BAB I PENDAHULUAN. mudahnya mendapatkan pilihan informasi sesuai yang mereka butuhkan.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia yang hidup di masa ini adalah manusia yang dimudahkan

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan berbagai metode dan media yang bersumber pada Al-Qur an, Seperti dalam firman Allah Swt, yang berbunyi;

BAB I PENDAHULUAN. dan diamalkan oleh manusia dari generasi ke generasi berikutnya. 1 Dakwah. ulama` sepakat bahwa hukum dakwah adalah wajib.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai informasi setiap hari dan setiap saat, berbagai pandanganpun

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai metode dan media yang besumber pada Al-Qur'an, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Merebaknya media masa, khususnya media cetak seperti surat kabar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Islam merupakan agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong

BAB I PENDAHULUAN. bidang informasi dan komunikasi. Pengaruh media massa berbeda-beda

BAB I PENDAHULUAN. agama. Media massa merupakan salah satu alat yang dapat digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. media massa yang beredar, baik media cetak seperti: surat kabar, tabloid dan

BAB I PENDAHULUAN. begitu pesat ikut mempengaruhi proses eksistensi media. Hal tersebut juga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Fenomena menjamurnya media massa di Indonesia, yang sangat erat

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara mengenai media, tentunya tidak terlepas dari konsep komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa ingin berhubungan antara satu

MOTIF DAN KEPUASAN AUDIENCE TERHADAP PROGRAM ACARA SEKILAS BERITA DI BANTUL RADIO 89.1 FM YOGYKARTA YUNIATI PATTY / YOHANES WIDODO

BAB I PENDAHULUAN. itu, reposisi dan reformulasi metode dakwah di era kontemporer merupakan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi keharusan. Mengingat tidak selamanya komunikan dapat mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. demikian, maka jelas bahwa komunikasi massa sifatnya satu arah. 1

I. PENDAHULUAN. beragam peristiwa baik yang bersifat lokal, nasional maupun internasional. Salah

BAB I PENDAHULUAN. mengepakkan sayap Jurnalismenya. Kebebasan pers sebagai prinsip kini diakui,

BAB I PENDAHULUAN. adalah dunia penyiaran atau dalam hal ini dunia pertelevisian.

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN. Rekatama Media, hal 2. 2 Harimurti Kridalaksana. Leksikon Komunikasi. Cetakan Pertama Jakarta.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman mengakibatkan semakin banyaknya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama rahmatan lil alamin.ajarannya diperuntukkan bagi umat

PENTINGNYA PENGUASAAN BAHASA INGGRIS DALAM KEGIATAN JURNALISTIKDI LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK RADIO REPUBLIK INDONESIA (LPP-RRI) JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi untuk menyebarkan berita dan pesan kepada masyarakat luas. 1

BAB I PENDAHULUAN. informasi dari berbagai sumber, agar manusia dapat memenuhi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dibutuhkan masyarakat. Saat ini ada beragam media yang memberikan informasi

BAB I PENDAHULUAN. atau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepatcepatnya.selain

BAB I PENDAHULUAN. pun mulai bebas mengemukakan pendapat. Salah satunya adalah kebebasan di bidang

BAB I PENDAHULUAN. hal yang berbeda, meskipun keduanya mempunyai kemiripan untuk. komunikasi dan dakwah, maka komunikator selaku dai bisa dengan tepat

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. menjauhkan diri dari segala hal yang dilarang oleh agama Islam.

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

KAJIAN SERTIFIKASI PADA PROFESI JURNALIS. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama dakwah, yaitu agama yang menugaskan umatnya

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan media auditif yang hanya bisa didengar, tetapi murah,

BAB III KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendapatkan informasi dari luar dirinya. Berbagai upaya dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media sering terjadi pada proses komunikasi massa.

BAB I PENDAHULUAN. menggabungkan information (informasi) dan infotainment (hiburan). Artinya

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian dalam suatu penelitian sangat penting, sebab

BAB I PENDAHULUAN. dari beragam media yang cukup berperan adalah televisi. Dunia broadcasting

Teknik Reportase dan Wawancara

#! Beragam peristiwa dan informasi yang diperoleh masyarakat tidak terlepas dari peranan suatu media massa dalam hubungannya dengan penyajian dan inte

ETIKA JURNALISTIK IJTI JURNALISME POSITIF

BAB IV ANALISIS DATA OPINI MAHASISWA TENTANG SURAT KABAR HARIAN DI SURABAYA. temuan di lapangan dan dikonfirmasikan dengan teori komunikasi.

BAB VI PENUTUP. A. Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. fase dimana mengalami pasang surut tentang kebebasan pers. Kehidupan pers

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Televisi adalah media massa yang sangat diminati dan tetap menjadi favorit

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti petunjuk Allah dan rasul-nya. 1. perbuatan mungkar. Dan kini, dakwah mulai berkembang mengikuti

BAB I PENDAHULUAN. kantor, dll ), oleh karena itu komunikasi menyentuh hampir seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan massa. Menurut Mc Graw Hill, media memberikan metode

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya berbagai media yang dapat digunakan sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kebebasan Pers. Seperti yang sering dikemukakan, bahwa kebebasan bukanlah semata-mata

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) HUKUM DAN KODE ETIK JURNALISTIK

Kata istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal. dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Doli Nirwansyah, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

MOTIVASI PELANGGAN DALAM MEMBACA MAJALAH BAHANA. Program Studi Ilmu Komunikasi. Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Jl. Babarsari No 6 Yogyakarta 55281

BAB I PENDAHULUAN. media elektronik, dan segala jenis saluran yang tersedia. penting dalam peta perkembangan informasi bagi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. canggih, manusia telah mampu menembus batas-batas geografis, kejadian

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk berkumpul dengan keluarga

Pokok Bahasan : - Perkembangan Teknologi Informasi - WELCOME. Kursus Online - Pertemuan 4 - Join : Follow

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB I PENDAHULUAN. politik rakyat dalam menegakkan disiplin nasional. Peran pers yang paling pokok sebagai agen perubahan (agent of

BAB I PENDAHULUAN. massa yang setiap hari selalu memberitakan mengenai kasus-kasus kejahatan dan

BAB I PENDAHULUAN. kabar yang bersangkutan. Penyajian sebuah isi pesan dalam media (surat

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Mencermati hasil analisis data dan pembahasan mengenai profesionalisme wartawan / jurnalis pada stasiun televisi lokal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan berbahasa ada empat aspek, yaitu keterampilan berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. luar biasa. Dalam komunikasi massainformasi disampaikan melalui media massa.

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini memaksa perlu berkomunikasi. Manusia lahir

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang sedang terjadi, terutama yang berhubungan dengan sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. makhluk yang mampu bergaul, berinteraksi dan berkomunikasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Jurnalistik dalam bahasa Inggris disebut Journalistics yang secara harfiah

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis, dan mengevaluasi media massa. Pada dasarnya media literasi

SIKAP MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN KEKERASAN WARTAWAN INDONESIA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. diberikan oleh orang dewasa untuk mencapai kedewasaan. Henderson dalam Djumhur

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dibantu oleh Public Relations dalam memilih media

BERITA LITERASI MEDIA DAN WEBSITE KPI (ANALISIS ISI KUANTITATIF BERITA MENGENAI LITERASI MEDIA PADA WEBSITE KOMISI PENYIARAN INDONESIA)

BAB I PENDAHULUAN. realitas bisa berbeda-beda, tergantung bagaimana konsepsi

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. Peran media cetak dalam memberitakan suatu peristiwa khususnya sepak bola

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Tradisi tulis menulis adalah tradisi qur ani (Islam). Rasulullah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi komunikasi massa mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dibuktikan dari mudahnya berkomunikasi jarak jauh, informasi dan peristiwa cepat tersampaikan, masyarakat juga dengan mudahnya mendapatkan pilihan informasi sesuai yang mereka butuhkan. Terlebih lagi dengan merebaknya media massa saat ini, khususnya media cetak, seperti surat kabar, tabloid, dan majalah, merupakan salah satu wujud dari era informasi dan keterbukaan. Di era informasi dan keterbukaan ini berbagai informasi berseliweran tiap hari dan setiap saat. Berbagai pandangan pun berkembang seakan tak mengenal henti. Semua pesan dari media massa dikonsumsi oleh masyarakat serta menjadi bahan informasi dan referensi pengetahuan mereka. 1 Komunikasi adalah penyampaian informasi dari individu ke individu yang lainnya. Komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy adalah: Istilah komunikasi dalam bahasa Inggris Communication menurut asal katanya berasal dari bahasa latin communicate, dalam perkataan ini bersumber dari kata communis yang berarti sama, sama disini maksudnya adalah sama 2004), h. 23. 1 Aep Kusnawan, et.al., Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press, 1

2 makna. Jadi, jika dua orang terlibat atau berlangsung selama dalam komunikasi maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu. Komunikasi mempunyai empat tujuan yaitu: mengubah sikap, mengubah opini, mengubah perilaku, dan mengubah masyarakat. Oleh karena itu dibutuhkan suatu proses komunikasi yang dapat mencapai tujuan komunikasi tersebut. 2 Dengan adanya kebutuhan manusia terhadap informasi maka tak dapat dipungkiri lagi bahwa profesi sebagai wartawan (jurnalis) dalam masyarakat menjadi sangatlah penting dalam menunjang kegiatan komunikasi. Seorang wartawan harus memberikan informasi yang akurat, lengkap, jelas, jujur serta aktual, dan juga dapat memberikan prediksi serta petunjuk kearah perubahan dan transformasi. Selain itu wartawan harus mempertanggung jawabkan berita yang didapatkannya. Seorang wartawan harus jujur. Kejujuran dalam mengumpulkan data, mengola dan menyajikan berita, sehingga wartawan harus memahami tentang etika dalam jurnalistik. 3 Makna sebuah berita yang diangkat oleh seorang jurnalis tidak hanya pada batas-batas objektif. Aspek moral dan etika menjadi landasan kuat, mengingat dimensi fungsional jurnalistik yang menyangkut kepentingan 2 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori & Filsafat komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya, 2003), h. 54 3 Abank Iif, Jurnalistik dalam Kacamata Islam, (http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/ 21 diakses 4 April 2013).

3 khalayak. Hal inilah yang seringkali dilupakan dalam dunia jurnalistik dewasa ini, dimana kepentingan-kepentingan materil menjadi tujuan utama dari pemberitaan media hingga menembus batas-batas etika dan moral yang harus sama-sama diembannya. 4 Moral manusia terbentuk dari agama yang dianutnya. Wartawan media cetak Islam misalnya, mereka tentu harus menjalankan nilai-nilai Islam dalam tulisan maupun perilaku mereka sehari-hari. Islam adalah agama dakwah artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif untuk melakukan kegiatan dakwah, yaitu menyuruh orang untuk melakukan kebenaran sesuai Al-qur an dan Al-hadits. Maju mundurnya umat Islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan berdakwah, yang dilakukan seorang da i, dengan kata lain bisa disimpulkan bahwa dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam. Dakwah merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Untuk mencapai dakwah yang efektif maka diperlukan media. Merebaknya media saat ini seperti media cetak dan online merupakan salah satu wujud dari era reformasi dan keterbukaaan informasi. Fungsi media itu sendiri adalah memberikan informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. 5 Di era informasi dan teknologi ini, dakwah bil qalam (dakwah lewat tulisan) terus berkembang pesat. Inti dari dakwah bil qalam adalah menulis, 4 Abank Iif, Jurnalistik dalam Kacamata Islam, (http://edukasi.kompasiana.com/2009/12/ 21 diakses 4 April 2013). 5 Ahmad Y, Samantho, Jurnalistik Islami, (Jakarta: Harakah, 2002), h. 64

4 menulis laksana mendayung, berlayar dengan pikiran yang denganya penulis akan menemukan tantangan, pengalaman dan kepuasan. Dengan menulis bisa menjadi salah satu metode dakwah yang efektif dan relevan hingga sekarang. 6 Mendasari kehadirannya, jurnalistik berhaluan Islam di Indonesia merupakan bagian dari jurnalistik nasional pada umumnya. Didukung dengan Indonesia yang sebagian besar penduduknya memeluk agama Islam, tentunya mayoritas pelaku jurnalistiknya juga merupakan seorang muslim. Itulah sebabnya wartawan muslim sebagai pilot jurnalistik Islam, ia harus menjadi orang saleh dan muslih, hadin dan muhtadin (yang mendapat petunjuk dan dapat memberi petunjuk), bukan fasid dan muhsid (yang rusak dan merusak pembaca), atau dhal dan mudhil (yang sesat dan menyesatkan). 7 Dengan keadaan Indonesia yang mayoritas muslim maka banyak jurnalis Indonesia yang beragama Islam. Tak terkecuali wartawan media cetak Islam seperti Tabloid NURANi. Sebagai seorang wartawan muslim, bukan hanya sekedar tulisannya yang mengandung unsur dan nilai-nilai dakwah. Namun akhlak wartawan media cetak Islam seperti wartawan Tabloid NURANi juga harus menjunjung tinggi nilai-nilai Islam di dalam kehidupannya. Segala aspek nilai-nilai Islam yang ia pahami, yang juga ia amalkan merupakan hal penting di dalam dunia jurnalistik Islam. 6 Asep Saeful Muhtadi, Merakit Tradisi Menulis (Bandung: Mujahid Press, 2004), h.10 7 Suf Kasman, Jurnalisme Universal Menelusuri Prinsip-prinsip Da wah Bi Al Qalam dalam Al Qur-an (Jakarta: Teraju, 2004) h. 50

5 Tabloid NURANi sendiri merupakan tabloid untuk keluarga yang diterbitkan oleh Jawa Pos Group dari kelompok penerbit surat kabar Jawa Pos pada tahun 2000. Tabloid ini membidik target audience yaitu perempuan muslim baik yang bekerja ataupun tidak bekerja. Tabloid NURANi berusaha memberikan informasi bagi keluarga khususnya untuk para perempuan tentang kehidupan keluarga dan kegiatan sehari-hari yang berkaitan dengan agama Islam. Tabloid NURANi yang berada di Jl. Ketintang Baru III/91 Surabaya dan dikenal dengan slogan bacaan keluarga muslim ini dipimpin oleh pimpinan redaksi yaitu Drs. H. Nur Cahya Hadi. Tabloid NURANi memiliki wartawan muslim yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda. Mereka pun berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Tabloid NURANi memiliki 13 orang dalam tim redaksi yang berpengalaman dalam bidang kewartawanan. Dengan mengusung konten Islami, wartawan Tabloid NURANi telah menggunakan media tulisan sebagai dakwah bil qalam. Dalam penelitian ini, peneliti memilih wartawan Tabloid NURANi dengan alasan, Tabloid NURANi telah memiliki eksistensi yang tinggi, dan masih ada pembaca setianya sehingga Tabloid NURANi masih bertahan hingga sekarang. Selain itu tabloid ini juga di bawah naungan Jawa Pos Group sebagai penerbit. Bila dilihat dari pemahaman keagamaan wartawan Tabloid NURANi, tidak menutup kemungkinan akan terdapat perbedaan tingkat pemahaman yang disebabkan oleh bedanya latar belakang pendidikan

6 agama yang telah mereka tempuh. Dari perbedaan itu memungkinkan juga bagi wartawan memiliki integritas yang berbeda. Seseorang dikatakan mempunyai integritas apabila tindakannya sesuai dengan nilai, keyakinan, dan prinsip yang dipegangnya. Dalam etika, integritas diartikan sebagai kejujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. 8 Mengacu pada arti integritas itulah akhirnya membuat peneliti bertanya apakah dalam realita jika wartawan yang memiliki pemahaman keagamaan yang tinggi maka memiliki integritas dalam membuat karya jurnalistiknya juga tinggi, yaitu bisa benar-benar berpegang teguh pada keyakinannya, pada nilai-nilai Islam, serta prinsipnya sebagai seorang wartawan muslim ketika melakukan segala aktivitasnya dalam dunia jurnalistik Islam. Atau bahkan tidak menutup kemungkinan bila seorang wartawan yang tidak memiliki latar belakang agama yang cukup baik meskipun dia adalah wartawan Tabloid NURANi, namun bisa menerapkan nilai-nilai Islam, dan prinsipnya sebagai seorang wartawan muslim sehingga dia bisa dikategorikan dalam wartawan muslim yang berintegritas tinggi. Untuk itulah peneliti memilih judul penelitian PENGARUH PEMAHAMAN KEAGAMAAN WARTAWAN TABLOID NURANI TERHADAP INTEGRITAS KARYA JURNALISTIK. Judul penelitian ini dianggap menarik karena dalam dunia jurnalistik sekarang ini banyak terjadi penyelewengan yang dilakukan wartawan 17 Mei 2013 8 http://velyrandyantini.blogspot.com/2012/12/integritas-dalam-etika-profesi.html diakses

7 diantaranya, mengabaikan nilai kepatutan, kewajaran berita, terkadang memasukkan opininya sendiri, mengumbar berita sensasi, menerima suap. Hasil berita juga tak berimbang karena dipengaruhi oleh pemilik modal terbesar media dimana ia bekerja. Belum lagi realita saat ini, media dan wartawan lebih mengutamakan materi daripada menyajikan informasi yang benar kepada khalayak. Mirisnya semua itu lebih banyak dilakukan oleh orang muslim. Terlebih lagi dengan adanya wartawan gadungan yang biasa disebut Wartawan Tanpa Surat Kabar (WTS) atau bodrex. Mereka menggunakan status wartawan palsu mereka untuk mengelabui, dan memeras orang lain yang jelas ini diharamkan oleh agama. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Apakah ada pengaruh antara pemahaman keagamaan wartawan Tabloid NURANi terhadap integritas karya jurnalistik? 2. Apabila ada, seberapa besarkah pengaruh pemahaman keagamaan wartawan Tabloid NURANi terhadap integritas karya jurnalistik?

8 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui adakah pengaruh antara pemahaman keagamaan wartawan Tabloid NURANi terhadap integritas karya jurnalistik 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tersebut mempengaruhi integritas karya jurnalistik wartawan Tabloid NURANi. D. Hipotesis Hipotesis adalah suatu kesimpulan yang masih kurang atau kesimpulan yang masih belum sempurna. 9 Dalam penelitian ini yang menjadi hipotesis antara lain: 1. Hipotesis kerja (Ha) adalah: Hipotesis yang menyatakan adanya hubungan antara variabel x dengan variabel y. Adapun hipotesis kerjanya adalah: Ada pengaruh pemahaman keagamaan wartawan Tabloid NURANi Surabaya terhadap integritas karya jurnalistik. 2. Hipotesis nol (Ho) adalah: Hipotesis yang menyatakan tidak adanya pengaruh variabel x dengan variabel y 9 Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif, Komunikasi, Ekonomi, dan kebijakan Publik serta Ilmu-ilmu sosisal lainnya (Jakarta: Kencana, 2009), h.75

9 Adapun hipotesis nol nya adalah: Tidak ada pengaruh pemahaman keagamaan wartawan Tabloid NURANi Surabaya terhadap integritas karya jurnalistik. E. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah seluruh wartawan Tabloid NURANi Surabaya, sedangkan keterbatasannya adalah integritas karya jurnalistik wartawan Tabloid NURANi. F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah : 1. Manfaat Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuaan untuk peneliti agar bisa menjadi insan akademisi muslim yang jauh lebih baik dan bermanfaat. 2. Manfaat Lembaga Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan yang positif, sehingga dapat memberikan informasi dan pengetahuan bagi studi Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam

10 3. Manfaat Masyarakat umum Dapat memberikan wawasan baru serta menambah informasi mengenai pengaruh pemahaman wartawan dan integritas karya jurnalistik. G. Definisi Operasional Pada definisi operasional ini, peneliti menjelaskan tentang makna konsep yang ada dalam judul penelitian ini, yang nantinya akan dijadikan sebagai landasan pada pembahasan selanjutnya. Pemilihan konsep yang tepat memang mempunyai perspektif yang baik untuk mencapai kesuksesan, penelitian harus bisa menentukan batasan ruang lingkup permasalahan yang diteliti, maka disini dapat dijelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam judul antara lain : 1. Pengaruh : perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. 10 2. Pemahaman : berasal dari kata paham yang artinya pengetahuan banyak. Sedangkan pemahaman artinya proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. 11 3. Agama : Ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata 10 Hafid Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), hh.26-27 11 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005) h. 811

11 kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya. 12 Yang dimaksud pemahaman keagamaan dalam penelitian ini adalah: pemahaman tentang etika Islam dalam kegiatan jurnalistik yang mencakup: pertama, etika Islam dalam pencarian berita yakni meliputi pemahaman tentang kejujuran, amanah, dan adil. Yang kedua, etika Islam dalam penulisan berita yakni meliputi keakuratan informasi dan keseimbangan. Yang ketiga, etika Islam dalam penyajian berita yakni meliputi kepatutan dan kewajaran. 4. Wartawan : orang yang pekerjaannya mencari dan menyusun berita untuk dimuat di surat kabar, majalah, radio, dan televisi, juru warta, jurnalis. 13 5. Tabloid : Surat kabar ukuran kecil (setengah dari ukuran surat kabar biasa) yang banyak memuat berita secara singkat, padat, dan bergambar, mudah dibaca umum. 14 6. Integritas : mutu, sifat, keutuhan atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan, kejujuran. 15 7. Karya : hasil perbuatan, buatan, ciptaan (terutama hasil karangan) 16 12 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 12 13 Purwodarminto, Kamus Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1997) h. 1149 14 Departemen,Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 1117 15 Purwodarminto, Kamus Bahasa Indonesia,(Jakarta: Balai Pustaka, 1997) h. 384 16 Purwodarminto, Kamus Bahasa Indonesia, h. 427

12 8. Jurnalistik : hal karang mengarang yang menyangkut kewartawanan dan persurat kabaran. 17 Yang dimaksud integritas karya jurnalistik dalam penelitian ini adalah kesesuaian tindakan wartawan Tabloid NURANi dengan prinsip yang dipegangnya dalam mencari, menulis, dan menyajikan berita. H. Sistematika Pembahasan Dalam pembahasan sistematika, nantinya akan berisi tentang alur pembahasan yang akan terdapat dalam skripsi yaitu yang tersusun dari bab pendahuluan sampai bab penutup. Adapun sistematika dalam pembahasan dalam penelitian ini meliputi: Bab pertama yakni bab pendahuluan. Pada bab pendahuluan ini merupakan bab awal yang berisikan latar belakang masalah yakni fenomena sosial yang mendasari penelitian ini, rumusan masalah yang merupakan akar masalah yang jawabannya akan ditemukan setelah melakukan penelitian, tujuan penelitian, hipotesis, ruang lingkup dan keterbatasan, manfaat penelitian, definisi operasional, dan sistematika pembahasan. 17 Purwodarminto, Kamus Bahasa Indonesia, h. 448

13 Bab kedua yakni bab kerangka penelitian. Pada bab ini berisikan tentang kajian pustaka yang membahas tentang teori kepustakaan yang terkait dengan judul penelitian, kajian teoritik yakni pembahasan kajian teori baik secara substantif atau wacana. Serta penelitian terdahulu yang relevan sebagai rujukan dan perbandingan terhadap penelitian yang dilakukan sekarang. Bab ketiga yakni bab metode penelitian. Bab ketiga ini berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian yang dipakai, obyek penelitian, teknik sampling, variabel dan indikator penelitian, metode penelitian yang dipakai oleh peneliti, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data yang akan dipakai dalam penelitian. Bab keempat yakni bab penyajian dan analisis data. Pada bab penyajian dan analisis data ini menjelaskan tentang setting penelitian yaitu membahas tentang obyek penelitian, penyajian data, analisis data, pengujian hipotesis dan pembahasan hasil penelitian. Pada bab keempat inilah yang nantinya akan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini. Bab kelima adalah bab terakhir yang berisi kesimpulan dan saran.