RINGKASAN WANITA DAN PERKAWINAN: KAJIAN SASTRA BANDINGAN TERHADAP NOVEL INGGRIS, AMERIKA DAN INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
WANITA DAN PERKAWINAN: KAJIAN SASTRA BANDINGAN TERHADAP NOVEL INGGRIS, AMERIKA DAN INDONESIA. Abstract

BAB IV KESIMPULAN. publik. Secara lebih khusus, Mansfield Park menceritakan posisi perempuan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Gender merupakan konstruksi sosial mengenai perbedaan peran dan. kesempatan antara laki-laki dan perempuan. Perbedaan peran dan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam masalah kehidupan manusia secara langsung dan sekaligus.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah

BAB IV KESIMPULAN. Perempuan sebagai subjek yang aktif dalam urusan-urusan publik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV KESIMPULAN. Sejarah panjang bangsa Eropa mengenai perburuan penyihir (witch hunt) yang

CITRA WANITA JAWA DALAM NOVEL MIMI LAN MINTUNA KARYA REMY SYLADO (KAJIAN KRITIK SASTRA FEMINIS)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. terjadi sebuah perubahan. Perlawanan budaya merupakan sebuah perjuangan

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu sastra pada hakikatnya selalu berkaitan dengan masyarakat. Sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesetaraan antara kaum pria dan wanita dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi.

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

I. PENDAHULUAN. 2008:8).Sastra sebagai seni kreatif yang menggunakan manusia dan segala macam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Media seni-budaya merupakan tempat yang paling banyak

BAB I PENDAHULUAN. seni. Hal ini disebabkan seni dalam sastra berwujud bacaan atau teks sehingga

BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN. Secara keseluruhan pendapat para tokoh mengenai gundik/selir, penulis secara garis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Citra tokoh..., Vidya Dwina Paramita, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

BUPATI PADANG LAWAS BISMILLAHIRROHMANIRROHIM ASSALAMU ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH WAKIL BUPATI PADANG LAWAS YANG SAYA HORMATI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. menunjukkan sekuen yang dominan mendeskripsikan nilai feminisme. misalnya

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu hasil kebudayaan yang harus dipelajari dan

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN adalah tugas - tugas yang harus dilakukan oleh seseorang dalam masa-masa tertentu sesuai dengan norma-norma masyar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada anak-anak sedini mungkin agar tidak menghambat tugas-tugas perkembangan anak

BAB 5 RINGKASAN. Di Jepang kesusastraan dibagi ke dalam beberapa masa, dan karya sastra dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan dalam bentuk tulisan berdasarkan

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

SAMBUTAN BUPATI BENGKALIS PADA ACARA PEMBUKAAN PELATIHAN PENDIDIKAN POLITIK PEREMPUAN KABUPATEN BENGKALIS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH PEREMPUAN DALAM KUMPULAN CERPEN LELAKI YANG MEMBELAH BULAN KARYA NOVIANA KUSUMAWARDHANI ARTIKEL ILMIAH

UNSUR-UNSUR DALAM CERITA FIKSI

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

DAFTAR ISI ABSTRAK... UCAPAN TERIMA KASIH.. DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL..

BAB I PENDAHULUAN. manusia kedua setelah laki-laki. Tatanan sosial memberi kedudukan perempuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sarana untuk bergaul dan hidup bersama adalah keluarga. Bermula dari keluarga

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sebuah karya sastra yang bermanfaat bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. keyakinan pengarang. Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk hidup mempunyai kebutuhan demi

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB IV KESIMPULAN. Sebagai sistem yang memihak kepada laki-laki, patriarki telah membuat

BAB I PENDAHULUAN. juga memberikan pengalaman dan gambaran dalam bermasyarakat.

PERAN STRATEGIS PEMERINTAH MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS BAGI ANAK USIA DINI NURINTAN SRI UTAMI Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah karya seni yang dikarang menurut standar bahasa. kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang menarik,

BAB I PENDAHULUAN. digambarkan secara luas oleh pengarang melalui pemikiran-pemikiran yang menjadikan

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa

Post Power Syndrom. Siti Irene Astuti D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan kata serapan dari bahasa sanskerta śāstra, yang berarti teks yang

BAB I PENDAHULUAN. khalayak. Karena menurut McLuhan (dalam Rakhmat,2008:224), media

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam menciptakan brand identity, position, dan image yang kuat

ANALISIS STRUKTURALISME GENETIK DALAM NOVEL SINTREN KARYA DIANING WIDYA YUDHISTIRA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Konflik. tindakan pihak lain. Apabila dua orang individu masing-masing berpegang pada

BAB I PENDAHULUAN. sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat adalah novel. Menurut Esten (1993:

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Para Hadirin yang saya hormati, Pemimpin adalah orang yang diberi wewenang untuk mengelola organisasi dalam rangka mencapai tujuan tertentu, dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mental yang terjadi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Transisi ini melibatkan

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB I PENDAHULUAN. melalui ekspresi yang berupa tulisan yang menggunakan bahasa sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam karya sastra terdapat nilai-nilai kehidupan masyarakat yang dituangkan

DIKSI DAN CITRAAN DALAM NOVEL NEGERI DI UJUNG TANDUK KARYA TERE LIYE: KAJIAN STILISTIKA DAN IMPLEMENTASINYA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. tulisan atau bisa disebut dengan bahasa tulis.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk individu dan sosial. Makhluk individu

ANALISIS SOSIOLOGI SASTRA TOKOH UTAMA NOVEL MERENGKUH CITA MERAJUT ASA KARYA ARIF YS DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS PSIKOLOGIS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL KITCHEN KARYA BANANA YOSHIMOTO BANANA YOSHIMOTO NO SAKUHIN NO KITCHEN NO

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang muncul pada saat atau sekitar suatu periode tertentu dari kehidupan individu

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra selain dapat dikatakan sebuah karya seni dalam bentuk tulisan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk berkomunikasi antar manusia. Bahasa sebagai alat. mempunyai kemampuan berbahasa yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia saat ini memasuki era globalisasi yang ditandai dengan arus

SAMBUTAN KETUA PENGADILAN TINGGI AGAMA SEMARANG DALAM ACARA SEMINAR SEHARI MENJADI WANITA SHOLEHA, CANTIK DAN BERETIKA.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB 1 PENDAHULUAN. seorang pengarang akan mencoba menggambarkan realitas yang ada ke dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

Assalamu alaikum Wr, Wb.

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI PERILAKU ONANI PADA REMAJA LAKI-LAKI. Skripsi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadi dalam batin seseorang (Damono, 2002: 1).

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya sastra. Sastra tidak hanya sekedar bidang ilmu atau bentuk

Transkripsi:

RINGKASAN WANITA DAN PERKAWINAN: KAJIAN SASTRA BANDINGAN TERHADAP NOVEL INGGRIS, AMERIKA DAN INDONESIA Teori mimetic yang disampaikan oleh M.H. Abrams (1976, 8) mengatakan bahwa dalam sebuah karya sastra terdapat cerminan apa yang ada dalam realita. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa tokoh-tokoh yang diciptakan pengarang dalam karyanya dapat dianggap sebagai representasi dari dunia nyata. Ketika perempuan ditampilkan dalam sebuah novel, bisa jadi ia adalah cuplikan dari sebuah realita. Novel Far From the Madding Crowd (1874) karangan Thomas Hardy (Inggris), The Great Gatsby (1925) karangan F. Scott Fitzgerald (Amerika), dan Kalau Tak Untung (1930) karangan Selasih, bicara tentang wanita dengan segala permasalahan yang mereka hadapi dalam kehidupannya terkait urusan cinta dan rumah tangga. Namun, dengan latar belakang berbeda, tema yang universal ini muncul dengan perbedaan-perbedaan kecil yang menarik. Dengan memakai teori hirarki patriarki yang disampaikan oleh Helene Cixous yang mengatakan bahwa wanita dan pria seringkali dianggap berbeda dan menempati posisi berseberangan pada sebuah oposisi biner, maka penelitian ini mencoba melihat pencitraan wanita (image of woman) dalam ketiga novel dengan latar Inggris, Amerika Serikat dan Indonesia (Minangkabau) tersebut terkait dengan masalah cinta dan perkawinan. Hasilnya adalah bahwa wanita ditampilkan dengan sifat positif dan negatif dan oposisi biner yang ditunjukkan Cixous tidaklah sepenuhnya benar. Jika Cixous menggambarkan: 1

Activity/Passivity Sun/Moon Culture/Nature Day/Night Father/Mother Head/Emotions Intelligible/Sensitive Logos/Pathos (dalam Moi, 1985:104) bahwa wanita disimpulkan dengan pasif, bulan, alam, malam, ibu, emosi, sensitif, pathos, ternyata dalam novel-novel ini tidak semua wanita mempunyai sifat seperti itu. Sifat positif dimiliki oleh Bathseba sebagai wanita yang mandiri, elegan dan superior terhadap pria. Tiga sifat ini menunjukkan bahwa ia adalah wanita yang tahu dengan apa yang ia mau dan kemudian tahu apa yang harus dia lakukan untuk mendapat kemauannya itu. Artinya, Bathseba bukanlah wanita yang pasif. Ia bukan bulan yang tidak memiliki cahaya sendiri dan hanya memantulkan cahaya matahari (lelaki). Ia bukan wanita yang cengeng dan mudah tersinggung perasaannya. Namun, pada pertengahan cerita, ketika ia mulai jatuh cinta, sifatnya mulai menunjukkan ciri-ciri pasif, emosional dan sensitif. Ia menjadi manja dan tidak mampu berpikir matang. Jadi, citra wanita dalam diri Bathseba adalah sama dengan apa yang disampaikan Cixous setelah ia terjebak dalam perasaan cinta terhadap seorang pria. Novel The Great Gatsby menunjukkan bahwa wanita tidak selamanya pasif. Daisy, Myrtle dan Jordan adalah tiga tokoh wanita yang ketiga-tiganya adalah wanita yang bersifat agresif. Mereka selalu mengambil inisiatif dalam urusan cinta. Namun, mereka bukanlah makhluk yang bertindak dengan pikiran (head) melainkan dengan perasaan (emotions). Dlam hal ini, sebagian teori 2

Cixous terbukti benar, sebagian lain terbukti salah. Ketidakmampuan mereka bertindak secara logis adalah ketika mereka menghadapi masalah urusan cinta dan harta. Ketika mereka ingin mendapatkan siapa dan apa yang mereka cintai, mereka tidak dapat membedakan apa yang pantas dan tidak pantas untuk dikerjakan. Dalam novel ketiga, Kalau Tak Untung, Rasmani tokoh utama digambarkan sebagai wanita cerdas. Ia berbeda dari tokoh wanita lain dalam novel yang sama maupun dalam dua novel lainnya. Ia mampu berpikir logis. Sehingga, sampai akhir cerita, walaupun tidak berakhir bahagia, ia tetap mampu menjaga harga diri dan martabatnya. Walaupun Rasmani tampil dengan sikap pintar dan logis atau apa yang disebut oleh Cixous dengan head dan intelligibe yang merupakan wilayah pria, tapi ternyata ia adalah wanita yang pasif, tidak mau mengutarakan isi hatinya kepada orang lain. Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa wanita (dalam novel-novel ini) memiliki sifat positif dan negatif. Mereka bisa jadi wanita hebat, namun selalu ada kekurangan. Jika oposisi biner dalam budaya patriarki yang disampaikan oleh Cixous mengisyaratkan bahwa kuat dan logis adalah domain lelaki sementara domain wanita adalah sifat lemah dan perasa, maka wanita-wanita dalam novel ini membuktikan bahwa pengelompokan mutlak seperti itu adalah tidak mungkin. Yang mungkin adalah bahwa wanita bisa memiliki sifat lemah seperti terlalu sensitif, perasa, dan pasif. Namun mereka bisa juga suatu saat menjadi berani dan logis, seperti pria. 3

PRAKATA Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga penelitian berjudul ini dapat diselesaikan. Berbagai kendala penulis hadapi dalam melaksanakan penelitian ini namun tidak membuat penelitian ini batal selesai. Hal ini disebabkan karena bantuan berbagai pihak yang turut serta dalam penelitian ini, mulai dari pembuatan proposal, pelaksanaan penelitian hingga penulisan laporan. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Pimpinan Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. 2. Ketua Lembaga Penelitian Universitas Andalas Padang. 3. Pimpinan Fakultas Sastra Universitas Andalas Padang. 4. Mahasiswa-mahasiswa pembantu penelitian: Refika Lestari, Yuliandri dan Ivan Atmanagara, yang tanpa bantuannya penelitian ini akan sulit diselesaikan. 5. Pihak-pihak yang telah banyak membantu pelaksanaan penelitian ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak luput dari kekurangan. Namun penulis berharap semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari laporan hasil penelitian ini. Padang, November 2007 Penulis, 4

Marliza Yeni 5