BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Universitas Telkom (Tel-U)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Telkom Economic and Business School (TEBS)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Penelitian Profil Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Mahasiswa Program Studi S-1 Ilmu Administrasi Bisnis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi Telkom University Sejarah Telkom University

ANALISIS ATRIBUT TOLERANCE FOR AMBIGUITY DAN RISK TOLERANCE PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA S1 ADMINISTRASI BISNIS TELKOM UNIVERSITY

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Wakil Rektor IV Universitas Telkom Sumber : Surat Keputusan Pengurus YPT 20 Juni 2014 Dalam struktur organisasi Warek

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Transformasi Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

BAB I PENDAHULUAN. tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia, sehingga membuat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kewirausahaan merupakan salah satu bidang ekonomi yang penting bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB I PENDAHULUAN. sarjana dan keinginan untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masalah Pengangguran di Indonesia masih belum bisa diatasi oleh

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENCAPAIAN DAN KONTROL PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA YANG SUDAH BERWIRAUSAHA (PADA MAHASISWA ENTREPRENEUR TELKOM UNIVERSITY)

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang terjadi saat ini menimbulkan persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia saat ini menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sehari- hari. Lesunya pertumbuhan ekonomi, terutama di sektor riil, telah

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Tangan Di Atas Visi dan Misi Tangan Di Atas

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Minat terhadap profesi wirausaha (entrepreneur) pada masyarakat Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Singkat Telkom University

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. yang berdampak pada kondisi perekonomian di Indonesia. Belakangan ini

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan kerja terus meningkat. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2015

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lulusan atau tenaga kerja baru.perkembangan perekonomian Indonesia di prediksi

BAB I PENDAHULUAN. Kewirausahaan merupakan kendaraan untuk pertumbuhan ekonomi,

manusianya.setiap tahun ribuan mahasiswa yang lulus dari perguruan tinggi tersebut di Indonesia. Hal ini seharusnya dapat memberikan keuntungan besar

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Institusi

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.3 Desember 2017 Page 2172

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini pengangguran menjadi permasalahan di suatu negara khususnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Di negara maju, para entrepreneur telah memperkaya. pasar dengan produk-produk yang inovatif.

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha telah mencapai era globalisasi, dimana

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia tentu semakin

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo Institut Manajemen Telkom

BAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang

RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam

BAB I PENDAHULUAN. negara-negara miskin dan negara baru berkembang, Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus

BAB I PENDAHULUAN. berubah menjadi maju atau lebih berkembang dengan sangat pesat, seperti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar akhir-akhir ini

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Masalah pengangguran di Indonesia cukup mengkhawatirkan, dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

PERANAN KAMPUS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MAHASISWA MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya zaman dan kemajuan ilmu teknologi.

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang dimilikinya. Dengan bekerja, individu dapat melayani kebutuhan masyarakat,

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru merupakan ancaman bagi pengusaha apotek. Meskipun layanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

2) Sebagai pejuang bangsa dalam bidang ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, mengurangi ketergantungan pada bangsa asing.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Telkom University (disingkat Tel-U) merupakan penggabungan dari beberapa institusi yang berada dibawah badan penyelenggara Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) yaitu IT Telkom, IM Telkom, Poltek Telkom dan STISI Telkom. Tel-U mengkhususkan program studinya pada bidang Information and Communications Technologies, Management and Creative Industries sebagai jawaban atas tuntutan perkembangan industri TIK yang begitu pesat. Rata-rata pertumbuhan sektor bisnis telekomunikasi di Indonesia mengalami peningkatan sebesar 20% tiap tahunnya. Pertumbuhan ini meliputi bisnis layanan komunikasi berbasis seluler, telepon tetap, internet, dan akses pita lebar. Dengan jumlah pertumbuhan sebesar itu, diperkirakan kebutuhan tenaga Infokom pada tahun 2010 di Indonesia adalah sebanyak 320.000 orang. Saat ini penyedia lulusan infokom berasal dari perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta, termasuk Tel-U. Namun jumlah lulusan dari perguruan-perguruan tinggi yang memiliki program studi terkait dengan bidang infokom tersebut, baru sekitar 20.000 orang per tahun. Tel-U merencanakan di tahun 2017 nanti akan menjadi perguruan tinggi berkelas internasional yang unggul di bidang Infokom dan menjadi agen perubahan dalam membentuk insan cerdas dan kompetitif. Tel-U memiliki berbagai jurusan yang diminati oleh mahasiswa yang terdiri dari berbagai fakultas. Salah satu fakultas yang berada di Tel-U yaitu Fakultas Komunikasi dan Bisnis. Fakultas tersebut memiliki dua jurusan, yaitu S1 Ilmu Komunikasi dan S1 Administrasi Bisnis. Dari kedua jurusan tersebut jika dilihat dari segi visi misi, tujuan, dan konsentrasinya pun berbeda. Program studi Strata 1 (S-1) Administrasi Bisnis Institut Manajemen Telkom berada dalam pengelolaan Sekolah Administrasi Bisnis & Keuangan (SABK). SABK lahir dalam proses transformasi Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB Telkom) menjadi Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) pada tanggal 28 Maret 1

2008. Transformasi dilakukan IM Telkom dalam menuju World Class University (WCU), dengan tahapan menjadi perguruan tinggi pilihan di Indonesia pada tahun 2017 dan di Asia pada tahun 2021. Dalam proses penggabungan menjadi Universitas Telkom pada tahun 2013, IM Telkom ditransformasikan menjadi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) atau Telkom Economics and Business School (TEBS). Selanjutnya pada tahun 2014, Fakultas Ekonomi dan Bisnis dikembangkan menjadi dua fakultas, yaitu: Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) atau School of Economics and Business (SEB), dan Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) atau School of Communications and Business (SCB). Tabel 1.1 Transformasi Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) Tahun Nama 1990 MBA Bandung 1994 Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (STMB) Sekolah Tinggi Manajemen Bisnis Telkom (STMB 2004 Telkom) 2008 Institut Manajemen Telkom 2013 Telkom Economic and Business School (TEBS) Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) 2014 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Sumber: www.telkomuniversity.ac.id Fakultas Komunikasi dan Bisnis memiliki 2 (dua) program, yaitu program strata satu (S1) Ilmu Komunikasi (IKOM) dan strata satu (S1) Administrasi Bisnis (ADBIS). Kampus Fakultas Komunikasi dan Bisnis (FKB) bertempat di kawasan Bandung Technoplex Jl. Telekomunikasi Terusan Buah Batu (Dayeuh Kolot) Bandung, Jawa Barat. Program studi Strata 1 (S-1) Administrasi Bisnis Universitas Telkom memiliki visi, misi dan tujuan sebagai berikut : 2

1. Visi Menjadi program studi bertaraf internasional yang mampu memberikan inspirasi bagi para professional dalam bidang pengelolaan bisnis berbasis information and communication technology (tahun 2021). 2. Misi a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan berstandar internasional dalam bidang bisnis secara transparan dan bertanggungjawab. b. Mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dalam bidang bisnis berbasis teknologi informasi yang mengacu pada nilai-nilai professionalism, recognition of achievement, integrity, mutual respect, entrepreneurship. c. Melaksanakan kegiatan penelitian, untuk memperkuat dan memperkaya bidang keilmuan, d. Melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk konsultasi, pelatihan dan bimbingan untuk memecahkan masalah-masalah bisnis. 3. Tujuan a. Menghasilkan Sarjana Administrasi Bisnis yang : Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki integritas kepribadian tinggi, mampu berusaha secara mandiri dan berorientasi pada professionalism, recognition of achievement, integrity, mutual respect, dan entrepreneurship. Berkualitas, mandiri, dan memiliki daya saing individu yang tinggi. Mampu menciptakan gagasan baru dan memberi inspirasi dalam menghadapi persaingan bisnis. Bertanggungjawab dan mampu berkontribusi dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. b. Menghasilkan karya-karya ilmiah yang berkualitas dalam bidang Ilmu Administrasi Bisnis untuk peningkatan kualitas hidup masyarakat. 3

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah mahasiswa FKB khususnya dari Program Studi (Prodi) Administrasi Bisnis Telkom University, yang telah mendapatkan matakuliah entrepreneurship. 1.2. Latar Belakang Penelitian Semakin maju suatu negara maka semakin banyak orang yang terdidik, dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan pentingnya dunia entrepreneur. Pembangunan akan lebih berhasil jika ditunjang oleh para entrepreneur yang dapat membuka lapangan kerja karena kemampuan pemerintah sangat terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua pembangunan karena sangat banyak membutuhkan anggaran belanja, personalia, dan pengawasan (Alma, 2009:1). Saat ini Persentase jumlah pengusaha di dalam negeri masih sedikit dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara (ASEAN). Indonesia kalah bersaing dari Singapura, Malaysia, hingga Thailand dalam mencetak pengusaha andal di dalam negeri. Jumlah presentase pengusaha di Indonesia hanya 1,65% dari jumlah penduduk. Jumlah itu masih sedikit dibandingkan Singapura 7%, Malaysia 5%, dan Thailand 3%. Setidaknya Indonesia harus bisa bertambah, minimal harus bisa mencapai 2 % dari total populasi. (Sumber: http://finance.detik.com/read/2015/03/10/112838/2854282/4/perbanyak-jumlahpengusaha-ini-yang-dilakukan-pemerintah) Menurut Alma (2009:1) sekarang ini kita menghadapi kenyataan bahwa jumlah wirausahawan Indonesia masih sedikit dan mutunya belum bisa dikatakan hebat, sehingga persoalan pembangunan wirausaha di Indonesia merupakan persoalan yang mendesak bagi suksesnya pembangunan. jika diperhatikan manfaat adanya wirausaha banyak sekali, diantaranya: (1) manambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia (2) sebagai orang penggerak dalam pembangunan lingkungan, bidang produksi, distribusi, pemeliharaan lingkungan, dan kesejahteraan (3) dapat memberikan kontribusi terhadap bangsa sebagai pejuang bangsa dalam bidang 4

ekonomi, meningkatkan ketahanan nasional, dan mengurangi ketergantungan pada bangsa asing. Terdapat pernyataan dari Direktur Keuangan PT Dwi Aneka Jaya Kemasindo Witjaksono mengatakan Indonesia saat ini kekurangan wirausahawan muda. Witjaksono menjelaskan pula bahwa Indonesia perlu menyiapkan diri dengan mencetak wirausahawan muda agar tidak menjadi penonton di negeri sendiri. (Sumber: http://www.jpnn.com/read/2014/10/06/262088/wiraswasta-muda- Indonesia-Masih-Jauh-dari-Angka-Ideal ). sekitar dua juta penduduk Indonesia yang tiap tahunnya terjun ke dunia kerja, adalah tantangan yang sangat besar buat pemerintah Indonesia untuk menstimulasi penciptaan lahan kerja baru supaya pasar kerja dapat menyerap para pencari kerja yang tiap tahunnya terus bertambah pengangguran muda (kebanyakan adalah mereka yang baru lulus kuliah) adalah salah satu kekhawatiran utama dan butuh adanya tindakan yang cepat. (Sumber: http://www.indonesia-investments.com/id/keuangan/angka-ekonomi makro/pengangguran/item255 ). Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), mencatat bahwa jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2013 mencapai 360 ribu orang, atau 5,04% dari total pengangguran yang mencapai 7,17 juta orang. Hal tersebut menekankan bahwa sarjana lulusan perguruan tinggi tidak bisa lagi sekedar mengandalkan ijazah untuk mencari pekerjaan, namun dituntut memiliki kompetensi dan keterampilan yang dimiliki, agar dapat mencari lapangan kerja yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Salah satu alternatif mengatasi masalah tersebut adalah dengan menanamkan jiwa wirausaha pada mahasiswa sejak dini. (Sumber: http://www.bps.go.id/index.php/brs ) Dikalangan mahasiswa minat untuk bergelut di bidang wirausaha boleh dikata masih sangat minim, sehingga masih berpikir bahwa kuliah hanya untuk menjadi karyawan atau pegawai. Selain itu, ada beberapa faktor yang menyebabkan mahasiswa kurang berminat untuk berwirausaha yaitu tidak ada modal untuk memulai usaha, atau tidak pernah dibekali dengan pengetahuan seputar wirausaha. Padahal sebenarnya gelar sarjana tidak menjamin seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Pola pikir mahasiswa yang demikian perlu 5

dibenahi agar dapat lebih memahami seberapa besar peranan wirausaha dalam kehidupan sehari-hari. Peran pendidikan khususnya pada perguruan tinggi sangat penting untuk menumbuhkan minat mahasiswa dalam berwirausaha sehingga terbatasnya lapangan pekerjaan tidak lagi menjadi masalah besar karena mahasiswa sudah mampu menjalankan usaha sendiri. (Sumber: http://penalaranunm.org/artikel/wacana/193-pentingnya-berwirausaha-di-kalangan mahasiswa.html). Dalam wawancara dengan Ketua Prodi Administrasi Bisnis TEL-U yaitu ibu Citra Kusuma Dewi, SE., MBA mengatakan bahwa Fakultas Komunikasi dan Bisnis khususnya prodi Administrasi Bisnis Tel-U mempunyai visi dan misi yang menyangkut dalam bidang bisnis. Untuk mendukung visi dan misi tersebut maka yang dilakukan yaitu meberikan kurikulum tentang enrepreneurship agar mahasiswa dan mahasiswi dapat mengetahui bagaimana cara dalam pengelolaan bisnis dan memberikan wawasan tentang bagaimana kita siap untuk menjadi seorang entrepreneur. Beliau juga mengatakan bahwa untuk ke depannya terdapat rencana adanya prodi baru yaitu prodi entrepreneurship. Prodi tersebut yaitu untuk mahasiswa yang ingin fokus ingin menjadi seorang entrepreneur. Hal yang dapat dilakukan untuk menjadi seorang wirausahawan yang unggul yaitu dapat menciptakan kreativitas, inovasi, dan ide-ide yang baru untuk melihat peluang usaha yang ada disekitarnya sebagai dasar untuk hidup, tumbuh, dan berkembang. Sehingga untuk menjadi seorang entrepreneur harus memiliki kepribadian yang baik yaitu dengan memiliki karakteristik dari sifat pribadi seperti memiliki disiplin yang tinggi, selalu bekerja keras dengan apa yang ingin dicapai, mau belajar dari kesalahan, tidak gampang berputus asa, selalu mencari peluang baru untuk usahanya, dan terbiasa menghadapi resiko dengan membuat perhitungan yang matang (Alma, 2009:45). Menurut Robbin & Coulter (2002), Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan. Kewirausahaan itu mempunyai fungsi yang terbagi menjadi dua yaitu secara mikro dan makro (Kristanto HC, 2009:21). 6

Perbedaan dari keduanya dapat dilihat jika secara mikro fungsi kewirausahaan dapat berfungsi sebagai planner atau innovator. Untuk menjadi seorang wirausahawan yang unggul yaitu dapat menciptakan kreativitas, inovasi, dan ide-ide yang baru untuk melihat peluang usaha (Alma,2009:1). Terdapat sebuah model The Opportunity Analiysis Canvas yaitu hasil penelitian yang dikembangkan oleh James V. Green. Menurut Green (2013:1) The Opportunity Analysis Canvas yaitu mengkaitkan karakteristik kewirausahan yang dimiliki oleh kepribadian seorang wirausaha dengan bagian eksternalnya (Industry Condition, Industry Status, dan Macroeconomic Change). Adapun pembagiannya yang termasuk kedalam bagian internel yaitu terdapat beberapa segmen seperti Entrepreneurial Mindset (Achievement, Individualism, Control, Focus, Optimism), Entrepreneurial Motivation (Self-efficacy, Cognitive, motivation, Tolerance for ambiguity), dan Entrepreneurial Behaviours (Confidence, Interpersonal skills, Social capital, Risk tolerance). Selama ini yang telah didapat oleh mahasiswa dari matakuliah yang telah dipelajari yaitu hanya bagian eksternal saja, sementara untuk menjadi pengusaha yang sukses dibutuhkan juga hasil dari bagian internalnya. Dalam bagian internal terdapat beberapa segmen yaitu yang terdiri dari beberapa sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh seorang wirausaha, Seperti dalam artikel ilmiah yang ditulis oleh Nimalathasan (2005:353) yang menyatakan bahwa seorang pengusaha harus memiliki beberapa karakteristik khusus yang membantu mereka untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Selain itu juga untuk menjadi wirausaha yang sukses, maka harus memiliki kepribadian kewirausahaan yang baik pula. Dalam hal ini peneliti akan lebih fokus membahas tentang tolerance for ambiguity dan risk tolerance. Dengan adanya tolerance for ambiguity peneliti dapat mengetahui bagaimana sikap seorang wirausaha dalam menangani situasi yang ambigu, sedangkan dengan risk tolerance itu merupakan keberanian seorang wirausaha dalam mengambil risiko. Menurut Green (2013) berdasarkan penelitiannya jika seseorang memiiki tolerance for ambiguity dan risk tolerance yang tinggi maka orang tersebut memiliki jiwa kewirausahaan yang lebih. Kedua karakteristik tersebut adalah sifat yang harus dimiliki jika ingin menjadi 7

wirausahawan yang sukses. sebenarnya semua orang pasti memiliki kedua sifat tersebut hanya saja jika seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi maka tingkatan dari sifat tersebut akan berbeda dengan halnya orang yang tidak bisa mengatasi situasi yang ambigu dan tidak berani mengambil resiko sehingga orang tersebut akan cenderung menjadi seorang pegawai atau karyawan saja. Atribut yang pertama adalah tolerance for ambiguity, hal ini berarti merupakan kemampuan untuk berhubungan dengan hal yang tidak terstruktur dan tidak bisa diprediksi (Green, 2013:21). Karakteristik ini berkaitan erat dengan proses inovatif (Sumarsono, 2010:11). Pendapat lain yaitu dari McStay (2008:49) mengatakan bahwa tolerance for ambiguity cenderung berjalan seiring dengan kecenderungan pengusaha dalam mengambil risiko. Seberapa besar tolerance for ambiguity yang mahasiswa lakukan maka hal itu juga akan menentukan seberapa berani mahasiswa mengambil risiko dalam menjalankan usahanya. Selain itu juga menurut Frenkel-Bruswik (1948) dalam Artikel ilmiah yang ditulis oleh Okhomina et al (2013:5) berpendapat bahwa dengan ukuran sampel dari 79 pengusaha menggunakan skala Budner, ia menemukan bahwa pengusaha mencetak nilai yang tinggi dalam tes tolerance for ambiguity. Atribut yang berikutnya yaitu risk tolerance, menurut Nimalathasan (2005:352), umumnya orang yang mengambil risiko atau memiliki kemampuan mengambil risiko mengembangkan atau membangun usaha baru adalah seorang pengusaha. Sebuah pengusaha harus berani mengambil risiko, harus inovatif, percaya diri, memiliki tujuan, pekerja keras, dan akuntabel. Pendapat lain yaitu menurut Kets de Vries (1977) dalam artikel yang ditulis oleh Širec & Močnik, (2010:4) menunjukkan bahwa risk tolerance berkaitan dengan kepercayaan diri individu dan atau dapat mengontrol persepsi, dan mereka menyatakan bahwa sesorang yang memiliki lokus kontrol internal yang mungkin dianggap sebagai pengambil risiko tinggi oleh orang lain. Seorang wirausahawan dalam membangun sebuah usahanya harus memiliki kepercayaan diri individu karena dengan percaya diri itu menandakan bahwa mereka berani memulai usaha dan berani mengambil risiko. 8

Maka dari itu peneliti ingin mengetahui dengan menganalisis bagaimana hasil dari penelitian mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Tel-U yang telah mendapatkan matakuliah entrepreneurship dan akan segera lulus, sehingga dapat lebih memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang wirausaha, karena matakuliah yang didapat dari semester sebelumnya itu hanya mempelajari tentang eksternalnya saja dan tidak melihat internalnya. Selain itu pada tingkat tiga tersebut atribut-atribut tersebut diberikan penjelasan secara mendalam di perkuliahan, sehingga dapat memudahkan untuk mengisi kuesioner. Penelitian ini dilakukan untuk dapat mengetahui jiwa kewirausahaannya yang dimiliki oleh mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Tel-U. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu untuk melihat kepribadian kewirausahaan pada mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Tel-U. Selain itu juga untuk mengetahui seberapa besar mahasiswa yang mempunyai kedua sifat dominan tersebut untuk menjadi seorang wirausaha. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang kepribadian kewirausahaan dengan atribut tolerance For Ambiguity dan risk Tolerance kepada mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University. Adapun judul penelitian ini adalah: ANALISIS ATRIBUT TOLERANCE FOR AMBIGUITY DAN RISK TOLERANCE PADA KEPRIBADIAN KEWIRAUSAHAAN MAHASISWA S1 ADMINISTRASI BISNIS TELKOM UNIVERSITY. 1.3. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah atribut Tolerance For Ambiguity pada kepribadian kewirausahan mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University? 2. Bagaimanakah atribut Risk Tolerance pada kepribadian kewirausahan mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University? 9

1.4. Tujuan Penelitian Sehubungan dengan perumusan masalah yang telah diuraikan, penulis mengemukakan tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bagaimana atribut Tolerance For Ambiguity pada kepribadian kewirausahan mahasiswa S1 Administrasi Bisnis University. 2. Untuk mengetahui Bagaimana atribut Risk Tolerance pada kepribadian kewirausahan mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung kepada pihak yang berkepentingan yang dapat dilihat dari dua aspek, yaitu: 1.5.1. Aspek Teoritis 1. Bagi pihak akademisi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam penelitian sejenis pada masa yang akan datang. 2. Bagi peneliti selanjutnya, penelitian ini merupakan media referensi dan bahan acuan penelitian lebih lanjut. 1.5.2. Aspek Praktis 1. Bagi pihak universitas Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat membantu Telkom University dalam memberikan penjelasan tentang pemetaan Student Personality mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University yang menggunakan variabel seperti Tolerance For Ambiguity, Interpersonal Skills, dan Risk Tolerance. Selain itu manfaat bagi pihak Universitas yaitu dapat mengetahui seberapa besar jiwa kewirausahaan atau kepribadian yang dimiliki di dalam diri masing-masing mahasiswa S1 Ilmu Administrasi Bisnis Telkom University. 2. Bagi pihak-pihak lain Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah pengetahuan pembaca mengenai kepribadian calon wirausaha mahasiswa pada mahasiswa S1 Administrasi Bisnis Telkom University dan diharapkan 10

penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan untuk studi perbandingan maupun studi lanjutan. 1.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini sebagai berikut: BAB I: PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang objek studi penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. BAB II: TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis. Kajian pustaka mencakup teori-teori yang sudah ada dalam buku teks maupun temuantemuan terbaru yang ditulis dalam jurnal, skripsi, tesis, dan disertasi yang dapat dipercaya. Hasil kajian tersebut kemudian digunakan untuk menguraikan kerangka pemikiran. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan penelitian. BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian dan pembahasan harus diuraikan secara rinci dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. Sistematika pembahasan ini akan memberikan gambaran yang lebih jelas terhadap cakupan, batasan, dan isi topik apabila disajikan dalam sub-sub judul. Setiap aspek pembahasan dimulai dari analisis data, interpretasi data, dan penarikan kesimpulan. Dalam penarikan kesimpulan sebaiknya dilakukan dengan membandingkan penelitian-penelitian sebelumnya atau landasan teori yang relevan. 11

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab V disajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan. Terdapat dua alternative cara penulisan kesimpulan, yaitu dengan cara butir demi butir dan dengan cara uraian padat. Saran merupakan implikasi kesimpulan yang berhubungan dengan masalah. Selain menyentuh aspek praktis, perumusan rekomendasi juga harus ditujukan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian, dan dapat pula ditujukan kepada para peneliti berikutnya yang berminat untuk melanjutkan penelitian sebelumnya. 12