TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
I. UMUM. Perubahan dalam Undang-Undang ini antara lain meliputi:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2003

Perpustakaan LAFAI

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia 1

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

Peranan Pusat Pelaporan dan Analis Transaksi Keuangan (PPATK) Dalam Pemberantasan Money Laundry. Amir Ilyas

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) Jawablah pertanyaan dibawah ini!

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PUSDIKLAT KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA (MONEY LAUNDERING)

NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

REZIM ANTI PENCUCIAN UANG DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENGENALI PROSES PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) DARI HASIL TINDAK PIDANA. Oleh: Muhammad Fuat Widyaiswara Utama pada Pusat

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 25 TAHUN 2003 (25/2003) TENTANG

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANTISIPASI YURIDIS MENJERAT PELAKU TINDAK PIDANA MONEY LAUNDERING (PENCUCIAN UANG) SRI RAHAYU PURWANI DJATI, SH Dosen Fakultas Hukum UNISRI

PENANGANAN KEJAHATAN ALIRAN DANA PERBANKAN, KORUPSI DAN PENCUCIAN UANG. Oleh : Yenti Garnasih

1.4. Modul Mengenai Pengaturan Pemberantasan Pencucian Uang Di Indonesia

Modul E-Learning 1. Modul bagian pertama yaitu Pengenalan Pencucian Uang bertujuan untuk menjelaskan:

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang, yang kemudian

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG ANDRI HELMI M, SE., MM HUKUM BISNIS

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (Money Laundering)

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (Undang Undang RI Nomor 15 Tahun 2002 tanggal 17 April ) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENGENALAN ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME

TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia dalam rangka memerangi tindak pidana pencucian uang

UNDANG-UNDANG NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG [LN 2010/122, TLN 5164]

V PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN (PPATK)

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan di bidang komunikasi dan informasi dalan era globalisasi ini telah

DAMPAK MONEY LAUNDERING DI DUNIA PERBANKAN TERHADAP PEREKONOMIAN DI INDONESIA

Oleh : Putu Kartika Sastra Gde Made Swardhana Ida Bagus Surya Darmajaya. Bagian Pidana Fakultas Hukum Universitas Udayana

BAB I PENDAHULUAN. istilah pencucian uang. Sutan Remi Sjahdeini menggaris bawahi, dewasa ini

PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN DALAM MENCEGAH DAN MEMBERANTAS TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG SULAIMAN BAKRI / D ABSTRAK

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB II TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2015 TENTANG PIHAK PELAPOR DALAM PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

No pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia, terutama hak untuk hidup. Rangkaian tindak pidana terorisme yang terjadi di wilayah Negara Ke

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME

Kuasa Hukum Antonius Sujata, S.H., M.H., dkk, berdasarkan Surat Kuasa Khusus bertanggal 29 Mei 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Laporan Tahunan Tahun 2003 Pusat Pelaporan Dan Analisis Transaksi Keuangan

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN TENTANG PENERAPAN PRINSIP MENGENALI PENGGUNA

UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG [LN 2002/30, TLN 4191]

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2002 TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

BAB I PENDAHULUAN. tahun 1920-an para pelaku tindak pidana terorganisasi di Amerika Serikat,

KETENTUAN RAHASIA BANK DAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG: SUATU ANALISIS YURIDIS

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Nomor: 2/4/KEP.PPATK/2003

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Lex Crimen Vol. III/No. 4/Ags-Nov/2014

BAB I PENDAHULUAN. perorangan saja, akan tetapi juga bisa terdapat pada instansi-instansi swasta dan

2 lembaga keuangan mikro, dan lembaga pembiayaan ekspor sebagai Pihak Pelapor; dan 2. menyatakan advokat, notaris, pejabat pembuat akta tanah, akuntan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENDANAAN TERORISME

UPAYA PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DARI HASIL KEJAHATAN NARKOTIKA MELALUI UNDANG- UNDANG NO

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kedelapan, Permintaan Keterangan Kepada PPATK (Berdasarkan Informasi PPATK

BENTUK RAKTIK DAN MODUS TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

BAB I PENDAHULUAN. tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang

Mutual Legal Assistance. Trisno Raharjo

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PEMULIHAN ASSET DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI DAN PENCUCIAN UANG KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI UNIVERSITAS ATMAJAYA JOGJAKARTA, KAMIS, 28 SEPTEMBER 2017

BAB 1 PENDAHULUAN. kejahatan dirasa sudah menjadi aktivitas yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan

2 dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan tentang Pengenaan Sa

Hikmahanto Juwana Guru Besar Hukum Internasional FHUI. Copyright by Hikmahanto Juwana 2011(c)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Tindak pidana pencucian uang pada awalnya diatur dalam Undang-Undang. Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II PENGATURAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Istilah pencucian uang atau money laundering telah dikenal sejak tahun 1930

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/1/PBI/2004 TENTANG PEDAGANG VALUTA ASING GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

MENGGUNAKAN UNDANG-UNDANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DALAM MENGATASI KEJAHATAN KEHUTANAN 1

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG (ANTI MONEY LAUNDERING / "AML") FXPRIMUS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEBIJAKAN ANTI PENCUCIAN UANG FXPRIMUS

Asset Tracing & Asset Recovery dalam TPK & TPPU. Irene Putrie. Oleh: Surabaya, 20 September 2017

BAB II PENGATURAN HUKUM TENTANG TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

PENEGAKAN HUKUM. Bagian Kesepuluh, Penelusuran Aset Penelusuran Aset. Modul E-Learning 3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. melalui pembelian perusahaan-perusahaan pencucian uang (laundry) yang

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2003 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN KEWENANGAN PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG

2017, No lain ke dalam atau ke luar daerah pabean Indonesia dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; c. bahwa sesuai dengan Undang-Un

APBN TAHUN 2008 PERTANGGUNGJAWABAN ATAS PELAKSANAAN UU NO. 1 TAHUN

PERANAN HAKIM DALAM PENERAPAN PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN DI PERSIDANGAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. Oleh. I Gusti Ngurah Dhian Prismanatha

Transkripsi:

Dharyanto: Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering) di Indonesia TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG (MONEY LAUNDERING) DI INDONESIA Ikang Dharyanto ABSTRACT Money laundering is the use of money derived from illegal activity by concealing the identity of the individuals who obtained the money and converting it to assets that appear to have come from a legitimate source. It can simplify things by saying that money laundering is a process to make dirty money appear to be clean. The appearance part is very important, because under American Law, dirty money is never "clean", no matter how many times it goes through the rinse and spin cycle." Keywords: the use of money, illegal activity, assets, legitimate source, process, concealing, Money Laundering. Pendahuluan Istilah money laundering atau di Indonesia diterjemahkan sebagai pencucian uang mulai dikenal di Amerika Serikat sekitar tahun 1930-an. Waktu itu, sebuah organisasi kejahatan membeli perusahaan pencucian pakaian (laundry) sebagai tempat memutihkan uang yang didapat dari bisnis illegal seperti pelacuran, perjudian dan penjualan minuman keras. Beberapa puluh tahun kemudian, sekitar tahun 1984, mencuat kasus pizza connection, yaitu terjadi aliran dana sekitar US$ 600 juta dari berbagai restoran pizza di AS ke bankbank di Swiss dan Italia yang berasal dari kegiatan illegal. Sejak saat itu juga dikenal istilah narco dollar, untuk uang hasil perdagangan heroin, kokain dan ganja di Amerika Serikat. Peristiwa-peristiwa itu kemudian memunculkan istilah money laundering yang didefinisikan sebagai proses perubahan keuntungan yang diperoleh dari kegiatan melawan hukum menjadi asset keuangan yang sah. "John Madinger, Sydney A. Zaiopany, Money Laundry: a Guide for General Investigators, Florida, 1999, hal. 13. 40 Law Review, Fakultas Hukum Universitas Pelila Harapan. Vol. III. No.3, Maret 2Q0i

Dharyanto: Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering) di Indonesia Money laundering yang tergolong kejahatan kerah putih (white colar crime) 2) ini memang sulit dibuktikan, tapi tidak bisa dipungkiri menjadi bagian yang integral dari dunia kejahatan. Mantan Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Michael Camdessus pernah menyatakan, kegiatan money laundering di dunia telah mencapai 2-5% pendapatan bruto atau sekitar $45 = 600 miliar. 3 ' Data terakhir yang dilansir Price Water House Coopers (PWC) menge-mukakan pencucian uang yang terjadi saat ini berkisar antara US$ 500 miliar- 1,5 triluan pertahun di seluruh dunia. Proses pencucian uang bisa terjadi melalui 3 tahap, yaitu: a. Penempatan (placement) dengan menempatkan uang haram dalam sistem keuangan bank melalui simpanan maupun deposito. b. Pelapisan (layering), pada tahap ini sudah terjadi pemindahan dana 21 White Collar Crime adalah kejahatan yang dilakukan oleh "businessman" yang berkaitan dengan kegiatan bisnisnya sehari-hari (A. Hamzah, Hukum Pidana Ekonomi). y ' Koran Tempo, 20 Agustus 2003, hal. 5. Law Review. Fakullas Hukum Universilas Peli dari rekening yang satu ke rekening yang lain melalui transaksi yang kompleks atau membuka rekening fiktif. c. Penggabungan (integration), uang haram sudah masuk dalam sistem keuangan dan berbagai institusi bisnis formal dan terlihat legal. Pencucian uang tidak hanya melibatkan lembaga penyedia keuangan seperti bank dan asuransi, tapi juga bisa melalui agen real estate, kasino dan permainan judi lainnya, pedagang logam mulia, serta dealer barang antik, dealer mobil, dan penjual barang mewah dan berharga. Beberapa titik lemah dalam kegiatan pencucian uang sehingga aktivitasnya bisa dideteksi adalah masuknya dana tunai dalam sistem keuangan, membawa uang tunai melewati batas negara, transfer antar sistem keuangan, transfer dari sistem keuangan luar sistem keuangan, pengambilalihan saham dan asset lainnya, dan penggabungan perusahaan serta pembentukan kelompok usaha baru. Harapan, Vol. III. No. 3. Marel 2003 41

Dharyanto: Tindak Pidana Pencucian (Jang (Money Laundering) di Indonesia Currency Smuggling Checks, monet Instruments.^fSsets, Loans Elicit activity criminal organization Placement Mechanism Cash Wire transfi :rs, checks Checks, Monc tary Instrument Layering Mechanism Checks/monetary instruments>joans, assets Integration Mechanism Wire transfe rs, checks Wire transfer, checks, other monetary instruments Bagan: Model money laundering cycle 4) Money Laundering di Indonesia Pada saat ini tingkat money laundering di Indonesia sudah sangat tinggi. Menurut daftar Hitam FATF {Financial Action Task Force) Indonesia ada di peringkat 9, FATF itu sendiri merupakan satuan tugas yang dibentuk khusus untuk melawan kegiatan pencucian uang internasional negara yang tidak kooperatif dalam pemberantasan pencucian uang, ini dapat diketahui dari gelar yang diberikan oleh FATF kepada Indonesia yaitu Non Cooperative Countries and Territories, akibat dari ini semua adalah adanya ancaman akan diberlakukannya Patriot Act 311 oleh negara superpower AS, yaitu UU yang mewajibkan semua perusahaan di negeri AS untuk mengambil tindakan terhadap negara yang dianggap merugikan ekonomi Amerika Serikat. Selain itu, masih ada lagi yang lain, yaitu Counter Measures yang merupakan tindakan balas berupa sanksi internasional terhadap transaksi keuangan suatu negara, yang diberikan oleh FATF. "John Madinger, Sydney A. Zaiopany, Money Laundering: a Guide for Criminal Investigators, Florida, 1999. 42 Low Review. Fakultas Hukum Universitas Pelita Harapan. Vol. HI, No.3, Marel 2003

Dharyanto: Tindak Pidana Pencucian (Jung (Money Laundering) di Indonesia Untuk menghindari ini semua kemudian pemerintah Indonesia mengesahkan UU No. 15/2002 tentang tindak pidana pencucian uang. Berdasarkan UU No. 15/2002, kemudian pemerintah membentuk suatu lembaga baru untuk membereskan semua urusan yang berkaitan dengan pencucian uang, yaitu PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Wewenang dari lembaga ini adalah untuk meminta dan menerima laporan dari penyedia jasa keuangan, meminta informasi mengenai perkembangan penyidikan atau penuntutan terhadap tindak pidana pencucian uang yang telah dilaporakan kepada penyidik atau penuntut umum, melakukan audit terhadap penyedia jasa keuangan mengenai kepatuhan kewajiban sesuai yang diatur dalam UU No. 15/2002 dan memberikan pengecualian kewajiban pelaporan mengenai transaksi keuangan yang dilakukan secara tunai. Meskipun pemerintah telah mengesahkan UU No. 15/2002 dan membentuk PPATK, ini bukan merupakan jaminan Indonesia akan dapat lepas dari sanksi-sanksi yang ditetapkan oleh FATF. Alasannya adalah belum sempurnanya UU No. 15/2002 ini dapat dilihat dari nilai nominal Rp. 500 juta dapat dikategorikan sebagai tindak pidana pencucian uang, adanya jenis kejahatan yang belum dimasukkan dalam kategori pencucian uang, yaitu perjudian dan jangka waktu pelaporan jika ada transaksi yang dicurigai selama 14 hari dianggap terlalu lama. Selain itu, dalam UU ini belum ada ketentuan yang mengatur larangan pemberian informasi laporan transaksi yang mencurigakan serta belum adanya ketentuan mengenai ketentuan imbal balik dalam penanganan tindak pidana pencucian uang. Dengan adanya kelemahan-kelemahan dalam UU ini, Indonesia tetap dikategorikan sebagai negara yang tidak kooperatif, berdasarkan pertemuan tahunan FATF tanggal 12-14Februari 2003. Dengan kenyataan seperti ini maka pemerintah kemudian membuat UU No. 25 Tahun 2003 tentang perubahan-perubahan terhadap UU No. 15/ 2002, yang antara lain memuat: a. Cakupan pengertian Penyedia Jasa Keuangan diperluas tidak hanya bagi setiap orang yang menyediakan jasa di bidang Law Review, Fakullas Hukum Universitas Pelila Harapan, Vol. Ill, No. 3, Marel 2003 43

Dharyanto: Tindak Pidana Pencucian Vang (Money Laundering) di Indonesia keuangan tetapi juga meliputi jasa lainnya yang terkait dengan keuangan. Hal ini dimaksudkan untuk mengantisipasi pelaku tindak pidana pencucian uang yang memanfaatkan bentuk Penyedia Jasa Keuangan yang ada di masyarakat namun belum diwajibkan menyampaikan laporan transaksi keuangan dan sekaligus mengantisipasi munculnya bentuk Penyedia Jasa Keuangan baru yang belum diatur dalam UU No. 15Tahun2002. b. Pengertian Transaksi Keuangan Mencurigakan diperluas dengan mencantumkan transaksi keuangan yang dilakukan atau batal dilakukan dengan menggunakan Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana. c. Pembatasan jumlah hasil tindak pidana sebesarrp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) atau lebih, atau nilai yang setara yang diperoleh dari tindak pidana dihapus, karena tidak sesuai dengan prinsip yang berlaku umum bahwa untuk menentukan suatu perbuatan dapat dipidana tidak tergantung pada besar atau kecilnya hasil tindak pidana yang diperoleh. d. Cakupan tindak pidana asal (predicate crime) diperluas untuk mencegah berkembangnya tindak pidana yang menghasilkan Harta Kekayaan dimana pelaku tindak pidana berupaya menyembunyikan atau menyamarkan asal-usul hasil tindak pidana namun perbuatan tersebut tidak dipidana. Berbagai peraturan perundangundangan yang terkait yang mempidana tindak pidana asal antaralain: - UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika; - UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika; - UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; - UU No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 44 Law Review, Fakultas Hukum Universii s Pelila Harapan, Vol. Ill, No. 3, Marei 2003

Dharyanto: Tindak Pidana Pencucian Uang (Money Laundering) di Indonesia e. Jangka waktu penyampaian laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan dipersingkat, yang semula 14 (empat belas) hari kerja menjadi tidak lebih dari 3 (tiga) hari kerja setelah Penyedia Jasa Keuangan Mencurigakan. Hal ini dimaksudkan agar Harta Kekayaan yang diduga berasal dari hasil tindak pidana dan pelaku tindak pidana pencucian uang dapat segera dilacak. f. Penambahan ketentuan baru yang menjamin kerahasiaan penyusunan dan penyampaian laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan yang disampaikan kepada PPATK atau penyidik (anti- tipping off). Hal ini dimaksudkan antara lain untuk mencegah berpindahnya hasil tindak pidana dan lolosnya pelaku tindak pidana pencucian uang sehingga mengurangi efektifitas pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang. g. Ketentuan kerja sama bantuan timbal balik di bidang hukum (mutual legal assistance) dipertegas agar menjadi dasar bagi penegak hukum Indonesia menerima dan memberikan bantuan dalam rangka penegakan hukum pidana pencucian uang. Dengan adanya ketentuan kerja sama bantuan timbal balik merupakan bukti bahwa Pemerintah Indonesia memberikan komitmennya bagi komunitas internasional untuk bersama-sama mencegah dan memberantas tindak pidana pencucian uang. Kerja sama internasional telah di lakukan dalam forum yang tidak hanya bilateral namun juga regional dan multilateral sebagai strategi untuk memberantas kekuatan ekonomi para pelaku kejahatan yang tergabung dalam kejahatan yang terorganisir. Namun demikian pelaksanaan kerja sama bantuan timbal balik harus tetap memperhatikan hukum nasional masing-masing negara serta kepentingan nasional dan terutama tidak bertentangan dengan UUD Negara RI Tahun 1945. Dengan adanya amandemen UU pencucian uang ini yang disahkan pada tanggal 13 Oktober 2003. maka Indonesia akhirnya dapat lolos dari sanksi isolasi lembaga keuangan internasional. Law Review, hakullas Hukum Universilas Pelila Harapan. Vol. III. No.3, Marel 2003 45

Kesimpulan Dalam usaha pemberantasan pencucian uang ini, dibutuhkan kerjasama dan partisipasi semuapihak terkait. Oleh karena itu, PPATK dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya haruslah didukung oleh DPR dan instansi-instansi terkait lainnya, seperti Bapepam, Bank Indonesia, Departemen Keuangan dan yang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Hamzah, A. 1996, Hukum Pidana Ekonomi, Erlangga, Jakarta. Madinger, Joh. 1999. Money Laundering: a Guide for Criminal Investigators, Florida. Koran Tempo, 20 Agustus 2003. Koran Tempo, 17 September 2003. www.hukum online.com Pemberantasan pencucian uang ini sangat sulit, karena pada umumnya melibatkan para pihak yang mempunyai kekuatan dan kekuasaan. Oleh sebab itu pemberantasan ini perlu dilakukan sampai "akar-akarnya" agar tidak membuat negara kita ini jatuh ke dalam "lubang neraka", seperti krisis ekonomi ke dua, pemutusan investasi di Indonesia, dikucilkan oleh negara di dunia. Marilah kita bekerja sama mencegah hal tersebut terjadi karena negara Indonesia akan semakin terpuruk tanpa adanya kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat. 46 Law Review, Fakultas Hukum Universiias Pelita Harapan, Vol. Ill, No. 3, Marel 2003