BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN,

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 50 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA, DAN TRANSMIGRASI

SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Ketenagakerjaan. 4. Pembentukan kelembagaan SKPD bidang ketenagakerjaan di daerah.

LAMPIRAN XIV PERATURAN DAERAH KOTA BATAM NOMOR : Tahun 2010 TANGGAL : Januari 2010

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN SOSIAL WALIKOTA MADIUN,

Ketenagakerjaan. ketenagakerjaan.

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

2. Pembinaan (pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi, dan pelaporan) penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang ketenagakerjaan skala daerah.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA KEDIRI NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI POKOK DINAS TENAGA KERJA Kepala Dinas Tenaga Kerja

N. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA TENGAH

TUGAS DAN FUNGSI DINAS KETENAGAKERJAAN DAN TRANSMIGRASI

provinsi. provinsi. 3. Penanggungjawab. penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang. provinsi. ketenagakerjaan skala

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 46 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Umum Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 23 TAHUN

KEPALA SUB BAGIAN UMUM, KEUANGAN, DAN ASET

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG TAHUN 2008 NOMOR 27 NOMOR 27 TAHUN 2008

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG

DINAS TENAGA KERJA KOTA BANDUNG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 63 TAHUN 2008 T E N T A N G

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI PAPUA

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 25

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 84 TAHUN 2008

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 45 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 112 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR MALUKU PERATURAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

LAMPIRAN IV : PERATURAN BUPATI BULELENG NOMOR

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 85 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 55 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH, PENDIDIKAN, DAN PELATIHAN

- 1 - GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 67 SERI D

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 56 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS SOSIAL, TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 48 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

Bupati Cirebon RINCIAN TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI. 2.1 Sejarah Berdirinya Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 21 TAHUN 2008 T E N T A N G

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 21 TAHUN 2003 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 75 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN SUMBAWA

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KETAHANAN PANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 18 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA. KEPUTUSAN BUPATI TASIKMALAYA Nomor 36 Tahun 2004 TENTANG

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 33 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI

KEPUTUSAN GUBERNUR PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2002 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN BUPATI MADIUN,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS TENAGA KERJA

BUAPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 28 TAHUN 2006 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumatera. Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 Ayat 2 bahwa

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI KABUPATEN MUSI RAWAS

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Perda No.30 / 2004 Tentang Pembentukan,Kedudukan,Tugas,Fungsi, SOT Dinas Nakertrans Kab. Magelang

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS TENAGA KERJA

PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DINASTENAGA KERJA Jl. Imam Bonjol 07Telp./Fax. (0342) B L I T A R

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 58 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN BUPATI MADIUN,

BAB I PENDAHULUAN. fungsi yang sangat signifikan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan tidak bisa digantikan

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 1 30.F t JHUN 2008

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN BUPATI MADIUN,

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Medan

Transkripsi:

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 71 Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Madiun, perlu menjabarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati Madiun tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi. Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang Nomor 43 Tahun 1999; 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Undang - Undang Nomor 12 Tahun 2008; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten / Kota; 5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

- 2-6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 7. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Madiun; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Madiun Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Madiun. Menetapkan : MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI MADIUN TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Bupati adalah Bupati Madiun. 2. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Madiun. 3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Madiun. 4. Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Madiun. 5. Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi yang selanjutnya disebut Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Madiun. 6. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disebut APBD adalah APBD kabupaten Madiun. 7. Kelompok Jabatan Fungsional adalah Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Madiun yang diatur sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan yang berlaku.

- 3 - BAB II TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Kepala Dinas Pasal 2 (1) Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan otonomi daerah pada urusan bidang Ketenagakerjaan Dan Ketransmigrasian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Dinas mempunyai fungsi : a. penyusunan rumusan kebijakan teknis dibidang Ketenagakerjaan Dan Ketransmigrasian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian dibidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; e. pelaksanaan pengendalian, pengawasan dan pembinaan di bidang administrasi kepegawaian, pengelolaan anggaran dan pelaksanaan tugas dinas; f. penyelenggaraan keamanan, kebersihan dan kenyamanan bekerja di lingkungan kantor; g. pelaksanaan koordinasi, monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 3 (1) Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi di lingkungan Dinas meliputi perencanaan, pengkoordinasian tugas pada bidang-bidang, pengelolaan administrasi umum, rumah tangga, administrasi kepegawaian dan administrasi keuangan.

- 4 - (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Sekretaris mempunyai fungsi : a. pengkoordinasian dan penyiapan bahan penyusunan perencanaan dan program kerja masing-masing bidang secara terpadu; b. pengelolaan dan pengendalian administrasi umum, administrasi kepegawaian, rumah tangga dan keuangan; c. pelaksanaan pelayanan administrasi dinas; d. pengkoordinasian pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas dinas; e. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 4 (1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas : a. melaksanakan dan mengelola surat menyurat dan tata kearsipan; b. melaksanakan dan mengelola urusan rumah tangga, protokoler, upacara dan rapat dinas; c. melaksanakan urusan keamanan, kebersihan dan tatalaksana; d. menyusun, mengelola dan memelihara data administrasi kepegawaian; e. melaksanakan dan pengendalian tata usaha pengadaan, penyimpanan, pendistribusian, perawatan barang inventaris sesuai ketentuan yang berlaku; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. (2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas : a. menyiapkan dan penghimpunan bahan-bahan untuk keperluan penyusunan APBD di lingkungan dinas ; b. melaksanakan administrasi pengelolaan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan; c. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan secara berkala sesuai peraturan perundang-undangan; d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris.

- 5 - (3) Sub Bagian Program dan Laporan mempunyai tugas : a. menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program kerja dan pelaksanaan tugas bidang-bidang secara terpadu; b. mengumpulkan, mengolah dan melakukan sistematika data untuk bahan penyusunan program dan kegiatan dinas secara terintegrasi dengan bidang-bidang yang ada ; c. menghimpun dan menyiapkan peraturan perundangundangan yang menjadi dasar pelaksanaan program kerja dan kegiatan; d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan analisa terhadap pelaksanaan program dan kegiatan ; e. menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan secara insidentil dan berkala; f. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. Bagian Ketiga Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja Pasal 5 (1) Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi menyusun kebijakan bina hubungan industrial dan tenaga kerja, melaksanakan koordinasi, penyelenggaraan, pembinaan, pengembangan serta pengelolaan hubungan industrial dan tenaga kerja. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja mempunyai fungsi : a. penyusunan dan pengembangan kebijakan teknis, perencanaan dan program kerja pada Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja ; b. pelaksanaan pembinaan, pengembangan dan pengelolaan hubungan industrial, persyaratan kerja dan kesejahteraan tenaga kerja ; c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian peningkatan kesejahteraan tenaga kerja; d. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan;

- 6 - e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Tenaga Kerja; f. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 6 (1) Seksi Bina Hubungan Industrial mempunyai tugas : kerja pada Seksi Bina Hubungan Industrial; b. melaksanakan pencegahan penyelesaiaan kasus perselisihan hubungan industrial dengan memberikan saran/anjuran kepada pihak yang berselisih kearah terwujudnya persetujuan bersama terhindarnya Pemutusan Hubungan Kerja dan pemogokan kerja; c. melaksanakan koordinasi hubungan industrial melalui lembaga kerjasama Tripartit dan Dewan Pengupahan Kabupaten ; d. melaksanakan pembinaan jaminan sosial dalam permasalahan hubungan industrial ; e. melaksanakan pembinaan kepada pengusaha dan pekerja demi terwujudnya sarana hubungan industrial di perusahaan ; f. melaksanakan pembinaan Serikat Pekerja / Serikat Buruh di Perusahaan ; g. melaksanakan pembinaan dan pencatatan LKS Bipartit di Perusahaan ; h. melaksanakan pembinaan dan pencatatan organisasi pengusaha dan melaporkan ke Gubernur ; i. melaksanakan verifikasi keanggotaan serikat pekerja / serikat buruh di perusahaan ; j. melaksanakan penyusunan dan pengusulan formasi serta melakukan pembinaan mediator, konsoliator, arbiter ; k. melaksanakan pembinaan SDM dan lembaga penyelesaian perselisihan diluar pengadilan ; l. melaksanakan pendaftaran dan seleksi calon hakim Ad-Hoc pengadilan Hubungan Industrial ; m. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Bina Hubungan Industrial; n. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

- 7 - (2) Seksi Persyaratan Kerja mempunyai tugas : kerja pada Seksi Persyaratan Kerja ; b. melaksanakan pembahasan dan penetapan UMK (Upah Minimum Kabupaten) bagi pekerja kepada Gubernur ; c. melaksanakan survey 3 ( tiga ) pasa atas kebutuhan hidup layak bagi pekerja ; d. melaksanakan fasilitas pembuatan serta pengesahan Peraturan Perusahaan ; e. melaksanakan fasilitas pembuatan dan pendaftaran PKB ( Perjanjian Kerja Bersama ) ; f. melaksanakan fasilitas pembuatan dan pencatatan PK (Perjanjian Kerja / Kontrak Kerja); g. melaksanakan Pencatatan PKWT pada perusahaan yang skala berlakunya dalam 1 (satu) wilayah kabupaten ; h. melaksanakan penerbitan izin operasional perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh yang berdomisili di wilayah Kabupaten ; i. melaksanakan bimbingan aplikasi dan struktur skala upah bagi pekerja di perusahaan ; j. melaksanakan sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan pengupahan UMK di perusahaan ; k. melaksanakan pemantauan pelaksanaan pemberian THR (Tunjangan Hari Raya) keagamaan bagi pekerja di Perusahaan ; l. melaksanakan pembinaan dan pengesahan Outsourcing ( pelimpahan pekerjaan pada pihak ketiga ) ; m. melaksanakan penelitian dan pengesahan persyaratan kerja antara pemberi kerja ( pengusaha ) dan pekerja ; n. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Persyaratan Kerja; o. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Kesejahteraan Tenaga Kerja mempunyai tugas : kerja pada Seksi Kesejahteraan Tenaga Kerja ; b. melaksanakan pembinaan, pemberdayaan dan memfasilitasi terbentuknya koperasi karyawan di perusahaan ;

- 8 - c. melaksanakan penyuluhan, pembinaan dan peningkatan kepesertaan program jaminan sosial tenaga kerja bagi pekerja sektor non formal dan sektor formal ; d. melaksanakan pembinaan penyelenggaraan fasilitas dan kesejahteraan pekerja di perusahaan; e. melaksanakan penyuluhan dan pembinaan peningkatan usaha produktif bagi pekerja diluar jam kerja dan purna kerja ; f. melaksanakan pembinaan dan perlindungan hak bagi pekerja perusahaan yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja; g. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Kesejahteraan Tenaga Kerja; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Bagian Keempat Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Pasal 7 (1) Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi melaksanakan pembinaan sumber daya manusia/tenaga kerja, melaksanakan pengelolaan, melaksanakan pembinaan dan penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja, meningkatkan produktivitas tenaga kerja serta menyusun pengolahan dan penganalisisan data pencaker dan data lowongan kerja dan penempatan tenaga kerja baik di dalam negeri maupun luar negeri. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja mempunyai fungsi : a. penyusunan kebijakan teknis, perencanaan dan program kerja pada Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja ; b. pembinaan dan pengurusan terhadap penyaluran dan penempatan tenaga kerja ; c. pembinaan dan pengurusan terhadap pelatihan dan peningkatan produktivitas tenaga kerja ;

- 9 - d. pembinaan dan pengurusan terhadap perluasan kesempatan kerja ; e. penyelenggaraan mengurus perijinan lembaga penempatan dan lembaga pelatihan ; f. penyelenggaraan koordinasi pelaksanaan sertifikat kompetensi dan akreditasi lembaga pelatihan kerja; g. pelaksanaan pembinaan pejabat fungsional pengantar kerja ; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Penempatan, Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 8 (1) Seksi Pelatihan Tenaga Kerja mempunyai tugas : kerja pada Seksi Pelatihan Tenaga Kerja ; b. melaksanakan inventarisasi kebutuhan pelatihan ; c. melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan pelatihan kerja; d. melaksanakan pelatihan dan pengukuran produktivitas tenaga kerja ; e. melaksanakan program peningkatan produktivitas tenaga kerja ; f. menyelenggarakan perizinan / pendaftaran lembaga pelatihan; g. melaksanakan bimbingan, penyuluhan dan pemberian sertifikasi tenaga kerja ; h. melaksanakan pengecekan serta pengesahan kontrak/perjanjian magang dalam negeri ; i. melaksanakan pembinaan terhadap lembaga pelatihan swasta; j. melaksanakan pengawasan pelaksanaan uji ketrampilan pada lembaga pelatihan swasta ; k. melaksanakan persiapan standarisasi dan test kualifikasi ketrampilan ; l. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Pelatihan Tenaga Kerja; m. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

- 10 - (2) Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas : kerja pada Seksi Penempatan Tenaga Kerja; b. melaksanakan pendaftaran pencari kerja dan lowongan kerja; c. melaksanakan penyusunan, pengolahan dan penganalisisan data Pencaker dan data lowongan kerja ; d. menyebarluaskan dan memberikan pelayanan Informasi Pasar Kerja dan Bimbingan Jabatan kepada Pencaker dan pengguna tenaga kerja ; e. menyiapkan bahan dan pemberian rekomendasi kepada swasta dalam penyelenggaraan pameran bursa kerja / job fair; f. menyiapkan bahan pemberian ijin operasional Lembaga Penempatan Tenaga Kerja Swasta dan Bursa Kerja Khusus ; g. melaksanakan penyuluhan, rekrutmen, seleksi dan penempatan tenaga kerja lokal melalui mekanisme Antar Kerja Lokal ( AKL ), Antar Kerja Antar Daerah ( AKAD ) serta Antar Kerja Antar Negara ( AKAN ); h. melaksanakan fasilitasi penempatan bagi pencari kerja khusus ( Penyandang Cacat, lansia dan perempuan ) ; i. melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan rekrutmen calon tenaga kerja di wilayah Kabupaten ; j. menyiapkan bahan penerbitan rekomendasi ijin pendirian Kantor Cabang PPTKIS di wilayah Kabupaten ; k. menyiapkan bahan penerbitan Ijin Operasional Kantor Unit Pelaksana Penyuluhan dan Pendaftaran Calon TKI ( UP3CTKI ) di wilayah Kabupaten ; l. menyiapkan bahan penerbitan Ijin Penggunaan Tempat Penampungan Calon TKI di wilayah Kabupaten ; m. melaksanakan pemantauan dan pembinaan terhadap PPTKIS yang berada di wilayah Kabupaten ; n. menyiapkan bahan penerbitan rekomendasi paspor TKI berdasarkan asal/alamat Calon TKI ; o. melaksanakan sosialisasi tentang prosedur, tatacara, serta substansi perjanjian kerja penempatan Tenaga Kerja ke luar daerah dan ke luar negeri ; p. melaksanakan pengecekan dan pengesahan perjanjian penempatan TKI ke luar negeri ;

- 11 - q. melaksanakan pembinaan, pengawasan dan monitoring penempatan maupun perlindungan TKI; r. menyiapkan bahan penerbitan IMTA perpanjangan untuk TKA yang lokasi kerjanya dalam wilayah Kabupaten serta melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan TKA yang lokasi kerjanya dalam wilayah Kabupaten ; s. melaksanakan pembinaan pejabat fungsional pengantar kerja dan penilaian angka kredit jabatan fungsional pengantar kerja; t. menyiapkan dan memberikan pelayanan kepulangan TKI yang berasal dari Kabupaten ; u. membantu penyelesaian permasalahan penempatan TKI bersama Pihak terkait ; v. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Penempatan Tenaga Kerja; w. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Perluasan Kerja mempunyai tugas : kerja pada Seksi Perluasan Kerja ; b. melaksanakan pendaftaran dan fasilitasi pembentukan Tenaga Kerja Mandiri ( TKM ) ; c. menyelenggarakan program perluasan kerja melalui bimbingan Usaha Mandiri dan Sektor Informal ( UMSI ) ; d. menyelenggarakan program pemberian kerja sementara melalui padat karya ; e. memberikan bimbingan dan pengurusan terhadap pelaksanaan pembinaan, pengendalian dan pengawasan pendayagunaan TKS dan Lembaga sukarela ; f. menyiapkan bahan penerbitan rekomendasi izin operasional TKS Luar Negeri, TKS Indonesia dan Lembaga Sukarela Indonesia yang akan beroperasi pada 1 (satu) daerah ; g. menyelenggarakan program Perluasan Kerja Sistem Padat Karya ( PKSPK ) ; h. melaksanakan bimbingan teknis, penyebarluasan dan penerapan Teknologi Padat Karya ( TPK ); i. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Perluasan Kerja; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

- 12 - Bagian Kelima Bidang Pengawasan Tenaga Kerja Pasal 9 (1) Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi melaksanakan Pembinaan Pengawasan Norma Ketenagakerjaan dan Penyidikan terhadap pelanggaran Norma di Bidang Ketenagakerjaan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Pengawasan Tenaga Kerja mempunyai fungsi : a. penyusunan dan pengembangan kebijakan teknis, perencanaan dan program kerja pada Bidang Pengawasan Tenaga Kerja ; b. pelaksanaan pembinaan dan pengujian norma ketenagakerjaan; c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian peningkatan norma ketenagakerjaan; d. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan norma ketenagakerjaan; e. pelaksanaan koordinasi dengan Instansi terkait / Stakeholder dalam rangka penegakan hukum bidang Ketenagakerjaan; f. penyelenggaraan penyidikan terhadap pelanggaran Norma Ketenagakerjaan ; g. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Pengawasan Tenaga Kerja; h. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 (1) Seksi Pengawasan Norma Kerja mempunyai tugas : kerja pada Seksi Pengawasan Norma Kerja ; b. melaksanakan pembinaan dan pengawasan ketenagakerjaan; c. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka penegakan hukum di bidang ketenaga kerjaan ; d. melaksanakan penyidikan terhadap pelanggaran Norma Ketenagakerjaan ; e. melaksanakan pendaftaran dalam rangka pengesahan Wajib Lapor Ketenagakerjaan ;

- 13 - f. memberikan pertimbangan pemberian/penerbitan Izin Kerja Malam Wanita ; g. melaksanakan penyelesaian kasus kasus TKI Luar Negeri ; h. menyiapkan bahan penerbitan / rekomendasi Izin Operasional Perusahaan Jasa Pengerah CTKI Luar Negeri ; i. menyelenggarakan ketatalaksanaan kelembagaan pengawasan Ketenagakerjaaan ; j. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Pengawasan Norma Kerja; k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) mempunyai tugas : kerja pada Seksi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ) ; b. melaksanakan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang Ketel Uap dan Bejana Tekan ; c. melaksanakan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang Mekanik ; d. melaksanakan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang Instalasi Listrik di tempat kerja ; e. melaksanakan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang Motor Diesel Pembangkit ; f. melaksanakan pembinaan, pemeriksaan dan pengujian bidang Pesawat Angkat dan Angkut ; g. menyiapkan bahan rekomendasi penerbitan izin operasional peralatan ketel uap dan bejana tekan, mekanik, instalasi listrik dan instalasi petir, motor diesel, pesawat angkat dan angkut ; h. menyiapkan bahan rekomendasi pencabutan izin operasional peralatan ketel uap dan bejana tekan, mekanik, instalasi listrik dan instalasi petir, motor diesel, pesawat angkat dan angkut ; i. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja; j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

- 14 - (3) Seksi Pengawasan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja mempunyai tugas : kerja pada Seksi Pengawasan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja; b. melaksanakan koordinasi dengan Badan Penyelenggara ( PT. Jamsostek ) dalam rangka peningkatan kepesertaan ; c. melaksanakan koordinasi dengan Badan Penyelenggara dalam hal penyelesaian kasus kecelakaan kerja, kematian, jaminan hari tua ; d. melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap perusahaan peserta Jaminan Sosial Tenaga Kerja; e. melaksanakan penyusunan bahan penetapan santunan kecelakaan kerja ; f. melaksanakan penyidikan terhadap pelanggaran Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja; g. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Pengawasan Norma Jaminan Sosial Tenaga Kerja; h. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. Bagian Keenam Bidang Transmigrasi Dan Mobilitas Penduduk Pasal 11 (1) Kepala Bidang Transmigrasi dan Mobilitas Penduduk mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas yang meliputi melaksanakan pengelolaan, pembinaan dan penyelenggaraan bidang ketransmigrasian, menyusun dan mengolah kebijakan teknis, melakukan pengawasan, pemantuan dan pengendalian bidang ketransmigrasian dan mobilitas penduduk. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Kepala Bidang Transmigrasi dan Mobilitas Penduduk mempunyai fungsi : a. penyusunan dan pengembangan kebijakan teknis, perencanaan dan program kerja pada Bidang Transmigrasi dan Mobilitas Penduduk;

- 15 - b. penyelenggaraan kebijakan daerah dan pelaksanaan pedoman, norma, standar, prosedur, dan kriteria pembinaan SDM aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang transmigrasi dan mobilitas penduduk; c. pelaksanaan kebijakan pusat dan provinsi strategi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang transmigrasi dan mobilitas penduduk ; d. penyelenggaraan dan pelaksanaan kebijakan daerah strategi penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang transmigrasi dan mobilitas penduduk ; e. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian kegiatan bidang transmigrasi dan mobilitas penduduk; f. pembinaan, penyelenggaraan, pengawasan, dan pengendalian, serta evaluasi pengembangan SDM aparatur pelaksana urusan pemerintahan bidang ketransmigrasian; g. penyelenggaraan koordinasi serta fasilitasi dukungan pelaksanaan Bidang Transmigrasi dan Mobilitas Penduduk ; h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan laporan pelaksanaan tugas pada Bidang Transmigrasi dan Mobilitas Penduduk; i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 12 (1) Seksi Pengerahan mempunyai tugas : kerja pada Seksi Pengerahan ; b. mengusulkan rencana pengarahan dan perpindahan transmigrasi.; c. melaksanakan pendaftaran dan seleksi calon transmigran ; d. melaksanakan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) ketransmigrasian ; e. menyediakan data dan informasi tentang perkembangan WPT dan LPT dan pelayanan informasi ketransmigrasian ; f. meningkatkan motivasi perpindahan transmigrasi ;

- 16 - g. menyamakan persepsi, kesepahaman, kesepakatan mengenai pembangunan ketransmigrasian; h. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Pengerahan; i. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (2) Seksi Penyiapan dan Pengembangan mempunyai tugas : kerja pada Seksi Penyiapan dan Pengembangan ; b. melaksanakan penjajagan kerjasama dengan daerah lain; c. menyiapkan bahan pembuatan naskah kerjasama antar daerah dalam perpindahan dan penempatan transmigrasi ; d. melaksanakan kerjasama perpindahan transmigrasi dan penataan persebaran transmigrasi yang serasi dan seimbang; e. menyiapkan bahan pelaksanaan penandatanganan Nota Kerjasama Penyelenggaraan Transmigrasi ; f. meningkatkan ketrampilan dan keahlian calon transmigran ; g. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan pengembangan masyarakat dan kawasan transmigrasi ; h. melaksanakan pelayanan pelatihan dalam rangka penyesuaian kompetensi perpindahan transmigrasi ; i. melaksanakan klarifikasi calon lokasi transmigrasi; j. melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan penyiapan permukiman dan penempatan transmigran; k. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Penyiapan Dan Pengembangan; l. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. (3) Seksi Fasilitasi Perpindahan mempunyai tugas : kerja pada Seksi Fasilitasi Perpindahan ; b. melaksanakan pemilihan dan penetapan daerah dan kelompok sasaran perpindahan transmigrasi ;

- 17 - c. melaksanakan identifikasi dan legitimasi calon transmigran ; d. menetapkan status calon transmigran berdasarkan kriteria pemerintah ; e. melaksanakan penyusunan rencana pengarahan dan fasilitasi perpindahan transmigrasi ; f. melaksanakan pelayanan penampungan, permakanan, kesehatan, perbekalan, dan informasi perpindahan transmigrasi; g. melaksanakan pelayanan pengangkutan dalam proses perpindahan transmigrasi serta pelayanan penampungan calon transmigran ; h. melaksanakan pelayanan pembinaan mental dan pengaturan penempatan, adaptasi lingkungan dan konsoliasi penempatan transmigrasi ; i. melaksanakan pelaporan dan pertanggung-jawaban pelaksanaan pengarahan dan fasilitas perpindahan transmigrasi; j. melaksanakan evaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan tugas pada Seksi Fasilitasi Perpindahan; k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. BAB III KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 13 (1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang ditetapkan sesuai keahlian dan spesialisasi yang dibutuhkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. (2) Jumlah jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. (3) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

- 18 - BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 14 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Madiun. Ditetapkan di MADIUN pada tanggal 22 Desember 2008 Diundangkan di Madiun Pada Tanggal 22 Desember 2008 BUPATI MADIUN ttd. H. MUHTAROM, S.Sos SEKRETARIS DAERAH ttd Ir. SUKIMAN, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 010 170 361 BERITA DAERAH KABUPATEN MADIUN TAHUN 2008 NOMOR 39 /G3 Sesuai dengan aslinya SEKRETARIS DAERAH Ir. SUKIMAN, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 010 170 361