HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Menurut data statistik yang dikeluarkan World Health Organization. (WHO) sebagai badan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani

Kata Kunci: Pengetahuan Mahasiswi, Persalinan, Hypnobirthing

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU TENTANG HYPNOBIRTHING DALAM MENGURANGI NYERI PERSALINAN

THE RELATIONSHIP OF WORK, TRAINING AND SOURCES OF INFORMATION WITH KNOWLEDGE Of MIDWIVES ABOUT HYPNOBIRTHING IN MASS HEALTH CENTER OF BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. karena disertai nyeri berat, bahkan terkadang menimbulkan kondisi fisik dan mental yang

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

PENGARUH HYPNOBIRTHING TERHADAP TINGKAT NYERI DAN KEMAJUAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI BPM KOTA CIMAHI

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN TINGKAT KECEMASAN DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI POLI KIA PUSKESMAS TUMINTING

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH HIPNOSIS PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA TERHADAP APGAR SKOR BAYI BARU LAHIR DI BPM NY. M DESA TARUB KEC.TAWANGHARJO - GROBOGAN

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN TABANAN

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG SENAM HAMIL DENGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DI KLINIK PRATAMA BUDI LUHUR KABUPATEN KUDUS ARTIKEL

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia lebih dari ibu meninggal setiap tahun saat hamil atau bersalin. Di

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

KESIAPAN PSIKOLOGIS IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM PERSIAPAN PERSALINAN PASCA RELAKSASI HYPNOBIRTHING

Devita Zakirman Stikes Jend. A. Yani Cimahi

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HJ. MARIA OLFAH, SST BANJARMASIN ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD dr. H. MOCH. ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2015 ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Darmayanti Wulandatika. Program Studi D3 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PERSALINAN PRETERM DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM MEURAXA KOTA BANDA ACEH TAHUN 2012

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS PLERET BANTUL TAHUN

Muhammadiyah Semarang ABSTRAK ABSTRACT

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG INISIASI MENYUSU DINI (IMD) KARYA TULIS ILMIAH

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Proses Persalinan dengan Tingkat Kecemasan Menghadapi Persalinan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG MASASE FUNDUS UTERI TERHADAP PENGETAHUAN DAN INVOLUSI UTERUS PADA IBU POSTPARTUM DI RUMAH SAKIT ISLAM SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan yang sehat dan kondisi fisik yang aman dan keadaan emosi

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

PERSEPSI IBU HAMIL TRIMESTER III TENTANG DUKUNGAN SUAMI MENJELANG PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS KRETEK

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

PENGARUH METODE AKUPRESUR TERHADAP INTENSITAS KONTRAKSI PADA IBU BERSALIN KALA I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS) NY.H DESA KRAMAT KABUPATEN TEGAL

PENGARUH KELAS HYPNOBIRTHING TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KELANCARAN PROSES PERSALINAN DI BPS MUKSININ

Universitas Muhammadiyah Semarang.

**) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Jl Nakula I N Semarang ABSTRACT

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

Eskalila Suryati 1 ; Asfriyati 2 ; Maya Fitria 2 ABSTRACT

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TERHADAP DUKUNGAN BIDAN DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KERJA PUSKESMAS DANUREJAN I YOGYAKARTA

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN AKTIVITAS SEKSUAL IBU MENYUSUI PRIMIPARA DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

kelahiran hidup. Di Yogyakarta pada

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TERHADAP KEPATUHAN PELAYANAN RUJUKAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DENGAN KASUS PREEKLAMSPAI BERAT DAN EKLAMPSIA

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

PENDAHULUAN Kehamilan merupakan proses alamiah yang akan dialami oleh setiap wanita. Lama kehamilan sampai aterm adalah 280 sampai 300 hari atau 39

BAB I PENDAHULUAN. senantiasa menjadi indikator keberhasilan pembangunan pada sektor

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Nifas Tentang Perawatan Payudara dengan Motivasi Menyusui di RSUD Datu Sanggul Rantau Tahun 2012

Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku Seksual Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Sekaran Semarang. Manuscript

SKRIPSI HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN BBL DI BPS MEI SUWARSONO KLEDOKAN TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III DENGAN MOTIVASI IBU MELAKUKAN ANTENATAL CARE DI BPS SARWO INDAH BOYOLALI

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PERBEDAAN TINGKAT KECEMASAN IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III

HUBUNGAN ANTARA PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

Rahmawati, Murwati, Henik Istikhomah Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Kebidanan

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP KEPATUHAN PERIKSA KEHAMILAN DI PUSKESMAS 1 TOROH KABUPATEN GROBOGAN

HUBUNGAN SUMBER INFORMASI DAN SIKAP TENTANG SADARI PADA REMAJA PUTRI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANC DI KLINIK DINA BROMO UJUNG LINGKUNGAN XX MEDAN TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

ANALISIS TINGKAT KECEMASAN IBU KEHAMILAN PERTAMA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

HUBUNGAN STATUS PEKERJAANDENGAN PEMANFAATAN BUKU KIA WILAYAH KERJA PUSKESMAS BINTUHAN KABUPATEN KAUR. Oleh:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

Transkripsi:

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG HYPNOBIRTHING DENGAN SIKAP IBU HAMIL TERHADAP TERAPI HYPNOBIRTHING DI BPM Ny. MUL AGUS GROBOGAN THE CORRELATION BETWEEN PREGNANT WOMEN KNOWLEDGE WITH PREGNANT WOMEN ATTITUDE TO HYPNOBIRTHING TREATMENT IN BPM NY. MUL AGUS GROBOGAN Romadhomah 1), Trixie Salawati 2), Indri Astuti Purwanti 3) 1)3) Program Studi D-III Kebidanan Universitas Muhammadiyah Semarang 2) Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang Email: bidan@unimus.ac.id ABSTRAK Latar belakang : Hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tegang dan panik sebelum, selama dan setelah persalinan. Fenomena yang terjadi adalah rendahnya pengetahuan ibu tentang metode hipnosis pada ibu hamil dan bersalin. Hal ini berdampak pada sikap ibu yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam melakukan metode hipnosis pada kehamilan. Sikap dapat digunakan untuk memprediksikan tingkah laku apa yang mungkin terjadi. Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Ny. Mul Agus Grobogan menunjukkan sebagian besar ibu hamil mengetahui adanya hypnobirthing di Bidan Ny. Mul Agus. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing di BPM. Ny. Mul Agus di Grobogan. Metode : Jenis penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian yaitu ibu hamil yang belum pernah mengikuti terapi hypnobirthing sebanyak 38 ibu. Sampel sebanyak 35 ibu dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan, sedangkan variabel terikat adalah sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing. Analisa data menggunakan chi-square. Hasil : menunjukkan tingkat pengetahuan tentang hypnobirthing dalam kategori cukup (37,1%) lebih besar daripada kategori baik dan kurang. Sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing sebagian besar sikap negatif (54,3%). Simpulan : ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing di BPM. Ny. Mul Agus di Grobogan. Kata kunci: Pengetahuan, sikap terhadap terapi hypnobirthing ABSTRACT Background : Hypnobirthing is a combination of natural childbirth with hypnosis to build positive perceptions and self-confidence and reduce fear, anxiety, tension and panic before, during and after childbirth. The phenomenon shows that the mother's lack of knowledge about the methods of hypnosis during pregnancy and childbirt. It affects maternal attitude which will affect the mother's behavior in performing the method of hypnosis in pregnancy. Propose : This research aims to determine the correlation between pregnant women knowledge about hypnobirthing with pregnant women attitude toward hypnobirthing therapy in Ny. Mul Agus Grobogan. Method : The study is analytic with cross sectional approach with purposive sampling technique. Data analysis is using chi-square. Result : The research result shows that knowledge of hypnobirthing in midle category is more than in high and low knowledge. Pregnant women attitude toward hypnobirthing therapy is largely negative (54,3%). Conclusion : There is correlation between pregnant women knowledge about hypnobirthing with pregnant women attitude toward hypnobirthing therapy. Keywords: Knowledge, attitudes toward hypnobirthing therapy http://jurnal.unimus.ac.id

PENDAHULUAN Data statistik yang dikeluarkan World Health Organization (WHO) menunjukkan Angka Kematian Ibu (AKI) dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 586.000 jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 200 8 menerangkan AKI Indonesia sebesar 307/100.000 kelahiran hidup, mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 228/100.000 kelahiran hidup. AKI di Provinsi Jawa Tengah untuk tahun 2008 sebesar 114,42/100.000 kelahiran hidup, pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 117,02/100.000 kelahiran hidup dan pada tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 104,97/100.000 kelahiran hidup. Kabupaten Grobogan menempati urutan kesepuluh dari 35 Provinsi di Jawa Tengah tahun 2009 dengan AKI sebanyak 18/100.000 kelahiran hidup. Target Millenium Development Goal s (MDG s) pada tahun 2015 yaitu 102 per 100.000 kelahiran hidup, tetapi sampai tahun 2010 hal tersebut belum terpenuhi karena AKI di Indonesia masih tinggi (Dinkes RI, 2010). Kematian ibu diwarnai oleh hal-hal nonteknis yang masuk kategori penyebab mendasar, seperti taraf pengetahuan, sikap, dan perilaku ibu hamil yang masih rendah (Prawirohardjo, 2002). Kehamilan merupakan peristiwa dan pengalaman penting dalam kehidupan seorang wanita. Namun, sebagaimana tahap transisi lain dalam fase kehidupan, peristiwa itu dapat pula menimbulkan stres, sehingga respon yang terjadi dapat berupa kebahagiaan maupun sebaliknya, seperti kecemasan dan juga kekecewaan (Pusdiknakes, 2003). Metode hipnosis yang dapat dilakukan mulai masa kehamilan dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan dan ketakutan. Dasar dari metode ini sebenarnya sudah dikenal dalam salah satu management nyeri nonfarmakologi yang dikenal sebagai imajinasi terbimbing yang dikembangkan dengan berbagai teknik salah satunya adalah hipnosis. Teknik hipnosis dapat membantu merilekkan otot-otot sehingga ibu terhindar dari kecemasan dan dapat membantu ibu lebih tenang dalam menghadapi persalinan. Teknik hipnosis merupakan salah satu cara yang dapat di aplikasikan oleh ibu hamil untuk memperoleh ketenangan saat menghadapi kehamilan dan persalinan (Bramantyo, 2003). Persalinan dengan metode hipnosis dalam kehamilan dan persalinan disebut hypnobirthing. Hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hipnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan, tegang dan panik sebelum, selama dan setelah persalinan. Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan. Fenomena yang terjadi adalah rendahnya pengetahuan ibu tentang metode hipnosis pada ibu hamil dan bersalin. Hal ini berdampak pada sikap ibu yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam melakukan metode hipnosis pada kehamilan. Status kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah sikap seseorang itu merespon suatu penyakit. Sikap dapat digunakan untuk memprediksikan tingkah laku apa yang mungkin terjadi. Dengan demikian sikap dapat diposisikan sebagai suatu predisposisi tingkah laku yang akan tampak aktual apabila kesempatan untuk menyatakan terbuka luas (Azwar, 2005). Hasil penelitian Marfu ah tahun 2010 tentang perbedaan intensitas nyeri pada 30 ibu primipara menunjukkan ibu yang dilakukan hypnoterapy dalam persalinan normal mengalami nyeri berat 40%, nyeri sedang 53,3%, nyeri ringan 6,7% sedangkan yang tidak diberi hypnoterapy mengalami nyeri berat 66,7%, nyeri sedang 30%, nyeri ringan 3,3%.

Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan di Bidan Praktek Mandiri (BPM) Ny. Mul Agus Desa Tarub Kec. Tawangharjo- Grobogan menerangkan sebagian besar ibu hamil mengetahui adanya hypnobirthing di Bidan Ny. Mul Agus. Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti lebih jauh tentang Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing di BPM. Ny. Mul Agus Grobogan. Sistematika penulisan penelitian ini meliputi pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan serta simpulan. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi adalah ibu hamil trimester I dan II di BPM Ny. Mul Agus sebanyak 38 ibu hamil dan belum pernah mengikuti terapi hypnobirthing. Sampel sebanyak 35 ibu hamil dengan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Instrumen penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan sebanyak 20 pernyataan dan sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing sebanyak 20 pernyataan. Analisis data bivariat, analisis data yang digunakan adalah chi-square dengan taraf signifikan sebesar 0,05. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing di BPM Ny. Mul Agus Grobogan Tahun 2012 Pengetahuan Frekuensi Persentase Baik Cukup Kurang 10 13 12 28,6 37,1 34,3 Jumlah 35 100 Menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang hypnobirthing dalam kategori cukup lebih banyak ( 37,1%) daripada kategori lainnya. Jawaban responden terhadap item pertanyaan menunjukkan bahwa 80,0% responden telah mengerti bahwa hipnosis adalah memasukkan pikiran positif ke diri ibu dengan membayangkan dan mengucapkan hal positif dan menyenangkan. Sebanyak 74,3% responden telah mengerti bahwa hipnosis bisa dilakukan kapan saja. Sebanyak 77,1% responden telah mengerti bahwa dengan hipnosis, ibu hamil menjadi tidak takut menghadapi kelahiran bayinya dan sebanyak 74,3% responden mengerti bahwa ikatan batin antara ibu dan suami akan lebih kuat. Hasil penelitian masih ditemukan responden yang mempunyai pengetahuan kurang tentang hypnobirthing. Hal ini ditunjukkan oleh responden yang tidak tahu bahwa ibu hamil dapat tertidur saat terapi hipnosis sebanyak 60%. Sementara itu, sebanyak 71,4% responden tidak tahu bahwa hipnosis bisa dilakukan sendiri di rumah. Sebanyak 68,6% tidak tahu bahwa hipnosis bisa membantu ibu mengurangi nyeri saat melahirkan. Sebanyak 68,6% responden tidak tahu bahwa terapi hipnosis bermanfaat bagi suami yang mendampingi ibu hamil. Rendahnya pengetahuan responden dipengaruhi oleh pendidikan responden. Tabel 2 menunjukkan pendidikan responden tingkat dasar (SD dan SMP), menengah (SMA) maupun tinggi (PT). Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu di BPM Ny. Mul Agus Grobogan Tahun 2012 Pendidikan Frekuensi Persentase SD SMP SMA PT 2 13 16 4 5,4 37,1 45,1 11,4 Jumlah 35 100 Jumlah responden dengan tingkat pendidikan tinggi (11,4%) jauh lebih sedikit daripada responden dengan tingkat pendidikan menengah (45,1%) dan tingkat pendidikan dasar (42,5%). Responden dengan tingkat pendidikan tinggi akan lebih mudah menerima informasi dan lebih mudah menalar dibandingkan responden dengan tingkat pendidikan menengah dan dasar.

Hal ini sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) bahwa tingkat pendidikan merupakan salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pengetahuan seseorang. Jika seseorang memiliki tingkat pendidikan tinggi, orang tersebut cenderung lebih mudah menerima informasi baru. Sebaliknya, jika seseorang mempunyai tingkat pendidikan dasar, orang tersebut cenderung sulit menerima informasi baru. Pengetahuan seseorang yang didapat dari proses belajar selain diperoleh dari hasil penggunaan indra yang mempunyai nilai sendiri. Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal dari berbagai media masa media elektronk, buku petunjuk kesehatan, media poster, kerabat dekat dan sebagainya. Pengetahuan responden yang kurang tentang hypnobirthing juga disebabkan hipnosis merupakan terapi yang baru diterapkan kepada ibu hamil, sehingga sebagian besar ibu hamil belum mendapatkan informasi tentang hypnobirthing. Di BPM. Ny. Mul Agus di Grobogan pada saat melakukan kunjungan ANC tidak diberikan penyuluhan tentang terapi hypnobirthing. Terapi hypnobirthing hanya diberikan pada ibu hamil trimester III dan yang sudah mengikuti senam hamil. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Mongan (2007) ba hwa hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam, pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksasi alami tubu h). Teknik ini memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Khasanah (2011) di BPS Nawangsih, S.SiT Semarang Utara bahwa sebagian besar pengetahuan ibu tentang senam hamil cukup sebanyak 29 orang (69,0%). Hal ini dikarenakan responden dengan tingkat pendidikan menengah akan mampu menyerap informasi yang datang dalam hal hamil jika dibanding dengan responden yang mempunyai pendidikan dasar. Hasil penelitian sikap menunjukkan sebagian besar responden mempunyai sikap negatif (54,3%). Jawaban responden terhadap item pertanyaan sikap menunjukkan sebanyak 42,9% responden sangat setuju bahwa dengan rutin latihan hipnosis proses kelahiran bayi menjadi lama. Sebanyak 48,6% responden tidak setuju bahwa dengan terapi hipnosis bayi akan terhindar dari lilitan tali pusat. Sebanyak 48,6% responden sangat tidak setuju bahwa terapi hipnosis membuat suami menjadi lebih tenang saat mendampingi proses melahirkan dan sebanyak 45,7% responden sangat setuju bahwa dengan terapi hipnosis pertumbuhan anak dalam kandungan menjadi lambat. Adapun responden yang mempunyai sikap positif terhadap terapi hypnobirthing, sebanyak 51,4% responden tidak setuju bahwa dengan terapi hipnosis selama hamil akan membuat trauma persalinan. Sebanyak 42,9% responden sangat setuju bahwa hipnosis akan membuat persalinan aman dan lancar. Sebanyak 42,9% responden tidak setuju bahwa terapi hipnosis membuat ikatan batin antara ibu dan bayi menjadi lemah. Tabel 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan sikap terhadap terapi hypnobirthing di BPM Ny. Mul Agus Grobogan Tahun 2012 Sikap Frekuensi Persentase Negatif Positif 19 16 54,3 45,7 Jumlah 35 100 Sikap yang ibu rasakan belum sesuai dengan teori Aprilia (2010) yang menyebutkan bahwa teknik hipnosis dapat membuat pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta, selain itu suami merasa lebih tenang dalam menghadapi proses kelahiran, dan hubungan suami istri menjadi lebih hangat. Teknik hipnosis merupakan salah satu cara yang dapat di aplikasikan oleh ibu hamil untuk

memperoleh ketenangan saat menghadapi kehamilan dan persalinan. Hasil analisa peneliti adalah sikap yang negatif pada responden disebabkan ibu belum mengetahui tentang pengertian dan manfaat hypnobirthing. Ibu belum merasakan manfaat hypnobirthing secara langsung sehingga muncul sikap yang negatif terhadap hypnobirthing. Sikap negatif yang muncul juga dikarenakan belum adanya sosialisasi dari bidan setempat untuk memberikan informasi tentang tujuan hypnobirthing. Hal ini sesuai dengan penjelasan Azwar (2009) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi sikap adalah pengalaman pribadi. Apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial. Seseorang yang mempunyai pengalaman menyenangkan dengan hypnobirthing maka akan mempunyai sikap positif terhadap terapi hypnobirthing. Tabel 4 menunjukkan hubungan pengetahuan ibu hamil dengan sikap ibu terhadap terapi hypnobirthing. Responden yang mempunyai sikap positif ternyata mempunyai tingkat pengetahuan baik tentang hypnobirthing (90%) sedangkan responden yang mempunyai sikap negative ternyata mempunyai tingkat pengetahuan kurang (83,3%). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa nilai p value adalah 0,002. Nilai ini lebih rendah dari taraf signifikan. Hal ini berarti ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing di BPM. Ny. Mul Agus di Grobogan. Tabel 4 Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing di BPM. Ny. Mul Agus di Grobogan Tahun 2012 Penget Sikap Ttl % X 2 P Positif Negatif value f % f % Baik 9 90,0 1 10,0 10 100 12,26 0,002 Cukup Kurang 5 2 38,5 16,7 8 10 61,5 83,3 13 12 100 100 Jumlah 16 45,7 19 54,3 35 100 Ibu yang mempunyai pengetahuan kurang tentang hypnobirthing menyebabkan ibu tidak mengerti tentang manfaat dan tujuan hypnobirthing. Hal ini dapat menyebabkan munculnya sikap yang negatif terhadap hypnobirthing. Rendahnya pengetahuan ibu tentang metode hipnosis pada ibu hamil dan bersalin berdampak pada sikap ibu yang kemudian akan berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam melakukan metode hipnosis pada kehamilan. SIMPULAN 1. Pengetahuan responden tentang hypnobirthing dalam kategori cukup (37,1%) lebih banyak daripada kategori baik dan kurang. 2. Sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing sebagian besar sikap negatif (54,3%). 3. Ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang hypnobirthing dengan sikap ibu hamil terhadap terapi hypnobirthing di BPM. Ny. Mul Agus di Grobogan (Pvalue = 0,002). DAFTAR PUSTAKA Adiyanto, Lelik. 2010. Smartbirthing. Semarang : Universitas Diponegoro. Andriana. 2011. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Astuti, Dwi. 2011. Pengaruh Hipnosis Terhadap Intensitas Nyeri Kala Pada Persalinan Normal Ibu Multipara Di BPS M dan N Grobogan. Semarang : KTI 2011. Aprillia, Yesie. 2010. Hipnostetri Rileks, Nyaman, dan Aman saat Hamil dan Melahirkan. Jakarta : Gagas Media. Ayude, 2009. Angka Kematian Ibu. http : // Santi. Blogspot.co.id Diakses 29 April 2012.

Azwar, S. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budiarto. 2002. Biostatistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : EGC. Bobak, Irene. 2005. Essential Of Maternity Nursing. Edisi 4. Jakarta : EGC. Bramantyo. 2003. Melahirkan tanpa rasa sakit dan nyeri. Jakarta : Rineka Swara. Cunningham, F G,. 2006. Obstetri Williams Volume I. Jakarta: EGC. Danuatmadja. 2004. Persalinan Normal Tanpa Rasa Nyeri. Jakarta : Puspa Sehat. Dinkes. 2010. Profil Kesehatan Jawa Tengah. Dinas Provinsi Jawa Tengah. Semarang. Hidayat, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Kuswandi, Lany. 2007. Kehamilan dan Persalinan dengan Hypnobirthing. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Khasanah, N.S. 2011. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan motivasi ibu hamil melakukan senam hamil di BPS Nawangsih, S.SiT Semarang Utara. Semarang : KTI 2011. Marfuah, Siti. 2010. Perbedaan Intensitas Nyeri yang Dilakukan Hypnoterapy dan yang Tidak Diberi Hypnoterapi pada Ibu Primipara pada Persalinan Normal. Semarang : KTI 2010.