PENGERTIAN DIYAT. yang sering dikaitkan dengan lembah, seperti di dalam firman Allah Azza wa Jalla:

dokumen-dokumen yang mirip
PEMBUNUHAN KARENA KELIRU (TIDAK DISENGAJA)

KAIDAH FIQH. Sama saja antara orang yang merusak milik orang lain baik dengan sengaja, tidak tahu, ataupun lupa

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

PEMBUNUHAN MIRIP SENGAJA

ISLAM IS THE BEST CHOICE

F I K I H J I N A Y A T

Syarah Istighfar dan Taubat

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

KAIDAH FIQH. "Mengamalkan dua dalil sekaligus lebih utama daripada meninggalkan salah satunya selama masih memungkinkan" Publication: 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Kepada Siapa Puasa Diwajibkan?

KITAB KELENGKAPAN BAB DZIKIR DAN DO'A

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

PETUNJUK NABI TENTANG MINUM

Hadits-hadits Shohih Tentang

Doa dan Dzikir Seputar Musuh dan Penguasa

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

TAFSIR AKHIR SURAT AL-BAQARAH

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

MUZARA'AH dan MUSAQAH

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

Iman Kepada KITAB-KITAB

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

Derajat Hadits Puasa TARWIYAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Oleh: M. Taufik. N.T

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Kaidah Fiqh. Perbedaan agama memutus hubungan saling mewarisi juga waii pernikahan. Publication: 1434 H_2013 M KAIDAH FIQH: PERBEDAAN AGAMA

Perkara yang Bermanfaat Bagi Seorang yang Telah Mati PERKARA YANG BERMANFAAT BAGI SEORANG YANG TELAH MATI

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

UNTUK KALANGAN SENDIRI

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

FIQIH MUSLIMAH PRAKTIS

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

TETANGGA Makna dan Batasannya حفظه هللا Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid al-halabi al-atsari

مت إعداد هذا امللف آليا بواسطة املكتبة الشاملة

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

Perbaikan Keadaan Umat Urgensi Dan Cara Mewujudkannya

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

KAIDAH FIQH PENGGABUNGAN HUKUMAN DAN KAFFAROH. Publication 1437 H_2016 M. Kaidah Fiqh Penggabungan HUKUMAN dan KAFFAROH

KRITERIA MENJADI IMAM SHOLAT

Warisan Untuk Janin, Wanita, Huntsa Musykil dan Yang Mati Bersamaan

ع ل ي ك م ب س ن ت ي و س ن ة ال خ ل ف اء الر اش د د الر د دي ي

Dimanakah Allah Subhanahu Wa Ta ala?

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

Menjaga Kebersihan Jasmani bagian dari Sunnah Rasulullah

HADITS-HADITS TENTANG PIDANA

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahmaan

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

Amalan Setelah Ramadhan. Penulis: Al-Ustadz Saifuddin Zuhri, Lc.

Hadits Lemah Tentang Keutamaan Surat Az-Zalzalah

PUASA DI BULAN RAJAB

ISLAM DIN AL-FITRI. INDIKATOR: 1. Mendeskripsikan Islam sebagai agama yang fitri

Sifat Munafik. Ma asyiral muslimin rahimaniy warahimakumullah

حفظه هللا Syaikh Prof. Dr. Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin al-abbad al-badr. Publication 1436 H/ 2015 M HAJI DAN TAUBAT

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

"Jadilah orang yang wara' niscaya engkau menjadi manusia yang paling beribadah"

Seputar Mandi Jum'at

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

10 Renungan Bagi yang Ditimpa UJIAN/MUSIBAH

FATWA DEWAN SYARI'AH NASIONAL NO: 81/DSN-MUI/III/2011 Tentang

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

AL-JAMIL Yang Maha Indah

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

MEMBATALKAN PUASA. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA Yang membatalkan puasa ada enam perkara : 1. Makan dan minum Firman Allah SWT :

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

SIFAT WUDHU NABI. 2. Kemudian berkumur-kumur (memasukkan air ke mulut lalu memutarnya di dalam dan kemudian membuangnya)

MAHRAM. Pertanyaan: Jawaban:

Berkahilah untuk ku dalam segala sesuatu yang Engkau keruniakan. Lindungilah aku dari keburukannya sesuatu yang telah Engkau pastikan.

Transkripsi:

Pada edisi sebelumnya, telah dibahas tentang Qishâsh sebagai hukuman bagi pelaku jinâyât pada pembunuhan disengaja beserta syarat dan ketentuannya. Ada juga hukuman lain yang berhubungan dengan pelaku jinâyât yang dikenal dengan hukuman diyat. Lalu apakah hukuman diyat itu? berikut penjelasannya. PENGERTIAN DIYAT Kata diyat ي ة ) (د secara etimologi berasal dari kata wadâ و د ي ة ( diyatan yadî wadyan wa و د ى ي د ى.( Bila yang و د ي digunakan mashdar wadyan د ي ) (و berarti sâla ال ) =س mengalir) yang sering dikaitkan dengan lembah, seperti di dalam firman Allah Azza wa Jalla: إ ن أ ن ر ب ك ف اخ ل ع ن ع ل ي ك إ ن ك ب ل و اد ال م ق د س ط و ى Sesungguhnya Aku inilah rabbmu, maka tanggalkanlah kedua terompahmu. Sesungguhnya kamu berada di lembah yang suci, Thuwa. (QS. Thâhâ/20: 12)

Akan tetapi, jika yang digunakan adalah mashdar diyatan berarti membayar harta tebusan yang diberikan kepada,(د ي ة ) korban atau walinya dengan sebab tindak pidana penganiyaan (jinâyat). Bentuk asli kata diyat ي ة ) (د adalah widyat ي ة) (و د yang dibuang huruf wau-nya, seperti kata 1.الو ص ل dan ل و ع د dari kata ص ل ة dan ع د ة Sedangkan diyat secara terminologi syariat adalah harta yang wajib dibayar dan diberikan oleh pelaku jinâyat kepada korban atau walinya sebagai ganti rugi, disebabkan jinâyat yang dilakukan oleh si pelaku kepada korban. 2 Definisi ini mencakup diyat pembunuhan dan diyat anggota tubuh yang dicederai, sebab harta ganti rugi ini diberikan kepada korban bila jinâyatnya tidak sampai membunuhnya dan diberikan kepada walinya bila korban terbunuh. 1 2 Al-Mulakhkhash al-fiqhi 2/490. Lihat Al-Mulakhkhash al-fiqhi 2/490.

PENSYARIATAN HUKUMAN DIYAT Hukuman diyat disyari atkan dalam syariat Islam berdasarkan dalil dari al-qur ân, Sunnah dan ijmâ. Di antara dalil dari al-qur ân adalah firman Allah Azza wa Jalla: ف م ن ع ف ي ل و م ن أ خ يو ش ي ء ف ات ب اع ب ل م ع ر وف و أ د اء إ ل ي و ب ح س ان Maka barangsiapa yang mendapat suatu permaafan dari saudaranya, hendaklah yang memaafkan mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah yang diberi maaf membayar diyat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik pula. (QS. al-baqarah/2:178) Ini berlaku untuk pembunuhan disengaja Juga firman Allah Azza wa Jalla: و م ا ك ان ل م ؤ م ن أ ن ي ق ت ل م ؤ م ن ا إ ل خ ط أ و م ن ق ت ل م ؤ م ن ا خ ط أ ف ت ح ر ير ر ق ب ة م ؤ م ن ة و د ي ة م س ل م ة إ ل ى أ ى ل و إ ل أ ن ي ص د ق وا ف إ ن ك ان م ن ق و م ع د و ل ك م و ى و م ؤ م ن ف ت ح ر ير ر ق ب ة م ؤ م ن ة و إ ن ك ان م ن ق و م ب ي ن ك م و ب ي ن ه م م يث اق ف د ي ة م س ل م ة إ ل ى أ ى ل و و ت ر ير ر ق ب ة م ؤ م ن ة ف م ن ل ي د ف ص ي ام ش ه ر ي ن م ت ت اب ع ي ت و ب ة م ن ا لل و ك ان ا لل ع ل يم ا ح ك يم ا

Dan tidak pantas bagi seorang Mukmin membunuh seorang Mukmin yang lain, kecuali karena tersalah tidak sengaja. Dan barangsiapa membunuh seorang Mukmin karena tersalah, hendaklah ia memerdekakan seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diyat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh) bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai) antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diyat yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat dari pada Allah. dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. an-nisâ /4:92) Hal ini berhubungan dengan pembunuhan tidak disengaja dan mirip sengaja. Sedangkan dari Sunnah di antaranya adalah sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: م ن ق ت ل ل و ق ت ي ل ف ه و ب ي الن ظ ر ي ن إ م ا أ ن ي ف د ى و إ م ا أ ن ي ق ت ل Barangsiapa yang keluarganya terbunuh maka ia bisa memilih dua pilihan, bisa memilih diyat dan bisa juga memilih pelakunya dibunuh (qishâsh). (HR al-jamâ ah)

Demikian juga kaum Muslimin telah bersepakat tentang pensyariatan diyat pada jinâyat pembunuhan. KAPAN DITERAPKAN HUKUMAN DIYAT? Diyat merupakan sebagian dari hukuman yang dijatuhkan oleh hakim atas: 1. Orang yang telah terbukti secara sah menurut hukum membunuh orang Mukmin, secara tidak di sengaja atau mirip sengaja. Namun, apabila ahli waris korban merelakan diyat tersebut, terhukum dan keluarganya tidak wajib membayar diyat tersebut. 2. Orang yang telah terbukti secara sah menurut hukum membunuh kafir dzimmi (orang kafir yang mengadakan perjanjian untuk tidak saling memerangi dengan orang Islam). 3. Orang yang dijatuhi hukuman karena qishâsh (pembunuhan atau pelukaan dengan sengaja), tetapi dimaafkan oleh ahli waris korban.

UKURAN DIYAT PEMBUNUHAN Diyat sebagai satu hukuman memiliki ukuran tertentu yang telah ditetapkan syari at, tergantung kepada korban pembunuhan. Hal ini dapat diringkas sebagai berikut: 1. Muslim Laki-Laki Merdeka Para Ulama sepakat menjadikan diyat Muslim merdeka seratus onta, 3 tidak ada bedanya dalam hal ini antara pembunuhan sengaja, tidak sengaja dan mirip sengaja. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: أ ل إ ن ق ت يل ا ل ط اء ق ت ي ل الس و ط و ال ع ص ا ف ي و م ائ ة م ن ا إل ب ل Ketahuilah, sesungguhnya dalam korban pembunuhan mirip sengaja, korban terbunuh oleh cambuk dan tongkat, diyatnya 100 onta. (HR Ibnu Mâjah no 2618 dan dishahîhkan al-albâni dalam kitab Shahîhul-Jâmi no 2638) Namun diyat ketiga jenis pembunuhan ini berbeda dari sisi ringan dan beratnya diyat. Diyat pembunuhan sengaja diperberat dari tiga sisi dan diyat pembunuhan mirip sengaja diperberat dari satu sisi dan mendapat keringanan dari dua 3 Lihat keterangannya pada kitab Al-Mulakhkhash al-fiqhi 2/496.

sisi. Sedangkan diyat pembunuhan tidak sengaja mendapat keringanan dari tiga sisi sekaligus. Perinciannya sebagai berikut: a. Sisi pemberatan hukuman diyat pembunuhan disengaja adalah: Pertama: Pembayarannya ditanggung sendiri oleh pelaku pembunuhan, tidak dibebankan kepada keluarga besarnya. Ini sudah menjadi ijmâ sebagaimana disampaikan Ibnu Qudâmah. 4 Kedua: Diwajibkan kontan dan tidak dibayar tempo karena disamakan dengan qishâsh dan ganti rugi jinâyât. Inilah pendapat yang râjih menurut jumhur Ulama. Ketiga: Diperberat dari sisi usia onta. Onta yang harus diserahkan yaitu 30 ekor onta hiqqah, 30 onta Jaza ah, 40 onta hamil yang mengandung janin diperutnya (khalifah) menurut pendapat yang rajah dengan dasar sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: 4 Lihat Al-Mughni 12/13.

م ن ق ت ل م ت ع م د ا د ف ع إ ل أ و ل ي اء ال م ق ت و ل ف إ ن ش اء و ا ق ت ل و ه و إ ن ش اء ا ث ال ث و ن ح ق ة و ث ال ث و ن ج ذ ع ة و أ ر ب ع و ن خ ل ف ة و م ا أ خ د و ا الد ي ة و ى ي ص و ل و ا ع ل ي و ف ه و ل م Siapa yang membunuh dengan sengaja maka diserahkan kepada para wali korban, apabila mereka ingin maka mereka membunuhnya dan bila ingin (lainnya) maka mengambil diyat yaitu 30 hiqqah (onta berusia 3 tahun), 30 jaza ah (onta berusia 4 tahun) dan 40 khalifah (onta yang sedang mangandung janin). Semua yang mereka terima dengan damai maka itu hak mereka. (HR Ibnu Mâjah no 2626 dan dihasankan al-albâni dalam Irwâ 2199 dan Shahîhul-Jâmi no. 6455) b. Sisi pemberatan dan keringanan dalam diyat pembunuhan mirip sengaja. Diyat pembunuhan semacam ini diperberat dalam satu sisi saja yaitu usia ontanya sama dengan diyat pembunuhan disengaja. Hal ini didasarkan kepada hadits Abdullâh bin Amr Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أ ل إ ن د ي ة ا ل ط أ ش ب و ال ع م د م ا ك ن ا ب لس و ط و ال ع ص ا م ا ئ ة م ن اإل ب ل م ن ه ا أ ر ب ع و ن ف ب ط و ن ا أ و ل د ى ا Ketahuilah bahwa diyat pembunuhan yang mirip dengan sengaja yaitu yang dilakukan dengan cambuk dan tongkat adalah seratus ekor onta. Di antaranya empat puluh ekor yang sedang hamil. (HR Abu Dâwud no. 4547, an-nasâ i 2/247 dan Ibnu Mâjah no. 2627 lihat Irwâ ul-ghalîl 7/255-258 no.2197) Namun mendapat keringanan dari dua sisi yaitu: Pertama: Kewajiban ini dibebankan kepada keluarga besar pembunuh (al- Aqilah), sebagaimana ditetapkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu yang berbunyi: اق ت ت ل ت امر أ ت ن م ن ى ذ ي ل ف ر م ت إ ح د ا ه ا األ خ ر ى ب ج ر ف ق ت ل ت ه ا و م ا ف ي ط ن ه ا ف اخ ت ص م وا إ ل ر س و ل ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م ف ق ض ى ر س و ل ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م أ ن د ي ة ج ن ي ب ه ا غ ر ة ع ب د

أ و و ا ل ي د ة و ق ض ى ب د ي ة ال م ر ا ة ع ل ى ع ا ق ل ت ه ا و و ر ث ه ا و ل د ى ا و م ن م ع ه م Dua orang wanita dari suku Hudzail saling berperang, lalu salah seorang dari mereka melempar batu kepada yang satunya, lalu membunuhnya dan membunuh juga janin isi kandungannya. Lalu kaum mereka memperadilkannya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memutuskan kewajiban membayar diyat janinnya ghurrah budak laki-laki atau wanita dan menetapkan diyat korban wanita tersebut atas kerabat wanita pembunuhnya. Kemudian anak korban dan kerabat yang bersamanya mewarisi diyat tersebut. (Muttafaq alaihi) Kedua: Diyat boleh diangsur selama tiga tahun menurut ijmâ sebagaimana dikatakan Ibnu Qudâmah rahimahullah, Diriwayatkan dari Umar Radhiyallahu anhu dan Ali Radhiyallahu anhu bahwa keduanya menetapkan diyat kepada al- Aqilah (keluarga pembunuh) selama tiga tahun dan tidak ada yang menyelisihi keduanya di zaman mereka sehingga itu menjadi ijmâ. 5 5 Al-Mughni 12/17.

c. Sisi keringanan dalam diyat pembunuhan tidak sengaja dari tiga sisi Pertama: Kewajiban ini dibebankan kepada al- Aqilah menurut ijmâ umat ini. 6 Ibnu Qudâmah rahimahullah menyatakan, Kami tidak mengetahui adanya khilâf di antara para Ulama bahwa diyat pembunuhan tidak sengaja diambil dari al- Aqilah (keluarga). 7 Kedua: Dibayar dalam tiga tahun sebagaimana diyat pembunuhan mirip sengaja. Ibnu Qudâmah rahimahullah menyatakan: Tidak ada khilaf di antara mereka bahwa diyatnya tidak kontan (dibayar) tiga tahun. 8 Ketiga: Mendapatkan keringan dari sisi usia ontanya menjadi lima jenis, yaitu 20 bintu makhâdh (onta betina berusia setahun), 20 ibnu makhâdh (onta jantan berumur setahun), 20 onta bintu labûn (onta betina usia dua tahun), 20 onta hiqqah dan 20 onta jaza ah. 9 6 7 8 9 Lihat Al-Mulakhash al-fiqhi 2/462. Al-Mughni 12/21. Ibid. Al-Mulakhkhash al-fiqhi 2/497.

2. Diyat Orang Kafir Ahli Kitab Yang Merdeka Diyat lelaki ahli kitab yang merdeka baik sebagai seorang Mu âhad, musta man atau dzimmi adalah separuh diyat Muslim berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: أ ن ر س و ل ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م ق ض ى أ ن ع ق ل أ ى ل ال ك ت اب ن ص ف غ ق ل ال م س ل م ي Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam menetapkan bahwa diyat ahli kitab separuh diyat Muslimin. (HR Ahmad 6795 dan dihasankan al-albâni dalam kitab al-irwâ no 2251) 3. Diyat Orang Kafir Non Ahli Kitab Mereka ini seperti majusi, baik ahli dzimmah atau musta man atau mu âhad dan orang kafir musyrik namun mu âhad atau musta man, maka diyatnya adalah 800 dirham islami sebagaimana dijelaskan dalam pernyataan Umar bin al-khaththab Radhiyallahu anhu: و د ي ة ال م ج وس ي ث ان م ائ ة د ر ى م Diyat al-majusi 800 dirham. (HR at-tirmidzi no. 1417)

Ini adalah pendapat mayoritas Ulama. 10 4. Diyat Wanita Muslimah Diyat wanita Muslimah separuh diyat lelaki Muslim, sebagaimana dijelaskan dalam surat Nabi Shallallahu alaihi wa sallam yang disampaikan kepada Amru bin Hazm yang di antara isinya adalah: د ي ة ال م ر أ ة ع ل ى الن صف م ن د ي ة الر ج ل Diyat wanita itu separuh dari diyat lelaki. (HR al-baihaqi dalam Sunanul-Kubra no. 16344 dan didhaîfkan al-albâni dalam Irwâ ul-ghalîl no. 2250) Hal ini telah menjadi ijmâ sebagaimana disampaikan Ibnul-Mundzir rahimahullah: Para Ulama berijmâ` bahwa diyat wanita separuh diyat lelaki 11 Ibnul-Qayyim rahimahullah menjelaskan hal ini dengan menyatakan: Karena wanita lebih lemah dibandingkan lakilaki dan laki-laki lebih memiliki potensi darinya, lelaki bisa menduduki sesuatu yang tidak dapat diduduki oleh wanita berupa jabatan keagamaan, perwalian, menjaga perbatasan, jihad, membangun negeri, mengerjakan industri yang menjadi kesempurnaan maslahat dunia dan membela dunia 10 11 Lihat Al-Mulakhkhash al-fiqhi 2/497-498. Ibid 2/498.

dan agama. Maka nilai diyat keduanya tidak sama dalam diyat, karena diyat diberlakukan sebagaimana nilai harga budak dan selainnya berupa harta benda. Sehingga hikmah pembuat syari at menuntut adanya penentuan separuh nilai diyat lelaki, karena perbedaan yang ada pada keduanya. 12 5. Diyat Wanita Ahli Kitab Diyat wanita ahli kitab dan majusi serta kaum musyrikin adalah separuh dari diyat laki-laki mereka, sebagaimana diyat wanita Muslimah adalah separuh dari laki-laki Muslim. 13 6. Diyat Budak Diyat budak, baik lelaki atau perempuan, kecil atau dewasa adalah sesuai harga budak itu sendiri selama harganya tidak mencapai nilai diyat lelaki merdeka. Ini sudah menjadi ijmâ di kalangan kaum Muslimin 14 karena budak adalah harta yang bernilai jual sehingga diganti seharga nilai budak tersebut. 7. Diyat Janin Diyat janin baik laki-laki atau perempuan apabila keguguran atau mati dengan sebab akibat jinâyat atas 12 13 14 Lihat I lâmul-muwaqqi în 2/149 dan Zâdul-Ma âd 3/175. Pernyataan ini dinukil dari Al-Mulakhkhash al-fiqhi 2/498. Al-Mulakhkhash al-fiqhi 2/498. Ibid 2/499.

ibunya baik pada pembunuhan sengaja atau tidak sengaja adalah ghurrah budak. Nilai ghurrah ini adalah 5 ekor onta berdasarkan hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu: اق ت ت ل ت امر أ ت ن م ن ى ذ ي ل ف ر م ت إ ح د ا ه ا األ خ ر ى ب ج ر ف ق ت ل ت ه ا و م ا ف ي ط ن ه ا ف اخ ت ص م وا إ ل ر س و ل ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م ف ق ض ى ر س و ل ا لل ص ل ى ا لل ع ل ي و و س ل م أ ن د ي ة ج ن ي ب ه ا غ ر ة ع ب د أ و و ا ل ي د ة و ق ض ى ب د ي ة ال م ر ا ة ع ل ى ع ا ق ل ت ه ا و و ر ث ه ا و ل د ى ا و م ن م ع ه م Dua orang wanita dari suku Hudzail saling berperang,lalu salah seorang dari mereka melempar batu kepada yang satunya, lalu membunuhnya dan membunuh juga janin isi kandungannya. Lalu kaum mereka memperadilkannya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam lalu Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memutuskan kewajiban membayar diyat janinnya ghurrah budak lakilaki atau wanita dan menetapkan diyat korban wanita tersebut atas kerabat wanita pembunuhnya. Kemudian anak korban dan kerabat yang bersamanya mewarisi diyat tersebut. (Muttafaq alaihi)

STANDAR PEMBAYARAN DIYAT Standar pembayaran diyat pembunuhan adalah onta menurut pendapat mayoritas Ulama dan pendapat yang dirâjihkan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah 15 dan Ibnul-Qayyim rahimahullah serta Syaikh Prof. DR. Shâlih bin Abdillâh al-fauzân 16, dengan dasar: - Nabi Shallallahu alaihi wa sallam menetapkannya pada diyat pembunuhan mirip sengaja, seperti dalam hadits Abdullâh bin Amru di atas. - Riwayat shahîh dari Umar bin al-khaththâb Radhiyallahu anhu ketika berbicara di atas mimbar: أ ل إ ن ا إل ب ل دغ ل ت ق ال ف ف ر ض ه ا ع م ر ع ل ى أ ى ل الد ى ب أ ل ف د ي ن ار و ع ل ى أ ى ل ال و ر ق اث ن ع ش ر أ ل ف ا و ع ل ى أ ى ل الش اء أ ل ف ي ش اة Ketahuilah bahwa harga onta telah naik (menjadi mahal). Lalu Umar mewajibkan diyat kepada orang yang punya emas sebanyak 1000 dinar, kepada pemilik perak 12000 dirham, pemilik sapi 200 sapi dan pemilik kambing 2000 kambing. (HR Abu Dâwud no. 4542 dan dihasankan al- Albâni dalam kitab al-irwâ no. 2247) 15 16 Lihat kitab Syarhul-Mumti 14/119. Lihat kitab Al-Mulakhkhash al-fiqhi 2/496.

Dalam hal ini nampak Umar Radhiyallahu anhu menaikkan jumlah diyat selain onta disebabkan mahalnya harga onta, sehingga jadilah onta sebagai standar pembayaran diyat, sedangkan yang lain mengikuti nilai onta. - Seluruh diyat anggota tubuh dibayar dan diukur dengan onta. Syariat selalu menentukan ukuran bagian diyat dengan onta, sehingga menunjukkan onta adalah standar (asal) pembayaran diyat. Syaikh Ibnu Utsaimîn rahimahullah menyatakan: Orang-orang dari zaman dulu senantiasa menghukumi bahwa standar dalam diyat adalah onta. Diyat bagi kami sekarang ini dinilai dengan 1000 riyal, seandainya perak dijadikan sebagai standar maka diyat orang bernilai 3360 riyal. 17 - Ditambah adanya perbedaan antara diyat pembunuhan sengaja dengan yang tidak sengaja. Hal ini tidak dapat diwujudkan menurut ijmâ dengan selain onta. Wallâhu a lam. Demikianlah sebagian permasalahan seputar diyat, mudah-mudahan dapat memberikan wacana tentang keindahan dan kesempurnaan Islam, sehingga kita semua dapat menerapkannya dalam kehidupan kita di dunia ini.[] 17 Syarhul-Mumti 14/118-119.