Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Di Puskesmas Amurang Kabupaten Minahasa Selatan

Kesehatan tentang Antenatal Care Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Pengaruh Pelaksanaann Kelas Ibu Hamil Terhadap Pengetahuan Tentang Persiapan Persalinan

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang HIV/AIDS Terhadap Tingkat Pengetahuan Remaja

Sri Wahyuni, Endang Wahyuningsih ABSTRAK

Oleh : Rita Nurhayati, Ruri Yuni Astari, M.Keb SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) YPIB MAJALENGKA ABSTRAK

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

PENGARUH PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG SADARI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN KADER KESEHATAN DI DESA GUNUNG SARI DAN DESA SINDANG SARI KECAMATAN CIANJUR.

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Posyandu Terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua Balita Di Kelurahan Pinokalan Kecamatan Ranowulu Kota Bitung

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

Pengaruh Penyuluhan Tentang Senam Hamil Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan antenatal yang ditetapkan. Pelayanan antenatal care ini minimum

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

PENGARUH PEMBERIAN KIE TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI PUSKESMAS MERGANGSAN YOGYAKARTA TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Ibu

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berjumlah 228 per

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN


Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia pada masa mendatang (Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005). Upaya dalam kesehatan telah dipersiapkan yang bertujuan untuk

ABSTRAK. meninggal sebanyak 49 bayi dan 9 bayi diantaranya meninggal disebabkan karena diare. 2 Masa pertumbuhan buah hati

Pengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

PENGARUH PENYULUHAN MP ASI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN MP ASI DI PUSKESMAS SAMIGALUH I

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

EFEKTIFITAS PELATIHAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL(APN) TERHADAP KETERAMPILAN BIDAN DI KABUPATEN PONOROGO

Oleh : Desi Evitasari, S.ST ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk

PENGARUH INTERVENSI PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN TENTANG POLA KONSUMSI MAKANAN IBU NIFAS

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Meningkatkan Kinerja Bidan dalam Upaya Menurunkan Angka Kejadian Partus Lama di RSUD Rokan Hulu. Andriana* Syafneli**

Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Hiperemesis gravidarum

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Intra Uterine Fetal Death (IUFD)

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

Pengaruh Promosi Kesehatan Reproduksi Remaja Terhadap Pengetahuann Dan Sikap Siswa SMP Negeri 08 Bitung

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

BAB I PENDAHULUAN. kematian ibu yang terkait dengan masa kehamilan, persalinan, dan nifas.

BAB I PENDAHULUAN. hidup, dan Singapura 6 per kelahiran hidup. 1 Berdasarkan SDKI. tetapi penurunan tersebut masih sangat lambat.

PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. yang menimbulkan respon ketidaknyamanan bagi ibu hamil (Bartini, 2012).

Siti Mursidah & Nurul Eko Widiyastuti Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

ABSTRAK. Pengetahuan, Sikap dan Pendidika, PWS-KIA di Puskesmas. Volume 2 Nomor 2. Juli Desember JIDAN Jurnal Ilmiah Bidan ISSN :

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

UPAYA PENCEGAHAN KOMPLIKASI KEHAMILAN DAN PERSALINAN BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DI KABUPATEN KUDUS Nasriyah 1, Ika Tristanti 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yang salah satunya

Hubungan Pengetahuan, Pendidikan, Paritas dengan Pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manado

SUYANI PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK JENJANG D IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN AISYIYAH YOGYAKARTA

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Hubungan Pelaksanaan Asuhan Sayang Ibu Dengan Lamanya Persalinan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN KEPUASAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS KOMBOS KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

Restu Yuliani 1, Evawany Y Aritonang 2, Syarifah 2. Alumni Program Pascasarjana IKM FKM-USU, Medan 2. Staf Pengajar IKM FKM-USU, Medan.

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Robekan Jalan Lahir Pada Ibu Bersalin

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA SUBUR TENTANG ALAT KONTRASEPSI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SANGKRAH KOTA SURAKARTA

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA 2014 NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULAN. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia berdasarkan hasil Survei

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil

KELAS BAPAK DAN PENGETAHUAN SUAMI TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF PADA KELAS IBU HAMIL TAHUN 2013

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

MOTIVASI DAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DARI IBU KE ANAK (PPIA)

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya (Prakarsa, 2013). meninggal selama atau setelah kehamilan dan persalinan.

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

NASKAH PUBLIKASI TRI NURIKA Disusun Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

PENGARUH PENYULUHAN PREEKLAMSIA TERHADAP MOTIVASI MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL NASKAH PUBLIKASI

PERBEDAAN PENGETAHUAN REMAJA SEBELUM DAN SETELAH DILAKUKAN PENYULUHAN TENTANG ABORSI DI SMPN 1 MULAWARMAN BANJARMASIN ABSTRAK

Transkripsi:

Pengaruh Penyuluhan Tentang Pemeriksaan Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil Verawaty Lamama 1, Sisca D. Solang 2, Martha D. Korompis 3 1.Puskesmas Tungoy Kec. Lolayan Bolmong, 2,3. Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado (lamamaverawaty@gmail.com) ABSTRAK Latar belakang : Tingginya angka kematian ibu sangat erat kaitannya dengan masalah kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas. Penyebab tingginya kesakitan dan kematian ibu yang terjadi selama proses kehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah melalui upaya. Kebijakan program kunjungan pemeriksaan kehamilan dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, sesuai dengan anjuran World Health Organization. Tujuan : penelitian ini mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow dan mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil sesudah dilakukan penyuluhan di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan rancangan eksperimen ialah model penelitian dengan melakukan intervensi (perlakuan) pada subjek penelitian mengetahui hasil perubahannya setelah diperlakukan oleh intervensi itu. Rancangan ini tidak ada kelompok pembanding (kontrol). Jumlah sampel 52 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan perlakuan yaitu ibu hamil menggunakan metode penyuluhan. Analisis data dengan menggunakan uji Paried Samples T- Test dengan taraf signifikan α = 0,05. Hasil penelitian : Nilai rata rata (mean) pada kelompok eksperimen pre test adalah 9,25 dan nilai rata rata (mean) post test adalah 18,94. Hasil analisa data dengan uji Paired Samples T-Test yaitu P = 0,000 berarti P < α, dengann demikian dengan tingkat kemaknaan (α) : 0,,05, didapatkan nilai signifikan (p) lebih kecil dari α maka dikatakan hipotesis penelitian diterima. Simpulan : ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil pemeriksaan kehamilan. Untuk itu perlu menjadikan penyuluhan sebagai kegiatan rutin pada kelas ibu hamil dan kunjungan rumah. Kata kunci : Penyuluhan, Pemeriksaan Kehamilan, Peningkatan pengetahuan ibu hamil PENDAHULUAN Salah satu indikator menentukan derajat kesehatan suatu bangsa ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Hal ini merupakan suatu fenomena yang mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan. Berdasarkan SDKI 2012, rata-rata angka kematian ibu (AKI) tercatat mencapai 359 per 100 ribu kelahiran hidup. Rata-rata kematian ini jauh melonjak dibanding hasil SDKI 2007 yang mencapai 228 per hidup. (1) 100 ribu kelahiran Sebab-sebab kematian ini dapat dibagi dalam 2 golongan, yakni yang langsung disebabkan oleh komplikasi-komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas dan sebab- tidak langsung sebab yang lain yaitu sebab seperti penyakit jantung, kanker dan sebagainya (associated causses). (2) Dalam konsepsi kesehatan secara umum, penyuluhan kesehatan diartikan sebagai kegiatan pendidikan kesehatan yang dilakukan dengan cara 66

menyebarluaskan pesan dan menanamkan keyakinan. Dengan demikian, masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan anjuran yang berhubungan dengan kesehatan. (3) Millennium Development Goals (MDGs) merupakan tujuan pembangunan millenium. Sebuah paradigma pembangunan global yang dideklarasikan dalam konverensi tingkat tinggi millenium oleh 189 negara yang tergabung dalam anggota perserikatan bangsa-bangsa (PBB) dalam upaya lebih mensejahterakan masyarakat melalui pengurangan kemiskinan dan kelaparan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, kesehatan dan lingkungan. Kesehatan ibu dan anak adalah salah satu dari tujuan pencapaian MDGs dikarenakan masih tingginya angka kematian dan kesakitan ibu serta angka kematian bayi. (4) Diketahui penyebab tingginya angka kematian ibu sangat erat kaitannya dengan masalah kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas. Penyebab tingginya kesakitan dan kematian ibu yang terjadi selama proses kehamilan, persalinan dan nifas dapat dicegah melalui upaya pemeriksaan kehamilan. Kebijakan program kunjungan dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, sesuai dengan anjuran World Health Organization (4) Kunjungan baru ibu hamil (K1) adalah kontak ibu hamil yang pertama kali dengan petugas kesehatan mendapatkan. Kunjungan ibu hamil keempat (K4) adalah kontak ibu hamil yang keempat atau lebih dengan petugas kesehatan mendapatkan, dengan distribusi kontak sebagai berikut: minimal 1 kali pada trimester I, minimal 1 kali pada trimester II, dan minimal 2 kali pada trimester III atau tidak ada kunjungan pada trimester I, 2 kali pada trimester II, 2 kali pada trimester III. Secara nasional target pencapaian di tahun 2013 K1 94% dan K4 84%, jumlah tersebut masih kurang dari hasil cakupan pelayanan kunjungan ke-1 sebesar 85,45% dan kunjungan ke-4 (K4) sebesar 85,45%. (5) Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi Utara tahun 2010, dari target nasional K1 dan K4 (95%) didapatkan bahwa cakupan K1 (96%), K4 (87%) dan tahun 2011 cakupan K1 (94,1%), K4 (83,4%), Cakupan kunjungan ibu hamil K1 Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2012 sebesar 97,3% dan cakupan kunjungan K4 sebesar 88,65% yang berarti belum mencapai target renstra 2012 yang sebesar 90%. (6) Dari 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, 7 di antaranya (50%) telah mencapai target tersebut. Namun kabupaten Bolaang Mongondow cakupan kunjungan ibu hamil K1 sebesar 99,5% dan cakupan kunjungan ibu hamil K4 sebesar 81,3% yang berarti belum mencapai target di tahun 2012. (7) Berdasarkan dataa di Puskesmas Tungoi tahun 2012 dari target capaian (95%) hasil cakupan kunjungan ibu hamil K1 (94,7%), K4 (63,1%) sedangkan pada tahun 2013 cakupan kunjungan K1 (94,3%), K4 (70,1%) ternyata cakupan ini masih rendah dari target capaian K1 dan K4. (8) Hasil studi pendahuluan di Puskesmas Tungoi bulan Februari 2014 dari 52 ibu hamil didapati sebanyak 22 ibu hamil yang tidak teratur melakukan pemeriksaan kehamilan di puskesmas, 14 ibu hamil 67

pada trimester dua yang melakukan 1 kali dan 8 ibu hamil pada trimester tiga yang melakukan satu kali. Dari wawancara dengan beberapaa ibu hamil alasan mereka tidak melakukan secara teratur karena ibu tidak mengetahui waktu yang tepat dan manfaat. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. METODE Jenis penelitian yang digunakan bersifat deskriptif analitik dengan desain eksperimen semu (quasi experimental design). Penelitian dilaksanakan pada bulan April Juni 2014, di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. Variabel bebas (independent variable) adalah penyuluhan kesehatan. Variabel terikat (dependent variable) adalah peningkatan pengetahuan ibu hamil. Sampel dalam penelitian ini adalah adalah seluruh ibu yang melakukan Tabel 1. di Puskesmas pada bulan Maret 2014 yang berjumlah 52 orang. Data diperoleh melalui lembar pertanyaan (kuesioner) yang selanjutnya diolah dengan bantuann perangkat lunak statistik komputer dengan uji Paried Samples T- Test. HASIL Gambaran umum Responden Berdasarkan distribusii golongan umur responden kebanyakann berumur di antara 20 sampai 35 tahun yaitu sebanyak 35 orang (67,3%), tingkat pendidikan responden kebanyakan tingkat pendidikan SMP dan SMA yaitu masingmasing 19 orang (36,5%)., pekerjaan sebagian besar adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 50 0rang (96,2%)., menurut umur kehamilan sebagian besar dengan umur kehamilan 13-27 minggu yaitu 28 orang (53,9%)., menurut paritas sebagain besar dengann paritas 2-4 anak yaitu berjumlah 34 orang (65,4%) Dan tingkat pengetahuan responden ( Pre test) sebelum penyuluhan sebagian besar pengetahuan kurang (84,6 %) dibandingkan dengan pengetahuan baik ( 15,4%). Tingkat pengetahuan responden (Post test) sesudah penyuluhan (100%) responden berpengetahuan baik. Distribusi rata-rata pengetahuan ibu hamil ( Pre test dan Post test) penyuluhan di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Pretest Pengetahuan ibu hamil Posttest Pengetahuan ibu hamil Mean N Std. Deviation Std. Error Mean 9.250 52 1.15258.15983 18.942 52 0.99830.13844 t p -0,481 0,000 68

Table diatas menunjukkan nilai rata-rata (mean) pre test sebesar 9,25 dan post test menjadi 18,94. Hal ini menunjukkan adanya perubahan pengetahuan ibu hamil setelah diadakan penyuluhan pemeriksaan kehamilan. Didapatkan korelasi -0,481 (Correlation -,481) dengan nilai p= 0,000. Oleh karena nilai nilai p lebih kecil dari 5% (0,05) maka dapat dinyatakan bahwa pre test memiliki hubungan dengan post test pengetahuan ibu hamil. nilaii mean ( nilai rata-rata ) dari pre test dan post test yaitu - 9,69231 dan hasil uji t -37,722. p= 0,000. Pada t tabel dengan α = 0.05 df = 51 adalah 1,675. Oleh karena itu t hitung terletak pada daerah Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukkann sig (p) < α, yaitu 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa adaa pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil PEMBAHASAN Hasil penelitian terhadap 52 responden yang terdapat pada pada ibu hamil di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow dimana hasil uji Pre Test penyuluhan yang memiliki pengetahuan baik yaitu 0 responden (0%), cukup yaitu 8 responden (15,4%) dan kurang yaitu 44 responden (84,6%). Pada Post Test penyuluhan yang memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 52 responden (100%). Salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan pada responden adalah umur dan pendidikan terakhir. Berdasarkan karakteristik responden di Puskesmas Tungoi menunjukan bahwaa responden terbanyak adalah ibu hamil pada kelompok umur 20-25 tahun yaitu sebanyak 35 orang (67,3%). Hal ini sesuai dengan pernyataan Mubarak, dkk (2 007) bahwa umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden adalah ibu-ibu hamil yang masih berada di masa produktif dimana pada masa tersebut daya tangkap ibu terhadap segala bentuk informasi yang disampaikan oleh tenaga kesehatan dalam hal ini bidan akan meningkatkan pengetahuan ibu hamil..(9) Gambaran Karakteristik responden pada penelitian ini menunjukkan tingkat pendidikan SMP dan SMA sebanyak masing-masing 19 orang (36,5%). Pendidikan merupakan salah satu faktor yang menentukan luasnya wawasan dan pengetahuan seseorang, dengan adanya pendidikan yang sebagian besar SMP dan SMA maka berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka diharapkan semakin mudah seseorang menyerap pengetahuan yang diperolehnya. Seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti berpengetahuan rendah pula. Peningkatan pengetahuan dapat juga diperoleh pada pendidikan non formal misalnya melalui kegiatan pemberian informasi yaitu penyuluhan. sementara pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu, penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba 69

(10) (11) Pernyataan ini membenarkan bahwa penyuluhan yang diberikan kepada responden mampu meningkatkan pengetahuan responden, walaupun masih ada responden yang mempunyai tingkat pendidikan SD sebanyak 11 orang (21,2%). Pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden tidak bekerja (ibu rumah tangga) yaitu sebanyak 50 orang (96,2%). Menurut Maulana (2008) Ibu yang tidak bekerja kurang mempunyai cara pandang yang lebih baik dibanding dengan ibu yang bekerja, ini disebabkan ibu bekerja lebih banyak memiki kesempatan berinteraksi dengan orang lain sehingga lebih banyak peluang memperoleh informasi, namun pada penelitian ini sebagian besar responden tidak bekerja tetapi memiliki pengetahuan cukup hal ini disebabkan oleh faktor luar yaitu lingkungan. Lingkungan berpengaruh atas proses masuknya pengetahuan pada seseorang dikarenakan adanya interaksi timbal balik ataupun tidak adanya respon pengetahuan oleh seseorang (11) Penelitian ini juga sebagian besar responden dengan umur kehamilan 13-27 minggu yaitu 28 orang (53,9%) atau dengan kata lain sebagian besar responden pada penelitian ini berada pada trimester kedua pada umur kehamilannya. Mual dan muntah mulai menghilang pada umur kehamilan ini sehingga responden termotivasi meningkatkan pengetahuannya pemeriksaan kehamilan dengan memperhatikan materi penyuluhan yang diberikan. Sebagian besar responden pada penelitian ini mempunyai paritas 2-4 anak yaitu berjumlah 34 orang (65,4%) pernyataan Wiknjosastroo (2007) bahwa ibu yang sudah melahirkan lebih dari satu orang mempunyai anggapan bahwa ia sudah berpengalaman sehingga sudah paham. Semakin banyak paritas semakin banyak pula pengalaman dan pengetahuannya sehingga mampu memberikan hasil yang lebih baik dan suatu pengalaman mempengaruhi belajar (12) Berdasarkan hasil penelitian pada Ibu hamil di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow dimana hasil uji rata-rata Pre Test yaitu 9,25 dan rata-rata Post Test yaitu 18,94. Dari hasil uji t (berpasangan) melihat apakah ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow didapatkan nilai hitung atau nilai p < α, yaitu 0,000 < 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan hasil ini memperlihatkan ternyata ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil. Terjadi peningkatann pengetahuan responden dikarenakan kegiatan penyuluhan yang dilakukan berupa pemberian informasi pemeriksaan kehamilan menggunakan leaflet yang dibagikan kepada semua ibu hamil yang belum maupun sudah pernah berkunjung di Puskesmas. Jarak antara penyuluhan dan Post Test yang tidak terlalu lama juga mempengaruhi adanya peningkatan pengetahuan responden. Hasil penelitian ini dengan hasil penelitian yang sebelumnya yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara penyuluhan pemanfaatan pelayanan 70

dengan peningkatan pengetahuan. Perlunya konseling dan penyuluhan yang lebih intensif dari petugas kesehatan khususnya bidan di puskesmas mengenai pentingnya agar mereka lebih rutin memeriksakan kehamilan sehingga kondisi kesehatan ibu dan janin tetap terjaga (13) Keterbatasan penelitian ini tidak terhindar dari kemungkinann terjadinya kesalahan, walaupun telah diupayakan semaksimal mungkin menghindarinya. Keterbatasan peneliti mengumpulkan responden secara menyeluruh mengikuti kegiatan penyuluhan dikarenakan letak geografi. Keterbatasan waktu dalam melakukan penelitian sehingga mempengaruhi jumlah responden yang sedikit dan penerimaan materi oleh responden maka hasil data yang diperoleh tidak bisa maksimal. Kualitas analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sistematis, yang dimulai dengan mendeskripsikan data dalam bentuk distribusi frekuensi masing- dilakukan masing variabel. Selanjutnya analisis bivariat dengan uji Paired Sample T Test, dalam penelitiann ini tidak dilakukan uji multivariat umtuk semua jenis variabel data. KESIMPULAN 1. Pengetahuan ibu hamil sebelum dilakukan penyuluhan di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow sebagian besar pengetahuan kurang. 2. Pengetahuan ibu hamil sesudah dilakukan penyuluhan di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow seluruhnya berpengetahuan baik. 3. Terdapat pengaruh penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow. SARAN 1. Bagi Puskesmas Tungoi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow agar menjadikan penyuluhan pemeriksaan kehamilan sebagai kegiatan rutin pada kelas ibu hamil dan kunjungan rumah. 2. Bagi Ibu Hamil agar dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan pentingnya melakukan pemeriksan kehamilan secara berkala memonitor kesehatan ibu dan janin agar tercapai kehamilan yang optimal 3. Perlu dilakukan penelitian yang sama dengan menambah jumlah sampel dan menggunakann desain penelitian yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA 1. Rachmaningtyas A. Data SDKI 2012, Angka Kematian Ibu Melonjak. Jakarta2013 [cited 2 Maret 2014 ]; Diakses dari: nasional. sindonews. com. 2. Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan Jakarta Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009. 3. Maulana H. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC; 2009. 4. Prasetyawati A. Ilmu Kesehatan Masyarakat Untuk Kebidanan Holistik. Yogyakarta: Nuha Medika; 2011. 71

5. Dit. Bina Kesehatan Ibu. Kemkes RI. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 (%) di Sulawesi Utara Tahun 2012. Jakarat: Kemkes RI; 2012. 6. Dinkes Prov. Sulut. Cakupan Kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan ibu nifas menurut kecamatan dan puskesmas Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2012. Manado: Dinkes Prov. Sulut; 2012. 7. Pusat Data & Informasi Kemenkes RI. Ringkasan Eksekutif Data dan Informasi Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara. 2012 [cited 3 Maret 2014]; Diakses dari: www. depkes. Go.id. 8. Puskesmas Tungoi. Profil Puskesmas Tungoi Bolaang Mongondow: PKM Tungoi; 2013. 9. Mubarak., Wahit I, Nurul C, Khoirul R, Supradi. Promosi Kesehatan. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2007. 10. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. 11. Maulana M. Panduan Lengkap Kehamilan. Yogyakarta: Fitramaya; 2008. 12. Wiknjosastro H. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo; 2007. 13. Umar N, Masni., Ikhsan Muhammad. Faktor Determinan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal di Wilayah Kerja Puskesmas s Batua Kecamatan Manggala Kota Makasar. Journal In Nursing. 2014:1-6. 72