BAB I PENDAHULUAN. dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Periode kehamilan dan persalinan pada wanita merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. dan diakhiri dengan proses persalinan (Patriasari, 2009). Ibu hamil mengalami

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan merupakan hal yang diharapkan dari setiap pasangan suami istri.

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

PENGALAMAN PRIMIGRAVIDA TERHADAP PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN PSIKOLOGIS DALAM MASA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA MEDAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan proses fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. sebelum dan selama menstruasi bahkan disertai sensasi mual. 1 Dalam istilah

BAB I PENDAHULUAN. adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian lagi menganggap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dari konsepsi sampai lahirnya janin lamanya adalah 280 hari (40 minggu atau 9

BAB I PENDAHULUAN. mengalami hambatan dalam persalinan. 1. interaksi secara sinkron antara kekuatan his dan mengejan (power), jalan

BAB I PENDAHULUAN. ibu hamil itu sendiri dan orang-orang terdekatnya (Araujo, et.al., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Data demografi menunjukkan bahwa populasi remaja mendominasi jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu hal yang di tunggu-tunggu oleh pasangan

HUBUNGAN PELAKSANAAN ASUHAN SAYANG IBU DENGAN KECEMASAN PROSES PERSALINAN DI BPM HESTI UTAMI DESA GRANTUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kehamilan bukan merupakan suatu keadaan penyakit atau kondisi ibu yang

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan terbagi dalam 3 trimester,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan terjadi karena adanya konsepsi atau penyatuan antara sel sperma dan ovum

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Namun selama kehamilan terjadi perubahan-perubahan yang dikombinasi oleh

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM DI PUSKESMAS PAAL X KOTA JAMBI TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. berjalan lambat. Pada masa ini seorang perempuan mengalami perubahan, salah satu diantaranya adalah menstruasi (Saryono, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

HUBUNGAN PARITAS DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU DALAM MENGHADAPI PERSALINAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS KOTA YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. melakukan aktivitas, setiap individu membutuhkan jumlah yang berbeda untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

BAB I PENDAHULUAN. baik perut, fisik maupun fisiologi ibu (Varney, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. keluarnya hasil konsepsi dari dalam rahim. Kehamilan membawa perubahan

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN SINDROMA PRAMENSTRUASI PADA SISWI SMP NEGERI 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu kelebihan yang diberikan oleh Sang. Pencipta, Maha Kuasa kepada kaum wanita yang membedakannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. fisiologis maupun patologis (Molika, 2015). dimulai pada saat terjadi proses nidasi, oleh beberapa tubuh wanita direspon

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB I PENDAHULUAN. (AKI) di Indonesia mencapai 359 per kelahiran hidup, sementara itu

BAB I PENDAHULUAN. Dismenore primer merupakan nyeri haid yang dijumpai tanpa kelainan pada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

HUBUNGAN ANTARA PENDAMPINGAN PERSALINAN OLEH KELUARGA DENGAN LAMANYA PERSALINAN KALA II DI BPS HJ. YUSFA F. ZUHDI GEMPOL PADING PUCUK

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN KESEHATAN JANIN TRIMESTER II DI RSIA KUMALA SIWI JEPARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kalender atau 40 minggu atau 280 hari (Megasari, 2015). Kehamilan secara umum

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. melibatkan perubahan fisik maupun emosional dari ibu serta perubahan sosial dalam

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. simbol terjadinya transisi ke arah kedewasaan (Zajicek, dalam Strong dan

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP KELAHIRAN BAYI SPONTAN

BAB I PENDAHULUAN. orang. Menurut (World Health Organization,2012) kesehatan adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. rahim ibu. Lamanya hamil adalah 280 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan sesuatu yang didambakan oleh setiap wanita.

BAB I PENDAHULUAN. sering buang air kecil, dan emesis gravidarum (Kusmiyati, 2009). Banyak wanita yang mengalami kesulitan dalam menerima semua

EFEKTIFITAS PRENATAL YOGA TERHADAP PENGURANGAN KETIDAKNYAMANAN IBU SELAMA HAMIL

BAB 1 PENDAHULUAN Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah 228 per

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang berlangsung dari minggu ke-1 hingga minggu ke-13, trimester kedua dari

Jurnal Ilmiah Kesehatan,9(1); Maret 2017

Nur Izzah 1, Aida Rusmariana 2, Teti Retnawati 3 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kepentingan diri sendiri tetapi juga untuk kepentingan yang memberi manfaat

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

Jurnal Kesehatan Kartika 1

Hubungan antara Usia Ibu Hamil dengan Kesiapan Mental Menghadapi Persalinan di Desa Kalisidi, Kecamatan Ungaran Barat

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan salah satu masa penting di dalam kehidupan. seorang wanita, selama kehamilan akan terjadi proses alamiah berupa

BAB III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif observasional

memberikan gejala yang berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke, Penyakit ini telah menjadi masalah utama dalam kesehatan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan proses pengeluaran atau proses untuk mendorong hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Perawatan merupakan suatu proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi (fertilisasi) sampai lahirnya janin.

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

HUBUNGAN PELAKSANAAN SENAM HAMIL DENGAN KETIDAKNYAMANAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI BIDAN PRAKTEK MANDIRI SUPADMI, KUNDEN BULU, SUKOHARJO ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP PROSES PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA DI RSIA AISYIYAH KLATEN. Abstrak

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan. Kehamilan merupakan suatu perubahan dalam rangka melanjutkan keturunan yang terjadi secara alami dan menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim ibu (Muhimah & Safe i, 2010). Kehamilan menimbulkan perubahan fisiologis pada wanita hamil. Masa kehamilan ada perubahan hampir pada semua sistem dan organ maternal (Hutahaean, 2013). Kehamilan juga menimbulkan perubahan psikologis bagi ibu hamil. Hormon progesteron dan estrogen dalam tubuh meningkat sehingga menyebabkan timbulnya mual dan muntah, lemah, lelah serta pembesaran payudara. Hal ini akan menyebabkan ibu merasa tidak sehat dan seringkali merasa cemas karena kehamilannya (Jannah, 2012). Ibu hamil mengalami banyak perubahan psikis yang bisa mengakibatkan kecemasan kehamilan. Perubahan psikis ini meliputi perasaan takut yang ditimbulkan karena kehamilan menyebabkan perubahan besar pada badan ibu yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Kecemasan kehamilan paling sering di karenakan faktor perubahan hormon dan fikiran menjelang persalinan yang dialami ibu hamil (Muhimah & Safe i, 2010). Akibat kecemasan kehamilan sehingga di butuhkan teknik relaksasi atau olahraga. Relaksasi yang dilakukan oleh tubuh ibu hamil akan mengakibatkan proprioseptor dalam sendi dan tendon otot, serta reseptor dikulit, respon posisi yang nyaman tersebut akan terekam di serebrum. Instruksi ini jelas 1

2 pada masing-masing area tubuh yang dipengaruhi stres atau kecemasan (Brayshaw, 2008). Hormon adrenalin dan noradrenalin atau epinefrin akan mengalami peningkatan. Hormon norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh, sehingga muncul ketegangan fisik pada diri ibu hamil. Dampak dari proses fisiologis ini dapat timbul pada perilaku sehari-hari. Ibu hamil menjadi mudah marah atau tersinggung, gelisah, tidak mampu memusatkan perhatian, ragu-ragu, bahkan kemungkinan ingin lari dari kenyataan hidup. Kondisi ini dapat menyebabkan kecemasan dan ketegangan lebih lanjut sehingga membentuk suatu siklus umpan balik yang dapat meningkatkan itensitas emosional secara keseluruhan (Muhimah & Safe i, 2010). Ibu hamil primigravida (pertama kali hamil), hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan, dan ketakutan baik selama hamil maupun menjelang persalinan. Kekhawatiran mereka mulai dari takut tidak bisa menjaga kehamilannya, takut keguguran, dan khawatir proses persalinan. Hal ini dikarenakan ibu primigravida belum pernah mengalami proses persalinan dan kehamilan sebelumnya (Yesie, 2010). Kecemasan dapat berpengaruh terhadap kehamilan, dapat menimbulkan dampak pada kondisi kesehatan kehamilan. Kecemasan bisa mengakibat abortus, karena salah satu penyebab abortus adalah faktor psikosomatik. Kecemasan dalam kandungan bisa berdampak pada anak sampai dengan dewasa. Ibu hamil juga menularkan efek fisik emosinya kedapa janin (Braysaw, 2008). Jika kecemasan tidak diatasi juga dapat menimbulkan stres ditambah lagi perubahan secara fisik dan emosional yang terus-menerus pada ibu hamil (Bribiescas, 2013).

3 Berdasarkan hasil wawancara dengan bidan Mufakhiroh Amd.Keb pada 26 November 2015, bahwa semua ibu hamil rata-rata mengalami kecemasan kehamilan. Ibu hamil untuk dapat diketahui mengalami kecemasan kehamilan, dapat dinilai dengan beberapa tanda-tanda seperti sering bertanya mengenai kehamilan ketika posyandu atau pemeriksaan ke Polindes. Selain itu, sering ke Polindes jika mengalami sedikit keluhan-keluhan mendadak seperti mual atau sedikit kontraksi kecil dalam kandungannya. Sehingga disarankan bagi ibu hamil untuk mengikuti kelas ibu dan anak setiap bulannya, serta aktif mengikuti senam hamil dengan tujuan meminimalkan tingkat kecemasannyaa. Olahraga merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan ibu hamil dalam masa kehamilan. Senam hamil adalah salah satu jenis olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Ibu hamil dapat memperoleh banyak manfaat dengan senam hamil. Senam hamil bisa menurunkan kecemasan, membuat hubungan ibu dan anak menjadi lebih baik, serta mengurangi gejala depresi (Muhimah & Safe i, 2010). Kesehatan janin juga akan lebih baik terutama untuk kesehatan jantung janin dalam kandungan, secara fisiologis juga dapat menurunkan resiko ibu untuk mengalami obesitas, diabetes, dan hipertensi (Fang, 2015). Poudevigne & O'Connor (2006, dalam Gaston & Prapavessis, 2013) mengatakan bahwa olahraga selama kehamilan memiliki banyak manfaat kesehatan fisik baik bagi ibu dan janin dalam kandungan. Olahraga dapat membantu mengelola kehamilan terkait masalah muskuloskeletal, memperbaiki tidur, mencegah kenaikan berat badan yang berlebihan, mempersingkat kerja dan mengurangi kebutuhan untuk intervensi obstetrik. Ibu hamil yang lebih tinggi mengalami kecemasan selama kehamilan adalah ibu hamil yang tidak mengikuti latihan fisik daripada ibu hamil yang mengikuti latihan fisik selama kehamilan.

4 Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 2 November 2015 kepada bidan Mufakhiroh Amd.Keb di Polindes Wajak, senam hamil di kecamatan Wajak merupakan program yang aktif mulai bulan Januari 2015, senam hamil dilakukan setiap satu bulan sekali. Setiap pertemuan untuk satu kelompok senam maksimal di ikuti 10 ibu hamil, hal ini sesuai dengan peraturan pelaksanaan senam hamil. Tempat pelaksanaan senam menggunakan aula balai desa Wajak. Alat perlengkapan senam hamil seperti matras dan gambar peraga senam hamil sudah disediakan oleh Dinas Kesehatan. Jenis senam yang bisa dilakukan untuk menurunkan kecemasan kehamilan, salah satunya metode senam hamil Yophytta yang diciptakan oleh Arsaningsih pada tahun 2009. Senam ini memiliki kelebihan dibanding jenis senam hamil lainnya. Senam hamil yophytta materna merupakan suatu perpaduan gerakan harmonis dari yoga, pilates, hypnoterapy serta tai chi. Perpaduan gerakan harmonis dari yoga, pilates, hipnoterapi serta tai chi akan tergabung menjadi senam khusus ibu hamil Yophytta materna dan akan terasa efek rileksasi pada diri ibu hamil yang berguna untuk mengatasi ketegangan yang dirasakan selama masa kehamilan berlangsung (Firdayanti, 2009). Saleh (2015) mengatakan bahwa senam hamil metode Yophytta memiliki perbedaan dengan senam hamil lainnya. Perbedaannya adalah senam hamil metode Yophytta bisa dilakukan pada usia kehamilan berapa saja setelah ibu mengetahui kehamilannya tetapi tetap harus dikonsultasikan dengan tenaga kesehatan. Selain itu senam hamil metode Yophytta juga berfokus dalam mengatasi emosional ibu hamil. Sedangkan senam hamil lainnya bisa dimulai pada usia kehamilan 22 minggu dan tidak terfokus pada emosional ibu (Jannah & Widajaka, 2012). Kelebihan senam

5 Yophytta yaitu menggabungkan latihan fisik, mental, dan spritual. Bertujuan untuk mendapatkan energi positif. Energi positif tersebut di harapkan wanita hamil lebih berfikir positif untuk menjaga kestabilan emosi, menghilangkan stres, mengurangi keluhan selama hamil seperti sakit pinggang, nyeri sendi, morning sickness dan lain sebagainya (Arsahningsih, 2014). Santoso & Umamah (2012) mengatakan bahwa senam hamil Yophytta menurunkan tingkat kecemasan menjelang persalinan pada ibu primigravida di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya, dengan menggunakan populasi ibu hamil berusia 28-34 minggu sebanyak 12 ibu hamil yang memenuhi kriteria inklusi. Hasilnya adalah sebelum senam hamil, sebagian besar responden mengalami kecemasan ringan. Sesudah mengikuti senam hamil, sebagian besar responden tidak mengalami kecemasan. Sedangkan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen (pre experiment), dimana terdapat terdapat 2 kelompok kemudian satu kelompok diberi treatment senam Yophytta sedangkan kelompok satunya mengikuti senam hamil pilates (dijadikan kelompok kontrol). Tujuannya untuk membandingkan efektivitas senam hamil biasa dengan senam hamil metode Yophytta dalam mengatasi kecemasan kehamilan. Peran perawat pada senam hamil dalam menurunkan kecemasan kehamilan. Perawat dapat berperan sebagai konsultan, monitoring dan edukator. Penyuluhan tentang senam hamil dan manfaatnya dalam mengatasi masalah perubahan psikologis seperti kecemasan kehamilan kepada ibu dan keluarga. Ibu hamil juga mendapatkan kesempatan untuk berkonsultasi tentang masalah perubahan psikologi seperti kecemasan kehamilan. Tujuannya untuk menjaga kesehatan ibu selama kehamilan. Penyuluhan ini dapat menggunakan beberapa fasilitas peraga gerakan senam hamil

6 metode yophytta yang diaplikasikan dalam vidio. Peran ini merupakan peran dominan perawat komunitas dalam memberikan pelayanan keperawatan. Pemberian informasi dapat dilakukan sesuai tingkat kemampuan masyarakat. Perawat juga dapat melakukan evaluasi, menilai dan mempertimbangkan sejauh mana senam hamil dapat menurunkan kecemasan kehamilan. (Biomed, 2009). Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang Efektivitas Senam Hamil Yophytta Metode VLM (Vidio Learning Media) dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Primigravida. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut Bagaimana Efektivitas Senam Hamil Yophytta metode VLM dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Primigravida di Puskesmas Wajak Kabupaten Malang 1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui Efektivitas Senam Hamil Yophytta Metode VLM dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Primigravida. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi kecemasan kehamilan ibu primigravida sebelum melakukan senam hamil Yophytta. 2. Mengidentifikasi kecemasan kehamilan ibu primigravida sesudah melakukan senam hamil Yophytta. 3. Menganalisis Efektivitas Senam Hamil Yophytta Metode VLM dalam Menurunkan Kecemasan Ibu Primigravida.

7 1.4 Manfaat penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khususnya dalam melakukan penelitian Efektivitas Senam Hamil Yophytta metode VLM terhadap Kecemasan Kehamilan pada Ibu Primigravida, serta untuk mengaplikasikan ilmu keperawatan dalam bidang keperawatan maternitas. Penelitian ini sangat berguna dalam penysunan Tugas Akhir 1.4.2 Bagi Institusi Kesehatan Hasil penelitian ini sebagai tambahan informasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan maternitas. 1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu keperawatan, khususnya pengetahuan tentang senam hamil metode Yophytta dalam menurunkan kecemasan kehamilan pada ibu primigravida. 1.4.4 Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang hubungan senam hamil metode Yophytta dengan menurunkan kecemasan kehamilan pada ibu primigravida. 1.4.5 Bagi Profesi Keperawatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. 1.5 Keaslian penelitian 1. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan senam hamil terhadap kecemasan kehamilan adalah penelitian AK Khatri (2015) tentang Efek

8 Senam Menjelang Persalinan pada Proses Persalinan di Kabupaten Indore. Penelitian cross-sectional dilakukan di daerah perkotaan (pribadi klinik dan instansi pemerintah) Kabupaten Indore yang mana fasilitas olahraga antenatal tersedia. Sampel dipilih dengan menggunakan Metode sampling. Sampel terdapat 200 perempuan (100 wanita mengikuti latihan antenatal dan 100 wanita non berolahraga). Kriteria Inklusi termasuk semua baru disampaikan latihan praktek atau tidak selama kehamilan mereka, terdiri dalam kelompok usia 20 sampai 35 tahun, tidak memiliki riwayat apapun kondisi medis seperti asma, Diabetes, Hipertensi, Bad kebidanan sejarah, disproporsi Cephalopanggul dan Twin kehamilan, dan memberi informed consent untuk berpartisipasi dalam penelitian. Sebuah kuesioner terstruktur terakhir digunakan sebagai alat penelitian untuk wawancara. Uji chi square diaplikasikan untuk hubungan signifikan antara variabel. Kesimpulannya latihan antenatal yang dipraktekkan memiliki peluang lebih sedikit operasi caesar, sakit kembali dan inkontinensia urin. Gynecologists adalah sumber utama informasi untuk latihan antenatal. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini akan menghubungkan senam hamil dengan tingkat kecemasan ibu hamil dengan pengukuran menggunakan kuesioner terstandar, serta menggunakan metode senam yang baru yaitu senam hamil metode Yophyttta. 2. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan senam hamil terhadap kecemasan kehamilan adalah penelitian Gaston & Prapavessis (2013) tentang Kelelahan, Mood dan Kehamilan? Senam Bisa Menjawab di Canada. Penelitian ini menguji apakah dengan terlibat dalam program latihan selama kehamilan berkaitan dengan perbaikan kesejahteraan psikologis di antara

9 perempuan yang sebelumnya tidak aktif (n = 56, umur M = 30,34, SD = 4,57; M minggu hamil = 22,58, SD = 5.32). Peserta menyelesaikan Profile Mood States-Short Form dan State Trait skala kecemasan-versi Trait pada awal dan setelah empat minggu latihan. Latihan dinilai menggunakan accelerometers dan data ini digunakan untuk menentukan selama 30-menit latihan moderat dilanjutkan-senam kuat. Faktorial diulang langkah-langkah ANOVA menunjukkan bahwa peserta yang bertemu pedoman Kanada untuk latihan selama kehamilan pada minggu keempat (n = 17) mengalami signifikan penurunan depresi, kemarahan, ketegangan, kelelahan, sifat kecemasan dan peningkatan kekuatan dibandingkan dengan mereka yang yang tidak melakukan latihan kehamilan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini meneliti pengaruh senam hamil terhadap kecemasan kehamilan saja. Untuk kriteria inklusinya tidak menggunakan tingkat usia dan pendidikan. 3. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan senam hamil adalah penelitian yang dengan judul Pengaruh keikutsertaan senam hamil terhadap kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo Surabaya (2012). Penelitian tersebut menggunakan metode penelitian observasional dan menurut waktu penelitianya merupakan penelitian cross sectional. Cara pengambilan sampel dalam penelitian tersebut adalah dengan Simple Random Sampling dan menggunakan uji korelasi spearman. Variabel independen dari penelitian tersebut keikutsertaan senam hamil, variabel dependent dari penelitian tersebut kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan

10 antara senam hamil terhadap kecemasan primigravida trimester ketiga dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Jagir Kecamatan Wonokromo. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini akan mengkaji hubungan senam hamil metode Yophytta dengan penurunkan kecemasan kehamilan pada ibu primigravida. Dengan membedakan subjek dan metode senam hamil, pada penelitian sebelumnya subjek hanya yang memasuki trimester ketiga dan metode senam yang di pakai tidak di jelaskan. 4. Penelitian yang pernah dilakukan terkait dengan senam hamil adalah penelitian dengan judul Efektivitas senam hamil sebagai pelayanan prenatal dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama di Surabaya (2010). Penelitian tersebut menggunakan penelitian observasional dengan pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive sampling. Analisis secara kuantitatif yang dilakukan adalah analisis perbedaan terhadap tingkat kecemasan ibu hamil yang akan menghadapi persalinan pertama, yaitu dengan menggunakan Uji U Mann-Whitney. Selain itu, juga dilakukan analisis kualitatif terhadap data-data yang diperoleh melalui diskusi yang dilakukan di akhir perlakuan. Variabel independen dari penelitian tersebut senam hamil, sedangkan variabel dependent dari penelitian tersebut kecemasan menghadapi persalinan pertama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senam hamil sebagai pelayanan prenatal efektif dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini terdapat karakteristik ibu hamil diantaranya : (umur ibu, pendidikan, pengetahuan, ketersediaan program senam hamil, dukungan suami atau keluarga, dan anjuran dokter atau tenaga kesehatan). Dengan membedakan

11 karakteristik ibu hamil pada penelitian ini karakteristik ibu hamil diantaranya : (ibu hamil primigravida trimester 2 dan 3, kehamilan sehat, bersedia menjadi responden, dan bisa membaca dan menulis).