PERSEPSI GURU TENTANG BUDAYA SEKOLAH PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

dokumen-dokumen yang mirip
PERSEPSI GURU TENTANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 2 PADANG

PERSEPSI GURU TENTANG PENGAWASAN PELAKSANAAN TUGAS GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KECAMATAN LUBUK BASUNG

BUDAYA ORGANISASI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH OLEH: PUTRI WARTI SARI AKMAL NIM: / 2011

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBINAAN KESISWAAN DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI KECAMAATAN GUNUNG TALANG

PERSEPSI GURU TENTANG KINERJA KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN GUNUNG TUJUH KERINCI ARTIKEL ILMIAH

PELAKSANAAN FUNGSI KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DI SEKOLAH DASAR NEGERI (SDN) KECAMATAN SUNGAI TARAB KABUPATEN TANAH DATAR

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 2 BUKITTINGGI

DISIPLIN KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI (SMK N) KOTA SOLOK

MORAL KERJA GURU DI SMK NEGERI 6 KOTA PADANG. Aditya Julivan Pratama Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP. Abstract

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG ARTIKEL ILMIAH.

HUBUNGAN PENGAWASAN DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DHARMASRAYA

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI SMP NEGERI 1 DAN 2 KECAMATAN NAN SABARIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN (Study Komparatif Senior dan Guru Junior)

PELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA TK di KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

PENGEMBANGAN KARIR PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN BARAT. Elizar Ramli 1

HUBUNGAN BUDAYA ORGANISASI DENGAN MOTIVASI KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS I, II DAN III KECAMATAN BATANG CENAKU KABUPATEN INDRAGIRI HULU RIAU

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, BUDAYA KERJA DAN KOMITMEN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU. Oleh. Suwandi

PEMBINAAN PEGAWAI DALAM PELAKSANAAN TUGAS DI BIRO UMUM KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011

MOTIVASI KERJA GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SMP NEGERI 1 KECAMATAN GUGUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

PERSEPSI GURU TERHADAP PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI 18 PADANG

KONTRIBUSI KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU SMP NEGERI DI KECAMATAN PADANG TIMUR

PERSEPSI GURU TENTANG PROSES PELAKSANAAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN DI KOTA PADANG

HUBUNGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA BUKITTINGGI

DISIPLIN KERJA SATUAN PENGAMANAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Fetrianis Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP ABSTRACS

MORAL KERJA GURU DALAM MENGAJAR DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI GUGUS V KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PASAMAN

PEMBINAAN DISIPLIN SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN KOTO BARU KABUPATEN DHARMASRAYA

HUBUNGAN ANTAR MANUSIA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PAYAKUMBUH. Andre Tane Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MOTIVATOR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI (SMA N) KOTA SAWAHLUNTO

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM BIDANG KURIKULUM DI SD NEGERI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH SD NEGERI KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

HUBUNGAN BUDAYA SEKOLAH DAN PEMBENTUKAN SEKOLAH EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR JURNAL. Oleh CITRA PUSPITA SARI RISWANDI RISWANTI RINI

PERSEPSI GURU TENTANG PELAKSANAAN KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN LAREH SAGO HALABAN KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI BAGIAN SEKRETARIAT DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI SUMATERA BARAT

Delfira Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

PERSEPSI SISWA KELAS XI TERHADAP KOMPETENSI SOSIAL GURU SMK NEGERI 1 SOLOK. Azizatul Resti Husnia Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP

KOMUNIKASI INTERPERSONAL PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI GURU TERHADAP PEMBINAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU OLEH KEPALA SEKOLAH DI SMK SE-KECAMATAN LUBUK BEGALUNG PADANG

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU SMA KALAM KUDUS MEDAN. Charles Fransiscus Ambarita Surel :

KINERJA PEGAWAI DINAS PASAR KOTA PADANG

MOTIVASI KERJA GURU DALAM PELAKSANAAN TUGAS MENGAJAR DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

PERSEPSI GURU TENTANG KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SMAN 14 KOTA PADANG

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SE KECAMATAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL

HUBUNGAN PENERIMAAN INSENTIF DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SINTUK TOBOH GADANG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Komariah dan Triatna (2010: 1), sekolah merupakan suatu sistem

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG PELAKSANAAN PENGAWASAN PIMPINAN DI PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT AREA PADANG

PERSEPSI GURU TENTANGPELAKSANAAN SUPERVISI OLEH KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN PADANG PANJANG BARAT KOTA PADANG PANJANG

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR KOTA LUBUKLINGGAU

PERAN UPTD PENDIDIKAN DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN DI KECAMATAN SINGKUT

HUBUNGAN KONFLIK DENGAN KINERJA PEGAWAI BIRO BINA SOsSIAL SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUHUAN. A. Latar Belakang Masalah. UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan

PEMENUHAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN PADA MASA REMAJA (Studi terhadap Peserta Didik di Kelas X SMA Negeri 1 Kinali Pasaman Barat) ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, MOTIVASI, IKLIM ORGANISASI, DAN KEDISIPLINAN KERJA GURU SEKOLAH SE-KOTA MOJOKERTO

PERSEPSI PEGAWAI TERHADAP PENILAIAN KINERJA PEGAWAI OLEH PIMPINAN BIRO UMUM DI KANTOR GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT

Wangan Indriyani Hendyat Soetopo Desi Eri Kusumaningrum. Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang 65145

PERBEDAAN HASIL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DENGAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE (KASUS : SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 2 PAINAN)

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI BAGIAN ASISTEN PEMERINTAHAN KANTOR GUBERNUR SUMATERA BARAT ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAYANAN ADMINISTRATIF PEGAWAI TATA USAHA DI SMP NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT (HUSEMAS) DI SMA NEGERI 1 2X11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PENGELOLAAN HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYRAKAT DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

THE INTEGRATION OF CHARACTER EDUCATION VALUES INTO THE SERVING TECHNIQUE SUBJECT AMONG STUDENTS OF SMK NEGERI 4 YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

IMPLEMENTASI MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH PADA ASPEK PERAN SERTA MASYARAKAT DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 PADANG

UPAYA GURU PEMBIMBING DAN GURU MATA PELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI SMP PERTIWI 2 PADANG

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

Keywords: teacher competence and performance; organizational culture

KOMITMEN GURU SERTIFIKASI DALAM MELAKSANAKAN TUGAS MENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI KECAMATAN PAUH PADANG

PERSEPSI GURU TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI KELOMPOK BISNIS MANAJEMEN KOTA PADANG

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SMK NEGERI 2 PARIAMAN

PERSEPSI GURU TENTANG KETERAMPILAN MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI KECAMATAN KOTO TANGAH KOTA PADANG

HUBUNGAN PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU DI SMPN 25 KABUPATEN SOLOK SELATAN

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

HUBUNGAN MORAL KERJA DENGAN PELAKSANAAN TUGAS GURU SEBAGAI PENGAJAR DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 3 KOTA PADANG

PERSEPSI SISWA TENTANG MANAJEMEN PESERTA DIDIK DI SMK TRI DHARMA KOSGORO 2 PADANG

SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI KABUPATEN SOLOK SELATAN

KONTRIBUSI BUDAYA ORGANISASI DENGAN KINERJA PEGAWAI DI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERSEPSI GURU TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI KABUPATEN SIJUNJUNG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN SEMANGAT KERJA GURU DI SMK NEGERI I KECAMATAN AMPEK ANGKEK KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

Ardika Agus Tirani Program Studi Pendidikan Matemtika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

KESIAPAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DI KABUPATEN TANAH DATAR

KINERJA PEGAWAI PADA KANTOR BIRO ADMINISTRASI AKADEMIK KEMAHASISWAAAN (BAAK) UNIVERSITAS NEGERI PADANG

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Jurnal Geografi Media Infromasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian

KOMITMEN GURU DALAM MELAKSANAKAN TUGAS DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMSA) KECAMATAN ROKAN IV KOTO

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI KERJA PEGAWAI DI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI SUMATERA BARAT

PENINGKATAN PENYESUAIAN DIRI SISWA MELALUI LAYANAN INFORMASI

PERSEPSI PEGAWAI TENTANG GAYA KEPEMIMPINAN ATASAN LANGSUNG DI DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA KOTA PADANG ARTIKEL ILMIAH

KINERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA PARIAMAN ARTIKEL ILMIAH

PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAKSANAAN TANGGUNGJAWAB GURU DI SMK NEGERI KOTA BUKITTINGGI

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

PERSEPSI GURU TENTANG BUDAYA SEKOLAH PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Ika Purnama Sari Jurusan Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The study aims to know how the implementation of school culture on Senior High School in District of Lima Puluh Kota.The research is a descriptive quantity study with a population of 484 people, using stratified disproportionate random sampling technique which is totaled 83 people.the data were analize by using score of average (Mean). The results of the study show that trust, cooperation, and responsibility inherent to the goal of the school culture (overall score 3.15 of 4.00). However, school still has to strengthen the culture through better trust, cooperation, and responsibility. Key word: Trust, Cooperation, and Responsibility PENDAHULUAN Undang-Undang Sisdiknas no. 20 Tahun 2003 memberi pengertian bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Kemudian, tujuan pendidikan itu sendiri tertera dalam pembukaan undang-undang yaitu untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Pengertian dan tujuan pendidikan tersebut dikembangkan dalam sebuah lembaga pendidikan yaitu salah satunya sekolah. Sekolah merupakan wahana seseorang untuk mengembangkan ilmu dan mendapatkan berbagai pengalaman yang baru. Dalam arti lain sekolah adalah tempat menimba ilmu pengetahuan agar menjadi orang yang berpendidikan, dan berwawasan. Jadi, sekolah merupakan sebuah lembaga pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan bangsa ini sesuai dengan rumusan undang-undang sisdiknas no. 20 tahun 2003. Suatu sekolah terdiri dari beberapa unsur yang membentuk sekolah tersebut, yaitu pendidik, staf kependidikan, peserta didik, sarana prasarana, nilai dan budaya yang membangun jati diri sekolah. Wahana pendidikan seperti sekolah yang telah digambarkan tersebut memiliki unsur budaya yang akan Halaman 315 831

membangun dan mengarahkan sebuah sekolah. Hal ini berarti unsur budaya dalam sebuah sekolah memiliki arti penting untuk kemajuan sekolah. Kemajuan sekolah ini dapat berupa prestasi, tingkat kedisiplinan sekolah, hubungan internal dan eksternal sekolah, kebiasaan-kebiasaan yang diterapkan, dan nilainilai yang ditanamkan bersama di sekolah tersebut. Budaya yang disebutkan di atas memiliki makna sebagai suatu instrumen yang ditanamkan dalam menjalankan sekolah atau organisasi oleh SDM. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya pengembangan pendidikan terutama di sekolah. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Lima Puluh Kota. Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki Sembilan SMA Negeri. Pada SMA Negeri tersebut terdapat hal-hal yang menggambarkan beberapa permasalahan budaya. Berdasarkan pengamatan peneliti dari 23 Desember 2013 sampai 1 Februari 2014 secara informal terkait dengan budaya sekolah jika dipandang budaya pada tataran nilai-nilai yang dipegang teguh oleh sivitas sekolah terlihat dalam fenomena: (1) guru mengeluh karena terlambat mendapatkan informasi tentang kebijakan yang dibuat kepala sekolah, (2) ketika melaksanakan suatu kegiatan ada guru yang saling menyalahkan tentang suatu kekurangan, (3) guru lebih senang bekerja sendiri-sendiri dalam menyelesaikan tugasnya, (4) beberapa guru tidak mau memahami sikap kepala sekolah dan selalu bertentangan, (5) beberapa guru menganggap prestasi dan pencapaian pribadi lebih penting dari pada kerja dalam tim untuk menyelesaikan tugas pada sebuah kegiatan, (6) guru honor tidak begitu diajak dalam pergaulan sehari-hari di sekolah, dan (7) jarang guru yang bersedia meluangkan waktu untuk menambah waktu belajar di luar jam biasa untuk mengulang pelajaran yang akan diremedi. Beberapa hal yang dikemukakan di atas merupakan wujud permasalahan dari budaya sekolah yang menggambarkan hambatan bagi SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kota untuk dapat menjadikan atau membangun sekolah yang baik, berprestasi, dan memegang teguh nilai-nilai yang diyakini bersama karena berasal dari sekolah yang memiliki budaya yang mendukung. Bagaimana budaya yang membentuk sekolah pada SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kota ini?hal ini perlu dijawab melalui penelitian ini. Oleh sebab itu, berdasarkan paparan di atas, maka peneliti melakukan penelitian tentang Budaya Sekolah pada SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan budaya sekolah di SMA Negeri se-kabupaten Lima Puluh Kota dilihat dari aspek kepercayaan, kerja sama, dan tanggung jawab. Menurut pandangan Philips, dalam Komariah (2010: 101) budaya sekolah adalah the beliefs, attitudes, and behaviours which characterize a school. Sedangkan Deal dan Peterson dalam Komariah (2010: 101) menyatakan bahwa budaya sekolah adalah Deep patterns of values, beliefs, and traditions that have formed over the course of school s history. Sedangkan menurut Ouchi dalam Gistituati (2010: 3) budaya organisasi adalah simbol-simbol, upacara-upacara, dan dongeng-dongeng yang memberi Halaman 316 831

arti dan yang mendasari nilai-nilai dan keyakinan organisasi beserta para anggotanya. Dan budaya organisasi jika dilihat dari sudut pandang Siagian (2009: 187) adalah adanya persepsi yang sama di kalangan seluruh anggota organisasi tentang makna hakiki kehidupan bersama. Jadi, secara menyeluruh budaya sekolah merupakan suatu sistem makna bersama yang berupa perilaku dan nilai-nilai yang dipegang teguh secara bersama oleh setiap individu (kepala sekolah, guru, staf kependidikan, dan siswa) yang menjadi karakteristik sekolah dalam melaksanakan kegiatankegiatan demi mencapai tujuan sekolah. METODOLOGI Penelitian ini bersifat deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh guru SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kota sebanyak 484 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 83 orang. Teknik pengambilan sampel strafied disproportionate random sampling yaitu populasi yang bersangkutan harus dibagi-bagi kedalam lapisan-lapisan (strata). Strata yaitu tingkatan atau lapisan yang dimiliki oleh pegawai dalam suatu organisasi, misalnya golongan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket model Skala Likert. Angket diujicobakan kepada 30 orang dari populasi yang tidak termasuk sampel untuk mengetahui validitas dan realibilitas. Pengolahan data menggunakan rumus yang telah ditentukan dengan cara manual. HASIL PENELITIAN Deskripsi data hasil penelitian dan pembahasan tentang Persepsi Guru TentangBudaya Sekolah pada SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kotadengan indikator kepercayaan memperoleh skor tertinggi 3,77. Sedangkan skor rata-rata terendah 2,54,dan secara umum dapat dikatakan sangat baik dengan skor rata-rata 3,24. Selanjutnya, indikator kerja sama memperoleh skor tertinggi 3,29. Sedangkan skor rata-rata terendah 2,43, dan secara umum berada pada kategori baik dengan skor rata-rata 3,00. Skor tertitinggi untuk indikator tanggung jawab adalah 3,73. Sedangkan skor rata-rata terendah 2,96, dan secara umum adalah sangat baik dengan skor rata-rata 3,22. Jadi, Budaya Sekolah pada SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kota menurut persepsi guru secara umum sangat baik, dengan skor rata-rata 3,15. Ini berarti sekolah sangat baik berperilaku berdasarkan nilai-nilai yang dipegang teguh bersama dan masih perlu ditingkatkan lagi kesadaran akan budaya-budaya positif yang dipegang teguh bersama yang menjadikan budaya sekolah itu kuat dalam mencapai tujuan sekolah dengan efektif. PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas tentang tiga indikator yaitu kepercayaan, kerja sama, dan tanggung jawab. Halaman 317 831

a) Kepercayaan sekolah dengan indikator kepercayaan adalah 3,24. Hal ini berarti bahwa sikap saling mempercayai yang dipegang teguh bersama dan terwujud dalam perilaku guru dan kepala sekolah sehari-hari di sekolah sangatbaik, dan perlu dipertahankan dengan cara mengembangkan nilai-nilai yang membentuk kepercayaan sesuai pendapat Robbins dalam Usman (2010: 481) yaitu integritas (integrity), kompetensi (competence), konsistensi (concistency), kesetiaan (loyalty), dan keterbukaan (openness). b) Kerja Sama sekolah dengan indikator kerja sama adalah 3,00. Hal ini berarti bahwa sikap untuk bekerja sama yang dipegang teguh bersama dan tergambar dalam perilaku guru dan kepala sekolah sehari-hari di sekolah baik, dan masih perlu ditingkatkan. Hasil yang baik ini diharapkan agar kepala sekolah, dan guru dapat berkomitmen untuk mempertahankan perilaku kerja sama sebagai suatu nilai-nilai budaya positif yang efektif di sekolah dan dapat diterapkan dalam pola tingkah laku yang sesuai serta menjadi teladan bagi warga sekolah yang lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. c) Tanggung Jawab sekolah dengan indikator tanggung jawab adalah 3,22. Hal ini berarti bahwa sikap untuk bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas, dan kewajiban yang dipegang teguh bersama dan tercermin dalam perilaku guru dan kepala sekolah sehari-hari di sekolah sangatbaik, dan perlu komitmen untuk mempertahankan secara berkelanjutan. Hasil yang sangat baik ini diharapkan agar kepala sekolah, dan guru dapat selalu memegang teguh perilaku bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai suatu nilai-nilai budaya positif yang efektif di sekolah dan dapat diterapkan dalam pola tingkah laku yang sesuai serta menjadi teladan bagi warga sekolah yang lain, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Keterbatasan Peneliti Hasil yang sangat baik ini berdasarkan persepsi guru dalam mengisi angket penelitian. Hasil penelitian ini positif sementara pada saat pengamatan awal gejala-gejala kurang positif, hal ini disebabkan oleh keterbatasan peneliti. Ada beberapa hal yang berada di luar pengamatan, kemampuan, dan kuasa peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. Pada saat pengisian angket banyak guru yang mengisi yang positifnya saja karena pada saat mengisi angket guru-guru dilihat oleh pimpinan sehingga cenderung mengisi yang positif-positifnya saja. Kemudian, ada juga guru yang mengisi tanpa membaca dulu pernyataanpernyataan dalam angket. Halaman 318 831

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan persepsi guru, kesimpulan penelitian tentang budaya sekolah ini adalah - Aspek kepercayaan dalam budaya sekolah secara umum sangat baik, dengan skor rata-rata 3,24. - Aspek Kerja sama dalam budaya sekolah secara umum baik, dengan skor rata-rata 3,00. - Aspek tanggung jawab dalam budaya sekolah secara umum sangat baik, dengan skor rata-rata 3,22. - Secara keseluruhan budaya sekolah yang diterapkan dalam mewujudkan tujuan sekolah pada SMA Negeri di Kabupaten Lima Puluh Kota adalah sangat baik dengan skor rata-rata 3,15. Hasil penelitian ini positif sedangkan pada saat pengamatan awal gejala-gejala kurang positif, hal ini disebabkan oleh keterbatasan peneliti karena berada di luar pengamatan, kemampuan, dan kuasa peneliti dalam melaksanakan penelitian ini. Saran Adapun saran untuk guru, kepala sekolah, dan pengawas dalam memegang teguh nilai-nilai yang menjadi suatu budaya berdasarkan kepercayaan, kerja sama, dan tanggung jawab di sekolah adalah: - Kepala sekolah dan guru diharapkan mempertahankan, dan mengembangkan budaya sekolah berdasarkan aspek kepercayaan. - Kepala sekolah dan guru diharapkan mempertahankan, dan meningkatkan budaya sekolah berdasarkan aspek kerja sama. - Guru dan kepala sekolah diharapkan mempertahankan, dan mengembangkan budaya sekolah berdasarkan aspek tanggung jawab. - Pengawas sekolah diharapkan memberikan perhatian, dan pendekatan yang kondusif kepada kepala sekolah dan guru agar dapat berkomitmen dalam menerapkan budaya sekolah yang positif demi mencapai tujuan sekolah. DAFTAR RUJUKAN Gistituati, Nurhijrah. 2010. Manajemen Pendidikan Budaya dan Kepemimpinan Organisasi. Padang: UNP Press Komariah, Aan, dkk. 2010. Visionary Leadership, Menuju sekolah Efektif. Jakarta: Bumi aksara Siagian, Sondang P. 2009. Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka Cipta Usman, Husaini. 2010. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Halaman 319 831