah tindak tutur yang dilakukan secara langsung oleh penutur kepada mitratutur mengenai keinginan penutur. Secara formal berdasarkan modusnya strategi tindak tutur langsung dibagi menjadi tuturan berita, tanya dan perintah. D. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Tuturan Ekpresif pada Pembelajaran Guru dan Siswa di Beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat di simpulkan sebagai berikut. Ada 19 tuturan ekspresif yang berada pada 7 modus tuturan ekspresif. Tuturan ekspresif tersebut meliputi, (1) tuturan ekspresif mengucapkan selamat dilakukan guru untuk mengucapkan selamat kepada siswanya karena telah melakukan perintah sesuai keinginan guru. (2) tuturan ekspresif memuji berupa perkataan yang bermaksud untuk memuji lawan bicaranya. Berdasarkan data penelitian terdapat beberapa kesantunan tuturan ekspresif memuji. (3) tuturan ekspresif berterimakasih berupa tindak tutur berterimakasih dilakukan oleh penutur terhadap mitra tutur karena penutur 10

merasa mendapat sesuatu kebaikan dari mitra tutur. (4) tuturan ekspresif menerangkan/ menjelaskan digunakan untuk menjelaskan materi kepada siswa dalam proses belajar-mengajar. (5) tuturan ekspresif mengeluh dilakukan oleh guru karena ulah tingkah laku siswa yang membuat guru merasa kesal. (6) tuturan ekspresif mengkritik berupa tindak tutur yang disampaikan oleh penutur untuk mengemukakan kritikannya terhadap suatu hal yang telah dilakukan oleh mitra tutur. Mengkritik adalah memberikan kritikan atau celaan kapada orang lain. (7) tuturan ekspresif menyalahkan berupa tuturan guru yang bernada sedikit membentak karena berusaha menyalahakan pekerjaan siswa yang diniali kurang memuaskan. Ada 2 jenis Strategi dan 2 teknik yang digunakan oleh penutur dalam bertutur yaitu strategi langsung dan tidak langsung, tetapi dalam penelitian ini lebih banyak menggunakan strategi langsung. Sedangkan teknik tuturan menggunakan teknik literal dan teknik tidak literal tetapi lebih banyak menggunakan teknik literal. Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajaran guru dan siswa di beberapa SD Negeri Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen, Tahun Pelajaran 2011/2012, saran yang dapat penulis berikan kepada pembaca antara lain: bagi para pengguna bahasa, bagi peneliti bahasa, bagi para pendidik, dan bagi guru Sekolah Dasar. E. Daftar Pustaka Abdurrahman. 2006. Pragmatik; Konsep Dasar Memahami Konteks Tuturan, Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra. 116 133. Chaer, Abdul dan Agustina, Leonie. 2004. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Kushartanti, Yuwana, Untung, dan Lauder. 2005. Pesona Bahasa Indonesia Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Moleong, Lexi. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 11

Nurlina, Wiwin Erni Siti. 2004. Tuturan Pengekspresi Prinsip Kesopanan dalam Bahasa Jawa, Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan. 1-138. Prayitno, Harun Joko. 2011. Kesantunan Sosiopragmatik: Studi Pemakaian Tindak Tutur Direktif di Kalangan Anak Didik SD Berbudaya Jawa Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Rohmadi, Mohammad. 2004. Pragmatik dan Teori Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Penelitian Bahasa. Yogyakarta. Duta Wacana University Press. Wijana, I Dewa Putu, dan Muhammad Rohmadi. 2009. Analisis Wacana Pragmatik Kajian Teori dan Analisis. Surakarta. Yuma Pustaka. Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogjakarta. Pustaka Pelajar. Yusrita, Yanti. 2001. Tindak Tutur Maaf di dalam Bahasa Indonesia di Kalangan Penutur Minangkabau. Journal Ilmiah Masyarakat Linguistik Indonesi. 93 103. 12