Strategi Humas Setda Kabupaten Kendal Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam setiap kegiatan organisasi yang diselenggarakan dan

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sejak awal kemerdekaan. Pesatnya perkembangan humas terlihat

BAB I PENDAHULUAN. adalah tentang keunikkan dan keanekaragaman budaya dan suku yang ada

BAB I PENDAHULUAN. Di sebuah organisasi, perusahaan, maupun instansi pemerintah

BAB I PENDAHUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB I PENDAHULUAN. untuk menangkal persepsi yang salah. Komunikasi yang berujung pada

Publik Eksternal. Pertemuan 8-9

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh penilaian baik dari masyarakat atau public image. Keinginan itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi berasal dari Bahasa inggris yaitu Communication dan

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

Judul Tugas Akhir : Strategi Humas RS. Telogorejo Dalam Mengelola Komunikasi Eksternal : Miftah Noor Fajriani NIM : D0C ABSTRAKSI

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pengamatan terhadap satu obyek atau terhadap pelaksanaan satu

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi serta komunikasi sangatlah penting dalam kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat. Seiring dengan hal tersebut maka pemerintah sebagai

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. Era persaingan usaha yang ketat sekarang ini, bidang Hubungan

BAB I PENDAHULUAN. militer, sampai dengan lembaga-lembaga pemerintah pun memerlukan Public

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran Humas memegang peranan penting dalam setiap organisasi, baik pada

V. Kesimpulan dan Saran. Berdasarkan hasil analisis terhadap strategi media relations yang

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

NASKAH PUBLIKASI STRATEGI MEDIA RELATIONS PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI

WAWANCARA MENDALAM DENGAN MANAGER PUBLIC RELATIONS YAYASAN PUTERI INDONESIA. 1. Apa saja yang mencakup ruang lingkup pekerjaan PR YPI?

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas manajemen pada setiap organisasi berhubungan dengan usaha

SUMMARY TUGAS AKHIR STRATEGI PUBLIC RELATIONS RRI SEMARANG UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS SIARAN

Teknik Reportase dan Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya komunikasi adalah unsur pokok dalam suatu organisasi karena

PENILAIAN WARTAWAN TERHADAP KINERJA HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI

BAB III PENYAJIAN DATA. yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, namun bukan angka-angka.

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN MEDIA RELATIONS DI SHERATON MUSTIKA YOGYAKARTA UNTUK MENCIPTAKAN CITRA POSITIF

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. Media relations merupakan bagian dari public relations eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

Produksi Media PR AVI

BAB I PENDAHULUAN. komponen penting untuk membentuk citra dan image dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. PR menurut (British) Institute of Public Relations adalah kesuluruhan upaya yang dilakukan

Oleh : Yetti Herawati, Linda Astuti, Maryaningsih ABSTRACT

BAB I PENDAHULUAN. diberikan suatu pelatihan atau yang sering disebut Kuliah Kerja Media

BAB I PENDAHULUAN. program-program perusahaan. Dengan adanya Public Relations perusahaanperusahaan

PERANAN HUMAS SETDA KABUPATEN SUKOHARJO DALAM MEMBINA HUBUNGAN ANTARA PEMKAB DENGAN MEDIA

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, yang diberi amanat melakukan. melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari kekuasaan manapun.

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN. Marketing PT. Braja Mukti Cakra selama kurang lebih satu bulan. Banyak

2 keberadaannya, secara umum Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi d

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Kode Etik Jurnalistik

EVALUASI PUBLISITAS UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Etika Profesi Public Relations

STRATEGI HUMAS KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA DALAM MEMPERBAIKI CITRA NEGATIF. Studi Kasus Pada Bagian Humas Tentang Kinerja Polres Probolinggo Kota

BAB I PENDAHULUAN. dalam menggali suatu informasi yang aktual dan terpercaya, suatu instansi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media cetak dan elektronik dewasa ini sangat berkembang di dunia

ETIKA PROFESI. Manfaat Etika dan Etiket dalam Profesi Humas. Triasiholan A.D.S.Nababan. Modul ke: 05Fakultas KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

Etika Jurnalistik dan UU Pers

BAB I PENDAHULUAN. Setiap Instansi Pemerintah Daerah memiliki bagian Humas. Baik itu yang

BAB I PENDAHULUAN. memajukan perusahaan adalah untuk memperoleh citra positif dan. menjadi dua, yakni media eksternal dan media internal.


BAB 2 LANDASAN TEORI. komunikasi memiliki banyak arti yang berbeda-berbeda. Laswell yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan citra organisasi yaitu Televisi Republik Indonesia ( TVRI).

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

BAB V PENUTUP. Perusahaan PT KAI (Persero) Daop 6 Yogyakarta sendiri selalu melakukan. control pemberitaan yang beredar melalui kliping.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan masalah pokok yang akan diteliti, yaitu Bagaimana

KARAKTERISTIK, TUGAS, JENIS PEKERJAAN, PERANAN, RUANG LINGKUP, & fungsi PUBLIC RELATIONS. Kuliah ke-3.

MEDIA RELATIONS HUMAS PEMERINTAHAN KOTA SURAKARTA DALAM MEMPERTAHANKAN CITRA POSITIF PEMERINTAH

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB I PENDAHULUAN. Public Relation ( PR ) sebagai fungsi manjemen berperan sebagai fasilitator komunikasi,

PERAN HUMAS DALAM PELAKSANAAN MEDIA PUBLIKASI PROGRAM LUMBUNG PANGAN DAN ENERGI PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kedudukan sektor pariwisata di dunia perekonomian Indonesia semakin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Etika Profesi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

Strategi Humas Sekretariat Daerah Kabupaten Kendal Dalam Sosialisasi Ketentuan Cukai Tembakau. Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu dalam membentuk citra positiif dan mencapai tujuan yang

Naskah Publikasi. Untuk memenuhi sebagai persyaratan guna mencapai gelar S-1 Ilmu Komunikasi WARTINI L

TUGAS HUMAS DALAM MEMBANGUN CITRA PERUSAHAAN MELALUI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) (Studi pada Bank BNI Cabang Probolinggo)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai negara hukum berdasarkan Pancasila dan UUD

BAB I PENDAHULUAN. dalam profesi Humas antar instansi pun tidak jauh berbeda. Menurut Frank

BAB IV PELAKSANAAN MAGANG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam masyarakat yang semakin maju dan berkembang, informasi

Transkripsi:

Strategi Humas Setda Kabupaten Kendal Dalam Menjalin Hubungan Baik Dengan Pers TUGAS AKHIR Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Program Diploma III Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang Penyusun Nama : Rico Idham F NIM : DOC008074 Program Diploma III Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Semarang 2012

Humas bertujuan memastikan bahwa niat baik dan kiprah organisasi yang bersangkutan senantiasa dimengerti oleh pihak pihak yang berkepentingan. Sehingga sebuah citra yang positif akan terbentuk. Citra merupakan sesuatu yang abstrak, tidak dapat diukur, tidak dapat dilihat, tapi sungguh dapat dirasakan. Di sinilah peran Humas dalam menjalin hubungan baik dengan media sangat diperlukan agar apa yang akan diberitakan oleh media dapat tersaring dengan baik serta dengan menyediakan apa yang dibutuhkan oleh wartawan dalam mengumpulkan berita tentang Pemerintah Kabupaten Kendal, agar pesan yang hendak disampaikan kepada masyarakat sesuai dengan apa yang diharapkan. Humas adalah usaha yang direncanakan terus menerus dengan sengaja guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dengan masyarakatnya (Thomas,1993:3). Dengan tujuan untuk menciptakan opini publik yang menyenangkan tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh badan-badan atau perusahaan yang bersangkutan (Suhandang,2004:53). Kebutuhan akan kehadirannya tidak dapat dicegah, terlepas dari menyukainya atau tidak, karena humas merupakan salah satu elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif (Anggoro,2000:1). Berikut ini adalah data pemberitaan seputar kegiatan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Kendal pada Tahun 2009-2010: Sumber: Bagian Humas Setda Kab. Kendal 2010

Perbandingan Jumlah Pemberitaan Negatif dan Positif Seputar Kegiatan Kehumasan Yang Diadakan Pemerintah Kabupaten Kendal Tahun 2009-2010 Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Pemberitaan Pemberitaan Pemberitaan Pemberitaan NO Media Cetak Negatif Negatif Positif Positif Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2009 Tahun 2010 1. Suara Merdeka 89 81 76 58 65 2. Kompas 82 87 61 64 3. Wawasan 77 74 54 42 4. Jawa Pos 84 65 39 33 5. Kedaulatan Rakyat 68 70 48 39 6. Seputar Indonesia 86 7. Radar Pekalongan 43 52 31 33 8. Media Indonesia (MI) 32 79 53 59 9. Meteor 76 31 25 23 10. Harian Semarang 718 23 36 43 JUMLAH 75 52 57

632 457 458 Grafik Perbandingan Jumlah Pemberitaan Negatif dan Positif Seputar Kegiatan Kehumasan Yang Diadakan Pemerintah Kabupaten Kendal Tahun 2009-2010 Sumber: Bagian Humas Setda Kab. Kendal 2010 Dilihat dari data tersebut, terjadi penurunan pemberitaan oleh media yang cukup drastis dan isi pemberitaan yang negatif lebih tinggi dibandingkan dengan pemberitaan positif tentang kegiatan kehumasan Pemerintah Kabupaten Kendal di tahun 2009 sampai dengan tahun 2010. Hubungan dengan media (media relations) merupakan upaya untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengetahuan dan pemahaman bagi khalayak dan organisasi yang bersangkutan (Anggoro,2000:153). Tujuan pokok dari kegiatan ini adalah untuk menciptakan pemahaman dan pengetahuan sehingga bukan semata-mata untuk mendapatkan citra yang lebih indah dari aslinya. Kriteria kejujuran dan kenetralan harus dipegang teguh oleh praktisi humas. Ketika Praktisi Humas tidak menjaga hubungan baik dengan pers maka pemberitaan yang akan mereka munculkan dalam artikel pada media kemungkinan menjadi pemberitaan yang kurang baik bagi citra instansi tersebut, seperti halnya ketika pertama kali Bupati Kendal melakukan kegiatan yang bernama Jelajah Desa. Dalam hal ini isi pemberitaan yang muncul setelah kegiatan tersebut adalah pemberitaan yang sangat bertolak belakang dengan yang diinginkan oleh praktisi humas. Berbagai media memberitakan dengan judul dan isi artikel

dengan bermacam-macam kata yang cenderung menyalahkan dan menilai kegiatan jelajah desa tersebut justru merugikan perangkat desa. Ada media yang menulis Kunjungan Bupati Dinilai Bebani Perangkat Desa, hal itu tentu membuat kepala desa mengeluarkan anggaran, ujungujungnya kepala desa maupun lurah akan mengeluarkan biaya dan tidak menutup kemungkinan mereka justru tombok untuk menyambut kedatangan Bupati (suara merdeka: Jumat,09 September 2011). Dari judul dan isi pemberitaan seperti itu dapat menyebabkan masyarakat beranggapan negatif, baik untuk nama baik bupati sendiri maupun program yang ia jalankan. Dan hal tersebut juga makin dikuatkan oleh media lain yang dalam artikelnya menuliskan Disayangkan Bebani ADD (Anggaran Dana Desa),Selama ini Anggaran Dana Desa turun dan lebih sedikit,namun dengan kunjungan Bupati akan membuat desa mengeluarkan anggaran lebih. (kedaulatan rakyat: Jumat Kliwon,9 September 2011) Ketika instansi tersebut terlanjur mendapatkan pemberitaan yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan maka sebaiknya praktisi humas dalam instansi tersebut segera mengirimkan release kepada media yang bersangkutan, seperti yang pernah terjadi ketika Bupati Kendal mendapatkan reaksi yang cukup negatif dari berbagai media berhubungan dengan program kegiatan Jelajah Desa yang dianggap membebani perangkat desa. Ketika itu Praktisi Humas Setda Kabupaten Kendal bergegas mengirimkan release kepada media Suara Merdeka yang menyatakan Kunker Bupati Tak Bebani Perangkat, asisten Pemerintahan Sekda Kendal Bambang Winarno, pihaknya jauh-jauh hari telah memberikan arahan kepada Camat se- Kabupaten Kendal supaya tidak mempersiapkan konsumsi saat Bupati Berkunjung ke desa, konsumsi untuk Bupati dan rombongan yang berkunjung telah dipersiapkan oleh bagian umum. Perangkat desa dan lurah tidak menyiapkan makanan ringan apa pun. (suara merdeka: Sabtu,10 September 2011)

Onong Uchjana Effendy dalam Hubungan Masyarakat Suatu Komunikasi menjelaskan bahwa Public Relations melekat pada fungsi manajemen, berarti ia tidak dapat dipisahkan dari manajemen. Proses tersebut dalam teorinya melalui tahapan yang dikenal dengan POAC, yaitu Planning (perencanaan), Organizing (perorganisasian), Actuating (penggiatan), dan Controling (pengawasan). Kerjasama yang terjalin antara bagian Humas Kabupaten Kendal dengan berbagai media tersebut banyak media yang memperbantukan wartawannya kepada Bidang Humas Kabupaten Kendal. Kerjasama ini telah terbukti mampu mendukung fungsi pelayanan penerangan umum bidang Humas Kabupaten Kendal kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat Kabupaten Kendal dalam rangka penyebaran informasi, berita, kebijakan dan aturan-aturan baru. Secara garis besar sasaran penerangan umum adalah masyarakat di Kabupaten Kendal. Dengan hasil yang ingin dicapai yaitu tercipta pengertian dan pemahaman serta sikap masyarakat yang positif tentang Pemerintah Kabupaten Kendal dan kegiatannya, terbentuknya opini positif masyarakat dapat meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka peredaman berita serta opini masyarakat yang negatif mengenai Pemerintah Kabupaten Kendal dan kegiatannya serta penyebarluasan informasi mengenai keberhasilan kegiatan maupun program yang di lakukan oleh Pemerintah Kabupaten Kendal. Analisa mengenai kegiatan Humas Pemerintah Kabupaten Kendal dalam menjalin hubungan baik dengan pers. Analisa dilakukan dilakukan berdasarkan temuan penelitian dan pengumpulan data. Hasil temuan tersebut diaplikasikan dengan teori-teori mengenai humas dalam bekerjasama dengan pers untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Analisa ini

diharapkan akan dapat mengetahui kegiatan mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kendal dalam menjalin hubungan baik dengan pers. Upaya untuk memperoleh pengetahuan dan pemahaman serta menciptakan opini positif publik, Bagian Pemerintah Humas Kabupaten Kendal telah berupaya untuk membekali setiap staffnya dengan keterampilan dan pengetahuan yang cukup. Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kendal memahami benar bahwa untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan pada bidang kerjanya. Hal ini selaras dengan teori yang menyatakan bahwa kegiatan kehumasan merupakan fungsi yang secara praktis memiliki keterampilan atau pelayanan tertentu berlandaskan pada latihan kemampuan dan pengetahuan serta diakui standar etikanya. (Ruslan, 2001 : 67) Salah satu upaya yang dilakukan Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kendal untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah dengan menjalin kerjasama dengan berbagai media dalam rangka penyampaian dan penyebarluasan informasi, berita, kebijakan dan aturanaturan baru supaya tercipta pengertian serta pemahaman masyarakat terhadap setiap kegiatan maupun kebijakan dari Pemerintah Kabupaten Kendal. Seperti yang terkandung dalam teori media relations yaitu, media relations merupakan upaya untuk mencapai publikasi atau penyiaran yang maksimal atas suatu pesan atau informasi humas dalam rangka menciptakan pengertian dan pemahaman bagi khalayak dan organisasi yang bersangkutan. (Anggoro, 2000 :1) Perwujudan dari kerjasama dengan media tersebut adalah dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan media. Dengan harapan, nantinya pemberitaan yang muncul

mengenai Pemerintah Kabupaten Kendal dan kegiatannya adalah pemberitaan yang positif dan dapat memperoleh feed back dari masyarakat. Dapat dilihat bahwa Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Kendal telah menjalin hubungan dua arah dengan masyarakat selaku stakeholdernya dengan bantuan media sebagai mediatornya. Dan Bagian Humas Pemkab Kendal telah menerima feed back berupa berbagai masukan, kritik dan dukungan terhadap kegiatan yang telah dilakukan. Seperti yang terkandung dalam teori berikut, Karena alasan keakuratan, dalam penerimaan komunikasi dua arah cenderung memiliki kepercayaan yang lebih besar terhadap nilai informasi yang akan diterima dan relevansinya. Selain itu bagi pengirim pesan dengan komunikasi dua arah akan segera memperoleh umpan balik. (Thomas, 1993 : 14). Kegiatan-kegiatan tersebut (siaran pers, sanggahan, wisata pers,jumpa pers, wawancara pers dan klarifikasi) dilakukan oleh Bagian Humas Pemkab Kendal untuk memastikan suplai informasi kepada masyarakat dapat selalu tercukupi. Dan dapat diharapkan akan dapat memenuhi kebutuhan informasi masyarakat yang kemudian dapat mendapatkan feed back dari masyarakat. Bagian Humas Pemkab Kendal akan dapat melakukan penilaian terhadap sikap publik sehingga praktisi humas akan tahu mengenai tanggapan masyarakat, apakah masyarakat menanggapi secara sungguh-sungguh, sepintas lalu, atau tidak menanggapi sama sekali. Agar pada kesempatan berikutnya praktisi humas dapat menyusun program yang diharapkan akan dapat memuaskan masyarakat Kabupaten Kendal. Hal ini sesuai dengan fungsi manajemen humas yaitu: menilai sikap publik, memperkenalkan kebijakan-kebijakan dan prosedur suatu organisasi bagi kepentingan umum dan program kerja sebagai dasar untuk memperoleh pengertian dan penerimaan publik (Suhandang, 1983 : 123).

Selain itu yang terpenting bagi praktisi humas adalah bersedia bekerja keras menyelenggarakan kegiatan-kegiatan dan kemudian membuat ulasannya untuk kemudian dikirimkan ke media. Atau menyediakan salinan, hasil rekaman dan foto bagi wartawan yang membutuhkan. Seperti yang dikatakan oleh Anggoro mengenai kiat-kiat untuk berhubungan dengan media, yaitu harus memiliki kemampuan menulis, harus dekat dengan wartawan dan harus sudi bekerja keras (Anggoro, 2000 : 134). Usaha praktisi humas untuk memahami berbagai kebijakan media sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa praktisi humas dituntut untuk dapat memahami kebijakan-kebijakan yang ada dalam tubuh media seperti, kebijakan redaksi, frekuensi penerbitan, tenggat terbit, proses pencetakan, daerah sirkulasi, khalayak pembaca dan distribusi media tersebut (Jefkins, 1996 : 100). Untuk memahami hal-hal tersebut praktisi humas telah melakukan berbagai upaya, tidak hanya yang bersifat resmi tpi juga upaya-upaya yang bersifat tidak resmi. Dari usaha-usaha tersebut praktisi humas telah terbantu untuk melakukan tolak ukur atas pemahaman humas terhadap media dan sebaliknya. Mengenai narasumber dari Bagian Humas Pemkab Kendal yan dapat dikatakan sebagai gerbang informasi bagi wartawan adalah narasumber yang memiliki kredibilitas dan memahami duduk perkara. Bila perlu narasumber dari luar juga bisa dihadirkan demi kelengkapan informasi. Selain harus kredibel dan paham akan duduk perkaranya, narasumber dari Bagian Humas Pemkab Kendal juga harus melakukan analisa dan mencari solusi dari suatu masalah. Narasumber tersebut juga harus berani menyampaikan pandangan-pandangannya serta memiliki pemikiran yang runtut supaya dalam menjawab suatu pertanyaan tidak perlu berputar-putar.

Selain itu narasumber dari Bagian Humas Pemkab Kendal juga harus konsisten dengan pernyataanya sehingga tidak membingungkan wartawan dan pembaca media. Narasumber Bagian Humas Pemkab Kendal seorang yang paham benar mengenai dunia jurnalistik, artinya tahu apa yang menjadi daya tarik dalam penulisan opini, mampu menetapkan strategi dalam suatu wawancara sehingga dapat memuaskan wartawan tanpa membuka rahasia Pemkab Kendal. Pada intinya narasumber Bagian Humas Pemkab Kendal tahu betul apa yang disukai dan tidak disukai oleh media dan menjadi narasumber yang mudah di hubungi kapanpun. Sedemikian berusahanya narasumber Bagian Humas Pemkab Kendal dalam menyediakan narasumber yang tepat bagi wartawan yang membutuhkan informasi. Hal ini dikarenakan Bagian Humas Pemkab Kendal selalu ingin bersahabat dan bekerjasama dengan media untuk memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat. Oleh karena itu Bagian Humas Pemkab Kendal menupayakan petugas-petugas yang di upayakan mampu untuk memberikan layanan kepada rekan kerjanya yaitu media, dan Bagian Humas Pemkab Kendal tidak boleh menjadikan petugasnya menjadi sumber informasi yang tidak dapat dipegang kata-katanya dan tidak dapat dipercaya serta miskin data dan fakta. Bagaian Humas Pemkab Kendal juga menjauhkan orang yang malas dalam memberikan informasi dalam bagiannya. Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa Wartawan tidak menyukai praktisi humas yang tidak dapat dipercaya (Untrustworthiness), tidak memiliki pengetahuan (Lack of knowledge), dan wartawan tidak menyukai humas karena kemalasan (Laziness), keengganan menanggapi panggilan (Unwellingness to return call), serta tidak mampu melakukan hal-hal yang telah direncanakan (Failure to follow throught on things that they have planned) (Seitel, 1983 : 317).

Seluruh aktivitas yang telah dilakukan oleh Bagian Humas Pemkab Kendal diatas adalah bentuk kerjasama untuk dapat terus menerus memasok dan menyuplai informasi bagi masyarakat Kabupaten Kendal. Akan tetapi seluruh usaha yang dilakukan oleh praktisi Humas Pemkab Kendal tidak akan mungkin dapat tercapai apabila diatara para praktisi humas dan media tidak ada saling pengertian. Tidak ada patokan atau criteria khusus dalam kerjasama tersebut selain saling pengertian, terbuka, saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Seperti pihak lain yang bekerjasama, tidak jarang terdapat pula hambatan yang muncul dalam kerjasama tersebut. Hambatan yang muncul biasanya disebabkan oleh factor waktu dari pihak media, karena selain harus meliput Pemkab Kendal para wartawan tersebut juga harus melakukan liputan di tempat yang lain. Sedangkan dari Bagian Humas Pemkab Kendal yang menjadi hambatan adalah masalah keterbatasan dana yang tersedia bagi penyelenggaraan kegiatan-kegiatan bersama pers. Akan tetapi kendala-kendala itu menjadi tidak berarti karena adanya saling pengertian diatara kedua belah pihak. Seperti teori yang disampaikan oleh Assegaf yang menyatakan bahwa, Hubungan pers yang akan memberikan hasil yang sempurna haruslah dilandasi pada falsafah informasi yang terbuka dan tidak saling meremehkan. Karena selama prasangka masih menguasai pihak-pihak yang saling berhubungan, selama itu pula hasil yang baik dari hubungan pers tidak akan tercapai (Assegaf, 1980 : 37).

DAFTAR PUSTAKA Anggoro M. Linggar. 2000. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta : Bumi Aksara. Assegaf H. Djafar. 1980. Hubungan Masyarakat dalam Praktek. Jakarta : Ghalia Indonesia. Effendi, Onong Uchajana. 1995. Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Jeffkins, Frank. 1996. Public Relations. Jakarta : Erlangga. Ruslan Rosady. 2001. Etika Kehumasan Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta : PT. Grafindo Persada. Seitel, Frazer. P.1983. The Practice of Public Relations. USA : Bell and Howell Company. Suara Merdeka.09/09/2011. Kunjungan Bupati Dinilai Bebani Perangkat Desa. Kendal: SM Suara Merdeka.10/09/2011. Kunker Bupati Tak Bebani Perangkat. Kendal : SM Suhandang Kustadi. 2004. PR Perusahaan. Bandung : Nuansa. Thomas Coulson, Collin. 1993. Pedoman Praktis Untuk PR. Jakarta : Bumi Aksara.