RAPAT KOORDINASI TEKNIS

dokumen-dokumen yang mirip
KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TAHUN Jakarta, 7 Desember 2016

Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RENCANA KERJA TAHUN

RAPIM BALITBANG DAN INOVASI INTEGRASI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM TATARAN IMPLEMENTASI KEGIATAN DI PUSLITBANG KLL

Kata Pengantar. Jakarta, Desember 2016 Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. M.R. Karliansyah

KERANGKA KERJA RPPI PENGEMBANGAN

KERANGKA KERJA RPPI PENGEMBANGAN PUSLITBANG KUALABLING

PROGRAM KEGIATAN TEKNIS 2017 BP2LHK MAKASSAR. Makassar, 2017

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK PENGUATAN TUPOKSI UNIT PELAKSANA TUGAS (UPT) DI BALITBANG DAN INOVASI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

IPTEK Litbang Lingkungan dan Laboratorium

RPI 1. KONSERVASI DAN REHABILITASI KAWASAN HUTAN DAN LAHAN

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

10. Pemberian bimbingan teknis pelaksanaan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan kekayaan laut di wilayah laut kewenangan daerah.

Penetapan kebijakan norma, standar, prosedur, dan kriteria penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

PENGELOLAAN HUTAN MANGROVE DAN EKOSISTEM PANTAI

PENGUKURAN KINERJA PEMBANGUNAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN UNTUK RPJMN PENDEKATAN DUKUNGAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN PEMBINAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DI DERAH KEDEPAN. Wahyu Marjaka Puslitbang Kualitas dan Laboratorium Lingkungan (P3KLL)

PENGEMBANGAN PEMBINAAN LABORATORIUM LINGKUNGAN DI DERAH KEDEPAN

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Daftar Tabel. Daftar Gambar

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan BAB III Urusan Desentralisasi

2017, No Pengolahan Air Limbah Usaha Skala Kecil Bidang Sanitasi dan Perlindungan Daerah Hulu Sumber Air Irigasi Bidang Irigasi; Mengingat : 1.

Kata Pengantar. Jakarta, 23 November 2015 Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. M.R. Karliansyah. iii RENCANA KERJA TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.6/Menhut-II/2010 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Terlaksananya kebijakan pengelolaan sumberdaya kelautan dan ikan. Terlaksananya penataan ruang laut sesuai dengan peta potensi laut.

BAB I PENDAHULUAN. maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat laut seperti pasang

PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2018 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

CC. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KELAUTAN DAN PERIKANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

RAPAT EVALUASI KEGIATAN BADAN LITBANG KEHUTANAN

DAFTAR PERATURAN Versi 31 Agustus 2012

Penentuan Indeks Kualitas Lingkungan

RENCANA PENGELOLAAN SDA DAN LH DAS BARITO

RPPI-10 KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK IKLH DAN ISTM

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN IV

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. potensial untuk pembangunan apabila dikelola dengan baik. Salah satu modal

PERENCANAAN PERLINDUNGAN

Disampaikan Oleh : Ir. Muhajir, MS Kepal Balai Pengelolaan DASHL Jeneberang Saddang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29/PRT/M/2015 TENTANG RAWA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2013, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan: 1. Rawa adalah wadah air beserta air dan daya air yan

Title : Analisis Polaruang Kalimantan dengan Tutupan Hutan Kalimantan 2009

PENDAHULUAN. garis pantai sepanjang kilometer dan pulau. Wilayah pesisir

DATA MINIMAL YANG WAJIB DITUANGKAN DALAM DOKUMEN INFORMASI KINERJA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Sulawesi Selatan. GUBERNUR SULAWESI SELATAN Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, SH, M.

PERMASALAHAN DAN PERTANYAAN PENELITIAN

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN (Dalam miliar Rupiah) Prioritas/ Rencana Prakiraan Rencana.

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN KELOMPOK SASARAN

BAB X PEMBANGUNAN SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. banyak, bahkan oleh semua mahkluk hidup. Oleh karena itu, sumber daya air

STATUS LINGKUNGAN HIDUP KOTA DENPASAR TAHUN 2008

Pembangunan Kehutanan

BAB 5 RTRW KABUPATEN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016 BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (BLHD) KABUPATEN TANAH BUMBU

2 menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang Rawa; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 t

Kata kunci: hutan rawa gambut, degradasi, rehabilitasi, kondisi hidrologi, gelam

BAB I PENDAHULUAN. mangrove di Indonesia mencapai 75% dari total mangrove di Asia Tenggara, seperti

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 20 TAHUN 2009 TENTANG

: Pedoman Pembentukan Kelembagaan Lingkungan Hidup Daerah. KRITERIA FAKTOR TEKNIS BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. 40 Skor 70 Skor 100 Skor

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

RPI LITBANG KONSERVASI DAN REHABILITASI TAHUN DAN RENJA PUSKONSER 2015

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

INDIKATOR RAMAH LINGKUNGAN UNTUK USAHA DAN/ATAU KEGIATAN PENAMBANGAN TERBUKA BATUBARA

SASARAN DAN INDIKATOR PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG TAHUN

Teknologi rehabilitasi hutan rawa gambut

PENDAHULUAN. karena Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai mencapai

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM

BAB I PENDAHULUAN. air limbah. Air limbah domestik ini mengandung kotoran manusia, bahan sisa

KUALITAS LINGKUNGAN UNTUK IKLH DAN ISTM (RPPI-10)

BAB I PENDAHULUAN. negara yang memiliki kawasan pesisir yang sangat luas, karena Indonesia

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DUKUNGAN KEGIATAN LITBANG BAGI PROGRAM PDASHL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Ekosistem merupakan suatu interaksi antara komponen abiotik dan biotik

`BAB IV PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH DAERAH

CAPAIAN - EVALUASI KEGIATAN TA.2015 DAN RENCANA KERJA TAHUN LINGKUP DITJEN PPKL

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 03 TAHUN 2010 TENTANG BAKU MUTU AIR LIMBAH BAGI KAWASAN INDUSTRI MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN EKOSISTEM GAMBUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2017 DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2018 TENTANG PERCEPATAN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN DAERAH ALIRAN SUNGAI CITARUM

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumberdaya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam

C. BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DAN KECENDERUNGANNYA

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG PENGELOLAAN KUALITAS AIR DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

Desa Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Transkripsi:

RAPAT KOORDINASI TEKNIS DUKUNGAN KEGIATAN LITBANG BAGI KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN Jakarta, 0 Juli 016 PRIORITAS NASIONAL DITJEN. PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN NO PRIORITAS NASIONAL JUMLAH KEGIATAN 1 Kemaritiman dan Kelautan 4 Percepatan Pertumbuhan Industri, Kawasan Industri Dan KEK 4 3 Pembangunan Perumahan dan Permukiman 4 4 Pembangunan Kesehatan 1 5 Pembangunan Desa Dan Perdesaan 6 Perkotaan 7 Dukungan Manajemen 1 TOTAL 18 KEGIATAN 1

PRIORITAS NASIONAL 1 Kemaritiman Dan Kelautan Indikator Target 017 1 Jumlah kawasan pesisir yang telah dilakukan 3 kawasan Indeks Kualitas Air Di tersedianya Informasi IKLH Medium penentuan baseline pencemar, pemantauan pesisir Wilayah Persisir Dan rumusan/formula bagi dengan berkaladan pemetaansumber pencemar Laut perhitungan Indeks memasukan kualitas air laut untuk indeks kualitas air penyempurnaan IKLH laut Model rehabilitasi untuk peningkatan peran ekologis dan ekonomis ekosistem pesisir dalam mendukung kehidupan masyarakat (BPK Makassar) Jumlah kawasan yang dipulihkan ekosistemnya kawasan (pantai lamun, terumbu karang dan vegetasi prioritas pantai 3 Optimalisasi Daya Dukung (Kehidupan) Pulau Perbatasan melalui Peningkatan Kapasitas Masyarakat tersedianya data dan data dan informasi model informasi model rehabilitaasi untuk rehabilitasi peningkatan peran ekologis dan ekonomis ekosistem pesisir dalam mendukung kehidupan masyarakat Informasi hasil evaluasi kerusakan pantai dan sosek, terlaksananya alih teknologi 3 pulau di kepulauan Talaud Makassar Manado PRIORITAS NASIONAL Percepatan Pertumbuhan Industri, Kawasan Industri Dan KEK Indikator Target 017 1 Proporsi jumlah perusahaan konsesi di 40 Industri Bioprospeksi Mikroba tersedianya teknik Produk mikroba ekosistem gambut yang meningkat kinerja tata Hutan RawaGambut produksi dan teknik asli rawa pengelolaan airnya melalui Program PROPER sebesar 50% dari 7 industri yang dinilai inokulasi mikrob asal gambut hutan rawagambut Banjarbaru Teknologi Mitigasi Tersedianya data Pb Dampak Pencemaran dalam darah anak-anak Pb dalam Darah Anak sekitar pembakaran aki Sekolah bekas. Proporsi jumlah industri yang memenuhi baku 188 Industri mutu emisisebesar 75% dari.000 industri 3 Tingkat Pencemaran Tersedianya Udara Berdasarkan pencemaran Parameter Deposisi berdasarkan Asam parameter asam data udara deposisi

PRIORITAS NASIONAL 3 Pembangunan Perumahan dan Permukiman Indikator : Jumlah sistem yang dibangun untuk memantaukualitas air secara kontinyu pada 3 sungai di 3 DAS Prioritas Target : 6 titikkontinyu monitoring di 3 Sungai (Sungai Citarum, Kapuas, Sekampung ) Sistem entry akses data berbasis web 1 Pendekatan Lanskap dalam Terwujudnya manajemen perhutanan sosial yang Implementasi Perhutanan berbasis lanskap DAS untuk perbaikan fungsi hidrologi Sosial Lingkup DAS (Lanskap untuk konservasi air dan kelestarian potensi air, serta DAS) perbaikan sumberdaya hayati SosekjakPI Uji Kualitas Air Untuk tersedianya rumusan/formula bagi perhitungan Informasi IKLH dengan Perhitungan Indeks Kualitas Indeks kualitas air danau di Indonesia ( LQI, Lake memasukan indeks Air Danau Quality Index ) untuk penyempurnaan IKLH kualitasair danau 3 Penerapan Indeks Kualitas 1. Tersedianya formulasi Indeks Kualitas air Sungai Air di Sungai Ciliwung yang dapat digunakan untuk menilai kondisi sebagai Indikator Indeks kualitasair sungai Ciliwung; KualitasLingkungan Hidup. Tersedianya informasi Indeks Kualitas Air di beberapalokasi Sungai Ciliwung; 3. Tersedia indikator air sungai untuk Indeks Kualita Lingkungan Hidup 4 Pengembangan Metrologi Lingkungan 1. Terlaksananya pengembangan metrologi lingkungan;. Terselenggaranya uji profesiensi PRIORITAS NASIONAL 4 Pembangunan Kesehatan Indikator : jumlah sarana sanitasi dasar umum dan IPAL komunal di sungai ciliwung Target : 1 IPAL komunal dan sarana sanitassi umum 1 Penurunan Kandungan 1. Tersedianya data hasil invetarisasi bakteri yang Pencemar BOD, COD yang dapat digunakandalam pengolahanlimbah; masuk ke sungai Cisadane. Data efisiensi alat pengolah limbah rumah tangga Melalui Pemanfaatan terhadap parameter BOD dan COD Kembali Air Limbah Rumah Tangga (gray water) Menggunakan Pengolahan Bio Film Pengkajian Metoda Pengujian tervalidasi sebagai bahan rumusan SNI atau Pengujian Parameter Kualitas ISTM (Indonesian Society for Testing and Material). Lingkungan 3 Penurunan Kandungan 1. Pembangunan SANITA di daerah Demonstration Pencemar Domestik di Site Station Sungai Ciliwung Melalui. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam Pembangunan Sistem pengelolaan limbah cair domestik melalui Sanitasi Taman (SANITA) pelaksanaan DSS. 3. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pencegahan pencemaran. 4. Terbentuknya lembaga yang mampu mengelola SANITA. Medium 3

PRIORITAS NASIONAL 5 Pembangunan Desa Dan Perdesaan Indikator : Luas lahan bekas tambang rakyat yang dipulihkan Target : 8 ha 1 Reklamasi Lahan 1. Plot reklamasidgn jenis lokal; 6 data dan informasi Medium Manado Bekas Tambang. Kandunganlogam pd tanamanrekalamasi Nikel Melalui 3. Peletbakteriuntuk mereduksicr6+ pada tanah; Fitoremediasi 4. Peletbakteriterhadap tumbuhan; dan 5. Penurunan kadar Cr6+ pd tanah; Bioremediasi 6. Nilaidinamikakarbonpada lahanreklamasipasca tambang nikel Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Alam Terdampak Aktivitas Pertambangan Batubara 3 Restorasi lahan pasca tambang batu bara di Kabupaten Berau reklamasidan pemulihankualitaslingkunganpada lahanbekas tambang batubara 1. Diperolehnya informasi pengaruh perlakuan pupuk terhadaptingkatpertumbuhantanaman pioneer, tanamanfast growing dan tanaman utama pada lahan bekas tambang bahan galian golongan c;. Diperolehnya informasi jenis-jenis vegetasi yang tumbuhalamipada lahanbekas tambangbahan galian golongan c 1. Pembangunan demplot ujicoba revegetasi lahan bekas tambang batubara dengan 10 jenis lokal. Pembangunan demplot ujicoba biochar pada tanaman karet di lahan bekas tambang batubara 3. Pembangunan demplot fitoremediasi untuk menurunkan dan menanggulangi masalah air asam tambang (AAT) yang terbentuk pada proses pertambanganbatubara 4. Tersedianya informasi kajian prospek pemanfaatankolambekas tambangbatubara sebagai tempatbudidayaperikanan Samboja 1. informasipengaruhperlakuanpupuk terhadap Medium Samarinda tingkat pertumbuhan tanaman pioneer, tanamanfast growing dan tanamanutama pada lahanbekas tambangbahan galian golongan c;. informasi jenis-jenis vegetasi yang tumbuh alamipada lahanbekas tambangbahangalian golongan c PRIORITAS NASIONAL 5 Pembangunan Desa Dan Perdesaan Indikator : Luas ekosistem gambut yang terpulihkan Target :.100 Ha 4 Restorasi Hutan pola restorasi hutan lahan informasi status kelembagaan (rule-in-use) pengelolaan Lahan Basah basah yang mampu lahan basah dan parapihak yang terlibat di dalamnya, Berbasis Masyarakat meningkatkan partisipasi sebagai tolok ukur (benchmark) peningkatan partsipasi seluruh pemangku parapihak dalam merestorasi lahan basah kepentingan Palembang, KPHL Banyuasin 5 Pengembangan Teknologi Restorasi Untuk Konservasi Jenis-jenis Flora Langka dan Unggulan Hutan Rawa Gambut di Sumsel demplot konservasi jenisjenis flora langka dan unggulan hutan rawa gambut di Sumatera pembibitan materi flora yang dikoleksi dari hasil survei eksplorasi tahun 017 menggunakan teknik genangan buatan (Bastoni, 009) dan penanaman bibit (demplot) hasil eksplorasi 016 ditanam pada Kebun Konservasi Plasma Nutfah Palembang, Desa Kedaton, Kabupaten OKI, Provinsi Sumatera Selatan 6 Restorasi dan tersediannya demplot Demplot seluas 3-5 ha P3H rehabilitasi ekosistem restorasi dan rehabilitasi gambut bekas gambut bekas terbakar terbakar 4

KESIMPULAN DAN SARAN KEGIATAN BLI PADA KEGIATAN PRIORITAS DITJEN. PPKL TAHUN 016 DAN 017 Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Litbang dan Inovasi dalam sudah sejalan dan mendukung kegiatan-kegiatan prioritas yang ada pada Ditjen. PPKL. Kedepannya diharapkan agar kegiatan-kegiatan dari BLI dapat lebih menyeluruh mendukung kegiatan yang ada pada Ditjen PPKL dan dapat meningkatkan kordinasi secara intensif dalam pelaksanaan kegiatannya. TERIMA KASIH 5