Suwito 1, Dimas Anton, Gilang Dwi P

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

Perancangan Controlling and Monitoring Penerangan Jalan Umum (PJU) Energi Panel Surya Berbasis Fuzzy Logic Dan Jaringan Internet

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

PERANCANGAN PROTOTIPE MONITORING PARAMETER PARAMETER TRANSFORMATOR DAYA SECARA ONLINE BERBASIS MIKROKONTROLER

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memiliki kemampuan berpikir yang terus berkembang. Seiring

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

BAB IV PENGUJIAN SISTEM DAN ANALISIS HASIL KARAKTERISASI LED

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

INVERTER 15V DC-220V AC BERBASIS TENAGA SURYA UNTUK APLIKASI SINGLE POINT SMART GRID

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

II. TINJAUAN PUSTAKA. banyaknya muatan yang mengalir pada sebuah penghantar dalam waktu satu detik. Dimana : I = Arus listrik dalam satuan ampere (A)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISIS DATA Kalibrasi IDAC sebagai pembangkit tegangan bias

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS RANGKAIAN ELEKTRONIK

BAB III PERANCANGAN ALAT UKUR KECEPATAN PUTAR DENGAN MENGGUNAKAN ROTARY ENDOCER

PERA CA GA PROTOTIPE MO ITORI G PARAMETER PARAMETER TRA SFORMATOR DAYA SECARA O LI E BERBASIS MIKROKO TROLER

Analisis Karakteristik Perangkat Keras Pengubah Frekuensi ke Tegangan untuk Pengukuran Kecepatan MASTS

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

Kata Kunci Metode nilai rata-rata, Irms, Vrms, Daya Nyata, Daya Semu I. PENDAHULUAN

Rancang Bangun Sistem Tracking Panel Surya Berbasis Mikrokontroler Arduino

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

DESAIN SISTEM HIBRID PHOTOVOLTAIC-BATERAI MENGGUNAKAN BI-DIRECTIONAL SWITCH UNTUK CATU DAYA KELISTRIKAN RUMAH TANGGA 900VA, 220 VOLT, 50 HZ

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Asisten: (Heldi Alfiadi/ ) Tanggal Praktikum: ( ) Kata Kunci : Efek Hall, Potensial Hall, Gaya Lorentz

² Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 3 Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

III. METODE PENELITIAN

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

BAB III DESKRIPSI DAN PERENCANAAN RANCANG BANGUN SOLAR TRACKER

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan menjelaskan perancangan alat yang akan penulis buat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Sistem monitoring ph dan suhu air dengan transmisi data. Adi Tomi TE Tugas Akhir Program Studi Elektronika Elektro - ITS

REALISASI SISTEM AKUISISI DATA MENGGUNAKAN ARDUINO ETHERNET SHIELD DAN SOCKET PROGRAMMING BERBASIS IP

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. PERNYATAAN... iii. PRAKATA... iv. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

RANCANG BANGUN PENGAMAN MOTOR INDUKSI 3 FASA TERHADAP UNBALANCE VOLTAGE DAN OVERLOAD DENGAN SISTEM MONITORING

BAB III. Metode Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. bertempat di Laboratorium Elektronika Jurusan Teknik Elektro Universitas

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DEBIT AIR BERBASIS ARDUINO UNO

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

RANCANG BANGUN POWER HARVESTER UNTUK TRANSFER DAYA WIRELESS MENGGUNAKAN ANTENA TV FREKUENSI MHZ

Ultrasonic Level Transmitter Berbasis Mikrokontroler ATmega8

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

RANCANG BANGUN BECAK LISTRIK TENAGA HYBRID DENGAN MENGGUNAKAN KONTROL PI-FUZZY (SUBJUDUL: HARDWARE) Abstrak

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

PEMANFAATAN ENERGI MATAHARI MENGGUNAKAN SOLAR CELL SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENGGERAKKAN KONVEYOR

EMULASI MONITORING PARAMETER KELISTRIKAN GARDU LISTRIK DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG MENGGUNAKAN JARINGAN VPN : SERVER TUGAS AKHIR

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

Prototipe Sistem Monitoring Penggunaan Daya Motor Listrik 3 Fasa Berbasis Java Programing

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III RANCANG BANGUN

Kata Kunci Sistem Hibrida PV-Genset, Sensor Arus, Otomatisasi Pensaklaran, SFC Genset, Zelio Logic Smart Relay.

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB 2 LANDASAN TEORI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

Thermometer digital dengan DST-R8C dan OP-01 sebagai rangkaian pengkondisi

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III METODOLOGI RANCANG BANGUN ALAT

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. software arduino memiliki bahasa pemrograman C.

Gambar 3.1 Susunan perangkat keras sistem steel ball magnetic levitation

RANCANG BANGUN DAN IMPLEMENTASI AUTOMATIC TRANSFER SWITCH (ATS) MENGGUNAKAN ARDUINO UNO DAN RELAI

Sistem Monitoring Pencurian Energi Listrik

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

Pengukuran Pulse Width Modulation sebagai Pengatur Resistansi Sensor Cahaya

internet. Setelah didapatkan materi yang dibutuhkan selanjutnya adalah dilakukan pemahaman materi yang menyeluruh pada materi tersebut.

Monitoring Catu Cadangan 110V DC PMT dengan Menggunakan Media Modem GSM. Surya Mulia Rahman

BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III SISTEM PENGUKURAN ARUS & TEGANGAN AC PADA WATTMETER DIGITAL

SINKRONISASI DAN PENGAMANAN MODUL GENERATOR LAB-TST BERBASIS PLC (HARDWARE) ABSTRAK

Transkripsi:

Sistem Monitoring Charging Station Mobil Listrik berbasis Embedded Web Server Suwito 1, Dimas Anton, Gilang Dwi P Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Indonesia masaji@ee.its.ac.id 1 Abstract Charging station merupakan tempat pengisian energi listrik bagi kendaraan listrik. Sistem charging station yang dimaksud disini dapat berupa Hybrid Power Generation, yang sumber energinya dari listrik jala-jala dan Photovoltaic (PV). Terdapat beberapa proses pengkondisian tegangan dan arus dari sumber menuju bus DC seperti Inverter, MPPT dan DC/DC converter. Dengan prinsip hall effect, sensor tegangan LV 25-P dan sensor arus LA 55-P digunakan untuk mengambil data tegangan dan arus di titik yang perlu di monitoring pada charging station. Sistem monitoring di desain menggunakan mikrokontroller arduino uno sebagai analog digital converter, ethernet shield sebagai modul ethernet untuk transmisi data, dan komputer sebagai database server. Data dari sistem monitoring ini dapat dilihat dan diakses dalam bentuk halaman web dengan mode real time dan data logger. Untuk data logger disajikan dalam bentuk tabel dan grafik 1000 data terakhir, dimana pengiriman data dari mikrokontroller terjadi setiap 10 detik. Hasil akuisisi data memiliki ketilitian 0.72% pada nilai tegangan 259.8 V DC dan 1.09% pada nilai arus 12.9 A DC. Pengukuran tersebut dilakukan pada keadaan yang sengaja dikondisikan dengan skala laboratorium. Keywords Sistem monitoring; Ethernet; Web server; Logger. I. PENDAHULUAN Data Kendaraan listrik khususnya mobil listrik pada beberapa tahun terakhir ini banyak dikembangkan sebagai upaya penghematan bahan bakar fosil. Ketersediaan cadangan fosil tentunya semakin berkurang seiring semakin banyaknya kendaraan konvensional yang digunakan. Dengan kendaraan listrik, maka sumber energinya berasal dari energi listrik yang termasuk dalam kategori energi renewable. Di Indonesiapun banyak pengembang mobil listrik, mulai dari perguruan tinggi hingga pemerintah turut mengembangkan dan merealisasikan mobil listrik. Mobil listrik memerlukan sebuah stasiun pengisian energi listrik layaknya SPBU bagi kendaraan konvensional. SPBU bagi kendaraan listrik disebut dengan charging station. Charging station dapat memiliki hybrid power source yang berarti sumber listriknya berasal lebih dari satu titik, yang paling umum berasal dari solar panel dan PLN, dimana di charging station dilakukan proses pengisian baterai. Dalam proses pengisian baterai perlu adanya monitoring tegangan, arus, maupun daya dari konsumsi charging station tersebut, agar dapat diketahui efisiensi dan kondisi di lapangan dari charging station tersebut oleh teknisi. Manfaat lebih lanjut akan dirasakan ketika charging station menjadi kebutuhan primer di masa depan sebagai stasiun pengisian daya listrik, dimana jumlah mobil listrik akan bertambah, sedangkan pemilik mobil listrik tersebut tidak tahu charging station mana yang masih memiliki kapasitas daya untuk melakukan proses charging. Agar proses monitoring dapat dilakukan dari jarak jauh tanpa harus mendatangi plant, maka diperlukan sebuah sistem monitoring yang bersifat tele-monitoring, dan mudah diakses oleh user. II. URAIAN PENELITIAN A. Sistem monitoring Sensor tegangan dan sensor arus diberi sumber tegangan +- 12 V. Untuk sensor arus, outputnya diinputkan ke rangkaian adder dari Op-Amp agar level tegangan outputnya berada di nilai 2.5 V ketika tidak ada arus yang diukur. Hal ini dilakukan karena arus yang akan diukur memiliki kemungkinan arah yang berubah-ubah (sesuai keadaan objek ukur), sehingga ketika yang diukur arus negatif, maka outputnya akan berkisar antara 0 2,5V, sedangkan jika arus positif yang diukur maka outputnya antara 2.5 5V. Data analog dari hasil pembacaan sensor tegangan dan arus yaitu berupa tegangan output antara 0 5v akan masuk ke pin ADC Arduino. Data analog tersebut diolah dan dirubah nilainya sesuai dengan hasil pengujian dan di linearisasi, kemudian setelah didapat nilai yang mencerminkan nilai intput arus dan tegangan, akan dikirim ke komputer server yang memiliki alamat IP statik pada jaringan yang sama melalui modul ethernet[1]. Hasil penghitungan tersebut masuk ke Database server setiap sepuluh detik dan akan ditampilkan di web secara realtime dan juga dalam bentuk tabel dan grafik 1000 data terakhir. B. Proses data analog ke digital Pengkonversian data analog ke data digital meliputi blok sensor dan mikrokontroller. Sensor tegangan LV 25-P dan sensor arus LA 55-P menggunakan prinsip hall effect. 20

elektron berkumpul pada salah satu tepi. Hal ini membuat perbedaan jumlah elektron diantara tepi, sehingga timbul perbedaan potensial, yang selanjutnya disebut tegangan Hall (VHall). Gambar 1. Diagram blok sistem monitoring. Output dari kedua sensor tersebut berupa arus sebesar 0 50 ma, kemudian diberi resistor secara seri untuk merubahnya menjadi tegangan. Nilai dari resistor dan rangkaian pengukuran dasar telah diinstruksikan pada datasheet sensor masingmasing. Mikrokontroller arduino mengkonversi data analog dari sensor menjadi data digital menggunakan ADC built-in, dengan resolusi 10 bit. Setelah didapat data digitalnya, maka nilai tersebut akan dimasukkan ke dalam persamaan linearisasi sensor yang selanjutnya menghasilkan nilai yang merepresentasikan tegangan dan arus yang sedang diukur. Gambar 2. Ilustrasi cara kerja sistem III. MATERIAL SENSOR A. Hall effect Hall effect ditemukan oleh Dr. Edwin Hall pada tahun 1879 ketika menjalani pendidikan doktor di John Hopkins University Baltimore. Dr. Hall menemukan bahwa ketika medan magnet ditempatkan memotong tegak lurus permukaan datar dari lempengan segi empat emas yang dialiri arus dari salah satu tepi, timbul perbedaan potensial pada tepi yang lain[2]. Perbedaan potensial ini timbul dikarenakan adanya gaya Lorentz, FL = q (V x B), yang berlaku pada muatan yang bergerak menembus medan magnet[3]. Terlihat pada Gambar 2 (a) pada kondisi ideal, jika tidak ada medan magnet, maka tidak ada tegangan pada tepinya. Tetapi jika ada medan magnet seperti ditunjukkan pada Gambar 4 (b), maka arus akan membelok sesuai kaidah Lorentz sehingga menyebabkan Gambar 3. Flow chart keseluruhan sistem dalam mikrokontroller Pada sensor arus dari LEM, LEM merepresentasikan parameter elektrik dari hall effect seperti pada gambar 5. Dengan konfigurasi tersebut, maka tegangan hall dari sensor ini dirumuskan : VH = K / d IC B + VOH (1) Dimana K adalah konstanta Hall dari material konduktor, d adalah ketebalan lempengan konduktor, dan VOH adalah tegangan offset dari generator hall dalam keadaan tanpa adanya medan magnet. Generator hall adalah keseluruhan konfigurasi seperti yang disebutkan diatas, dan untuk K / d IC disebut sensitivitas generator Hall[3]. B. Board sensor Sesuai dengan rangkaian pengukuran dasar pada datasheet, maka sensor LV 25-P dan LA 55-P dirangkai dengan rangkaian pendukung yang sesuai dan diletakkan pada papan pcb yang terpisah, agar mudah dalam proses troubleshooting. Selanjutnya semua hardware yang ada pada blok diagram pada gambar 1 akan dikemas dalam satu tempat sehingga plug and play di plant manapun. 21

Gambar 6. Board sensor tegangan LV 25-P Gambar 4. Prinsip hall effect, (a) tanpa medan magnet, (b) adanya medan magnet[2] Gambar 7. Board sensor arus LA 55-P Gambar 5. Representasi parameter elektrik dari hall effect[3] IV. PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakterisasi sensor tegangan Pengujian terhadap board sensor tegangan LV 25-P untuk mengetahui nilai tegangan output yang diberi tegangan input dari Laboratory DC Power Supply. Hasil yang didapatkan tampak linear, oleh karena itu dilakukan linierisasi dengan orde 1 untuk mendapatkan persamaan tegangan output terhadap tegangan input. Grafik linierisasi ditunjukkan pada gambar 8. Dari hasil linearisasi, didapatkan persamaan : Y = 191.1892*X + 2.0831 (2) B. Karakterisasi sensor arus Pengujian terhadap board sensor arus LA 55-P + summing amplifier untuk mengetahui nilai tegangan output yang diberi arus input dari Laboratory DC Power Supply. Hasil yang didapatkan tampak linear, oleh karena itu dilakukan linierisasi dengan orde 1 untuk mendapatkan persamaan tegangan output terhadap arus input. Grafik linierisasi ditunjukkan pada gambar 9. Dari hasil linearisasi, didapatkan persamaan : Y = 27.8727**X - 70.2394 (3) C. Pengujian pembacaan tegangan dan arus Pada bagian ini, sensor tegangan dan arus yang telah dilinearisasi akan diuji nilai outputnya terhadap nilai input yang sebenarnya. Nilai input didapat dari sumber DC yang berbeda dengan yang digunakan pada proses linearisasi. Gambar 8. Grafik linearisasi sensor tegangan LV 25-P Nilai tegangan dan arus yang akan diinputkan relatif lebih tinggi, dengan tujuan mengetahui keakuratan dari pembacaan sensor. Untuk tegangan, diuji hingga mencapai nilai 259.8 V DC, dan untuk arus, diuji dari range -12.8 A hingga +12.9 A DC. Untuk hasil pengujian tegangan ditunjukkan pada tabel 1 dan grafik pada gambar 10, sedangkan untuk arus ditunjukkan pada tabel 2 dan grafik pada gambar 12. Pada gambar 10, garis biru dan merah berhimpitan karena memiliki perbedaan pembacaan yang kecil. Error dari tiap tiap pembacaan dapat dilihat pada tabel 1. Setiap 5 detik, sampling data analog diambil dan ditampilkan pada LCD 16x2 seperti ditunjukkan pada gambar 11. 22

tampilan realtime monitoringnya. Gambar 10. Grafik pengujian pembacaan tegangan Gambar 9. Grafik linearisasi sensor arus LA 55-P Tabel 1 Data pengujian pembacaan tegangan Multimeter LV 25-P Error (V) (Pembacaan) (%) 10.67 10.387 15.61 14.952 21.91 21.458 30.45 30.021 45.3 45.182 78 78.095 103.9 104.051 141.4 141.918 170.8 171.766 205.1 206.761 231 232.854 254.8 257.048 2.65 4.22 2.1 1.4 0.26 0.12 0.15 0.37 0.57 0.81 0.8 0.88 0.72 259.8 261.683 Pada gambar 12, tampak juga garis biru dan merah berhimpitan karena memiliki perbedaan pembacaan yang kecil. Error dari tiap tiap pembacaan dapat dilihat pada tabel 2. D. Tampilan halaman web real time dan data logger Pada pengujian ini sistem dijalankan secara keseluruhan termasuk router dan database server. Pengujian ini menguji pengiriman data yang telah diproses pada pengujian sebelumnya ke database server dan menguji data tersebut pada Gambar 11. Hasil pembacaan ditampilkan pada LCD 16x2 setiap 5 detik Tabel 2 Data pengujian pembacaan arus Clamp meter LA 55-P Error (A) (Pembacaan) (%) 1.5 1.304 13.0667 2.6 2.513 3.34615 3.7 3.696 0.10811 6.1 6.169 1.131148 8.7 8.872 1.977011 10.5 10.615 1.095238 11.9 12.115 1.806723 12.9 13.054 1.193798-0.9-1.061 17.88889-3 -3.142 4.733333-4.7-4.96 5.531915-6.2-6.446 3.967742-7.8-7.994 2.487179-9.8-10.04 2.44898-10.6-10.79 1.792453-11.9-12.19 2.436975-12.8-12.94 1.09375 23

Gambar 12. Grafik pengujian pembacaan arus Gambar 13. Tampilan real time monitoring. (a) (b) Gambar 14. Tampilan database pada webserver, (a) nilai arus (b) nilai tegangan. JAVA Journal of Electrical and Electronics Engineering Pada database server, data yang disimpan hanya 1000 data terakhir, lengkap dengan tanggal dan jam ketika data tersebut masuk ke database, dan yang ditampikan pada grafik adalah 1000 data terkahir tersebut. Sumbu x grafik merupakan indeks nomor (1-1000), dan sumbu y merupakan besar nilai tegangan atau arus yang terukur. Tampilan halaman web dapat dilihat pada gambar 13 dan gambar 14. Dengan frekuensi upload data dari mikro ke database server setiap 10 detik, dengan kata lain 1000 data terakhir tersebut mewakili 2.8 jam terakhir. Memang untuk datalogger hal ini terbilang sedikit, tetapi parameter keberhasilan record data dari sistem ini telah terpenuhi. V. KESIMPULAN Sistem monitoring yang telah didesain ini telah teruji dapat mengukur tegangan DC hingga 259.8 V dengan error 0.72% dan arus dari -12.8 A hingga 12.9 A dengan error 1.09%. Selama database server terkoneksi satu jaringan dengan modul ethernet berada, maka pengiriman data dari ethernet modul ke server dapat berlangsung, melalui protokol TCP/IP. Jika database server tidak on maka pengecekan nilai yang terukur dapat dilihat pada LCD 16x2. Data yang disimpan pada database server dibatasi hingga 1000 data terakhir. Dengan selang waktu pengiriman data ke database server setiap 10 detik. Tampilan pada web server berupa realtime nilai yang terukur pada saat itu juga, tabel 1000 data terakhir, dan grafik 1000 data terakhir. DAFTAR PUSTAKA [1] M. F. Ramadhani, B. Yuliarto, Nugraha, Design and Fabricationof Real Time Air Quality Monitoring System Based on Web Application, Proceedings of IEEE Instrumentation Control and Automation (ICA), 2013, pp. 270-273. [2] Honeywell Inc, Hall Effect Sensing and Application, Honeywell Manual, November 2014. [3] LEM Components, Isolated Current and Voltage Tranducers, LEM Characteristic Application - Calculation, November 2014. 24