BAB I PENDAHULUAN. pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Semarak dinamika politik di Indonesia dapat dilihat dari pesta demokrasi

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

BAB I PENDAHULUAN. tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Artinya. Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang dianggap demokratis selalu mencantumkan kata kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah suatu sarana yang berfungsi sebagai

yang sangat prinsipiil, karena dalam pelaksanaan hak asasi merupakan suatu

I. PENDAHULUAN. demokrasi pada negara yang menganut paham demokrasi seperti Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Negara demokratis merupakan negara yang memberi peluang dan

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemuda sebagai generasi penerus bangsa idealnya mempunyai peran

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi persyaratan (Sumarno, 2005:131). pelaksanaan pemilihan kepala daerah ( pilkada ).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. berbagai cara yang sekiranya bisa menarik masyarakat untuk memilih. calonnya, calon pasangan kepala daerah untuk Wilayah Kabupaten

BAB 1 PENGANTAR Latar Belakang. demokrasi sangat tergantung pada hidup dan berkembangnya partai politik. Partai politik

BAB I PENDAHULUAN. dengan kebebasan berpendapat dan kebebasan berserikat, dianggap

BAB I PENDAHULUAN. Simbol manifestasi negara demokrasi adalah gagasan demokrasi dari

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. oleh masyarakat menunjukkan bahwa Indonesia sudah menjadi negara yang telah

BAB I. A. Latar Belakang Masalah. mengenai konsep dan perkembangan politik serta bagaimana cara berpolitik

BAB I PENDAHULUAN. atau suatu kelompok yang memiliki kepentingan yang sama serta cita-cita yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Secara umum dapat dikatakan bahwa Partai Politik merupakan sesuatu

BAB I PENDAHULUAN. yang signifikan. Terbukanya arus kebebasan sebagai fondasi dasar dari bangunan demokrasi

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia merupakan negara yang menganut paham demokrasi. Sebagaimana dikemukakan Abraham Lincoln bahwa demokrasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Pemilu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pemilu merupakan proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dafin Nurmawan, 2014 Gema Hanura sebagai media pendidikan politik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Paradigma Pemilihan Umum dan Kepentingan Politik. Oleh : Riamona S. Tulis

BAB I PENDAHULUAN. politik sangat tergantung pada budaya politik yang berkembang dalam masyarakat

Demokrasi di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. negara tersebut ( Dalam prakteknya secara teknis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia adalah Negara demokrasi, dimana kekuasaan atau kedaulatan

DEMOKRASI : ANTARA TEORI DAN PELAKSANAANNYA. Mengetahui teori demokrasi dan pelaksanaanya di Indonesia RINA KURNIAWATI, SHI, MH.

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. Politik merupakan proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat

I. PENDAHULUAN. akuntabilitas bagi mereka yang menjalankan kekuasaan. Hal ini juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah yang berlaku di Indonesia memuat perubahan. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

BAB VI PENUTUP 1. Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang tidak berpenghasilan tetapi justru mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. dalam keluarga, dan pola pemikiran yang berbeda. Hal inilah yang secara tidak langsung

I. PENDAHULUAN. Pemilihan Umum (Pemilu) di Negara Indonesia merupakan sarana pelaksanaan

PERILAKU MEMILIH MASYARAKAT KOTA PADANG PADA PEMILU KEPALA DAERAH SUMATERA BARAT TAHUN 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh organisasi politik memiliki strategi yang berbeda-beda.

BAB I PENDAHULUAN. demokrasi electoral atau demokrasi formal. Demokrasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. media yang didesain secara khusus mampu menyebarkan informasi kepada

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH DEMOKRASI PANCASILA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut kepentingan rakyat harus didasarkan pada kedaulatan rakyat. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI PADA PEMILIH PEMULA. (Studi Kasus Pada Pemilih Pemula di Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Kebak

BAB I PENDAHULUAN. teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual ini terdiri dari standar (teknik,

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia sejak dulu sudah mempraktekkan ide tentang demokrasi walau

BAB I PENDAHULUAN. Tahun 1945 disebutkan bahwa negara Indonesia adalah Negara Kesatuan yang

Demokrasi & Partisipasi Publik 1 Oleh: Dwi Harsono

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan secara lebih Luber (Langsung, Umum, Bebas dan Rahasia) dan

BAB I PENDAHULUAN. putra-putri terbaik untuk menduduki jabatan-jabatan politik dan pejabatpejabat

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang). 1 Karena

proses perjalanan sejarah arah pembangunan demokrasi apakah penyelenggaranya berjalan sesuai dengan kehendak rakyat, atau tidak

BAB I PENDAHULUAN. Winarno, 2008: vii). Meskipun demikian, pada kenyataannya krisis tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. jumlah suara yang sebanyak-banyaknya, memikat hati kalangan pemilih maupun

Urgensi Pemimpin Daerah Yang Bersih Guna Mewujudkan Good Governance Oleh: Achmadudin Rajab *

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi masyarakat dalam politik menunjukkan bahwa demokrasi semakin ada dan

BAB I PENDAHULUAN. mencerminkan dengan agak akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bukti nyata bahwa Negara dengan sistem demokrasi yang baik itu

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA YANG DITUANGKAN DALAM UNJUK RASA (DEMONSTRASI) SEBAGAI HAK DALAM MENGEMUKAKAN PENDAPAT

Modul ke: Fakultas TEKNIK. Program Studi SIPIL.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Warga negara sangat berperan dalam menentukan masa depan negara.

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi telah digunakan di sebagian besar

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 72/PUU-XV/2017

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 HUBUNGAN ANTARA SIKAP TERHADAP KAMPANYE DI MEDIA MASSA DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA MAHASISWA DI UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden penelitian ini adalah masyarakat adat Lampung Abung Siwo Mego

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Pemilihan umum (Pemilu) dimaknai sebagai sarana kedaulatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. politik yang demokratis adalah melalui Pemilu. Pemilu diselenggarakan dengan

BAB I PENDAHULUAN. kedaulatan rakyat ini juga dicantumkan di dalam Pasal 1 butir (1) Undang-Undang

2015 MODEL REKRUTMEN PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN DAERAH PARTAI NASDEM KOTA BANDUNG)

BAB I PENDAHULUAN. pesan secara massal, dengan menggunakan alat media massa. Media. massa, menurut De Vito (Nurudin, 2006) merupakan komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. Dari sudut pandang etimologi demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan

PANCASILA DEMOKRASI PANCASILA. Dr. Achmad Jamil M.Si. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi S1 Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat sebagai bentuk konkret dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. Konstitusi atau Undang-Undang Dasar (UUD) menempati tingkatan

I. PENDAHULUAN. berada di tangan rakyat. Dalam sistem demokrasi, hak-hak asasi manusia

BAB I PENDAHULUAN. kualitas kepribadian serta kesadaran sebagai warga negara yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang digunakan dalam suatu negara. Indonesia adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PARTISIPASI PEMUDA DALAM MENGGUNAKAN HAK PILIH PADA PEMILU LEGISLATIF BAGI PARA PEMILIH PEMULA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andriyana, 2015

TAFSIR INDEPENDENSI HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi,salah satu ciri negara yang menerapkan sistem demokrasi adalah melaksanakan kegiatan pemilihan umum (Pemilu). Budiardjo (2010: 461) mengungkapkan bahwa dalam suatu negara demokrasi, pemilihan umum dianggap lambang, sekaligus tolok ukur dari demokrasi itu. Hasil pemilihan umum yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebiasaan berpendapat dan kebebasan berserikat dianggap mencerminkan dengan agak akurat partisipasi serta aspirasi masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa di negara yang menganut sistem demokrasi seperti negara Indonesia ini, pemilihan umum dapat menjadi tolak ukur atau acuan utama dalam berlangsungnya kehidupan negara yang demokrasi. Kesadaran warga negara dapat dilihat dan diukur dari keaktifan mereka dalam kegiatan politik, khususnya keikutsertaan warga negara dalam kegiatan pemilu. Dalam UUD 1945 Bab 1 Pasal 1 ayat (2) disebutkan bahwa Kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.Di negara yang menganut sistem demokrasi seperti di Indonesia ini, pemilihan umum (pemilu) menjadi salah satu perwujudan dari kedaulatan rakyat. Karena dalam proses pemilihan umum ini rakyat menjadi pihak yang sangat berpengaruh dan paling menentukan dalam kelangsungan proses pemilihan umum, yaitu dengan rakyat memberikan hak suaranya. Pemilu merupakan pesta demokrasi terbesar bagi masyarakat Indonesia, karena pada momen dan kesempatan inilah masyarakat memilih secara langsung 1

2 pemimpin mereka. Melalui pelaksanaan pemilu juga memungkinkan bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan keinginan mereka untuk memilih pemimpin yang lebih baik sesuai dengan yang di cita-citakan. Pemilu juga sebagai sarana bagi masyarakat untuk menaruh harapan yang lebih baik kepada para pemimpin yang telah mereka pilih sesuai kehendak dan hati nurani, agar tercipta kehidupan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Ada beberapa jenis pemilu yang dilaksanakan di Indonesia, diantaranya adalah Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, Pemilu Legislatif, Pemilu Gubernur, Pemilu Bupati, dan PemiluWalikota. Pemilihan umum merupakan salah satu bentuk partisipasi politik warga negara yang mencerminkan sikap berperilaku politik dalam negara demokrasi.dalam hal ini, warga negara mempunyai peran penting dalam perubahan suatu negara yaitu melalui pemilihan umum. Karena pada dasarnya, kekuatan pemilihan dari warga negara yang akan mampu menghasilkan pemimpin negara yang mampu membawa perubahan dalam suatu negara. Partisipasi politik merupakan hal utama dalam konteks negara demokrasi, karena hal ini berkaitan dengan kesadaran warga negara dalam segala aktivitas dan tindakan politik. Dalam pelaksanaan pemilu, banyak permasalahan yang menarik untuk dibahas, diantara permasalahan yang ada salah satunya adalah partisipasi politik pemilih dalam pelaksanaan Pemilu. Dari beberapa golongan pemilih yang paling menarik untuk dibahas adalah pemilih dari kalangan mahasiswa.karena dengan semangat, pengetahuan, dan jiwa yang masih muda tentu menjadikan mahasiswa sebagai kalangan yang mempunyai intelektual tinggi.

3 Mahasiswa merupakan komponen penting dalam membangun sistem demokrasi dalam politik di Indonesia, kekuatan mahasiswa terletak pada pola pemikiran dan daya kritisnya. Mahasiswa dengan pemikiran dan semangat yang masih tinggi mampu menjadikannya sebagai pilar penting dan utama dalam membangun sistem demokrasi dan politik di Indonesia. Peran mahasiswa dalam melakukan perubahan di negeri ini sudah tidak diragukan lagi, sejarah telah mencatat peristiwa penting yang mampu menjadikan mahasiswa sebagai kaum intelektual yang sangat peduli dengan kondisi perpolitikan di Indonesia ini. Tentu kita masih ingat dengan peristiwa Mei 1998, sejarah bagi kaum mahasiswa Indonesia juga bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Dengan pemikiran, taktik, dan kebersamaan yang ditunjukkan mahasiswa telah mampu menggulingkan Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun. Hal ini menjadi bukti jelas bahwa mahasiswa mempunyai kontribusi yang besar terhadap kemajuan bangsa dan negara ini. Mahasiswa seringkali aktif dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan politik ataupun pemerintahan, menentang setiap kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah jika kebijakan itu dianggap merugikan rakyat, tidak sesuai dengan aspirasi dan keinginan rakyat. Mahasiswa menjadi ujung tombakpaling depan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat, ini dapat dilihat dari kegiatan demonstrasi yang dilakukan mahasiswa. Hal itu merupakan salah satu bentuk partisipasi politik mahasiswa, yang pada dasarnya bahwa partisipasi politik bertujuan untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah, selain kegiatan seperti demonstrasi, partisipasi politik mahasiswa juga dapat diamati ketika ada kegiatan pemilu.

4 Pemilihan Umum, khususnya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) adalah moment dimana mahasiswa mempunyai peran besar terhadap keberlangsungan proses tersebut, dengan semangat, idealisme dan pemikiran yang masih tinggi tentu pemilu mendorong mahasiswa untuk terlibat dan berperan aktif didalamnya. Pada tanggal 9 Desember 2015, Indonesia melaksanakan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di beberapa daerah, termasuk di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Hal ini juga yang kemudian dimanfaatkan oleh Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia Kabupaten Ponorogo untuk berperan aktif dalam kegiatan politik, khususnya dalam Pemilhan kepala daerah Kabupaten Ponorogo ini. Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan yang cukup besar di Indonesia, HMI juga mengambil peranan penting dalam pembangunan di Indonesia. HMI merupakan organisasi kemahasiswaan yang aktif dalam menyuarakan aspirasi rakyat, serta mengkritisi setiap kebijakan yang diambil pemerintah. Berkaitan dengan dunia politik, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) memang salah satu organisasi yang terkenal mampu mencetak politisi-politisi yang mempunyai pengaruh besar di negeri ini. Namun hal yang menarik bahwasanya organisasi HMI sendiri cenderung tidak memperkenankan anggotanya ketika masih aktif di dalam organisasi HMI untuk tidak terlibat terlalu jauh dalam urusan politik, seperti menjadi anggota partai politik, maupun kader partai politik. Namun ketika sudah menjadi alumni HMI ternyata justru banyak yang menjadi politisi, berkaitan dengan hal tersebut maka dalam pelaksanaan

5 Pilkada Kabupaten Ponorogo tahun 2015, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian seputar aktifitas ataupun kegiatan politik mahasiswa HMI Kabupaten Ponorogo. Apa yang dilakukan mahasiswa terkait dengan jalannya pemilu, khususnya pilkada Kabupaten Ponorogo tahun 2015 ini menarik minat penulis untuk melakukan penelitian dengan judul Partisipasi Politik Mahasiswa Dalam Pilkada Kabupaten Ponorogo Tahun 2015. (Studi pada Himpunan Mahasiswa Islam Kabupaten Ponorogo) B. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana bentuk partisipasi politik mahasiswa dalam pilkada Kabupaten Ponorogo tahun 2015? 2. Bagaimana tingkatan partisipasi politik mahasiswa dalam pilkada Kabupaten Ponorogo tahun 2015? 3. Apafaktor yang mempengaruhi partisipasi politik yang dilakukan mahasiswa dalam pilkada Kabupaten Ponorogo Tahun 2015? C. Tujuan penelitian Secara umum, tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui bentuk partisipasi politik mahasiswa dalam pilkada Kabupaten Ponorogo tahun 2015 2. Untuk mengetahui tingkatan partisipasi politik mahasiswa dalam pilkada Kabupaten Ponorogo tahun 2015.

6 3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi partisipasi politik yang dilakukan mahasiswa dalam pilkada Kabupaten Ponorogo Tahun 2015. D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Dengan penelitian ini diharapkan berguna untuk menguatkan dan memberikan dukungan terhadap teori-teori yang sudah ada, dan diharapkan mampu menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian di massa yang akan datang. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Mahasiswa Penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa terkait dengan partisipasi politik yang dilakukan mahasiswa dalam pilkada Kabupaten Ponorogo Tahun 2015. b. Bagi Lembaga Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan secara teoritis serta dapat meningkatkan mutu pendidikan di Universitas Muhammadiyah Ponorogo dengan memberikan pengetahuan kepada mahasiswa terkait dengan partisipasi politik yang dilakukan mahasiswa dalam pilkada Kabupaten Ponorogo Tahun 2015.