PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti susah diatur dan lebih sensitif terhadap perasaannya (Sarwono, 2011).

PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina

BAB I PENDAHULUAN. yang cepat, termasuk pertumbuhan serta kematangan dari fungsi organ reproduksi

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB III METODE PENELITIAN

PENCEGAHAN NYERI HAID MELALUI PEMANFAATAN TERAPI NON-FARMAKOLOGI PADA REMAJA PUTRI SMAN I TAMBUSAI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Daftar Pustaka : 21 ( ) Kata kunci: Dismenore, Intensitas dismenore, Senam dismenore

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau adolescence. Menurut WHO (2007) masa remaja terjadi pada usia antara 10 24

HUBUNGAN TINGKAT DISMENOREA DENGAN PENGGUNAAN ANALGETIK PADA SISWA SMPN 4 PEUSANGAN KABUPATEN BIREUEN. Nurhidayati 1*)

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Non-equivalent Control Group Design. Kelompok Eksperimen. Kelompok Kontrol

BAB I PENDAHULUAN dan 2000, kelompok umur tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada waktu menjelang atau selama menstruasi, yang memaksa

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja (pubertas) merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa

HUBUNGAN PENGETAHUAN SISWI KELAS VIII TENTANG DISMINORE DENGAN PERILAKU DALAM UPAYA PENANGANAN DISMINORE DI SMPN 12 KOTA BATAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun, dan

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB III METODE PENELITIAN. non randomized control group pretest posttest design. Pada rancangan

BAB I PENDAHULUAN. peristiwa reproduksi yang disebut menstruasi yaitu gambaran dari perdarahan

BAB I PENDAHULUAN. punggung bagian bawah dan paha (Badziad, 2003). Dismenorea merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis

BAB I PENDAHULUAN. Dismenorheayaitu nyeri di perut bagian bawah ataupun di punggung bagian bawah

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa fase perkembangan dinamis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN. terutama pada remaja putri yang nantinya akan menjadi seorang wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Masa ini merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju

BAB I PENDAHULUAN. produksi zat prostaglandin (Andriyani, 2013). Disminore diklasifikasikan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan perkembangan fisik, mental, emosional, dan sosial.

Hubungan Olahraga Dengan Kejadian Dismenorea Mahasiswi Tingkat 1 Akademi Keperawatan Pemkab Ngawi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis atau Rancangan Penelitian dan Metode Pendekatan. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Quasi

Hubungan Antara Pengetahuan Remaja Putri tentang Dismenorea dengan. Penanganan Dismenorea pada Siswi Kelas XI Di SMA N 6 Cirebon Tahun 2013

BAB I PANDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan yang dinamis dalam

EFEKTIVITAS PEMBERIAN GUIDED IMAGERY TERHADAP NYERI DISMINORE PADA REMAJA DI SMPN III COLOMADU KARANGANYAR

PENGARUH TERAPI MUSIK TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA REMAJA PUTRI KELAS II DI SMA N 1 KARANGNONGKO KLATEN

[Jurnal Florence] Vol. VII No. 1 Januari 2014

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 50% perempuan disetiap dunia mengalaminya. Dari hasil penelitian, di

BAB I PENDAHULUAN. dan 2011 yang memenuhi kriteria inklusi, dismenorea adalah salah satu

PERILAKU REMAJA PUTERI DALAM MENGATASI DISMENORE (STUDI KASUS PADA SISWI SMK NEGERI 11 SEMARANG )

BAB I PENDAHULUAN. menstruasinya semakin mendekat. Keadaan ini tidak selalu terjadi pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Teknik Relaksasi...,Bayu Purnomo Aji,Fakultas Ilmu Kesehatan UMP,2017

BAB I PENDAHULUAN. remaja yaitu perubahan perubahan yang sangat nyata dan cepat. Anak

BAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan

Mila Nadi Rozako, Rusianah, Nuniek Nizmah F, Siska Yuliana Prodi S1 Keperawatan STIKES Pekajangan Pekalongan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus pada masa remaja yang dimana terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menarche adalah haid yang datang pertama kali yang sebenarnya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan psikososial ego. Pada periode ini terjadi peristiwa yang sangat

PENGARUH PEMBERIAN DARK CHOCOLATE TERHADAP DISMENORHEA PRIMER PADA MAHASISWI KEPERAWATAN.

BAB I PENDAHULUAN. paling umum untuk mencari pertolongan kesehatan. Seseorang yang nyeri

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dewasa, usia di mana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orangorang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa-masa yang akan dilalui dengan berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan biologis dan psikologis yang pesat dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. fisik, terjadi perubahan karakteristik jenis kelamin sekunder menuju kematangan seksual

BAB I PENDAHULUAN. anak mulai berpikir secara konkrit dan rasional. Pada usia sekolah dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. keluar (Smeltzer & Bare, 2001). Siklus menstruasi endometrium terdiri dari

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

EFEKTIFITAS KOMPRES HANGAT DALAM MENURUNKAN INTENSITAS NYERI DYSMENORRHOEA PADA MAHASISWI STIKES RS. BAPTIS KEDIRI

2016 GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA MADYA ( TAHUN ) TENTANG DYSMENORRHEA DI SMPN 29 KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. hampir 90% wanita mengalami dismenore, dan 10-15% diantaranya

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI KLINIK NIRMALA MEDAN

Jurnal Keperawatan, Volume VIII, No. 2, Oktober 2012 ISSN MENURUNKAN NYERI DISMENOREA DENGAN KOMPRES HANGAT

KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

BAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP TINGKAT DISMENOREA PADA MAHASISWI KEPERAWATAN SEMESTER VIII STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian mengacu pada jenis atau macam penelitian yang dipilih untuk

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH MINUMAN KUNYIT ASAM TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI HAID PRIMER PADA MAHASISWI DIII KEBIDANAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Dismenore adalah nyeri sewaktu haid. Dismenore atau nyeri haid biasanya

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. korelasi yang bertujuan untuk mengungkapkan perbedaan korelatif antar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

Oleh Sherli Mariance Sari Program Studi Ilmu Keperawatan STIK Bina Husada Palembang

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

BAB I PENDAHULUAN. Nyeri haid atau dismenore merupakan keluhan yang sering dialami wanita

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Gorontalo mulai 5 Mei sampai dengan 5 juni

BAB 1 PENDAHULUAN. rawan terhadap stress (Isnaeni, 2010). World Health Organization (WHO) dan belum menikah (WHO dalam Isnaeni, 2010).

HUBUNGAN ANTARA DISMENOREA DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA SMP N 4 BOYOLALI

EFEKTIFITAS TERAPI AROMA TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 1 KABUN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Asuhan intrapartum merupakan asuhan yang diberikan kepada ibu

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DENGAN KESIAPAN ANAK MENGHADAPI MASA PUBERTAS

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

Heni Hirawati P, Masruroh, Yeni Okta Triwijayanti ABSTRAK

Transkripsi:

PENGARUH TERAPI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI HAID (DISMENOREA) PADA SISWI SMK PERBANKAN SIMPANG HARU PADANG Asmita dahlan, Tri Veni Syahminan STIKes Ranah Minang Padang, Padang, Sumatera Barat Indonesia 23123 Email : mitha_cauzie@yahoo.com Abstrak Kontraksi otot perut yang terjadi terus menerus akibat keluarnya darah saat menstruasi menyebabkan nyeri dismenorea. Prevelensi dismenorea sangat tinggi, sekitar 50 remaja putri. Di Indonesia angka kejadian dismenorea terdiri dari 54,89 dismenorea primer dan 9,36 dismenorea sekunder. Banyak remaja yang tidak masuk sekolah karena dismenorea. Pemberian kompres hangat akan melebarkan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah lokal yang mengakibatkan relaksasi kemudian dapat menurunkan nyeri. Jenis penelitian ini pra-eksprerimen one goup pre-post test. Pengumpulan data telah dilakukan pada bulan April 2015. Populasi pada penelitian ini siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang yang mengalami dismenorea. Sampelnya 16 responden teknik pengambilande secara purposive sampling. Penelitian dilakukan selama bulan Mei. Data dianalisis menggunakan paired t-test. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata nyeri responden sebelum diberikan kompres hangat adalah 5.60 dengan standar deviasi 1.549, rata-rata nyeri responden setelah diberikan kompres hangat adalah 2.62 dengan standar deviasi 1.204, terdapat perbedaan yang bermakna sebelum dan setelah dilakukan kompres hangat dengan p = 0,000 dimana p < 0,05. Kompres hangat dapat menurunkan tingkat nyeri dismenorea pada siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang. Oleh karena itu direkomendasikan pada tenaga kesehatan kompres hangat sebagai salah satu cara alternatif non-farmakologi untuk mengurangi nyeri dismenorea. Kata kunci : Kompres Hangat; Nyeri Dismenorea PENDAHULUAN Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan hanya dalam arti psikologis, tetapi juga fisik. Bahkan, perubahanperubahan fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan remaja. Sementara itu, perubahan-perubahan psikologis muncul antara lain sebagai akibat dari perubahan-perubahan fisik itu tumbuh ( Sarwono, 2007 ). Diantara perubahan-perubahan fisik itu, yang terbesar pengaruhnya pada perkembangan jiwa remaja adalah pertumbuhan tubuh (badan semakin panjang dan tinggi). Selanjutnya mulai berfungsinya alat-alat reproduksi ( ditandai dengan haid pada wanita ) dan tanda-tanda seksual sekunder yang tumbuh, diantara tanda-tanda sekunder tersebut salah satunya haid (menstruasi) dan beberapa remaja mengalami gangguan pada saat haid yaitu mengalami nyeri pada saat haid (disminorea) (Sarwono, 2007). Dismenorea dibagi menjadi dua yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Dismenorea primer adalah menstruasi yang sangat nyeri, tanpa patogis pelvis yang dapat di identifikasi.dapat terjadi pada waktu menarche atau segera setelahnya. Dismenorea ditandai oleh nyeri keram yang dimulai sebelum atau segera setelah awitan aliran menstruasi dan belanjut selama 48 hingga 72 jam (Bruner vol 2, 1996). 1 Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea)

Menurut beberapa laporan Internasional prevelensi dismenorea sangat tinggi dan setidaknya 50 remaja putri mengalami dismenorea sepanjang tahun reproduktif. Hasil studi terbaru menunjukan bahwa hampir 10 remaja yang dismenorea mengalami absen sekolah dan absen kerja 1-3 hari per bulan atau kemampuan remaja dalam melakukan tugas sehari-hari akibat nyeri hebat ( dikutip dari Umi, dkk, 2010). Menurut Callis (2011) di Amerika Serikat, diperkirakan hampir 90 wanita mengalmi dismenorea, dan 10-15 diantaranya mengalami dismenorea berat, yang menyebabkan wanita tidak mampu melakukan kegiatan apapun. Di Indonesia angka kejadian dismenorea terdiri dari 54,89 dismenorea primer dan 9,36 dismenorea sekunder (dikutip dari Wulan p, dkk, 2013). Di Sumatra Barat belum ada data yang pasti mengenai dismenorea tapi menurut penelitian Desi, 2011 nyeri dismenorea dapat berkurang dengan menggunakan tarapi musik mozart pada hari pertama menstruasi selama 20 menit. Usaha untuk mengurangi atau menghilangkan rasa nyeri biasanya menggunakan pengobatan farmakologi dan non-farmakologi. Pengobatan farmakologi pada dismenorea dapat menggunakan obat analgetik pada dosis biasa mempunyai efek samping antara lain mual, muntah, konstipasi, kegelisahan dan rasa ngantuk (Bruner vol 2, 1996). METODE PENELITIAN Metode penelitian ini dilakukan dengan metode pra eksperimen dengan rancangan one group pretest-postes. Penarikan sampel melalui metode purposive sampling dengan sampel berjumlah 16 orang padda remaja putri. Kriteria sampel adalah remaja putri yang mengalami dismenorea dan yang belum pernah mendapatkan terapi kompres hangat sebelumnya. Variabel independen adalah terapi kompres hangat. Variabel dependen adalah pengukuran skala nyeri dismenorea. Pengambilan data dilakukan pada 1 kelompok responden yang mengalami dismenorea di SMK Perbankan Simpang Haru Padang. Pengukuran dilakukan pada saat nyeri haid pertama selama 20 menit untuk mengetahui tingkat nyeri sebelum dan setelah melakukan terapi kompres hangat. Etika penelitian menggunakan prinsip yang menghormati harkat martabat responden dimana responden memperoleh penjelasan tentang penelitian dan tiap responden mengisi informed consent atas kesediaan untuk terlibat dalam penelitian. Penelitian ini juga menjunjung prinsip kerahasiaan identitas dan data responden serta kemanfaatan bagi responden. Peneliti tidak mencantumkan nama responden melainkan hanya menggunakan nama inisial. HASIL PENELITIAN A. Karakteristik Siswi Berdasarkan Umur Data umum menyajikan karakteristik siswi berdasarkan umur. Umur dalam hal ini merupakan variabel yang mempengaruhi nyeri terutama pada anak dan orang dewasa (Potter & Perry, 1993). 2 Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea)

Adapun hasil penelitian karakteristik siswi berdasarkan umur sebagai berikut : Tabel 5.1 : Distribusi frekuensi Siswi Berdasarkan Umur Di SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015. No Umur Jumlah 1 15 6 38 2 16 9 56 3 17 1 6 Total 16 100 Pada tabel 5.1 dapat dilihat bahwa dari 16 siswi, sebagian besar (56 ) siswi berumur 16 tahun. B. Analisa Univariat 1. Tingkat Nyeri Sebelum Diberikan Kompres Hangat Pada Siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015. Adapun tingkat nyeri sebelum dilakukan terapi kompres hangat dapat dilihat pada tabel 5.2 sebagai berikut : Tabel 5.2 : Distribusi frekuensi Tingkat Nyeri Dismenorea Sebelum Dilakukan Terapi Kompres Hangat Pada Siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015. No Kategori tingkat nyeri sebelum komres hangat Jumlah 1 Tidak Sakit 0 0 2 Sakit Dedikit 0 0 3 Agak Mengganggu 3 19 4 Mengganggu Aktivitas 6 37 5 Sangat Mengganggu 7 44 6 Tidak Tertahankan 0 0 Total 16 100 Pada tabel 5.2 dapat dilihat dari 16 siswi, didapatkan nyeri yang paling banyak berada di kategori sangat mengganggu (44 ). 2. Tingkat Nyeri Setelah Diberikan Kompres Hangat Pada Siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015. Adapun tingkat nyeri setelah diberikan terapi kompres hangat selama 20 menit pada siswi dapat dilihat pada tabel 5.4 sebagi berikut: Tabel 5.3 : Distribusi frekuensi Tingkat Nyeri Dismenorea Setelah Dilakukan Terapi Kompres Hangat Pada Siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015. 3 Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea)

No Kategori tingkat nyeri setelah Jumlah komres hangat 1 Tidak sakit 1 6 2 Sedikit sakit 9 56 3 Agak mengganggu 6 38 4 Mengganggu 0 0 Aktivitas 5 Sangat 0 0 Mengganggu 6 Tidak 0 0 Tertahankan Total 16 100 Pada tabel 5.4 diatas dapat dilihat dari 16 siswi. Ditemukan yang paling banyak berada pada kategori sedikit sakit (56 ). C. Analisa Bivariat Sebelum dilakukan Analisa bivariat, dilakukan uji normalitas. Analisa bivariat merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui keterkaitan dua variabel. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui perbedaan sebelum dan setelah pemberian terapi kompres hangat. Adapun perbedaannya dapat dilihat pada tabel 5.6 sebagai berikut : Tabel 5.4 : Perbedaan Nyeri Siswi Sebelum Diberikan Terapi Kompres Hangat Dengan Tingkat Nyeri Pada Siswi Setelah Diberikan Terapi Kompres Hangat Pada Perla kuan Sebel um Setela h Siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015. M ea n 6. Ju mla h Pv alu e 50 16 0.0 2. 00 62 Pada tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata nyeri siswi sebelum diberikan terapi kompres hangat adalah sebesar 6.50 dan mengalami penurunan setelah diberikan terapi kompres hangat 2.62. Ini menunjukan penurunan nilai dari tingkat nyeri setelah diberikan perlakuan terapi kompres hangat. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji paired t-test didapatkan nilai pvalue = 0.000 (p < 0.05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara skala nyeri sebelum dan setelah diberikan terapi kompres hangat pada siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015. PEMBAHASAN A. Karakteristik Siswi Berdasarkan Umur Pada hasil penelitian didapatkan paling banyak siswi berada pada umur 16 tahun. Menurut potter & perry, 1993, Umur merupakan variabel yang mempengaruhi nyeri terutama pada anak dan orang dewasa. Umur juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi nyeri, semakin besar umur seseorang maka semakin bisa 4 Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea)

mengendalikan nyeri, hal ini terlihat pada hasil penelitian yaitu siswi yang berusia 17 tahun berada pada kategori agak mengganggu. B. Tingkat Nyeri Dismenorea Sebelum Dilakukan Terapi Kompres Hangat. Pada hasil penelitian didapatkan nyeri dismenorea siswi paling banyak berada pada kategori sangat mengganggu (44 ) sebelum dilakukan terapi kompres hangat. Hal ini terlihat pada saat dilakukan kompes hangat dimana klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukan lokasi nyeri, tidak dapat mendiskripsikanya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang dan distraksi. Respon dari setiap Siswi berbeda-beda diantaranya berbaring ditempat tidur, merintih kesakitan, dan mengeluh pusing. Dismenorea adalah nyeri yang timbul pada saat wanita mengalami menstruasi. Ini disebabkan karena kontraksi otot moimetrium yang berlebihan maka akan mengurangi aliran darah, sehingga kekurangan oksigen dalam sel-sel miometrium yang mengakibatkan timbulnya nyeri pada saat menstruasi spasmodik, nyeri ini menyebabkan perut terasa mulas. Ini terjadi pada semua wanita yang mengalami menstruasi (Lowdermilk, dkk :2013). Nyeri didefenisikan sebagai suatu keadaan yang mempengaruhi sebagai suatu keadaan yang memengaruhhi seseorang, dan eksistensinya diketahui bila seseorang pernah mengalaminya (Mc.Caferry dalam Tamasuri, 2006). Dalam penatalaksanaan nyeri banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri dismenorea, baik melalui terapi farmakologis dan non-farmakologis. Terapi farmakologis dapat menggunakan obat untuk mengurangi nyeri tetapi dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh di antaranya bisa mual, muntah, alergi, dan lain-lain. Terapi nonfarmakologi berupa kompres hangat, pijatan pada pinggang, olahraga, nutrisi yang baik. Pijatan punggung memerlukan waktu yang lama serta membutuhkan bantuan orang lain, olahraga memerlukan gerakan fisik, nutrisi memerlukan biaya untuk menyediakan makanan yang dapat mengurangi dismenorea, dan terapi kompres hangat merupakan salah satu alternatif yang sangat efektif dalam menurunkan nyeri dismenorea, kompres hangat tidak memerlukan biaya yang banyak, waktu yang lama, serta dapat dilakukan sendiri. Dan terapi ini tidak menimbulkan dampak negatif bagi tubuh tetapi perlu diingat juga bahwa air yang terlalu panas dapat menimbulkan iritasi pada kulit (Brunert, 1996). C. Tingkat Nyeri Dismenorea Setelah Dilakukan Terapi Kompres Hangat Pada hasil penelitian didapatkan tingkat nyeri setelah dilakukan terapi kompres hangat pada sisiwi SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015 banyak berada pada nyeri sedikit sakit yaitu sebesar 56. Ini menunjukan adanya penurunan tingkat nyeri setelah dilakukan terapi kompres hangat. 5 Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea)

Pada penalitian ini terjadi penurunan tingkat nyeri setelah dilakukan terapi kompres hangat didapatkan paling banyak Siswi berada kategori nyeri sedikit sakit. Siswi bisa mendiskripsikan secara berangsur-angsur penurunan nyeri yang dirasakan saat dan setelah dilakukan terapi kompres hangat. Penurunan nyeri Siswi disebabkan karna adanya perpindahan panas secara konduksi dari botol yang berisi air hangat ke dalam perut yang melancarkan sirkulasi darah dan menurunkan ketegangan otot sehingga menurunkan nyeri pada Siswi yang mengalami dismenorea. Dari hasil yang didapatkan bahwasanya kompres hangat sangat berpengaruh terhadap penurunan tingkat nyeri dismenorea. Menurut peneliti kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan suhu hangat setempat yang dapat menimbulkan efek fisiologis. Kompres hangat dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan otot-otot yang tegang, kompres hangat dilakukan dengan botol yang diisi air hangat dengan suhu 37-40 o C secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas dari botol ke perut sehinga perut yang dikompres menjadi hangat. Ini menyebabkan terjadi pelebaran pembuluh darah di bagian yang mengalami nyeri serta meningkatnya aliran darah pada daerah tersebut. Rasa hangat di bagian perut dapat meningkatnya relaksasi psikologis dan rasa nyaman, sehingga dengan adanya rasa nyaman dapat menurunkan respon terhadap nyeri yang dirasakan. semula D. Pengaruh Kompres Hangat Sebagai Upaya Penurunan Intensitas Nyeri Dismenorea Pada Siswi SMK Perbankan Simpang Haru Padang Tahun 2015. Pada hasil penelitian ditemukan terjadi penurunan nilai rata-rata nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi kompres hangat dan Setelah dilakukan uji paired t-test didapatkan hasil tingkat nyeri sebelum dan setelah dilakukan terapi kompres hangat p = 0.000 dengan α < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa terapi kompres hangat berdampak positiv dalam menurunkan nyeri dismenorea sehingga menjawab hipotesa yaitu Ha diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh teori Lowdermilk, dkk (2013) dimana nyeri dismenorea dapat berkurang dengan terapi nonfarmakologi berupa kompres hangat yaitu memberikan rasa aman pada pasien dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan. Hal ini berakibat terjadi pemindahan panas ke perut sehinga perut yang dikompres menjadi hangat, terjadi pelebaran pembuluh darah di bagian yang mengalami nyeri serta meningkatnya aliran darah pada daerah tersebut sehingga nyeri dismenorea yang dirasakan akan berkurang atau hilang. Menurut Lowdermilk, dkk (2013) secara non-farmakologis Kompres hangat sangat bermanfaat 6 Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea)

dalam penurunan nyeri dismenorea dimana terjadinya relaksasi otot serta mengurangi iskemia uterus sehingga nyeri dapat berkurang atau hilang. Hal ini dapat terlihat pada hasil penelitian yang menunjukan bahwa sebelum dilakukan perlakuan terapi kompres hangat banyak Siswi yang berada pada kategori sangat mengganggu (44 ) dan setelah dilakukan terapi kompres hangat terjadi penurunan yang banyak berada pada kategori sedikit sakit (56 ). Kompres hangat sangat efektif dilakukan untuk mengurangi nyeri dismenorea karena tidak memerlukan biaya yang banyak, waktu yang lama, dan kerja fisik yang berat tetapi harus tetap hati-hati karena air yang terlalu panas dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Ucapan terima kasih 1. Siswi perbankan yang mau menjadi responden penelitian 2. Kepala sekolah dan staf guru SMK perbankan Simpang haru yang telah memberikan izin penelitian 3. Ketua STIKes Ranah Minang beserta staf yang telah memfasilitasi lancarnya proses penelitian SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesempulan sebagai berikut: terdapat pengaruh dari terapi kompres hangat terhadap penurunan tingkat nyeri dismenore di SMK Perbankan Simpang Haru Padang. Siswi SMK Perbankan yang mengalami dismenore mengalami penurunan nyeri setelah dilakukan kompres hangat. Dan disarankan bagi tenaga kesehatan (perawat) diharapkan dapat memberikan penyuluhan atau promosi kesehatan tentang kesehatan reproduksi wanita khususnya penatalaksanaan dismenore dengan terapi kompres hangat sebagai terapi non-farmakologis yang tidak berdampak negative bagi tubuh., bagi sekolah SMK Perbankan Simpang Haru Padang diharapkan dapat bekerja sama dengan puskesmas pembina wilayah dalam mensosialisakan terapi kompres hangat sebagai alternatif untuk mengurangi nyeri dismenore sehingga siswa tidak lagi absen karna nyeri dismenore. Dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan rancangan metode yang berbeda sehingga hasil yang didapatkan lebih maksimal. Jumlah sampel diperbanyak seingga nampak perbedaan yang lebih signifikan. DAFTAR PUSTAKA Al-Mighwar. 2006. psikologi remaja. Bandung : CV Pustaka Setia Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rineka Cipta Alimul. 2007. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika Berman, dkk. 2009. Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis (edisi 5). Jakarta : EGC Brunner. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC Desi. 2011. Pengaruh Terapi Musik Mozart Terhadap Penurunan 7 Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea)

Derajat Nyeri Menstruasi Pada Remaja Putri Di SMA Adabiah Padang. Padang. Fitra, dkk. 2013 Pengaruh Kompres Panas Terhadap Penurunan Derajat Nyeri Haid Pada Siswi SMK Dan SMA Yadika Kopandakan II. Manado Hidayat. 2007. Metodologi Penelitian Kebidanan. Jakarta : PT Rineka Cipta. I Gusti, dkk.2014. Manfaat Pemberian Kompres Hangat Dalam Mengurangi Nyeri Desminorea Primer Pada Remaja. Denpasar. Lowdermilk, dkk. 2013. Keperawatan Maternitas. Jakarta : PT. Salemba Emban Patria Noor, dkk.2014. Pengaruh Kompres Hangat Dan Terapi Musik Terhadap Penurunan Skala Nyeri Haid (Dismenorrhea). Kudus. Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nurastuti. 2014. Pemberian Kompres Hangat Terhadap Penurunan Nyeri Persalinan Pada Asuhan Keperawatan Ny.Y Dengan Persalinan Normal Kala 1 Fase Aktif Di Ruang Vk Rumah Sakit Umum Sukaharjo. Surakarta. Potter & Perry, 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : konsep, proses, dan praktik, Edisi 4, Alih bahasa : Asih, Yasmin, Editor Monica Ester, Jakarta : EGC. Sarwono, 2006. Psikologi Remaja, Jakarta ; Raja Grafindo. Sulis, dkk. 2014. Perbedaan Pemberian Kompres Hangat Dan Aroma Therapy Terhadap Penurunan Nyeri Menstruasi (Dismenorea). Karangbinangun.Program Sarjana. Tamasuri. 2006. Konsep Dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta. EGC Umi, dkk. 2010. Gambaran Pengetahuan Tentang Dismenorea Dan Penanganan Dismenorea. Semarang : program sarjana. Vonny, dkk. 2013. Efektivitas Kompres Hangat Dalam Menurunkan Intensitas Nyeri Dyismmenorea. Kediri : Program Sarjana. Wulan, dkk. 2013. Efektifitas Terapi Farmakologis Dan Non Farmakologis Terhadap Nyeri Haid (Disminorea). Pemankat : Program Studi. 8 Pengaruh Terapi Kompres Hangat Terhadap Nyeri Haid (Dismenorea)