BAB IV KONDISI UMUM DESA WUKIRSARI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV GAMBARAN UMUM

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. Kondisi Kebun Buah Mangunan. 1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kebun Buah Mangunan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB II TINJAUAN UMUM

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. kilometer dari Ibukota Kecamatan Imogiri. Batas administrasi Desa Kebonagung

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Cidokom Kecamatan Rumpin. Kecamatan Leuwiliang merupakan kawasan

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

KONDISI UMUM. Sumber: Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Depok (2010) Gambar 12. Peta Adminstratif Kecamatan Beji, Kota Depok

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy

KARAKTERISTIK WILAYAH. A. Kecamatan Kretek

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

BAB III DESKRIPSI WILAYAH DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI DESA BANGUNKERTO

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

BAB IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. Secara Geografis Kota Depok terletak di antara Lintang

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis dan Fisiografis. perbukitan karst berarti bentuk wilayahnya perbukitan dan batuannya karst.

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Penelitian. Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat dengan luas

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

BAB III KAJIAN TAPAK KAWASAN IMOGIRI, KABUPATEN BANTUL

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

Perancangan Perkuatan Longsoran Badan Jalan Pada Ruas Jalan Sumedang-Cijelag KM Menggunakan Tiang Bor Anna Apriliana

BAB III TINJAUAN WILAYAH BANTUL

Pemanfaatan Peta Geologi dalam Penataan Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

KARAKTERISTIK WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. lempeng tektonik besar yaitu lempeng Indo-Australia, Eurasia dan Pasifik. Daerah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bencana banjir dan longsor (Fadli, 2009). Indonesia yang berada di

BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas IUPHHK-HA CV. Pangkar Begili 4.2 Tanah dan Geologi

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB III TINJAUAN LOKASI DAN WILAYAH

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

PERENCANAAN LANSKAP WISATA DUKUH KARANGKULON DI DESA BATIK WUKIRSARI IMOGIRI YOGYAKARTA LATIFA MULIAWATI

BAB IV TINJAUAN WILAYAH KOTA YOGYAKARTA

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Lokasi Geografis

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III TINJAUAN WILAYAH

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM KECAMATAN TOSARI

Karakteristik Wilayah Studi. A. Letak Geografis. Wonosari. Luas wilayah Kecamatan Playen 1.485,36 km 2.Kecamatan Playen

KEADAAN UMUM 3.1 Lokasi, Administrasi, dan Transportasi 3.2 Geologi dan Bahan Induk

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM WILAYAH. Projotamansari singkatan dari Produktif-profesional, ijo royo royo, tertib, aman,

BENCANA GERAKAN TANAH AKIBAT GEMPABUMI JAWA BARAT, 2 SEPTEMBER 2009 DI DESA CIKANGKARENG, KECAMATAN CIBINONG, KABUPATEN CIANJUR, PROVINSI JAWA BARAT

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Merak Belantung secara administratif termasuk ke dalam Kecamatan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

PERAN PEREMPUAN DALAM PARIWISATA DI DESA WISATA WUKIRSARI KECAMATAN IMOGIRI KABUPATEN BANTUL

INVENTARISASI DAN EVALUASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT DAN SUMBAWA, PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Daerah penelitian terletak di daerah Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertemuan 3 (tiga) lempeng tektonik dunia, yaitu lempeng Euro-Asia di. tsunami, banjir, tanah longsor, dan lain sebagainya.

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM WILAYAH. tenggara dari pusat pemerintahan kabupaten. Kecamatan Berbah berjarak 22 km

BAB IV DESKRIPSI UMUM WILAYAH

Jumlah desa, dusun dan luas Kabupaten Bantul per kecamatan dapat

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

- : Jalur utama Bandung-Cirebon BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM DESA SUMURUP. Sebelah barat berbatasan dengan desa sengon. 60. Gambar 4.1 Batasan Wilayah Kecamatan

BAB IV TINJAUAN LOKASI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kecamatan Pugung memiliki luas wilayah ,56 Ha yang terdiri dari

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN SLEMAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) TUNTANG, PROPINSI JAWA TENGAH

LUAS WILAYAH ADMINISTRATIF KECAMATAN DAN JUMLAH WILAYAH ADMINISTRATIF KELURAHAN DI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2016 IBU KOTA KECAMATAN

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis. dari luas Provinsi Jawa Barat dan terletak di antara Bujur Timur

BAB IV KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

IV KONDISI UMUM TAPAK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN PADA DAERAH RAWAN LONGSOR DI KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO

BAB II PROFIL DESA GUMINGSIR. Tulis yang sekarang menjadi Desa Surayudan Kabupaten Wonosobo.

BAB V GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Sibangkaja merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu dengan ibukota Pringsewu terletak 37 kilometer sebelah

BAB III Data Lokasi 3.1. Tinjauan Umum DKI Jakarta Kondisi Geografis

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Trimurti merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu

KEADAAN UMUM WILAYAH. Sleman merupakan salah satu Kabupaten yang terdapat di Daerah Istimewa

BAB IV GAMBARAN UMUM

Transkripsi:

23 BAB IV KONDISI UMUM DESA WUKIRSARI 4.1 Aspek Biofisik 4.1.1 Geografis dan Administratif Desa Wukirsari secara administratif terletak di Kecamatan Imogiri Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Desa ini berjarak 17 km dari Kota Yogyakarta yang dapat diakses melalui jalan lingkar selatan Yogyakarta. Secara geografis, Desa Wukirsari terletak pada 07 53 30-07 56 00 LS dan 110 22 30-110 26 30 BT. Batas administratif Desa Wukirsari sebagai berikut : Utara : Kecamatan Pleret Selatan : Desa Girirejo dan Desa Mangunan Barat : Desa Trimulyo Timur : Kecamatan Dlingo Luas wilayah Desa Wukirsari yaitu 15,39 km 2 atau sekitar 3,04% dari luas Kabupaten Bantul. Desa Wukirsari terdiri dari 15 pedukuhan yaitu Tilaman, Karangkulon, Giriloyo, Nagasari I, Nagasari II, Kedungbuweng, Cengkehan, Pundung, Sindet, Karangtalun, Singosaren, Jatirejo, Bendo, Dengkeng, Karangasem. Gambar 5 merupakan Peta Administratif Desa Wukirsari. Gambar 5. Peta Lokasi Desa Wukirsari (Sumber: Peta Rupabumi Imogiri Lembar 1408-222)

24 4.1.2 Topografi Berdasarkan profil Desa Wukirsari tahun 2007, desa ini terletak 10 km dari ibukota Kabupaten Bantul dan berada pada ketinggian 50 mdpl. Desa Wukirsari memiliki karakteristik topografi yang berbukit dengan kontur permukaan yang sedang. Tingkat kemiringan lereng di Desa Wukirsari didominasi oleh kelas < 2% dan 15-45 %. 4.1.3 Geologi dan Tanah Jenis batuan yang terdapat di Desa Wukirsari secara umum terdiri dari batuan andesit, semilir, endapan Gunung Api Merah Muda dan Aluvium. Formasi batuan di Wukirsari berdasarkan data geologi Kabupaten Bantul tahun 2009 merupakan formasi Semilir dikarenakan proses pengangkatan tenaga subduksi di bagian selatan Pulau Jawa. Material penyusun batuan di Desa Wukirsari tersusun atas perselingan antara breksi tuff, breksi batuapung, tuff dasit, tuff andesit, serta batu lempung tuffan. Berdasarkan data geologi Kabupaten Bantul, jenis tanah yang terdapat di Desa Wukirsari yaitu tanah Latosol yang berasal dari batuan induk breksi. Karakteristik tanah jenis ini yaitu kaya akan seskuioksida, miskin unsur-unsur kimia dengan sifat kimia yang baik, mineral lempung tipe 1:1 dan memiliki kapasitas tukar kation yang rendah dengan kejenuhan kation rendah (kurang dari 35%). Kadar bahan pada tanah jenis ini rendah karena adanya proses pelapukan dan pelindian yang terjadi berjalan lanjut. 4.1.4 Bahaya Lanskap Desa Wukirsari merupakan salah satu desa yang terkena dampak akibat gempa bumi yang melanda DIY pada Mei 2006. Gempa bumi berpusat di darat tepetnya di Sesar Opak dengan kekuatan 6,3 skala Richter (SR). Gambar 6 merupakan peta kerawanan bencana Kabupaten Bantul berdasarkan aktivitas gemba bumi dan posisi Sesar Opak. Kejadian gempa tersebut kembali terjadi pada tahun 2008, 2010 dan 2011 dengan kekuatan gempa berkisar 3-5 SR. Disamping gempa yang tercatat oleh BMKG beberapa gempa kecil sering terjadi dengan kekuatan berkisar antara 2-4 SR.

25

26 Akibat dari aktivitas gempa yang sering dirasakan oleh masyarakat yaitu bencana tanah longsor dimana hamper sebagian besar kawasan di Desa Wukirsari. Bencana longsor ini selain diakibatkan oleh aktivitas gempa, juga dipicu oleh kondisi topografi desa yang berbukit, curah hujan dan penutupan lahan. 4.1.4 Iklim Berdasarkan data iklim Stasiun Klimatologi Barongan, Desa Wukirsari terletak pada daerah dataran rendah dengan klasifikasi tipe iklim E dan nilai Q = 53,5 % yang berarti Desa Wukirsari termasuk kawasan agak kering. Suhu ratarata di Desa Wukirsari berkisar pada 27,14 0 C dengan curah hujan rata-rata 147,1 mm/bulan dan jumlah bulan basah Desa Wukirsari 7 bulan/tahun. Tabel 3 merupakan data curah hujan dan iklim bulanan di Desa Wukirsari Tabel 3. Data Curah Hujan Desa Wukirsari No Waktu Curah hujan Suhu ( O C) (bulan) (mm/ bulan) 1 Januari 409,2 26,99 2 Februari 304,9 27,03 3 Maret 340,2 27,58 4 April 113,4 28,13 5 Mei 33,8 27,21 6 Juni 25,6 26,99 7 Juli 15,0 26,47 8 Agustus 4,3 26,90 9 September 3,5 27,05 10 Oktober 61,6 27,31 11 November 155,1 26,97 12 Desember 298,7 27,11 Rata-rata 147,1 27,14 Sumber : Dinas Pengairan Umum Yogyakarta, 2008 4.2 Aspek Sosial 4.2.1 Kependudukan Jumlah Kepala Keluarga (KK) Desa Wukirsari berdasarkan profil desa tahun 2007 yaitu 3.960 KK dengan total penduduk sebanyak 15.482 jiwa. Dari jumlah ini, sebanyak 35,8% merupakan usia produktif (17-50 tahun), sisanya sebanyak 32,3 % merupakan usia sekolah dan 31,9% merupakan kaum lanjut usia. Tabel 4 merupakan data kependudukan Desa Wukirsari berdasarkan umur.

27 Tabel 4. Klasifikasi Penduduk Desa Wukirsari Berdasarkan umur Kelompok Umur (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%) < 5 677 4,4 5-12 2.180 14,1 12-17 2.152 13,9 17-25 2.210 14,3 25-50 3.330 21,5 >50 4.933 31,8 Total 15.482 100 Sumber : Profil Desa Wukirsari 2007 4.2.2 Sosial Budaya Desa Wukirsari dikenal sebagai desa batik. Budaya membatik telah ada di Desa Wukirsari sejak adanya Makam Sunan Cirebon sebelum tahun 1788. Berdasarkan perintah dari Keraton Daerah Istimewa Yogyakarta untuk menyediakan kebutuhan sandang bagi para abdi dalem yang menjaga makam tersebut, maka keterampilan membatik diturunkan oleh para pembatik keraton kepada masyarakat Desa Wukirsari dan terjaga hingga saat ini. Selain budaya membatik, bentuk kebudayaan di Desa Wukirsari secara garis besar dibedakan menjadi aspek fisik (tangible) dan aspek non fisik (intangible). Bentuk kebudayaan fisik yaitu makam Sunan Cirebon yang masih dijaga dengan baik, arsitektur rumah joglo, kain batik khas Wukirsari, makanan khas Wukirsari, serta hasil kerajinan dari bambu, tatah sungging dan lidi. Bentuk kebudayaan non-fisik seperti budaya membatik, tradisi pengobatan tradisional gurah, pola kehidupan masyarakat desa yang masih alami seperti kegiatan bertani dan penggunaan transportasi tradisional dalam kehidupan sehari-hari, hingga nilai-nilai kehidupan masyarakat jawa yang masih dijalani hingga saat ini seperti tradisi bersih desa atau rasulan dan kirab budaya. Bentuk kebudayaan baik yang bersifat fisik maupun non fisik masih terjaga hingga saat ini di Desa Wukirsari. Gambar 7 merupakan beberapa bentuk kebudayaan yang masih terjaga di Desa Wukirsari.

28 (a) (b) (c) Gambar 7. Aktivitas Sosial Budaya masyarakat Desa Wukirsari : (a) Kegiatan membatik, (b) Kegiatan bertani, (c) Masyarakat desa yang masih menggunakan kendaraan tradisional Sistem kemasyarakatan di Desa Wukirsari terdiri dari struktur formal dan informal. Struktur formal yaitu berkaitan dengan kepala dusun, kepala desa dan ketua RT. Struktur informal adalah para tokoh-tokoh masyarakat yang dituakan atau dikenal sebagai pemimpin bagi masyarakat. Mayoritas penduduk Desa Wukirsari masih memegang sistem kekeluargaan dalam kehidupan sehari-harinya. Kegiatan sehari-hari masyarakat Desa Wukirsari masih mencerminkan pola kehidupan masyarakat desa. Pada pagi hari para lelaki pergi ke sawah, sementara itu menjelang siang para wanita mulai ramai di tempat membatik atau di depan rumah mereka masing-masing untuk mulai membatik dan menjaga anak. Beberapa warga Wukirsari juga merupakan abdi dalem keraton Yogyakarta yang bertugas menjaga Makam Sunan Cirebon. Selain sistem kehidupan masyarakat yang masih tradisional, bentuk kebudayaan lain yang masih terjaga di Desa Wukirsari yaitu kesenian tradisional yang masih rutin diadakan seperti rasulan, kirab budaya, karawitan, seni pedalangan, dan tari tradisional. Kesenian tradisional ini sebagai salah satu wujud kebersamaan masyarakat desa serta wujud ekspresi terhadap peristiwa tertentu di Desa Wukirsari. 4.2.3 Sosial Ekonomi Berdasarkan profil Desa Wukirsari pada tahun 2007 mayoritas masyarakat Desa Wukirsari bekerja diluar sektor pertanian, hal ini dikarenakan kondisi alam Desa Wukirsari yang kurang mendukung untuk ditanami padi sehingga

29 masyarakat mencari alternatif lain untuk meningkatkan penghasilan mereka. Tabel 5 merupakan mata pencahariaan penduduk Desa Wukirsari. Tabel 5. Mata Pencahariaan Penduduk Desa Wukirsari No. Mata Pencahariaan Jumlah (orang) Persentase (%) 1. Petani 4.070 27,7 2. Buruh tani 1.306 8,9 3. Pegawai Swasta 3.489 23,8 4. Pegawai Negeri 505 3,4 5. Pengrajin 796 5,4 6. Pedagang 3.150 21,4 7. Peternak 245 1,7 8. Montir 77 0,5 9. Dokter 27 0,2 10. Pertukangan 920 6,3 11. Pensiunan 98 0,7 Total 14.683 100 Sumber : Profil Desa Wukirsari 2007 Sebanyak 36,6% masyarakat Desa Wukirsari bekerja di sektor pertanian dan sisanya sebanyak 63,4% bekerja di luar sektor pertanian. Salah satu alternatif mata pencahariaan bagi masyarakat Desa Wukirsari yaitu sebagai pengrajin dan pedagang. Banyak hasil-hasil kerajinan yang ditemui di Desa Wukirsari antara lain kerajinan batik, tatah sungging, lidi, bambu, keramik, hingga benang. Tabel 6 merupakan data jumlah pengrajin di Desa Wukirsari. Tabel 6. Data Pengrajin di Desa Wukirsari Jenis Kerajinan Lokasi Dukuh Jumlah (orang) 1. Batik Tulis - Karangkulon - Giriloyo - Cengkehan - Kedungbuweng - Tilaman - Pundung - Sindet - Nogosari I 117 113 173 18 3 3 23 7 2. Tatah Sungging - Dengkeng - Nogosari II - Karangtalun 16 147 98 3. Benang Nogosari II 58 4. Bambu Kedungbuweng 20 TOTAL 796 Sumber : Profil Desa Wukirsari 2007

30 4.3 Aspek Wisata 4.3.1 Objek dan Atraksi Wisata Desa Wukirsari memiliki objek dan atraksi wisata yang beraneka ragam mulai dari wisata religi, wisata minat khusus, kuliner, hingga kesenian dan kegiatan budaya tradisional. Wisata sejarah yang dapat dijumpai di Desa Wukirsari yaitu Makam Sunan Cirebon dan Makam Seniman. Sementara itu, wisata budaya yang dapat dijumpai di Desa Wukirsari antara lain kerajinan tatah sungging, batik, kerajinan bambu, kerajinan rotan, kerajinan benang, industri keramik dan lain-lain. Berbagai kegiatan dan kesenian tradisional juga diadakan di Desa Wukirsari seperti karawitan, seni pedalangan, tari tradisional, dan lainlain. Kesenian tradisional ini selain merupakan kegiatan rutin masyarakat desa juga dapat menjadi potensi wisata, namun saat ini belum dikemas sebagai atraksi wisata di Desa Wukirsari. Pemerintah Desa Wukirsari saat ini telah mulai mengembangkan potensi desanya dengan beberapa program jelajah Desa Wukirsari dalam bentuk beberapa paket wisata. Program wisata dikelola oleh perkumpulan pembatik di Desa Wukirsari yang bernama Paguyuban Batik Giriloyo. Kegiatan wisata yang ditawarkan di Desa Wukirsari saat ini yaitu menjelajahi alam pedesaan dan belajar membatik. Kegiatan wisata terbagi menjadi beberapa paket sesuai dengan minat pengunjung yaitu paket jelajah desa, paket belajar membatik, paket jelajah desa dan belajar membatik, serta paket jelajah alam. Dalam kegiatan jelajah desa, wisatawan akan di ajak menikmati alam sekitar Desa Wukirsari dan melihat kegiatan para pembatik. Paket belajar membatik menawarkan kegiatan belajar membatik mulai dari membuat pola hingga pewarnaan. Paket jelajah alam menawarkan kegiatan susur sungai dan perbukitan di Desa Wukirsari. Paket wisata tersebut dapat dilaksanakan dengan minimal rombongan berjumlah sepuluh orang. Dari setiap paket tersebut wisatawan memperoleh fasilitas berupa pemandu, snack, dan makan siang. Tabel 7 merupakan paket wisata yang terdapat di Desa Wukirsari saat ini dan Gambar 8 merupakan peta wisata Desa Wukirsari..

31 Tabel 7. Paket Wisata Jelajah Desa Wukirsari Jenis Paket Kegiatan Fasilitas Harga (Rp) 1. Jelajah desa Susur Desa dan - Pemandu perjalanan 100.000/peserta dan belajar membatik Belajar membatik - Pemandu membatik - Peralatan membatik - Snack - Makan siang 2. Jelajah desa Susur Desa - Pemandu lokal - Snack - Makan siang 50.000/peserta 3. Belajar membatik Belajar membatik - Pemandu membatik - Peralatan membatik - Snack - Makan siang 4. Jelajah alam Susur sungai dan Perbukitan Desa Wukirsari - Pemandu lokal - Snack - Makan siang Sumber : Wawancara dengan Kepala Desa Wukirsari Bapak Bayu Bintoro 50.000/peserta

32

33 4.3.2 Pengunjung Potensi wisata yang terdapat di Desa Wukirsari saat ini mampu menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk berwisata ke Desa Wukirsari dengan berbagai tujuan seperti belajar membatik, berziarah ke makam, melakukan pengobatan gurah dan lain-lain. Pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah dan golongan usia. Hal ini menunjukkan bahwa peminat wisata di Desa Wukirsari tersebar di berbagai kalangan. Berdasarkan data Paguyuban Batik Giriloyo, pada tahun 2010 pengunjung wisata batik di Desa Wukirsari mencapai 1.875 pengunjung. Wisatawan yang berkunjung ke Desa Wukirsari rata-rata merupakan wisatawan yang tertarik akan budaya membatik yang ada di sana. Terlihat dari responden pengunjung sebanyak 39% yang menyatakan budaya membatik sebagai daya tarik wisata di Desa Wukirsari. Sebanyak 18,2 % menyatakan bahwa daya tarik wisata di Desa Wukirsari terletak pada nilai sejarah yang terjaga berupa Makam Sunan Cirebon dan Makam Seniman. Kemudian, sebanyak 16,9% menyatakan bahwa daya tarik Desa Wukirsari terletak pada keindahan alamnya yang masih mencerminkan alam pedesaan dengan sawah, rumah-rumah penduduk yang secara arsitektural masih khas rumah adat Jawa serta bukit-bukit yang mengelilingi Desa Wukirsari. Sisanya menyatakan daya tarik Desa Wukirsari terletak pada kehidupan masyarakat yang masih khas pedesaan (13%), makanan khasnya (11,7%), dan lain-lain seperti wisata gurah, kesenian tradisional (1,3%). Gambar 9 merupakan grafik persepsi pengunjung mengenai daya tarik wisata Desa Wukirsari. Gambar 9. Daya Tarik Desa Wukirsari