BAB I PENDAHULUAN. yang baru di mulai dalam sebuah kehidupan. Dan seseorang yang telah meninggal

dokumen-dokumen yang mirip
ABSTRACT. cemetery needs as an affection and a respect to them. For that, it s necessary for a place where

ABSTRAK. manapun ia berada. Kematian adalah hal mutlak yang harus diterima setiap. manusia dalam menjalani kehidupan. Seseorang

Fasilitas Rumah Duka di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL edimensi ARISTEKTUR, No. 1 (2012) Surabaya

ABSTRAK. Penghargaan ini berguna untuk memotivasi mereka menampilkan musik yang terbaik. Dan tolak

PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN DAN PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN JENAZAH

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PEMAKAMAN DAN PENGABUAN JENAZAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN,

DAFTAR IS I. Lembarjudul Lembar pengesahan Kata pengantar Lembar persembahan. Daftar isi Daftar gambar Daftar tabel dan diagram.

-2- Dengan Persetujuan

PROVINSI PAPUA BUPATI MERAUKE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERAUKE NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN TEMPAT PEMAKAMAN

BAB III METODE PERANCANGAN. dalam mengembangkan ide sebuah rancangan. Langkah-langkah ini meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Anak-anak penyandang tuna daksa (memiliki kecacatan fisik), seringkali

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kematian merupakan suatu hal yang pasti dialami oleh semua orang, tanpa

TENTANG JENAZAH BUPATI MUSI RAWAS,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Universitas Sumatera Utara

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 4 TAHUN 2000 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2000 T E N T A N G

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi

KONSEP OPTIMALISASI BUILDING PERFORMANCE DALAM PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA Lokasi Studi : Rumah Susun Sukaramai, Medan

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan

ABSTRAK. berkapasitas 32 tempat tidur, poliklinik, unit bedah dan persalinan, unit gawat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

BAB III. Metode Perancangan. Perancangan sentra industri batu marmer di Kabupaten Tulungagung

BAB III METODE PERANCANGAN

KAWASAN WISATA BUNGA KOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

BAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses

BAB 3 METODE PERANCANGAN. metode perancangan yang digunakan adalah metode deskriptif analisis. Metode

BAB III METODE PERANCANGAN. sebuah proses perancangan, metode ini dibutuhkan untuk memudahkan perancang

BAB I PENDAHULUAN. UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG 2011 Page 1

ARAHAN PENATAAN PEMAKAMAN UMUM TRUNOJOYO BANYUMANIK DENGAN KONSEP TAMAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar

BAB III METODE PERANCANGAN. di Kota Malang dibutuhkan suatu metode yang merupakan penjelas tentang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undangundang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

BAB III. Ide Rancangan. pengganti material kayu yang semakin susah diperoleh dan semakin mahal harga

BAB V KONSEP PERANCANGAN

PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PROSEDUR MUTU No. PM

ABSTRAK. Perancangan Nightclub Dengan Konsep Modern City

BAB III METODE PERANCANGAN

BAB I: PENDAHULUAN Latarbelakang.

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. JUDUL Terminal Bus Tipe A di Surakarta, dengan penekanan pada tampilan arsitektur modern.

BAB I PENDAHULUAN. industri kreatif ini sangat dihargai hanya di Negara-negara maju. Namun saat ini

BAB I PENDAHULUAN.

BAB III METODE PERANCANGAN. kualitatif. Dimana dalam melakukan analisisnya, yaitu dengan menggunakan konteks

ABSTRAKSI. Keyword: Gallery, Wedding, Mars and Venus

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan 3

PEMERINTAH KOTA BATU

BUPATI BANDUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia disamping kebutuhan sandang dan pangan. Dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Collection sedang berusaha memajukan dan mengembangkan usahanya,

BAB I PENDAHULUAN. dari tiap aspek kehidupan manusia, musik membuat hidup tiap manusia lebih berwarna

Perancangan Interior Gedung Singapore International School dengan Konsep Learning by Playing

BAB I PENDAHULUAN. properti yang dalam keseharian tidak asing lagi buat kita. Mesin pengaduk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Latar Belakang Perancangan. Pusat perbelanjaan modern berkembang sangat pesat akhir-akhir ini.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksistensi Proyek. kota besar di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. data peta blok dan letter C. Sehingga teridentifikasi permasalahan dalam

19 Mar 2015 Turut Berduka Cita Atas Meninggalnya ERWIN SUDARSONO Pada usia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11

BAB III METODE PERANCANGAN. Metode tersebut berisi tentang penjelasan atas fenomena-fenomena yang terjadi dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Jakarta merupakan Ibukota dari Indonesia, oleh sebab itu industri dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN PENGEMBANGAN FISIK BANGUNAN TPI JUWANA 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Peningkatan jumlah penduduk di Indonesia sekarang ini semakin meningkat

BAB I PENDAHULUAN. Service), serta media alam sebagai media pembelajaran dan tempat. school melalui penyediaan fasilitas yang mengacu pada aktivitas

BAB III METODE PERANCANGAN

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN PEMAKAMAN DI KABUPATEN MADIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah

BAB III METODE PERANCANGAN. seseorang pernah melakukan hal yang berkaitan dengan rancang-merancang, tentu

BUPATI TOLITOLI PERATURAN DAERAH KABUPATEN TOLITOLI NOMOR 11 TAHUN 2013 T E N T A N G TAMAN PEMAKAMAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. diharapkan perancangan pada objek Gedung Bisnis Multimedia Malang mampu memenuhi

BAB 3 METODE PERANCANGAN. Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention and

BAB III METODE PERANCANGAN. Berdasarkan obyek yang akan dirancang yaitu Perancangan Pusat

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR 7 TAHUN 2010

BAB I. PENDAHULUAN. umat manusia tanpa termakan oleh waktu. Bentuk tertulis ini membutuhkan sebuah media,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai berbagai macam suku

ABSTRAK. xvii. Universitas Kristen Maranatha

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG

Gambar 6.1 Alternatif Gambar 6.2 Batara Baruna. 128 Gambar 6.3 Alternatif Gambar 6.4 Alternatif Gambar 6.

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 21 TAHUN 2001 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan mahasiswa untuk mengetahui informasi akan tempat tempat kost.

Pengembangan Stasiun Kereta Api Pemalang di Kabupaten Pemalang BAB I PENDAHULUAN. commit to user

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sebuah kehidupan, setiap manusia tidak lepas dari kematian. Ada kelahiran dan ada juga kematian. Seseorang yang lahir menandakan sebuah babak awal yang baru di mulai dalam sebuah kehidupan. Dan seseorang yang telah meninggal berarti telah mengakhiri babak kehidupannya. Kematian seseorang akan memberikan rasa sedih, duka, dan juga rasa kehilangan. Dan sebelum jasadnya kembali pada alam, keluarga atau ahli waris akan menyemayamkan terlebih dahulu untuk dapat memberikan penghormatan terakhir. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat pada masa ini, menyebabkan berkurangnya lahan atau tanah untuk pemakaman karena kebutuhan lahan akan tempat tinggal jauh lebih tinggi. Masyarakat sekarang pun cenderung lebih memilih di kremasi 1

dari pada dimakamkan saat meninggal dunia kelak. Karena proses kremasi jauh lebih mudah dan praktis. Dan biasanya, abu dari jasad yang dikremasi kemudian dibuang ke laut. Ada pula yang disimpan untuk dikenang oleh keluarga yang ditinggalkan, namun untuk menyimpang abu tidak membutuhkan lahan yang luas seperti pada pemakaman. Faktor harga untuk sebidang tanah makam pun menjadi salah satu kendala untuk tidak memilih dimakamkan. Karena harga tanah pada saat ini sudah semakin melonjak tinggi. Di Bandung ini, terdapat hanya beberapa rumah duka dan krematorium. Namun, letak krematorium pun berada di ujung kota sehingga sedikit sulit dijangkau. Karenanya, dibutuhkan sebuah tempat yang dapat memberikan atau mendukung segala kebutuhan untuk menyemayamkan seseorang yang telah tiada sebelum di makamkan ataupun dikremasi. Untuk itu, perancang ingin membuat sebuah tempat yang dapat memenuhi segala kebutuhan yang diperlukan untuk penghormatan terakhir pada seseorang yang telah tiada. Sebuah rumah duka, krematorium, dan pemakaman yang berada di satu lokasi yang sama sehingga mempermudah masyarakat dengan lokasi yang berada di kota. Dan juga perancang akan memberikan fasilitas-fasilitas yang mendukung. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang muncul dari berbagai aspek dapat dirumuskan dengan : Bagaimana menciptakan sirkulasi yang baik antar bangunan sesuai dengan fungsi bangunannya? 2

Bagaimana menyediakan fasilitas yang dapat menujang dengan lokasi perancangan? Bagaimana penataan yang benar bangunan krematorium terhadap bangunan lainnya? 1.3 Tujuan Perancangan adalah : Dari beberapa perumusan masalah yang muncul maka tujuan perancangannya Menciptakan sirkulasi yang baik antar bangunan sesuai dengan fungsi bangunannya. Menyediakan fasilitas yang dapat menujang dengan lokasi perancangan. Penataan yang benar bangunan krematorium terhadap bangunan lainnya. 1.4 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN Bab I membahas permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar untuk diangkat menjadi obyek tugas akhir. 1.1 Latar Belakang Masalah Sub bab berisi tentang latar belakang dan alasan pemilihan obyek perancangan untuk tugas akhir. 1.2 Rumusan Masalah 3

Sub bab membahas beberapa analisa fisik dan fungsional pada obyek bangunan yang akan di desain. 1.3 Tujuan Perancangan Sub bab berisi tentang tujuan dari perancangan obyek perancangan yang dipilih untuk tugas akhir. 1.4 Sistematika Penulisan Sub bab membahas sistematika penulisan makalah tugas akhir. BAB II ANALISA FUNGSIONAL DAN KENYAMANAN PADA RUMAH DUKA DAN KREMATORIUM Bab II membahas teori-teori pendukung yang didapat dari berbagai sumber sebagai suatu landasan bagi perancangan obyek tugas akhir yang dipilih. 2.1 Upacara Penghormatan Terakhir Sub bab berisi tentang upacara dan tradisi penghormatan terakhir saat seseorang meninggal dunia sesuai dengan agama dan kepercayaan yang diakui di Indonesia. 2.2 Tempat Pemakaman Sub bab membahas tentang aturan lahan area pemakaman di pemukiman masyarakat yang berlaku di Indonesia. 2.3 Kremasi Sub bab berisi tentang aturan proses kremasi jenazah dan jenisjenis mesin pembakaran jenazah. 4

2.4 Warna Sub bab membahas tentang arti-arti yang menjadi simbol dari perasaan dalam hal psikologis, motivasi, dan estetika. 2.5 Bahan dan Konstruksi Penyerap Bunyi Sub bab membahas tentang bahan-bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang digunakan dalam rancangan akustik. 2.6 Kelompok Lanjut Usia dan Cacat Tubuh Sub bab membahas tentang standart ukuran yang dibutuhkan kelompok lanjut usia dan keterbatasan fisik. BAB III DESKRIPSI OBYEK STUDI Bab III membahas tentang lokasi obyek yang dipilih menjadi lokasi perancangan untuk tugas akhir. 3.1 Deskripsi Obyek Studi Sub bab ini membahas tentang obyek bangunan yang akan dirancang untuk tugas akhir. 3.2 Ide Implementasi Konsep Pada Obyek Studi Sub bab ini berisi tentang penerapan konsep pada obyek studi beserta studi kasus yang serupa. 3.3 Analisa Tapak Sub bab ini berisi tentang data analisa keadaan dan dampak dari sekitar obyek bangunan terhadap perancangan. 5

3.4 Analisa Fungsional Sub bab ini berisi tentang data analisa bangunan berupa kebutuhan ruang, programming, kedekatan ruang, besaran ruang dan zoning blocking. BAB IV PERANCANGAN Bab IV berisi tentang deskripsi dari perancangan tugas akhir yang telah dipilih. 4.1 Deskripsi Umum Project Sub bab membahas tentang perancangan pada lokasi yang telah dipilih secara umum. 4.2 Penerapan Konsep pada Desain Sub bab ini membahas tentang deskripsi project secara lebih detail. BAB V KESIMPULAN Bab V berisi tentang kesimpulan dari perancangan project yang telah dipilih untuk tugas akhir. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 6

7