BAB I PENDAHULUAN. Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. diwajibkan untuk mempelajari mendalami serta mengamalkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Muhammad Saw sebagai rahmat dan petunjuk bagi kehidupan manusia. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam kehidupan manusia baik individu, maupun sebagai anggota

BAB I. tujuan pendidikan nasional menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN. sekaligus Rasul terakhir yaitu Muhammad Saw. dengan perantaraan malaikat Jibril,

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

قال رسول صلي اللھ عليھ وسلن الذى يقزأ القزان وھوبھ

BAB I PENDAHULUAN. jangka waktu tertentu. Bila anak didik sudah mencapai pibadi dewasa susila,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. berbudaya, semakin maju bahasa suatu bangsa semakin menunjukkan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu, Islam dan pendidikan mempunyai hubungan yang sangat erat. 1

BAB I PENDAHULUAN. generasi muda yang menjadi perhatian utama adalah masalah pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan pertama (usia 0-12 tahun). Masa ini merupakan masa yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmat lil alamin), baik di dunia

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. anak menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa. Dalam konteks Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. ditegaskan dalam Undang-Undang RI No 20 tahun 2003 tentang system

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan luar biasa merupakan pendidikan bagi peserta didik yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. terhadap perubahan ataupun kemajuan masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. sekarang ini sangat berpengaruh pada kehidupan manusia. Berbagai penemuan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa bangsa yang berada dalam tahap pembangunan dan perkembangan,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendidikan dan yang ditegaskan dalam Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. akhirnya adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. kemajuannya. Disamping itu tiap-tiap individu manusia mempunyai kepentingan dari

BAB I PENDAHULUAN. manusia itulah menjadi sasaran hidup manusia yang pencapaiannya sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. Saw. yang mengandung petunjuk bagi manusia, Alquran diturunkan untuk menjadi

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. meneruskannya dari generasi ke generasi, akan tetapi diharapkan dapat mengubah

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi terus berkembang seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. martabat manusia, karena dari proses pendidikan itu

BAB I PENDAHLUAN. Pembelajaran Fiqih mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis

BAB I PENDAHULUAN. diyakini oleh setiap orang mukmin. Beriman kepada kitab Allah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan. Untuk itu

BAB I PENDAHULUAN. paling dasar. Di tingkat ini, dasar-dasar ilmu pengetahuan, watak, kepribadian,

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

BAB I PENDAHULUAN. diturunkan (diwahyukan) kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas kehidupan manusia membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dan batin baik di dunia maupun di akhirat. Sejak diturunkan kepada nabi Muhammad

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin mengglobal dan kompetitif memunculkan tantangan-tantangan

BAB I PENDAHULUAN. membangun banyak ditentukan oleh kemajuan pendidikan. secara alamiah melalui pemaknaan individu terhadap pengalaman-pengalamannya

BAB I PENDAHULUAN. perlu dalam perkembangan zaman untuk menghadapi permasalahan-permasalah yang

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN. hampir disemua aspek kehidupan manusia, dimana berbagai permasalahan hanya

BAB I PENDAHULUAN. terbentuknya kepribadian yang bulat dan utuh sebagai manusia individual dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sedang berkembang, maka pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan merupakan salah satu faktor utama keberhasilan pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Risma Rosyanti,2013

BAB I PENDAHULUAN. Islam yang akan menjadikan pendidikan berkualitas, individu-individu yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

PENDAHULUAN. begitu pun keterkaitannya dengan Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul-Nya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Alquran adalah sumber utama dalam syariat Islam. Alquran telah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipecahkan dengan upaya penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena merupakan

BAB I PENDAHULUAN. yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh manusia tersebut maka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. berkembang hidup sejahtera dengan aspirasi cita-cita untuk maju, bahagia dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. akan mendorong individu untuk melakukan hal-hal yang lebih baik. Minat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional dalam pasal 3 telah ditegaskan fungsi dan tujuan

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. itu, hampir semua negara menempatkan pendidikan sebagai sesuatu yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. sebab pendidikan merupakan proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok

BAB I PENDAHULUAN. Maha Esa dan berbudi pekerti luhur. Sebagaimana yang diamanatkan Undang-

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. untuk merenovasi hidupnya dengan membangun semua unsur terkecil sampai terbesar

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

BAB I PENDAHULUAN. Alquran merupakan kitab suci bagi umat Islam. Secara definitif, Alquran

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. agama Islam yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan yang berguna dalam menjalani hidup. terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.

BAB I PENDAHULUAN. pikir seseorang untuk selalu melakukan inovasi dan perbaikan dalam segala aspek

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam. perkembangan individu yang berlangsung sepanjang hayat.

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk membentuk manusia yang baik dan berbudi luhur menurut cita-cita dan

BAB I PENDAHULUAN. maju mundurnya suatu bangsa terletak pada baik tidaknya karakter dan akhlak

BAB I PENDAHULUAN. dunia dan akhirat. Selain itu, menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang dan

BAB I PENDAHULUAN. dan kontrol dalam kehidupan. Hal inilah yang membedakan manusia dengan

BAB I PENDAHULUAN. Penanaman keagamaan terhadap anak melalui pembelajaran Al-Qur an

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alquran sebagai kitab suci umat Islam yang merupakan sumber utama dan pertama ajaran Islam, menjadi petunjuk kehidupan umat manusia diturunkan Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. sebagai salah satu rahmat yang tidak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa yang mempercayai serta mengamalkannya. 1 yaitu: Hal ini sesuai dengan firman Allah swt. dalam surah al-baqarah ayat 2. Alquran sebagai kitab suci bagi umat Islam bukan untuk diimani saja, tetapi lebih dari itu hendaknya selalu dibaca untuk selanjutnya diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nama Alquran sebagaimana yang dijelaskan oleh M. Hasbi Ash Shiddieqy dalam bukunya (Sejarah dan Pengantar Ilmu Alquran) sebagaimana berikut: 1. Bahwa dia dinamai Alquran ialah untuk memberi pengertian bahwa Alquran itu harus dibaca dan ditadabburi isinya oleh kaum muslimin. Tidak boleh Alquran itu dijadikan buku sebagai undang-undang yang dibuka bila perlu, diperiksa salah satu artikelnya. Bila kita membacanya 1 M. Hasby Ash-Shiddieqy, Sejarah dan Pengantar Ilmu al-qur'an/tafsir, (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1992), Cet. Ke-14, h.9 1

2 timbullah berbagai rupa pengertian yang baru dan dinamis yang membangkitkan kita untuk mengembangkan ilmu dan petunjuk. 2. Islam memandang membaca Alquran adalah sebagai ibadah yang bernilai disisi Allah swt. Di antara anjuran untuk membaca Alquran tersebut ialah firman Allah swt. dalam surah al-alaq ayat 1-5 sebagai berikut:..... Ayat di atas menyuruh untuk membaca dan perintah untuk mengulangulang serta menulis, sebab dengan menulis dan membaca akan didapatkan ilmu pengetahuan. Di dalam negara kesatuan yang berdasarkan pancasila ini diperlukan sekali usaha-usaha memperluas ajaran-ajaran Alquran terutama dikalangan umat Islam itu sendiri. Hal ini dimaksudkan tidak lain adalah untuk membentuk putra puteri yang Qur ani yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa serta berbakti kepada agama, nusa dan bangsa. Hal ini tentunya selaras dengan Undangundang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, serta berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2 Alquran adalah sumber bacaan umat Islam yang menjadi pedoman untuk agama Islam dalam kehidupan sehari-hari untuk memperoleh kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan di akhirat, betapa tidak Alquran adalah hidayah, yakni 2 Undang-undang dasar RI No. 20 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya, (Bandung: Citra Umbara, 2003), h. 7.

3 petunjuk bagi manusia menuju jalan yang lurus dalam mengembangkan kehidupan yang diridhoi oleh Allah swt. Mengingat Alquran sebagai kitab suci dan bacaan terbaik serta merupakan ibadah bagi yang membacanya, maka sebagai seorang mukmin hendaknya mampu membaca Alquran dengan baik dan benar tentunya harus melalui proses belajar secara tekun, baik pendidikan formal maupun non formal. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut maka salah satu usaha yang dijalankan pemerintah adalah dengan mendirikan lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan dan pengajaran kepada warganya, tanpa membedakan laki-laki dan perempuan, orang-orang yang normal fisik maupun orang yang cacat, bahkan khusus untuk anak-anak cacat telah didirikan Sekolah Dasar Luar Biasa yang ditujukan untuk anak-anak yang memiliki kelainan baik itu cacat fisik maupun mental. Di antara anak yang memiliki cacat atau kelainan tersebut adalah siswa SDLB Marabahan Kabupaten Barito Kuala. Mereka termasuk anak yang berkelainan fisik dan mental yang memiliki hambatan dan berkembang fungsi pikir dan geraknya. Kemampuan anak tersebut dibawah kemampuan normal pada umumnya mereka memerlukan bantuan lebih banyak khususnya dalam bidang membaca Alquran agar mereka dapat mengembangkan potensi pribadinya secara optimal sehingga mereka dapat menunaikan kewajiban terhadap Tuhan dan terhadap dirinya sendiri kemungkinan mereka tidak semakin terbelakang. Melihat kenyataan di atas betapa pentingnya usaha guru untuk membimbing siswa SDLB yang berkelainan cacat fisik dan mental tanpa

4 membedakan laki-laki atau perempuan dengan bekal keuletan, kesabaran, dan ketekunan dan memerlukan bantuan yang lebih banyak. Menurut hasil pengamatan sementara usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran belum memberikan hasil yang optimal, ini terlihat dari aplikasinya terhadap anak didik yang kurang maksimal dengan latar belakang mereka yang mempunyai cacat fisik dan mental. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh terhadap guru SDLB yang menyelenggarakan pembelajaran membaca Alquran terhadap anak didik terutama yang mempunyai kelainan fisik dan mental. Berangkat dari permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul Usaha Guru Dalam Pembinaan Membaca Alquran Siswa SDLB Marabahan Kabupaten Barito Kuala. B. Penegasan Judul Agar tidak terjadi penafsiran yang keliru terhadap judul di atas, maka perlu ditegaskan sebagai berikut. 1. Usaha adalah kegiatan dengan mengajarkan tenaga, pikiran atau badan untuk mencapai suatu maksud. 3 Usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran di sini adalah segala usaha guru pembinaan membaca Alquran dalam memperbaiki, membina dan mengembangkan peserta didik ke arah yang lebih baik melalui metode, pujian, pemberian hadiah dan motivasi. 3 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pusaka, 1990), h. 11-16.

5 2. Pembinaan membaca Alquran adalah membangun, mengusahakan agar lebih baik. 4 Pembinaan di sini maksudnya mengarahkan dan memajukan anak didik supaya mampu membaca Alquran dengan baik dan benar sesuai tajwid dan makharijul hurufnya. 3. SDLB adalah sebuah lembaga pendidikan luar biasa yang di dalamnya terdapat anak-anak yang memiliki kelainan fisik maupun psikis di antaranya tuna rungu dan tuna grahita, sehingga masih dapat dididik secara sederhana. Jadi maksud dari judul di atas adalah suatu usaha yang dilakukan oleh guru dalam memperbaiki, penerapan keseluruhan, penguasaan membaca Alquran dengan melisankannya sesuai dengan tajwid dan makharijul huruf. C. Rumusan Masalah 1. Bagaimana usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran di SDLB Marabahan Barito Kuala? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran di SDLB Marabahan Barito Kuala? D. Alasan Memilih Judul 1. Salah satu faktor keberhasilan dunia pendidikan dalam proses belajar adalah guru karenanya guru menempati posisi yang sangat penting dan mendasar serta mempunyai pengaruh yang tidak sedikit pada pertumbuhan dan perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik. 1979), h. 113. 4 W.J.S. Poerwa Darminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,

6 2. Ingin mengetahui lebih mendalam bagaimana usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran yang diberikan terhadap anak berkelainan di SDLB Marabahan Barito Kuala. 3. Dalam pendidikan untuk siswa berkelainan membutuhkan usaha guru yang maksimal, kesabaran, kasih sayang, dan bantuan yang lebih besar dibandingkan dengan siswa yang normal. 4. Dari hasil pengamatan sementara penulis menemukan bahwa usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran cukup terlaksana namun masih terdapat kekurangan yang perlu dibenahi. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka penelitian yang dilaksanakan ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran di SDLB Marabahan Barito Kuala. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran di SDLB Marabahan Barito Kuala. F. Signifikansi Penelitian Penelitian ini diharapkan akan berguna untuk: 1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangsih ilmiah tentang usaha guru dalam pembinaan membaca Alquran di SDLB Marabahan Barito Kuala.

7 2. Untuk memperluas pengetahuan penulis tentang masalah-masalah yang diteliti dan pengetahuan bagi pihak-pihak yang berminat untuk mempelajari hal tersebut. 3. Untuk memperkaya khazanah perpustakaan khususnya perpustakaan IAIN Antasari Banjarmasin. G. Kajian Pustaka Sejauh pengetahuan penulis terdapat individu yang telah melakukan kajian tentang kemampuan siswa dalam membaca Alquran dari karya tulis atau tulisan yang ada. Penulis banyak mendapatkan tentang informasi yang secara umum membahas tentang kemampuan siswa dalam membaca Alquran. Dalam hal ini posisi penulis hanyalah mencoba merangkum, mengkaji lebih mendalam tentang kemampuan siswa dalam membaca Alquran. Adapun beberapa diantara mereka yang telah melakukan penelitian mengenai kemampuan siswa dalam membaca Alquran adalah: 1. Juhdi (NIM: 0521216687) jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2007 dalam skripsinya yang berjudul Kemampuan Siswa Kelas V Dalam Membaca Alquran Pada Madrasah Ibitidaiyah Fita limissibyan Lok Baintan Dalam Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar. Ia telah membahas secara mendalam mengenai kemampuan siswa dalam membaca Alquran serta beberapa faktor yang mempengaruhinya. 2. Norhani (NIM: 0101214537) jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2006, mengenai Kemampuan Siswa

8 Membaca dan Menulis Alquran Pada Mata Pelajaran Alquran Hadis di MIN Keladan Kecamatan Candi Laras Utara Kabupaten Tapin. Dalam penelitian tersebut Norhani membahas tentang kemampuan siswa dalam membaca dan menulis Alquran Hadis pada mata pelajaran Alquran Hadis saja. 3. Rini Sylvia (NIM: 0501216892) jurusan Pendidikan Agama Islam yang telah menyelesaikan studinya pada tahun 2010, mengenai Upaya Guru Agama Meningkatkan Kemampuan Alquran Siswa Kelas VI SDN Berangas Barat 2 Kecamatan Alalak Kabupaten Barito Kuala. Namun sejauh ini, penulis belum menemukan karya ilmiah yang membahas tentang Usaha Guru Dalam Pembinaan Membaca Alquran Siswa SLDB Marabahan. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengangkat judul yaitu Usaha Guru Dalam Pembinaan Membaca Alquran Siswa SLDB Marabahan Kabupaten Barito Kuala. H. Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran awal dari isi skripsi ini maka penulis membuat sistematika sebagai berikut: Bab I pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah, dan penegasan judul, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikansi penelitian, kajian pustaka dan sistematika penulisan. Bab II landasan teori dalam bab ini dibicarakan tentang pengertian usaha guru, Alquran dan fungsinya, usaha pembinaan membaca Alquran, pengertian, klasifikasi dan karakteristik berdasarkan kecacatan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembinaan membaca Alquran.

9 Bab III metode penelitian ini berisikan subjek dan objek penelitian, data, sumber data dan teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data dan analisis data serta prosedur penelitian. Bab IV laporan hasil penelitian yang berisikan gambaran umum lokasi penelitian, penyajian data dan analisis data. Bab V penutup yang berisikan kesimpulan dan saran-saran berkaitan dengan hasil penelitian yang dilaksanakan.