PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
PEMERINTAH KABUPATEN POSO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 05 TAHUN 2011

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN NOMOR : 09 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

BUPATI SIGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS - DINAS DAERAH KABUPATEN SIGI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU NOMOR : 8 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN INDRAMAYU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAMAYU

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MADIUN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN JEPARA

PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan U

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH KABUPATEN SABU RAIJUA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN GROBOGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 13 TAHUN 2008 SERI : D NOMOR : 2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR

- 1 - PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2008 NOMOR 16 SERI D

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA BANDAR LAMPUNG

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

D I N A S SEKRETARIAT BUPATI SERANG, Cap/Ttd A. TAUFIK NURIMAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL U P T D BIDANG PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR : 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DINAS DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS

BUPATI SUKAMARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAKATOBI

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 5 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

UPT BUPATI PEKALONGAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS-DINAS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

BUPATI DONGGALA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI DONGGALA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2008 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 6 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKAMARA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SUKAMARA

KEPALA DINAS BIDANG PENDIDIKAN DASAR SEKSI PENGEMBANGAN DATA PENDIDIKAN SEKSI TAMAN KANAK-KANAK SEKSI SEKOLAH MENENGAH ATAS SEKSI SEKOLAH DASAR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TUBAN Nomor 2 Tahun 2008 Seri D

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

GUBERNUR PROVINSI KALIMANTAN UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUBANG NOMOR : 7 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 21 TAHUN 2010

DAERAH KOTA PAREPARE SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No. 78 Telepon (0421) Fax.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KOTA TANJUNGPINANG PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR LAMPUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR: 06 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN KETAPANG

BUPATI WAKIL BUPATI SEKRETARIS DAERAH ASISTEN PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN BAGIAN ADMINISTRASI SUMBER DAYA ALAM BAGIAN ADMINISTRASI PEMBANGUNAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPAHIANG NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG

4. Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Re

BUPATI KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SINJAI

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KUDUS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2008 NOMOR : 6

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LAMPIRAN I : PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR : 2 0 T A H U N TANGGAL :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KOTA KEDIRI SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KOTA KEDIRI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 09 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KOTA JAMBI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keu

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI DINAS DAERAH KOTA SERANG

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 03 TAHUN 2008 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 20 TAHUN 2011 SERI : D NOMOR : 2

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 31 PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2008

Transkripsi:

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang : a. bahwa sebagai pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu membentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. - 284 -

- 285 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9) Sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041), sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3581); 4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

- 286-7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah pertama kali dengan Undang- Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548), dan diubah kedua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republlik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 1547); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4018), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2002 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4194);

- 287-11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republlik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 267/MENKES/SK/III/2008 tentang Pedoman Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Daerah; 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 14 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Yang Menjadi Kewenangan Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2008 Nomor 14). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT dan BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

- 288 - MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat 2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati beserta Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4. Bupati adalah Bupati Kotawaringin Barat; 5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang selanjutnya disebut DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah; 6. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat;

- 289-7. Perangkat Daerah adalah organisasi/ lembaga pada Pemerintah Daerah, terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah; 8. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang merupakan unsur pelaksana otonomi daerah; 9. Unit Pelaksana Teknis Dinas, yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, yang terdiri dari : 1. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga; 2. Dinas Kesehatan; 3. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi; 4. Dinas Sosial; 5. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi; 6. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata; 7. Dinas Pekerjaan Umum; 8. Dinas Perindustrian dan Perdagangan; 9. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar; 10. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil; 11. Dinas Pertanian dan Peternakan; 12. Dinas Kelautan dan Perikanan; 13. Dinas Perkebunan; 14. Dinas Kehutanan; dan 15. Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah.

- 290 - BAB III KEDUDUKAN Pasal 3 Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. BAB III TUGAS POKOK, FUNGSI DAN SUSUNAN ORGANISASI Bagian Pertama Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 4 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga. Pasal 5 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pengendalian, pembinaan dan perizinan, yang dipilah dalam kelompok : 1) Pendidikan Dasar ; 2) Pendidikan Menengah ; 3) Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olah Raga ; dan 4) Sarana Prasarana Pelayanan Pendidikan.

- 291 - b. Pengelolaan tugas umum dan ketatausahaan bidang pendidikan. c. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 6 (1) Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Pendidikan Dasar, terdiri atas : 1) Seksi TK dan SD; 2) Seksi SMP; dan 3) Seksi Ketenagaan Pendidikan Dasar. d. Bidang Pendidikan Menengah, terdiri atas : 1) Seksi SMA; 2) Seksi SMK; dan 3) Seksi Ketenagaan Pendidikan Menengah. e. Bidang Pendidikan Luar Sekolah, Pemuda dan Olahraga, terdiri atas : 1) Seksi Pendidikan Luar Sekolah; 2) Seksi Pemuda; dan 3) Seksi Olahraga.. f. Bidang Sarana Prasarana Pelayanan Pendidikan, terdiri atas : 1) Seksi Sarana Prasarana Pendidikan Dasar; 2) Seksi Sarana Prasarana Pendidikan Menengah; dan 3) Seksi Sarana Prasarana Pelayanan Pendidikan.

- 292 - g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Dinas Kesehatan Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 7 Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Kesehatan.

- 293 - Pasal 8 Dinas Kesehatan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan dan pengendalian, pembinaan dan perizinan dibidang kesehatan yang dipilah dalam kelompok : 1) Bidang pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan; 2) Bidang Pelayanan Kesehatan; 3) Bidang promosi kesehatan dan kesehatan keluarga; dan 4) Bidang Sarana Prasarana dan informasi kesehatan. b. Pengelolaan tugas umum dan ketatausahaan bidang kesehatan. c. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 9 (1) Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri atas ; a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan ; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan, terdiri atas: 1) Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit; 2) Seksi Wabah dan Bencana; dan 3) Seksi Kesehatan Lingkungan. d. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri atas : 1) Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar; 2) Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan 3) Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus.

- 294 - e. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan, terdiri atas : 1) Seksi Perencanaan dan Pendayagunaan; 2) Seksi Pendidikan dan Pelatihan; dan 3) Seksi Registrasi dan Akreditasi. f. Bidang Jaminan dan Sarana Kesehatan, terdiri atas : 1) Seksi Jaminan Kesehatan; 2) Seksi Sarana dan Peralatan Kesehatan; dan 3) Seksi Kefarmasian. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kesehatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- 295 - Bagian Ketiga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 10 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Pasal 11 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang tenaga kerja dan transmigrasi. b. Penyelenggaraan kebijaksanaan ketenagakerjaan bidang penempatan dan perluasan kerja, bidang pelatihan dan produktivitas, bidang hubungan industrial dan syarat kerja, bidang pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja serta norma ketenagakerjaan. c. Merumuskan pelaksanaan kebijakan pemberian ijin dan atas rekomendasi pada pengarah tenaga kerja ke luar negeri, peraturan perusahaan, lembaga serikat pekerja maupun organisasi serikat pekerja dan asosiasi pengusaha. d. Pembinaan jaminan sosial tenaga kerja, pembinaan pendidikan tenaga kerja yang produktif dan kompetitif. e. Pembinaan bursa kerja yang kondusif hingga pertambahan angkatan kerja dapat terserap pada lowongan kerja yang tersedia di berbagai sektor ekonomi. f. Pembinaan, koordinasi dan pengendalian, penyiapan pemukiman transmigrasi. g. Pembinaan, koordinasi dan kerjasama SDM transmigrasi. h. Pembinaan, koordinasi dan pengembangan masyarakat kawasan transmigrasi. i. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tenaga kerja dan transmigrasi.

- 296 - Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 12 (1) Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, terdiri atas ; a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Permukiman, Penempatan dan Pembinaan, terdiri atas : 1) Seksi Penyiapan, Penataan dan Penempatan Penduduk ; 2) Seksi Pembinaan Pemukiman Penduduk; dan 3) Seksi Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi. d. Bidang Penempatan Tenaga Kerja, terdiri atas : 1) Seksi Penempatan tenaga Kerja; 2) Seksi Perluasan Tenaga Kerja; dan 3) Seksi Bursa Tenaga Kerja. e. Bidang Pembinaan Tenaga Kerja, terdiri atas : 1) Seksi Pelatihan dan Produktivitas; 2) Seksi Standarisasi Pengembangan Lembaga dan Pelatihan; dan 3) Seksi Sarana Prasarana Pelatihan. f. Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan, terdiri atas : 1) Seksi Hubungan Industrial; 2) Seksi Persyaratan dan Norma Kerja; dan 3) Seksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional.

- 297 - (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.. Bagian Keempat Dinas Sosial Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 13 Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Kesejahteraan Sosial. Pasal 14 Dinas Sosial mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang kesejahteraan sosial sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

- 298 - b. Pembinaan dan pengembangan potensi sumber kesejahteraan sosial. c. Pembinaan, rehabilitasi dan bantuan untuk penyandang masalah kesejahteraan sosial. d. Perencanaan, pengawasan, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kesejahteraan sosial. e. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. f. Penyelenggaraan urusan kesejahteraan dinas. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 15 (1) Susunan Organisasi Dinas Sosial, terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Pemberdayaan Sosial, terdiri atas : 1) Seksi Pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil; 2) Seksi Pemberdayaan Keluarga Fakir Miskin; dan 3) Seksi Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial. d. Bidang Pelayanaan Rehabilitasi Sosial, terdiri atas : 1) Seksi Pelayanan Sosial Anak dan Lansia; 2) Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat; dan 3) Seksi Pelayanan Rehabilitasi Soaial, Tuna Sosial, Korban Narkotika, Psikotropika dan Zat Aditif. e. Bidang Bidang Bantuan Dan Jaminan Kesejahteraan Sosial, terdiri atas : 1) Seksi Bansos, Penanganan Korban Bencana dan Tindak Kekerasan;

- 299-2) Seksi Pengumpulan Dan Pengelolaan Sumber Dana Sosial; dan 3) Seksi Jaminan Kesejahteraan Sosial. f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Sosial sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kelima Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 16 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Perhubungan, Komunikasi dan Informasi.

- 300 - Pasal 17 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis pengelolaan, pengendalian, pembinaan dan perizinan bidang perhubungan, komunikasi dan informatika, yang dipilah dalam kelompok : 1) Bidang transportasi darat; 2) Bidang transportasi ASDP; 3) Bidang transportasi laut; 4) Bidang telekomunikasi dan informatika. b. Pengelolaan tugas umum dan ketatausahaan bidang perhubungan, komunikasi dan informasi. c. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 18 (1) Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi, terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang LLAJ, terdiri atas : 1) Seksi Lalu Lintas Darat; 2) Seksi Angkutan Darat; dan 3) Seksi Seksi Keselamatan, Teknik, Prasarana Dan Sarana Darat. d. Bidang LLASDP, terdiri atas : 1) Seksi Lalu Lintas SDP; 2) Seksi Angkutan SDP; dan 3) Seksi Keselamatan, Teknik, Prasarana Dan Sarana ASDP.

- 301 - e. Bidang Transportasi Laut, terdiri atas : 1) Seksi Angkutan Laut; 2) Seksi Lalu Lintas Laut; dan 3) Seksi Keselamatan Pelayaran. f. Bidang Pos, Komunikasi dan Informatika, terdiri atas : 1) Seksi Sarana Teknologi Informatika; 2) Seksi Sarana Pos dan Telekomunikasi ; dan 3) Seksi Telekomunikasi dan Penyiaran. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) ; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika sebagaimana tercantum dalam Lampiran V Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- 302 - Bagian Keenam Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 19 Tugas pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata meliputi : a. Melaksanakan Kewenangan disentralisasi dan Tugas dekonsentreasi dibidang pariwisata seni dan budaya; b. Sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah; c. Membantu Bupati dalam menyelenggarakan kewenangan Pemerintah Kabupaten di bidang Pariwisata, Seni dan Budaya. Pasal 20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pariwisata, Seni dan Budaya; b. Pembinaan, Pelestarian dan pengembangan Pariwisata Seni dan Budaya; c. Meningkatkan Peran serta masyarakat dibidang Pariwisata Seni dan Budaya; d. Perumusan program pengembangan Pariwisata, Seni dan Budaya; e. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian,monitoring, Evaluasi dan pelaporan Penyelenggaraan Pariwisata, Seni dan Budaya; f. Pengelolaan Tugas umum ketatausahaan di bidang Pariwisata, Seni dan Budaya.

- 303 - Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 21 (1) Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Seni dan Perfilman, terdiri atas : 1) Seksi Pembinaan Kelembagaan; 2) Seksi Pembinaan Kreativitas; dan 3) Seksi Sarana dan Prasarana. d. Bidang Budaya dan Kepurbakalaan, terdiri atas : 1) Seksi Pembinaan dan Pelestarian Budaya; 2) Seksi Pembinaan Karakter dan Pekerti Bangsa; dan 3) Seksi Sejarah dan Kepurbakalaan. e. Bidang Pengembangan Pariwisata, terdiri atas : 1) Seksi Pengembangan Obyek Wisata; 2) Seksi Pengembangan Peran Serta Masyarakat; dan 3) Seksi Pengembangan Aset Wisata. f. Bidang Pemasaran dan Mitra Usaha, terdiri atas : 1) Seksi Promosi dan Informasi; 2) Seksi Pengembangan Mitra Usaha; dan 3) Seksi Analisa dan Pengembangan Pasar. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

- 304 - (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagaimana tercantum dalam Lampiran VI Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Ketujuh Dinas Pekerjaan Umum Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 22 Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Pekerjaan Umum. Pasal 23 Dinas Pekerjaan Umum mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Pekerjaan Umum, Bina Marga, Cipta Karya, Sumber Daya Air dan Tata Ruang, Kebersihan Dan Pertamanan sesuai dengan kebijaksanaan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; b. Pembinaan dan Pelaksanaan Pengembangan Prasarana Kebinamargaan;

- 305 - c. Pembinaan dan Pelaksanaan Pengembangan Cipta Karya; d. Pembinaan dan Pelaksanaan pengembangan Prasarana Sumber Daya Air; e. Pembinaan dan Pelaksanaan Pengembangan Tata Ruang; f. Pembinaan dan Pelaksanaan Pengembangan Konstruksi; g. Pemberian Perizinan dan Pelaksanaan Pengawasan; h. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Pekerjaan Umum. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 24 (1) Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum, terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Sumber Daya Air, terdiri atas : 1. Seksi Perencanaan Teknis Sumber Daya Air; 2. Seksi Pemanfaatan Sumber Daya Air; dan 3. Seksi Pengamanan Sumber Daya Air. d. Bidang Bina Marga, terdiri atas : 1. Seksi Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan; 2. Seksi Jalan; dan 3. Seksi Jembatan. e. Bidang Cipta Karya, terdiri atas : 1. Seksi Perencanaan Teknis Cipta Karya; 2. Seksi Tata Bangunan dan Permukiman; dan 3. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman

- 306 - f. Bidang Tata Ruang, Kebersihan dan Pertamanan, terdiri atas : 1. Seksi Pembinaan dan Pengendalian Tata Ruang dan Kawasan ; 2. Seksi Kebersihan ; dan 3. Seksi Pertamanan dan Makam. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum sebagaimana tercantum dalam Lampiran VII Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- 307 - Bagian Kedelapan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 25 Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah dan tugas pembantuan di bidang Perindustrian dan Perdagangan. Pasal 26 Dinas Perindustrian dan Perdagangan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Perindustrian dan Perdagangan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku; b. Pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan industri kecil, menengah dan besar; c. Pembinaan dan pengkoordinasian perdagangan dalam negeri dan luar negeri. d. Pembinaan dan pengkoordinasian, perlindungan konsumen, pengawasan barang beredar dan kemetrologian; e. Pembinaan dan pengendalian izin industri dan perdagangan; f. Pembinaan dan pengkoordinasian pengembangan ekspor daerah, pasar lelang dan perdagangan berjangka komoditi; g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaliasi dan pelaporan penyelenggaraan perindustrian dan perdagangan; h. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan dinas.

- 308 - Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 27 (1) Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan, terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Industri Aneka, terdiri atas : 1) Seksi Sarana dan Fasilitasi; 2) Seksi Usaha dan Produksi; dan 3) Seksi Pengawasan dan Pencegahan Pencemaran. d. Bidang Industri Kecil dan Menengah, terdiri atas : 1) Seksi Industri Sandang dan Pangan; 2) Seksi Industri Kimia dan Bahan Bangunan; dan 3) Seksi Industri Logam, Elektronik dan Kerajinan. e. Bidang Usaha Perdagangan, terdiri atas : 1) Seksi Bina Usaha Perdagangan; 2) Seksi Ekspor dan Impor; dan 3) Seksi Bina Pasar dan Distribusi. f. Bidang Perlindungan dan Pengawasan, terdiri atas : 1) Seksi Bina Konsumen; 2) Seksi Pengawasan Barang Beredar dan Jasa ; dan 3) Seksi Metrologi. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

- 309 - (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran VIII Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kesembilan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 28 Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah di bidang Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Pasar serta tugas pembantuan serta menyediakan sarana dan prasarana pasar. Pasal 29 Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Perkoperasian Usaha Kecil Menengah dan Pasar.

- 310 - b. Pembentukan kopresai, usaha kecil menengah dan pasar yang terdiri dalam kelompok bidang Koperasi, bidang Usaha Kecil Menengah dan Pasar. c. Melaksanakan Pembinaan, Penyuluhan dan Pengendalian terhadap Koperasi, UKM dan Pasar diwilayahnya. d. Melaksanakan pendidikan dan latihan pada pengurus dan anggota koperasi dalam rangka meningkatkan Kemampuan dan keterampilan dalam melaksanakan tugas sehari-hari. e. Melaksanakan tugas umum dan ketatausahaan dibidang Koperasi, UKM dan Pasar. f. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 30 (1) Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar, terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Koperasi, terdiri atas : 1) Seksi Pembinaan Kelembagaan Koperasi ; 2) Seksi Pemberdayaan Koperasi; dan 3) Seksi Kemitraan Koperasi. d. Bidang Usaha Kecil dan Menengah, terdiri atas : 1) Seksi Pembinaan Kelembagaan UKM; 2) Seksi Pemberdayaan UKM; dan 3) Seksi Kewirausahaan UKM.

- 311 - e. Bidang Pembinaan Pedagang Pasar dan PKL, terdiri atas : 1) Seksi Penempatan Pedagang; 2) Seksi Pengelolaan Pendapatan; dan 3) Seksi Pengawasan. f. Bidang Sarana dan Prasarana Pasar dan PKL, terdiri atas : 1) Seksi Pengembangan dan Pemeliharaan; 2) Seksi Kebersihan; dan 3) Seksi Ketertiban. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Pasar sebagaimana tercantum dalam Lampiran IX Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- 312 - Bagian Kesepuluh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 31 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah di bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil Pasal 32 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil b. Penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati dibidang Pendudukan dan Pencatatan Sipil Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 33 (1) Susunan Organisasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Pelayanan Pendaftaran Kependudukan, terdiri atas : 1) Seksi Pelayanan Administrasi Kependudukan; dan

2) Seksi Mutasi Penduduk. d. Bidang Pengolahan data dan Informasi Kependudukan, terdiri atas : 1) Seksi Sarana Prasarana Administrasi Kependudukan; dan 2) Seksi Pengolahan Data dan Pelayanan Informasi Kependudukan. e. Bidang Penyuluhan, Pendataan Kependudukan dan Catatan Sipil, terdiri atas: 1) Seksi Penyuluhan dan Perundang-undangan; dan 2) Seksi Pendataan dan Dokumentasi. f. Bidang Pelayanan Pencatatan Sipil, terdiri atas : 1) Seksi Pencatatan Kelahiran, Kematian dan Perubahan Kewarganegaraan; 2) Seksi Pencatatan Perkawinan, Perceraian, Pengangkatan dan pengesahan Anak. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil sebagaimana tercantum dalam Lampiran X Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- 314 - Bagian Kesebelas Dinas Pertanian dan Peternakan Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 34 Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah di bidang Pertanian dan Peternakan. Pasal 35 Dinas Pertanian dan Peternakan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan. b. Penyediaan dukungan pengembangan infrastruktur, sarana pertanian, produksi, perlindungan tanaman, kesehatan ternak, benih dan bibit, pengolahan dan pemasaran hasil, kelembagaan, pembiayaan, investasi, perizinan, sumber daya manusia dan teknologi spesifik lokasi dibidang tanaman pangan, holtikultura dan peternakan. c. Penyelenggaraan, Pengaturan, pembinaan dan Bimbingan Teknis, Pengawasan, Pemantauan dan Evaluasi dibidang Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan. b. Pembinaan, Pelayanan, Pengawasan, Pengendalian, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan Pertanian dan Peternakan. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 36 (1) Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan, terdiri atas :

- 315 - a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Kesehatan Hewan dan Perlindungan Tanaman, terdiri atas : 1) Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit; 2) Seksi Pengawasan dan Perlindungan; dan 3) Seksi Kesehatan Masyarakat Pertanian dan Veteriner. d. Bidang Pengembangan Produksi Pertanian, terdiri atas : 1) Seksi Pengembangan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikulutura; 2) Seksi Pengembangan Benih dan Bibit Tanaman Pangan dan Hortikulutura; 3) Seksi Pembinaan Kelembagaan Usaha Tani. e. Bidang Pengembangan Produksi Peternakan, terdiri atas : 1) Seksi Pengembangan Produksi Ternak; 2) Seksi Pengembangan Bibit Ternak; dan 3) Seksi Pengembangan Kelembagaan Usaha Peternakan. f. Bidang Pengembangan Sarana Prasarana Pertanian dan Peternakan, terdiri atas : 1) Seksi Pengembangan Lahan dan Sumber Daya Air; 2) Seksi Penerapan Teknologi; dan 3) Seksi Pengembangan Sarana. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas.

- 316 - (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Pertanian dan Peternakan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XI Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Kedua Belas Dinas Kelautan dan Perikanan Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 37 Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas membantu Kepala Daerah menyelenggarakan Kewenangan Pemerintah Daerah di bidang Kelautan dan Perikanan Pasal 38 Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis dibidang Kelautan dan Perikanan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan Perundang-undangan yang berlaku.

- 317 - b. Pembinaan perikanan budidaya. c. Pembinaan perikanan tangkap. d. Pembinaan dan pengendalian mutu, pengolahan dan pemasaran hasil. e. Pengeloaan sumber daya kelautan dan perikanan. f. Pembinaan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kelautan dan perikanan. g. Pembinaan, penyuluhan, pendidikan kelautan dan perikanan. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 39 (1) Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan, terdiri atas : a. Kepala Dinas ; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Perikanan Budidaya, terdiri atas : 1) Seksi Sarana Prasarana Perikanan Budidaya; 2) Seksi Produksi dan Usaha Budidaya; dan 3) Seksi Kesehatan Ikan dan Sanitasi Lingkungan. d. Bidang Perikanan Tangkap, terdiri atas : 1) Seksi Sarana Prasarana Perikanan Tangkap; 2) Seksi Usaha Perikanan Tangkap; dan 3) Seksi Pembinaan dan Perlindungan Sumber Daya Ikan. e. Bidang Pengendalian Mutu dan Pemasaran, terdiri atas : 1) Seksi Pengendalian Mutu Hasil Perikanan; 2) Seksi Promosi dan Pemasaran; dan 3) Seksi Penelitian, Pembinaan Usaha dan Penyuluhan.

- 318 - f. Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, terdiri atas : 1) Seksi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; 2) Seksi Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Kelautan dan Perikanan; 3) Seksi Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kelautan dan Perikanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XII Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- 319 - Bagian Ketiga Belas Dinas Perkebunan Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 40 Dinas Perkebunan mempunyai tugas membantu Bupati menyelenggarakan kewenangan Pemerintahan Daerah di bidang Perkebunan Pasal 41 Dinas Perkebunan mempunyai fungsi : a. Melakukan perumusan kebijakan teknis, pemberian bimbingan dan pembinaan, koordinasi teknis dan tugastugas lain yang diserahkan oleh Kepala Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Melakukan pengembangan, rehabilitasi dan pengendalian lahan perkebunan, pemberian ijin usaha/ investasi, pemantauan dan pengawasan ijin usaha/ investasi di bidang perkebunan. c. Melakukan penyusunan data, pengembangan statistik dan sistem informasi perkebunan. d. Melakukan pemetaan, penetapan dan pengawasan tata ruang dan tata guna. e. Melakukan pembinaan perlindungan tanaman perkebunanan serta konservasi lahan perkebunanan. f. Melakukan perumusan kebijakan, penerapan kebijakan, pengembangan, pengawasan dan pembinaan benih perkebunan. g. Melakukan pembinaan teknis budidaya perkebunan. h. Melakukan pembinaan pengolahan hasil panen dan pasca panen perkebunan. i. Melakukan pembinaan mutu hasil produksi perkebunan. j. Melakukan pembinaan pemasaran hasil produksi perkebunan.

- 320 - k. Melakukan pembinaan masyarakat dan kelembagaan usaha tani. l. Melakukan pembinaan saran prasarana pengelolaan dan pemasaran hasil produksi perkebunan. m. Melakukan pembinaan pemberdayaan dan permodalan petani/ pelaku agribisnis. n. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Daerah. o. Melakukan pelayanan ketatausahaan dinas. Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 42 (1) Susunan Organisasi Dinas Perkebunan, terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Usaha, terdiri atas : 1) Seksi Pengembangan dan Investasi; 2) Seksi Data dan Informasi Perkebunan; dan 3) Seksi Tata Guna Lahan dan Konsevasi. d. Bidang Budidaya Perkebunan, terdiri atas : 1) Seksi Perlindungan Tanaman; 2) Seksi Pengendalian Mutu Benih; dan 3) Seksi Teknis Budidaya. e. Bidang Pengolahan dan Pemasaran, terdiri atas : 1) Seksi Pengolahan Hasil; 2) Seksi Pengendalian Mutu; dan 3) Seksi Pemasaran. f. Bidang Kelembagaan dan Sarana Prasarana, terdiri atas: 1) Seksi Pembinaan Masyarakat dan Kelembagaan; 2) Seksi Sarana dan Prasarana Usaha; dan 3) Seksi Pemberdayaan dan Permodalan Petani.

- 321 - g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Perkebunan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIII Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. Bagian Keempat Belas Dinas Kehutanan Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 43 Dinas Kehutanan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desenrtelisasi dan tugas dekonsentrasi di bidang Kehutanan.

- 322 - Pasal 44 Dinas Kehutanan mempunyai fungsi : a. Perumusan kebijakan teknis bidang Kehutanan sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b. Penyelenggaraan kawasan hutan. c. Penyelenggaraan pemanfaatan Hutan. d. Penyelenggaraan Pengamanan dan Penanggulangan Bencana Hutan. e. Penyelenggaraan Pelestarian dan Perlindungan Hutan. f. Penyelenggaraan izin Usaha Kehutanan. g. Pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan kehutanan Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 45 (1) Susunan Organisasi Dinas Kehutanan, terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Penatagunaan Kawasan Hutan, terdiri atas : 1) Seksi Inventarisasi dan Potensi ; 2) Seksi Tata Guna Hutan; dan 3) Seksi Rencana Karya. d. Bidang Bina Usaha Kehutanan, terdiri atas : 1) Seksi Pengujian dan Legalitas; 2) Seksi Produksi Hasil Hutan; dan 3) Seksi Pengolahan Hasil Hutan.

- 323 - e. Bidang Perlindungan, Konserpasi dan Pengamanan Hutan, terdiri atas : 1) Seksi Advokasi dan Pengamanan Hutan; 2) Seksi Pengawasan Kegiatan Pengusahaan Hutan dan Peredaran Hasil Hutan; dan 3) Seksi Perlindungan dan Konservasi Hutan. f. Bidang Reboisasi, Rehabilitasi Lahan dan Hutan Kemasyarakatan, terdiri atas : 1) Seksi Reboisasi; 2) Seksi Pembinaan Hutan Kemasyarakatan; dan 3) Seksi Rehabilitasi Lahan dan Penghijauan. g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT); dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (7) Bagan Susunan Organisasi Dinas Kehutanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran XIV Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.

- 324 - Bagian Kelima Belas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Paragraf 1 Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 46 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai tugas melaksanakan kewenangan Pemerintahan Daerah di bidang Pengelolaan Keuangan Daerah. Pasal 47 Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai fungsi : a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; b. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD; c. Mengkoordinasikan penyusunan RAPBD dan Rancangan Perubahan APBD; d. Melaksanakan pemungutan pajak daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah; e. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; f. Mengesahkan DPA-SKPD/ DPPA-SKPD; g. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD; h. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran kas daerah; i. Menetapkan Surat Penyediaan Dana (SPD); j. Menyiapan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama Pemerintah Daerah; k. Melaksanakan Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah; l. Menyajikan informasi keuangan daerah; m. Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan serta penghapusan barang milik daerah; n. Melaksanakan tugas lain berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh Bupati.

- 325 - Paragraf 2 Susunan Organisasi Pasal 48 (1) Susunan Organisasi Pengelolaan Keuangan Daerah, terdiri atas : a. Kepala Dinas; b. Sekretariat, terdiri atas : 1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Perlengkapan; 2) Sub Bagian Keuangan; dan 3) Sub Bagian Perencanaan dan Pengendalian Program. c. Bidang Anggaran Pendapatan Daerah, terdiri atas : 1) Seksi Pendataan; 2) Seksi Penetapan dan Penagihan; dan 3) Seksi Perencanaan, Pembinaan dan Pengawasan. d. Bidang Akuntansi, terdiri atas : 1) Seksi Akuntansi dan Pelaporan; 2) Seksi Verifikasi; dan 3) Seksi Pengembangan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah. e. Bidang Perbendaharaan, terdiri atas : 1) Seksi Perbendaharaan Belanja Pegawai; 2) Seksi Perbendaharaan Belanja Non Pegawai; dan 3) Seksi Kekayaan Daerah. f. Bidang Anggaran Belanja Daerah, terdiri atas : 1) Seksi Anggaran Belanja Pegawai; 2) Seksi Anggaran Belanja Non Pegawai; dan 3) Seksi Inventasi dan Pinjaman Daerah. g. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

- 326 - (4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. (5) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang. (6) Bagan Susunan Organisasi Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana tercantum dalam Lampiran XV Peraturan Daerah ini dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini. BAB V KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 49 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Daerah sesuai bidang keahlian dan kebutuhan. Pasal 50 (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam pasal 49 terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. (2) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas. (3) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

- 327 - (4) Jenis jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. BAB VI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPT) Pasal 51 (1) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana teknis operasional Dinas Daerah. (2) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Kepala Dinas. (3) Pembentukan, nomenklatur dan rincian tugas Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPT) ditetapkan dengan Peraturan Bupati. BAB VII TATA KERJA Pasal 52 Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi serta pemegang jabatan fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, simplikasi dan sinkronisasi secara vertikal serta horizontal baik dalam lingkungan Dinas Daerah maupun instansi lain sesuai dengan tugas pokok masingmasing.