Y.S. Watuseke., J.J. Tinangon., S.K. Walamdouw. Analisis Belanja Modal. ANALISIS BELANJA MODAL DAN PELAPORANNYA PADA DINAS KESEHATAN KOTA MANADO

dokumen-dokumen yang mirip
A.H. Meirene., S.S. Pangemanan., D. Affandi. Perlakuan Akuntansi Belanja PERLAKUAN AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA DPPKAD PEMDA KOTA PALU

Desriani N. Tarigan Lidia M. Mawikere

Analisis Implementasi Akuntansi Belanja Modal Pada Pemerintah Kota Palembang

Novelson Mansoara, Pencatatan dan Pelaporan.

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA MODAL PADA DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI SULAWESI UTARA

Anastasia P.T. Tampanatu, Analisis Pencatatan dan. ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA LANGSUNG PADA SKPD DI KOTA BITUNG

ANALISIS BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TAHUN ANGGARAN

J.Y. Tampi., H. Karamoy., I. Elim. Penerapan Akuntansi Untuk PENERAPAN AKUNTANSI UNTUK PEMBIAYAAN DAERAH PADA DPPKAD KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

PENGELOLAAN ASET TETAP BERBASIS KOMPETENSI PADA DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN SEMARANG

Analisis Perlakuan Akuntansi Konstruksi Pengerjaan Dalam Penyajian Laporan Keuangan pada Dinas Pekerjaan Umum Kota Gorontalo

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PADA DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PROVINSI SULAWESI UTARA

ANALISIS KINERJA PENDAPATAN DAN BELANJA BADAN KEUANGAN DAERAH KOTA TOMOHON

Rima A. Lestari., S.S. Pangemanan., H. Sabijono. Penerapan Akuntansi Belanja PENERAPAN AKUNTANSI BELANJA MODAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA BITUNG

BAB II TINJAUAN/KAJIAN PUSTAKA. mencapai tujuan penyelenggaraan negara. dilakukan oleh badan eksekutif dan jajaranya dalam rangka mencapai tujuan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 49 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 04 Tahun 2016

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

ANALISIS PENILAIAN ASET TETAP PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BLITAR PERIODE 2014 DAN 2015

B E R I T A D A E R A H N US A TENGGARA BARAT

Paramitha S. Mokodompit., S.S. Pangemanan., I. Elim. Analisis Kinerja Keuangan ANALISIS KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KOTA KOTAMOBAGU

PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA JAMBI,

Evaluasi Penerapan Akuntansi Penerimaan Dana Transfer Pada Badan Pengelola Keuangan dan Barang Milik Daerah Provinsi Sulawesi Utara

ANALISIS IMPLEMENTASI PSAP NO.07 TENTANG AKUNTANSI ASET TETAP PADA BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJA CERAH

BUPATI BUNGO PERATURAN BUPATI BUNGO NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Analisis Kinerja Belanja Pemerintah daerah Kotamobagu dan Bolaang Mongondow Timur tahun Herman Karamoy

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENELITIAN TERDAHULU. Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Banyuwangi. Tujuan dari penelitian ini

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

EVALUASI PENERAPAN AKUNTANSI BELANJA PADA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

I. PENDAHULUAN.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

ANALISIS PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN PENCATATANNYA PADA DINAS PENDAPATAN KOTA MANADO

L A P O R A N K E U A N G A N T A H U N BAB

Friska Langelo, D.P.E. Saerang, S.W. Alexander. Analisis Penerapan Standar

B U P A T I K U N I N G A N

PENGARUH AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Sensus pada Dinas Daerah Kota Tasikmalaya)

F.N. Ningtyas., A.T. Poputra., R. Lambey. Evaluasi Penerapan Peraturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI Pendahuluan Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan SKPD III Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan SKPD Laporan Realisasi Anggaran

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG SISTEM AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

ISSN R.A.M. Simbolon. N. Budiarso. Analisis Pencatatan dan Penyajian

BAB IV PENUTUP. dibandingkan dengan basis akrual penuh di BPKAD Kota Madiun tahun. ini dibuktikan dengan adanya paket Undang-Undang Keuangan yang

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERKEMBANGAN AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA PERIODE SEBELUM REFORMASI SAMPAI DENGAN PASCA-REFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. laporan keuangan yang handal, dapat dipertanggungjawabkan dan dapat digunakan sebagai dasar

Veronica Rantung, Analisis Pencatatan dan.

PERATURAN BUPATI PEMALANG TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

PENERAPAN AKUNTANSI PENERIMAAN DANA TRANSFER PADA PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN

B U P A T I T A N A H L A U T PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PENERAPAN AKUNTANSI EKUITAS DANA PADA PEMERINTAH KOTA BITUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

ISSN E.P. Mentu., J.J. Sondakh. Penyajian Laporan Keuangan

1. SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN PERMENDAGRI NOMOR 13 TAHUN 2006

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah diperlukan informasi-informasi yang menunjang bagi kemajuan dan

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 029 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN BERBASIS AKRUAL

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi pemerintah merupakan salah satu bentuk organisasi non

: : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 6 ayat (3)

PERLAKUAN AKUNTANSI ASET TETAP PADA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KOTA SEMARANG

PENGELOLAAN ASET TETAP BERBASIS KOMPETENSI PADA DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2014

ANALISIS PENCATATAN DAN PELAPORAN BELANJA MODAL PADA DIREKTORAT JENDRAL CIPTA KARYA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI SULAWESI UTARA

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 057 TAHUN 2014

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ANALISIS SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI ASET DI DINAS PERHUBUNGAN MANADO

BUPATI PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN. dengan Good Government Governance (GGG). Mekanisme. penyelenggaraan pemerintah berasaskan otonomi daerah tertuang dalam

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

S.M. Mohamad., J.J. Tinangon., I. Elim. Evaluasi Penerapan Akuntansi

Lampiran I. Pokok-pokok Perbedaan Dalam Kerangka Konseptual Akuntansi Kas Menuju Akrual dengan Akuntansi Berbasis Akrual

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PENERAPAN PP NO.71 TAHUN 2010 DALAM PELAPORAN AKUNTANSI BELANJA DINAS PEKERJAAN UMUM KOTA KOTAMOBAGU TAHUN ANGGARAN 2014

WALIKOTA DUMAI PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Jurnal Riset Akuntansi Going Concern 13(2), 2018, 38-45

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

D.Palar., V.Ilat., V.Z.Tirayoh.,Analisis Proses Penyusunan ANALISIS PROSES PENYUSUNAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. mencatat desentralisasi di Indonesia mengalami pasang naik dan surut seiring

EVALUASI PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

Brian Sagay, Kinerja Pemerintah Daerah KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB III PEMBAHASAN. daerah dan tugas pembantu di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan. Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.

Nadya P. Kalalo., J.J. Tinangon., I. Elim. Pengukuran Kinerja Keuangan PENGUKURAN KINERJA KEUANGAN PADA PEMERINTAH KOTA MANADO

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. arah dan tujuan yang jelas. Hak dan wewenang yang diberikan kepada daerah,

A.N.J. Dien., J. Tinangon., S. Walandouw. Analisis laporan realisasi

ANALISIS KINERJA ANGGARAN DAN REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PERMERINTAH KOTA SAMARINDA

KONVERSI LKPD VERSI PP NO. 24 TAHUN 2005 MENJADI LKPD VERSI PP NO. 71 TAHUN 2010 (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Moeheriono (2009:4) mendefinisikan kapabilitas sebagai sebuah karakteristik

GUBERNUR SULAWESI BARAT

Transkripsi:

ANALISIS BELANJA MODAL DAN PELAPORANNYA PADA DINAS KESEHATAN KOTA MANADO Oleh: Yanti Silvia Watuseke 1 Jantje J. Tinangon 2 Stanley Kho Walamdouw 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi Universitas Sam Ratulangi Manado email: 1 yanti.watuseke@yahoo.com 2 Jantje788@gmail.com 3 stanleykho99@yahoo.com ABSTRAK Pada Pemerintahan Negara Republik Indonesia telah diberlakukan Otonomi Daerah. Otonomi Daerah dapat diartikan sebagai hak, wewenang dan kewajiban yang diberikan untuk mengatur urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut aspirasi masyarakat. Sejak diberlakukannya PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). SKPD dituntut untuk dapat melaporkan keuangan dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang berlaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang belanja modal dan pelaporannya pada Dinas Kesehatan Kota Manado. Data yang digunakan adalah data kuantitatif berupa laporan keuangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif untuk menggambarkan dan mengiterpetasikan objek penelitian. Hasil penelitian menunjukkan, Dinas Kesehatan Kota Manado telah melaksanakan tugas dan fungsi sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Manado yang bertanggungjawab dalam melaksanakan program pembangunan kesehatan, dan sudah merealisasikan anggaran belanja modal dan melakukan pelaporannya sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010. Kata kunci: akuntansi, belanja modal, pelaporan ABSTRACT In Government of the Republic of Indonesia has implemented Autonomy. Regional Autonomy can be defined as the rights, powers and duties given to regulate the affairs of government and public interests at the public's aspirations. Since the enactment of Regulation No. 71 Year 2010 on Government Accounting Standards (SAP). SKPD financial report required to be properly according to applicable regulations. The purpose of this study is to know about capital expenditure and reporting on Manado City Health Department. Data used is quantitative data in the form of financial statements. The method used in this research is descriptive method to describe and interpreted research object. The results showed, Manado City Health Department has been carrying out its duties and functions as one SKPDs Manado City Government which is responsible for implementing health development programs, and has been the realization of the capital expenditure budget and do reporting in accordance with Government Regulation No. 71 Year 2010. Keywords: accounting, capital expenditure, reporting 74 Jurnal EMBA

Latar Belakang PENDAHULUAN Peraturan Menteri dalam Negeri 13 Tahun 2006 Pasal 53 ayat (1) Belanja Modal sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 50 huruf c digunakan untuk pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/pengadaan atau pembangunan asset tetap berwujud yang mempunyai nilai manfaat lebuh dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah,seperti dalam bentuk tanah, peralatan dan mesin, gedung dan banguna, jalan, irigasi dan jaringan, dan asset tetap lainnya. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 belanja modal dibagi menjadi : Belanja Publik, yaitu belanja yang manfaatnya dapat dinikmati secara langsung oleh masyarakat umum. Belanja aparatur, yaitu belanja yang manfaatnya tidak secara langsung dinikmati oleh masyarakat, tetapi secara langsung dinikmati oleh aparatur. Sebagai organisasi sektor publik yang bergerak dibidang kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Manado juga menerapkan mekanisme pencatatan dan pengolahan yang termasuk di dalamnya membahas tentang anggaran. Dinas Kesehatan Kota Manado dapat dikatakan sebagai pusat biaya karena ruang lingkup kegiatannya mencakup pelayanan kesehatan masyarakat. Hal ini direfleksikan dengan adanya program-program yang dijalankan seperti, pengelolahan rumah sakit dan puskesmas, penanggulangan penyakit dan penyuluhan kesehatan. Pengandalian keuangan sangatlah penting dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Manado agar supaya anggaran yang ditetapkan dapat membiayai semua kebutuhan program yang dijalankan serta realisasinya dapat sesuai dengan anggaran yang ditatapkan. PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). SKPD dituntut untuk bisa melaporkan keuangannya dengan baik dan benar sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam pengendalian keuangan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Manado diukur dalam laporan keuangan yang telah dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Manado. Laporan keuangan inilah yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang di lakukan oleh pemerintah daerah. Laporan keuangan inilah yang di jadikan salah satu pertanggung jawaban penyelenggaraan pemerintah daerah yang digunakan oleh pihak luar (DPRD dan masyarakat ) dalam mengambil keputusan dan menilai penyelenggaraan pemerintah daerah. Tujuan penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tentang belanja modal dan pelaporannya Di Dinas Kesehatan Kota Manado apakah telah memadai dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Definisi Akuntansi TINJAUAN PUSTAKA Kieso (2008:2) akuntansi adalah pengidentifikasian, pengukuran dan pengomunikasian informasi keuangan tentang entitas ekonomi kepada pihak yang berkepentingan. Halim, dkk. (2012:36) akuntansi adalah suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi (keuangan) dari suatu organisasi/entitas yang dijadikan sebagai informasi dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang memerlukan. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang SAP Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 menjelaskan Standar Akuntansi Pemerintahan, selanjutnya disebut SAP adalah prinsip prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Penerapan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 masih bersifat sementara sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 36 ayat (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang menyatakan bahwa selama pengakuan dan pengukuran pendapatan dan belanja berbasis akrual belum dilaksanakan, digunakan pengakuan dan pengukuran berbasis kas Jurnal EMBA 75

Akuntansi Sektor Publik Bastian (2006:15) Akuntansi Sektor public adalah mekanisme teknis dan analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi Negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemeritah daerah BUMN, BUMD, LSM Dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek keja sama sektor publik dan swasta. Halim (2007:252) menyatakan bahwa Akuntansi Sektor Publik adalah sebuah kegiatan jasa dalam rangka penyediaan informasi kuatitatif, terutama yang bersifat keuang dari entitas pemerintah guna pengambilan keputusan ekonomi yang benar dari pihak-pihak yang berkepentingan atas berbagai alternatif arah tindakan. Pemerintah yang dimaksudkan dapat mencakup pemerintah pusat, profinsi, dan kabupaten/kota. Belanja Modal Halim (2007: 73) Belanja Modal merupakan belanja pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada Kelompok belanja Administrasi Umum. Keputusan menteri No.29/2002 disebutkan bahwa belanja daerah adalah semua pngeluaran kas daerah dalam periode anggaran tertentu yang menjadi beban daerah. Pengeluaran ini dilakukan oleh pemda untuk melaksanakan wewenang dan tanggung jawab kepada masyarakat dan pemerintah di atasnya (pemerintah propinsi/pemerintah pusat Analisis Aset Standar Akuntansi Pemerintahan (PP No. 24 Tahun 2005) definisi aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya. Pelaporan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dalam penyusunan laporan keuangan meliputi: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Laporan Operasional (LO) 4. Laporan Arus Kas (LAK) 5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 6. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Landasan Hukum penyusunan Laporan keuangan harus menunjukan ketaatan terhadap peraturan Perundang-undangan antara lain : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolahan Keuangan daerah. 3. Peraturan Pemerintah Nomor 08 tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. 4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 tentang Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2006. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 Tahun 2010 tentang perubahan atas peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Kuangan Daerah. 76 Jurnal EMBA

Penelitian Terdahulu 1. Pasambuna (2014) dengan judul Analisis Pelaporan Dan Pengungkapan Belanja Modal Pada Laporan Keuangan Pemerintah Kotamobagu. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemerintah Kotamobagu saat ini belum melaksanakan pengelolaan keuangan sesuai dengan PP No. 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Pemerintahan, hal ini dapat dilihat dalam pengakuan perolehan aktiva tetap. 2. Tafsir (2014) dengan judul Analisis Perlakuan Akuntansi Belanja Modal Pada Dinas Pendapatan, Pengolahan Keuangan Dan Aset Daerah Kota Palu. Hasil penelitian menunjukan bahwa DPPKAD Kota Palu dalam penguraian system dan prosedur penatausahaan sudah sesuai dengan Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pengolahan Keuangan Daerah, dan Perlakuan Akuntansi yang meliputi pengakuan, pencatatan, pelaporan, dan pengungkapan telah dilakukan sesuai dengan PP No. 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah namun dalam perlakuan pelaporan keuangan tidak membuat Laporan Arus Kas karena tidak melakukan fungsi perbendaharaan. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Kuncoro (2009:145) jenis data terdiri dari: 1. Data Kuantitatif 2. Data Kualitatif Penelitian ini, jenis data yang dipakai adalah Data Kualitatif yang di dapat dari Kantor Dinas Kesehatan Kota Manado. Sugiyono (2010:193) Ada dua sumber data: 1. Data Primer 2. Data Sekunder Penelitian ini sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dalam laporan realisasi belanja modal yang di ambil dari Dinas Kesehatan Kota Manado. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Kesehatan Kota Manado di Jalan 17 Agustus Kota Manado, Waktu penelitian Bulan September 2014. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Medefinisikan dan Merumuskan Masalah 2. Melakukan Studi Kepustakaan 3. Mengumpulkan Data 4. Mengelolah dan Menyajikan Data 5. Menganalisis dan Menginterprestasikan 6. Menarik Kesimpulan dan Memberikan Saran Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah: 1. Penelitian Kepustakaan 2. Penelitian Lapangan Metode Analisis Data Metode Deskriptif adalah suatu jenis penelitian yang ingin mencari jawaban secara mendasar tentang sebab akibat dengan menganalisis faktor-faktor terjadinya atau munculnya fenomena tertentu. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Dengan mengumpulkan dan mengklasifikasikan data yang di peroleh dari Dinas Kesehatan Kota Manado dan membandingkan pelaporan keuangan Dinas Kesehatan Kota Manado dengan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 apakah sudah sesuai atau tidak. Jurnal EMBA 77

Gambaran Variabel Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dinas Kesehatan Kota Manado merupakan salah satu SKPD Pemerintah Kota Manado yang bertanggungjawab dalam melaksanakan program pembangunan kesehatan di Kota Manado dan Melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka pelaksanaan tugas sesuai desentralisasi di bidang kesehatan. Klasifikasi belanja modal dalam laporan realisasi anggaran tahun 2012s/d 2013 adalah sebagai berikut : 1. Belanja Modal Tanah 2. Belanja Modal peralatan dan mesin 3. Belanja Modal gedung dan bangunan 4. Belanja Modal jalan dan irigasi Belanja modal pengadaan tanah Dinas Kesehatan Kota Manado pada tahun 2013 untuk Pelaksanaan Pembangunan Kepentingan Masyarakat ( PKM ) Bunaken. Sedangkan belanja modal peralatan dan mesin berupa peralatan gedung kantor, perlangkapan kantor, computer, mebeulair, kendaraan dinas, kendaraan ambulance. Dan untuk belanja modal gedung dan bangunan berupa pembangunan gedung puskesmas, rumah dinas, rehabilitasi rumah dinas, rehabilitasi gedung kantor, rehabilitasi pustu ( puskesmas pembantu ). Sedangkan belanja modal jalan, irigasi dan jaringan berupa konstruksi jaringan air. Pelaporan PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan dalam penyusunan laporan keuangan meliputi: 1. Laporan Realisasi Anggaran 2. Neraca 3. Laporan Operasional (LO) 4. Laporan Arus Kas (LAK) 5. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) 6. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK). Laporan keuangan yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Manado meliputi: 1. Laporan Realisasi Anggaran, 2. Neraca 3. Catatan atas Laporan Kuangan (CaLK) Dapat dilihat bahwa Dinas Kesehatan tidak mempunyai salah satu komponen dalam penyusunan laporan keuangan yaitu komponen laporan arus kas. Dari hasil wawancara dari pihak informan, satuan kerja ini adalah entitas akuntansi maka laporan arus kas tidak dimasukkan karena tidak melakukan fungsi perbendaharaan. Komponen laporan keuangan yang ada didalam PP No. 71 Tahun 2010 tentang SAP belum sepenuhnya diberlakukan. Pembahasan Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa Dinas Kesehatan Kota Manado sudah melaksanakan Belanja modal berupa dalam beberapa program diantaranya berupa belanja tanah, Pembangunan Gedung Puskesmas, Rumah Dinas, Rehabilitasi serta pembelian peralatan dan perlengkapan kantor, pengeluaran dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetap/inventaris yang memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan, perbaikan yang sifatnya mempertahankan atau menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas kualitas aset. Pada Tahun 2012 realisasi anggaran belanja modal pada Dinas Kesehatan Kota Manado berjumlah Rp 6,200,976,019 sedangkan pada tahun 2013 realisasi anggaran belanja modal pada Dinas Kesehatan Kota Manado berjumlah Rp 6,140,502,867 yang artinya jumlah total realisasi anggaran belanja modal Dinas Kesehatan Kota Manado mengalami penurunan. Penelitian yang dilakaukan Pasambuna (2014) mengungkapkan untuk nilai, penyusutan, pelepasan, penghapusan, dan perubahan nilai aktifa tetap dalam 78 Jurnal EMBA

CALK yang berarti Pemerintah Kota Kotamobagu sudah melaksanakan pengungkapan akuntansi belanja modal menurut perlakuan yang berlaku. PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Sesuai dengan hasil penelitian penulis di ketahui bahwa dalam pelaporan keuangan Dinas Kesehatan Kota Manado sudah melaksanakan sesuai dengan peraturan pemerintah. Tapi tidak mempunyai salah satu komponen dalam penyusunan laporan keuangan yaitu komponen laporan arus kas Dinas Kesehatan Kota Manado sebagai entitas akuntansi tidak diwajibkan menyusun laporan arus kas kecuali SKPKD sebagai entitas pelaporan wajib menyusun laporan arus kas. Penelitian yang dilakukan Tafsir (2014) mengungkapkan DPPKAD Kota Palu dalam perlakuan akuntansi yang meliputi pengakuan, pencatatan, pelaporan, dan pengungkapan telah melakukan perlakuan akuntansi sesuai dengan PP No.71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. PENUTUP Kesimpulan Hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dinas Kesehatan Kota Manado saat ini telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai salah satu SKPD Pemerintah Kota Manado yang bertanggungjawab dalam melaksanakan program pembangunan kesehatan, dan sudah merealisasikan anggaran belanja modal pada tahun 2012 s/d 2013. 2. Dinas Kesehatan Kota Manado dalam pelaporan keuangannya sudah menerapkan komponen laporan keuangan sebagaimana diatur dalam PP No.71 Tahun 2010 namun untuk Laporan Arus Kas tidak di buat karena Dinas Kesehatan Kota Manado tidak melakukan fungsi perbendaharaan sebagaimana SKPKD. Saran 1. Sekiranya untuk tahun-tahun yang akan datang Dinas Kesehatan Kota Manado dapat menyajikan Laporan Keuangan dalam Laporan Realisasi Anggaran yang dapat menyebutkan beban penyusutan dan dalam Neraca juga untuk sebutkan akumulasi penyusutan. Agar para pengguna Laporan Keuangan dapat melihat berapa beban dan akumulasi penyusutan aktiva tetap Dinas Kesehatan Kota Manado. 2. Untuk Peneliti selanjutnya yang mengambil judul yang serupa dengan penulisan skripsi ini atau mengambil objek penelitian yang sama untuk dapat mempurnakan penulisan ini menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Bastian Indra. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit: Erlangga. Jakarta. Halim. 2007. Akuntansi Keuangan Daerah( Akuntansi Sektor Publik). Penerbit: Salemba Empat. Jakarta. Halim, Abdul. Muhammad S.Kusufi. 2012. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi Keuangan Daerah Edisi Empat. Penerbit: Erlangga. Jakarta. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002 Tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggung Jawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah Serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran dan Belanja Daerah. Kieso E. Donald, Jery. J. Weygandt dan Terry D. Warfield. 2008. Akuntansi Intermedit edisis kedua belas jilid 1. Penerbit: Erlangga. Jakarta. Kuncoro, Mudrajat. 2009. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi edisi tiga. Penerbit: Erlangga. Jakarta. Jurnal EMBA 79

PERMENDAGRI No.13 Tahun 2006 Pasal 53 ayat 1. Tentang Pedoman Pengelolaan Kuangan Daerah. Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2005, Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010. Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.. Pasambuna. T. Nelby. 2014. Analisis Pelaporan dan Pengungkapan Belanja Modal Pada Laporan Keuangan Pemerintah Kota Kotamobagu. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Jurnal EMBA ISSN: 2303-1174. Vol.1 No.4 Desember 2013. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/issue/view/554. Diakses: 3 November 2014. Hal. 2264-2381. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit: Alfa Beta. Bandung. Tafsir. Anggela. 2014. Analisis Perlakuan Akuntansi Belanja Modal Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Jurnal EMBA ISSN: 2303-1174. Vol. 2 No.3 September 2014. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/issue/view/751. Diakses: 3 November 2013. Hal. 361-476. 80 Jurnal EMBA