BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI SRAGEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. dan daerah yang memiliki sumber daya alam yang terbatas. Kemiskinan

B U P A T I S R A G E N

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 87 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 68 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG

URUSAN DESENTRALISASI

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

BUPATI GUNUNGKIDUL BUPATI GUNUNGKIDUL,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON UTARA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RENCANA KERJA ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

BAB II PERENCANAAN KINERJA

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PROVINSI JAWA TENGAH KEPUTUSAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 050.6/261.1 TAHUN 2015 TENTANG

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 20 TAHUN : 2007

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 33 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN KOORDINASI PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BLORA TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 5 TAHUN 2008

PROVINSI JAWA TENGAH RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI TAHUN ANGGARAN 2014

GUBERNUR SUMATERA BARAT

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

PENGENALAN WILAYAH POTENSI DAN PERMASALAHAN KEC. SAMBIREJO DAN KEC. GESI

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

Tabel 3.26 Data Pengadaan Barang/Jasa e-proc TA 2011 s.d Efisiensi (Rp) Pagu Anggaran. Nilai Kontrak (Rp) Tahun

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BAB II GAMBARAN UMUM BAPPEDA KOTA BANDUNG. 2.1 Sejarah tentang Berdirinya BAPPEDA di Kota Bandung

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 2 TAHUN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MAGETAN

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN LOMBOK BARAT

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU

RINGKASAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 9 TAHUN 2011

Uraian tugas dan fungsi Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

RINGKASAN RANCANGAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Sekretariat Daerah Kota Metro. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Daerah menyelenggarakan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN ORGANISASI

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH PEMERINTAH PROVINSI BALI TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

BUPATI HULU SUNGAI UTARA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

S A L I N A N PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 15 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 74 Tahun : 2016

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 57 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENATAAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 47 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI BALI

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

PUBLIKASI KINERJA SERETARIAT DAERAH TAHUN 2016

BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR PROVINSI SUMATERA SELATAN

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 44 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-N TAHUN 2011 TENTANG

RINGKASAN APBD MENURUT ORGANISASI DAN URUSAN PEMERINTAHAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 124 TAHUN 2016 T E N T A N G

PEMERINTAH KOTA PONTIANAK PERATURAN DAERAH KOTA PONTIANAK NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

Gbr.1 Jaringan di Ruang Sekpri Bupati

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan kunci bagi segalah hal bagi masyarakat desa kebanyakan, pembangunan seringkali diartikan sebagai kemajuan yang dicapai oleh sebuah masyarakat di bidang ekomoni. Sedangkan pembangunan masyarakat desa merupakan proses di mana masyarakat desa mau menerima usaha-usaha pembaharuan dalam rangka meningkatkan taraf hidup mereka. Masyarakat desa pada umumnya hidup dalam situasi kesederhanaan dan kekurangan, pada hal mereka merupakan mayoritas dari penduduk suatu Negara.Pembangunan masyarakat desa cukup sulit, disamping kurang modal tingkat pendidikan yang rendah kurangnya tenaga pembimbing ke arah pembangunaan. Dalam rangka peningkatan keserasian pembangunan di daerah diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah. Sebagai upaya untuk menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan di daerah diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu. Perencanaan sangat diperlukan dan berperan cukup vital dalam pelaksanaan pembangunan daerah di segala bidang. Perencanaan adalah suatu proses yang bersinambung yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihanpilihan berbagai alternatif penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang. Pembangunan daerah tidak akan berjalan optimal tanpa perencanaan yang tepat, terarah, efektif dan menyeluruh. Untuk melaksanakan tugas penting tersebut diperlukan suatu struktur organisasi yang kompeten agar kegiatan perencanaan pembangunan daerah bisa berjalan optimal. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, disingkat Bappeda, adalah lembaga teknis daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah yang dipimpin oleh seorang kepala commit badan to yang user berada dibawah dan bertanggung 1

digilib.uns.ac.id 2 jawab kepada Gubernur/ Bupati/ Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan ini mempunyai tugas pokok membantu Gubernur/Bupati/Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dibidang penelitian dan perencanaan pembangunan daerah. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah di bentuk berdasarkan pertimbangan : Bahwa dalam rangka usaha peningkatan keserasian pembangunan di daerah diperlukan adanya peningkatan keselarasan antara pembangunan sektoral dan pembangunan daerah. Bahwa dalam rangka usaha menjamin laju perkembangan, keseimbangan dan kesinambungan pembangunan didaerah, diperlukan perencanaan yang lebih menyeluruh, terarah dan terpadu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Sragen berdiri berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 27 tahun 1980 tentang Pembentukan Bappeda, Keputusan Menteri dalam Negeri RI no. 185 Tahun 1980 tentang Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Tingkat I dan Bappeda Tingkat II, maka berdasarkan Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sragen tanggal 1 April 1981 nomor: 134/06/36 tahun 1981 dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Dati II. Untuk lebih meningkatkan kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna, khususnya yang menyangkut bidang Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Daerah Tingkat II Sragen, serta berdasarkan Surat Menteri Dalam Negeri tanggal 5 Maret 1987 nomor: 061.1/2843/Sj jo Surat Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah tanggal 10 April 1987 nomor: 061.1/9851, maka perlu meninjau dan menetapkan kembali Pembentukan Susunan organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Dati II Sragen. Sesuai dengan ketentuan Pasal 107 ayat (1) Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 185 tahun 1980 dipandang perlu menetapkan Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Bappeda Kabupaten Dati II Sragen.

digilib.uns.ac.id 3 Kemudian pendirian Bappeda diperkuat berdasarkan UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dan ditegaskan dengan PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang menjelaskan bahwa Bappeda merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah yang memiliki tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah yang menyelenggarakan fungsi dalam perumusan kebijakan teknis perencanaan, pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan serta pembinaan. Dengan adanya perubahan organisasi dan tata kerja, kemudian peraturan tersebut diperbarui dengan Peraturan Bupati No. 36 Tahun 2009. BAPPEDA Kabupaten Sragen yang berada di dalam lingkungan kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Sragen di Jl.Raya Sukowati No.255 Sragen, terdiri dari empat bidang yaitu Bidang Ekonomi, Bidang Pemerintahan dan Sosial Budaya, Bidang Prasarana dan Pengembangan Wilayah dan Bidang Statistik, Pengendalian dan Evaluasi yang masing-masing terbagi menjadi beberapa sub bidang yang lebih spesifik agar kegiatan yang dilaksanakan lebih terfokus. Sistem informasi merupakan suatu kebutuhan bagi seluruh instansi, sebagaimana diketahui pertumbuhan pemakai komputer di Indonesia telah berkembang makin pesat dan ditunjang dengan tersedianya program aplikasi yang beraneka ragam sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Namun setiap instansi pasti memiliki alur informasi yang berbeda beda sesuai dengan bidang-bidang yang ditangani oleh masing-masing instansi sehingga diperlukan system informasi pengolahan data yang sesuai dengan kebutuhan dan alur informasi instansi tersebut. Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses usulan rencana pembangunan daerah, Bappeda Kabupaten Sragen melakukan inovasi berupa aplikasi sistem usulan rencana pembangunan daerah yang disingkat SURPD. Melalui aplikasi tersebut format usulan dan pelaporan usulan rencana pembangunan daerah seluruh SKPD seragam. Dengan demikian diharapkan mendorong terwujudnya penyusunan usulan rencana pembangunan daerah yang lebih terstruktur, rapi dan efektif, commit mempersingkat to user waktu yang diperlukan untuk

digilib.uns.ac.id 4 perbaikan penyusunan dan meningkatkan kualitas pengendalian dan pengawasan usulan rencana pembangunan daerah. Pada akhirnya, tujuan yang ingin dicapai adalah terwujudnya integrasi proses perencanaan kegiatan dan anggaran mulai dari proses Musrenbang, Penyusunan Renja SKPD, RKPD hingga KUA-PPAS secara efektif dan efisien. Sistem tersebut diakses secara online melalui Bappeda sebagai admin, sedangkan user para setiap SKPD dan Kecamatan dengan akses username dan password yang berbeda-beda. Usulan dimulai dari Musrenbang Desa yang telah dikirim ke Kecamatan dan di bahas dimusrenbang Kecamatan.Kemudian Kecamatan mengentri usulan ke aplikasi SURPD Kab. Sragen.Kemudian di terima SKPD terkait untuk selanjutnya SKPD memilih usulan Musrenbang Kecamatan yang akan dijadikan prioritas atau belum prioritas. Kemudian SKPD mengentri Renja ( rencana kerja ) SKPD. Berikut data pengguna Sistem Usulan Rencana Pembangunan Daerah (SURP) : NO SKPD 1 DPU (Dinas Pekerjaan Umum) 2 Sekretariat DPRD 3 Bakesbang Pol ( Badan Kesatuan dan Politik) 4 BKD (Badan Kepegawaian Daerah) 5 BPTPM (Badan Pelayanan Terpadu dan Penanaman Modal) 6 Badiklat (Badan Pendidikan dan Latihan) 7 Litbang (Penelitian dan Pengembangan) 8 Dispenduk & Capil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) 9 PDE (Pusat Data Elektronik)

digilib.uns.ac.id 5 10 Perpustakaan Daerah 11 Kantor Arsip Dokumen 12 Dinas Pendidikan 13 Dinas Kesehatan 14 Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) 15 BKBPMD (Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat desa) 16 Bagian Kesejahteraan Rakyat 17 PP&PA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) 18 UPTPK (Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan) 19 BPUMD (Badan Pemberdayaan Milik Daerah) 20 BAPELUH (Badan Pelaksana Penyuluh) 21 Dishutbun (Dinas Kehutanan dan Perkebunan) 22 Disnakkan (Dinas Peternakan dan Perikanan) 23 Dinas Perdagangan 24 Dinas Perindustrian Koperasi dan UMKM 25 BLH (Badan Lingkungan Hidup 26 Inspektorat 27 Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 28 DPPKAD (Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah) 29 Dinas Sosial

digilib.uns.ac.id 6 30 Dinas Pertanian 31 Dinas Pariwisata Budaya Pemuda dan Olahraga 32 Dinas Perencana Pembangunan Daerah No KECAMATAN 1 Gemolong 2 Gesi 3 Gondang 4 Jenar 5 Kalijambe 6 Karangmalang 7 Kedawung 8 Masaran 9 Miri 10 Mondokan 11 Ngrampal 12 Plupuh 13 Sambirejo 14 Sambungmacan 15 Sragen

digilib.uns.ac.id 7 16 Sidoharjo 17 Sukodono 18 Sumberlawang 19 Tangen 20 Tanon Tabel 1.1 Pengguna Aplikasi SURPD Sumber : Subag PRP Bappeda Sragen, 2015 Berdasarkan uraian permasalahan tersebut, maka penulis bermaksud membuat tugas akhir dengan judul Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah di BAPPEDA (Badan Perencana Pembangungan Daerah) Kabupaten Sragen. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas. Permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana sistem informasi perencanaan pembangunan daerah di BAPPEDA (Badan Perencana Pembangunan Daerah) Sragen? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas. Tujuan penulisan Laporan Tugas Akhir sebagai berikut : Tujuan Operasional : Untuk mengetahui sistem informasi perencanaan pembangunan daerah di BAPPEDA (Badan Perencana Pembangunan Daerah) Kabupaten Sragen. Tujuan Fungsional : Pengamatan ini bertujuan agar hasilnya dapat bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang berkepentingan,

digilib.uns.ac.id 8 bagi para pembaca maupun Badan Perencana Pembangunan Daerah Kabupaten Sragen sendiri. Tujuan Individual : Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya pada Prgram Diploma III Manajemen Administrasi Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta. D. Manfaat Penulisan Menambah pengetahuan akan pentingnya sistem informasi dalam suatu instansi pemerintahan, khususnya Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) sebagai bekal agar kelak dapat menerapkan cara yang lebih baik dalam penerapan sistem informasinya.