BAB I PENDAHULUAN. bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual dan moralitas yang tinggi. manusia yang berkualitas dalam menghadapi era globalisasi.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa secara berkelanjutan.untuk itu pendidikan harus menjadikan faktor

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali bangsa Indonesia yang sedang membangun sehingga dapat. bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi anak didik sehingga menjadi orang yang dewasa fisik,

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan juga berimplikasi besar terhadap kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. dalam satu unit kerja tidak bisa terlepas dari kegiatan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan tujuan sebagai sesuatu yang hendak dicapai. Maka yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Tanpa

BAB I PENDAHULUAN. anak agar mempunyai sifat dan tabiat sesuai cita-cita pendidik. 1

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu pilar dalam kemajuan bangsa, dan

BAB I PENDAHULUAN. dirumuskan itu bersifat abstrak sampai pada rumusan-rumusan yang dibentuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik, dan latihan

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai kecenderungan rasa ingin tahu terhadap sesuatu. Semua itu terjadi

BAB I PENDAHULUAN. dengan usaha dan kerja keras melalui jalur pendidikan, sekolah, keluarga dan

BAB I PENDAHULUAN. bimbingan atau pertolongan yang diberikan secara sengaja terhadap peserta didik

BAB I PENDAHULUAN. berilmu sebagaimana termaktub dalam Undang-undang RI No. 20 Tahun tentang Sistem pendidikan Nasional pada BAB 11 pasal 3 yang

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan suatu tujuan pendidikan, sebagaimana dalam Undang-Undang RI

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan judul

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, dan sosial sesuai Undang-undang Guru dan Dosen No. 14 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dilaksanakan sebaik mungkin, sehingga akan diperoleh hasil

BAB I PENDAHULUAN. menjamin kelangsungan hidup bangsa tersebut 2. Pendidikan pula yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. menyelenggarakan suatu kehidupan yang penuh kedamaian dan kebahagiaan

BAB I PENDAHULUAN. pada peradaban yang semakin maju dan mengharuskan individu-individu untuk terus

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hal ini sesuai dengan rumusan Undang-undang RI.No. 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Peningkatan sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis

BAB I PENDAHULUAN. atau tidaknya suatu negara di pengaruhi oleh faktor pendidikan. Begitu. sulit dibayangkan bagaimana dapat mencapai kemajuan.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era yang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-pesan konstitusi serta sarana

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang positif bagi

BAB I PENDAHULUAN. bumi ini. Sebelumnya tidak tahu menjadi mengerti tata cara hidup yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. untuk meraih perbaikan, perubahan dan kemajuan. Manusia dalam skala individu,

BAB I PENDAHULUAN. sangat dianjurkan pelaksanaannya oleh Allah SWT. Islam juga memerintah

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian dan kemampuan menuju kedewasaan serta pembentukan manusia

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. tahun dan 9 tahun. Anak-anak yang bersekolah di tingkat Sekolah Dasar (dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin

BAB I PENDAHULUAN. terkait dengan proses pembangunan. Sedangkan pembangunan diarahkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan informasi dituntut kemampuan ilmu. pengetahuan dan teknologi yang memadai. Untuk menuju pada kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dengan lingkungan dan tidak dapat berfungsi maksimal dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat. 1 Pendidikan pada

BAB I PENDAHULUAN. cara yang dipilih untuk meraih kemajuan (made of getting forward).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Meningkatkan kemajuan di negara Indonesia, maka ada berbagai langkah

BAB I PENDAHULUAN. M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2009, hlm

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam segala bidang kehidupannya, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 1 Untuk mencapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berkualitas dan bermutu. Oleh karena, itu bagi sebuah bangsa

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

Pendidikan merupakan bentuk perkembangnya potensi menjadi. manusia yang peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

MANFAAT HASIL PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SEBAGAI KESIAPAN GURU PRODUKTIF

BAB I PENDAHULUAN. merupakan tugas Negara yang amat penting. pembukaan UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945, yaitu untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan Kebudayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan pendidikan di Sekolah atau lembaga pendidikan formal. Pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KREATIVITAS DALAM BELAJAR EKONOMI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. sektor pendidikan sebagai andalan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. belas tahun wajib mengikuti pendidikan dasar, bertanggung

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

BAB I PENDAHULUAN. mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah berperan sebagai penunjang kegiatan pembelajaran baik secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang berkualitas dan berpotensi dalam arti yang seluas-luasnya, melalui

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurukulum 2013 Pada Pembelajaran PAI Dan Budi Pekerti

BAB I PENDAHULUAN. Untuk tercapainya tujuan nasional tersebut harus ada perhatian dari. pemerintah dan masyarakat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, keterampilan dan ilmu yang lebih tinggi, serta sikap dan perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Penyebabnya bukan saja anggaran pemerintah yang relatif rendah tetapi juga

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, masyarakat, maupun kehidupan berbangsa dan bernegara. Maju

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut UU No. 20 Tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tengah-tengah kehidupan masyarakat yang konflik. 1 Menurut Piet A. Siagian

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini perkembangan dan kemajuan pendidikan dilembaga formal baik sekolah maupun madrasah, terlebih perguruan tinggi tidak bisa lepas dari kegiatan administrasi. Oleh karena itu setiap sekolah harus menyelenggarakan kegiatan sekolah termasuk di dalamnya adalah administrasi kurikulum pendidik yang bertujuan adalah untuk meningkatkan efisensi dan efektivitas operasional pendidikan terutama dalam proses belajar mengajar. Upaya dalam memahami administrasi kurikulum tidak lepas dari pemahaman administrasi pendidikan itu sendiri, karena administrasi kurikulum merupakan bagian dari pelaksanaan administrasi sekolah dan administrasi sekolah merupakan bagian dari administrasi pendidikan. Pendidikan pada hakekatnya merupakan usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan manusia, baik di dalam maupun di luar sekolah. Usaha tersebut bertujuan pada satu tujuan umum yaitu membantu anak-anak mencapai kedewasan. Usaha kependidikan dilakukan sebagai usaha membantu perkembangan pribadi dan kemampuan manusia sesuai dengan tuntunan masyarakat. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3 telah dirumuskan tujuan pendidikan Nasional, yaitu: Pendidikan Nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 1

2 berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab. 1 Untuk mencapai dan merealisasikan tujuan tersebut maka harus diselenggarakan rangkaian kegiatan pendidikan secara berencana, sengaja, dan sistematis terutama oleh lembaga pendidikan formal. Sebagaimana Allah berfirman dalam Surah As Sajdah ayat 5: Ayat Alquran di atas dapat menjadi gambaran bahwa manusia sebagai makhluk ciptaan Allah dalam menjalankan pekerjaannya harus senantiasa teratur dan rapi, sehingga pekerjaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Kaitannya dengan pendidikan, salah satu yang dilakukan adalah pelaksanaan administrasi pendidik adalah seorang pendidik secara berencana, sengaja, dan berencana, dan menyeluruh pada setiap orang pendidik secara terusmenerus. Administrasi pendidik adalah salah satu unsur bagian inti dari administrasi. Dalam penyelenggaraan administrasi tersebut pendidik merupakan orang yang penting dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Maka dari itu seorang pendidik harus mampu sehingga dapat menjadi seorang pendidik yang profesional. 1 Undang-undang RI No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Beserta Penjelasannya, ( Bandung: Fokusmedia, 2003), h.7.

3 Masalah administrasi yang melibatkan pendidik dalam pencapaian tujuan pendidikan, itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Karena tanpa ada administrasi yang baik dan teratur, maka sulit bagi sekolah atau lembaga untuk maju dan berjalan dengan lancar menuju ke arah tujuan pendidikan dan pengajaran yang seharusnya dicapai sekolah. 2 Dalam pelaksanaan administrasi kurikulum, pendidik harus melaksanakan administrasi seorang pendidik dalam pembelajaran secara berencana, dan tersusun secara sistematis terutama dalam hal Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan RPP. Dalam pelaksanaan administrasi kurikulum pendidik, seorang pendidik harus mempunyai peranan penting dan perlu mendapatkan pengarahan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menciptakan seorang pendidik yang berkualitas. Sebuah pendidikan tidak akan berjalan dengan baik apabila administrasinya masih kurang maksimal, dan sebagai seorang pendidik menyusun rangkaian pembelajaran secara baik dan sistematis adalah tugas pokok yang harus diperhatikan, agar dalam pelaksanaannya dapat berjalan dengan efektif dan efesien. Seorang pendidik adalah sumber daya manusia yang ditugasi untuk membimbing, mengajar atau melatih para peserta didik, tenaga pendidik juga mempunyai peranan strategis dalam kehidupan sekolah. Untuk dapat melaksanakan tersebut kepala sekolah disini sangat berperan dalam 2 M. Ngalim Purwanto, Administrasi Pendidikan, ( Jakarta: Mutiara, 1997), h.28

4 mengembangkan kualitas pendidik agar menjadi menciptakan seorang pendidik yang baik. 3 Menurut Piet A. Siagian dalam bukunya Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan ( Dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia ) menyatakan: Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya pendidikan. 4 Salah satu usaha untuk meningkatkan agar kualitas sumber daya manusia adalah melalui sebuah pembelajaran. Dalam usaha meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidik merupakan komponen sumber daya manusia yang harus dibina dan dikembangkan terus-menerus. Tidak semua pendidik dilembaga pendidikan terlatih dengan baik dan kualified. Apalagi khususnya bagi tenaga honorer dalam melaksanakan program pengajaran, mereka harus bisa menjadi seorang pendidik yang dapat meningkatkan kualitas lembaga tersebut. Khususnya dalam hal pembelajaran terhadap peserta didik, sehingga masih banyak yang harus mereka tingkatkan dan kembangkan. Hal tersebut dapat berpengaruh dalam perkembangan dan kemajuan pendidikan disekolah oleh sebab itu seorang pendidik harus bisa melaksanakan program-program yang ada dilembaga sekolah dengan semaksimal mungkin. 2007), h. 271. 3 Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, (Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 4 Piet A. Siagian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan ( dalamrangka PengembanganSumber Daya Manusia), (Jakarta : Rineka Cipta, 2000), h. 1.

5 Potensi sumber daya pendidik itu perlu dilakukan secara terus-menerus bertumbuh dan berkembang agar seorang pendidik dapat melakukan fungsinya secara profesional. 5 Kegiatan supervisi adalah upaya untuk meningkatkan kualitas kegiatan sekolah berdasarkan data yang lengkap, komprehensif, rinci, dan aktual. Peningkatan kualitas tersebut dilakukan dengan memberikan pembinaan salah satunya kepada pendidik. Dari pengertian diatas supervisi dengan administrasi pendidik sangat berkaitan, diantara lainnya adalah: pertama dalam hal pengumpulan data dan pembinaan. Karena untuk mengetahui suatu program tersebut dilaksanakan atau belum oleh pendidik yaitu melalui data supervisi. Dalam hubungan dengan kegiatan supervisi dapat diketahui apa-apa saja yang kurang yang dimiliki oleh seorang pendidik termasuk didalam hal-hal tentang kelengkapan seorang pendidik yang belum terpenuhi. 6 Administrasi pendidik merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara bersungguh-sungguh demi mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Kegiatan administrasi pendidik yaitu meliputi penyiapan/pengadaan, penataan/penempatan/pengangkatan, ujian dinas, kenaikan pangkat/ jabatan, pembinaan, pengembangan dan penilaian. 7 5 Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan ( dalam Rangka PengembanganSumber Daya Manusia ), cetakan kedua ( Jakarta : Rineka Cipta, 2008), h. 1. 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Supervisi, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004), h. 45. 7 Ary H. Gunawan, Administrasi Sekolah ( Administrasi Pendidikan Mikro), (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2002), h.21.

6 Setiap kegiatan dalam proses administrasi pendidikan diarahkan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang tergambar didalam kurikulum sekolah masing-masing. Unsur tahunan yang ada pada sekolah menuntut perlunya pengadministrasian pelaksanaan kurikulum di sekolah karena fokus segala kegiatan di sekolah adalah suksesnya proses belajar-mengajar. Maka administrasi dalam hal ini memberikan suasana produktif dalam kegiatan belajar-mengajar apabila semuanya terlaksana dengan baik. Dalam kegiatan administrasi kurikulum, dilebih utamakan pada usahausaha bagaimana proses belajar-mengajar agar dapat berjalan dengan baik, khususnya yaitu dalam hal Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan RPP untuk kelancaran dalam pembelajaran. Administrasi kurikulum yang selaras dengan tujuannya dituntut untuk selalu ditingkatkan semaksimal mungkin sehingga terwujud pendidikan sekolah yang efektif dan efesien. Sama halnya dengan pelaksanaan administrasi kurikulum pada sekolah dasar akan terjamin dan tercapai efektif serta efesien pendidikannya apabila dalam pelaksanaan administrasinya berjalan sebagaimana mestinya. Dengan adanya administrasi kurikulum yang baik maka lembaga tersebut dapat membangun kepercayaan dilembaga tersebut sehingga akan lebih terarah dalam proses pencapaian tujuan yang diinginkan bersama. Sekarang ini lembaga pendidikan harus terus baik khususnya dalam segi sumberdaya manusianya tersebut. Pada sekarang ini banyak tenaga honorer yang menjamur di lembagalembaga, tapi mereka masih kurang dalam hal proses pembelajaran dilembaga,khususnya tenaga honorer. Akibatnya dalam pencapaian proses pembelajaran

7 hasilnya belum maksimal. Khususnya yang saya sedang amati yaitu di sebuah lembaga pendidikan MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk mengangkat permasalahan ini.dan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang harus dimiliki oleh seorang pendidik, supaya tujuan dari lembaga itu sendiri dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.pada hakikatnya sebenarnya kesuksesan peserta didik terletak pada pendidik yang mengajarnya, apabila peserta didik berhasil tentu pendidik merupakan salah satu sumber mereka berhasil. Pelaksanaan administrasi kurikulum yang baik yang dilakukan oleh pendidik merupakan kebutuhan pokok yang harus dilaksanakan agar sesuai dengan tujuan yang dicapai. Dari observasi awal penulis melihat keadaan madrasah tersebut masih belum bisa di katakan efektif dalam perlengkapan/peralatan dalam proses pembelajaran. Khususnya dalam hal pembuatan program pembelajaran seperti Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan RPP, pendidik tidak membuat sendiri tetapi mengambil di internet. Hal ini mungkin akan berpengaruh besar bagi kualitas pendidikan. Untuk mengetahui lebih jelas tentang pelaksanaan administrasi kurikulum pada sekolah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Pelaksanaan Administrasi Kurikulum Pendidik Honorer di MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin.

8 B. Definisi Operasional Untuk menjelaskan judul penelitian ini maka penulis perlu memberikan definisi secara operasional agar tidak terjadi salah pemahaman yang terdapat dalam judul tersebut sebagai berikut: 1. Pelaksanaan adalah proses, cara, perbuatan melaksanakan ( rancangan, keputusan, dan sebagainya ). 8 2. Administrasi adalah proses pengarahan dan pengintegrasi segala sesuatu khususnya pendidik kalau bisa diorganisir dengan baik. 9 3. Kurikulum adalah suatu rencana yang menjadi panduan dalam menyelenggarakan proses pendidikan. 10 4. Pendidik honorer adalah seorang pendidik yang tidak tetap dalam mengajarnya, pendidik tersebut belum resmi di angkat oleh pemerintah. Jadi administrasi kurikulum adalah kegiatan menyusun rencana pelajaran yang meliputi Program Tahunan, Program Semester, Silabus dan RPP, dan faktor yang mempengaruhi pelaksanaan administrasi kurikulum,sehingga pendidik honorer dapat melaksanakan administrasi kurikulum pendidik dengan efektif dan efesien. Khususnya di MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin 8 Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:: Balai Pustaka, 1999). h.554. 9 Daryanto, Administrasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), h. 11. 10 Muhammad Ali, pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo, 2008), h. 2.

9 C. Perumusan Masalah Dalam penelitian ini yang menjadi pokok permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan administrasi kurikulum pembelajaran pendidik honorer di MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin? 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhipelaksanaanadministrasi kurikulum pendidik honorer di MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin? D. Alasan Memilih Judul Ada beberapa alasan yang mendasari penulis memilih judul tersebut adalah sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui secara mendalam kondisi administrasi kurikulum yang ada di MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin? 2. Ingin mengetahui pelaksanaan administrasi kurikulum di MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin? 3. Ingin mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan administrasi kurikulum. E. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, dengan ini yang menjadi tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan administrasi kurikulum pendidik honorer

10 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pelaksanaan administrasi kurikulum pendidik di MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin? F. Signifikansi Penelitian Hasil penelitian ini sangat diharapkan bermanfaat bagi semua lembagalembaga lainnya, khususnya di sekolah MA Muhammadiyah 1 Banjarmasin, ada pun manfaatnya sebagai berikut: 1. Sebagai bahan informasi tentang bagaimana administrasi kurikulum seorang pendidik yang profesional, dan dapat dimiliki dan dilaksanakan oleh pendidik khususnya honorer, sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan baik. 2. Untuk memperluas pengetahuan dan wawasan tentang hal-hal apa saja yang harus dipenuhi dan dikembangan oleh seorang pendidik. 3. Sebagai masukan dalam rangka memperbanyak ilmu pengetahuan untuk tambahan bagi peneliti lainnya. G. Sistematika Penulisan Sebagai gambaran isi dari penelitian ini, penulis menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I: Pendahuluan yang terdiri dari:latar belakang masalah, rumusan masalah, defenisi operasional, alasan memilih judul, tujuan penelitian, signifikasi penelitian, dan sistematika penulisan.

11 BAB II: Landasan Teoritis tentang Pelaksanaan Administrasi Kurikulum memuat pengertian, fungsi-fungsi, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. BAB III: Metode Penelitian yang memuat tentang:jenis dan pendekatan, desain ( metode) penelitian, subjek dan objek penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan prosedur penelitian BAB IV: Laporan Hasil Penelitian yang memuat gambaran umum lokasi penelitian, penyajian dan analisis data. BAB V: Penutup yang terdiri dari simpulan dan saran-saran. Daftar Pustaka