PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KERJASAMA PEMERINTAH DAERAH DENGAN PIHAK LUAR NEGERI

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG TAHAPAN KERJA SAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 24 Tahun 2014 Seri E Nomor 21 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 37/M-DAG/PER/9/

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

2013, No Mengingat : 1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang P

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DONGGALA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGHARGAAN DI BIDANG PERTANAHAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJA SAMA DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 85 TAHUN 2011 TENTANG TIM KOORDINASI MISI PEMELIHARAAN PERDAMAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BOALEMO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOALEMO NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOALEMO,

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300,

BUPATI KARANGANYAR PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 7 TAHUN TENTANG KERJASAMA DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG FASILITASI PENANGANAN SENGKETA DAN KONFLIK PERTANAHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG HIBAH KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

KEPALA DESA BANJAR KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DESA BANJAR NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG KERJASAMA DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KAWASAN PERKOTAAN

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2006 TENTANG BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.09/MEN/2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR. TAHUN 2016 TENTANG KERJA SAMA DAN INOVASI DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DALAM LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2005 TENTANG HIBAH KEPADA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2011 TENTANG DANA PERWALIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

2 2. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN KERJASAMA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2011 TENTANG DANA PERWALIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 62 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PEMERINTAH DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2005 TENTANG PENGELOLAAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2006 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH DAN DI KECAMATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENETAPAN PRASARANA OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4/PMK.06/2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

B U P A T I S R A G E N PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 52 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG INSPEKTORAT KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG BADAN USAHA MILIK DAERA

2015, No Keputusan Presiden Nomor 121/P Tahun 2014 Mengenai Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode

BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

Mengingat : PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG PENYELENGGARAAN HUBUNGAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, a. Bahwa penyelenggaraan hubungan dan kerjasama luar negeri di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, selama ini belum dilaksanakan secara optimal oleh masing-masing unit kerja, sehingga tidak dapat dicapai sasaran sebagaimana yang diharapkan; b. bahwa penyelenggaraan hubungan dan kerjasama luar negeri, bertujuan untuk mendapatkan daya guna dan hasil guna bagi kepentingan pembangunan pertanahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan huruf b, untuk penyelenggaraan hubungan dan kerjasama luar negeri, perlu ditetapkan dengan Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043); 2. Undang-undang Nomor 37 Tahun 1999 tentang Hubungan Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3822); 3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan Hibah Serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4597);

5. Keputusan Presiden Nomor 98/M Tahun 2005 tentang Pengangkatan Kepala Badan Pertanahan Nasional; 6. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2006 Tentang Badan Pertanahan Nasional; 7. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor PER.005/M/PPN/06/2006 tentang Tata Cara Perencanaan dan Pengajuan Usulan serta Penilaian Kegiatan yang dibiayai dari Pinjaman Hibah Luar Negeri; 8. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia; 9. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia 10. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2006 tentang Mekanisme dan Tata Kerja Staf Khusus Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL TENTANG PENYELENGGARAAN HUBUNGAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan : 1. Hubungan Luar Negeri adalah segala bentuk pelaksanaan hubungan antara Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dengan pihak luar negeri yang sebagai perwujudan, pengisian dan pengembangan dari politik luar negeri Pemerintah Republik Indonesia yang bebas aktif. 2. Kerjasama Luar Negeri Adalah pelaksanaan hubungan kerjasama antara Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dengan pihak luar negeri dalam rangka menunjang dan meningkatkan pelaksanaan tugas pemerintah di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 3. Pihak Luar Negeri adalah Pemerintah Negara, Pemerintah Negara Bagian atau Pemerintah Daerah di Luar Negeri, Badan-badan Khusus Perserikatan Bangsabangsa, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Luar Negeri, Organisasi/Lembaga Profesional Internasional lainnya, Organisasi/Lembaga Swadaya Masyarakat Luar Negeri serta Badan Usaha Milik Pemerintah Negara/Negara Bagian/Daerah di Luar Negeri. 4. Lembaga Swadaya Masyarakat Luar Negeri adalah Organisasi/Lembaga Non Pemerintah di Luar Negeri Yang memiliki ciri-ciri kegiatan yang tidak komersial, tidak berafiliasi dengan kegiatan politik atau organisasi politik dan berorientasi pada

program pembangunan dalam arti luas, serta mempunyai perwakilan yang terorganisasi di indonesia untuk menunjang pelaksanaan kegiatannya. 5. Tenaga Ahli Asing adalah tenaga ahli bukan warga negara Indonesia yang diperkirakan oleh pihak luar negeri untuk membantu Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dalam pelaksanaan kegiatan kerjasama luar negeri, yang penempatannya telah mendapatkan persetujuan Pemerintah Republik Indonesia Berdasarkan Rekomendasi Kepala. 6. Kepala adalah Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia 7. Sekretaris Utama adalah Sekretaris Utama Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. 8. Lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia keseluruhan unit kerja yang terdiri dari Badan Pertanahan Nasional Provinsi dan Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota. BAB II KEBUJAKAN DAN TUJUAN Pasal 2 (1) Hubungan luar negeri diselenggarakan sebagai penjabaran dari kebijakan luar negeri Pemerintah Republik Indonesia. (2) Kerjasama luar negeri diselenggarakan dalam rangka menunjang dan meningkatkan pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang pertanahan, serta meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia. (3) Hubungan dan kerjasama luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), wajib memperhatikan asas persamaan dan saling memberi manfaat dengan memperhatikan : a. Ketertiban umum; b. Kepentingan umum; c. Stabilitas politik dalam negeri; d. Persatuan dan kesatuan bangsa serta kepribadian nasional; e. Kebijakan nasional; dan f. Kepentingan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indinesia Pasal 3 Penyelenggaraan hubungan dan kerjasama luar negeri bertujuan untuk: a. Menunjang dan meningkatkan pelaksanaan tugas pemerintah di bidang pertanahan secara nasional, regional dan sektoral; b. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara berkeadilan; c. Meningkatkan akses masyarakat terhadap sumberdaya tanah secara berkelanjutan sesuai daya dukung dan kelestarian lingkungan hidup; d. Meningkatkan harmoni pengelolaan pertanahan dengan meminimalkan masalah, sengketa, perkara, dan konflik pertanahan; e. Lain-lain tujuan yang ditetapkan oleh kepala.

BAB III KEGIATAN HUBUNGAN DAN KERJASAMA LUAR NEGERI Pasal 4 (1) Kegiatan pokok dalam kerangka hubungan luar negeri yang dapat dilaksanakan di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, meliputi: a. Penyelenggaraan hubungan administrasi dan atau komunikasi dengan pihak luar negeri dalam bentuk tukar-menukar informasi dan atau data yang bersifat umum dan bukan rahasia negara dan atau rahasia pemilik tanah serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; b. Penyelenggaraan tukar-menukar pengetahuan; c. Penyelenggaraan hubungan kemitraan; d. Penyelenggaraan kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Kepala. (2) Kegiatan pokok dalam kerangka kerjasama luar negeri yang dapat dilaksanakan di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, meliputi: a. Penyelenggaraan kerjasama pembangunan pertanahan dalam bentuk bantuan dana/barang/jasa/tenaga ahli dari pihak luar negeri baik dalam bentuk hibah maupun pinjaman; b. Penyelenggaraan kerjasama pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan; c. Penyelenggaraan kegiatan lainnya yang ditetapkan oleh Kepala. (3) Kegiatan pokok dalam rangka kerjasama luar negeri yang dapat dilaksanakan di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, adalah sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Strategis BPN RI yang merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Republik Indonesia. Pasal 5 Tata cara penyelenggaraan kegiatan hubungan dan kerjasama luar negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ditetapkan oleh Kepala. BAB IV PELAKSANAAN Pasal 6 Pelaksanaan kegiatan hubungan dan kerjasama luar negeri menjadi tanggungjawab Kepala. Pasal 7 (1) Kepala dapat menunjuk salah satu unit kerja di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia sebagai pelaksana teknis kegiatan hubungan dan kerjasama luar negeri. (2) Pelaksana teknis kegiatan hubungan dan kerjasama luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib menyampaikan laporan dan pertanggungjawaban secara berkala kepada Kepala melalui sekretaris Utama. (3) Laporan dan pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

tembusannya disampaikan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Pasal 8 (1) Unit kerja di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Repulik Indonesia yang memperoleh tawaran dari dan atau yang bermaksud melakukan kegiatan hubungan dan atau kerjasama dengan pihak luar negeri, wajib membuat laporan kepada Kepala melalui Sekretaris Utama dan berkoordinasi dengan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tembusannya disampaikan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Pasal 9 (1) Unit kerja di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Repulik Indonesia yang bermaksud mengadakan kegiatan hubungan dan/atau kerjasama dengan pihak luar negeri untuk kepentingan pembangunan pertanahan, wajib melaporkan hal tersebut kepada Kepala melalui Sekretaris Utama dengan menyertakan bahan penjelasan yang diperlukan dan berkoordinasi dengan Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. (2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tembusannya disampaikan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Pasal 10 (1) Kepala berwenang menyetujui atau menolak usulan tawaran hubungan dan atau kerjasama dengan pihak luar negeri, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9 (2) Dalam hal Kepala menyetujui, laporan dan bahan penjelasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 9. oleh Sekretaris Utama atas nama Kepala diteruskan kepada Menteri Perencanaan Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS, Menteri Luar Negeri dan Menteri Sekretaris Negara untuk proses penyelesaian lebih lanjut. (3) Dalam hal Kepala menolak, maka Sekretaris Utama atas nama Kepala akan memberitahukan penolakan tersebut kepada unit kerja di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia dan/atau pihak Luar Negeri yang bersangkutan disertai alasannya. Pasal 11 (1) Unit kerja di lingkungan Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia yang melakukan kegiatan hubungan dan/atau kerjasama luar negeri, wajib melakukan evaluasi/penilaian dan inventarisasi atas hasil dan bentuk bantuan yang diterima dalam pelaksanaan suatu kegiatan hubungan dan/atau kerjasama lluar negeri yang akan berakhir. (2) Hasil evaluasi/penilaian dan inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaporkan kepada Kepala melalui Sekretaris Utama, sebagai bahan pertimbangan untuk melanjutkan atau menghentikan kegiatan hubungan dan/atau kerjasama

dengan pihak luar negeri. (3) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), tembusannya disampaikan kepada Kepala Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri. Pasal 12 Bentuk, tata cara penyusunan, dan penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 11 sebagaimana terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari peraturan ini. Pasal 13 Jika pelaksanaan kegiatan hubungan dan kerjasama dengan luar negeri yang sedang berjalan bertentangan dengan ketentuan dalam pasal 2 ayat (3), maka Kepala dapat menghentikan kegiatan dimaksud dengan Surat Keputusan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 14 Biaya penyelenggaraan kegiatan hubungan dan kerjasama luar negeri dapat memperoleh dukungan dari Anggaran Pemdapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan sumber lainnya yang sah termasuk sumber dana dari masyaakat sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Pembinaan dan pengawasan umum dilaksanakan oleh Kepala dan dapat dilimpahkan kepada Sekretaris Utama BPN RI untuk dan atas nama Kepala. (2) Pembinaan dan pengawasan teknis operasional dilaksanakan oleh Pejabat Eselon I BPN-RI untuk dan atas nama Kepala, sesuai materi atau substansi hubungan dan kerjasama luar negeri. BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 16 (1) Penyelenggaraan kegiatan hubungan dan kerjasama luar negeri yang sedang berjalan pada saat peraturan ini ditetapkan, disesuaikan lebih lanjut dengan peraturan ini. (2) Penyelenggaraan kegiatan hubungan dan kerjasama luar negeri yang sedang dan akan berjalan, harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan ini.

BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 17 Pada saat berlakunya peraturan ini, maka senua ketentuan yang bertentangan dengan peraturan ini dinyatakan tidak berlaku. Pasal 18 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal yang ditetapkan. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 20 Maret 2007 KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JOYO WINOTO, Ph.D.