Oleh: dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

dokumen-dokumen yang mirip
Pengantar Cedera Olahraga

BAB I PENDAHULUAN. Futsal adalah permainan bola yang dimainkan oleh dua tim, yang. masing-masing beranggotakan lima orang. Tujuannya adalah memasukkan

CEDERA OLAHRAGA. By : Faidillah Kurniawan

Penanganan atau pertolongan terhadap cedera Oleh Tri Ani Hastuti

BAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan

CEDERA OLAHRAGA PADA SENAM DAN UPAYA P3K. Oleh: Dr. Sugeng Purwanto Dosen PJKR FIK UNY

Lampiran 1 Lembar permohonan dan persetujuan menjadi talent video

Medical First Responder. Cedera musculoskeletal (Cedera pada tulang & otot)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengetahuan merupakan hasil pengindraan atau hasil tahu, setelah orang

BAB I PENDAHULUAN. sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Olahraga merupakan kebutuhan yang tidak asing lagi.

MODUL PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. sehingga menghambat aktivitas kegiatan sehari-hari, di Jerman persentase

Written by Dr. Brotosari Wednesday, 02 September :18 - Last Updated Wednesday, 28 December :53

BAB I PENDAHULUAN. yang membuat otot tertarik lebih dari pada kapasitas yang dimilikinya. Berbeda

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkelompok oleh dua tim dengan beranggotakan masing-masing lima orang

BAB I PENDAHULUAN. seperti tarian. Pada saat ini, aerobik mempunyai gerakan yang tersusun, tapi

PERTOLONGAN PERTAMA GAWAT DARURAT. Klinik Pratama 24 Jam Firdaus

TERAPI MASSAGE CEDERA OLAHRAGA. Oleh Hendi S Pawaka Andi Suntoda S

RUPTUR TENDO ACHILLES

BAB I PENDAHULUAN. melakukan segala aktifitas dalam kehidupan sehari-hari nya. Sehat adalah

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dilihat dengan membagi aktivitas olahraga berdasarkan tujuan yang

PENGANTAR ANGKET. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan guru pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan khususnya yaitu olahraga. Olahraga merupakan suatu bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Deskripsi Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan. Makhfudli, 2009: 101). Diungkapkan Sunaryo (2004: 25) menjelaskan

2

PATOFISIOLOGI CEDERA

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya, dimana harus mempunyai kemampuan fungsi yang optimal


BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan produktif dibutuhkan status kesehatan yang tinggi dan. peningkatan sistem pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. mana jika kesehatan terganggu maka akan dapat mempengaruhi. kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA

- Memberi rasa nyaman pada klien. - Meningkatkan proses penyembuhan luka. Perawatan luka dilakukan jika luka kotor/luka basah

nonfarmakologi misalnya, teknik


BAB I PENDAHULUAN. menaiki tangga, berlari dan berolahraga secara umum dan lain-lain. Untuk

Oleh: Agri Fera Endah Setiani dan Bambang Priyonoadi FIK UNY

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO)

PEMBALUTAN DAN PEMBIDAIAN. Disampaikan Oleh; Ns, Mei Fitria K, S.Kep

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS KNEE DEXTRA DI RSUD KOTA SRAGEN

RESPON HUNTING PADA TERAPI DINGIN PADA PENANGANAN CEDERA OLAHRAGA. Oleh: Novita Intan Arovah Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

Berikut ini adalah beberapa yang paling sering direkomendasikan oleh para ahli :

Gangguan Pada Bagian Sendi

Abstrak. Kata kunci : Cedera perenang, rehabilitasi

BAB 1 PENDAHULUAN. menghilangkan kesempatan atlet profesional mendapatkan sumber. olahraga non-kontak yang memerlukan lompatan, perubahan cepat dalam

KEDARURATAN LAIN DIABETES HIPOGLIKEMIA

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MINGGIR TENTANG PENANGANAN DINI CEDERA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE RICE

PENDAHULUAN. Olahraga merupakan hal yang penting dalam kehidupan kita, karena

Obat Alami Diabetes Dapat Mencegah Amputasi Pada Diabetesi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. deformitas sendi progresif yang menyebabkan disabilitas dan kematian dini

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas sehari-hari. Gangguan pada kaki bisa menghambat aktivitasnya.

PERTOLONGAN PERTAMA DAN PERAWATAN CEDERA PADA BELADIRI

APA ITU REMATIK...??? Rematik adalah penyakit peradangan. pada sendi yang bersifat menahun. atau kronis yang menyebabkan. perubahan dari bentuk sendi

IDENTIFIKASI CEDERA PADA OLAHRAGA BULUTANGKIS USIA DINI-PEMULA di KOTA YOGYAKARTA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di rumah pribadi pasien.

BAB I PENDAHULUAN. belum bisa dihindari secara keseluruhan. Dunia industri di Indonesia masih

HUBUNGAN BERDIRI LAMA DENGAN KELUHAN NYERI PUNGGUNG BAWAH MIOGENIK PADA PEKERJA KASIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Reumatoid Arthritis (RA) merupakan suatu penyakit autoimun yang

KEDARURATAN LINGKUNGAN

FRAKTUR TIBIA DAN FIBULA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RANCANGAN BAHAN AJAR. Nama Mata Kuliah : KESEHATAN OLAHRAGA Kode Mata Kuliah : KOR 541 Bobot SKS : 4 SKS

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG REMATIK PADA LANSIA. TIM PENGABMAS Yenni, M.kep, Ns, Sp, Kep kom. Ns. Emira Apriyeni, S.

KEGUNAAN REHABILITASI DAN TERAPI DALAM CEDERA OLAHRAGA

BAB I PENDAHULUAN. dan memiliki besar derajat kebebasan. Posisi ini bekerja mempromosikan

BAB I PENDAHULUAN. gangguan pada tubuh kita, misalnya pada saat melakukan aktivitas olahraga,

: Ikhsanuddin Ahmad Hrp, S.Kp., MNS. NIP : : Kep. Medikal Bedah & Kep. Dasar

TINGKAT PENGETAHUAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN MINGGIR TENTANG PENANGANAN DINI CEDERA DALAM PEMBELAJARAN DENGAN METODE RICE

BAB I PENDAHULUAN. diamati dan dilihat dengan membagi aktivitas olahraga berdasarkan tujuan yang

Dilakukan. Komponen STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TEKNIK PEMIJATAN BAYI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan persalinan (Cunningham, 2006). Menurut Kemenkes RI (2010), pada

BAB I PENDAHULUAN. kesemuanya adalah merupakan satu kesatuan untuk menciptakan

TUGAS SISTEM INTEGUMEN I STANDART PROSEDUR OPERASIONAL KOMPRES

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena 65% penduduk Indonesia adalah usia kerja, 30% bekerja disektor

PENGELOLAAN CEDERA SPRAIN TINGKAT II PADA PERGELANGAN KAKI Oleh: Bambang Priyonoadi

DIAGNOSIS DAN MANAJEMEN CEDERA OLAHRAGA dr. Novita Intan Arovah, MPH Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY

LAPORAN AKHIR. Pengabdian Kepada Masyarakat

Metode dan Pengukuran Kerja

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sosial masyarakat dan bangsa bertujuan untuk. memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

PELATIHAN PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PEMBINA PMR PMI SE- KABUPAATEN TEGAL

Kiat-Kiat Menjaga Kesehatan Sendi Lutut. Fanny Aliwarga Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

Obat Diabetes Ampuh Bagi Neuropati Jenis Tambahan

Latihan Aktif Dan Pasif / Range Of Motion (ROM) Pada Pasien. Stroke Non Hemoragik

PENGETAHUAN TENTANG CEDERA, PENCEGAHAN DAN PERAWATAN CEDERA SISWA KELAS ATAS SD N 2 BUGISAN PRAMBANAN KLATEN TAHUN 2016 SKRIPSI

Rehabilitasi Cedera Olah Raga

ANATOMI PERSENDIAN. 2) Sendi engsel

Kata kunci: Penanganan Cedera, Olahraga.

BAB I PENDAHULUAN. upaya penyembuhan (kuratif) dan upaya pemulihan (rehabilitatif), yang

Mata Ajar                   : Keperawatan Komunitas. Pokok Pembahasan    : Rematik (Artritis reumatoid dan Osteoartritis)

Nutritional strategies for the management of sports injuries. dr. Nurussyariah Hammado, M.AppSci (Clinical Exerc.Science)., M.

- Nyeri dapat menyebabkan shock. (nyeri) berhubungan. - Kaji keadaan nyeri yang meliputi : - Untuk mengistirahatkan sendi yang fragmen tulang

BAB I PENDAHULUAN. dengan makin meningkatnya usia. Perubahan tubuh sejak awal kehidupan

ERGONOMI PENGGUNAAN KOMPUTER Ergonomi:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan dan menjadi beban tanggungan baik oleh keluarga, masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. dan anggota gerak bawah. Yang masing-masing anggota gerak terdiri atas

A. Etika, Moral, dan Hukum dalam Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Obat Luka Diabetes Pada Penanganan Komplikasi Diabetes

Cara Mudah Mengencangkan. dan Memperindah Payudara

BAB I PENDAHULUAN. saraf yang terjadi ketika saraf medianus pada pergelangan tangan terjepit

Transkripsi:

Oleh: dr. Hamidie Ronald, M.Pd, AIFO

1. Berdasarkan waktu terjadi: -Akut : terjadi secara tiba-tiba dan terjadi dalam beberapa jam yang lalu. Tanda & Gejala: sakit, nyeri tekan, kemerahan, kulit hangat, bengkak & inflamasi -Kronis : Berkembang secara lambat. Gejala hilang timbul dan menyebabkan nyeri tumpul dan sakit. Biasanya karena overuse atau cedera akut yang tidak sembuh sempurna. 2. Berdasarkan berat ringan cedera 3. Berdasarkan jaringan yang terkena: lunak, keras 4. Berdasarkan lokasi cedera

Traction (traksi) Compression (kompresi) Bending (pembengkokan) Shear Stress (tekanan memotong) Torsion (putaran) Overload (beban berlebih) dan Overuse (beban berulang)

1. STRAIN a. Cedera pada otot: - muscle sorenes - hematoma: intramuskular, intermuskular - ruptur: partial, total - kram b. Cedera pada tendon 2. SPRAIN Cedera ligamen: derajat I,II,III

CEDERA PADA JARINGAN LUNAK (OTOT, TENDON, LIGAMENT) PERDARAHAN NYERI DAN KAKU BENGKAK GANGGUAN PENYEMBUHAN PENINGKATAN TEKANAN PADA JARINGAN

1. Terapi dingin: - Terapi terbaik untuk cedera akut - Es adalah vasokonstriktor sehingga dapat mengurangi perdarahan internal dan bengkak - Dapat juga membantu cedera overuse atau nyeri kronis setiap selesai berlatih 2. Terapi panas: - Digunakan pada cedera kronis atau cedera tanpa bengkak - Meningkatkan elastisitas jaringan ikat sendi, memperbaiki sirkulasi darah - Jangan dilakukan setelah berlatih - Contoh: nyeri, kaku, nyeri sendi.

R = Rest, mengistirahatkan langsung bagian cedera (48-72 jam), untuk memberi kesempatan jaringan pulih I = Ice, mengompres bagian cedera dengan es untuk menghentikan perdarahan, mengurangi bengkak dan nyeri C = Compression, membebat bagian cedera dengan elastic bandage untuk mengurangi bengkak. E = Elevate, meninggikan bagian cedera melebihi level jantung untuk mengurangi bengkak

*Masukkan pecahan es dalam kantong plastik *Bungkus kantong plastik tsb dengan handuk tipis yang telah dibasahi dengan air dingin *Kompres 10-20 menit Ulangi kompres selang waktu 2-4 jam

Heat Bleeding Alcohol Swelling Running Can make the injury worse Massage in the 1 st 48-72 hours, increases swelling & bleeding

Nyeri sendi: khususnya lutut, siku, pergelangan tangan dan kaki Nyeri tekan Bengkak ROM menurun Perbandingan kelemahan Rasa tumpul dan rasa geli

Setelah 1-3 hari melakukan RICE Boleh melakukan latihan peregangan secara perlahan dan lembut pada bagian yang cedera dan sekitarnya Bila timbul nyeri, hentikan Pemanasan dapat membantu meningkatkan aliran darah pada cedera sehingga mempercepat penyembuhan

Dasar penggunaan: preventif & terapi Preventif: - Menurunkan resiko cedera - Faktor psikologis Yang penting adalah melakukan latihan yang Baik, Benar, Terukur, Teratur (BBTT) Terapi: - Sebagai penyanggah pada cedera yang baru terjadi - Mencegah gerakan yang berlebihan

Lokasi nyaman, peralatan dapat mudah dijangkau Bersihkan dengan air hangat Bersabun Idealnya dicukur Keringkan Bila ada luka, balut dulu Pemilihan material disesuaikan dengan struktur anatomi, tingkat cedera, selera

Bila mungkin, struktur pengikat (strap) cedera pada posisi dipendekkan Contoh: Strapping Ankle lakukan dorsoflexi untuk membatasi gerakan kesamping Bila dibutuhkan buat jangkar melingkari tungkai, di atas dan/atau di bawah sendi yang cedera Strapping/Taping lebih kuat bila disatukan dengan bandage

Strap lebih nyaman bila dipakai terus menerus. Taping cenderung menyebabkan kontriksi Jika cocok dan dipakai terus menerus, tekan gulungan agar tidak terlalu ketat Perhatikan apakah strapping/taping telah memadai dan dapat menyokong area yang cedera.

Setelah Strapping/Taping: perhatikan sirkulasi. Cara: cubit kulit di bawah Strapping untuk beberapa detik. Bila tekanan dilepaskan, secara cepat kulit kembali ke warna normal Pengangkatan Strapping/Taping: Gunakan minyak eucalyptus untuk melunakkan perekat. Jangan mengoyakkan/mengangkat Strapping/Taping secara cepat karena merusak kulit

Penatalaksanaan cedera akut pada jaringan lunak dapat dilakukan dengan metoda RICE sampai 3 hari setelah terjadinya cedera dengan selang waktu 2-4 jam. Selanjutnya mulai dengan fase rehabilitasi yakni melakukan peregangan dengan perlahan dan lembut.