BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

dokumen-dokumen yang mirip
-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

- 1 - BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 77 TAHUN 2016

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 140 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 33 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH UTARA

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NAGAN RAYA

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 31 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 135 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT ACEH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 136 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH

-1- PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TIMUR PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 138 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 134 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 32 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN ACEH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

PROVINSI ACEH QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 137 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 81 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II INDRAMAYU NOMOR : 21 TAHUN : 1999 SERI : D.4.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 86 TAHUN 2001 SERI D.83 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 11 TAHUN 2001 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 130 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SRAGEN PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH GEMOLONG KABUPATEN SRAGEN

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 143 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 39 TAHUN 2017

BUPATI TANAH BUMBU PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 133 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN ACEH

BUPATI PAKPAK BHARAT PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI PAKPAK BHARAT NOMOR 25 TAHUN 2017

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 21 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 21

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BUPATI PURWOREJO TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN PURWOREJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AJI MUHAMMAD PARIKESIT

WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 41 TAHUN 2017 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

-1- BUPATI ACEH TAMIANG PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TAMIANG NOMOR 65 TAHUN 2016

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 101 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

2. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI Tahun 1992 Nomor 100, Tambah Lembaran Negara Nomor 3445 );

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 61 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 125 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SUMBAWA.

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG

NOMOR : 3 TAHUN : 2001 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 1997 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG. ORGANISASI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI BIREUEN,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 72 TAHUN 2015

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

Transkripsi:

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 6 Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Kabupaten Aceh Utara, perlu menetapkan Peraturan Bupati Aceh Utara tentang Susunan, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara; Mengingat : 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan..

6. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 5887); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036); 8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 95 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah Aceh; 9. Qanun Kabupaten Aceh Utara Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Kabupaten Aceh Utara (Lembaran Kabupaten Aceh Utara Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Kabupaten Aceh Utara Nomor 219); MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI ACEH UTARA TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Susunan Organisasi adalah susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan diinginkan. 2. Kedudukan adalah posisi seseorang atau kelompok orang dalam menjalankan organisasi sehubungan dengan orangorang lain dalam kelompok organisasi itu. 3. Tugas dan fungsi adalah sasaran utama atau pekerjaan yang dibebankan kepada organisasi untuk dicapai dan dilakukan. 4. Tata Kerja adalah suatu struktur kerja yang disusun dengan membentuk badan utama yang bertugas membuat skat-skat bagian dari sebuah organisasi atau hubungan antar kelompok. 5. Bupati adalah Bupati Kabupaten Aceh Utara. 6. Sekretaris Daerah yang selanjutnya disebut Sekda adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Utara. 7. Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara yang selanjutnya disebut RSUD Cut Meutia adalah satuan kerja Pemerintah Kabupaten Aceh. 8. Direktur adalah Direktur RSUD Cut Meutia. 9. Wakil Direktur adalah Wakil Direktur pada RSUD Cut Meutia. 2 10. Bagian..

10. Bagian adalah Bagian pada RSUD Cut Meutia. 11. Kepala Bagian adalah Kepala Bagian pada RSUD Cut Meutia. 12. Bidang adalah Bidang pada RSUD Cut Meutia 13. Kepala Bidang adalah Kepala Bidang pada RSUD Cut Meutia 14. Subbagian adalah Subbagian pada RSUD Cut Meutia. 15. Kepala Subbagian adalah Kepala Subbagian pada RSUD Cut Meutia. 16. Seksi adalah Seksi pada RSUD Cut Meutia. 17. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada RSUD Cut Meutia 18. Pimpinan adalah Direktur, Wakil Direktur, Kepala Bagian dan Kepala Bidang pada RSUD Cut Meutia. 19. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai dengan keahlian/ profesinya dalam rangka kelancaran tugas Pemerintahan Daerah. 20. Komite Klinik adalah wadah profesional yang terdiri dari komite medik, komite keperawatan dan komite lainnya. 21. Komite Medik adalah wadah profesional medis yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf medis atau yang mewakili. 22. Komite Keperawatan adalah suatu wadah profesional keperawatan yang merupakan kelompok kerja fungsional keperawatan yang bertugas di Rumah Sakit secara bersamasama menggunakan pengetahuan, keterampilan dan ide di Bidang Keperawatan yang keanggotaanya dipilih oleh anggota kelompok perawat fungsional. 23. Instalasi adalah unit pelayanan non struktural yang menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan kegiatan pelayanan yang bertanggungjawab kepada Wakil Direktur dan berkoordinasi dengan Kepala Bagian dan Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi. 24. Satuan Pengawas Internal yang selanjutnya disingkat SPI adalah kelompok jabatan fungsional yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya yang dan program Rumah Sakit. BAB II SUSUNAN, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI Pasal 2 (1) Susunan Organisasi RSUD Cut Meutia, terdiri dari: a. Direktur; b. Wakil Direktur Administrasi dan Umum; c. Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi; d. Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang; e. Kelompok Jabatan Fungsional; f. Instalasi; 3 g. Dewan..

g. Dewan Penasihat; h. Komite Medis; i. Komite Keperawatan;dan j. Satuan Pengawas Intern. (2) Wakil Direktur Administrasi dan Umum, terdiri dari : a. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : 1) Subbagian Umum, Rumah Tangga dan Perlengkapan;dan 2) Subbagian Kepegawaian. b. Bagian Keuangan, terdiri dari : 1) Subbagian Administrasi Penerimaan dan Mobilisasi Dana; dan 2) Subbagian Akuntansi. c. Bagian Program, terdiri dari : 1) Subbagian Perencanaan dan Anggaran;dan 2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Program. (3) Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi, terdiri dari : a. Bidang Penelitian, Pendidikan dan Pengembangan Rumah Sakit, terdiri dari : 1) Seksi Penelitian, Pendidikan Medis dan Non Medis;dan 2) Seksi Pelatihan, Pengembangan Medis dan Non Medis. b. Bidang Rekam Medik dan Informasi, terdiri dari : 1) Seksi Pencatatan Medik;dan 2) Seksi Informasi dan Dokumentasi. (4) Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang, terdiri dari : a. Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari : 1) Seksi Rawat Jalan/Inap dan Rujukan;dan 2) Seksi Darurat, Intensif dan Bedah Sentral. b. Bidang Keperawatan, terdiri dari : 1) Seksi Asuhan Keperawatan;dan 2) Seksi Ketenagaan dan Etika Profesi. c. Bidang Penunjang Medik, terdiri dari : 1) Seksi Pengadaan Sarana Penunjang;dan 2) Seksi Logistik dan Fasilitas Medis. Pasal 3 Bagan Susunan Organisasi RSUD Cut Meutia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tercantum dalam lampiran yang merupakan Bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kedua Kedudukan Pasal 4 (1) RSUD Cut Meutia adalah perangkat daerah yang melaksanakan pelayanan kesehatan khusus dibidang Kesehatan yang berkedudukan di bawah Bupati. 4 (2) RSUD....

(2) RSUD Cut Meutia dipimpin oleh seorang direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekda. (3) Wakil Direktur dipimpin oleh seorang Wakil Direktur yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktur sesuai dengan bidang tugasnya.. (4) Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Wakil Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. (5) Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Wakil Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. (6) Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bagian sesuai dengan bidang tugasnya. (7) Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Bagian Ketiga Tugas dan Fungsi Paragraf 1 RSUD Cut Meutia Pasal 5 RSUD Cut Meutia mempunyai tugas melaksanakan tugas umum pemerintahan di bidang pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 6 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, RSUD Cut Meutia mempunyai fungsi : a. pelaksanaan urusan ketatausahaan rumah sakit umum; b. penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; c. penyusunan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis dan keperawatan; d. pelayanan medis, penunjang medis dan non medis; e. penyelenggaraan asuhan keperawatan; f. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan; g. penyelenggaraan penelitian dan pengembangan ilmu serta teknologi kedokteran; h. penyelengggaraan pelayanan rujukan; i. penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan; dan j. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. 5 Paragraf 2....

Paragraf 2 Wakil Direktur Administrasi dan Umum Pasal 7 Wakil Direktur Administrasi dan Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf b mempunyai tugas membantu Direktur dalam pengelolaan pelayanan administrasi umum, ketatausahaan, kerumahtanggaan, kepegawaian, perlengkapan dan pengelolaan aset, keuangan dan program. Pasal 8 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Wakil Direktur Administrasi dan Umum mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kebijakan dibidang urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan dan perpustakaan; b. pembinaan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan serta pelaksanaan hubungan masyarakat; c. pengelolaan administrasi keuangan; d. penyusunan perencanaan program, evaluasi dan pelaporan e. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya Sub Bagian Pertama Bagian Tata Usaha Pasal 9 Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pengelolaan pelayanan administrasi umum, perlengkapan, kepegawaian. Pasal 10 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga, barang inventaris, aset, perlengkapan, peralatan, pemeliharaan dan perpustakaan; b. pembinaan kepegawaian, organisasi, ketatalaksanaan, hukum dan perundang-undangan serta pelaksanaan hubungan masyarakat; c. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur melalui Wakil Direktur Administrasi dan Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya 6 Pasal 11....

Pasal 11 (1) Subbagian Umum, Rumah Tangga dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, kerumahtanggaan, protokoler, kearsipan, pengadaan dan administrasi perjalanan dinas, kebersihan, kendaraan dinas, keamanan dan ketertiban, perlengkapan, perpustakaan, pergudangan non medis dan pengelolaan asrama, pengadaan barang dan jasa; (2) Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian, penyiapan analisis kebutuhan pegawai, penempatan pegawai, pengawasan dan pembinaan disiplin, analisis jabatan dan kesejahteraan pegawai; Sub Bagian Kedua Bagian Keuangan Pasal 12 Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, penerimaan dan pengeluaran anggaran, mobilisasi dana serta akuntansi keuangan. Pasal 13 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Bagian Keuangan mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengelolaan administrasi penerimaan; b. pelaksanaan mobilisasi dana; c. pelaksanaan dan koordinasi perbendaharaan; d. pelaksanaan dan koordinasi terkait dengan sistem dan prosedur akuntansi keuangan; e. pelaksanaan dan koordinasi terkait dengan verifikasi dan palaporan keuangan; f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur melalui Wakil Direktur Administrasi dan Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 14 (1) Subbagian Administrasi penerimaan dan Mobilisasi Dana mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan dan mobilisasi dana dari berbagai sumber penerimaan dan mengadministrasikan semua jenis pendapatan dan mobilitasi dana. (2) Subbagian Akuntansi mempunyai tugas melaksanakan akuntansi keuangan, akuntansi manajemen, verifikasi, pelaporan keuangan dan pertanggungjawabannya serta sistem dan prosedur administrasi keuangan; 7 Sub Bagian....

Sub Bagian Ketiga Bagian Program Pasal 15 Bagian Program mempunyai tugas melakukan kegiatan perencanaan, penyusunan program, anggaran, evaluasi dan pelaporan program. Pasal 16 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Bagian Program mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan program kerja tahunan, jangka menengah dan jangka panjang; b. pelaksanaan penyusunan anggaran yang bersumber dari APBK dan APBN; c. pelaksanaan penelitian, pengkajian dan pengembangan program pelayanan kesehatan; d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan program; e. penyusunan rencana strategis, indikator kinerja utama, penetapan kinerja serta laporan akuntabilitas kinerja; f. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur melalui Wakil Direktur Administrasi dan Umum sesuai dengan tugas dan fungsinya Pasal 17 (1) Subbagian Perencanaan dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan anggaran, rencana strategis, indikator kinerja utama, penetapan kinerja, rencana anggaran yang bersumber dari APBK dan APBN. (2) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan Program mempunyai tugas melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan program, analisis terhadap hasil monev serta menyusun laporan akuntabilitas kinerja; Paragraf 3 Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi Pasal 18 Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf c mempunyai tugas membantu Direktur dalam melakukan pengawasan dan bimbingan terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan oleh bidang penelitian, pendidikan dan pengembangan bagi RSUD Cut Meutia di bidang Sumber Daya Manusia dan Informasi. 8 Pasal 19....

Pasal 19 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18, Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi mempunyai fungsi: a. pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya manusia dan informasi; b. pelaksanaan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan bidang penelitian, pendidikan dan pengembangan serta kegiatan rekam medik dan informasi; c. fasilitasi instalasi pendidikan dan pelatihan dalam pelayanan praktek pendidikan dan pelatihan; d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya Sub Bagian Pertama Bidang Penelitian, Pendidikan dan Pengembangan Rumah Sakit Pasal 20 Bidang Penelitian, Pendidikan dan Pengembangan Rumah Sakit mempunyai tugas melakukan pengkoordinasian semua kebutuhan kegiatan penelitian, pendidikan dan pengembangan Rumah Sakit, melakukan bimbingan pelaksanaan pemantauan, pengawasan, pengembangan dan penelitian pelaksanaan kegiatan. Pasal 21 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, Bidang Penelitian, Pendidikan dan Pengembangan Rumah Sakit mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan kegiatan program penelitian, pendidikan dan tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga non medis dan kesehatan lainnya; b. penyiapan dan pengkoordinasian pengawasan kebutuhan tenaga medis, para medis dan non medis, alat/bahan untuk fasilitas dan kegiatan pendidikan dan penelitian; c. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur melalui Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi sesuai dengan tugas dan fungsinya Pasal 22 (1) Seksi Penelitian, Pendidikan Medis dan Non Medis mempunyai tugas melakukan penelitian, mengkoordinir dan memfasilitasi mahasiswa yang melakukan penelitian dan praktek lapangan. (2) Seksi Pengembangan, Pendidikan Medis dan Non Medis mempunyai tugas melakukan pengembangan, mengkoordinir dan memfasilitasi pelaksanaan kerjasama dengan rumah sakit dan institusi pendidikan lainnya. 9 Sub Bagian....

Sub Bagian Kedua Bidang Rekam Medik dan Informasi Pasal 23 Bidang Rekam Medik dan Informasi mempunyai tugas melakukan pengawasan dan pengendalian serta pembinaan dalam rangka pencatatan medik, informasi dan dokumentasi medik. Pasal 24 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Bidang Rekam Medik dan Informasi mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian dan penyusunan program; b. pelaksanaan pengolahan catatan medis dan administrasi rekam medis rawat jalan dan rawat inap; c. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan data visum et repertum; d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur melalui Wakil Direktur Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Informasi sesuai dengan tugas dan fungsinya Pasal 25 (1) Seksi Pencatatan Medik mempunyai tugas melakukan pengumpulan data rekam medis, memantau pelaksanaan rekam medis. (2) Seksi Informasi dan Dokumentasi mempunyai tugas melakukan evaluasi, menyusun laporan rekam medis rawat jalan dan rawat inap, pengolahan data serta administrasi visum et repertum, surat keterangan kematian, surat keterangan asuransi kesehatan. Paragraf 4 Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang Pasal 26 Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf d mempunyai tugas membantu Direktur dalam melaksanakan bimbingan terhadap tugas-tugas yang dilaksanakan oleh bidang pelayanan medis, bidang keperawatan dan bidang penunjang medik. Pasal 27 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Wakil Direktur Pelayanan dan Penunjang mempunyai fungsi: a. pelaksanaan pengawasan, pengendalian pasien, pelayanan darurat, intensif dan upaya rujukan; b. pelaksanaan pengawasan, pengendalian fasilitas, pelayanan penunjang medik; c. pelaksanaan pelayanan spesialistik; d. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya. 10 Sub Bagian...

Sub Bagian Pertama Bidang Pelayanan Medis Pasal 28 Bidang Pelayanan Medis mempunyai tugas melakukan pelayanan rawat jalan/inap dan rujukan serta pelayanan darurat, intensif dan bedah sentral. Pasal 29 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Bidang Pelayanan Medis mempunyai fungsi: a. pengkoordinasian dan penyusunan program; b. pelaksanaan pelayanan spesialistik; c. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, penilaian penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan medis; d. pelaksanaan pelayanan gawat darurat, intensif dan upaya rujukan; e. pelaksanaan dan pembinaan etika profesi dan pengendalian mutu pelayanan medis; f. penyiapan bahan dan pelaporan; dan g. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai tugas dan fungsinya. Pasal 30 (1) Seksi Rawat Jalan/ Inap dan Rujukan mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan petunjuk teknis, pengawasan, pelaksanaan pelayanan dan penggunaan fasilitas sesuai dengan standar prosedur pelayanan medis dan penunjang medis serta penilaian prinsip-prinsip etika profesi dan mutu pelayanan; dan (2) Seksi Darurat, Intensif dan Bedah Sentral mempunyai tugas melakukan pelayanan gawat darurat, intensif dan upaya rujukan. Sub Bagian Kedua Bidang Keperawatan Pasal 31 Bidang Keperawatan mempunyai tugas melakukan pelaksanaan bimbingan asuhan keperawatan, pelayanan keperawatan dan etika profesi. Pasal 32 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Bidang Keperawatan mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan bimbingan, pemantauan, penilaian dan pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan dan pelayanan keperawatan; b. pelaksanaan penyusunan standar asuhan keperawatan, pelayanan keperawatan, membina pelaksanaan etika profesi keperawatan dan pengendalian mutu keperawatan; c. pengkajian kebutuhan tenaga keperawatan; 11 d. penyiapan...

d. penyiapan bahan dan pelaporan; dan e. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai dengan tugas dan fungsinya Pasal 33 (1) Seksi Asuhan Keperawatan mempunyai tugas melakukan pengawasan, penilaian dalam pelaksanaan asuhan keperawatan; dan (2) Seksi Ketenagaan dan Etika Profesi mempunyai tugas melakukan pemantauan pelayanan sesuai dengan standar prosedur pelayanan keperawatan, penilaian etika profesi dan mutu pelayanan keperawatan serta penyelenggaraan bimbingan personil. Sub Bagian Ketiga Bidang Penunjang Medik Pasal 34 Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas melakukan pemantauan dan pengawasan, pengkoordinasian semua kebutuhan pengadaan sarana penunjang medik. Pasal 35 Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34, Bidang Penunjang Medik mempunyai fungsi: a. pelaksanaan penyusunan kebutuhan alat/bahan untuk pengadaan sarana penunjang medis; b. pelaksanaan pengawasan, pengendalian, penilaian penggunaan fasilitas pelayanan penunjang medik; c. penyiapan bahan dan pelaporan; dan d. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh direktur sesuai tugas dan fungsinya. Pasal 36 (1) Seksi Pengadaan Sarana Penunjang mempunyai tugas melakukan pengkoordinasian semua kebutuhan sarana penunjang medik dan non medik serta melakukan pemantauan dan pengawasan pengadaan sarana penunjang medik dan non medik serta pengawasan dan pengendalian pada instalasi terkait.; (2) Seksi Logistik dan Fasilitas Medis mempunyai tugas melakukan pengkoordinasian semua kebutuhan logistik pelayanan medis dan non medis serta melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas dan kegiatan pelayanan penunjang medis dan non medis serta pengawasan dan pengendalian pada instalasi terkait. 12 Pasal 37...

Pasal 37 Uraian Jabatan masing-masing pemangku jabatan Struktural dan Jabatan Pelaksana Pada RSUD Cut Meutia ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB III KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 38 Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Pasal 39 (1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) huruf e, terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Setiap kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Bupati, dan bertanggung jawab kepada Direktur RSUD Cut Meutia. (3) Jumlah Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaiman dimaksud pada Ayat (1), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB IV KEPEGAWAIAN Pasal 40 (1) Direktur, Wakil Direktur, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati. (2) Unsur-unsur lain di lingkungan RSUD Cut Meutia diangkat dan diberhentikan oleh Sekda atas pelimpahan kewenangan dari Bupati dengan memperhatikan usul Direktur RSUD Cut Meutia. Pasal 41 Jenjang kepangkatan dan formasi kepegawaian ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 42 Eselon Jabatan pada RSUD Cut Meutia adalah sebagai berikut: a. Direktur merupakan jabatan eselon II.b atau Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama; b. Wakil Direktur merupakan jabatan eselon III.a atau Jabatan Administrator; 13 c. Kepala...

c. Kepala Bagian merupakan jabatan eselon III.b atau Jabatan Administrator; d. Kepala Bidang merupakan jabatan eselon III.b atau Jabatan Administrator; e. Kepala Subbagian merupakan jabatan eselon IV.a atau Jabatan Pengawas; f. Kepala Seksi merupakan jabatan eselon IV.a atau Jabatan Pengawas; g. Jabatan Fungsional Umum atau Jabatan Pelaksana. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 43 Segala biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan RSUD Cut Meutia dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) serta sumber-sumber lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 44 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Direktur, Wakil Direktur, Kepala Bagian, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik interen maupun antar unit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (2) Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan RSUD Cut Meutia wajib melaksanakan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah. Pasal 45 (1) Dalam hal Direktur tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka Direktur dapat menunjuk salah seorang Wakil Direktur untuk mewakili Direktur. (2) Dalam hal Wakil Direktur tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka Direktur menunjuk salah seorang Kepala Bagian/Kepala Bidang untuk mewakili Wakil Direktur sesuai dengan bidang tugasnya. (3) Dalam hal Kepala Bagian/Kepala Bidang tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka Direktur menunjuk salah seorang Kepala Subbagian/Kepala Seksi untuk mewakili Kepala Bagian/Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya. Pasal 46 Atas dasar pertimbangan dayaguna dan hasil guna masingmasing pejabat dalam lingkungan RSUD Cut Meutia dapat mendelegasikan kewenangan-kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat di bawahnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 14 BAB VII...

BAB VII KETENTUAN PENUTUP Pasal 47 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, maka ketentuan Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Pemangku Jabatan Struktural di Lingkungan Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara (Berita Daerah Kabupaten Aceh Utara Tahun 2012 Nomor 13) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 48 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Aceh Utara. Ditetapkan di Lhokseumawe pada tanggal 9 Januari 2017 M 10 Rabiul Akhir 1438 H Plt. BUPATI ACEH UTARA, dto MUHAMMAD JAMIL Diundangkan di Lhokseumawe pada tanggal 9 Januari 2017 M 10 Rabiul Akhir 1438 H Plt. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA, dto ABDUL AZIZ BERITA DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2017 NOMOR 34 15

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH CUT MEUTIA KABUPATEN ACEH UTARA LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 34 TAHUN 2017 9 JANUARI 2017 M TANGGAL 10 RABIUL AKHIR 1438 H DEWAN PENASIHAT DIREKTUR SATUAN PENGAWAS INTERN KOMITE KEPERAWATAN KOMITE MEDIS WAKIL DIREKTUR ADMINISTRASI DAN UMUM WAKIL DIREKTUR PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN INFORMASI WAKIL DIREKTUR PELAYANAN DAN PENUNJANG BAGIAN TATA USAHA BAGIAN KEUANGAN BAGIAN PROGRAM BIDANG PENELITIAN, PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT BIDANG REKAM MEDIK DAN INFORMASI BIDANG PELAYANAN MEDIS BIDANG KEPERAWATAN BIDANG PENUNJANG MEDIK SUB BAGIAN UMUM, RUMAH TANGGA DAN PERLENGKAPAN SUB BAGIAN ADMINISTRASI PENERIMAAN DAN MOBILISASI DANA SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN ANGGARAN SEKSI PENELITIAN, PENDIDIKAN MEDIS DAN NON MEDIS SEKSI PENCATATAN MEDIK SEKSI RAWAT JALAN/ INAP DAN RUJUKAN SEKSI ASUHAN KEPERAWATAN SEKSI PENGADAAN SARANA PENUNJANG SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN SUB BAGIAN AKUNTANSI SUB BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN PROGRAM SEKSI PELATIHAN, PENGEMBANGAN MEDIS DAN NON MEDIS SEKSI INFORMASI DAN DOKUMENTASI SEKSI DARURAT, INTENSIF DAN BEDAH SENTRAL SEKSI KETENAGAAN DAN ETIKA PROFESI SEKSI LOGISTIK DAN FASILITAS MEDIS INSTALASI KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL INSTALASI Keterangan : 1. Garis Atasan Langsung 2. Garis Pembinaan Plt. BUPATI ACEH UTARA, dto 3. Garis Koordinasi MUHAMMAD JAMIL