Pidato Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada Seminar IFSB bertema Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islami

dokumen-dokumen yang mirip
Sambutan Utama. Gubernur Agus D.W. Martowardojo. Pada Seminar Internasional IFSB. Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islam

Bismillahi rahmani rahiim,

yang Maha Esa karena atas rahmat dan hidayah-nya kita dapat berkumpul pada hari ini dalam acara Pembukaan Pasar Keuangan Rakyat.

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OJK PADA PENANDATANGANAN MOU ANTARA KEMENAKER, BI, OJK DAN BNP2TKI Jakarta, 16 Februari 2015

Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera bagi kita semua

Sambutan Ketua Umum IBI Seminar e-money sebagai Sarana untuk Mengembangkan Literasi Keuangan 8 Mei 2014, Hotel Four Seasons, Jakarta

Yang Terhormat : Wakil Gubernur Kalimantan Tengah, Bapak Ir. H Achmad Diran;

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan referensi yang sesuai dengan penelitian yang ingin dilakukan.

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA

ARTIKEL PASAR MODAL MEMBANTU PEREKONOMIAN Purbaya Yudhi Sadewa Senior Economist Danareksa Research Institute

PPN/Bappenas: KNKS Untuk Percepatan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah di Indonesia Kamis, 27 Juli 2017

Sambutan Presiden RI Pd Strategi Nasional Literasi Keuangan, tgl 19 Nov. 2013, di JCC Selasa, 19 November 2013

Islamic Economics and Banking in the 21 st Century

Roadmap Keuangan Syariah Indonesia

Sambutan KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA Peresmian Kantor OJK Palangkaraya Palangkaraya, 25 Mei 2015

KEYNOTE SPEECH KEPALA EKSEKUTIF PENGAWAS IKNB OTORITAS JASA KEUANGAN

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN Pada Gerakan Nasional Cinta (GeNTa) Pasar Modal Istora Senayan, Jakarta, 12 Npvember 2014

BAB I PENDAHULUAN. Evaluasi perbandingan penerapan..., Budi Setiawan, Program 1 Pascasarjana, Universitas 2008 Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi berbagai lapisan masyarakat.sekitar tahun

- 3 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Launching Call For Paper IKNB

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia

LAPORAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN INDONESIA FINTECH FESTIVAL & CONFERENCE

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

Pointers Sambutan Ketua Dewan Komisioner OJK Peluncuran Strategi Perlindungan Konsumen Keuangan (SPKK) Jakarta, 18 Mei 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. pada akhir 1990-an telah menunjukkan bahwa ketidakstabilan ekonomi makro

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah telah berkembang begitu pesat di Indonesia dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Peresmian Forum Sistem Pembayaran Indonesia

Highlights May Memahami penggunaan layanan keuangan masyarakat di Indonesia 1,250 20,000. kabupaten. provinsi di wilayah timur Indonesia

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.02/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

Manusia selalu dihadapkan pada masalah ekonomi seperti kesenjangan. ekonomi, kemiskinan, dan masalah-masalah lainnya. Namun banyak masyarakat

Term of References Kompetisi Inklusi Keuangan (KOINKU) Perluasan Akses Keuangan Melalui Pembiayaan Mikro

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

CETAK BIRU EDUKASI MASYARAKAT DI BIDANG PERBANKAN

BAB I PENDAHULUAN. sebagian besar Masyarakat Muslimmaupun non Muslim lebih tertarik. Syariah yang murni seperti Bank Muamalat. Namun Masyarakat kurang

Roadmap Perbankan Syariah Indonesia Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Tinjauan Kebijakan Ekonomi Indonesia Moekti P. Soejachmoen

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PENANDATANGANAN NOTA KESEPAHAMAN OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

ekonomi melalui pengentasan kemiskinan dan pemerataan pendapatan sambil tetap menjaga stabilitas sistem keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. suatu badan usaha atau institusi yang kekayaannya terutama dalam bentuk

BANGKITNYA INDONESIA. Prioritas Kebijakan untuk Tahun 2010 dan Selanjutnya

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

BAB I PENDAHULUAN. domestik bruto (PBD) serta banyak menyerap tenaga kerja. Peran usaha

Inklusi Keuangan dan (TPAKD) Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah. UIN Syarif Hidayatullah, Juli 2017

TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN INKLUSI KEUANGAN DI SEKTOR JASA KEUANGAN

Jakarta, 18 Desember (Daftar selanjutnya optional, dapat tidak disebutkan nama, cukup institusinya)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Memperkuat Stabilitas Sistem Keuangan di Tengah Dinamika Tantangan Global dan Domestik

RANCANGAN POJK BANK PERANTARA

BAB 1 PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya perekonomian suatu negara, semakin meningkat pula

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya. Perbankan Syariah dalam menjalankan fungsinya

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KEYNOTE SPEAKER KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN ASSOCIATION CAMBISTE INTERNATIONALE WORLD CONGRESS

Pengenalan Terhadap Perkumpulan Akses Keuangan Indonesia (PAKINDO) Jakarta, 5 Oktober 2016

Assalaamu alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

BAB I. Pendahuluan. Bank Syariah menurut Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan

KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN SEMINAR MAJALAH INVESTOR

Jakarta, 10 Maret 2011

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh faktor internal melainkan juga dipengaruhi oleh masyarakat dan

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Menjaga Stabilitas Keuangan di Tengah Berlanjutnya Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Sistem perbankan di Indonesia didominasi oleh sistem bunga. Hampir semua

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan menjadi program penting yang dilakukan oleh negara-negara di

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /POJK.03/2016 TENTANG KEPEMILIKAN SAHAM BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Fokus Negara IMF. Fokus Negara IMF. Ekonomi Asia yang Dinamis Terus Memimpin Pertumbuhan Global

Teknologi Digital Tingkatkan Peluang Pengusaha Kecil Selasa, 30 Agustus 2016

BAB I PENDAHULUAN. Konsep keuangan berbasis syariah Islam (Islamic finance) dewasa ini telah

Harapan Industri Perbankan Terhadap Undang Undang Jaring Pengaman Sistem Keuangan. Ketua Umum Sigit Pramono


BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Para Direktur Kepatuhan Perbankan dan Pimpinan Perbankan lainnya;

2. Kami menyambut baik adanya kegiatan dialog nasional yang mengangkat tema Prediksi Industri Properti ke Depan dan Memperkuat Keberpihakan

9. UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN

Sambutan Peluncuran Program Desmigratif Jakarta, 11 September 2017

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. saja. Lihatlah, seperti Bank Mandiri Syariah, Unit BNI syariah, dan Unit Bank BRI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

PERLINDUNGAN dan PEMBERDAYAAN NASABAH BANK DALAM ARSITEKTUR PERBANKAN INDONESIA 1

SAMBUTAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

VII. SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SAMBUTAN MENTERI KEUANGAN PADA UPACARA PERINGATAN HARI OEANG KE-71 DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN. Jakarta, 30 Oktober 2017

International Monetary Fund UNTUK SEGERA th Street, NW 15 Maret 2016 Washington, D. C USA

BAB I PENDAHULUAN. di dunia. Sedangkan total aset perbankan Syariah di dunia mencapai 1,72

Transkripsi:

Pidato Sambutan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan pada Seminar IFSB bertema Meningkatkan Keuangan Inklusif melalui Keuangan Islami Jakarta, 31 Maret 2015 Bismillahirrahmanirrahiim, Yang terhormat Gubernur BI Agus Martowardjojo, Sekretaris Jenderal Islamic Financial Services Board (IFSB) Jaseem Ahmed, rekan-rekan, para pembicara, Bapak dan Ibu sekalian. Selamat pagi 1. pada kesempatan ini saya menyampaikan terimakasih kepada pengelola IFSB yang telah memungkinkan kita semua berkumpul di sini pada hari ini untuk membahas topik yang sangat berhubungan dan mempengaruhi populasi dunia dan umat muslim pada umumnya. 2. Ketika kita semakin paham tentang indikator keuangan inklusif, muncul sebuah gambaran yang agak suram, dilihat dari perspektif yang luas; kita harus mengerti pilihan-pilihan yang sedang diambil, apakah memilih voluntary exclusion atau involuntary exclusion? 3. Untuk melakukannya, kita harus memulai penjangkauan. Dengan melakukan hal tersebut, kita akan memiliki gambaran lebih jelas mengenai halangan struktural dalam mencapai keuangan inklusif yang lebih baik. Tiap pasar perlu merencanakan batas akses and menentukan strategi intervensi yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan distribusi produk dan layanan yang ditawarkan, dan juga jangkauan pasar dari perantara/agen keuangan. 4. Bagaimana kita sebagai pembuat kebijakan menyeimbangkan peran sosial perkembangan pasar yang telah dipercayakan kepada kita untuk menjamin agar mereka yang belum terjangkau bisa terlayani? Hal ini, Bapak dan Ibu, membutuhkan kerja sama strategis antara pemerintah dan para agen. Lembaga pengatur perlu mempelajari bagaimana agar bisa memiliki agen-agen keuangan yang bertanggung jawab secara sosial, mereka yang di luar tujuan menghasikan keuntungan-- telah lebih dulu menetapkan perannya untuk menjangkau kalangan ini. 5. Stabilitas keuangan dan stabilitas kelembagaan harus berjalan beriringan agar para agen mampu melayani target pasar ini. Bagi para agen, pertanyaan mengenai keberlangsungan kehidupan ekonomi mendominasi pikiran mereka. Di sinilah saya percaya bahwa perkembangan teknologi telekomunikasi dan informasi yang telah mengubah struktur biaya agen akan bertindak sebagai pemicu positif menuju keuangan inklusif yang lebih baik.

6. Separuh dari populasi dunia tidak memiliki akses terhadap layanan keuangan mendasar, dan jika kita mengesampingkan pasar yang lebih matang lalu berfokus kepada ekonomi berkembang, saya yakin bahwa angka resminya tidak akan mencerminkan situasi yang sedang kita hadapi saat ini. Data mengenai OIC juga tidak memberi harapan. Sebagai gambaran seberapa tantangan di depan kita, pada 2011 Pew Forum memperkirakan bahwa Negaranegara muslim secara keseluruhan adalah yang termiskin di dunia, berdasarkan produk domestik bruto (PDB) per kapita dalam dolar AS dengan perhitungan keseimbangan kemampuan berbelanja atau paritas daya beli (PPP). Negara-negara tersebut rata-rata memiliki PDB per kapita 4.000 dolar AS, sangat jauh di bawah angka rata-rata di negara-negara yang lebih maju (33.700 dolar AS), dan hanya sedikit lebih tinggi dari angka rata-rata di negaranegara yang agak maju di mana muslim menjadi kaum minoritas (3.300 dolar AS). 1 7. Orang mungkin akan bertanya, apakah mereka dengan sengaja memisahkan diri? Ataukah ini murni masalah ekonomi yang sedang kita hadapi? Ibu dan Bapak sekalian, 8. Makalah IMF terbaru menunjukkan bahwa Eksklusi keuangan yang mendunia atas dasar agama tampaknya relatif kecil, namun persentasenya beragam di berbagai negara dan bisa menjadi sangat tinggi di negara-negara muslim tertentu. Contohnya, persentase dalam hal alasan agamis bagi orang dewasa untuk tidak memiliki rekening, di Afganistan adalah 34 persen, 26-27 persen di Irak dan Tunisia, dan 23-24 persen di Djibouti dan Arab Saudi. Meski demikian, negara-negara muslim lainnya menunjukkan tingkat ekslusi agamis mandiri yang relatif rendah: hampir nol di Malaysia, 2,5-3 persen di Kuwait dan Uni Emirat Arab, dan 4,5 persen di Sudan. 2 9. Pertanyaannya adalah, Dapatkah keuangan Islami menjadi solusi untuk segalanya? Dan dapatkah kita sebagai pembuat kebijakan bekerja sama dengan berbagai lembaga pendukung formal maupun informal dalam melaksanakan strategi intervensi untuk memperbaiki ketidakseimbangan global ini? 10. Islam sejak jaman Nabi Muhammad SAW selalu menganjurkan keadilan sosial sebagai prinsip utama. Secara mendasar, Islam menerapkan inklusi baik melalui prinsip berbagi resiko maupun prinsip redistribusi. Masing-masing bisa dilaksanakan sebagai alat intervensi untuk menangani kurangnya inklusi. 11. Namun sebelum kita bertanya lebih jauh tentang kemungkinannya, kita harus bertanya pada diri sendiri apakah perangkat ini dapat beroperasi efektif dan bisa bersaing dengan perangkat konvensional. Mengapa demikian? Satu bidang utama yakni tentang penentuan harga atas resiko. Penilaian resiko dalam keuangan Islami masih mempertimbangkan nilai waktu dari uang daripada memberi harga atas transaksi per aset mendasar. Hal ini menyebabkan lepasnya hubungan sistemik antara nilai resiko dan biaya transaksi. Pada tingkat yang lebih luas, tidak 1 Future of Global Muslim Population (here) 2 Can Islamic Banking increase Financial Inclusion? IMF Working Paper (here)

mungkin melaksanakan mekanisme penilaian resiko yang lebih akurat tanpa standar alternatif yang memadai (misalnya: gadai terikat dengan harga barang jaminan atau harga uang, penentuan harga proyek keuangan terikat dengan keuntungan dan resiko). 12. Inisiatif seperti ini membutuhkan usaha bersama antara lembaga pengatur dan para agen keuangan. Barangkali kita perlu belajar dari pengalaman industri asuransi yang selama bertahun-tahun telah memanfaatkan kumpulan data industri untuk memperbaiki harga produk mereka. Dapatkah konsep seperti itu diterapkan dalam keuangan Islami? Apakah ini akan menambah biaya keseluruhan di industri tersebut, dan apakah bisa tetap bersaing langsung dengan pasar konvensional yang mampu mengakses pasar yang lebih cair dengan metode penilaian resiko yang sudah mapan? 13. Dalam hal redistribusi, kita harus memiliki penilaian yang menyeluruh mengenai pengoperasian zakat dan sedekah melalui masing-masing jalur. Kita perlu memahami lebih dalam tentang bagaimana pengalihan dana ini bisa mempengaruhi mereka yang membutuhkan, dan bagaimana kita bisa menjamin penerapan yang berkelanjutan agar dapat meningkatkan kesempatan untuk mengangkat derajat umat. Ini hanya bisa dilakukan dengan infrastruktur yang lebih baik untuk mengidentifikasi kaum yang membutuhkan, sebuah solusi yang lebih terencana dibanding pembayaran penuh cara tradisional yang tidak mempertimbangkan keamanan keuangan dan stabilitas penghasilan mereka. 14. Selain zakat dan sedekah sebagai alat redistribusi, Al-Qardhul Hassan (pinjaman kebajikan) merupakan sebuah struktur mengagumkan yang memperlihatkan bagaimana Islam memandang keadilan sosial and kesenjangan. Secara konsep, Al-Qardhul Hassan lebih memberdayakan konsumen daripada lembaga keuangan, di mana peminjam yang menentukan ketentuan pinjaman, bukan pihak yang meminjamkan. Eksplorasi atas penggunaan konsep ini di tingkat makro akan menjadi pendekatan yang tepat saat ini, ketika lembaga keuangan individual masih terlena dengan sifat mencari keuntungan. Ini telah ditelaah di berbagai wilayah hukum di mana dana khusus sengaja disiapkan untuk membiayai kebutuhan keuangan kelompok tertentu. 15. Kita harus berusaha lebih keras lagi dan mengeksplorasi banyaknya kemungkinan penggunaan Qardhul Hassan sebagai alat untuk menyasar eksklusi keuangan, mengurangi kemiskinan, hingga pembiayaan infrastruktur sosial. Lembaga pengatur bisa, misalnya, menggunakan alat ini untuk mengubah cadangan devisa lembaga keuangan. Ijinkan saya menjelaskan tentang ini. Seperti yang telah Anda ketahui, suku bunga pasar global masih terus tertekan sejak krisis 2008, dan tidak mengejutkan ketika itu terjadi lagi di bulan Februari. Jerman mengeluarkan obligasi tanpa menjanjikan pembayaran bunga apapun. Sekarang, bayangkan serangkaian perangkat Qardhul Hassan yang tidak dapat diperdagangkan itu diajukan sebagai persyaratan utama untuk memenuhi kewajiban modal dan parameter likuiditas resiko bagi lembaga keuangan syariah, hasil dari perangkat ini bisa dibagikan kembali dengan lebih efisien untuk membiayai kebutuhan

keuangan spesifik dari mereka yang membutuhkan. Konsep seperti ini bisa juga diperluas untuk pembiayaan saat bencana, di mana pemerintah bisa memanfaatkan pasar di saat-saat mendesak dan lembaga keuangan maju sebagai lembaga keuangan Islami yang bertanggung jawab sosial sebagaimana seharusnya. 16. Bapak dan Ibu, selain menyampaikan isu dari perspektif penawaran, seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya kita harus memahami tentang sisi permintaan. Contohnya Indonesia, negara muslim terbesar dengan keuangan mikro syariah yang paling maju, masih menghadapi kekurangan permintaan atas layanan syariah, seperti dibuktikan melalui penelitian Bank Indonesia pada tahun 2011 yang menyimpulkan bahwa tidak ada indikasi bahwa berdirinya bank-bank syariah di Indonesia didahului oleh permintaan masyarakat luas atas layanan keuangan Islami berbasis syariah. 17. Penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa di beberapa daerah konsumen menentukan pilihan lebih karena kedekatan jarak dan kenyamanan daripada karena agama. Bagi saya, di sini peran pemerintah dalam mengembangkan pasar perlu ditingkatkan dan didukung oleh industri. Bapak dan Ibu, OJK telah memulai Strategi Nasional Literasi Keuangan. Program ini menekankan pada tiga aspek utama, yakni: (i) mendorong pendidikan literasi keuangan melalui kampanye publik; (ii) meningkatkan infrastruktur keuangan; dan (iii) menyediakan lebih banyak akses terhadap produk keuangan yang terjangkau. Seiring dengan perkembangan teknologi di bidang keuangan dan penetrasi telepon seluler di masyarakat, OJK menganjurkan pemanfaatan teknologi yang lebih besar lagi sebagai jalan untuk memperluas jangkauan produk dan layanan keuangan bagi mereka yang belum terjangkau. 18. Tugas besar berada di hadapan kita semua. Kiranya kita semua setuju bahwa diperlukan upaya yang lebih terpadu dari semua pemangku kebijakan. Misalnya, peran penting IFSB sebagai agregator yang menyokong di tingkat global untuk meningkatkan pemahaman melalui pendekatan lintas wilayah hukum, sementara IDB harus didukung untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga formal dan informal untuk lebih meningkatkan cakupan pengetahuan keuangan umat. 19. Kesimpulannya, Bapak dan Ibu, langkah pertama untuk melakukan ini harus selalu dimulai dari kemauan setiap pihak untuk mengangkat ini sebagai masalah nasional yang penting. Tanpa prioritas dan komitmen dari semua pemangku kebijakan, kita terus-menerus beresiko melanjutkan ketidakseimbangan dalam skala global. Saya berharap bahwa seminar ini akan menjadi awal dari koordinasi yang lebih baik lagi antar negara anggota dalam menanggapi permasalahan terpenting bagi kita semua.

Terima kasih. Wabillahi taufik walhidayah, wassalamu alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh Jakarta, 31 Maret 2015 Muliaman D. Hadad Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan - Republik Indonesia