PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU TEMA TEMPAT TINGGALKU KELAS IV SDN 14 MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIK. Oleh: Daslina Evayanti

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

Pembelajaran Tematik dengan Menggunakan Metode Role Playing di Sekolah Dasar

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERYLEARNING UNTUK MENINGKATKAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV SDN 01 PAYAKUMBUH BALAI GADANG.

PENINGKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI KELAS IV SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PKN MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DI SEKOLAH DASAR. Oleh. Ramadhani

Oleh : Vira Ismis Kairat

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MELALUI CONCEPT MAPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh ADI PRASETYO ASMAUL KHAIR SISWANTORO

STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI (SPI) DALAM PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN

Penggunaan Pendekatan Konstruktivis Dalam Pembelajaran Tematik Di Sekolah Dasar

Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Dengan Menggunakan Metode Inkuiri. Zaiyasni PGSD FIP UNP Padang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DI SEKOLAH DASAR

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Ips Dengan Menggunakan Model Snowball Throwing Di Kelas VI SDN 08 V Koto Kampung Dalam

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DI SEKOLAH DASAR. Oleh

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI ROTATING TRIO EXCHANGE JURNAL. Oleh ALDONA MEYLINA MANALU MUNCARNO DARSONO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING DI KELAS V SD NEGERI TERBAHSARI ARTIKEL SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR LUAS TRAPESIUM DAN LAYANG-LAYANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TAI DI SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI SDN 02 V KOTO KAMPUNG DALAM PADANG PARIAMAN

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK MENGGUNAKAN MODEL BAMBOO DANCING DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN METODE BERMAIN PERAN DI KELAS V SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

PENERAPAN TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh MEYLISA EFRILIYANTI SARENGAT SITI RACHMAH SOFIANI

PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING DENGAN BENDA NYATA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Konseling dan Pendidikan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN MIND MAPPING DI SEKOLAH DASAR

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA ERWIDIYA RAPANI HERMAN TARIGAN

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN PKn DI SD NEGERI 22 LUBUK MINTURUN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan, observasi (sekaligus penilaian), dan refleksi. Siklus ini akan dilanjutkan

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

STRATEGI ACTIVE KNOWLEDGE SHARING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DIAH NURAINI MUNCARNO DARSONO

Pendahuluan. Keywords: Mastery Learning, Student Activities, Result Of Learning

PENERAPAN STRATEGI CONCEPT MAPPING UNTUK PEMBELAJARAN TEMATIK JURNAL. Oleh PUTU AYU DAHLIAWATI Dr. Hi. Darsono, M.Pd. Dra. Hj. Yulina Hamdan, M.Pd.

OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.

MENINGKATKAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 18 BUNGO PASANG PADANG

Rohmawati et al., Penerapan Metode Role Playing...

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN METODE QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 32 LUBUK ALUNG. Erni, Nurharmi, Yulfia Nora

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN INTERAKTIF JURNAL. Oleh NYOMAN TRI YULIANTI MUNCARNO NELLY ASTUTI

Oleh: Riski Amelia. Abstract :

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS. (Jurnal Skripsi)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MODEL INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SD JURNAL

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI METODE BRAINSTORMING JURNAL OLEH SEPTI WULANDARI SUGIYANTO SYAIFUDDIN LATIF

METODE ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR JURNAL. Oleh DITA TRICANDRIA NINGSIH MUGIADI HERMAN TARIGAN

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VB MELALUI PENDEKATAN PAILKEM DI SDN 29 GANTING UTARA KOTA PADANG

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMELAJARAN IPS MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI SD NEGERI 03 KOTO KACIAK MANINJAU

PENINGKATAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN IPA DI KELAS IV SDN 20 GUNUNG TULEH PASAMAN BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik dan benar (Kunandar, 2011: 41). Adlan (2011: 4) menjelaskan

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI

Rusmartini Guru SDN 2 Nambahrejo

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR PADA TEMA PAHLAWANKU SISWA KELAS IV DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH

Konseling dan Pendidikan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

Kata kunci: Model, Pembelajaran Tematik, Pengalaman

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL PADA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU JURNAL. Oleh FENTI MIFTAHUL JANNAH ASMAUL KHAIR RAPANI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran PKN dengan Model NHT di SD Kartika 1-11 Padang. Asnul Rahman & Mansyur Lubis PGSD FIP UNP Padang

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)DI SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

PENERAPAN PENDEKATAN CTL BERBANTUAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED-HEAD-TOGETHER (NHT)

BAB III METODE PENELITIAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS IV SDN 2 ABEAN

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 1 PURWOSARI TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN

PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE ROLE PLAYING DI SEKOLAH DASAR. Oleh: Isra Fitriani. Abstrak

Transkripsi:

PENINGKATAN PROSES PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU TEMA TEMPAT TINGGALKU KELAS IV SDN 14 MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCIENTIFIK Oleh: Daslina Evayanti Email: daslina.evayanti@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan peningkatan proses pembelajaran tematik terpadu tema tempat tinggaku menggunakan pendekatan scientifik di kelas IV SDN 14 V Koto Timur. Jenis penelitian ini adalah PTK dengan menggunakan pendekatan kuantitaf dan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV yang berjumlah 30 orang. Hasil penilaian RPP pada siklus I adalah71,6 % dan dari aspek praktek pelaksanaan adalah 76,1 %. Pada siklus II dari RPP adalah 92,2%, dari praktek pelaksanaan sebesar 90,4%. Kesimpulannya, pendekatan scientifikdapat meningkatkan proses pembelajaran tematik terpadu kelas IV SDN 14. Kata kunci: proses pembelajaran, tematik,pendekatan scientifik. Abstract The purpose of this research was to describe the improvement of the integrated thematic teaching and learning process on My hometown theme by using scientific approach in class IV of SDN 14 V Koto Timur. This was a Classroom Action Research which applied both quanlitative and quantitative approaches. The subject of the research was 30 students in class IV. The result of the research revealed that from the first cycle to the second one, the score of the Lesson Plan increased from 71,6% to 92,2% and the quality of the learning process increased from 76,1% to 90,4%. Thus, scientific approach could increase the integrated thematic teaching and learning process in class IV of SDN 14

PENDAHULUAN Pada awal tahun 2013 telah diterbitkan kurikulum baru, dimana siswa akelas I dan kelas IV menggunakan pembelajaran tematik terpadu yang mana dilakukan 1 secara bertahap dimulai pada tahun 2013/2014. Pada penyajian materi dalam pembelajaran tematik terpadu, guru menyajikan materi dri berbagai mata pelajaran yang ada secara utuh tanpa terpisah dalam sebuah tema yang ditentukan. Dengan penyajian utuh, akan mempermuadahkan siswa untuk memahami pembelajaran. Hal ini telah dijelaskan dalam Kemendikbud (2013,194) bahwa pada usia sekolah dasar berada pada tahap operasi kongkrit. Dengan demikian konsep pembelajaran dapat tertanam dengan baik. Pemelihan materi yang disajikan juga diharapkan berkaitan dengan kehidupan siswa agar lebih muda dimengerti dan menyenangkan. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar di kelas I SDN 26 Kampung dalam peneliti menemukan berbagai persoalan didalam pembelajaran tematik terpadu diantaranya sebagai berikut: (1) pada pembelajaran tematik terpadu masih berpusat pada guru dan menggunakan metode ceramah sehingga siswa bersifat pasif dan hanya menerima apa yang diberikan guru saja akibatnya rasa ingin tahu siswa berkurang. (2) materi ajar yang diberikan guru kurang dekat dengan kehidupan siswa, (3) guru masih bersifat verbal, kurang memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengutarakan pendapatnya. (4) guru kurang memupuk sifat inkuiripeserta didik. (5) masih terdapatnya pengelompokan mata pelajaran pada proses pembelajaran, (6) tidak ada media yang digunakan pada pembelajaran tematik terpadu. Akibat dari permasalahan tersebut hasil belajar siswa kurang maksimal yang terlihat dari hasil ujian mid semester dalam pemelajaran tematik, dimana dari 30 orang siswa hanya 12 orang siswa yan memenuhi kriteria tuntas. Hal ini tentu tidak dapat dibiarkan begitu saja. diperlukan perbaikan kinerja guru dalam kelas agar tujuan pembelajaran tematik terpadu dapat terwujud dan terlaksananya dengan maksimal. Salah satu caranya adalah dengan memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi

pembelajaran.salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan adalah pendekatan scientific. Penggunaan pendekatan scientific dapat menciptakan suasana belajar yang lebih efektif, siswa juga bisa berbagi informasi dengan temannya, dan pendekatan ini juga menyenangkan bagi siswa. Hal itu akan membantu siswa dalam mencapai hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, penulis tertarik melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) dengan judul ; Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik Terpadu Tema Tempat Tinggalku Menggunakan Pendekatan Scientific pada siswa kelas IV SDN 14 V Koto Timur Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan peningkatkanproses pembelajaran tematik terpadu tema tempat tinggalku menggunakan pendekatan scientific pada siswa kelas IV SDN 14 V Koto Timur. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah untuk merancang, melaksanakan, dan melakukan penilaian terhadap hasil pembelajaran tematik terpadutema tempat tinggalku menggunakan pendekatan scientific pada siswa kelas IV SDN 14 V Koto Timur. Penyusunan perencanaan tindakan proses pembelajaran tematik terpadu dengan model pendekatan scientific pada siklus I dan siklus II disusun berdasarkan pendekatan scientific pada semester II dan berpedoman pada kurikulum 2013 diwujudkan dalam bentuk RPP. Peneliti juga mempersiapkan media berupa gambar dan lembar diskusi siswa yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. RPP yang disusun terdiri dari standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator, tujuan pembelajaran, uraian materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran dengan pendekatan scientific, media dan sumber, serta penilaian. Aspek penilaian perencanaan RRP yang telah disusun oleh observer dengan menggunakan lembar pengamatan RPP. Aspek yang dinilai dalam RPP mencakup 9 hal yaitu : 1) komponen identitas RPP, 2) kejelasan perumusan tujuan proses pembelajaran, 3 ) pemilihan materi ajar, 4 ) pengorganisasian materi ajar, 5)

pemilihan sumber materi pembelajaran, 6) kejelasan proses pembelajaran, 7) metode pembelajaran, 8) scenario pembelajaran, 9) kelengkapan instrument. METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN 14V Koto Timur. Subjek dari penelitian adalah guru dan siswa di kelas IV dengan jumlah siswa 30 orang yang terdiri dari 20 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. Penelitian 3 tindakan kelas ini dilakukan pada tahun ajaran 2014/2015 semester II.Siklus I pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 15 Mei 2015, siklus I pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2015, dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2015. Jenis penelitian ini adalah PTK (ClassroomActionResearch) yang berkenaan dengan perbaikan atau peningkatan proses pembelajaran pada suatu kelas. Menurut Kusnandar (2007:44-45): Penelitian tindakan kelas adalah suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai penulis atau bersama-sama dengan oranglain (kolaborasi) dengan jalan merancang, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkatkan mutuproses(kualitas) pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah dengan melakukan observasi dan tes, sehingga instrument yang digunakan adalah lembaran observasi dan lembaran tes. Data penelitian ini berupa hasil pengamatan RPP, pengamatan perilaku guru dan siswa, pengamatan proses belajar, data dokumentasi, dan data hasil tes. Analisis data dilakukan menggunakan analisis data kualitatif yang ditawarkan oleh Miles dan Huberman (dalam Kusnandar 2008:101) yakni Analisis data dimulai dengan menelaah sejak pengumpulan data sampai seluruh data terkumpul.data tersebut direduksi berdasarkan masalah yang diteliti, diikuti penyajian data dan terakhir pengumpulan data.tahap analisis yang demikian dilakukan berulang-ulang begitu data selesai dikumpulkan pada setiap tahap pengumpulan data dalam setiap tindakan.

Untuk perhitungan persentase digunakan pendekatan kaulitatif yang dikemukakan oleh Aderusliana (2007:6) dengan rumus sebagai berikut: P = F/N x 100% Keterangan: P = Persentase F = Jumlah skor yang diperoleh N = Jumlah skor maksimal 4 Kriteria rentangan nilai dari persentase yang diperoleh didapat dari penggunaan rumus dariaderusliana (2007, 6) yakni: 90 % - 100 % = Sangat Baik 80% - 89 % = Baik 70 % - 79 % = Cukup 69 % = Kurang HASIL Sebelum pelaksanaan pembelajaran, terlebih dahulu peneliti mempersiapkan rencana pembelajaran (RPP), media pembelajaran, serta LKS.Sebelum RPP disusun, peneliti terlebih dahulu menganalisis kompetensi kompetensi dasar yang dikembangkan dalam buku guru dan buku siswa berdasarkan Kurikulum 2013 kelas IV semester II.Peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan yang terdiri dari lembar pengamatan RPP, lembar pengamatan guru dan siswa yang diisi oleh observer.lembar penilaian hasil belajar siswa meliputi penilaian kognitif, afektif, serta penilaian psikomotor berupa ketarampilan siswa saat proses pembelajaran. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan RPP serta lembar pengamatan palaksanaan pembelajaran. Metode yang digunakan adalah: tanya jawab, ceramah, penugasan, dan diskusi. Materi pembelajaran yang dilaksanakan sesuai dengan subtema 1 yaitu lingkungan tempat tinggalku pada pembelajaran 5. Pelaksaanaan penelitian disesuaikan dengan langkah pendekatan scientifichosnan (2014:37) yakni: menggali informasi melalui observing (mengamati), questioning (bertanya), experimenting (mencoba), kemudian

mengolah data dan informasi, menyajikan data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, associating (menalar), menyimpulkan, menciptakan, serta membentuk jaringan/networking (mengkomunikasikan). Siklus I pertemuan 1 ini dilaksanakan pada hari Jumat 15 Mei 2015 jam 08.15 13.00 WIB. Proses pelaksanaan tindakan pada siklus ini membahas tema 8 yaitu tempat tinggalku dengan subtema 1 lingkungan tempat tinggalku pada pembelajaran 5 dengan mata pelajaran yang terkait yaitu IPS, PPKn dan Matematika. Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti berperan sebagai praktisi (guru) serta Rekan guru sebagai observer. Kegiatan awal diawali dengan menyiapkan kondisi kelas, menyampaikan tujuan pembelajaran dan membuka skemata siswa. Pada kegiatan inti langkah 1 guru memajang media dan melakukan tanya jawab tentang media tersebut, langkah ke2 guru membentuk kelompok kecil, langkah ke 3guru membagikan beberapa gambar kepada siswa dan meminta siswa untuk membandingkannya, selanjutnya langkah 4 siswa berkumpul dalam kelompok untuk melaporkan informasi yang sudah diperoleh. Pada langkah 5 dilakukan kegiatan diskusi penutup. Sementara itu pada kegitan akhir, siswa bersama guru menyimpulkan pembelajaran, dan kemudian guru memberikan latihan kepada masing-masing siswa. Adapun penilaian terhadap RPP pada siklus I pertemuan 1 secara lengkap adalah sebagai berikut: (a) Pada aspek identitas mata pelajaran, skor yang diperoleh adalah 3 dengan kualifikasi sudah lengkap, (b) Pada aspek perumusan indikator, 3 deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian, (c) Pada aspek perumusan tujuan mendapatkan skor 2 dan belum sepenuhnya sesuai, (d) Pada aspek pemilihan materi ajar, mendapat skor 3 pada deskriptor kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, (e) Pada aspek pemilihan sumber belajar 3 deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai, (f) Pada aspek pemilihan media belajar, 3 deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian, (g) Pada aspek metode pembelajaran masing-masing deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian, (h) Pada aspek skenario pembelajaran memiliki 5 deskriptor, 4 diantaranya mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian, (i)

Pada aspek rancangan penilaian autentik memiliki 4 deskriptor, masing-masing descriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi hanya sebagian.berdasarkan pengamatan, penilaian RPP siklus I pertemuan 1 adalah 64,4 % dengan kriteria C (Cukup). Pelaksanaan pendekatan scientific pada pembelajaran tematik pada siklus I pertemuan 1 belum terlaksana dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh guru kelas masih ditemukan kekurangan-kekurangan sebagai berikut: (a) pada kegiatan mempersiapkan dan melemparkan masalah kepada siswa yaitu guru belum melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dan siswa hanya banyak mendengar dari pada terlibat dalam pembelajaran, (b) pada langkah membentuk kelompok kecil siswa kurang memahami tugas yang akan dikerjakan., (3) pada kegiatan mencari informasi dan data, guru belum membimbing siswa memecahkan dan menyelesaikan masalah dari gambar yang dibagikan, serta belum membimbing siswa mencari dan mencatat informasi yang berhubungan dengan permasalahan, (4) pada tahap berkumpul dalam kelompoknya untuk melaporkan data yang sudah diperoleh guru belummaksimal membimbing siswa menemukan pemecahan dari permasalahan, (5) pada kegiatan diskusi penutupguru belum membimbing siswa menganalisis proses pemecahan masalah dan memberikan penguatan terhadap hasil diskusi atau materi yang dipelajari.jumlah skor yang diperoeh dari siklus I pertemuan I ini adalah sebesar 30 dari skor maksimal 42 dengan persentase sebesar 71,4% dalam kualifikasi cukup (C). Untuk hasil belajar, rata-rata yang didapat pada aspek afektif siswa adalah 2.34 dengan kualifiasi C(cukup), rata-rata pada aspek kognitif siswa adalah 2.66 dengan kualifikasi baik (B), sedangkan pada aspek psikomotor rata-rata nilai adalah sebesar 2.62 dengan kualifikasi baik (B). Perencanaan pada siklus I pertemuan 2 tidak jauh berbeda dengan perencanaan siklus I pertemuan 1.Hanya saja kajian materi pada siklus I pertemuan 2 ini tentang subtema 2 yaitu keunikan daerah tempat tinggalku dalam tema 8 tempat tinggalku pada pembelajaran 5.Siklus I pertemuan 2 ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 22 Mei 2015 jam 08.00 11.00 WIB

Penilaian terhadap RPP pada siklus I pertemuan 2 dilaksanakan sama dengan lembar pengamatan penilaian RPP pada siklus I pertemuan 1. Adapun penilaian terhadap RPP pada siklus I pertemuan 2 secara lengkap adalah sebagai berikut:pada aspek perumusan indikator semua deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian, Pada aspek perumusan tujuan pembelajaran, pada masing-masing descriptor memperoleh nilai 3 dengan kualifikasi sudah 7 adanya kesesuaian. Pada aspek pemilihan materi ajar, 2 deskriptor mendapat skor 3 dengan kualifikasi sudah sesuai.pada aspek pemilihan sumber belajar, 3 deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian.pada aspek pemilihan media belajar, 2 deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian.pada aspek metode pembelajaran, 2 deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian. Pada aspek skenario pembelajaran, masing-masing deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian. Pada aspek rancangan penilaian autentik, masing-masing descriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi hanya sebagian.persentase nilai pada aspek penilaian RPP siklus I pertemuan 2 adalah 78,8% dengan kriteria baik (B). Hasil pengamatan siklus I pertemuan II dari kegiatan awal yaitu kegiatan pendahuluan, 2 aspek belum terlihat yaitu guru belum memberikan pertanyaan yang menantang dan guru belum menyampaikan kemampuan yang akan dicapai. Pada kegiatan inti, aspek yang belum terlihat adalah menyajikan pembelajaran yang bersifat aktif dan menyenangkan, menunjukkan keterampilan dalam menggunakan sumber belajar, menghasilkan pesan yang menarik dalam proses pembelajaran, dan aspek menumbuhkan partisipatif aktif siswa. Sedangkan pada kegiatan penutup, aspek yang belum terlihat adalah aspek melakukan refleksi terhadap semua aspek siswa. Berdasarkan hasil pengamatan pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model pembelajaran pendekatan scientific siklus I pertemuan I, jumlah skor yang diperoleh adalah 34 dari skor maksimal 45 dengan persentase sebesar 80,9% dalam kualifikasi baik (B). Untuk hasil belajar, rata-rata yang didapat pada aspek afektif siswa adalah 3.04 dengan kualifiasi B (baik), rata-rata pada aspek kognitif siswa adalah 3.13

dengan kualifikasi baik (B), sedangkan pada aspek psikomotor rata-rata nilai adalah sebesar 3.25 dengan kualifikasi amat baik (AB). Siklus II dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 27 Mei 2015 pukul 08.15-13.00 WIB. Perencanaan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan perencanaan siklus I pertemuan 1 dan 2. Hanya saja kajian materi pada siklus I pertemuan 2 ini akan membahas subtema 3 yaitu aku bangga dengan daerah tempat tinggalku dalam tema 8 tempat tinggalku pada pembelajaran 3. 8 Adapun penilaian terhadap RPP secara lengkap adalah sebagai berikut:pada aspek identitas mata pelajaran, skor yang diperoleh adalah 3 dengan kualifikasi sudah lengkap dan semua deskriptor sudah lengkap. Pada aspek perumusan indikator semua deskriptor mendapat nilai 3 dengan kualifikasi sesuai seluruhnya, sedangkan untuk descriptor kesesuaian penggunaan kata kerja operasional dengan kompetensi yang diukur masih mendapat skor 2. Pada aspek perumusan tujuan pembelajaran masing-masing descriptor memperoleh nilai 3 dengan kualifikasi sudah adanya kesesuaian. Pada aspek pemilihan materi ajar memiliki 3 deskriptor, masing-masing deskriptor telah mendapat skor 3 dengan kualifikasi sudah sesuai. Pada aspek pemilihan sumber belajar memiliki 4 deskriptor, 2 diantara deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian, sedangkan pada descriptor kesesuaian dengan materi pembelajaran dan kesesuaian dengan pendekatan scientific mendapat skor 3. Pada aspek pemilihan media belajar 3 deskriptor mendapat nilai 2 dengan kualifikasi sesuai sebagian namun pada descriptor kesesuaian dengan materi pembelajaran sudah mendapat nilai 3 yang berarti sudah lebih baik dari sebelumnya. Pada aspek metode pembelajaran memiliki 3 deskriptor, masing-masing deskriptor mendapat nilai 3 dengan kualifikasi telah sesuai secara keseluruhan. Pada aspek scenario pembelajaran, masing-masing descriptor mendapat nilai 3 dengan kualifikasi sesuai seluruhnya.pada aspek rancangan penilaian autentik memiliki 4 deskriptor, masing-masing descriptor mendapat nilai 3 dengan kualifikasi sudah sesuai secara keseluruhan. Pada tahap pelaksanaan, hasil pengamatan siklus II menggunakan pendekatan scientificdari kegiatan awal yaitu kegiatan pendahuluan, 2 aspek

belum terlihat yaitu guru belum memberikan pertanyaan yang menantang dan guru belum menyampaikan kemampuan yang akan dicapai. Pada kegiatan inti, aspek yang belum terlihat hanya pada melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar pembelajaran. Sedangkan pada kegiatan penutup semua aspek sudah terlihat. Jumlah skor yang didapat pada siklus II ini adalah 38 dari skor maksimal 42, untuk persentase nilai yang didapatkan adalah 90,4% dengan kualifikasi amat baik (AB). Untuk hasil belajar, rata-rata yang didapat pada aspek afektif siswa adalah 3.28 dengan kualifiasi B (baik), rata-rata pada aspek kognitif siswa adalah 3.65 dengan kualifikasi amat baik (AB), sedangkan pada aspek psikomotor rata-rata nilai adalah sebesar 3.40 dengan kualifikasi amat baik (AB). PEMBAHASAN Sebelum pelaksanaan guru kelas terlebih dahulu menganalisis kompetensikompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan kurikulum dan membuat rancangan pembelajaran (RPP). Materi pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus I adalah subtema 1 (lingkungan tempat tinggalku pembelajaran 5) dan subtema 2 (keunikan daerah temapt tinggalku pada pembelajaran 5) Lembar penilaian hasil belajar siswa meliputi penilaian kognitif, afektif, serta penilaian psikomotor berupa ketarampilan siswa saat proses pembelajaran. Selain itu peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan RPP serta lembar pengamatan palaksanaan pembelajaran.metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah : tanya jawab, ceramah, penugasan, dan diskusi. Adapun pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan tiga tahap kegiatan yaitu: 1) kegiatan awal, 2) kegiatan inti, 3) kegiatan akhir. Berdasarkan perencanaan yang disusun, pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah pendekatan scientific antara lain:menggali informasi melalui observing (mengamati), questioning (bertanya), experimenting (mencoba), kemudian mengolah data dan informasi, menyajikan

data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, associating (menalar), menyimpulkan, menciptakan, serta membentuk jaringan/networking. Berdasarkan analisis data pada lembaran pengamatan RPP pada siklus I menunjukkan bahwa perolehan persentase skor 67,9% dengan kualifikasi cukup.menurut Muslich (2010:53) Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit yang akan diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dan pada penelitian ini guru telah membuat RPP dengan komponen yang lengkap supaya tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik. 10 Untuk pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam RPP, namun masih belum sepenuhnya terlaksana secara maksimal. Adapun kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I sebagai berikut :guru belum mengajukan pertanyaan yang menantang kepada siswa, guru belum menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik,guru belum menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan menyenangkan sehingga siswa marasa bosan di dalam kelas, guru masih belum mampu menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran karena guru hanya menyediakan media berupa gambar saja tanpa bisa diotak-atik, guru belum mampu merespon positif partisipasi peserta didik dan menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik, dan guru belum mengumpulkan hasil kerja sebagau bahan portofolio. Perencanaan pada siklus II sudah terlaksana dengan kualifikasi sangat baik. Berdasarkan rekapitulasi data yang dilakukan pada lembaran pengamatan RPP diketahui bahwa perolehan persentase skor pada siklus II adalah 92,2% dengan kualifikasi sangat baik. Terdapat korelasi antara peningkatan dalam perencanaan terhadap pelaksanaan pembelajaran tematik dengan menggunakan model pendekatan scientific dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Perbaikan-perbaikan yang ditemukan pada siklus II antara lain kesesuaian antara indicator dengan kompetensi dasar, kesesuaian rumusan indikator dengan aspek keterampilan, kesesuaian materi ajar dengan karakteristik pesera didik, kesesuaian sumber belajar dengan materi pembelajaran, kesesuaian media belajar

dengan karakteristik peserta didik, kesesuaian scenario pembelajaran dengan pendekatan scientific serta kesesuaian alokasi waktu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan pemaparan data yang disajikan di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan scientific kelas IV SD Negeri 14 Kecamatan V Koto Timur telah terlaksana dengan kriteria sangat baik pada siklus II.Terdapat korelasi antara peningkatan dalam perencanaan terhadap pelaksanaan pembelajaran tematik dengan 11 menggunakan pendekatan scientific dan hasil belajar yang diperoleh siswa. Pada siklus II RPP yang telah dirancang dan dilaksanakan dengan baik untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Menurut Muslich (2010:53) Secara teknis rencana pembelajaran mencakup komponen-komponen berikut (1) standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator pencapaian hasil belajar, (2) Tujuan pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4) pendekatan dan metode pembelajaran, (5) langkah-langkah kegiatan pembelajaran, (6) alat dan sumber belajar, (7) evaluasi pembelajaran. Pada siklus II ini peneliti telah membuat RPP sesuai dengan komponen-komponen yang lengkap seperti penjelasan diatas. Dalam segi pelaksanaan pembelajaran, pada siklus II juga sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Berdasarkan diskusi peneliti dengan rekan guru SD Negeri 14 V Koto Timur, selama pelaksanaan pembelajaran ditemukan hal-hal sebagai berikut: a) Penyajian materi dengan menggunakan langkah-langkah pendekatan scientific sesuai dengan perencanaan yang dibuat. b) Pemakaian waktu sudah dilakukan seoptimal mungkin sehingga sudah sesuai dengan perencanaan yang dibuat. c) Guru sudah memotivasi siswa untuk terlibat dalam pemecahan permasalahan dan bekerjasama dalam diskusi. Peran guru dalam motivasi siswa dalam belajar sangat erat kaitannya kepada tingkat keberhasilan anak. d) Guru telah memberikan penguatan materi yang telah dipelajari dan memberikan pesan moral pada saat mengakhiri pembelajaran.

e) Sebagian besar siswa sudah terlihat aktif terlibat dalam pembelajaran terutama saat melakukan diskusi kelompok. f) Siswa sudah memiliki rasa tanggung jawab dalam berdiskusi. Dalam kelompok hampir semua anggota ikut berdiskusi dalam menyelesaikan LKS. g) Siswa sudah megikuti langkah-langkah pendekatan scientific dengan baik sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang direncanakan. 12 SIMPULAN DAN SARAN Dari paparan data, hasil penelitian, dan pembahasan dalam Bab IV simpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut: (a) Perencanaan pembelajaran tematik di kelas I SD dengan pendekatan scientific dalam bentuk RPP yang komponen penyusunnya terdiri dari kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, proses pembelajaran, metode pembelajaran, media dan sumber pembelajaran, serta penilaian pembelajaran. (b) Pelaksanaan pembelajaran tematik dengan pendekatan scientific terdiri dari kegiatan awal pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran, dan kegiatan akhir pembelajaran. (c) Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pengamatan pada penilaian RPP pada siklus I pertemuan 1adalah64,4 %, pada siklus I pertemuan II 78,8%, dan pada siklus II 92,2%. Untuk penilaian pelaksanaan pada siklus I pertemuan I adalah sebesar 71,4%, pada siklus I pertemuan II didapat nilai 80,9%, sedangkan pada siklus II diperoleh nilai 90,4% dengan kualifikasi sangat baik. Untuk hasil belajar siswa pada siklus I pertemuan I diperoleh rata-rata kelas 2.75 pada siklus I pertemuan II diperoleh rata-rata kelas 3.08, dan pada siklus II diperoleh rata-rata sebesar 3.55. Saran yang perlu dipertimbangkan adalah: a) Perencanaan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific hendaknya memperhatikan komponenkomponen wajib beserta deskriptor yang menyertainya, diantaranya adalah kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi

pembelajaran, model dan metode pembelajaran, media dan sumber belajar, serta penilaian pembelajaran, b) Pelaksanaan pembelajaran menggunakan Pendekatan Scientifik dalam pembelajaran, sebaiknya guru terlebih dahulu memahami langkah-langkahnya yaitu: Menggali informasi melalui observing (mengamati), questioning (bertanya), experimenting (mencoba), kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan data atau informasi dilanjutkan dengan mengganalisis, associating (menalar), kemudian menyimpulkan, dan mencipta dan serta membentuk jaringan/networking (mengkomunikasikan), c) Hasil belajar siswa menggunakan pendekatan scientific hanya dapat dimaksimalkan jika guru memahami penggunaan dari pendekatan tersebut. Jadi sebelum menggunakannya, peneliti/guru perlu tahu apa itu pendekatan scientific, bagaimana prosedur peggunaannya, apa alat pendukung yang dibutuhkan saat menggunakan, dan apa kelebihan serta kekurangan dari pendekatan tersebut.

DAFTAR RUJUKAN Aderusliana. 2007. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.. 14 Hosnan. 2014. Pendekatan Inovatif Untuk Sekolah Dasar. Jakarta: Google. Kemendikbud.2013.Panduan Teknis Penilaian di Sekolah Dasar.Jakarta:Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta : Kemendikbud. 2014. Tempat Tinggalku: Buku Panduan Siswa. Jakarta: Kemendikbud. 2014. Tema 8 Tempat Tinggalku: Buku Panduan Guru.Jakarta: Kemendikbud Kusnandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: Rajawali Press. 2008. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: raja Grafibdo Persada Muslich, Masnur. 2010. Melaksanakan PTK itu Mudah. Malang: Bumi Aksara.