PARTIAL SUBSTITUTION OF FISH MEAL WITH PETEK (Leiougnathus equulus) FLOUR IN COMMERCIAL FEED OF PATIN SIAM (Pangasius hypopthalamus) FRY

dokumen-dokumen yang mirip
PENGGUNAAN TEPUNG DAGING DAN TULANG SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PROTEIN HEWANI PADA PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

I. PENDAHULUAN. Pakan ikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam suatu usaha budidaya

Afriansyah Nugraha*, Yuli Andriani**, Yuniar Mulyani**

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan Maret 2014 di

PENGARUH SUBTITUSI PARSIAL TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus.

PENGARUH SUMBER ASAM LEMAK PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN IKAN BOTIA Botia macracanthus Bleeker

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG IKAN RUCAH TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GESIT (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PENGGUNAAN TEPUNG ONGGOK SINGKONG YANG DIFERMENTASI DENGAN Rhizopus sp. SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Gambar 5. Grafik Pertambahan Bobot Rata-rata Benih Lele Dumbo pada Setiap Periode Pengamatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan patin siam merupakan salah satu komoditas ikan yang dikenal sebagai

Sri Yuningsih Noor 1 dan Rano Pakaya Mahasiswa Program Studi Perikanan dan Kelautan. Abstract

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 10 Mei 30 Juni 2013 selama 50

Tingkat Penggunaan Limbah Laju Pertumbuhan %

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG KEPALA IKAN TERI TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.)

Gambar 2. Grafik Pertumbuhan benih ikan Tagih

SUBSTITUSI TEPUNG ONGGOK SINGKONG SEBAGAI BAHAN BAKU PAKAN PADA BUDIDAYA NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

Tingkat Kelangsungan Hidup

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

Berkala Perikanan Terubuk, Juli 2011, hlm ISSN

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakultas

EFEKTIFITAS PEMBERIAN TEPUNG USUS AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) ABSTRAK

Jl. Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro No. 1 Bandar Lampung Surel: ABSTRACT

Gambar 4. Grafik Peningkatan Bobot Rata-rata Benih Ikan Lele Sangkuriang

PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS KIAMBANG

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan pada bulan September-Oktober 2013,

EVALUASI PENGGUNAAN PAKAN DENGAN KADAR PROTEIN BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH IKAN NILEM (Osteochilus hasseltii)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Grafik pertumbuhan benih C. macropomum yang dihasilkan selama 40 hari

OPTIMALISASI SUBSTITUSI TEPUNG Azolla TERFERMENTASI PADA PAKAN IKAN UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS IKAN NILA GIFT

ARTIFICIAL SUBSTRATES INCREASED SURVIVAL AND GROWTH OF HYBRID CATFISH (Clarias gariepinus and C. macrocephalus)

Kata kunci: ikan nila merah, tepung ikan rucah, vitamin E, TKG, IKG

PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH MAKAN UNTUK PAKAN IKAN LELE DI UPR MITRA CAMBAI PRABUMULIH

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG DAGING DAN TULANG TERHADAP PERTUMBUHAN PATIN (Pangasius sp.) ABSTRAK

PENGARUH PADAT TEBAR TINGGI DENGAN PENGUNAAN NITROBACTER TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN LELE (Clarias sp.) FENLYA MEITHA PASARIBU

JURNAL. THE EFFECT OF GIVEN SKIN SEED IN GREEN BEANS ON GROWTH RATE OF CATFISH (Clarias sp)

BAB III BAHAN DAN METODE

Pengaruh Pemberian Dosis Pakan Otohime yang Berbeda terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Kerapu Bebek di BPBILP Lamu Kabupaten Boalemo

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN NILA (Oreochromis niloticus) ABSTRAK

PEMANFAATAN TEPUNG AZOLLA SEBAGAI PENYUSUN PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN DAYA CERNA IKAN NILA GIFT (OREOCHIOMIS SP)

III. METODOLOGI. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2013 di Balai Benih Ikan (BBI)

III. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan selama 2 bulan pada bulan Februari-April 2015,

Gambar 1. Ikan lele dumbo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pengaruh Lanjutan Substitusi Ampas Tahu pada Pakan Basal (BR-2) Terhadap Penampilan Ayam Broiler Umur 4-6 Minggu (Fase Finisher)

II. BAHAN DAN METODE

PERGANTIAN PAKAN TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN PANJANG LARVA IKAN SEPAT COLISA (Trichogaster lalius)

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG AMPAS TAHU DI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT POTONG, BOBOT KARKAS DAN INCOME OVER FEED COST AYAM SENTUL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. bisnis ikan air tawar di dunia (Kordi, 2010). Ikan nila memiliki keunggulan yaitu

Pengaruh Pemberian Viterna Plus dengan Dosis Berbeda pada Pakan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Lele Sangkuriang di Balai Benih Ikan Kota Gorontalo

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret 2014 bertempat

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2015 selama 50

II. BAHAN DAN METODE. Bahan Pakan

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. 3, No. 4, Desember 2012: ISSN :

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

3. METODE Waktu dan Tempat Penelitian Tahapan Penelitian Prosedur Penelitian a. Tahap I 1. Kultur bakteri Serratia marcescens

BAB III BAHAN DAN METODE

SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG CACING TANAH DALAM PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN EFISIENSI PAKAN IKAN BAUNG (Mystus nemurus CV ABSTRAK

PEMANFAATAN FERMENTASI AMPAS TAHU DALAM PAKAN IKAN UNTUK PERTUMBUHAN IKAN GURAMI OSPHRONEMUS GOURAMY LAC

PENGARUH KADAR PROTEIN DAN RASIO ENERGI PROTEIN PAKAN BERBEDA TERHADAP KINERJA PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum)

Konferensi Akuakultur Indonesia 2013

Utilization of earthworm meal (Lumbricus sp) as fish meal subtitution in diets for freswater catfish (Mystus nemurus C.V) juveniles ABSTRACT

PERBANDINGAN PENGGUNAAN PAKAN BERBASIS BAHAN BAKU LOKAL DENGAN PAKAN KOMERSIAL UNTUK PEMBESARAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

II. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PERSENTASE PERGANTIAN AIR YANG BERBEDA TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus)

Penambahan Lisin Pada Pakan Komersial Terhadap Retensi Protein Dan Retensi Energi Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma Macropomum)

PENGARUH FOTOPERIODE TERHADAP PERTUMBUHAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) ABSTRAK

KAJIAN PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG TAPIOKA SEBAGAI BINDER DALAM PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp.

PERBANDINGAN KARBON DAN NITROGEN PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

PEMBERIAN SUPLEMEN PAKAN CAKE LABU KUNING TERHADAP PERTUMBUHAN PASCA LARVA IKAN MAS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI TRESNA SARI PROGRAM STUD1 ILMU NUTFUSI DAN MAKAWAN TERNAK

EFEK PENGGUNAAN KONSENTRAT PABRIKAN DAN BUATAN SENDIRI DALAM RANSUM BABI STARTER TERHADAP EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM. S.N.

PENGARUH PERBEDAAN PENGOLAHAN LIMBAH IKAN SEBAGAI BAHAN PAKAN LARVA IKAN LELE (Clarias gariepinus) Hatta.

BAB III BAHAN DAN METODE

PENGARUH BERBAGAI IMBANGAN ENERGI-PROTEIN RANSUM SILASE IKAN TERHADAP EFISIENSI PAKAN PADA IKAN JAMBAL SIAM

Pengaruh Sumber Makanan yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Ikan Kelabau Padi (Osteochilus melanopleura) yang Dipelihara Dalam Hapa di kolam

Efektivitas Suplemen Herbal Terhadap Pertumbuhan dan Kululushidupan Benih Ikan Lele (Clarias sp.)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Gabus (Channa striata) yang Diberi Pakan Buatan Berbahan Baku Tepung Keong Mas (Pomacea sp.

BAB III BAHAN DAN METODE

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

PEMBERIAN PAKAN PELET DAN BAHAN BAKU LOKAL TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) Jolanda Sitaniapessy 1

SUBSTITUSI TEPUNG BUNGKIL KEDELAI DENGAN TEPUNG BUNGKIL KOPRA DALAM PAKAN IKAN BERONANG, Siganus guttatus

MANFAAT PENAMBAHAN PUTIH TELUR AYAM KAMPUNG PADA PELET TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KADAR PROTEIN IKAN MAS (Cyprinus carpio Linne) Trianik Widyaningrum

PENGARUH KUALITAS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis sp.) DI KOLAM BETON DAN TERPAL

Penggantian Tepung Ikan dengan Tepung Ikan Asin Bawah Standar dalam Formulasi Pakan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

PENGARUH TINGKAT SUBSTITUSI TEPUNG IKAN DENGAN TEPUNG MAGGOT TERHADAP KOMPOSISI KIMIA PAKAN DAN TUBUH IKAN BANDENG (Chanos chanos Forsskal)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Ikan patin siam (Pangasionodon hypopthalmus) merupakan ikan yang telah

PENGARUH TEKNIK ADAPTASI SALINITAS TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP DAN PERTUMBUHAN BENIH IKAN PATIN, Pangasius sp.

Ahmad Kurnia Vardian¹, Subandiyono¹ *, Pinandoyo¹

PEMBERIAN PAKAN BUATAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA GIFT (Oreochromis sp) YANG DIPELIHARA DALAM HAPPA. Elrifadah. Abstract

APLIKASI PAKAN BUATAN UNTUK PEMIJAHAN INDUK IKAN MANDARIN (Synchiropus splendidus)

Effect of Different Protein Levels for Growth and Survival Rate of Baung ( Mystus nemurus

RESPONS PERTUMBUHAN IKAN LELE SANGKURIANG (Clarias gariepinus) YANG DIBERI PAKAN BUATAN BERBASIS LIMBAH SAYURAN

Utilization Of Rubber Seed (Havea bransiliesis) Fermentation As Fish meal of Cyprinus carpio L Fingerling ABSTRACT

Transkripsi:

AQUASAINS (Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan) PARTIAL SUBSTITUTION OF FISH MEAL WITH PETEK (Leiougnathus equulus) FLOUR IN COMMERCIAL FEED OF PATIN SIAM (Pangasius hypopthalamus) FRY Dian Oktavianti 1 Limin Santoso 2 Suparmono 2 Ringkasan Patin Siam (Pangasius hypopthalamus) is a freshwater fish which is received considerable attention by public and has high economic value. In process of cultivation, farmers often got problems because of high price of feed. It s because raw materials feed such fish meal still import from another country. One of the efforts to reduce the use of imported fish meal is using Petek fish meal. The aim of this research was to determine the effect of the use of Petek fishmeal as partial substitution of fish meal. This research used Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 3 replications namely treatment A (commercial pellets / control), B (fish meal 75% + Petek fish meal 25%), C: (fish meal 50% + Petek fish meal 50%), D (25% fish meal + 75% Petek fish meal) and E: (0% fish meal + Petek fish meal 100%). Observed variables were absolute growth, daily growth rate, survival rate, and feed conversion ratio (FCR). Data were analyzed by ANO- VA and Duncan test. The tested fish were cultivated in aquarium with dimension of 60 x 40 x 40 cm3 for 50 days. Fishes were feed three times a days with feeding rate of 5%. The results showed that the use of Petek fishmeal in feed could increase absolute growth and daily growth rate. The 1 )Alumni Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung 2 )Dosen Jurusan Budidaya Perairan Universitas Lampung. Jl.Prof. S.Brodjonegoro No.1 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145.Email: dianoctavia900@yahoo.co.id treatment of C resulted in highest absolute growth of Patin Siam and lowest feed conversion ratio. The treatments did not effect the survival rate of Patin Siam. Keywords black tiger shrimp, Artemia naupli, Branchionus plicatilis, Nannochloropsis, Tetraselmis chuii, enrichment Received: 13 Juni 2015 Accepted: 27 Agustus 2015 PENDAHULUAN Pakan ikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha budidaya ikan. Ketersediaan pakan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan yang dibudidayakan. Menurut Kordi (2010), dalam proses budidaya ikan khususnya pada kegiatan pembesaran, faktor terpenting adalah ketersediaan pakan dalam jumlah yang cukup. Pakan memberikan kontribusi terbesar yaitu mencapai 60-70% dari total biaya produksi dan pakan tersebut harus mengandung nutrien yang lengkap seper-

316 Dian Oktavianti et al ti karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin serta asam amino esensial dalam jumlah cukup dan seimbang. Kondisi tersebut sangat dibutuhkan bagi usaha budidaya ikan termasuk pada budidaya ikan patin. Tepung ikan merupakan salah satu komponen penting di dalam formulasi pakan, karena tepung ikan merupakan sumber protein hewani yang terdapat dalam pakan ikan. Menurut Mudjiman (2004), sampai saat ini tepung ikan memiliki kedudukan yang penting dan masih sulit digantikan kedudukannya oleh bahan baku lain, hal ini dikarenakan tepung ikan memiliki kandungan essencial amino acid (EEA) dan asam lemak esensial dari kelompok omega-3 higher unsaturated fatty acid (HUFA). Dalam industri pakan ikan pemenuhan tepung ikan masih tergantung pada produk impor, karena produk tepung ikan di dalam negeri tidak dapat memenuhi kebutuhan pabrik pakan. Selain pabrik pakan, petani ikan juga membutuhkan tepung ikan. Permintaan petani ikan terhadap tepung ikan semakin meningkat, sedangkan pasokan tepung ikan mengalami penurunan sehingga menyebabkan harga tepung ikan semakin mahal. Maka dari itu untuk menekan biaya pakan diperlukan bahan baku alternatif yang mudah diperoleh, harganya murah dan memiliki kandungan protein yang tinggi sesuai dengan kebutuhan ikan patin. Salah satunya adalah tepung ikan petek (Leiougnathus equulus). Ikan petek merupakan salah satu ikan rucah yang kurang dimanfaatkan. Terkadang ikan ini hanya dijadikan ikan asin atau hanya dibuang begitu saja karena kurangnya peminat pembeli ikan petek tersebut. Kandungan protein yang terdapat di dalam tepung ikan petek adalah 50,53%. Sehingga perlu kajian mengenai pengaruh pemanfaatan ikan petek sebagai subtitusi parsial tepung ikan impor terhadap pertumbuhan ikan patin dan untuk mengetahui proporsi tepung ikan impor dan tepung ikan petek yang paling baik untuk pertumbuhan ikan patin. MATERI DAN METODE Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: benih ikan patin siam berukuran 3-5 cm sebanyak 225 ekor, tepung ikan petek, tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, minyak ikan, minyak jagung, premix, dan tepung tapioka. Sedangkan peralatan yang digunakan terdiri dari akuarium ukuran 60 x 40 x 40 cm sebanyak 15 buah, instalasi aerasi, thermometer, ph meter, timbangan digital, scoop net, alat tulis, ember plastik, selang sipon, selang air, kertas label dan penggaris. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu : A = pakan komersil (Kontrol) Perlakuan

Partial Subtitution Fish Meal Flour in Commercial Feed 317 B = 75% tepung ikan impor + 25% tepung ikan petek Perlakuan C = 50% tepung ikan impor + 50% tepung ikan petek Perlakuan D = 25% tepung ikan impor + 75% tepung ikan petek Perlakuan E = 0% tepung ikan impor + 100% tepung ikan petek HASIL DAN PEMBAHASAN Pakan buatan adalah pakan yang dibuat untuk mencukupi kebutuhan nutrient ikan dan disesuaikan dengan jenis ikan baik itu ukuran, kebutuhan protein, dan kebiasaan makan ikan. Pakan buatan ini biasanya dinamakan pellet. Dalam penelitian ini karakteristik dari pakan buatan yang telah ditambahkan tepung ikan petek yaitu memiliki bentuk seperti butiran yang berbentuk silindris dan memiliki ukuran 1,3-1,7 mm, serta memiliki warna kuning kecoklatan dan memiliki aroma ikan yang khas sehingga dapat menarik ikan untuk memakan pakan uji tersebut. Daya apung yang terdapat pada pakan uji selama penelitian yaitu selama 2 menit. Adapun pakan pelet terapung cocok untuk ikan yang mempunyai kebiasaan mencari pakan di permukaan perairan, sedangkan pakan yang tenggelam lebih tepat untuk ikan yang biasa hidup di dasar perairan, seperti lele dan patin. Untuk pemberian pakan ke ikan, besaran pakan harus disesuaikan dengan besaran mulut ikan begitu pula dengan kadar protein yang dibutuhkan harus disesuaikan dengan jenis ikan yang di budidayakan. Adapun Kandungan nutrisi pada pakan perlakuan dapat dilihat pada Tabel 1. Hasil uji proksimat memperlihatkan kandungan nutrisi pada setiap pakan perlakuan memiliki kandungan nutrisi yang berbeda, terutama pada kandungan proteinnya. Kandungan protein tertinggi sampai terendah berturutturut adalah sebagai berikut: pakan E (25,5%), pakan B (24,05%), pakan C (23,52%) dan pakan D (21,90%). Kadar protein yang terkandung pada masing masing pakan uji berbeda dikarenakan tepung ikan memiliki kandungan protein yang lebih rendah dibandingkan tepung ikan petek. Pertumbuhan berat mutlak ikan patin siam selama penelitian dari yang tertinggi sampai terendah berturutturut adalah sebagai berikut: perlakuan C (7,84 g); B (6,82 g); D (5,75 g); E (5,47 g); dan A (4,98 g). Berdasarkan hasil uji statistik pertumbuhan berat mutlak pada selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa substitusi tepung ikan impor dengan tepung ikan petek pada pakan buatan benih ikan patin berbeda nyata. Pertumbuhan berat mutlak benih ikan patin dapat dilihat pada Gambar 1. Penambahan bobot ikan rata-rata tertinggi terjadi pada perlakuan C

318 Dian Oktavianti et al Tabel 1 Hasil Uji Proksimat Pakan Pada Berbagai Perlakuan Parameter Hasil Analisis Per Perlakuan A B C D E Kadar Air (%) 11,00 14,85 14,18 17,33 14,18 Protein (%) 39,00 24,05 23,52 21,90 25,5 Lemak (%) 5,00 9,34 8,34 6,82 11,19 Abu (%) 16,00 9,93 11,08 11,48 10,31 Serat Kasar (%) 6,00 1,69 1,32 2,24 1,19 Keterangan: Perlakuan A = pakan komersil (Kontrol) Perlakuan B = 75% tepung ikan impor + 25% tepung ikan petek Perlakuan C = 50% tepung ikan impor + 50% tepung ikan petek Perlakuan D = 25% tepung ikan impor + 75% tepung ikan petek Perlakuan E = 0% tepung ikan impor + 100% tepung ikan petek Gambar 1 Pertumbuhan Berat Mutlak Benih Ikan Patin, TIP = Tepung Ikan Petek TI = Tepung Ikan yaitu sebesar 7,84 g; kemudian diikuti penambahan bobot ikan ratarata terendah pada perlakuan A yaitu 4,98 g.?, menyatakan pertumbuhan ikan dapat dipengaruhi oleh asam amino (protein) yang berasal dari pakan. Kandungan asam amino yang terdapat dalam bahan pakan dapat menentukan kualitas protein pakan tersebut. Protein yang terkandung pada semua pakan uji berkisar antara 21-25% sehingga dapat mencukupi kebutuhan protein pada ikan patin. Ikan patin merupakan ikan karnivora yang membutuhkan protein dalam jumlah yang lebih banyak daripada ikan herbivora, sedangkan ikan omnivora berada diantara keduanya. Apabila kandungan protein pakan ikan kurang dari 20% maka akan menghambat pertumbuhan suatu ikan. Sedangkan Mudjiman (2004) menyatakan pada umumnya ikan membutuhkan makanan dengan kadar protein berkisar 20-60% sedangkan kadar protein yang optimum untuk ikan jenis lainnya berkisar 30-36%. Kandungan lemak pada seluruh pakan uji berkisar 7-11% dan masih dalam kisaran nilai yang baik. Lemak dalam pakan berfungsi sebagai salah satu sumber energi dalam pakan. Seperti komponen nutrisi lain jumlah lemak tidak boleh kurang atau berlebih. Pakan yang baik mempunyai kandungan lemak antara 4-18%, lemak yang berlebih dalam pakan akan menyebabkan penimbunan lemak pada rongga usus dan menimbulkan penyakit malnutrisi seperti hati berlemak, kerusakan pada ginjal, edema, dan anemia yang dapat menimbulkan kematian pada ikan. Menurut Habib et al. (1994), karbohidrat merupakan salah satu komponen utama pakan yang tidak ha nya menyediakan energi bagi ikan,

Partial Subtitution Fish Meal Flour in Commercial Feed 319 tetapi juga berperan sebagai protein sparing effect pada ikan. Pakan uji memiliki kandungan karbohidrat berkisar 35-41%, dan kandungan karbohidrat yang terdapat pada setiap perlakuan masih tergolong tinggi untuk ikan patin. Menurut NRC (1993) pertumbuhan fingerling catfish lebih tinggi ketika pakannya mengandung karbohidrat dibandingkan hanya mengandung lemak sebagai sumber energi non-protein. Karbohidrat merupakan nutrisi yang sulit dicerna oleh ikan dikarenakan banyaknya serat kasar yang terdapat dalam karbohidrat. Serat kasar diperlukan untuk membentuk struktur pelet yang baik. Kandungan serat kasar yang terlalu tinggi pada pakan buatan dapat mempengaruhi daya cerna dan penyerapan di dalam alat pencernaan ikan. Laju pertumbuhan harian ikan patin selama penelitian dari yang tertinggi sampai terendah berturut turut adalah sebagai berikut : perlakuan C (0,15 g/hari); B (0,13 g/hari); D (0,12 g/hari); E (0,11 g/hari); dan A (0,10 g/hari). Berdasarkan uji statistik terhadap laju pertumbuhan harian ikan patin menunjukan bahwa subtitusi tepung ikan dengan tepung ikan petek pada pakan buatan benih ikan patin pada selang kepercayaan 95% berbeda nyata. Grafik laju pertumbuhan harian dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa persentase subtitusi parsial tepung ikan dengan te- Gambar 2 Laju Pertumbuhan Harian Benih Ikan Patin, TIP = Tepung Ikan Petek TI = Tepung Ikan pung ikan petek memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan ikan patin siam. Laju pertumbuhan yang lebih tinggi terlihat pada perlakuan C dikarenakan tingkat konsumsi pakan oleh ikan pada perlakuan tersebut lebih besar dari perlakuan lainnya. Sedangkan pada perlakuan A dengan pemberian pakan pellet terjadi penurunan bobot. Penurunan bobot tubuh ikan disebabkan sedikitnya pakan pellet yang dikonsumsi oleh ikan. Menurut Tacon (1987), pada saat kondisi kebutuhan energi tidak mencukupi, maka ikan akan memanfaatkan protein tubuhnya untuk memenuhi kebutuhan energi. Tingkat kelangsungan hidup pada perlakuan pakan A, B, C dan D sebesar 100% sedangkan pada perlakuan E tingkat kelangsungan hidupnya sebesar 91%. Berdasarkan uji statistik pada selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa substitusi tepung ikan dengan tepung ikan petek pada pakan buatan terhadap kelangsungan hidup ikan patin tidak memberikan pengaruh nyata pada semua perlakuan. Grafik tingkat kelangsungan

320 Dian Oktavianti et al Gambar 3 Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin, TIP = Tepung Ikan Petek TI = Tepung Ikan Gambar 4 Rasio Konversi Pakan Ikan Patin, TIP = Tepung Ikan Petek TI = Tepung Ikan hidup ikan patin dapat dilihat pada Gambar 3. Tingkat kelangsungan hidup ikan patin selama penelitian mencapai 100% karena ikan dapat beradaptasi dengan pakan perlakuan yang diberikan dan kualitas air selama pemeliharaan dalam kondisi optimal. Tingkat kelangsungan hidup pada ikan dapat dipengaruhi oleh kualitas air pada media budidaya. Jika kualitas air tersebut kurang baik maka akan menyebabkan ikan lemah, nafsu makan menurun, dan mudah terserang penyakit. Kebutuhan ikan akan protein yang kurang tercukupi ataupun pakan yang beracun bukan merupakan penyebab terjadinya tingkat kelangsungan hidup yang rendah, tetapi serangan penyakit yang diduga diakibatkan karena kualitas air yang kurang baik (NRC, 1993). Menurut Djariah (2001), FCR merupakan pengukuran kualitas pakan yaitu dengan membandingkan jumlah pakan yang diberikan dengan (pertambahan) berat ikan yang dihasilkan. Feed Conversion Ratio selama penelitian dari yang terendah sampai tertinggi berturut-turut adalah sebagai berikut: perlakuan C (1,04); B (1,41); D (1,45); E (1,65) dan A (1,67). Berdasarkan uji statistik pada selang kepercayaan 95% menunjukkan bahwa substitusi tepung ikan dengan tepung ikan petek pada pakan buatan terhadap rasio konversi pakan ikan patin berbeda nyata. Nilai rasio konversi pakan dapat dilihat pada Gambar 4. Ditinjau dari nilai konversi pakan, nilai konversi terendah terdapat pada pakan uji C sebesar 1,04 menghasilkan pertumbuhan berat mutlak yang lebih baik dibandingkan perlakuan pakan uji yang lainnya. Ditinjau dari kandungan protein pada perlakuan pakan uji C nutrien yang terkandung dapat mencukupi kebutuhan ikan untuk tumbuh. Djajasewaka (2006), menyatakan bahwa nilai efisiensi pakan berbanding terbalik dengan konversi pakan dan berbanding lurus dengan pertambahan berat tubuh ikan. Semakin tinggi nilai efisensi pakan maka nilai konversi pakan semakin kecil sehingga semakin efisien ikan memanfaatkan pakan

Partial Subtitution Fish Meal Flour in Commercial Feed 321 yang dikonsumsi untuk pertumbuhan. Air merupakan faktor terpenting di dalam kehidupan organisme ikan. Dalam budidaya ikan, kualitas air perlu diperhatikan untuk menjaga kesesuaian hidup bagi ikan. Parameter kualitas air yang diamati selama penelitian ini meliputi suhu, ph, dan Oksigen terlarut. Hasil pengamatan kualitas air selama penelitian disajikan pada Tabel 2. Selama penelitian kualitas air masih tergolong optimal untuk pertumbuhan ikan patin. Kisaran suhu tertinggi adalah 28ºC dan terendah 25ºC, DO berkisar 4,1-7 mg/l. Kondisi ph selama penelitian dalam keadaan netral yaitu 6-7 dan dalam kondisi optimal untuk pertumbuhan ikan patin. Sedangkan konsentrasi amonia selama penelitian berkisar 0,1-0,9 mg/l. SIMPULAN Djariah, A. S. (2001). Budi Daya Ikan Patin. Kanisius. Habib, M. A. B., Hasan, M. R., and Akand, A. M. (1994). Dietary carbohiydrate utilization by silver barb puntius gontonotus. Asian Fisheries Society Special Publication, pages 57 62. Kordi, M. G. (2010). Panduan Lengkap Memelihara Ikan Air Tawar di Kolam Terpal. Lily Publisher. Mudjiman, A. (2004). Makanan Ikan. Penebar Swadaya. NRC (1993). Nutrient requirement of warm water fishes. national academy of fish science. National Research Council. Tacon, A. D. J. (1987). The nutrition and feeding of farmed fish and shrimp:nutrien sources and composition. FAO, Rome, Italy, 5 edition. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tepung ikan petek dapat digunakan sebagai subtitusi parsial tepung ikan maksimal 50%. Proporsi tepung yang paling baik untuk pertumbuhan benih ikan patin adalah 50% tepung ikan + 50% tepung ikan petek. Pustaka Djajasewaka (2006). CV.Yasaguna. Pakan Ikan.

322 Dian Oktavianti et al Tabel 2 Data Kualitas Air Selama Penelitian Parameter Perlakuan Standar A B C D E Baku Mutu DO (mg/l) 5-7 6-8 4-7 5-8 5-8 3 Suhu ( o C) 25-27 26-28 26-28 25-27 25-27 27,0 31,0 ph 6 6 6 7 7 5,50 8,50 NH3 (mg/l) 0,4 0,6 0,6 0,9 0,1-0,3 0,2 0,6 0,2-0,6 < 1 Keterangan: Perlakuan A = pakan komersil (Kontrol) Perlakuan B = 75% tepung ikan impor + 25% tepung ikan petek Perlakuan C = 50% tepung ikan impor + 50% tepung ikan petek Perlakuan D = 25% tepung ikan impor + 75% tepung ikan petek Perlakuan E = 0% tepung ikan impor + 100% tepung ikan petek