DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 123

dokumen-dokumen yang mirip
TUGAS & FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUMENEP

BAB IV GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN DAN SUB DINAS PERHUBUNGAN LAUT KABUPATEN ROKAN HILIR

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

Dinas Perhubungan Kabupaten Buleleng mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan otonomi daerah di bidang perhubungan.

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI JEPARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI JEPARA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

1) Sub Bagian umum Sub Bagian Umum mempunyai tugas : a) melaksanakan kegiatan ketatausahaan dan ketatalaksanaan. b) melaksanakan pengelolaan urusan su

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN TASIKMALAYA

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 53 TAHUN 2016

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 60 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI, DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Perda No. 27 / 2004 tentang Pembentukan, Kedudukan, Tupoksi Dinas Perhubungan dan UPT Dinas Perhubungan

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA

DINAS KOPERASI DAN USAHA KECIL MENENGAH KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 137

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN

LAMPIRAN VI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 41 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS DINAS DAERAH KABUPATEN KARANGASEM

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI

Angkutan Jalan a) Jaringan Pelayanan Angkutan Jalan

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 13 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 13

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 55 TAHUN 2016


DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 73

LEMBARAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. nasional. Kendaraan bermotor dalam perkembangannya setiap hari

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 61 TAHUN 2008 T E N T A N G

Struktur organisasi BIDANG ANGKUTAN SARANA DAN PRASARANA TUGAS POKOK DAN FUNGSI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 1 TGL. 19 APRIL 1996 SERI D NO. 1

WALIKOTA BANJARBARU PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTAMADYA KEPALA DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 82 TAHUN 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 48 TAHUN 2008 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKALIS NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BENGKALIS

P. BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PERHUBUNGAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 47 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Dasar Hukum Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi

PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 19 TAHUN

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 55 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 26 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA MAKASSAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

G. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PERHUBUNGAN

BIDANG PERHUBUNGAN. SUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN KABUPATEN 1. Perhubungan Darat. 1. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ)

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 60 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS PERHUBUNGAN KOTA TASIKMALAYA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN SIDOARJO

1 of 5 02/09/09 11:51

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 24 TAHUN 2008 T E N T A N G

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 109 TAHUN 2016

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 20 TAHUN 2002 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN PELALAWAN

WALIKOTA TASIKMALAYA,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 57 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BADUNG,

Bagian Kelima DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. Paragraf 1 KEPALA DINAS Pasal 84

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 58 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN BANTUL

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 50 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 13 TAHUN 2009 T E N T A N G

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

mempunyai tugas pokok Memimpin Dinas dalam pelaksanaan kegiatan dibidang

5. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERHUBUNGAN KOTA MADIUN

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

Paragraf 1 Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

DINAS PENGAIRAN KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 88

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 65 TAHUN 2016

Transkripsi:

DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 123 Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan sebagian urusan wajib yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah dan menentukan kebijaksanaan dibidang Perhubungan serta penilaian atas pelaksanaannya. Pasal 124 Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut pada pasal 123, Dinas Perhubungan mempunyai fungsi: a. Perumusan Kebijaksanaan teknis di bidang perhubungan; b. Pemberian perijinan dan pelaksanaan pelayanan umum; c. Pembinaan teknis terhadap unit pelaksana teknis di bidang perhubungan; d. Pengelolaan urusan ketatausahaan Dinas. Bagian Kedua Bagian Tata Usaha Pasal 125 (1) Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun program dan melaksanakan urusan ketatausahaan surat menyurat, urusan Kepegawaian, Urusan Keuangan, Urusan Rumah Tangga dan perlengkapan serta pengumpulan data dan pelaporan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal 125, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan penyusunan rencana program dan pelaporan serta pembinaan organisasi dan tatalaksana; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan;

d. Penyelenggaraan urusan rumah tangga dan perlengkapan serta tata usaha dinas termasuk penataan arsip. Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Keuangan Pasal 126 Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Keuangan mempunyai tugas pokok mengelola urusan surat menyurat, urusan Rumah Tangga dinas, perlengkapan, urusan administrasi kepegawaian dan menyelesaikan urusan administrasi keuangan. Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan Pasal 127 Sub Bagian Perencanaan Dan Pelaporan mempunyai tugas pokok mengumpulkan, menghimpun, menganalisa serta menyusun rencana dan program pembangunan, pengkajian evaluasi dampak pelaksanaan kebijakan dibidang Perhubungan dan penyusunan pelaporan pelaksanaan tugas dinas. Bagian Ketiga Bidang Perhubungan Darat Pasal 128 (1). Bidang Perhubungan Darat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Dinas Perhubungan dalam bidang perhubungan darat (2). Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal 128, Bidang Perhubungan Darat mempunyai fungsi : a. Penyusunan program dan petunjuk teknis di bidang perhubungan darat; b. Pengaturan penyelenggaraan dan pengawasan rambu-rambu jalan dan pemasangan perlengkapan jalan; c. Pemberian ijin dan pengawasan pengangkutan; d. Pengawasan lalu lintas dan angkutan darat. Seksi Lalu Lintas Dan Angkutan Darat Pasal 129

(1) Seksi Lalu Lintas Dan Angkutan Darat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang Perhubungan Darat dalam Lalulintas dan Angkutan Darat Pasal 129, Seksi Lalu Lintas Dan Angkutan Darat mempunyai fungsi : a. Perencanaan pengaturan pengawasan dan pengendalian lalulintas jalan Kabupaten, Propinsi, Jalan Nasional dan Ibukota; b. Perencanaan kebutuhan, pengadaan, penempatan dan pemeliharaan rambu-rambu lalulintas jalan dan alat pemberi isyarat lalulintas; c. Penyuluhan mengenai Lalulintas dan angkutan jalan; d. Pemberian bimbingan,ijin pengangkutan orang dan pengawasan; e. Pemberian bimbingan, ijin pengangkutan barang dan pengawasan pengangkutan barang; f. Pemberian bimbingan, ijin pengangkutan orang dan atau barang tertentu yang bersifat khusus. Seksi Sarana Dan Prasarana Pasal 130 (1) Seksi Sarana Dan Prasarana mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Bidang perhubungan Darat dalam pengelolaan sarana prasarana Pasal 130, Seksi Sarana Dan Prasarana mempunyai fungsi : a. Penyiapan bahan penunjukan lokasi terminal dan halte, pembangunan dan pengelolaan pemeliharaan fisik dan pengendalian ketertiban; b. Perencanaan penunjukan lokasi, pembangunan, pengembangan, pengelolaan, pemeliharaan fisik tempat parkir dan jembatan penyeberangan. Bagian Kelima Bidang Perhubungan Laut Dan Udara Pasal 131 (1) Bidang Perhubungan Laut Dan Udara mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas Perhubungan di Bidang Perhubungan laut dan Udara.

Pasal 131, Bidang Perhubungan Laut Dan Udara mempunyai fungsi : a. Pengawasan pengangkutan bahan dan atau barang berbahaya lewat laut; b. Pengawasan dan penyelenggaraan dermaga dan pelabuhan; c. Perencanaan sarana dan prasarana kenavigasian, pemanduan penundaan kapal, d. Pengawasan pembangunan lokasi Bandar Udara; e. Pengawasan bangunan-bangunan dalam lingkup kerja Bandar Udara; Seksi Kepelabuhanan Dan Lalu Lintas Angkutan Laut Pasal 132 (1) Seksi Kepelabuhan Dan Lalu Lintas Angkutan Laut mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang perhubungan laut dan udara dalam kepelabuhanan dan lalulintas angkutan laut Pasal 132, Seksi Kepelabuhan Dan Lalu Lintas Angkutan Laut mempunyai fungsi : a. Pemberian rekomendasi pelabuhan terbuka; b. Penetapan lokasi, pembangunan, pengoperasian pelabuhan umum dan khusus; c. Pengawasan pelaksanaan tariff angkutan laut; d. Pengawasan pengangkutan bahan /barang berbahaya lintas laut; e. Pengawasan, pengembangan dan pengelolaan pelabuhan; f. Pengawasan pelaksanaan jasa pelabuhan lokal; g. Pengawasan pelabuhan penyeberangan. Seksi Perhubungan Udara Pasal 133 (1) Seksi Perhubungan Udara mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang perhubungan laut dan udara dalam perhubungan udara Pasal 133, Seksi Perhubungan Udara mempunyai fungsi : a. Penertiban bangunan-bangunan dalam kawasan bandara; b. Penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat sekitar bandara; c. Penertiban ijin lokasi bandara Bagian Keenam Bidang Pengujian Dan Bina Keselamatan

Pasal 134 (1) Bidang pengujian Dan Bina Keselamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dinas perhubungan dibidang Pengujian dan bina keselamatan Pasal 134, Bidang Pengujian Dan Bina Keselamatan mempunyai fungsi : a. Penyusunan program di bidang pengujian dan bina keselamatan darat, laut dan udara ; b. Pengawasan laik jalan; c. Pendaftaran kendaraan bermotor dan pengujian kendaraan bermotor serta perbengkelan; d. Pengawasan Pengangkutan barang dan atau bahan berbahaya melalui laut/ penyeberangan dan udara / penerbangan. e. Pengawasan kerja keruk dan reklamasi pelabuhan laut; f. Penyelenggaraan dan pengawasan laik laut, keselamatan kapal; g. Pengawasan kebisingan dalam lingkup kerja Bandar udara Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Dan Perbengkelan Pasal 135 (1) Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Dan Perbengkelan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengujian dan bina keselamatan dalam pengujian kendaraan bermotor dan perbengkelan Pasal 135, Seksi Pengujian Kendaraan Bermotor Dan Perbengkelan mempunyai fungsi : a. Penyiapan bimbingan dan perijinan bengkel umum; b. Pengaturan dan pengendalian susunan alat tambahan pada kendaraan penumpang umum; c. Penyiapan fasilitas dan pelaksanaan pengujian berkala kendaraan bermotor. Seksi Penunjang Keselamatan Dan Penanggulangan Kecelakaan Pasal 136 (1) Seksi Penunjang Keselamatan Dan Penanggulangan Kecelakaan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas bidang pengujian dan bina keselamatan dalam penunjang keselamatan dan penanggulangan kecelakaan.

Pasal 136, Seksi Penunjang Keselamatan Dan Penanggulangan Kecelakaan mempunyai fungsi : a. pengawasan kerja keruk dan reklamasi kawasan pelabuhan; b. pelaksanaan Penyelenggaraan dan pengawasan laik laut, keselamatan kapal; c. Pengawasan pengangkutan barang dan atau bahan berbahaya melalui udara/penerbangan dan melalui laut/penyeberangan.