E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

dokumen-dokumen yang mirip
E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIFITAS MEDIA RUMAH BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL NILAI TEMPAT BILANGAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIFITAS GAME EDUKASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENJUMLAJAN BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR DI MIN KOTO LUAR, KECAMATAN PAUH

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN TOILET TRAINING MELALUI ANALISIS TUGAS PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF VOKAL MELALUI MEDIA HURUF KERTAS AMPELAS BAGI ANAK DWON SYNDROME DI SLB SABILUNA PARIAMAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENCUCI PAKAIAN MELALUI ANALISIS TUGAS PADA ANAK TUNAGRAHITA SEDANG DI KELAS IV C1 DI SLB FAN REDHA PADANG.

EFEKTIFITAS MERONCE BALOK HURUF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENGURANGI PERILAKU HIPERAKTIF PADA ANAK AUTIS MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL EGRANG DI SLB NEGERI KOTA PARIAMAN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK

MENINGKATKAN KETAHANAN DUDUK BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN KELAS I MELALUI PLANNED HUMOR MENGGUNAKAN BONEKA TANGAN (SSR di SLB Negeri 1 Padang)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIVITAS METODE LATIHAN SENSORIS MOTOR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF (VOKAL) BAGI ANAK TUNARUNGU SEDANG

PENGARUH PERMAINAN CONGKLAK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA KELAS III SDLB

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP ANGKA MELALUI MEDIA KOTAK ANGKA BAGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PERKALIAN UNTUK ANAK DISKALKULIA MELALUI METODE GARISMATIKA

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

NINING PURWASIH 54014/2010

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA MELALUI METODE GLOBAL BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PELAFALAN KATA BENDA BAHASA INGGRIS MELALUI MEDIA RECORDER BAGI ANAK LOW VISION

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Kata kunci: metode guided discovery, prestasi belajar, anak autis, perubahan wujud zat.

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN PEMAHAMAN TANDA BACA DALAM MENULIS MELALUI MEDIA CD INTERAKTIF BAGI ANAK KESULITAN BELAJAR (SSR Kelas IV SD N 01 Alang Lawas Padang)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

THE EFFECTS OF THE USE OF SERIES CARD MEDIA ON TOILET TRAINING SKILL TOWARD AUTISM CHILDREN

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

EFEKTIFITAS TEKNIK SHAPING DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL NAMA-NAMA BINATANG BAGI ANAK AUTIS X KELAS DII/C DI SLB PERWARI PADANG

PENINGKATAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG CAMPURAN SISWA TUNARUNGU KELAS IV MELALUI PERMAINAN ULAR TANGGA

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI LATIHAN MENULIS HURUF TEGAK BERSAMBUNG PADA ANAK KESULITAN BELAJAR

MENINGKATKAN KEMAMPUAN OPERASI PERKALIAN BAGI ANAK BERKESULITAAN BELAJAR KELAS IV MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG

Meningkatkan Kemampuan Berjalan Melalui Latihan Menendang Bola Bagi Anak Cerebral Palsy Kelas Dasar IV di SLB Hikmah Miftahul Jannah Padang

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Khusnul Khotimah* 1 Wiwik Dwi Hastuti* 2

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Angka 1 Sampai 5 Melalui Media Power Point bagi Anak Down Syndrom (Single Subject Research

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

JASSI_anakku Volume 17 Nomor 1, Juni 2016

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENGGUNAAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGOPERASIKAN APLIKASI CORELDRAW

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

Transkripsi:

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN BAGI ANAK AUTIS MELALUI MEDIA GAMBAR Oleh : Rido Guspinal 95900/2009 ABSTRACT This research is in the background by the background issues that appear in the field, the third class X autistic children in special schools sparkle Tarusan who have difficulty in understanding the content of reading simple sentences. This is evident from the beginning of the child's ability to understand the content of reading simple sentences children have difficulty on tests that researchers provide. children may not be able to answer all the tests with benar.penelitian aims to improve the ability of autistic children to understand the content of reading simple sentences through media images. Image Media is a visual medium that can be used with ease in learning activities. Research methodology that researchers use a single subject research studies using AB designs. That is the design of a study comparing the ability to understand the content of a simple sentence reading in children with autism X between the baseline condition and the intervention condition. Kata Kunci: Media Gambar; Peningkatan Hasil Belajar: Membaca Pemahaman Anak Autis. Pendahuluan Penelitian ini dilatarbelakangi oleh temuan penulis terhadap kemampuan anak autis dalam membaca pemahaman, peneliti melihat empat orang anak dalam kelas III SLB Binar Tarusan. Pada saat itu di klas III ini anak-anak ini sedang mempelajari mata pelajaran Bahasa Indonesia yang materinya tentang membaca, dan peneliti terfokus kepada seorang anak yang tidak dapat menjawab pertanyaan dari gurunya tentang isi bacaan yang dia baca, padahal anak yang lain sudah dapat menjawab pertanyaan dari gurunya tesebut, dan peneliti juga melihat anak ini dalam menulis, peneliti tidak menemukan kesulitan yang di alami anak ini dalam menulis. Peneliti juga mengamati anak ini mempelajari mata pelajaran matematika, anak ini tidak ada mengalami kesulitan. Peneliti malakukan wawancara dengan guru kelas dan kepala sekolah SLB ini, menurut keteranagan guru kelas dan kepala sekolah SLB anak ini pada saat umur 5 tahun pernah dibawa oleh orang tuanya ke dokter anak, dan disini lah orang tuanya mengetahui kelainan yang di miliki oleh anaknya. Peneliti mendapat informasi tentang anak ini bahwa anak ini autis. Peneliti melanjutkan pengamatan kepada anak dengan mengamati karakter anak tersebut, menurut 208

Abdul Hadis. (2006:46). bahwa Autistik adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut komunikasi, interaksi sosial, dan aktifitas imajinasi dan Anak Autistik ialah anak yang mempunyai masalah atau gangguan dalam bidang komunikasi, interaksi sosial, gangguan sensoris, pola bermain, perilaku dan emosi. Kemudian peneliti melakukan asesmen terhadap anak ini. Berdasarkan dari hasil asesmen yang telah peneliti lakukan, anak ini memang belum bisa memahami isi bacaan yang dia baca. Kenyataan itu terlihat ketika peneliti mencoba menguji anak dengan menyuruh anak membaca sebuah kalimat sederhana seprti ibu pergi ke pasar, anak dapat membaca bacaan yang peneliti berikan dengan jelas, lalu peneliti memberikan sebuah pertanyaan kepada anak mengenai bacaan kalimat sederhana tadi, pertanyaannya berbunyi kemana ibu pergi?, akan tetapi anak tidak dapat menjawab pertanyaan yang peneliti berikan. Anak autis ini cuma berekspresi diam menunduk, memalingkan wajahnya, dan berteriak. Ketika anak terlihat sudah merasa bosan, peneliti mengajak anak untuk melihat gambar-gambar di sebuah buku bacaan. Dan terlihat dengan jelas kalau anak ini tertarik melihat gambar-gambar yang ada pada buku bacaan yang peneliti perlihatkan kepada anak. Dari ketertarikan anak autis ini terhadap gambar-gambar yang ada pada buku bacaan yang peneliti perlihatkan, maka peneliti mengadakan penelitian untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman anak autis melalui media gambar. Membaca pemahaman menurut Abdul Razak (2009:9) adalah kesanggupan pembaca menyebutkan kembali isi bacaan argumentasi, ekspositori, atau bacaan deskripsi tentang suatu topik tertentu. Sedangkan media gambar Menurut Hamalik (1994) pengertian media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual kedalam bentuk dua dimensi sebagai curahan atau fikiran yang bermacam-macam seperti lukisan, potret, slide, film, strip dan proyektor. Metode Penelitian Menurut Sunanto (200:21) Single Subject Research merupakan penelitian dengan subjek tunggal yang prosedur penelitiannya menggunakan desain eksperimen untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap perubahan tingkah laku. Data di analisis dengan menggunakan teknik analisis visual grafik (Visual Analisis of Grafic Data), yaitu dengan cara memplotkan data-data ke dalam grafik. Kemudian data tersebut di analisis berdasarkan komponenkomponen pada setiap phase Baseline (A) dan Intervensi (B). 209

Hasil Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman bagi anak autis melalui media gambar. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Single Subject Research (SSR). Metode ini menggunakan desain A-B, kemudian data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis visual data grafik (Visual Analisis of Grafik Data). Data dalam kondisi Baseline (A) yaitu data yang diperoleh sebelum diberikan perlakuan dan data pada kondisi Intervensi (B) yaitu data yang diperoleh setelah diberikan perlakuan. Kemudian data tersebut dianalisis dengan membandingkan data dari kondisi (A) dan (B). Pengamatan dilakukan pada seorang anak autis X yaitu tentang kemampuan membaca pemahaman melalui media gambar. Adapun data yang di peroleh dari hasil penelitian ini dapat dilihat sebagai berikut: 1. Kondisi baseline (Sebelum diberi perlakuan) Data pada kondisi ini diperoleh melalui pengamatan terhadap kemampuan anak memahami isi bacaan kalimat sederhana sebelum diberikan intervensi dan pengamatan pada kondisi ini dilakukan sebanyak 6 (enam) kali pertemuan, adapun data hasil tes yang diperoleh dapat dilihat pada grafik 1 di bawah ini : Persentase kemampuan anak memahami bacaan sederhana 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Baseline Grafik 1. Kondisi Baseline Pertemuan/Hari (A) Kemampuan Pengamatan Anak memahami isi bacaan kalimat sederhana 2. Kondisi Intervensi (setelah diberi perlakuan) 44 I II III IV V VI Pada kondisi Intervensi peneliti memberikan perlakuan pada anak dengan menggunakan media gambar. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak 210

dalam memahami isi bacaan kalimat sederhana. Perlakuan ini diberikan secara berulang-ulang, sehingga anak mampu memahami isi bacaan kalimat sederhana dengan benar. untuk setiap pertemuan dengan waktu 60 menit. Data pada kondisi Intervensi (B) dikumpulkan sebanyak 10 kali pertemuan dan pengambilan data dilakukan setiap kali pertemuan. Dapat dilihat pada grafik 2. dibawah ini: Persentase kemampuan anak memahami bacaan sederhana 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Intervensi VII VIII IX X XI XII XIII XIV Pertemuan/ Hari Pengamatan Grafik 2. Kondisi Intervensi (B) Kemampuan Anak Dalam Memahami isi bacaan kalimat sederhana Analisis data Langkah selanjutnya adalah menganalisis data grafik dan menentukan komponenkomponen yang terdapat pada kondisi baseline dan Intervensi. 1. Analisis Dalam Kondisi Kondisi yang akan dianalisis yaitu baseline (A) dan kondisi Intervensi (B). komponen analisis dalam kondisi adalah : Tabel 1. Rangkuman Hasil Visual Dalam Kondisi kemampuan anak memahami kalimat sederhana Kondisi A / 1 B / 2 a) Panjang kondisi 6 8 b) Estimate kecendrungan arah (-) (+) 211

c) Kecendrungan stabilitas Tidak stabil Tidak stabil d) Jejak data (-) (+) e) Level stabilitas rentang Tidak stabil (33 33) Tidak stabil (40 86) f) Level perubahan 33 33 (0) 86 40 (+46) Menentukan panjang kondisi Panjang kondisi adalah lamanya pertemuan yang dilakukan pada masing-masing kondisi (kondisi A dan kondisi B). Pada kondisi A Pertemuan dilakukan sebanyak 6 (enam) kali pertemuan. Pada kondisi B pertemuan dilakukan sebanyak 10 (sepuluh) kali pertemuan. Panjang kondisi merupakan jumlah titik data yang terdapat pada masing-masing kondisi. Pada kondisi A jumlah titik datanya 6 (enam) sedangkan pada kondisi B titik datanya 10 (sepuluh). Berdasarkan penjelasan mengenai gambaran data panjang kondisi pada kondisi Baseline dan Intervensi dapat dilihat pemaparan pada table 1 dibawah ini : Tabel 2. Panjang Kondisi Baseline dan Intervensi Kondisi A B Panjang Kondisi 6 10 Untuk lebih jelas lagi, data panjang kondisi pada tabel di atas dapat dilihat pada grafik 3 di bawah ini: 212

Persentase kemampuan anak memahami bacaan 100% 90% 80% 70% Baseline Intervensi Tabel 6 Panjang Kondisi Baseline dan Intervensi Kondisi A B Panjang Kondisi 6 10 60% 50% 40% 30% Untuk lebih jelas lagi, data panjang kondisi pada tabel di atas dapat dilihat pada grafik di bawah ini: 20% 10% 0% I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII XIII XIV Pertemuan/ Hari Pengamatan Grafik 3. Panjang kondisi (A) dan panjang kondisi (B) kemampuan anak memahami isi bacaan kalimat sedrhana Ket: = titik data = garis pemisah kondisi 2. Analisis Antar Kondisi Adapun komponen analisis antar kondisi Baseline (A) dan intervensi (B) untuk meningkatkan kemampuan memahami isi kalimat sederhana melalui media gambar adalah. Tabel 3. Rangkuman Hasil Analisis Antar Kondisi Kemampuan Anak Dalam Memahami Isi Bacaan Kalimat Sederhana Melalui Medi Gambar Kondisi B1 / A1 (2:1) a) Jumlah variabel yang berubah 1 b) Perubahan arah kecenderungan dan efeknya (+) (+) Positif c) Perubahan dalam stabilitas Variabel ke variabel (Tidak stabil ke tidak stabil) d) Perubahan level 33-26=7 e) Persentase overlap 0 % Pembahasan Dilihat dari jenisnya media gambar termasuk salah satu contoh alat peraga yang praktis. Jadi dapat dipahami bahwa media gambar merupakan salah satu contoh alat peraga yang bisa dioperasikan dengan mudah yang penggunaannya bertujuan untuk memahami isi 213

dari kalimat sedrhana. Media yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar, hendaknya disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak. Dalam menanamkan suatu konsep pemahaman isi kalimat sederhana kepada anak autis, keragaman media atau alat menjadi sangat penting keberadaannya. Sebab autis mudah terganggu ke fokusannya oleh adanya berubahan-berubahan baik atau perubahan bentuk, posisi, ukuran dan warna. Sejalan dengan pendapat di atas bahwa fungsi media gambar dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan anak autis dalam memahami isi bacaan kalimat sederhana. Hasil penelitian pertama yaitu kemampuan anak dalam memahami isi bacaan kalimat sederhana. Pada kondisi A kemampuan anak sedikit menurun kemudian menaik hingga data anak stabil. Pada kondisi B membuktikan bahwa setelah pemberian Intervensi melalui media media gamabar, ternyata kemampuan anak memahami isi bacaan kalimat sederhana cendrung meningkat. Berdasarkan data di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum diberikan media gambar, kemampuan anak dalam memahami isi bacaan kalimat sederhana sangat rendah. Namun setelah diberikan Intervensi dengan menggunakan media gambar, kemampuan anak dalam memahami isi bacaan kalimat sederhana menjadi meningkat. Maka dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan kalimat sederhana bagi anak autis. Hal ini menunjukkan bahwa meningkatkan kemampuan memahami isi bacaan kalimat sederhana bagi anak autis kelas III di SLB Binar Koto XI Tarusan dapat ditingkatkan dengan media gambar. Maka dapat dinyatakan bahwa (Ha) diterima dan (Ho) ditolak. Hasil penelitian ini dapat di pertanggung jawabkan karena kesimpulan diperoleh dari perhitungan angka-angka statistik yang diolah secara cermat, namun demikian hasil penelitian ini tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan yang disebabkan keterbatasan peneliti. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada Bab IV, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa media Gambar dapat meningkatkan kemampuan pemahaman isi bacaan kalimat sederhana bagi anak Autis Kelas III di SLB Binar Tarusan Kec. Koto XI Tarusan. Media Gambar yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan pemahaman isi bacaan kalimat sederhana pada penelitian ini adalah suatu media yang merupakan salah satu 214

contoh alat peraga yang praktis dan mudah untuk di gunakan yang penggunaanya bertujuan untuk menanamkan konsep pemahaman isi bacaan kalimat sederhana. Setelah memperhatikan temuan peneliti yang diperoleh dari kesimpulan yang telah dikemukakan, maka ada beberapa saran yang dapat disampaikan melalui penelitian ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi peneliti agar dapat mengembangkan hasil penelitian dengan menggunakan media Gambar untuk anak Autis, bukan saja di tempat penelitian tetapi bisa juga digunakan dimana peneliti melakukan pengajaran. 2. Bagi Kepala Sekolah Peneliti menyarankan kepada kepala sekolah menjadikan hasil penelitian ini sebagai acuan untuk pengembangan pelajaran bahasa indonesia di sekolah. 3. Bagi Guru a. Dalam menghadapi anak Autis sebaiknya guru harus lebih meningkatkan kesabaran dan pelajaran yang diberikan kepada anak harus diberikan secara berulang-ulang. b. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, agar lebih memperhatikan dan berupaya meningkatkan motivasi dalam belajar maupun dalam kegiatan lainnya pada anak dengan cara memberikan penguatan positif dan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. 4. Bagi peneliti selanjutnya peneliti berharap untuk dapat lebih kreatif adalam menyajikan penggunaan media Ganbar agar anak lebih termotivasi. BUKU RUJUKAN Abdul Hadis. 2006. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Autistik. Bandung: Alfabeta. Razak, Abdul. 2005. Membaca Pemahaman teori Dan Aplikasi Pengajaran. Pekanbaru : Autobiografi. Sunanto, Juang. 2005. Pengantar Peneletian dengan Subjek Tunggal. University of Tsukuba. 215