BAB I PENDAHULUAN. bertanggung jawab langsung Kepada Presiden. Tugas, Fungsi, dan. nomor 103 tahun Tugas BPS antara lain melaksanakan tugas

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Indonesia saat ini sedang giat-giatnya untuk meningkatkan taraf hidup

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah

BAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan antara berbagai macam perusahaan retail membuat manajemen

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI DALAM PENINGKATAN KINERJA PEGAWAI DI KANTOR KELURAHAN PANIKI I KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan komunikasi semakin kompleks dan sangat penting dirasakan

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. yang bergerak dibidang jasa maupun industri pasti mempunyai tujuan yang

BAB I PENDAHULUAN. memungkinkan perusahaan untuk mampu bersaing dengan menghasilkan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Profil Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. adalah pemberian motivasi, maka pemberian motivasi terhadap karyawan sangat

BAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi proses pembangunan daerah di Indonesia. Di dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Organisasi dengan sumber daya

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Jenis Usaha, Nama Perusahaan, Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. maksud dan tujuan tertentu, dimana usaha-usaha untuk mewujudkan maksud

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada jaman sekarang ini, banyak perusahaan berlomba-lomba mencari

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung efektivitas dan efesiensi organisasi (Handoko, 1998).

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memberikan output yang

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, dan profesionalisme. Pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. dengan terciptanya mesin baru dan peralatan canggih. Terciptanya teknologi yang

I. PENDAHULUAN. organisasi (Hasibuan, 2011:10). Walaupun suatu organisasi telah memiliki visi,

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi Oleh Gurawan Dayona

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan oleh pejabat-pejabat pemerintahan. Itu merupakan satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah peletak dasar pelaksana sistem

BAB I PENDAHULUAN. penggerak utama atas kelancaran kegiatan sebuah organisasi. Kemajuan dan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2002 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan dalam suatu organisasi merupakan aset terpenting dalam

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin kompetitif. Perusahaan berusaha untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat, sumber daya manusia yang mampu dan berkualitas merupakan

Masing-masing Sub Bagian sebagaimana dimaksud dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam suatu instansi pemerintah, pemimpin yaitu seseorang yang. mempengaruhi para bawahannya untuk melakukan pekerjaan.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 021 TAHUN 2016 TENTANG MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif yang dapat menunjukan kelebihan atau keunggulan yang ada pada

BAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia merupakan faktor terpenting dalam setiap kegiatan

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang makin meluas dan kompleks dengan. penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang makin canggih memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia saat ini dianggap paling berharga dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup perusahaan. Orang (manusia) merupakan elemen yang selalu

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu usaha yang ditempuh Pemerintah dalam mewujudkan landasan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen perubahan adalah suatu proses yang sistematis dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kerja karyawan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mendorong banyak perusahaan melakukan usaha untuk memajukan organisasi /

BAB I PENDAHULUAN. Dinas pendidikan pemuda dan olahraga memiliki kebijakan mutu yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian kompensasi finansial kepada karyawan, masih dirasakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur atau bagian investasi

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PRAKTIK KERJA LAPANGAN. 3.1 Gambaran Singkat dan Perkembangan Badan Kepegawaian Daerah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk pencapaian tujuan. Sumber daya manusia yang dimaksud dalam. perusahaan adalah karyawan atau orang yang bekerja dengan menjual

ABSTRAK. Analisis Peranan Controller Dalam Sistem Pengendalian Internal Gaji Guna Menunjang Efektifitas Pembayaran Gaji

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

DAFTAR ISI Siti Aminah, 2013

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan diperlukan faktor-faktor yang harus dimiliki yaitu

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1974 TENTANG POKOK POKOK KEPEGAWAIAN;

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN

BKN. Organisasi. Tata Kerja. Pencabutan.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan aset dan berfungsi sebagai modal di dalam organisasi yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Setiap instansi yang didirikan mempunyai harapan bahwa pegawai dapat. tinggi dan berkualitas dalam bidang pekerjaannya.

BAB I PENDAHULUAN. kerja seorang karyawan dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa, Tetapi organisasi harus dapat menciptakan juga lingkungan kerja yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai,

BAB I PENDAHULUAN. organisasi perusahaan. Sumber daya manusia merupakan asset utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang

BAB I PENDAHULUAN. organisasi, karena sumber daya manusia merencanakan, melaksanakan, dan. dalam bidang bisnis farmasi adalah Kimia Farma.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kankan Sopyan, 2016

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam suatu organisasi/instansi dipandang sebagi sumber daya.

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang pesat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan urusan Pemerintahan Daerah di bidang pendidikan berdasarkan asas

Hubungan Kemampuan Pegawai dan Motivasi Pegawai Terhadap. Efektivitas Kerja Pegawai Dalam Rangka Peningkatan Pajak Bumi

WALIKOTA TASIKMALAYA

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. memandang kerja adalah sesuatu yang mulia. Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

WALIKOTA TASIKMALAYA,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

BAB I PENDAHULUAN. lembaga/instansi, karena merupakan piranti penting yang dapat memecahkan

INSTRUMEN PENELITIAN Variabel Dimensi Indikator Instrumen Kompensasi (Variabel X)

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Badan Pusat Statistik adalah Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang bertanggung jawab langsung Kepada Presiden. Tugas, Fungsi, dan kewenangan BPS telah ditetapkan dalam Keputusan Presiden RI (KEPPRES) nomor 103 tahun 2001. Tugas BPS antara lain melaksanakan tugas pemerintahan di bidang kegiatan statistik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan fungsi dan kewenangannya adalah penyusunan dan pengkajian kebijakan nasional dibidang kegiatan statistik, penyusunan rencana nasional secara makro dibidangnya. (www.bps.go.id) Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu instansi memegang peranan penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas perkantoran. Potensi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perkantoran harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu memberikan hasil yang maksimal. Dalam hal ini manusia merupakan penggerak dan penentu jalannya suatu perkantoran atau instansi. Karena pentingnya unsur manusia dalam menjalankan suatu pekerjaan maka perlu mendapatkan perhatian dari pimpinan. Pegawai merupakan faktor penting dalam setiap organisasi baik dalam pencapaian tujuan kantor ataupun instansi secara efektif dan efisien. Suatu instansi atau perusahaan bukan hanya mengharapkan pegawai yang mampu, cakap, dan terampil, tetapi yang 1

2 terpenting mereka mau bekerja giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang maksimal. Kemampuan dan kecakapan pegawai tidak ada artinya bagi instansi/perusahaan jika mereka tidak mau bekerja giat. Supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal, maka dalam hal ini motivasi sangatlah penting karena pimpinan membagikan pekerjaan pada bawahannnya untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi kepada tujuan yang diinginkan (Hasibuan, 2000:141). Pemberian motivasi kepada pegawai dapat dilakukan dengan cara memberi daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Misalnya dengan kenaikan pangkat, mutasi, kenaikan gaji. Menurut Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 2002 dan Peraturan Pemerintah No. 98 Tahun 2000 jo Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2002. Menurut Moekijat (1989:139) ada hubungan yang sangat erat antara motivasi kerja yang tinggi dengan disiplin. Apabila pegawai merasa bahagia dalam pekerjaannya, maka mereka pada umumnya mempunyai disiplin. Sebaliknya apabila moril kerja atau semangat kerja mereka rendah, maka mereka dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik. Bahkan mungkin juga mereka tidak bersikap sopan terhadap pimpinan. Pada umumnya mereka itu menyetujui saja perintah-perintah, tetapi dengan perasaan yang kurang senang.

3 Salah satu upaya Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar untuk peningkatan efektivitas kerja adalah dengan memberikan motivasi dan disiplin kepada pegawai. Adanya upaya motivasi dan disiplin terhadap efektivitas kerja pegawai merupakan langkah konkrit dalam memberdayakan serta meningkatkan sumber daya manusia yang dimiliki agar tujuan yang direncanakan sebagaimana fungsi pokok tersebut dapat tercapai seperti yang diharapkan. Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Dengan disiplin kerja pegawai yang tinggi, akan mampu mencapai efektivitas kerja yang maksimal, baik itu disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan dan penyuluhan bagi pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik diperusahaan/instansi dimana dengan tata tertib yang baik, maka semangat kerja, moril kerja, efisiensi dan efektivitas kerja pegawai akan meningkat (Hasibuan, 2000:194). Adanya motivasi kerja yang terdapat dalam diri pegawai yang disertai oleh disiplin kerja yang baik merupakan dua aspek yang sangat diharapkan oleh instansi. Efektivitas kerja disini tidak akan dapat meningkat tanpa adanya motivasi kerja yang tinggi untuk melakukan pekerjaan dengan optimal tanpa ada tekanan dan paksaan dari orang lain yang diimbangi dengan disiplin yang tinggi. Efektivitas dalam wacana kerja disini merupakan unsur penggerak serta perwujudan determinasi diri agar dalam mengerjakan suatu pekerjaan itu

4 dilakukan tidak setengah-setengah, tetapi dengan segenap kekuatan dan kemampuan yang dimiliki dalam arti kata seseorang harus profesional dalam bekerja agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat waktu, serta bisa menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh instansi. Keberhasilan suatu kantor juga dapat dilihat dari kemampuan kantor dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja kantor yang mana hal itu dapat tercapai tergantung pada efisiensi dan efektivitas kerja pegawainya. Efisiensi berkaitan dengan beberapa masukan yang diperlukan untuk menghasilkan suatu unit keluaran, kalau efektivitas maksudnya adalah kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Steers, 1980:51). Melihat pentingnya motivasi dan disiplin kerja bagi para pegawai, maka dalam hal ini Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Blitar juga perlu memperhatikan hal tersebut agar dapat meningkatkan efektivitas kerja para pegawainya. Dimana Kantor Badan Pusat Statistik yang mempunyai visi sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua dan misi untuk meningkatkan pelayanan informasi statistik bagi semua pihak tersebut masih ada permasalahan dalam hal motivasi untuk dapat melaksanakan programprogram BPS yaitu, masih adanya kesenjangan yang terjadi misalnya sarana komunikasi dan transportasi yang belum memadai dalam wilayah administrasi kerja, kurang puasnya jaminan hari tua. Dalam hal disiplin kerja terdapat permasalahan yaitu, ada sekitar 1 sampai 3 pegawai yang datang dan pulang tidak tepat waktu pada hari yang berbeda-beda dari total 35 orang pegawai

5 yang ada, masih adanya pegawai yang santai saat jam kerja sedang berlangsung tanpa aktivitas yang berarti. Dari sisi efektivitas kerja pegawai, kualitas dan kuantitas kerjanya yang masih kurang, masih kurangnya komunikasi dengan rekan kerjanya dalam kegiatan sehari-hari. Dengan latar belakang masalah tersebut diatas maka peneliti tertarik mengambil judul: PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI KANTOR BPS KABUPATEN BLITAR. B. Perumusan Permasalahan Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah motivasi kerja pegawai di kantor BPS Kab. Blitar? 2. Bagaimanakah disiplin kerja pegawai di kantor BPS Kab. Blitar? 3. Bagaimanakah efektivitas kerja pegawai di kantor BPS Kab. Blitar? 4. Apakah motivasi dan disiplin berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai kantor BPS Kab. Blitar? C. Batasan Masalah Sesuai dengan masalah yang di rumuskan agar penelitian terfokus pada permasalahan, maka ruang lingkup pembahasan di titik beratkan pada pengaruh motivasi, disiplin, dan efektivitas kerja yang ada di kantor BPS Kab.

6 Blitar, motivasi berdasarkan teori David C. McClelland yang di kaitkan dengan Peraturan Pemerintah dan disiplin berdasarkan teori Lateiner dalam Imam Soejono, sedangkan teori efektivitas kerja berdasarkan Richard M. Steers. Pegawai yang di teliti adalah seluruh pegawai tetap yang bekerja di kantor BPS Kab. Blitar. D. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui motivasi kerja pegawai yang ada di kantor BPS Kab. Blitar. 2. Untuk mengetahui bagaimana disiplin kerja pegawai di kantor BPS Kab. Blitar. 3. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas kerja pegawai kantor BPS Kab. Blitar. 4. Untuk mengetahui apakah Motivasi dan Disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai kantor BPS Kab. Blitar. E. Kegunaan penelitian a. Bagi Instansi a) Dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Blitar khususnya kantor BPS Kabupaten Blitar. b) Sebagai bahan kajian perumusan kebijakan dalam pembinaan organisasi sebagai upaya peningkatan efektivitas kerja pegawai.

7 b. Bagi peneliti selanjutnya a) Dapat digunakan peneliti lain untuk menambah pemikiran, konsep kemungkinan yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti lebih lanjut. b) Dapat dijadikan dasar telaah karena dalam penelitian ini masih banyak kekurangannya.