PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG)

dokumen-dokumen yang mirip
PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PANGKALPINANG

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) APRIL 2016, PROVINSI RIAU DEFLASI 1,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA PANGKALPINANG


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Kota Ternate

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015 DEFLASI 0,50 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU SEPTEMBER 2016 INFLASI 0,32 PERSEN

Perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI SEPTEMBER 2017 INFLASI SEBESAR 0,23 PERSEN


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI GABUNGAN 2 KOTA IHK DI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2016 DEFLASI 0,28 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG)

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Perkembangan Indeks Harga Konsumen/Inflasi Provinsi Kalimantan Timur

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2016 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,30 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

BPS PROVINSI LAMPUNG MARET 2017 DEFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,10 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MARET 2017 DEFLASI SEBESAR 0,10 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG FEBRUARI 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,54 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN DESEMBER 2014 INFLASI 4,53 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI BULAN APRIL 2017 DEFLASI 0,42 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

BPS PROVINSI LAMPUNG APRIL 2017 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,21 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI 2016 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,59 PERSEN

BPS PROVINSI LAMPUNG JUNI 2015 INFLASI GABUNGAN SEBESAR 0,72 PERSEN PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2015 INFLASI SEBESAR 0,72 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG)


PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI) AGUSTUS 2017, PROVINSI RIAU INFLASI 0,24 PERSEN

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN MEI 2016 INFLASI SEBESAR 0,06 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ INFLASI KOTA BATAM DESEMBER 2016 INFLASI 0,26 PERSEN

KOTA BANDAR LAMPUNG, OKTOBER 2017 INFLASI 0,11

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

BERITA RESMI STATISTIK

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI AGUSTUS 2017 BULUKUMBA INFLASI SEBESAR 0,39 PERSEN

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN APRIL 2017 DEFLASI SEBESAR 0,21 PERSEN (IHK TAHUN DASAR 2012=100)

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

INFLASI KOTA TARAKAN BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA BATAM JANUARI 2016 INFLASI 0,49 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG)

KOTA BANDAR LAMPUNG BULAN DESEMBER 2015 INFLASI SEBESAR 1,17 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN JULI 2011 KOTA PEKANBARU MENGALAMI INFLASI 0,91 PERSEN

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

Transkripsi:

No. 02/01/19/Th.II, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA TANJUNGPANDAN (KABUPATEN BELITUNG) BULAN DESEMBER 2014 INFLASI 3,21 PERSEN Kota Tanjungpandan pada Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 3,21 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,82. Inflasi Desember 2014 terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya IHK pada kelompok bahan makanan 5,24 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 2,78 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 1,02 persen; kelompok kesehatan 0,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,42 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 7,48 persen. Sementara kelompok sandang mengalami penurunan indeks 0,17 persen. Tingkat inflasi tahun kalender Desember 2014 sebesar 13,14 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 13,14 persen. Kelompok yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2014, yaitu kelompok bahan makanan 1,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,53 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,24 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,87 persen. Sementara kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen. Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga. Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan wilayah, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama 1

dalam penghitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola konsumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumahtangga. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Tanjungpandan pada Desember 2014 terjadi inflasi 3,21 persen, atau terjadi peningkatan IHK dari 122,87 pada November 2014 menjadi 126,82 pada Desember 2014. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Desember 2014) dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) masing-masing sebesar 13,14 persen. Inflasi Desember 2014 terjadi karena adanya peningkatan harga yang ditunjukkan oleh naiknya IHK pada kelompok bahan makanan 5,24 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 2,78 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar naik sebesar 1,02 persen; kelompok kesehatan 0,36 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,42 persen; serta kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 7,48 persen. Sementara kelompok sandang mengalami penurunan indeks 0,17 persen. Beberapa komoditas yang mengalami peningkatan harga pada Desember 2014 antara lain: bensin, ikan kembung, cabai merah, ikan kerisi, cabai rawit, sawi hijau, ikan selar, soto, angkutan udara dan tarip listrik. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga antara lain: daging ayam ras, tauge/kecambah, wortel, ikan asin belah, emas perhiasan, telur ayam ras, kunyit, beras, terong panjang dan daging sapi. Kelompok komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi pada Desember 2014, yaitu: kelompok bahan makanan 1,55 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau 0,53 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,24 persen; kelompok kesehatan 0,02 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,02 persen; serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,87 persen. Sedangkan kelompok sandang memberikan andil deflasi sebesar 0,01 persen. Tabel 1 IHK dan Tingkat Inflasi/Deflasi Kota Tanjungpandan Desember 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100) Kelompok Pengeluaran IHK November 2014 IHK Desember 2014 Inflasi/Deflasi Desember 2014 1) Laju Inflasi/ Deflasi Tahun Kalender 2014 2) Inflasi/Deflasi Tahun ke Tahun 3) (1) (2) (3) (4) (5) (6) U M U M (Headline) 122,87 126,82 3,21 13,14 13,14 1 Bahan Makanan 131,83 138,74 5,24 21,36 21,36 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 115,23 118,43 2,78 6,91 6,91 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 120,32 121,55 1,02 6,87 6,87 4 Sandang 120,27 120,07-0,17 12,03 12,03 5 Kesehatan 120,88 121,32 0,36 4,11 4,11 6 Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 122,71 123,23 0,42 15,35 15,35 7 Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 122,59 131,76 7,48 20,47 20,47 1) 2) 3) Persentase perubahan IHK Desember 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya Persentase perubahan IHK Desember 2014 terhadap IHK Desember 2013 Persentase perubahan IHK Desember 2014 terhadap IHK Desember 2013 2

Tabel 2 Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tanjungpandan Desember 2014 (persen) Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%) (1) (2) U M U M 3,21 1. Bahan Makanan 1,55 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau 0,53 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar 0,24 4. Sandang -0,01 5. Kesehatan 0,02 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga 0,02 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan 0,87 Gambar 1 Perkembangan IHK Kota Tanjungpandan (2012=100), Januari Desember 2014 140.00 135.00 130.00 125.00 120.00 IHK 115.00 110.00 105.00 100.00 95.00 90.00 Aug-13 Sep-13 Oct-13 Nov-13 Dec-13 Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Dec-14 Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor 3

Gambar 2 Sumbangan/Andil Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Tanjungpandan Desember 2014 Andil (%) 3.30 3.10 2.90 2.70 2.50 2.30 2.10 1.90 1.70 1.50 1.30 1.10 0.90 0.70 0.50 0.30 0.10-0.10 Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan 4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor Tabel 3 Sumbangan Komoditi Terbesar Terhadap Inflasi/Deflasi Kota Tanjungpandan Desember 2014 Persentase Perubahan Sumbangan Komoditi Harga Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Bensin 15.27 0.64 2. Ikan Kembung 18.78 0.32 3. Cabai Merah 29.01 0.19 4. Ikan Kerisi 10.35 0.17 5. Cabai Rawit 39.20 0.17 6. Sawi Hijau 34.68 0.15 7. Ikan Selar/Tude 16.91 0.15 8. Soto 20.00 0.13 9. Angkutan Udara 6.82 0.11 10. Tarip Listrik 3.61 0.10 11. Daging Ayam Ras -7,25-0,128 12. Tauge/Kecambah -17,21-0,034 13. Wortel -11,22-0.022 14. Ikan Asin Belah -5,74-0,014 15. Emas Perhiasan -1,39-0,011 16. Telur Ayam Ras -1,05-0,008 17. Kunyit -16,67-0,008 18. Beras -0,15-0.007 19. Terong Panjang -4,15-0,005 20. Daging Sapi -0,68-0,004 4

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN 1. Bahan Makanan Kelompok bahan makanan pada Desember 2014 mengalami inflasi 5,24 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 131,83 pada November 2014 menjadi 138,74 pada Desember 2014. Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, pada bulan ini 8 subkelompok diantaranya mengalami inflasi, dan 3 subkelompok mengalami deflasi. Subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan 16,54 persen dan terendah terjadi pada subkelompok lemak dan minyak 0,21 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok daging dan hasil-hasilnya 5,58 persen dan terendah terjadi pada subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,12 persen. Kelompok ini pada Desember 2014 memberikan sumbangan inflasi sebesar 1,55 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain ikan kembung, cabai merah, sawi hijau dan cabai rawit. 2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok, dan Tembakau Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi 2,78 persen atau terjadi peningkatan indeks dari 115,23 pada November 2014 menjadi 118,43 pada Desember 2014. Seluruh subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok makanan jadi 4,04 persen; subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,69 persen; dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,60 persen. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,53 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain nasi dengan lauk, soto dan kue basah. 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas, dan Bahan Bakar Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami inflasi 1,02 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,32 pada November 2014 menjadi 121,55 pada Desember 2014. Seluruh subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok biaya tempat tinggal 0,42 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 3,17 persen; subkelompok perlengkapan rumah deflasi 0,48 persen; dan subkelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,14 persen. Pada Desember 2014 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,24 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: tarif listrik, bahan bakar rumah tangga, dan semen. 4. S a n d a n g Kelompok ini pada Desember 2014 mengalami deflasi 0,17 persen atau terjadi penurunan indeks dari 120,27 pada November 2014 menjadi 120,07 pada Desember 2014. Subkelompok yang mengalami deflasi pada Desember 2014, yaitu subkelompok barang pribadi dan sandang lain 0,97 persen. Subkelompok sandang laki-laki, sandang wanita dan subkelompok sandang anak-anak stabil. Kelompok ini pada Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil deflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain tas tangan wanita. 5

5. K e s e h a t a n Kelompok kesehatan pada Desember 2014 mengalami peningkatan indeks dari 120,88 pada November 2014 menjadi 121,32 pada Desember 2014 atau naik 0,36 persen. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok jasa kesehatan 0,64 persen, subkelompok obat-obatan 0,36 persen, dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,28 persen. Subkelompok jasa perawatan jasmani stabil atau tidak mengalami perubahan indeks. Kelompok ini memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi diantaranya adalah jasa dokter umum. 6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada Desember 2014 mengalami peningkatan indeks dari 122,71 pada November 2014 menjadi 123,23 pada Desember 2014 atau naik 0,42 persen. Subkelompok yang mengalami inflasi adalah subkelompok kursus-kursus/pelatihan inflasi 0,29 persen, subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 1,05 persen serta subkelompok rekreasi sebesar 0,92 persen. Sedangkan subkelompok pendidikan serta subkelompok olahraga stabil. Kelompok ini memberikan sumbangan/andil inflasi sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi diantaranya adalah buku tulis bergaris. 7. Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan Kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan pada Desember 2014 mengalami inflasi 7,48 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 122,59 pada November 2014 menjadi 131,76 pada Desember 2014. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok transpor sebesar 11,52 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,70 persen. Subkelompok komunikasi dan pengiriman deflasi 0,13 persen. Sedangkan subkelompok jasa keuangan stabil. Secara keseluruhan kelompok ini pada Desember 2014 memberikan sumbangan inflasi 0,87 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan/andil inflasi, yaitu bensin, angkutan udara dan kendaaan carter/rental. 6

PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Tingkat inflasi tahun kalender 2014 (Januari-Desember) Tanjungpandan yang merupakan inflasi tertinggi yakni 13,14 persen; Pangkalpinang inflasi 6,81 persen; Palembang 8,38 persen; dan DKI Jakarta 8,95 persen. Sementara tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2014 terhadap Desember 2013) tertinggi di Tanjungpandan 13,14 persen; Pangkalpinang sebesar 6,81 persen; Palembang 8,38 persen; dan DKI Jakarta 8,95 persen. (Lihat Tabel 4) Tabel 4 Inflasi Desember 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Pangkalpinang, Tanjungpandan, Palembang, dan DKI Jakarta Inflasi Pangkalpinang Tanjungpandan Palembang DKI Jakarta (1) (2) (3) (4) (5) 1. Desember 2014 2,58 3,21 2,75 2,74 2. Tahun Kalender 2014 6,81 13,14 8,38 8,95 3. Desember 2014 terhadap Desember 2013 (year on year) 6,81 13,14 8,38 8,95 Gambar 3 Inflasi Desember 2014, Tahun Kalender 2014, dan Tahun ke Tahun Kota Pangkalpinang, Tanjungpandan, Palembang, dan DKI Jakarta 14 12 10 8 6 4 2 0 Inflasi Desember 2014 Inflasi Tahun Kalender (Januari-Desember 2014 Inflasi Year on Year November 2014 thd November 2013 Pangkalpinang Tanjung Pandan Palembang Jakarta 7

PERBANDINGAN ANTARKOTA Pada Desember 2014 di 82 kota IHK, tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 4,53 persen dengan IHK 123,90 dan terendah terjadi di Meulaboh 1,17 persen dengan IHK 120,56. Fenomena baik inflasi maupun deflasi di kota pantauan IHK ini dipengaruhi oleh kelancaran distribusi dan ketersediaan berbagai kebutuhan rumahtangga yang tentu saja berimbas langsung terhadap tingkat harga. Serta kebijakan pemerintah akan sektor strategis, seperti bbm, tarif listrik dan bahan bakar rumahtangga. Khususnya inflasi bulan ini dipengaruhi secara dominan sebagai dampak kebijakan harga BBM sebagai komoditas yang dikonsumsi hampir oleh seluruh masyarakat yang naik per 18 November 2014 (bensin dan solar subsidi) serta Tarif Dasar Listrik yang beberapa kali mengalami kenaikan pada tahun ini. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera Kota-kota IHK diwilayah Pulau Sumatera yang berjumlah 23 kota (sebelumnya 16 kota), pada Desember 2014 tercatat seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan 3,21 persen dengan IHK 126,82 dan terendah terjadi di Meulaboh sebesar 1,17 persen dengan IHK 120,56. (Lihat Tabel 5). Tabel 5 Perbandingan Indeks dan Inflasi/DeflasiDesember 2014 Kota-Kota di Pulau Sumatera, (2012=100) Desember 2014 K O T A IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Meulaboh 120,56 1,17 2. Banda Aceh 114,84 2,19 3. Lhokseumawe 115,49 1,95 4. Sibolga 119,40 1,72 5. Pematang Siantar 121,97 2,69 6. Medan 120,69 2,53 7. Padang Sidempuan 118,26 2,29 8. Padang 126,03 2,66 9. Bukit Tinggi 118,22 1,84 10. Tembilahan 124,06 1,71 11. Pekanbaru 119,56 1,69 12. Dumai 119,60 1,66 13. Bungo 119,06 2,07 14. Jambi 120,04 2,61 15. Palembang 116,96 2,75 16. Lubuklinggau 116,47 3,03 17. Bengkulu 124,55 3,03 18. Bandar Lampung 118,40 2,72 19. Metro 126,89 2,59 20. Tanjungpandan 126,82 3,21 21. Pangkalpinang 118,26 2,58 22. Batam 117,01 2,69 23. Tanjung Pinang 119,33 2,79 TANJUNGPANDAN 126,82 3,21 8

Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa Pada Desember 2014 dari kota-kota IHK di wilayah Pulau Jawa yang berjumlah 26 kota (sebelumnya 23 kota), tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Serang 3,07 persen dengan IHK 123,07 dan terendah terjadi di Tegal 1,66 persen dengan IHK 114,73. (Lihat Tabel 6). Tabel 6 Perbandingan Indeks dan Inflasi/DeflasiDesember 2014 Kota-Kota di Pulau Jawa, (2012=100) Desember 2014 K O T A IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. DKI Jakarta 119,41 2,74 2. Bogor 118,49 1,86 3. Sukabumi 119,34 2,43 4. Bandung 117,11 2,34 5. Cirebon 117,11 1,78 6. Bekasi 117,49 1,99 7. Depok 118,97 2,13 8. Tasikmalaya 116,97 2,44 9. Cilacap 121,18 1,77 10. Purwokerto 117,36 2,00 11. Kudus 124,16 2,47 12. Surakarta 116,84 2,28 13. Semarang 118,73 2,40 14. Tegal 114,73 1,66 15. Yogyakarta 116,84 1,76 16. Jember 117,52 2,64 17. Banyuwangi 117,67 2,50 18. Sumenep 117,30 2,60 19. Kediri 118,96 2,52 20. Malang 119,16 2,72 21. Probolinggo 118,72 2,15 22. Madiun 116,83 2,20 23. Surabaya 117,81 2,23 24. Tangerang 124,82 2,39 25. Cilegon 120,92 2,54 26. Serang 123,07 3,07 TANJUNGPANDAN 126,82 3,21 9

Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera Pada Desember 2014 dari kota-kota IHK di wilayah luar Pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 33 (sebelumnya 27 kota) tercatat seluruh kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 4,53 persen dengan IHK 123,90 dan terendah terjadi di Tual 1,43 persen dengan IHK 125,34. (Lihat Tabel 7). Tabel 7 Perbandingan Indeks dan Inflasi/DeflasiDesember 2014 Kota-Kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera (2012=100) Desember 2014 K O T A IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1. Singaraja 125,47 2,80 2. Denpasar 116,44 1,99 3. Mataram 117,47 2,27 4. Bima 120,28 1,93 5. Maumere 113,20 2,22 6. Kupang 120,06 3,58 7. Pontianak 122,22 2,82 8. Singkawang 117,67 2,33 9. Sampit 117,23 2,01 10. Palangkaraya 116,16 1,69 11. Tanjung 116,93 2,38 12. Banjarmasin 115,97 1,63 13. Balikpapan 118,92 2,31 14. Samarinda 120,19 2,52 15. Tarakan 126,63 2,49 16. Manado 118,61 3,83 17. Palu 120,21 2,86 18. Bulukumba 125,61 2,73 19. Watampone 117,35 2,43 20. Makassar 116,50 2,69 21. Pare-Pare 117,71 3,75 22. Palopo 116,54 2,78 23. Kendari 116,16 3,27 24. Bau-Bau 121,89 3,34 25. Gorontalo 115,26 4,12 26. Mamuju 116,85 2,45 27. Ambon 115,04 1,85 28. Tual 125,34 1,43 29. Ternate 122,30 3,11 30. Manokwari 112,58 1,76 31. Sorong 116,04 1,74 32. Merauke 123,90 4,53 33. Jayapura 120,20 4,26 TANJUNGPANDAN 126,82 3,21 10

ANDIL INFLASI KOMPONEN INTI, KOMPONEN DIATUR PEMERINTAH, DAN KOMPONEN BERGEJOLAK DESEMBER 2014 Pada Desember 2014 seluruh komponen memberikan andil inflasi yakni, komponen bergejolak sebesar 0,92 persen, hal ini sejalan dengan bulan sebelumnya yang memberikan andil inflasi sebesar 0,45 persen. Komponen inti memberikan andil inflasi sebesar 0,99 persen, dan searah dengan bulan sebelumnya yang juga memberikan andil inflasi sebesar 0,51 persen. Sedangkan komponen harga diatur pemerintah memberikan andil inflasi sebesar 1,31 persen, dan sejalan juga dengan bulan sebelumnya sebesar 0,63 persen. (lihat Tabel 8). Tabel 8 Dekomposisi Andil Inflasi/Deflasi (persen) Kota Tanjungpandan Komponen November 2014 Desember 2014 (1) (2) (3) U m u m 1,59 3,21 1 Inti 0,51 0,99 2 Harga Diatur Pemerintah 0,63 1,31 3 Bergejolak 0,45 0,92 Keterangan: 1) Komponen Inti: Komponen yang terdiri dari komoditas spesifik yang hanya ada di kota penghitungan Inflasi tersebut. 2) Komponen Harga Diatur Pemerintah: Komponen yang terdiri dari komoditas yang harganya diatur dari pemerintah seperti tarif listrik, tarif air minum, rokok, angkutan laut, angkutan udara, kereta api, BBM, dll 3) Komponen Bergejolak: Komponen yang terdiri dari komoditas yang harganya bersifat tidak stabil/bergejolak seperti beras, sayur-sayuran, bumbu-bumbuan, minyak goreng, ikan, buah-buahan, dll. 11

BPS PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Ir. Herum Fajarwati, MM Kepala BPS Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Telepon: 0717-439422 Fax: 0717-439425 Http://babel. bps.go.id BPS KABUPATEN BELITUNG Informasi lebih lanjut hubungi: Agus Puji Raharjo, S.Si, MMA (Kepala BPS Kabupaten Belitung) Jalan Hasan Basri No. 16 Tanjungpandan - Belitung Telp. 0719-21065 Fax. 0719-21551 Email: bps1902@bps.go.id 12