Program SUM di Konferensi AIDS Nasional Indonesia Lokakarya Peningkatan Keterampilan untuk Memperkenalkan Perangkat Penilaian Baru



dokumen-dokumen yang mirip
Ind e. Estimasi Jumlah Populasi Kunci Terdampak HIV Tahun 2012

Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Seberapa Responsif Terhadap Pasar Kerja?

Bentuk Insentif BAGI Usaha di Indonesia

Governance Brief. Anggaran Berbasis Kinerja: Tantangannya Menuju Tata Kelola Kehutanan yang Baik

Sekolah Darurat: Bagi Semua Orang Panduan Saku INEE bagi Pendidikan Inklusif

Manajemen Sumber Daya Manusia

Mengelola Kesetaraan di Tempat Kerja

Kajian Tengah Waktu Strategi Menjawab Tantangan Transformasi Asia dan Pasifik

Apa yang benar dengan AMDAL

Ancaman HIV/AIDS di Indonesia Semakin Nyata, Perlu Penanggulangan Lebih Nyata. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Pengembangan Strategi Kemitraan Perguruan Tinggi, Industri, dan Pemerintah di Indonesia

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

e-buletin Peranan Teknologi dalam Peningkatan Akses Data dan Partisipasi Warga Negara Mendorong Kemauan Pemerintah Dalam Hal Transparansi Anggaran

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS

Tata Kelola Biaya Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Seri Pembelajaran dari USAID-KINERJA

Mendayai Masa Depan. Studi Kasus. Rencana Indonesia untuk Kekayaan Minyaknya yang Baru. Ringkasan. Oleh Bramantyo Prijosusilo.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN

Daftar Isi KATA PENGANTAR 1 RINGKASAN EKSEKUTIF 2 I. KONTEKS 7. I.1 Kinerja Makroekonomi dan Tantangan Perdagangan 7

Panduan untuk Fasilitator

Indeks Tata Kelola Pendidikan Pemerintah Daerah di Indonesia (ILEGI): Rapor 50 Pemerintah Daerah Tata Kelola Penting Untuk Hasil Pendidikan

Sekapur Sirih 3. Apa & Mengapa Pengarusutamaan Penanggulangan 5 Kemiskinan & Kerentanan (PPKK)

PERLENGKAPAN KERJA WISN

Pedoman Surveilans Penyakit Hewan Tingkat Dasar

RANCANG TINDAK GLOBAL KEDUA UNTUK SUMBER DAYA GENETIK TANAMAN UNTUK PANGAN DAN PERTANIAN

RENCANA STRATEGIS TERCATAT KELAHIRANNYA

PROGRAM INVESTASI KEHUTANAN

Refleksi. MDGs 4&5. Upaya Pencapaian. di Daerah Menjelang

Catatan Informasi mengenai Proses Multi-Stakeholder

Pilihan-pilihan Kebijakan untuk Keberlanjutan Keuangan

Indonesia Bagaimana Pemohon Bisa Memanfaatkan Hak atas Informasi

Transkripsi:

Technical Brief 8 Oktober 2011 Program SUM di Konferensi AIDS Nasional Indonesia Lokakarya Peningkatan Keterampilan untuk Memperkenalkan Perangkat Penilaian Baru Tanya Jawab Q: Bagaimana RETA dapat digunakan untuk menghitung sumber daya yang diperlukan untuk lebih dari satu OMS? A: RETA dirancang untuk mengukur kebutuhan kebutuhan finansial di berbagai tingkatan. Input dan result dari sekelompok OMS dapat dikumpulkan untuk membuat estimasi kebutuhan di seluruh komunits, kota/kabupaten, provinsi dan bahkan negara. Kantor program SUM di Surabaya menggunakan metode ini secara efektif untuk menghitung kebutuhan sumber daya untuk semua OMS di seluruh Jawa Timur.RETA dapat juga digunakan untuk mengestimasi anggaran bagi layanan HIV/AIDS yang komprehensif bagi komunitas dan pemerintah karena perangkat ini memadukan data penentuan biaya dan cakupan untuk jenis jenis layanan berbeda. Q: Apa saja keterbatasan RETA? A: Seperti halnya semua model, hasil dari perangkat ini bergantung pada input dan asumsi. Model ini memerlukan data epidemiologi dasar, target program, dan poin poin data lain. Jika informasi ini tidak tersedia, user harus membuat asumsi yang adil untuk menghasilkan output. Asumsi semacam itu harus didiskusikan dalam tim. Lebih jauh lagi, RETA mengestimasi tingkat finansial yang dibutuhkan untuk mengadvokasi alokasi sumber daya yang lebih tinggi tetapi pengguna masih bertanggung jawab untuk merancang rencana advokasi yang bersifat spesifik untuk konteks pengguna. Lokakarya peningkatan keterampilan yang dilaksanakan oleh staf programsum di Konferensi AIDS Nasional Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 3 6 Oktober 2011 di Yogyakarta memperkenalkan dua perangkat implementasi penting yang digunakan dalam fase penilaian program. Lokakarya pertama menyuguhkan Perangkat Estimasi Sumber Daya untuk Advokasi (RETA), sementara sesi kedua membawakan perangkat Penilaian Kinerja Organisasi (KO) dan Kapasitas Teknis (KT) Organisasi Masyarakat Sipil (OMS). Para profesional muda dan staf OMS terlihat sangat tertarik pada pemaparan di dua sesi yang menggarisbawahi ketiadaan perangkat penilaian yang tersedia saat ini untuk perencanaan organisasi dan perencanaan keuangan di kalangan komunitas OMS Indonesia. RETA Perangkat RETA merupakan perangkat berbasis excel sederhana yang dapat membantu pengguna untuk memproyeksikan kebutuhan finansial untuk memperluas cakupan program HIV. Perangkat ini

memadukan data yang diinput oleh user ke dalam demografi, situasi HIV, cakupan program dan sumber daya yang tersedia untuk menghitung biaya per unit dari pencapaian target di setiap intervensi atau layanan. RETA dapat mengestimasi sumber daya finansial yang dibutuhkan di semua tingkatan, bergantung pada cara perangkat ini diaplikasikan dan tujuan dari user itu sendiri. Perangkat ini juga menghasilkan tabel, grafik, dan pie chart untuk mengkomunikasikan kebutuhan kebutuhan finansial secara efektif ke pihak lain. Dengan estimasi estimasi kongrit untuk advokasi, OMS dan organisasi lain dapat mengadvokasi peningkatan dana untuk tujuan tujuan mereka. Sesi Ruangan konferensi dipenuhi oleh peserta termasuk staf OMS, staf dinas kesehatan kota/kabupaten dan provinsi, staf dari Komisi Penanggulangan AIDS Daerah dan individuindividu dari LSM internasional.para peserta mewakili semua tingkatan posisi sehingga menunjukkan pentingnya perencanaan keuangan di suatu organisasi.para peserta termotivasi untuk berpartisipasi karena sesi ini membangun keterampilan yang nyata dan, secara khusus memiliki fokus keuangan.para profesional di bidang kesehatan masyarakat seringkali tidak terlatih dalam perencanaan keuangan dan perhitungan sumber daya merupakan tantangan yang sering ditemui dalam proyek proyek di Indonesia.Sesi ini memperkenalkan RETA untuk komunitas laki laki yang suka laki laki (LSL).Peserta juga sangat bersemangat untuk mempelajari perangkat yang dibuat untuk populasi kunci lainnya.meskipun sesi memperlihatkan bagaimana RETA dapat diadaptasi untuk komunitas komunitas lain, program SUM Tanya Jawab Q: Mengapa program SUM USAID memilih perangkat KO/KT dibandingkan dengan perangkat penilaian lain yang serupa? A: Perangkat KO/KT bersifat lebih kualitatif dan partisipatoris sehingga mengarahkan suatu OMS ke penilaian mandiri mengenai kapasitas KO dan KTnya. Pada gilirannya, perangkat ini memungkinkan OMS mengembangkan rencana terstrukturnya sendiri untuk meningkatkan kualitas OMS tersebut. USAID telah mengadaptasi perangkat untuk mencakup populasi populasi kunci lainnya termasuk wanita pekerja seks dan waria serta berencana untuk membuat versi untuk pengguna narkoba suntik.sum juga berencana untuk mendistribusikan RETA di situs webnya dalam upaya menjangkau masyarakat yang lebih luas. KO/KT Perangkat Q: Dimanakah kami dapat memperoleh pelatihan Sesi kedua menjelaskan mengenai Perangkat lebih lanjut mengenai Perangkat Penilaian KO/KT? Penilaian KO/KT. Perangkat ini A: Peserta dipersilakan untuk menghadiri sesi sesi memungkinkan pengguna untuk pelatihan KO/KT program SUM di masa datang mengembangkan rencana aksi yang jelas yang akan dilaksanakan untuk OMS OMS mitra dan untuk meningkatkan manajemen organisasi organisasi organisasi yang memberikan bantuan dan program serta kapasitas teknis dari OMS teknis. Silakan hubungi Kantor Regional Program SUM untuk Informasi lebih lanjut atau kunjungi berdasarkan pada tingkat kapasitas KO/KT situs web program. mereka saat ini.setelah meningkatkan kinerja organisasi dan kapasits teknis, OMS dapat menjalankan implementasi layanan HIV komprehensif di komunitas mereka. Lebih jauh lagi, dengan melaksanakan penilaian KO/KT pada manajemen dan staf OMS, proses penilaian akan mendorong OMS bercermin kepada kapasitas mereka sendiri dan merancang suatu rencana yang relevan dengan

konteks mereka. Informasi yang diperoleh dalam penilaian dapat juga digunakan sebagai data dasar untuk memantau perkembangan di masa datang. Sesi Seperti halnya sesi RETA, jumlah kehadiran tinggi dan materi materi yang disiapkan habis terbagi.mayoritas peserta adalah profesional muda di komunitas OMS termasuk dari Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi/Kabupaten/Kota, PKBI, World Vision International, dan Universitas Atmajaya.Peserta sekali lagi terlihat antusias untuk mempelajari keterampilan baru. Dari semua peserta, hanya satu orang yang pernah melakukan penilaian serupa dan mayoritas peserta menjelaskan bahwa organisasi mereka tidak memiliki sistem untuk mengembangkan program pelatihan staf dan strategi strateegi lain untuk meningkatkan kapasitas organisasi. Anekdot ini memperlihatkan pentingnya perangkat KO/KT untuk mengatasi kesenjangan yagn ada saat ini dalam hal keterampilan untuk meningkatkan kinerja organisasi dan kapasitas teknis. Perangkat RETA dan KO/KT tersedia di www.sum.or.id