BAB I PENDAHULUAN. Kopi Cap Gajah Di Rangkasbitung, e-jurnal Management, Volume 3 Nomor 3, Tahun 2014, hlm 2.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 2012, hlm Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Wahibur Rahman, Manajemen Sumber Daya Manusia, Nora Media Enterprise, Kudus, 2011, hlm

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. AIR MANCUR WONOGIRI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001, hlm. 6.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan terjadinya perubahan hampir disemua sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Hal Ambar Teguh Sulistyani&Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graham. Ilmu,Yogyakarta, 2003, Hlm.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Muslich, Etika Bisnis Pendekatan Substansi dan Fungsional, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Cetakan Ke 1, 1998, hlm. 61.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sadono Sukirno, Pengantar Teori Makroekonomi, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hlm Ibid., hlm. 10.

BAB I PENDAHULUAN. saing perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. pegawai. Manajemen sumber daya manusia yang baik dapat menghasilkan kinerja

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Program Studi Manajemen OLEH :


BAB I PENDAHULUAN. Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009, hlm. 1. Ibid., hlm. 2.

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Dalam usaha tersebut karyawan

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ekawati Rahayu Ningsih, Manajemen Pemasaran, STAIN Kudus, Kudus, 2008, hlm.40.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan proses belajar mengajar. 1. kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. Makasar. Karyawan-karyawan ini bekerja dalam lingkup tugas yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi aset penting yang dapat memaksimalkan nilai perusahaan.

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH UPAH DAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. TRI MANUNGGAL TEKSTILE SALATIGA

BAB II URAIAN TEORITIS. Donuts cabang arteri Jakarta. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia. Sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia bisnis pada era globalisasi ini, demikian pesat

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN, DAN PENGEMBANGAN KARIR TERHADAP KINERJA KARYAWAN

I. PENDAHULUAN. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor penentu

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 2003, hal 188.

BAB I PENDAHULUAN. faktor penting adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia adalah aset

BAB I PENDAHULUAN. Mardiyatmo, Kewirausahaan, Yudhistira, Surakarta, Cet. 3, 2008, hlm. 3. Ibid, hlm Mardiyatmo, Op.Cit, hlm. 3.

BAB I PENDAHULUAN. Sakur, Kajian Faktor-Faktor yang Mendukung Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Spirit Publik, Solo, 2011, hal. 85.

BAB 1 PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

memperoleh karyawan, mengembangkan kemampuan mereka, memberikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Silvi Nurlaely, 2013

ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA KARYAWAN KUD RINGIN PUTIH KARANGDOWO II NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tidak dipungkiri jika dibalik kemudahan yang ditawarkan saat ini juga memiliki

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Suatu organisasi dapat berjalan efektif apabila fungsi fungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam persaingan global saat ini, dunia kerja sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. serta memegang peranan penting dalam fungsi operasional. Karyawan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan

BAB I PENDAHULUAN. hlm Rudi Prihantoro, Konsep Pengendalian Mutu, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2012,

Jurnal E-Journal Studia Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sebaik mungkin, sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya.

BAB I PENDAHULUAN. Sekarang ini peranan sumber daya manusia dalam proses produksi

BAB I PENDAHULUAN. hlm Husaini Usman, Manajemen; Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan, bumi aksara, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. PUSTAKA SETIA, Bandung, 2013, hlm Lili M. Sadeli dan Bedjo Siswanto, Akuntansi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta, 2004,

BAB II LANDASAN TEORI. sumber daya manusia dan sumber daya yang lainnya secara efektif dan efisien. untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. orang atau lebih yang didasarkan atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing dan salah satu alat yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah

Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2012, hal. 1 2 Ibid., hal Miftah Thoha, Kepemimpinan Dalam Manajemen, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta,

BAB I PENDAHULUAN. pada bentuk tantangan dan resiko. Para karyawan dimanjakan dan difasilitasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. adanya ketaatan atas aturan dan juga kebijakan-kebijakan perusahaan, maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam era globalisasi yang semakin maju ini, terdapat persaingan antara

BAB I PENDAHULUAN. Group, Jakarta, 2005, hlm Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Prenada Media

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki oleh

BAB II KAJIAN TEORITIS. karyawan selalu menyelesaikan pekerjaannya dengan sebaik mungkin. Tanpa

BAB II LANDASAN TEORI. satu file sehingga menghasilkan satu hasil yang dikehendaki. (Abdul Kadir,

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. ALFA RETAILINDO KARTASURA SURAKARTA

PENGARUH INSENTIF TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PT. PALU BATU MADU. Oleh : Firza Umar Salim *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi, BPFE, Yogyakarta, 2005, hlm Mas ud Machfoedz dan Mahmud Machfoedz, Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan

2015 PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (PUSDIKLAT) GEOLOGI BANDUNG

Julia Astriviani Bintoro Hamidah Nayati Utami Mochammad Soe oed Hakam Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuanyatentu membutuhkan berbagai sumber daya untuk

BAB I PENDAHULUAN. terpenting yang mampu digunakan menjalankan setiap proses di dalamnya yaitu

Adrianus Oyok Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak

II. LANDASAN TEORI. dilaksanakan bila dalam pencapaian suatu tujuan tersebut tidak hanya dilakukan

PERSEPSI KARYAWAN ATAS PELAKSANAAN PROGRAM KESEJAHTERAAN PADA DIVISI PROGRAM MANAGEMENT OFFICE PT. ANEKA PANGAN BERMUTU, Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modern semakin berkembang. Kehadiran pusat-pusat perbelanjaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. bekerja dalam pemerintahan sangat menentukan berhasil tidaknya tercapai tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin globalnya perekonomian yang disertai dengan semakin

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Semakin majunya dan berkembangnya tekhnologi di era globalisasi yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen (tools of management) yang terdiri dari man, money, methods,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Sumber daya manusia memiliki

BAB II URAIAN TEORITIS. judul penelitian Pengaruh Deskripsi Kerja dan Kompensasi Terhadap Prestasi

BAB I PENDAHULUAN. dalam organisasi, seperti kemangkiran, konflik pemimpin-pekerja, keluar masuk

BAB I PENDAHULUAN. tujuan tersebut diperlukan suatu sinergi yang baik antara atasan dan bawahan. Selain

A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Suatu karyawan dikatakan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi dan kinerja yang baik dalam sebuah perusahaan atau instansi adalah dimana tugasnya sebagai karyawan, suatu perusahaan mampu memberikan insentif yang sesuai atas apa yang telah dikerjakan atas pekerjaannya. Karena hal ini berasal dari dalam diri karyawan tersebut, untuk hal-hal mendasar tersebut akan kembali bagaimana seorang karyawan menyikapi dalam sebuah pekerjaan. Karena ada alasan-alasan tertentu mengapa karyawan tersebut tidak meningkatkan produktivitasnya atau kinerja rendah. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat beban kerja yang lebih. Tetapi dalam prosesnya seorang pemimpin harus mampu mengarahkan para karyawannya agar bisa mengikuti apa yang dikehendakinya, hal tersebut tergantung dari cara yang digunakan oleh pemimpin tersebut bisa melalui cara-cara pemberian motivasi dan pemberian rangsangan berupa pemberian insentif. 1 Besarnya balas jasa yang telah ditentukan dan diketahui sebelumnya, sehingga karyawan secara pasti mengetahui besarnya balas jasa/kompensasi yang akan diterimanya. Jika dari tenaga kerja kita kaitkan dengan peranan dan pendapatannya maka dapat digolongkan atas pengusaha dan karyawan atau manager dan buruh. Besarnya kompensasi itu dapat mencerminkan status, pengakuan dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang dinikmati oleh karyawan bersama keluarganya. Maka jika balas jasa yang diterima karyawan semakin besar berarti jabatan karyawan tersebut semakin tinggi pula, dan statusnya semakin baik, dan kebutuhan yang dinikmatinya semakin banyak pula. 1 Yumhi, dkk, Pengaruh Insentif Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Pabrik Kopi Cap Gajah Di Rangkasbitung, e-jurnal Management, Volume 3 Nomor 3, Tahun 2014, hlm 2. 1

2 Dengan demikian kepuasan kerjanya semakin baik dan dapat diandalkan pada suatu perusahaan. 2 Insentif merupakan cara yang terkadang sangat baik diterapkan untuk mengarahkan karyawan pada tujuan perusahaan, karena dalam sebuah perusahaan khususnya di percetakan genteng, insentif biasa dipandang sebagai salah satu unsur yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut. Menurut Linna bahwa produktivitas kerja merupakan fungsi dari banyak faktor, mulai dari dukungan manajemen puncak, personil berkomitmen pada semua tingkat, sistem pengukuran kinerja, pelatihan karyawan, struktur penghargaan, keterlibatan masyarakat dan umpan balik untuk koreksi keputusan anggaran manajemen. Peningkatan ataupun penurunan produktivitas kerja karyawan dapat dipengaruhi berbagai faktor yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan tersebut, seperti pendidikan, latihan dan keterampilan, motivasi kerja. Jika produktivitas kerja karyawan sudah menurun maka perusahaan perlu memikirkan usaha apa yang akan dilakukan agar penurunan produktivitas kerja karyawan tidak mempengaruhi tujuan perusahaan yang diinginkan. Sebagaimana yang di kutip Smith dan Beeching mendefinisikan bahwa produktivitas merupakan tingkat pengeluaran yang dicapai dalam suatu periode tertentu dalam hubungan dengan jumlah dari upaya langsung dan tidak langsung dikeluarkan dalam produksi. Sedangkan sebagaimana yang di kutip Currie mengemukakan bahwa produktivitas adalah mengukur hubungan kuantitatif antara apa yang diproduksi dan sumber daya yang digunakan. Meneze mendefinisikkan produktivitas sebagai kemampuan karyawan untuk menghasilkan karya atau barang dan jasa sesuai dengan standar yang diharapkan atau melampaui standar yang diharapkan. Sedangkan sebagaimana yang di kutip Gomez mendefinisikan produktivitas sebagai suatu ukuran seberapa banyak nilai individu pegawai tambahan pada produksi organisasi hlm 117 2 Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara. Jakarta 2000.

3 dengan barang atau jasa. Semakin besar pengeluaran per individu, semakin tinggi produktivitas organisasi itu. Sebagaimana yang di kutip Hass dan Hansen menyatakan bahwa produktivitas merupakan pertimbangan penting dalam merancang, mengevaluasi, dan memperbaiki sistem produksi modern. Menurut Deming dalam Koronacki dan Thompson berpendapat bila kualitas produktivitas dapat ditingkatkan, (1) biaya akan berkurang karena berkurangnya biaya perbaikan, sedikitnya kesalahan, minimnya penundaan, dan pemanfaatan yang lebih baik atas waktu dan material; (2) produktivitas kerja meningkat; (3) pangsa pasar meningkat karena peningkatan kualitas dan penurunan harga; (4) profitabilitas perusahaan meningkat sehingga dapat bertahan dalam dunia bisnis; (5) jumlah pekerjaan yang semakin meningkat. Demikian maka produktivitas kerja dapat didefinisikan perbandingan antara keluaran dengan masukan untuk mengukur tingkat keberhasilan baik secara kualitatif maupun kuantitatif dari suatu pekerjaan tersebut. 3 Para karyawan perlu mengetahui bagaimana mereka sedang bekerja agar memperkirakan jumlah usaha yang akan mereka hasilkan dimasa mendatang. Lebih lanjutnya, adanya penetapan jalur-jalur karir memungkinkan para pegawai untuk melihat kedepan, masa yang akan datang, bersama atasan mereka. Instansi kepegawaian dapat berpengaruh secara tidak langsung terhadap motivasi pegawai dengan memberikan kepada para supervisor pengetahuan mengenai motivasi pegawai dan dinamika yang mempengaruhi persepsi-persepsi keadilan ditempat kerja. Lebih lanjut, mereka dapat memonitor gaji dan proses evaluasi untuk menjamin tidak terjadinya penyalahgunaan. Mereka dapat membantu departemen-departemen dalam merancang pekerjaan-pekerjaan yang menantang dan bisa bekerja menuju pengembangan klasifikasi dan rencana-rencana kompensasi yang mendukung rencana kerja yang inovatif, tugas-tugas, dan ketersediaan insentif-insentif 3 Yumhi, dkk, Op. Cit., hlm.2-4

4 keuangan. Juga mereka bisa bekerja dengan berbagai departemen untuk mengembangkan kesempatan karir bagi para pegawai. 4 Suatu insentif ini didasarkan suatu anggapan bahwa manusia normal mendasarkan hidup dan kegiatannya pada filsafat Quid pro Quo (sesuai dengan peribahasa Indonesia ada ubi ada talas ) artinya seorang akan bersedia memberi budinya apabila yakin bahwa ia akan menerima balas setimpal dengan budi yang diberikan itu, dengan kata lain suatu kegiatan seseorang didorong oleh suatu kepentingan atau suatu pamrih yang ingin ia puaskan. Dalam hubungan dengan anggapan ini insentif diserikan sebagai response terhadap kepentingan atau pamrih individual itu. Karena kepentingan individual seseorang dalam organisasi berbeda satu sama lain maka bermacam-macam pula corak insentif yang dapat digunakan dalam motivasi. 5 Dalam suatu organisasi atau perusahaan, tenaga kerja atau sumber daya manusianya harus benar-benar berkualitas agar bisa menghasilkan suatu hasil yang di inginkan dan sesuai dengan yang di harapkan semua pihak, maka dari itu penting seorang karyawan mempunyai keahlian yang cukup memadai dan bisa mengatur semua pekerjaanya agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat. Dalam hal ini faktor yang perlu diperhatikan salah satunya adalah tentang beban kerja yang diberikan kepada para karyawan agar dapat tepat atau sesuai kemampuan kerja yang dimiliki karyawan tersebut, sehingga dapat mencapai produktivitas yang optimal setelah produktivitas karyawan optimal maka menghasilkan suatu pekerjaan yang diinginkan oleh semua pihak. Perusahaan harus bisa memperhatikan beban kerja karyawannya agar bisa sesuai dengan kemampuan kerja yang dimiliki oleh para karyawannya. Sehingga produktivitas karyawannya bisa tercapai. Tubuh manusia dirancang untuk dapat melakukan aktivitas pekerjaan sehari-hari. Adapun masa otot yang bobotnya hampir lebih dari separuh berat tubuh, memungkinkan kita untuk dapat menggerakkan tubuh dan melakukan pekerjaan. Pekerjaan disatu 4 Faustino Cardoso Gomes, Manajemen Sumber Daya Manusia. Andi Offset. Yogyakarta 2003, hlm 168 5 Sarwoto, Dasar-dasar organisasi manajemen. Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983. Hlm. 145.

5 pihak mempunyai arti penting bagi kemajuan dan peningkatan prestasi, sehingga mencapai kehidupan yang produktif sebagai salah satu tujuan hidup. Dipihak lain, dengan bekerja berarti tubuh akan menerima beban dari luar tubuhnya. Dengan kata lain bahwa setiap pekerjaan merupakan beban bagi yang bersangkutan. Beban tersebut dapat berupa beban fisik maupun beban mental. Uang adalah bentuk imbalan penting yang sering dikaitkan dengan kinerja, umumnya pada tingkat manajemen pada organisasi. Insentif uang tentu saja tidak hanya berbentuk imbalan, dan mungkin tidak selalu yang terbaik, tetapi memang uang digunakan secara umum. Ada tiga cara utama ketika insentif uang dapat disediakan, yaitu melalui kenaikan gaji berbasis kinerja, rencana insentif jangka panjang. Perlu dicatat bahwa istilah berbasis kinerja adalah kunci untuk membedakan insentif dari hak. Ketika kami menggunakan istilah insentif, kami menganggap hal itu berdasarkan prestasi atau kinerja, malahan jumlah yang diberikan disesuaikan dengan biaya hidup atau berdasarkan pada senioritas, kebiasaan (contohnya bonus liburan tergantung pada gaji daripada kinerja) atau perjanjian bersama. 6 Industri Genteng di Desa Papringan adalah suatu industri yang mana telah berkembang pada sektor UMKM. Sedangkan dalam beban kerja, karyawan dituntun bekerja keras demi menghasilkan produktivitas yang di inginkan. Namun pada kenyataannya karyawan yang telah melaksanakan pekerjaan sesuai dengan beban kerja yang telah ditentukan, para karyawan tidak mendapatkan insentif yang sesuai, sehingga menimbulkan kesenjangan antar karyawan dan menghasilkan produktivitas yang tidak diinginkan. Tahun Output per Tahun Tabel. 1.1 Produktivitas Industri Genteng Return per Tahun Output per Bulan Return per Bulan 2013 61.327 genteng 9.765 genteng 5.111 genteng 813 genteng 6 Merchant, Kenneth A., Van der Stade, Wim A. Sistem Pengendalian Manajemen: Pengukuran Kinerja, Evaluasi, dan Insentif. Salemba Empat. Jakarta. 2014. Hlm 409.

6 2014 56.834 genteng 8.328 genteng 4.736 genteng 694 genteng 2015 52.693 genteng 7.486 genteng 4.391 genteng 366 genteng Dari data tabel diatas dapat dijelaskan bahwa produktivitas kerja karyawan industri genteng sejak tahun 2013 hingga 2015 mengalami penurunan. Dapat dilihat bahwa pada tahun 2013 karyawan industri genteng mampu menghasilkan output sebanyak 61.327 genteng per tahun, dan terdapat return (pengembalian barang) sebesar 9.765 genteng pertahun. Sedangkan pada tahun 2014 karyawan industri genteng hanya mampu menghasilkan output sebanyak 56.834 genteng pertahun dengan return (pengembalian barang) sebesar 8.328 genteng pertahun. Pada tahun 2015 output yang dihasilkan oleh karyawan industri genteng cenderung semakin berkurang menjadi 52.693 genteng pertahun dengan return (pengembalian barang) mencapai 7.486 genteng pertahun. Hal ini menunjukkan bahwa produktivitas karyawan industri genteng benar-benar mengalami penurunan yang dapat mengakibatkan menurunnya keuntungan dan tidak tercapainya target yang telah ditentukan oleh percetakan, dan ini menunjukkan bahwa beban kerja pada industri genteng tidak sama dengan insentif yang diberikan sehingga karyawan tidak maksimal dalam pencapaian target. 7 Adapun dari sumber yang dihasilkan pada data diatas adalah dengan melakukan suatu observasi yang dilakukan oleh peneliti. Disini dalam produktivitas kerja karyawan di Desa Papringan telah menargetkan secara maksimal dan kenyataannya dari hasil yang telah terjadi tidak sesuai dengan apa yang telah diharapkan. Maka perlunya memperhatikan insentif dan beban kerja pada karyawan industri genteng di Desa Papringan Kaliwungu Kudus. Adapun data pada karyawan di Industri Genteng di Desa Papringan adalah sebagai berikut : jumlah dari industri genteng di desa Papringan pada tahun 2016 berjumlah 53 industri dan pada industri tersebut hanya sebagian yang mempunyai karyawan lebih dari 1, dan jumlah karyawan pada industri genteng di desa Papringan berjumlah 65 karyawan. 7 Buku laporan Percetakan Genteng Desa Papringan Pada Tahun 2015.

7 Pada Industri Genteng di Desa Papringan Kaliwungu Kudus, insentif dan beban kerja setiap karyawan harus diperhatikan dengan baik agar terwujudnya suatu produktivitas yang di inginkan. Agar suatu organisasi menjadi lebih optimal dalam produktivitasnya maka pemimpin organisasi atau perusahaan harus bisa memperhatikan semua insentif sesuai dengan beban kerja para karyawannya, sehingga produktivitas karyawannya mampu bersaing di era globalisasi ini, maka perlunya memperhatikan insentif dan beban kerja para karyawan Industri Genteng di Desa Papringan Kaliwungu Kudus. Maka dari uraian diatas penulis tertarik dengan judul PENGARUH INSENTIF DAN BEBAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI INDUSTRI GENTENG DESA PAPRINGAN KALIWUNGU KUDUS. B. Rumusan Masalah 1. Apakah insentif berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan? 2. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri genteng di desa Papringan. 2. Untuk mengetahui pengaruh beban kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada industri genteng di desa Papringan. D. Manfaat Penelitian Adapun kegunaan-kegunaan atau manfaat yang diharapkan dapat ditarik dari penelitian ini adalah : 1. Manfaat Teoritis a. Membantu memberikan informasi bagi peneliti lain yang masih ada hubungannya dengan permasalahan ini.

8 b. Sebagai bahan informasi yang berguna bagi semua pihak karyawan yang memerlukan dan berkepentingan dengan masalah-masalah produktivitas kerja karyawan. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Penulis Penelitian ini tentunya sangat berguna bagi penulis sebagai media pengembangan diri dan dapat memperluas ilmu pengetahuan baik secara teori maupun praktik tentang Pengaruh Insentif dan Beban Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan. b. Bagi Pihak Karyawan industri genteng Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh para pelaku usaha khususnya pada karyawan industri genteng untuk lebih meningkatkan produktivitas kerjanya. E. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi atau penelitian ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran serta garis-garis besar dari masing-masing bagian atau yang saling berhubungan, sehingga nantinya akan diperoleh penelitian yang sistematis dan ilmiyah. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi yang akan penulis susun : 1. Bagian awal Bagian muka ini, terdiri dari: halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, halaman abstraksi, halaman daftar isi dan daftar tabel. 2. Bagian isi Pada bagian ini memuat garis besar yang terdiri dari lima bab, antara bab 1 dengan bab lain saling berhubungan karena merupakan satu kesatuan yang utuh, kelima bab itu adalah sebagai berikut : BAB 1 : PENDAHULUAN

9 Bab ini meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. BAB II : TELAAH PUSTAKA Bab ini berisi landasan teori sebagai kerangka acuan pemikiran dalam pembahasan yang akan diteliti dan sebagai dasar analisis yang diambil dari berbagai literatur, serta berisi tentang penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini, kerangka pikir teoritis, dan hipotesis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis dan pendekatan penelitian, populasi dan sampel, tata variabel penelitian, definisi operasional, tehnik pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas instrumen, uji asumsi klasik dan analisis data. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang gambaran umum obyek penelitian, gambaran umum responden, deskripsi hasil data penelitian, serta pembahasan dan analisis. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi tentang kesimpulan, keterbatasan, saran-saran dan penutup. 3. Bagian akhir meliputi: daftar pustaka, daftar riwayat pendidikan dan lampiran-lampiran.