Penerapan Problem Based Instruction (PBI) dalam Pembelajaran Persamaan Kuadrat

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

PENERAPAN STRATEGI BELAJAR AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG

PENERAPAN METODE INQUIRY PADA MATERI HIMPUNAN

PENERAPAN METODE INKUIRI PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP KARTIKA 1-7 PADANG ARTIKEL OLEH: ZUMRATUN HASANAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN INKUIRI MODEL ALBERTA

Pembelajaran Melalui Strategi REACT Untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa Sekolah Menengah Kejuruan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE

Penerapan Scaffolding Untuk Pencapaian Kemandirian Belajar Siswa

Christina Khaidir1, Rahmi1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X SMAN 5 BATAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PENERAPAN METODE INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PADANG-GANTING KABUPATEN TANAH DATAR.

Pendidikan Biologi Volume 4, Nomor 2 Mei 2012 Halaman 53-59

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH. Info Artikel. Abstra

p-issn : e-issn :

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE QUESTIONS STUDENTS HAVE TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 16 PADANG

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE LEARNING TOURNAMENT

ARTIKEL SKRIPSI OLEH NAHWAN SHOLIHAN ZIKKRI E1R PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK SPOTLIGHT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISIWA KELAS VIII SMPN 1 BATANG ANAI PADANG PARIAMAN

Oleh: Ratna Meinar Rahayu

Vol 2 No 2 Bulan Desember 2017 Jurnal Silogisme Kajian Ilmu Matematika dan Pembelajarannya

JURNAL PEMBELAJARAN FISIKA

Nofa & Rahmi p-issn: ; e-issn: Mutiara Nofa Nst 1 dan Rahmi 2. Padang, Sumatera Barat, Indonesia

KOMPARASI KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 2 LUHAK NAN DUO

PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF TIPE PROBLEM CENTERED LEARNING

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SERTAI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MTsN TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN

Heni Lailatul Badriah, Sudarti, Bambang Supriadi

PYTHAGORAS, 4(2): Oktober 2015 ISSN Cetak:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI PERBANDINGAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 5 PRINGSEWU. STKIP Muhammadiyah Pringsewu Lampung

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH PENGGUNAAN HAND OUT DISERTAI MIND MAPPING TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN PROBLEM BASED INSTRUCTION PADA MATERI KELAINAN DAN PENYAKIT REPRODUKSI MANUSIA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IX SMP

Keywords: phenomenon-based learning model, conventional learning model, critical thinking skill, learning outcome.

ALSA MIFTAHUL HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika. Unversitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. berupa masalah ataupun soal-soal untuk diselesaikan. sintesis dan evaluasi (Gokhale,1995:23). Menurut Halpen (dalam Achmad,

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

Asmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

Keefektifan CTL Berbantuan Macromedia Flash Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis pada Materi Segiempat

Keywords: Problem Based Learning, Technique Business of Beresiko, Mathematics Learning Outcome

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI

ABSTRACT. Keyword : Student s Learning Outcome, Cooperative Learning, Group Investigation

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA

Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).

Journal of Innovative Science Education

BAB I PENDAHULUAN (1982:1-2):

Diah Pitaloka Handriani SMP Negeri 1 Surakarta

Aritsya Imswatama 1, Mardiyana 2, Budi Usodo 3

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 01 TANAH MERAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INSIDE OUTSIDE CIRCLE PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 9 PARIAMAN

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN PROBLEM POSING DENGAN PENDEKATAN PMRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA

Komparasi Penerapan Strategi Learning By Questioning dengan Pertanyaan Literal dan Inferensial terhadap Keterampilan Berpikir Kritis

PENGARUH PEMBERIAN TUGAS RUMAH DAN PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KELAS VII SMP NEGERI 22 PADANG E-JURNAL DELVITA KARLINDA NIM.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

ABSTRACT. Keywords: Creative Problem Solving Learning Model, Open-Ended Approach, Results Learning.

ABSTRAK. Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN MELALUI STAD

PENERAPAN STRATEGI MASTERY LEARNING

EFFECTIVENESS OF JIGSAW COOPERATIVE LEARNING MODEL ON CLASS X MATHEMATICS LEARNING IN SMA NEGERI 1 MAKASSAR

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION DI KELAS V SDN 22 LUBUK ALUNG KAB PADANG PARIAMAN

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING TIPE POST SOLUTION POSING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS X SMAN 2 PARIAMAN.

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI AKTIF TIPE TRUE OR FALSE STATEMENT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 2 BATANG ANAI ABSTRAK

Purwanto PGSD FIP Universitas Negeri

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION

Yunandasari et al., Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)...

PENERAPAN STRATEGI GENERATIVE LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 SAWAHLUNTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENERAPAN TEKNIK BERKIRIM SALAM DAN SOAL TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 3 LEMBAH GUMANTI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENERAPAN STRATEGI SNOWBALLING PADA MATERI ATOM, ION, MOLEKUL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMPN 19 SURABAYA

PENGARUH PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA

BAB II KAJIAN TEORITIK. sebagai proses dimana pelajar menemukan kombinasi aturan-aturan yang

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI IA SMA Negeri 3 Watansoppeng

KEEFEKTIFAN SOFTWARE GEOMETER'S SKETCHPAD PADA PEMBELAJARAN MODEL PASID TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DENGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Melko Fardian *, Rahmi**, Lita Lovia**

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI FUNGSI DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR. Info Artikel

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGACU PADA MISSOURI MATHEMATICS PROJECT TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH

EFEKTIVITAS PENERAPAN GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL

EFEK MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA

PENGGUNAAN TEKA-TEKI SILANG SEBAGAI SEBAGAI STRATEGI PENGULANGAN DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMA KELAS XI IPS

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS VIII 4 SMP NEGERI 1 MAKASSAR

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) PADA MATA KULIAH FILSAFAT SAINS

Transkripsi:

Vol. 2 No. 1 Hal. 215-220 ISSN (Print) : 2337-6198 Januari Juni 2014 ISSN (Online) : 2337-618X Penerapan Problem Based Instruction (PBI) dalam Pembelajaran Persamaan Kuadrat Suprapto Manurung Pendidikan Matematika Dosen Tetap Yayasan Universitas HKBP Nommensen E-mail: supraptomanurung@rocketmail.com ABSTRAK Dalam pembelajaran matematika seseorang harus lebih teliti dalam memilih model pembelajaran dan terfokus pada pembelajaran berdasarkan masalah. Agar pelajaran dapat dimengerti dan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini dilatarbelakangi kenyataan di lapangan yakni SMP Negeri 8 Pematangsiantar, bahwa hasil belajar matematika siswa secara umum masih rendah, dan pola pembelajaran yang digunakan selama ini masih didominasi oleh guru. Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) (kelas eksperimen) dan menggunakan pembelajaran konvensional (kelas kontrol) masing-masing sebesar 68,18% dan 41,46%. Berdasarkan kriteria pencapaian efektivitas disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) lebih efektif. Hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan analisis kovarians menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) lebih baik dibanding dengan pembelajaran konvensional. Kata kunci : Model pembelajaran berdasarkan masalah, keefektifan dan pemahaman. ABSTRACT In mathematics one must be careful in choosing a model of learning and focused on problem - based learning. To be able to understand and learn the lessons taught to run well. This research is motivated reality in the field, including 8 Junior High School Pematangsiantar, that the results of students' mathematics learning in general is still low, and the pattern is used for this study is still dominated by the teacher. The results showed the level of mastery of learning outcomes of students taught using problem based learning model (problem - based instruction) ( experimental class ) and using conventional learning ( control group ) respectively by 68.18 % and 41.46 %. Based on the criteria of effectiveness concluded achievement of learning by using learning model is based on problems (problem - based instruction) is more effective. The results of inferential statistical analysis using analysis of covariance showed that the learning outcomes of students who take learning to the learning model is based on problems (problem - based instruction) is better than conventional learning. Keyword : problem-based learning model, effectiveness and understanding. 1. Pendahuluan Salah satu model pembelajaran dengan paham konstruktivis yang penekanannya memampukan siswa memecahkan masalah dan dimungkinkan mengangkat masalah serta berorientasi pada pemahaman adalah model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction). Model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) adalah suatu kegiatan pembelajaran yang meliputi tahap-tahap pembelajaran, antara lain: orientasi siswa pada masalah, mengorganisasikan siswa dalam belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Melihat kenyataan itu, maka pembelajaran berdasarkan masalah dianggap dapat menanamkan pemahaman pengertian serta membimbing siswa agar mampu memahami konsep, prinsip dan aturan aturan dalam matematika. Peneliti 215

melihat bahwa pembelajaran berdasarkan masalah dapat dijadikan salah satu alternatif pembelajaran untuk membimbing siswa dalam memahami konsep dan prinsip. Dalam pembelajaran berdasarkan masalah siswa mampu mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah, sehingga siswa itu dengan sendirinya dapat menemukan bagaimana konsep itu terbentuk. 2. Kajian Pustaka Masalah dalam belajar matematika adalah pertanyaan yang harus dijawab/dipecahkan dan disesuaikan dengan tingkat perkembangan intelektual siswa dalam kegiatan belajar matematika. Karso (1944: 60) menyatakan bahwa: Suatu persoalan atau soal matematika akan jadi masalah bagi anak, jika: 1. Mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan ditinjau dari segi kematangan dan ilmunya. 2. Belum mempunyai algoritma atau prosedur untuk menyelesaikannya. 3. Keinginan untuk menyelesaikannya. Pengajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) merupakan suatu pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek kognitif siswa dan pembelajaran berpusat kegiatan siswa. Dalam model pengajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) ditekankan bahwa pembelajaran dikendalikan dengan masalah. Oleh karena itu, pengajaran berdasarkan masalah dimulai dengan memecahkan masalah, masalah yang diajukan kepada siswa harus mampu memberikan informasi (pengetahuan) baru sehingga memperoleh pengetahuan baru sebelum mereka dapat memecahkan masalah itu. Ada beberapa hal penting yang terkait dengan pembelajaran berdasarkan masalah antara lain: a) Pembelajaran berdasarkan masalah dan pemecahan masalah Pembelajaran berdasarkan masalah dimulai dengan suatu masalah untuk dipecahkan, maka siswa yang terlibat didalam pembelajaran berdasarkan masalah harus mampu menjadi pemecah masalah yang terampil, pemikir yang kreatif dan menjadi seorang pemikir kritis. Menurut Polya (1973: 25) ada empat langkah yang diperlukan dalam menyelesaikan soal: 1. Memahami masalah Pada langkah ini kegiatan yang perlu dilakukan antara lain: Apakah yang ditanyakan (yang tidak diketahui)? Apa yang diketahui (data)? 2. Menyusun rencana pemecahan Menentukan hubungan antara data yang diketahui dengan hal yang tidak diketahui(ditanyakan). Kemudian susunlah sebuah rencana pemecahan dengan memperhatikan hal-hal berikut: Apakah kamu pernah melihat masalah tersebut sebelumnya? Apakah ada teorema yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut? 3. Melaksanakan rencana pemecahan Laksanakan rencana pemecahan masalah seperti yang telah dibuat pada langkah kedua. Periksa setiap langkah, dan kamu harus melihat dengan jelas serta dapat menunjukkan bahwa langkah tersebut benar. 4. Memeriksa kembali Kegiatan yang dilakukan pada langkah terakhir ini adalah periksa kembali hasil yang diperoleh. 216

b) Pembelajaran berdasarkan masalah dan paham konstruktivis Efektifitas pembelajaran berdasarkan masalah tergantung pada karakteristik siswa dan kultur siswa. Para pendukung pembelajaran berdasarkan masalah percaya bahwa jika siswa mengembangkan sendiri cara mengkonstruk pengetahuan mereka, maka mereka dapat mengintegrasikan pengetahuan dengan cara mereka sendiri. c) Pemahaman siswa dalam pembelajaran berdasarkan masalah Pembelajaran berdasarkan masalah adalah suatu rancangan pembelajaran yang mengkaji bagaimana agar siswa dapat memahami konsep dan prinsip-prinsip serta aturan-aturan yang dipelajari. d) Peran guru dalam pembelajaran masalah Guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah harus merancang dan mengatur pembelajaran terhadap pemahaman siswa dalam menerapkan pengetahuan pada berbagai situasi masalah. Guru yang menggunakan pengajaran bedasarkan masalah tidak hanya menyajikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga mengetahui bagaimana cara melibatkan siswa dalam proses memecahkan masalah dan menerapkan pengetahuan ke situasi ide yang baru. Ciri-Ciri Pengajaran Berdasarkan Masalah Menurut Trianto ada 5 ciri utama pengajaran berdasarkan masalah yaitu: a) Pengajuan pertanyaan atau masalah Pengajaran berdasarkan masalah bukan hanya mengorganisasikan disekitar prinsip-prinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran disekitar pertanyaan dan masalah yang dua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Masalah yang disajikan sebaiknya sesuai dengan kehidupan nyata, dan tidak memberikan jawaban yang sederhana. b) Keterkaitannya Dengan Disiplin Ilmu Lain Dalam pengajaran berdasarkan masalah sebaiknya masalah yang diajukan terkait melibatkan berbagai disiplin ilmu. c) Penyelidikan Autentik Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah nyata. Mereka harus menganalisis dan mendefenisikan masalah. Bila perlu mereka melakukan eksperimen dan dapat merumuskan kesimpulan. d) Menghasilkan Produk Atau Karya Dan Memamerkannya Pembelajaran berdasarkan masalah, siswa bertugas menyusun hasil penelitiannya dalam bentuk karya (karya tulis atau penyelesaian) dan memamerkan hasil karyanya. e) Kolaborasi Pada pembelajaran berdasarkan masalah, tugas-tugas belajar berupa masalah diselesaikan bersama-sama antar siswa dengan siswa secara berpasangan atau dalam kelompok kecil, dan bersama-sama antar siswa dengan guru. dan 217

Tahap tahap Pengajaran berdasarkan masalah Menurut Trianto (2007: 71) pengajaran berdasarkan masalah terdiri dari 5 tahapan utama, yaitu 1. Orientasi siswa pada masalah 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar 3. Membimbing penyelidikan individual dan kelompok 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. 3. Pemecahan Masalah 1. Kegiatan Guru Guru bertanya bagaimana menyelesaikan persaman kuadrat dimana nilai-nilai variabel yang akan kita tentukan adalah panjang dan lebar suatu persegipanjang. Misalnya Jika panjang dan lebar suatu persegi panjang, berukuran 4cm x 2cm diperbesar dengan penambahan ukuran yang sama, luas persegi panjang baru menjadi dua kali luas semula. Tentukan ukuran persegi panjang tersebut (sampai 2 tempat desimal). 2. Kegiatan Siswa Siswa mengerjakan contoh soal yang diberikan Guru a. Perhatikan gambar disamping! Misalkan, panjang awal persegipanjang adalah p dan lebar persegipanjang adalah l. Diketahui ukuran persegi panjang adalah 4 cm x 2 cm, tentukanlah luas persegi panjang gambar dibawah. 2 cm 4 cm b. Jika panjang maupun lebar persegipanjang tersebut ditambah x cm (perhatikan seperti gambar di bawah ini). Tentukanlah nilai x dan luas persegipanjang baru! (4+x)cm (2+ x)cm 3. Kegiatan Guru Dari pertanyaan atau masalah yang diajukan pada contoh, guru kemudian mengajak siswa melakukan penyelidikan. 218

4. Kegiatan Siswa a. Memberi ukuran pada persegipanjang pertama b. Selanjutnya, memberi penambahan ukuran persegipanjang pertama dengan ukuran yang sama dimana jika panjang persegipanjang ditambah dengan x cm, lebar juga harus ditambah dengan x cm. Kita sebut dengan persegipanjang yang baru. c. Mengambil persegipanjang dimana luasnya adalah dua kali luas persegipanjang pertama dan mengambil persegipanjang yang baru kemudian kedua luas persegipanjang tersebut harus sama. Dari analisis hasil belajar siswa siklus I dan siklus II terlihat adanya peningkatan. Hasil belajar siswa setiap siklus dapat dilihat pada tabel. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus Hasil Penelitian Tindakan Siklus I Tuntas 17 orang 47,22% Tidak Tuntas 19 orang 52,78% Rata-rata kelas 60,52 Siklus II Tuntas 33 orang 91,66% Tidak tuntas 3 orang 8,33% Rata-rata kelas 70,86 Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada pokok bahasan sistem persamaan kuadrat meningkat. 4. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan Berdasarkan Hasil penelitian menunjukkan tingkat ketuntasan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) (kelas eksperimen) dan menggunakan pembelajaran konvensional (kelas kontrol) masing-masing sebesar 68,18% dan 41,46%. Sehingga berdasarkan kriteria pencapaian efektivitas disimpulkan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem-based instruction) lebih efektif. Penggunaan model pembelajaran PBI menurut Trianto (2007: 71) dapat dilakukan dengan 5 tahap sebagai berikut: Tahap 1 : Orientasi siswa pada masalah Tahap 2 : Mengorganisasikan siswa untuk belajar Tahap 3 : Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok 219

Tahap 4 : Mengembangkan dan meyajikan hasil karya Tahap 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah b. Saran Dalam melakukan pembelajaran hendaknya dilakukan pemilihan model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan dipelajari seperti model pembelajaran PBI, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal. Daftar Pustaka Arends, (1997) Classroom Instruction and Management. New York, Mc Graw Hill Companies, Inc. Karso, (1994) Dasar-Dasar Pendidikan MIPA. Jakarta,Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Trianto. (2007) Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstuktivistik. Jakarta : Prestasi pustaka. 220