Teguh Pribadi 1 ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB I PENDAHULUAN. sampai saat ini masih cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan Dasar

Dinamika Kesehatan Vol. 7 No. 2 Desember 2016 Rahman, et. al.,gambaran Tingkat...

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi merupakan tekanan darah di atas batas normal, hipertensi

BAB 1 PENDAHULUAN Di bawah MDGs, negara-negara berkomitmen untuk mengurangi angka

BAB 1 PENDAHULUAN. yang diberikan oleh petugas kesehatan yang tidak lain tujuannya untuk memelihara

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. Kematian ibu semasa hamil dan bersalin masih sangat tinggi. Berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) masih merupakan masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Tingginya AKI di suatu negara menunjukkan bahwa negara tersebut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan tantangan yang lebih sulit dicapai dibandingkan dengan target Millenium

HUBUNGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DENGAN KEMATIAN NEONATAL DI RSUD. DR. H. ABDUL MOELOEK BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013 ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. tertinggi di Asia Tenggara. Hal itu menjadi kegiatan prioritas departemen

Siti Rohma Perbasya 1 dan Fitri Ekasari 2 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

I. PENDAHULUAN. akibat komplikasi kehamilan dan persalinan (Priyanto, 2009). World. Singapura sudah sangat baiksebesar 6 per KH.

BAB I PENDAHULUAN. terselenggara dengan sebaik-baiknya. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. system kesehatan yang bertujuan untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan

Ria Yulianti Triwahyuningsih Akademi Kebidanan Muhammadiyah Cirebon, Jawa Barat, Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

DETERMINAN PEMANFAATAN FASILITAS KESEHATAN OLEH IBU HAMIL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Program pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Faktor resiko kematian ibu dipengaruhi oleh keadaan sosial ekonomi,

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PENDIDIKAN BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI PUSKESMAS PAGADEN PERIODE MARET SAMPAI JULI 2008

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

VOLUME I No 3 Juli 2013 Halaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu bersalin (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)

BAB I PENDAHULUAN. orangan, keluarga maupun masyarakat. Pelayanan antenatal adalah pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. derajat kesehatan negara tersebut buruk. Hal ini disebabkan ibu hamil dan bersalin

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di. kesehatan meluncurkan upaya terobosan berupa Jaminan Persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lahir sejak lama telah menjadi masalah, khususnya di negara-negara

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

BAB I PENDAHULUAN. dan tempat terjadinya kehamilan, yang disebabkan oleh kehamilan atau

BAB I PENDAHULUAN. membangun seluruh masyarakat Indonesia menuju masyarakat adil dan makmur

HUBUNGAN KELAINAN LETAK JANIN DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH SEBELUM WAKTUNYA DI KAMAR BERSALIN RSUD DR. IBNU SUTOWO BATURAJA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sasaran Milenium Development Goals (MDGs) telah menunjukkan menjadi 23 per 1000 kelahiran hidup (BAPPENAS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Menurunnya AKI dari 334

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah kondisi umum dari seseorang dalam semua aspek baik

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP BIDAN DENGAN PELAKSANAAN ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN) DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN. Lia Amalia (

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

EVALUASI PROGRAM JAMPERSAL TERHADAP PENYEBAB KEMATIAN IBU DAN PENYEBAB KEMATIAN BAYI DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai dampak yang besar terhadap pembangunan di bidang kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Pada tahun 2008 dilaporkan bahwa jumlah kematian. ibu di 172 negara di seluruh dunia sebesar 358.

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah pada seorang wanita

ABOUT PARTOGRAPH WITH APPLICATION IN DIII STUDY PROGRAM OF MIDWIFERY AT STIKES A. YANI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data WHO UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Hal ini dikarenakan masih tingginya angka kematian ibu dan angka

HUBUNGAN SIKAP DAN MASA KERJA BIDAN DENGAN PENGGUNAAN PARTOGRAF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB 1 PENDAHULUAN. tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB), dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. bersalin dan nifas. Namun demikian banyak faktor yang membuat teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. penyebab kecelakaan atau incidental) (CIA, 2014). AKI (Angka Kematian Ibu)

BAB 1 PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs) sebagai road map atau arah

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. wanita. Pada proses ini terjadi serangkaian perubahan besar yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

HUBUNGAN KEHAMILAN POSTTERM DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD ABDUL MOELOEK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) masih

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN BIDAN DI DESA DALAM PEMANFAATAN PARTOGRAF DI KABUPATEN BANJAR TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. masih cukup tinggi dengan negara ASEAN lainnya. Menurut data Survei

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

Jurnal Kesehatan Kartika 27

BAB I PENDAHULUAN. Millenium Development Goals (MDGs) adalah Deklarasi Milenium hasil

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Amerika Latin dan Karibia 85/ KH, Amerika Utara 23/ KH

BAB I PENDAHULUAN. Menurunkan Angka Kematian Anak dan meningkatkan Kesehatan Ibu. adalah dua dari delapan tujuan Millenium Development Goals (MDGs)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DENGAN PRAKTIK PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) PADA REMAJA PUTRI

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

BAB I PENDAHULUAN. pusat yang kurang bersih, (Ratri Wijaya,2006). Menurut The World Health Report 2008, angka kematian bayi di

BAB I PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (Maternity Mortality Rate) sampai pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan, persalinan, dan menyusukan anak merupakan proses alamiah

Kata kunci : Kebijakan Kesehatan, Jampersal, Angka Kematian Ibu (AKI)

BAB 1 PENDAHULUAN. kandungan, saat kelahiran dan masa balita (dibawah usia lima tahun).

BAB I PENDAHULUAN. (GSI), safe motherhood, program Jaminan Persalinan (Jampersal) hingga program

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. serta Milenium Development Goals (MDGs), pada tahun 2011 Kementerian

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi saat hamil, bersalin atau dalam 42 hari setelah persalinan dengan

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

Menurut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan jumlah kematian ibu melahirkan di Kabupaten

HUBUNGAN GRAVIDITAS DAN RIWAYAT ABORTUS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN DI RSUD

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PESERTA JAMINAN PERSALINAN (JAMPERSAL) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU BRAK KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2012 Teguh Pribadi 1 ABSTRAK Provinsi Lampung menyebutkan persalinan di tolong tenaga kesehatan pada tahun 2007 adalah 76,58% sedangkan 33,42% persalinan ditolong oleh dukun. Tahun 2008 persalinan di tolong tenaga kesehatan adalah 74,51% sedangkan 25,49% persalinan ditolong oleh dukun. Hal ini berkaitan dengan kemampuan Masyarakat untuk membayar biaya jasa medis yang diberikan oleh petugas kesehatan sehingga lebih memilih bersalin didukun Tujuan penelitan adalah Diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan peserta Jampersal (Jaminan Persalinan) di Lampung Barat tahun 2012.Jenis penelitian adalah kuantitatif, rancangan penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil peserta jampersal, berdasarkan data register Lampung Barat Jumlah peserta jampersal periode April 2012 sebesar 348 orang.sampel dalampenelitian ini adalah 187 respondenanalisis data menggunakan chi square.hasil uji statistik didapat Empaty yaitu sebesar 113 orang (60,4%).Reliability yaitu sebesar 135 orang (72,2), responsiveness yaitu sebesar 123 orang (65,8), Kepuasan yaitu 151 orang kurang puas (80,7) Hasil uji statistik didapat ada hubungan Emphaty dengan Kepuasan pserta jampersal (p value = 0,018 < 0,05). ada hubungan Reability dengan Kepuasan pserta jampersal (p value = 0,007 < 0,05). hubungan responsiveness dengan Kepuasan pserta jampersal (p value = 0,043 < 0,05). Diharapkan petugas kesehatan Puskesmas Batu Brak untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dengan cara emphaty yang baik dalam bentuk perhatian dan komunikasi yang ramah, reliability dalam bentuk pelayanan yang tepat dan mampu menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang peneliti ajukan serta responsiveness dalam bentuk jam buka pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga pelayanan dapat cepat diberikan sejak peserta jampersal mendaftar hingga mendapatkan pelayanan petugas kesehatan. Kata kunci : Empaty, Reliability, Responsiveness, Kepuasan pserta jampersal PENDAHULUAN Kehamilan dan persalinan merupakan hal yang wajar terjadi pada seorang perempuan. Kedua hal tersebut berperan penting dalam proses reproduksi guna mempertahankan kelestarian manusia. Meskipun merupakan suatu hal yang fisiologis, kehamilan dan persalinan memiliki banyak resiko yang dapat membahayakan nyawa ibu dan janin (Alamsyah 2009). Kematian pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di Negara-Negara berkembang. Menurut statistik kesehatan WHO (World Health Organization) tahun 2009, setiap tahun diperkirakan sebanyak 536.000 wanita meninggal dunia akibat masalah persalinan dan 99% kematian ibu akibat masalah persalinan terjadi di negaranegara berkembang. Rasio kematian ibu secara global 400 per 100.000 kelahiran hidup (Oxfam, 2009). Angka Kematian Bayi di Indonesia masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan Negara lain di kawasan Asia. Berdasarkan Human Development Report 2010 AKB di Indonesia sebesar 32 / 1000 kelahiran hidup dengan target AKB sebesar 19 / 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). 1. PSIK FK Universitas Malahayati Bandar Lampung

Proyeksi atau perkiraan AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia tahun 2010 sebesar 228 / 100.000 kelahiran hidup dengan target AKI tahun 2015 sesuai MDGs (Millenium Development Goals) 102 / 100.000 kelahiran hidup. Untuk mempercepat pencapaian tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional serta MDGs (Milenium Development Goals) pada tahun 2011 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia meluncurkan program Jaminan Persalinan (JAMPERSAL) dimana salah satu faktor yang penting adalah menggratiskan biaya persalinan, peningkatan akses masyarakat terhadap persalinan yang sehat dengan cara memberikan kemudahan pembiayaan kepada seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan persalinan hal itu dilakukan guna mengurangi angka kematian ibu dan anak saat melahirkan (Amin, 2012). Pemerintah menanggung biaya persalinan masyarakat mulai April 2011, persalinan yang dibiayai meliputi persalinan normal, caesar maupun yang mengalami komplikasi ketika melahirkan. Tempat persalinan yang ditanggung adalah di Puskesmas, kamar kelas III di rumah sakit pemerintah dan klinik bidan mandiri di seluruh Indonesia. Pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp 1,2 trilliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2011 untuk program biaya persalinan. Setiap Kabupaten/ Kota akan mendapat alokasi dana sebesar Rp 2 milliar untuk pembebasan biaya persalinan (Sedyaningsih, 2011). Pemprov Lampung menerima Rp30 miliar yang digulirkan pada sektor kesehatan untuk program jaminan persalinan yang diterima kabupaten/kota, alokasi dana jampersal untuk 14 kabupaten/kota tahun ini mencapai Rp30.649.868.000 (Dinkes Lampung, 2012). Jumlah kematian ibu maternal di Provinsi Lampung tahun 2008 yaitu 78 dari 1000 kelahiran hidup dan meningkat menjadi 145 kasus pada tahun 2009. Data Dinas Kesehatan Provinsi Lampung menyebutkan persalinan di tolong tenaga kesehatan pada tahun 2007 adalah 76,58% sedangkan 33,42% persalinan ditolong oleh dukun. Tahun 2008 persalinan di tolong tenaga kesehatan adalah 74,51% sedangkan 25,49% persalinan ditolong oleh dukun. Hal ini berkaitan dengan kemampuan Masyarakat untuk membayar biaya jasa medis yang diberikan oleh petugas kesehatan sehingga lebih memilih bersalin didukun (Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2008). Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang menerima dana Jampersal sebesar Rp. 1,603,057,000. Program Jampersal telah diberlakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung sejak April 2011, hal ini merupakan salah satu upaya menurunkan kematian ibu bersalin. Kasus kematian maternal di Kabupaten Lampung Barat tahun 2008 sebesar 23 kasus dan meningkat ditahun 2009 sebesar 25 kematian maternal (Dinkes Kabupaten Lampung Barat, 2009). Implementasi aturan Jampersal adalah salah satu aspek yang sudah seharusnya berorientasi pada kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Kepuasan adalah suatu yang terjadi sebagai hasil yang mempengaruhi antara penampilan yang dirasakan dengan harapan terhadap penyedia jasa pelayanan medis, sehingga dikenal ada 2 tingkat kepuasan pasien yaitu bila penampilan kurang dari harapan maka pasien tidak puas dan jika penampilan lebih atau sama dengan harapan maka pasien puas. Kepuasan pasien dimulai dari penerimaan pasien dari pertama kali datang hingga meninggalkan Puskesmas (Muninjaya, 2004). Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasaan penggunaan jasa pelayanan kesehatan adalah mutu pelayanan meliputi emphaty yaitu sikap peduli yang ditunjukan oleh petugas kesehatan untuk menyentuh emosi pasien, reliability yaitu kemampuan petugas memberikan pelayanan kepada konsumen dengan tepat dan responsiveness yaitu kemampuan petugas memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat yang dimulai sejak lama waktu menunggu pasien mulai dari mendaftar sampai mendapat pelayanan tenaga kesehatan. Dalam pelayanan kesehatan ketiga faktor tersebut sering

dikeluhkan oleh masyarakat dimana sikap petugas kesehatan yang sering tidak ramah terhadap pasien, kemampuan petugas dalam memberikan pelayanan kepada konsumen kurang tepat karena kurangnya komunikasi antara petugas kesehatan dan pasien serta keluhan pasien terhadap waktu pelayanan kepada pasien yang lambat karena jam buka pelayanan yang terlalu siang serta lambannya tindakan pelayanan sehingga waktu menunggu menjadi lebih lama (Muninjaya, 2004). METODELOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, dengan Desain Observasional analiti. Sedangkan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional, untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan peserta Jampersal (Jaminan Persalinan) di Lampung Barat tahun 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil peserta jampersal, berdasarkan data register Puskesmas Batu Brak Kabupaten Lampung Barat Jumlah peserta jampersal periode April 2012 sebesar 348 orang. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah 187 responden. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independent emphaty, reliability, responsiveness serta variabel dependent yaitu kepuasan peserta Jampersal. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisa univariat dalam penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi responden berdasarkan, emphaty, reliability, responsiveness petugas kesehatan dan kepuasan peserta jampersal di Puskesmas Batu Brak Kabupaten Lampung Barat tahun 2012. Hasil penelitian terhadap 187 responden didapat hasil: Emphaty Jumlah % Kurang Baik 74 39,6 Baik 113 60,4 Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat diketahui dari sejumlah responden 187 terdapat 113 responden (59,3%) Merasakan kurang mendapat empaty dari petugas kesehatan di Puskesmas Batu Brak Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012. Reliability Jumlah % Kurang Baik 52 27,8 Baik 135 72,2 Berdasarkan tabel 4.2 diatas di ketahui dari 187 reponden terdapat 135 responden (72,2) merasakan kurang reliabilty dari petugas kesehatan di Lampung Barat Tahun 2012. Responsiveness Jumlah % Kurang Baik 64 34,2 Baik 123 65,8 Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui dari sejumlah 187 responden terdapat 123 responden(65,8) merasakan kurangnya responsiveness dari petugas kesehatan di Puskesmas Batu Brak Kabupaten Lampung Barat tahun 2012.

Kepuasan Jumlah % Tidak puas 36 19,3 Puas 151 80,7 Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahu (187) sebagian besar responden atau 151orang (80,7) merasa tidak puas terhadap pelayanan Jampersal di Lampung Barat tahun 2012 Kepuasan peserta jampersal Empaty Tidak puas Puas N % P value n % n % Kurang Baik 21 28,4 53 71,6 74 100 0.018 Baik 15 13,3 98 86,7 113 100 N 36 19,3 151 80,7 187 100 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui dari 187 peserta jampersal yang merasakan kurang emphaty dari petugas kesehatan sejumlah 113 responden yang menyatakan tidak puas, sebanyak 98 responden (86,7%) dan sejumlah 15 responden (13,3%) menyatakan puas mendapatkan emphaty baik dari petugas kesehatan sejumlah 74orang sebagian besar 53 responden (71,6%) menyatakan tidak puas dan sejumlah 21 responden (28,4%) merasa puas Hasil uji statistik chi square didapat nilai p value 0,018 < 0,05, dapat disimpulkan ada hubungan antara emphaty dengan kepuasan peserta jampersal di Puskesmas Batu Brak Kabupaten Lampung Barat Tahun 2012. Nilai OR 2,589 yang berarti responden yang merasakan emphaty masyarakat dari petugas kesehatan memiliki peluang sebesar 2,589 kali puas dibandingkan responden yang merasakan kurang emphaty dari petugas kesehatan. Kepuasan peserta jampersal Realibility Tidak puas Puas N % P value n % n % Kurang Baik 17 32,7 35 67,3 52 100 Baik 19 14,1 116 85,9 135 100 0.007 N 36 19,3 151 80,7 187 100 Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa dari 187 responden yang merasa kurang reliability dari petugas kesehatan sebanyak 135 responden (100%) besar responden yang menyatakan tidak puas, sebanyak 116 (85,9) dan sejumlah sejumlah 17 responden (32,7%) menyatakan puas mendapatkan reliability baik dari petugas kesehatan sejumlah 52 orang sebagian besar 35 responden (67,3%) menyatakan tidak puas dan sejumlah 17 responden (32,7%) merasa puas Hasil uji statistik chi square didapat nilai p value 0,007 < 0,05, dapat disimpulkan ada hubungan antara reliability dengan kepuasan peserta jampersal di Lampung Barat Tahun 2012. Nilai OR 2,965 yang berarti responden yang merasakan reliability masyarakat dari petugas kesehatan memiliki peluang sebesar 2,965 kali puas dibandingkan responden yang merasakan kurang reliability dari petugas kesehatan.

Kepuasan peserta jampersal Resvosiveness Tidak puas Puas N % P value n % n % Responsiveness 18 28,1 46 71,9 64 100 Kurang responsiveness 18 14,6 105 85,4 123 100 N 36 19,3 151 80,7 187 100 0.043 Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat diketahui bahwa dari 187 responden yang merasa kurang Responsiveness dari petugas kesehatan sebanyak 123 responden (100%) besar responden yang menyatakan tidak puas, sebanyak 105 (85,4%) dan sejumlah sejumlah 18 responden (14,6%) menyatakan puas mendapatkan Responsiveness baik dari petugas kesehatan sejumlah 64 orang sebagian besar 46 responden (71,9%) menyatakan tidak puas dan sejumlah 18 responden (28,1%) merasa puas Hasil uji statistik chi square didapat nilai p value 0,043 < 0,05, dapat disimpulkan ada hubungan antara Responsiveness dengan kepuasan peserta jampersal di Lampung Barat Tahun 2012. Nilai OR 2,283 yang berarti responden yang merasakan Responsiveness masyarakat dari petugas kesehatan memiliki peluang sebesar 2,283 kali puas dibandingkan responden yang merasakan kurang Responsiveness dari petugas kesehatan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa semua variabel bebas dalam penelitian ini, yaitu emphaty, reliability, dan responsiveness semuanya berhubungan dengan kepuasan pasien peserta Jampersal di Puskesmas Batu Brak Lampung Barat. Sedangkan saran dalam penelitian ini, diharapkan petugas kesehatan Puskesmas batu brak lampung barat untuk terus meningkatkan mutu pelayanan dengan memberikan emphaty yang baik dalam bentuk perhatian dan komunikasi yang ramah, reliability yang baik dalam menanggapi keluhan dalam bentuk pelayanan yang tepat serta mampu menjawab dengan baik setiap pertanyaan yang peneliti ajukan serta responsiveness dalam bentuk jam buka pelayanan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga pelayanan dapat cepat diberikan sejak peserta jampersal mendaftar hingga mendapatkan pelayanan petugas kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Alamsyah, 2009. Risiko Kehamilan dan persalinan. www.ypkp.net, diakses tanggal 16 Maret 2012 Amin, 2012. Jampersal. Dala, www.pknet.com diakses tanggal 16 Maret 2012 Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta Depkes, 2007, Kematian ibu di Indonesia. dalam www.depkes.go.id. diakses tanggal 16 Maret 2011 Depkes, 2004. Pedoman Pelayanan Kebidanan Dasar. Jakarta Dirjen Binkesmas Depkes, 2006. SK Menkes No. 564/ 2006 tentang Poskesdes dalam www.depkes.go.id. diakses tanggal Maret 2011. Depkes RI, 2009. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta Depkes RI, 2010. Riset Kesehatan Dasar, Jakarta Dinkes Lampung Barat, 2011. Profil Kesehatan Lampung Barat. Liwa Dinkes Lampung, 2012. Pelayanan Jampersal. Lampung Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2008. Profil kesehatan lampung. Lampung FITRA, 2011. Kepuasan akan pelayanan Jampersal. Dalam www.ypknet.com diakses tanggal 17 Maret 2012 Hastono. 2007. Analisa data. Jakarta, FKMUI Hamsar, 2011, Analisis Determinan Dengan Tingkat Kepuasan Peserta Jampersal di wilayah kerja Puskesmas Deli Serdang Medan. Juwita, 2012. Hubungan mutu pelayanan dengan kepuasan peserta jampersal di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Dalam

www.ypknet.com diakses tanggal 17 Maret 2012 Kemenkes R1, 2011. Jampersal. Jakarta Kolter, Philips. 2005. Manajemen pemasaran. Jakarta. PT. Indeks. Muninjaya, 2004. Äspek Strategis Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta, Andi Offset Nilakesuma, 2011. hubungan responsiveness dengan kepuasan peserta jampersal di Puskesmas pembantu Kelurahan Mojo Surabaya Tahun 2011. Dalam www.infoku.com Diakses tanggal 12 Mei 2012 Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta. Oxfam, 2009. Penanggulangan Nyeri Pada Persalinan, Jakarta. EGC Pasuraman, et all. dalam Hasibuan Malayu, 2006. Manajemen sumber daya manusia. Jakarta Agung seto Supriyanto & Ernawaty, 2010. Pemasaran Industri Jasa Kesehatan. Yogyakarta. Andi Offset Sedyaningsih, 2011. Biaya persalinan masyarakat. www.detik.com diakses tanggal 17 Maret 2012 Sumanto, 2008. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Bandung. Jakarta. PT. Refika Aditama Tjiptono, 2008. Manfaat pelayanan kesehatan. Dalam www.scribd.com diakses tanggal 17 Maret 2012 Waluyo, 2005. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta. Salemba Medika Yoel, 2006. Pemanfaatan Pelayanan kesehatan. Dalam www.gnet.com diakses tanggal 5 Maret 201