RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN LUBUK SIKAPING

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KETERSEDIAAN DAN JANGKAUAN PELAYANAN AIR BERSIH DI KECAMATAN PASAMAN

PERENCANAAN SISTEM JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH PERUMAHAN DIAN REGENCY TAHAP 2 PALEMBANG LAPORAN AKHIR

STUDI EVALUASI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KOTA MALANG PADA KECAMATAN KEDUNGKANDANG

Staf Pengajar Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan No.1 Kampus USU Medan

BAB IV DASAR PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

STUDI KEBUTUHAN AIR PERKOTAAN BANJARMASIN SEBAGAI IBUKOTA PROVINSI KALIMANTAN SELATAN ABSTRAK

PREDIKSI KEBUTUHAN AIR BERSIH UNTUK LIMA BELAS TAHUN YANG AKAN DATANG DI KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Tersedia online di: Jurnal Teknik Lingkungan, Vol 4, No 3 (2015)

BAB IV PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM DI WILAYAH PERENCANAAN

ANALISIS KEHILANGAN TINGGI TEKAN DAN KEBUTUHAN AIR JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI PERUMNAS TALANG KELAPA PALEMBANG

PREDIKSI KUANTITAS AIR BERSIH PDAM TIRTA LAWU UNIT KECAMATAN KARANGANYAR PADA TAHUN 2026 TUGAS AKHIR

STUDI PERENCANAAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA NGABEAN KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL JAWA TENGAH JURNAL ILMIAH

EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH TAHUN 2026 DI KECAMATAN TASIKMADU KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR

BAB PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

EVALUASI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KOTA KABUPATEN MADIUN SAMPAI TAHUN 2025

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Sistem Penyediaan Air Bersih di PDAM Tirta Silau Piasa, Kisaran Barat, Asahan, Sumatra Utara

ANALISIS PEMAKAIAN AIR BERSIH ( PDAM ) UNTUK KOTA PEMATANG SIANTAR

PERENCANAAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DESA TAMBAKRIGADUNG KECAMATAN TIKUNG KABUPATEN LAMONGAN

BAB V ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN. Rencana pengembangan suatu kota pada dasarnya sangat erat kaitannya

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH (PDAM) KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU UNTUK 10 TAHUN KE DEPAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KABUPATEN BLORA ABSTRACT

RENCANA INDUK SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA SALATIGA Saddam Pradika 1), Wiharyanto Oktiawan 2), Dwi Siwi Handayani 2) ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS TINGKAT PELAYANAN RESERVOIR PDAM TIRTANADI CABANG PADANGSIDIMPUAN

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN PDAM KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN GUNA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR BERSIH MASYARAKAT KOTA SO E

ANALISIS KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR SUMATERA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan berbagai macam kebutuhan dasar manusia (basic human

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA PALANGKARAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Tabel IV.1 Guna Lahan Perumahan Dan Proyeksi Jumlah Penduduk

PROFIL KABUPATEN / KOTA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERENCANAAN DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN NGUNUT KABUPATEN TULUNGAGUNG ABSTRAK

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Studi Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih di Desa Purwosari Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal Jawa Tengah

PERENCANAAN JARINGAN AIR BERSIH DESA KIMA BAJO KECAMATAN WORI

Analisis Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih di PDAM Tulungagung

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Data Dalam penulisan ini, diperlukan data-data penunjang untuk menjawab

KESEIMBANGAN PELAYANAN AIR BERSIH PDAM KOTA MAKASSAR DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM REALM

4.1. PENGUMPULAN DATA

ANALISIS KEHILANGAN AIR PADA PIPA JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PDAM KECAMATAN BAKI, KABUPATEN SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Yogi S, dan M. Ikhsan. Standar Pelayanan Publik di Daerah

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

ANALISA PERTUMBUHAN KOTA DAN PERUBAHAN FUNGSI LAHAN DI KELURAHAN SIDOMULYO BARAT, PEKANBARU. Afdi Gustiawan, Rian Trikomara, dan Manyuk Fauzi

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH IKK ALALAK

STRATEGI PENINGKATAN PELAYANAN SISTEM DISTRIBUSI AIR MINUM PDAM KECAMATAN KOTA KABUPATEN SUMENEP

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FOTO DOKUMENTASI PDAM TIRTANADI SUNGGAL BENDUNGAN SUNGAI BELAWAN. RAW WATER TANK (Bak Pengendap) BANGUNAN INTAKE. RAW WATER PUMP ( Pompa Air)

EVALUASI DAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN JARINGAN DISTRIBUSI PDAM PUSAT KABUPATEN SAMBAS

PENGEMBANGAN SISTIM PELAYANAN AIR BERSIH

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 SERI E.6 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

ANALISA KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN AIR BAKU DI KOTA SUNGAI PENUH

Keywords: spreading, availability,water infrastructure.

Analisis dan Rencana Pengembangan Jaringan Distribusi Air Bersih Unit Cabang Timur PDAM Kabupaten Klaten

STRATEGI PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA RAWAN AIR BERSIH DI KABUPATEN PONOROGO PROPINSI JAWA TIMUR

BAB III PENENTUAN KEBUTUHAN AIR MINUM

BAB I PENDAHULUAN. besar kedua di Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kota Malang merupakan salah

LAPORAN TUGAS AKHIR. PERENCANAAN PEMENUHAN AIR BAKU DI KECAMATAN GUNEM KABUPATEN REMBANG ( Design Of Raw Water Supply In Gunem District, Rembang )

EVALUASI DAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH DI KECAMATAN KOTA WAINGAPU KABUPATEN SUMBA TIMUR

PERENCANAAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DI DESA WARGA MULYA KECAMATAN PLAKAT TINGGI KABUPATEN MUSI BANYUASIN PROPOSAL LAPORAN AKHIR

ANALISIS PEMAKAIAN AIR BERSIH (PDAM) UNTUK KABUPATEN MANDAILING NATAL 20 TAHUN KEDEPAN. Hisbulloh Nasution 1, Terunajaya 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI KELAYAKAN PENYEDIAAN AIR MINUM KOTA SURAKARTA PLANNING HORIZON 10 TAHUN (STUDI KASUS : PDAM KOTA SURAKARTA)

DESAIN SISTEM JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KECAMATAN ILIR BARAT II PALEMBANG

Perencanaan Pengembangan Sistem Distribusi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling Kecamatan Candi Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

KAJIAN KEMAMPUAN DAN KEMAUAN MASYARAKAT KOTA LUBUK BASUNG DALAM MENDAPATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

BAB III. METODE PENELITIAN

Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum Kota Probolinggo

PENGUJIAN PROPERTIS KAYU KELAPA DENGAN KONDISI KADAR AIR YANG BERBEDA-BEDA

ANALISA WILLINGNESS TO PAY (WTP) DAN KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN RENGAT KABUPATEN INDRAGIRI HULU. Aidillah Fitria, Siswanto, Ari Sandhyavitri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Visi, Misi, Strategi dan Tujuan

DESAIN SISTEM JARINGAN DAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PEDESAAN (STUDI KASUS DESA WAREMBUNGAN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

water quantity and quality; the domestic needs of the population; management of potential sources of water.

SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT REGIONAL PASIGALA SEBAGAI ANTISIPASI DEGRADASI KETERSEDIAAN AIR PERMUKAAN DI KOTA PALU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu Tahnia Nazthalia (2012) mengadakan penelitian Analisa Kebutuhan Air

ANALISIS PENINGKATAN LAYANAN PDAM TIRTO NEGORO UNIT SAMBUNGMACAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH DI KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

PERENCANAAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KELURAHAN SAMBALIUNG KECAMATAN SAMBALIUNG KABUPATEN BERAU ABSTRAK

SEBARAN DAN KETERSEDIAAN SARANA PRASARANA AIR DI KOTA TANGERANG SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) STUDI KASUS PDAM KABUPATEN SEMARANG CABANG UNGARAN

STRATEGI PDAM KOTA TOMOHON DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN AIR BERSIH

TUGAS KELOMPOK PREDIKSI KEBUTUHAN DOMESTIK AIR BERSIH DI SUATU KLASTER PERUMAHAN/SUATU DAERAH BAHAN PRESENTASI DISUSUN OLEH :... NIM :...

PROFIL KABUPATEN / KOTA

Renaldy Immanuel¹ dan Ivan Indrawan² ABSTRAK

PENYEDIAAN AIR BERSIH PERDESAAN PULAU BANGGAI, KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN- PROPINSI SULAWESI TENGAH

Studi Perencanaan Jaringan Distribusi Air Bersih Desa Sumberdadi Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar

PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH KOTA KENDARI PROPINSI SULAWESI TENGGARA (INTAKE POHARA)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DESAIN SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI KELURAHAN TINOOR

ANALISA SISTEM JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH KECAMATAN LUBUK DALAM KABUPATEN SIAK (Studi Kasus: Kecamatan Lubuk Dalam Kabupaten Siak)

PERENCANAAN JARINGAN DISTRIBUSI AIR BERSIH PERUMNAS BANYUMANIK KOTA SEMARANG

Transkripsi:

RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM AIR BERSIH PDAM DI KECAMATAN LUBUK SIKAPING Veriks Vernando, Ir. Hamdi Nur, MTP, Ezra Aditia, ST, M.Sc Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Bung Hatta, Padang Email : veriks_nando@yahoo.com,hamdinur@yahoo.com, adi@labscan.web.id Abstrak Ketersediaan prasarana dasar seperti air bersih dalam jumlah yang cukup, salah satu di tinjau dari kapasitas sumber air yang ada, ini merupakan syarat untuk tercapainya dalam memenuhi kebutuhan dasar diantaranya kebutuhan domestik (rumah tangga) dan Non Domestik (fasilitas). Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping maka kebutuhan akan air bersih semakin meningkat, diketahui setelah dilakukannya analisis proyeksi penduduk dan analisis perhitungan kebutuhan air untuk domestik maupun non domestik, analisis rencana daerah pelayanan air bersih PDAM serta rencana jaringan air bersih PDAM. Dimana total kebutuhan air bersih keseluruhan tahun 2021 sebanyak 127,4 liter/detik. Untuk memenuhi kekurangan air tersebut PDAM unit Kecamatan Lubuk Sikaping merencanakan penambahan sumber air baru, sumber air tersebut berada di Nagari Tanjung Beringin Jorong Muara Manggung dengan potensi debit air sebanyak 60 liter/detik. Dimana sumber air yang baru ini akan dilakukan rencana pengembangannya pada tahun 2013 nanti. Dengan bertambahnya sumber air baru maka akan bertambah jaringan ke daerah pelayanan air bersih PDAM sehingga daerah yang sekarang belum terlayani air bersih nantinya akan terlayani dan untuk kebutuhan air bersihnya akan tercukupi. Kata Kunci : Air Bersih PDAM, Domestik dan Non Domestik, Proyeksi, Rencana.

WATER SYSTEM DEVELOPMENT PLAN PDAM IN DISTRICT LUBUKSIKAPING Veriks Vernando, Hamdi Nur, Ezra Aditia Urban and Regional Planning, Faculty of Civil Engineering and Planning Universitas Bung Hatta, Padang Email : veriks_nando@yahoo.com, hamdinur@yahoo.com, adi@labscan.web.id Abstract Availability of basic infrastructure such as clean water in sufficient quantities, one in the review of the capacity of the existing water sources, it is a requirement for the achievement in meeting basic needs such as the needs of domestic (house hold) and Non Domestic (facility). With the increasing number of residents in the District Lubuk Sikaping the need for clean water is increasing, unknown following an analysis of population projections and analysis of the calculation of water requirements for both domestic and non-domestic, regional planning analysis of water service taps and water network plan taps. Where the overall net total water demand in 2021 as many as 127.4 liters / sec. To meet the shortage of water taps Lubuk Sikaping district unit planning the addition of a new water source, the water source is located in Tanjung Nagari Banyan Jorong Muara gig with potential water discharge of 60 liters / sec. Where a new water supply development plan will be carried out in the year 2013 or later. With increasing sources of new water network will grow to the water service taps so that the area now has not been served with clean water will be served and for water needs will be met. Keywords: Clean Water Taps, Domestic and Non-Domestic, projections, plans.

Pendahuluan. Undang-undang Nomor 24 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah menuntut daerah untuk mandiri dalam segala hal, baik itu dari penggalian sumber daya maupun pendapatan daerah. Salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah dari penjualan maupun pendistribusian terhadap prasarana dasar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di perkotaan merupakan suatu hal yang sangat dilematis untuk diselesaikan oleh instansi pemerintah daerah. Pertumbuhan dan perkembangan suatu kota atau wilayah tidak terlepas dari kelengkapan sarana dan prasarana dasar yang ada di kota tersebut, semakin tinggi jumlah penduduk di suatu kota atau wilayah, maka lebih besar pula tingkat kebutuhan terhadap sarana dan prasarana dasarnya. Salah satu prasarana dasar perkotaan yang harus dipenuhi adalah sarana air bersih. Pada dasarnya air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah sesuai dengan kebijakan otonomi daerah, penyelenggaraan pelayanan wilayah, termasuk pelayanan air bersih. Peningkatan kebutuhan air bersih akan menimbulkan berbagai masalah dimana air bersih yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada wilayah tersebut. Hal ini sering terjadi pada wilayah yang sedang berkembang, inipun terjadi di Kecamatan Lubuk Sikaping yang mana Kecamatan tersebut merupakan ibukota dari Kabupaten Pasaman, dimana pelayanan air bersih di Kecamatan Lubuk Sikaping di kelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum/PDAM. Pada dasarnya ketersediaan air adalah tetap dalam peranannya sebagai salah satu sumber daya air untuk kebutuhan perkotaan hanya merupakan porsi yang sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan akan sumber daya tersebut secara keseluruhan. Namun bila faktor kualitas dan penyediaan air secara kontiniu terkait didalamnya menyebabkan sumber air untuk perkotaan sering merupakan masalah, apalagi dengan adanya tingkat permintaan akan air yang semakin meningkat pada sisi konsumen/pelanggan, sedangkan sisi produsen belum dapat ditingkatkan. Hal ini mengakibatkan Kecamatan Lubuk Sikaping akan bertambah fungsi dan peranannya sebagai ibukota Kabupaten sehingga tidak seperti dulu sebagai ibukota Kecamatan yang pertumbuhan kotanya relatif kecil, Kecamatan Lubuk Sikaping memiliki luas sekitar 346,50 Km 2, atau 8,78 % dari luas Kecamatan yang lain dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 sebanyak 44.175 jiwa, Kecamatan Lubuk Sikaping ini terdiri dari 6 Nagari yang berfungsi sebagai pusat

pelayanan kebutuhan bagi pedesaan. Kenaikan jumlah penduduk ini selain disebabkan oleh angka kelahiran juga salah satunya oleh banyaknya penduduk yang datang dari luar daerah untuk melakukan aktifitas. Dengan kenaikan jumlah dan aktifitas, Kecamatan Lubuk Sikaping memiliki kekurangan prasarana, salah satunya dilihat dari perkembangan kebutuhan air bersih di Kecamatan Lubuk Sikaping dimana mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sedangkan dalam penyediaan air bersihnya kurang sebanding dengan permintaan kebutuhan masyarakat akan air bersih. 1.1 Rumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan suatu permasalahan yang dikaji dalam rencana pengembangan sistem air bersih PDAM untuk pemenuhan kebutuhan air bersih bagi penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping, adapun rumusan masalah sebagai berikut : 1. Belum semua penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping memenuhi kebutuhan air bersih dari PDAM. 2. Jumlah debit air yang tidak merata untuk kesemua penduduk di sebabkan jauhnya dari sumber air. 3. Adanya daerah-daerah yang sulit di jangkau oleh jaringan PDAM disebabkan oleh topografi. 4. Keterbatasan penyediaan air bersih oleh PDAM dan belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber air yang ada. 1.2 Tujuan. Tujuan yang hendak dicapai dalam studi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk/pelanggan dikecamatan Lubuk Sikaping sampai tahun proyeksi (2021), dengan adanya rencana pengembangan terutama untuk jaringan perpipaan kedaerah-daerah yang belum terlayani air bersih PDAM dan rencana daerah pelayanan baru seiring dengan adanya rencana penambahan sumber air baru yang akan dimanfaatkan oleh PDAM. 1.3 Sasaran. Adapun sasaran yang ingin dicapai dalam studi ini sebagai berikut : 1. Mengidentifikasi permasalahanpermasalahan yang terkait dalam memenuhi kebutuhan air bersih PDAM penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping. 2. Menghitung kebutuhan air bersih bagi penduduk dan fasilitas saat ini dengan membandingkan kemampuan sumber air yang ada saat sekarang. 3. Menghitung kebutuhan air bersih bagi penduduk dan fasilitas di Kecamatan Lubuk Sikaping 10 tahun yang akan datang melalui proyeksi jumlah penduduk.

4. Mengetahui daerah pelayanan yang dijadikan sebagai daerah pengembangan air bersih PDAM yang berada di Kecamatan Lubuk Sikaping berdasarkan arah kecenderungan perkembangan fisik kota untuk pemukiman dan jaringan air bersih PDAM. Metodologi. Dalam penghitungan kebutuhan air bersih, terlebih dahulu harus di ketahui beberapa komponen. Menurut Jay M. Stein (1992;318) komponen itu adalah Barang-barang modal yang secara langsung dimiliki, disewabelikan atau dengan sesuatu cara dikendalikan oleh dan selama jangka waktu panjang menyebabkan terjadinya arus pendapatan dan biaya. Sedangkan pengertian prasarana menurut Departemen PU, sarana dan Prasarana Kota adalah Komponen Kota yang fungsi utamanya adalah melayani kehidupan atau kegiatan kota yang menjadi tanggung jawab Pemerintah, Swasta maupun Masyarakat. Komponen itu terdiri dari : Analisa Kependudukan. Dalam analisa kependudukan dibutuhkan data pertumbuhan penduduk dari tahun 2011 2021 dengan pertimbangan supaya terjangkaunya pelayanan air bersih dengan kapasitas sumber air yang ada. Analisis kependudukan yang dilakukan adalah untuk mengetahui perkiraan jumlah penduduk Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2011 2021. Untuk memproyeksikan penduduk pada tahun yang akan direncanakan adapun analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan Metode eksponensial yang dikarenakan pertumbuhan penduduknya tidak konstan (mengalami peningkatan tiap tahun). Dengan Rumus : Pn = Po (1+r) n Di mana : Pn : Jumlah penduduk pada tahun n. Po : Jumlah penduduk eksisting (tahun awal). r : Laju pertumbuhan penduduk. n : Waktu / Tahun. Analisis kebutuhan air bersih. Dalam menghitung kebutuhan air bersih ada beberapa elemen kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu : - Kebutuhan domestik (rumah tangga). Rumus yang digunakan dalam menghitung kebutuhan air bagi rumah tangga sebagai berikut : - Rumah Tangga (SR) = Jumlah Penduduk Terlayani x Standar - Hidran Umum (HU) = Jumlah Penduduk Hidran Umum x Standar - Kebutuhan non domestik (Fasilitas). Adapun fasilitas yang di maksud dalam menghitung kebutuhan air bersih adalah fasilitas pendidikan,

kesehatan, peribadatan dan perdagangan/jasa dan perkantoran. Rumus yang digunakan dalam menghitung kebutuhan air untuk fasilitas sebagai berikut : Fasilitas Pendidikan dan Fasilitas Lainnya. = 30 % x Jumlah Kebutuhan Air Domestik Kebutuhan Seluruh Kota. = Kebutuhan Domestik + Kebutuhan Non Domestik Menghitung Tingkat Kehilangan Air (Kebocoran). = Menghitung Tingkat Kebocoran (20%). = Tingkat Kebocoran x Kebutuhan Air Seluruh Kota - Perkiraan kebutuhan fasilitas tahun 2011 2021. - Total kebutuhan air bersih tahun 2021. Analisis rencana daerah pelayanan air bersih di Kecamatan Lubuk Sikaping. Hasil Dan Pembahasan. Berdasarkan hasil analisa perhitungan dalam studi ini,maka didapatkan bahwa; Potensi sumber air yang di manfaatkan oleh PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pasaman unit Kecamatan Lubuk Sikaping belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping pada tahun 2021, hal ini disebabkan kecilnya Kapasitas Produksi yang ada. Total Kebutuhan air bersih pada tahun 2021 berdasarkan standar kebutuhan air bersih diperoleh sebanyak 127,4 liter/detik, dan apabila dibandingkan dengan total kebutuhan air bersih yang tersedia saat ini yaitu sebesar 62,08 liter/detik tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun 2021. Jadi memenuhi kebutuhan air bersih PDAM pada tahun 2021 di Kecamatan Lubuk Sikaping direncanakan sumber air Sungai Landai yang mempunyai debit sebesar 60 liter/detik yang sanggup memenuhi kekurangan ketersediaan ait tersebut dilakukan rencana pengembangannya pada tahun 2013 nanti. Dalam perencanaan yang akan dilakukan ini berdasarkan komponen komponen yang diapakai yaitu : Analisa Kependudukan. Untuk analisis Kependudukan adalah dengan melakukan perhitungan perkiraan jumlah penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping dari tahun 2011 sampai tahun 2021 yang bertujuan untuk mengetahui jumlah kebutuhan air bersih yang harus dipenuhi sampai pada tahun proyeksi (2021) yang didapatkan rata rata jumlah penduduk sebesar 0.016 sedangkan proyeksi penduduk pada tahun 2021 sebanyak 51.243 jiwa. Seiring dengan bertambahnya penduduk, untuk itu peningkatan akan kebutuhan air bersih terutama air bersih yang di kelola oleh

PDAM harus ditingkatkan sehingga penduduk pada tahun 2021 nantinya akan terpenuhi untuk kebutuhan air bersihnya. Analisis Kebutuhan Air Bersih. Dalam menghitung kebutuhan air bersih ada beberapa elemen kebutuhan yang harus dipenuhi yaitu : - Kebutuhan domestik (rumah tangga ) Pemakaian air bersih untuk daerah perkotaan terutama untuk rumah tangga (domestik) analisis yang dilakukan terhadap pemakaian air bersih adalah analisis kebutuhan air bersih untuk penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping yang dilihat pada tabel berikut : No Pelayanan Tahun 2011 Tahun 2021 1 Jumlah Penduduk Kecamatan (Jiwa) 44.175 51.243 2 Penduduk yang terlayani (%) 66,22-3 Kebutuhan air Sambungan Rumah(liter/detik) 43,14 77,10 4 Kebutuhan air non domestik (liter/detik) 7,13 11,27 5 Kebutuhan Air Hidran Umum (liter/detik) 1,46 17,79 6 Jumlah Sambungan Hidran Umum (unit) 42 112 7 Kebocoran Air (liter/detik) 10,35 21,23 8 Kebutuhan Air Seluruh Kota(liter/detik) 51,73 106,16 9 Total Kebutuhan Air Seluruh Kota (liter/detik) 62,08 127,4 - Kebutuhan fasilitas ( non domestik ) Perkiraan Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas (non domestik) di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2021. Perhitungan kebutuhan air bersih non domestik (fasilitas) yang dihitung berdasarkan standar kebutuhan air bersih fasilitas sehingga dapat di ketahui berapa jumlah kebutuhan air bersih yang akan di perlukan tiap-tiap fasilitas yang terdapat di Kecamatan Lubuk Sikaping, yaitu fasilitas pendidikan (TK, SD, SLTP, SMU dan Perguruan Tinggi), fasilitas Kesehatan (Rumah sakit, Puskesmas, Praktek dokter/klinik), fasilitas Peribadatan (Mesjid, musholla dan langgar), fasilitas Perdagangan dan Jasa (Pasar, toko/kios/warung, dan jasa penginapan) dan fasilitas Perkantoran. Sehingga dalam melakukan perhitungan kebutuhan air bersih untuk fasilitas pada tahun 2021 dapat diasumsikan sebagai berikut : Kebutuhan air bersih untuk fasilitas pendidikan diasumsikan tiap 1 unit TK 70 jiwa (5 liter/orang/hari), 1 unit SD terdapat 240 jiwa (5 liter/orang/hari), 1 unit SLTP terdapat 600 jiwa (10 liter/orang/hari), 1 unit SLTA terdapat 1.000 jiwa (10 liter/orang/hari) sedangkan Perguruan Tinggi terdapat 1.500 jiwa (10 liter/orang/hari). Kebutuhan air bersih untuk fasilitas kesehatan di asumsikan tiap 1 unit Rumah Sakit terdapat 300 bed (100 liter/bed/hari), 1 unit Puskesmas terdapat 30 bed (20 liter/bed/hari), sedangkan untuk 1 unit Praktek Dokter Klinik terdapat 30 bed (10 liter/bed/hari). Kebutuhan air bersih untuk fasilitas peribadatan diasumsikan 1 unit Mesjid

terdapat 600 jiwa (10 liter/orang/hari), 1 unit Mushalla terdapat 150 jiwa (10 liter/orang/hari), sedangkan untuk 1 unit Langgar terdapat 150 jiwa (10 liter/orang/hari). Kebutuhan air bersih untuk fasilitas Perdagangan/Jasa dimana 1 unit Pasar terdapat 1.000 jiwa (5 liter/orang/hari), 1 unit Toko/Warung/Kios terdapat 4 jiwa (5 liter/orang/hari), sedangkan untuk 1 unit Hotel/Wisma terdapat 100 bed (50 liter/bed/hari). Kebutuhan air bersih untuk fasilitas Perkantoran dimana untuk 1 unit Perkantoran terdapat 50 M 2 (20 liter/orang/hari). Perhitungan perkiraan kebutuhan air bersih untuk fasilitas di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2021 dapat dilihat lampiran tabel yang bernama Perkiraan Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas (non domestik) di Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2021. - Total kebutuhan air bersih tahun 2021 Kebutuhan Air Bersih PDAM di Kecamatan Lubuk Sikaping dapat ditentukan dengan menggunakan standar yang telah di tetapkan oleh PDAM. Standar kebutuhan air bersih untuk rumah tangga adalah sebesar 130 liter/orang/hari serta standar kebutuhan untuk fasilitas berdasarkan standar yang telah di tetapkan PDAM menurut fasilitas yang ada. Total kebutuhan air bersih penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping dapat dilihat pada lampiran Tabel yang bernama Total Kebutuhan Air Bersih. PDAM di Kecamatan Lubuk Sikaping tahun 2021 Analisis Rencana Daerah Pelayanan Air Bersih di Kecamatan Lubuk Sikaping. Dalam tahapan analisis ini dengan menggunakan analisis super impose peta yaitu peta sebaran pemukiman eksisting, peta daerah pelayanan air bersih PDAM eksisting dan peta arah kecenderungan fisik kota untuk pemukiman. Dari hasil overlay ketiga peta tersebut dapat di ketahui daerah pelayanan yang baru yang akan dikembangkan berdasarkan arah kecenderungan fisik kota khususnya untuk pemukiman. Pembangunan dan pengembangan dilaksanakan secara bertahap, dimana tahapan-tahapan tersebut akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran pembangunan untuk sektor air bersih. Dalam penyediaan air bersih PDAM di Kecamatan Lubuk Sikaping, sumber yang di manfaatkan sekarang terdapat 5 buah sumber air yang tersebar di Nagari yang ada di Kecamatan Lubuk Sikaping. Apabila sumber air bersih ini nantinya tidak mencukupi lagi, untuk itu adanya rencana penambahan sumber air bersih baru yang berasal darisumber air Sungai Landai yang terdapat di Nagari

Tanjung Beringin Jorong Muara Manggung. Dimana sumber air tersebut memiliki debit air yang cukup besar dengan kapasitas debit air 60 liter/detik. Untuk mengetahui rencana pengembangan jaringan air bersih PDAM di Kecamatan Lubuk Sikaping yakni dengan berdasarkan arah kecenderungan fisik kota terutama untuk rencana pengembangan pemukiman serta fasilitas yang akan dikembangkan nantinya. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada tahun yang direncanakan (2021). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran Gambar yang bernama Peta Rencana Pengembangan Daerah Pelayanan Air Bersih PDAM di Kecamatan Lubuk Sikaping. Kesimpulan. Berdasarkan hasil perencanaan,maka dapat di tarik kesimpulan tentang Rencana Pengembangan Sistem Air Bersih PDAM di Kecamatan Lubuk Sikaping, bahwa; Potensi sumber air yang di manfaatkan oleh PDAM Tirta Dharma Kabupaten Pasaman unit Kecamatan Lubuk Sikaping belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping pada tahun 2021, hal ini disebabkan kecilnya Kapasitas Produksi yang ada. Total Kebutuhan air bersih pada tahun 2021 berdasarkan standar kebutuhan air bersih diperoleh sebanyak 127,4 liter/detik, dan apabila dibandingkan dengan totak kebutuhan air bersih yang tersedia saat ini yaitu sebesar 62,08 liter/detik tidak mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan air bersih pada tahun 2021. Dalam memenuhi kebutuhan air bersih, PDAM akan memanfaatkan dan mengoptimalkan sumber air yang ada, terutama untuk tahun proyeksi akan ada rencana penambahan sumber air bersih PDAM yang baru untuk memenuhi kebutuhan air bersih penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping, salah satu sumber air yang di manfaatkan adalah sumber air Sungai Landai yang berada di Nagari Tanjung Beringin Jorong Muara Manggung, dengan potensi debit sumber air ini sebesar 60 liter/detik, dimana sumber air yang baru ini akan dilakukan rencana pengembangannya pada tahun 2013 nanti. Dengan bertambahnya sumber air baru maka akan bertambah jaringan ke daerah pelayanan air bersih PDAM sehingga daerah yang sekarang belum terlayani air bersih nantinya akan terlayani dan untuk kebutuhan air bersihnya akan tercukupi. Apalagi didukung dengan mudahnya dalam pengaliran air bersih terutama untuk jaringan perpipaan bagi penduduk dengan memanfaatkan sumber air bersih baru yang dikelola oleh pihak PDAM. Bertambahnya daerah pelayanan PDAM seiring dengan arah kecenderungan untuk pengembangan pemukiman di Kecamatan Lubuk Sikaping berdasarkan Kebijakan RDTR Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2006.

Sedangkan rekomendasi yang dapat dilakukan pemenuhan kebutuhan air bersih (Domestik dan Non Domestik) serta rencana pengembangan daerah pelayanan dan rencana sistem jaringan berdasarkan Kapasitas Produksi air bersih PDAM di Kecamatan Lubuk Sikaping sebagai berikut : 1. Dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping pada tahun proyeksi (2021), PDAM Tirta Dharma harus meningkatkan ketersediaan air bersih melalui pembangunan reservoir serta mencari sumber air bersih yang baru dan memiliki potensi yang lebih besar untuk dimanfaatkan ditambah dengan memanfaatkan sumber air yang sudah ada, bertujuan untuk meningkatkan dalam memenuhi kebutuhan air bersih yang nantinya akan dapat memberikan pelayanan bagi penduduk di Kecamatan Lubuk Sikaping secara optimal. 2. Melakukan pemeliharaan terhadap sumber air yang ada dikelola saat sekarang, seperti bangunan dan jaringan perpipaan dengan tujuan agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan terjaga/terpelihara serta dalam pendistribusian air bersih PDAM akan semakin lancar dengan baik. Sedangkan untuk jaringan perpipaan dilakukan pengecekan terhadap pipa-pipa yang disalurkan kepelanggan (penduduk) apakah layak dipakai/digunakan atau tidak, hal ini bertujuan untuk mengurangi tingkat kehilangan/kebocoran air yang akan didistribusikan kepelanggan serta pengecekan rutin terhadap meteran air pelanggan apabila ada yang rusak atau tidak berfungsi lagi. 3. Untuk pemenuhan air bersih pada tahun berikutnya lebih diprioritaskan kepada penduduk. Selain itu perlu dikembangkan jaringan kedaerah yang belum terlayani air bersih PDAM sehingga kedepannya di Kecamatan Lubuk Sikaping sudah terpenuhi secara keseluruhan. Daftar Pustaka : Tugas Akhir : Mira Febrianti, (2005), Kajian Pelayanan dan Kebutuhan Air Bersih di Kota Padang. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Bung Hatta Padang. Buku dan Referensi : Dinas BAPPEDA Kabupaten Pasaman, 2010-2030. RTRW Kabupaten Pasaman Tahun 2010 2030. Dinas BAPPEDA Kabupaten Pasaman, 2006. RDTRK Kecamatan Lubuk Sikaping Tahun 2006. Badan Pusat Statistik Kabupaten Pasaman, 2011. Kecamatan Lubuk Sikaping Dalam Angka Tahun 2011.

Dinas BAPPEDA Kabupaten Pasaman, 2007. Master Plan Air Minum Kabupaten Pasaman Tahun 2007. Perundang-undangan : Peraturan Daerah Kabupaten Pasaman No 6 Tahun 2011 tentang RTRW Kabupaten Pasaman Tahun 2010-2030 (Evaluasi Gubernur Sumatera Barat). SNI 03-1733-2004 Tentang Perencanaan Lingkungan Perumahan.

LAMPIRAN No Tabel Perkiraan Kebutuhan Air Bersih untuk Fasilitas (non domestik) di Kecamatan Lubuk SikapingTahun 2021. Fasilitas Jumlah Penduduk Pendukung (jiwa) Standar Kebutuhan Air Bersih Tahun 2021 Jumlah fasilitas yang dibutuhkan (unit) Kebutuhan Air (Liter/Detik) 1 Pendidikan : TK 1.250 5 L/Org/Hari 40 0,16 SD 1.600 5 L/Org/Hari 32 0,47 SLTP 4.800 10 L/Org/Hari 10 0,69 SMU 4.800 10 L/Org/Hari 10 1,16 Perguruan Tinggi 12.500 10 L/Org/Hari 4 0,69 2 Kesehatan : Rumah Sakit 30.000 100 L/Bed - 0,35 Puskesmas 30.000 20 L/Bed - 0,01 Prakter 5.000 10 L/Bed - 0,01 Dokter/klinik 3 Peribadatan : Mesjid 2.500 10L/Org/Hari 20 2,15 Musholla/Langgar 250 10 L/Org/Hari 204 5,69 4 Perdagangan dan Jasa Pasar 10.000 5 L/Org/Hari - 0,12 Toko/Warung/Kios 250 5 L/Org/Hari 204 0,11 Perhotelan/Wisma 550 50 L/Bed 20 1,16 5 Perkantoran 5.000 20 L/M 2 /Hari 10 0,65 Sumber: Hasil Analisis Tahun 2013. Total 11,27