BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlibat di dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di seluruh SMA Negeri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengembangan asesmen alternatif untuk menilai karakter peduli

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional variabel yang terlihat di dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini, maka penjelasan dari masing-masing definisi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. siswa, kesulitan belajar, dan Keterampilan Proses Sains (KPS). Secara

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk persentase. Penelitian deskriptif menggambarkan kegiatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA YP Unila Bandar Lampung dengan kelas XI

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi, maka diperlukan penjelasan tentang istilahistilah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Agar terhindar dari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menyamakan persepsi terhadap variabel-variabel yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dapat terjadi, untuk menghindari hal tersebut maka diberikan penjelasan beberapa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Praktikum Berbasis Guided Inquiry. adalah praktikum dimana guru memberikan pertanyaan dan masalah pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan tertentu, yaitu kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mengajarkan sains, guru harus memahami tentang sains. pengetahuan dan suatu proses. Batang tubuh adalah produk dari pemecahan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman dari judul yang dikemukakan, maka

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. memiliki kemampuan kognitif heterogen, sehingga dipilih teknik purposive sampling

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan variabel-variabel yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Kemampuan merencanakan percobaan merupakan salah satu keterampilan

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu berdasarkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dibuat beberapa definisi operasional sebagai berikut:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pada penelitian ini pengambilan subyek didasarkan pada pertimbangan kelas yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA N 2 Metro dengan kelas X yang berjumlah 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari payung penelitian efektifitas

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Keterampilan berkomunikasi merupakan keterampilan untuk menyampaikan

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

BAB III METODE PENELITIAN. pendidikan (educational research and development) menggunakan 4D

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pada subtopik pembuatan indikator asam basa alami. Optimasi dilakukan di

ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah penjelasan operasional tentang istilah-istilah yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek Penelitian adalah siswa SMA Korpri Karawang kelas X.4 semester

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret 2013 di SMA Negeri 1. Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2010 di SMA AL-Azhar 4. Banjar Agung, Kabupaten Tulang Bawang.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penentuan subyek penelitian didasarkan pada pertimbangan kelas yang memiliki

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Kegiatan laboratorium berbasis inkuiri adalah kegiatan praktikum pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. studi atau suatu bagian dari bidang studi. Peta konsep bukan hanya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Swadhipa Natar Lampung

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. karakter peduli kesehatan siswa SMP melalui pembelajaran pada materi sistem

DAFTAR ISI... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan istilah yang digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan apa adanya tentang suatu variabel, gejala atau keadaan (Arikunto,

BAB III METODE PENELITIAN. Agar tidak terjadi salah pengertian dalam mengartikan judul yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri I Bandar Sribhawono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III Metode Penelitian A. Definisi Operasional Praktikum Poster praktikum Annisa Haftasari Adang, 2013

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan B. Rekomendasi DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP...

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang ditujukan untuk menggambarkan dan menginterpretasikan objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian dilakukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

23 BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Untuk menghindari berbagai penafsiran yang keliru terhadap definisi yang digunakan dalam penelitian ini, maka operasional dari masing-masing variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: a. Kemampuan Mengemas Materi adalah kemampuan guru dalam menyusun perencanaan materi untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri, meliputi penjabaran kurikulum yang terdiri dari pengkajian SKL, Standar isi (SK dan KD) hingga menetapkan indikator dan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) (Suryosubroto, 2009), serta memilih dan mengemas materi tersebut untuk pembelajaran berbasis inkuiri. Kegiatan mengemas materi yang akan disampaikan melalui pembelajaran inkuiri meliputi proses yang menggambarkan science by inquiry diantaranya meliputi analisis materi melalui pengamatan sistematis, membuat rangkuman ringkasan materi yang menguraikan/menggambarkan fenomena biologi yang mengundang pertanyaan, penyampaian materi memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan berinkuiri, membuat ringkasan materi dan rancangan penyampaian materi menjadi sebuah pembelajaran inkuiri (NRC,2001). Kemampuan guru dalam mengemas materi diukur dengan menggunakan rubrik yang dikembangkan oleh peneliti dengan memodifikasi

24 kriteria yang disampaikan oleh Suryosubroto (2009) berikut analisis materi yang berkarakter inkuiri menurut NRC (2001). b. Kemampuan Mengembangkan LKS Inkuiri berkaitan dengan penyiapan perangkat pembelajaran berupa LKS yang diperlukan untuk menyelenggarakan pembelajaran inkuiri. LKS yang dikembangkan guru dianalisis menggunakan rubrik yang dikembangkan oleh peneliti dengan memodifikasi kriteria yang meliputi struktur LKS, memunculkan kemampuan inkuiri dan kesesuaian dengan sintaks RPP inkuiri. Kriteria LKS, dilihat dari strukturnya berdasarkan kriteria yang disampaikan Germann et al. (Rustaman & Wulan, 2007 ) meliputi beberapa aspek, diantaranya : Tujuan kegiatan, pendahuluan (latar belakang pentingnya kegiatan/dasar teori), alat dan bahan, cara kerja, Set Up (cara perangkaian) alat, penafsiran hasil pengamatan, analisis dan penerapan konsep, pembuatan kesimpulan. Kriteria LKS berdasarkan kesesuaian dengan RPP berbasis inkuiri yang dikembangkan guru sesuai dengan sintaks dan langkah-langkah inkuiri yang dipilih oleh guru. Selain itu keterbacaan dan keterlaksanaan LKS inkuiri yang dirancang guru terlebih dahulu diuji coba di laboratorium sebelum pembelajaran inkuiri dilaksanankan bersama siswa, dimana LKS mampu memunculkan kemampuan inkuiri seperti merumuskan hipotesis, merancang percobaan, melakukan observasi secara sistematis, menyusun dan menginterpretasi data, menarik kesimpulan (Uno,1999). Sedangkan kategorisasi kualitas LKS inkuiri merupakan modifikasi dari kategorisasi pelaksanaan sains Reichel (2004).

25 B. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, yang ditujukan untuk menilai dan mendeskripsikan fakta sebanyakbanyaknya terhadap suatu subjek kajian tanpa adanya perlakuan atau manipulasi variabel. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan keadaan, fenomena-fenomena yang ditemukan dan dideskripsikan apa adanya, tidak dimodifikasi atau diberi perlakuan (Arikunto, 2010). Dalam penelitian ini, data yang diperoleh dikumpulkan, disusun, dianalisis dan diinterpretasikan. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan guru dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS (Lembar Kerja Siswa) untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru biologi SMA di kota Bandung yang tergabung dalam MGMP Biologi dan mengikuti program pendampingan guru dalam berinkuiri. Guru biologi SMA yang terlibat dalam penelitian ini sebanyak 10 orang, tetapi satu orang diantaranya mengundurkan diri, sehingga hanya diperoleh data dari 9 orang guru. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, penentuannya diambil atas rekomendasi dari ketua MGMP biologi kota Bandung berdasarkan keaktifan guru dalam mengikuti MGMP Biologi.

26 D. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Lokasi MGMP Kota Bandung (Laboratorium SMA Negeri 7 Bandung) Waktu Semester 2 tahun pelajaran 2010-2011 bulan April-Juli. E. Instrumen dan Sumber Data Penelitian Sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan, peneliti membekali diri dengan beberapa instrumen penelitian yang meliputi lembar observasi kegiatan mengemas materi dan mengembangkan LKS, pedoman penilaian (berupa rubrik penilaian uji coba LKS di laboratorium), angket, dan pedoman wawancara. Selain itu dilengkapi pula oleh beberapa sumber data berupa Logbooks dan RPP. Instrumen dan sumber data tersebut digunakan untuk mengumpulkan data yang diharapkan dapat saling melengkapi sehingga informasi yang diperlukan sesuai dengan fokus penelitian. a. Instrumen Lembar Observasi Instrumen lembar observasi berupa daftar check list yang terdiri dari beberapa indikator untuk mengungkap kemampuan guru biologi SMA dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri. (untuk lebih jelasnya lihat tabel 3.1) b. Instrumen Rubrik Penilaian Instrumen rubrik digunakan untuk mengungkap keterbacaan dan keterlaksanaan LKS buatan guru biologi dalam uji coba praktikum di

27 laboratorium sebelum pembelajaran inkuiri dilaksanakan bersama siswa. Rubrik penilaian ini mencakup kriteria penilaian judul, ringkasan materi, permasalahan, prediksi dan hipotesis, merencanakan percobaan, penyediaan alat dan bahan, sistematika pelaksanaan percobaan, kegiatan observasi/pengamatan, perencanaan analisis data, dan kesimpulan (lihat Tabel 3.2). Rubrik ini merupakan modifikasi dari rubrik penilaian sains Reichel (2004). c. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) RPP buatan guru digunakan untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan guru dalam mengemas materi dan gambaran persiapan pembelajaran inkuiri. d.instrumen Angket dan Wawancara Angket dan format wawancara digunakan untuk memperoleh informasi tentang kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS pada pembelajaran biologi berbasis inkuiri. e. Logbooks Guru Guru yang menjadi subjek penelitian menggunakan logbooks untuk mendokumentasikan setiap hal yang dilalui selama pelatihan, salah satunya mencatat perencanaan dalam mengemas materi untuk pembelajaran inkuiri serta mengetahui kesulitan yang dihadapi selama proses pelatihan berlangsung. Tabel 3.1 Jenis Data dan Instrumen yang digunakan No Pertanyaan Penelitian 1 Bagaimana kemampuan guru biologi dalam Aspek yang diungkap Kemampuan guru dalam mengemas materi untuk disampaikan melalui pembelajaran inkuiri, Teknik Pengumpulan Data Studi dokumentasi (Observasi Sumber Informasi Logbooks guru dan lembar

28 mengemas materi untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri? 2 Bagaimana kemampuan guru biologi dalam mengembangkan LKS Inkuiri? meliputi : 1. Penjabaran kurikulum, dimulai dengan mengkaji SKL, standar isi (SK, KD) indikator dan TPK untuk pembelajaran inkuiri, 2. Kegiatan mengemas materi yang akan disampaikan melalui pembelajaran inkuiri meliputi proses analisis materi yang menggambarkan science by inquiry Kemampuan guru biologi dalam mengembangkan LKS (Lembar Kerja Siswa) inkuiri, meliputi : 1. Analisis kurikulum untuk menentukan materi yang memerlukan bahan ajar LKS (keterkaitan LKS yang disusun dengan RPP) dokumen), wawancara, kuesioner. Studi dokumentasi (LKS buatan guru), wawancara, kuesioner. observasi,, lembar wawanca ra dan angket Daftar Check List, lembar wawanca ra dan angket 2. Kesesuaian desain/format LKS 3 Bagaimana keterbacaan dan keterlaksanaan LKS inkuiri yang dikembangkan guru berdasarkan uji coba di laboratorium sebelum pembelajaran 3. Kesesuaian desain/format LKS berdasarkan tipe inkuiri yang dipilih (inkuiri terstruktur, inkuiri terbimbing dan inkuiri terbuska) Keterbacaan LKS inkuiri yang dikembangkan guru berdasarkan ujicoba di laboratorium sebelum pembelajaran biologi berbasis inkuiri dilaksanakan, dimana LKS mampu memunculkan kemampuan inkuiri seperti: 1. Merumuskan Hipotesis 2. Merancang Percobaan Observasi Rubrik keterbacaan dan keterlaksa naan LKS

29 dilaksanakan bersama siswa? 4 Apa kendalakendala guru biologi dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS untuk pembelajaran inkuiri? 3. Melakukan observasi secara sistematis 4. Menyusun dan menginterpretasi data 5. Menarik kesimpulan Kendala-kendala yang ditemukan guru dalam mengemas materi dan menyusun LKS buatan guru untuk pembelajaran inkuiri Studi dokumentasi (Observasi dokumen) Wawancara dan kuesioner Logbooks guru, Lembar wawanca ra dan angket F. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan, yakni tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap pengambilan kesimpulan. a. Tahap Persiapan 1) Menentukan dan membuat rumusan masalah. 2) Studi literatur atau kepustakaan mengenai masalah yang diteliti 3) Membuat proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing 4) Melaksanakan seminar proposal tesis yang bertujuan untuk memperoleh masukan yang dapat memperlancar pelaksanaan penelitian yang akan dilakukan 5) Perbaikan proposal penelitian dengan bimbingan dosen pembimbing 6) Mengurus surat izin penelitian. 7) Membuat instrumen. 8) Melakukan pertimbangan profesional (judgment) oleh beberapa dosen ahli di Jurusan Pendidikan Biologi terhadap instrumen.

30 b. Tahap Pelaksanaan Kegiatan yang dilakukan pada tahap pelaksanaan antara lain: 1) Melakukan observasi dan penilaian terhadap pengemasan materi dan LKS inkuiri yang dikembangkan guru hingga uji coba LKS inkuiri tersebut di laboratorium 2) Meminta guru mengisi angket tentang kendala-kendala yang dihadapi guru dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS untuk pembelajaran biologi berbasis inkuiri 3) Melakukan wawancara untuk memperoleh informasi tambahan mengenai kegiatan mengemas materi dan mengembangkan LKS inkuiri. c. Tahap akhir 1) Menganalisis dan mengolah data hasil penelitian. 4) Menganalisis dan membahas hasil temuan penelitian. 5) Menarik kesimpulan 6) Menyusun laporan G. Pengumpulan Data Guru ditugaskan untuk melakukan kegiatan mengemas materi dimulai dengan memilih salah satu materi untuk dikemas dan disampaikan kepada siswa melalui pembelajaran inkuiri hingga mengembangkan LKS yang akan digunakan dalam pembelajaran tersebut. Kemudian guru melakukan uji coba LKS di sekolah masing-masing atau di jurusan pendidikan biologi UPI. Setiap melakukan aktivitasnya guru ditugaskan untuk mencatat setiap proses yang mereka alami dalam buku catatan khusus yang dikenal sebagai Log books.

31 Penelitian ini memperoleh data secara langsung dan tidak langsung. Pengambilan data secara tidak langsung dilakukan untuk melihat kemampuan guru dalam mengemas materi dan mengembangkan LKS yang telah disusun sebelumnya dalam catatan logbooks maupun RPP dengan menggunakan lembar observasi berupa data check list. Sedangkan pengambilan data secara langsung dilakukan untuk mengungkap keterbacaan dan keterlaksanaan LKS melalui penilaian rubrik uji coba LKS di laboratorium, selain itu melalui wawancara kepada guru untuk mengetahui respon mereka secara langsung. H. Analisis Data 1. Analisis Lembar Observasi Pengujian terhadap kemampuan guru dalam mengemas materi yaitu dengan cara mencocokkan uraian materi yang dipilih oleh guru untuk disampaikan melalui pembelajaran inkuiri dengan lembar observasi kemampuan guru dalam mengemas materi yang meliputi dua aspek yaitu penjabaran kurikulum dan kemampuan menganalisis materi untuk pembelajaran inkuiri. Kriteria yang muncul kemudian dipersentasekan (frekuensi kemunculan) dengan menggunakan rumus : n F = N 100% (Slameto, 1998) Keterangan : F = Frekuensi relatif aspek yang sudah muncul pada uraian guru dalam mengemas materi n = jumlah aspek yang muncul N = total aspek yang diharapkan muncul

32 Data yang dipersentasekan diambil dari hasil observasi terhadap kemunculan kategori aspek kemampuan guru dalam mengemas materi. Kategori-kategori aspek yang meliputi kemampuan guru dalam mengemas materi tersebut dirinci dalam Tabel 3.1 2. Analisis Penilaian Rubrik Data hasil penilaian uji coba LKS dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan interpretasinya dianalisis dengan menghitung persentase kemunculan setiap kategori kualitas (kurang, cukup, dan baik) pada setiap aspek pada rubrik uji coba LKS (judul, ringkasan materi, permasalahan, prediksi dan hipotesis, merencanakan percobaan, penyediaan alat dan bahan, sistematikan pelaksanaan percobaan, kegiatan observasi/pengamatan, perencanaan analisis data dan kesimpulan). Analisis tersebut menempuh tahapan sebagai berikut : a. Melakukan penskoran terhadap semua aspek yang muncul pada rubrik dengan LKS yang dikembangkan kemudian diuji cobakan oleh guru di laboratorium b. Mencari jumlah (Σ) total masing-masing kategori kualitas (kurang, cukup, dan baik) pada setiap aspek rubrik uji coba LKS yang dianalisis dengan jalan menghitung jumlah frekuensi skor dari setiap aspek yang termasuk kategori kualitas (kurang, cukup, dan baik) c. Mencari nilai persentase kategori kualitas setiap aspek uji coba LKS dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

33 P= Σ x 100% (Slameto, 1998) Keterangan : P = Persentase kategori kualitas (kurang, cukup, dan baik) dari setiap aspek uji coba LKS Σ = Jumlah (banyaknya) suatu kategori kualitas dari setiap aspek uji coba LKS n = Jumlah hasil LKS yang dikembangkan guru yang akan dianalisis 100% = Bilangan konstanta/tetap Kategorisasi kualitas LKS inkuiri dari segi keterbacaan maupun keterlaksanaanya dilakukan terhadap setiap LKS inkuiri dan terhadap setiap kriteria aspek keterbacaan dan keterlaksanaan LKS inkuiri tersebut. Kategorisasi kualitas setiap LKS inkuiri buatan guru dilakukan berdasarkan hasil rata-rata skor penilaian dari semua aspek LKS inkuiri. Kualitas LKS inkuiri dinyatakan kurang jika rata-rata skor penilaian LKS inkuirinya kurang dari 1,0; kualitas dinyatakan cukup jika rata-rata skor penilaian LKS inkuirinya antara 1,0-2,0; kualitas dinyatakan baik jika rata-rata skor penilaian LKS inkuirinya lebih dari 2,0. Sedangkan kategorisasi kualitas setiap aspek LKS inkuiri dilakukan berdasarkan rata-rata skor setiap aspek LKS inkuiri dari semua LKS inkuiri buatan guru. Kualitas dinyatakan kurang jika rata-rata skor aspek kurang dari 1,0, kualitas dinyatakan cukup jika rata-rata skor aspek antara 1,0-2,0; kualitas dinyatakan baik jika rata-rata skor aspek lebih dari 2,0.

34 3. Analisis Angket Analisis angket dengan menggunakan analisis deskriptif dan interpretasinya berdasarkan persentase dari alternatif jawaban yang telah dikemukakan oleh responden. Analisis tersebut menempuh tahapan sebagai berikut : a. Membuat tabel dengan lajur : nomor urut pertanyaan, alternatif jawaban, frekuensi jawaban, dan persentase. b. Mencari frekuensi jawaban (f) dengan jalan menjumlahkan setiap poin pilihan yang termasuk pada salah satu alternatif jawaban c. Mencari frekuensi keseluruhan (n) dengan menjumlah frekuensi jawaban dari setiap alternative jawaban d. Mencari nilai persentase dengan jalan menggunakan rumus sebagai berikut: f P = n 100% (Slameto, 1998) Keterangan : P = Persentase jawaban f = Frekuensi jawaban terhadap salah satu poin (alternative jawaban) n = Jumlah responden yang memberi jawaban 100% = Bilangan konstanta/tetap

35 H. Alur Penelitian Identifikasi Masalah Studi Pendahuluan Kajian literatur mengemas materi dan mengembangkan LKS Inkuiri Guru Melakukan Pengemasan Materi, Mengembangkan LKS Inkuiri Observasi Pengemasan Materi, LKS Buatan Guru dan Uji Coba LKS Inkuiri di Laboratorium Pelaksanaan Pengumpulan Data (melalui observasi, rubrik, RPP, angket, wawancara) Pengolahan dan Analisis Kesimpulan Menyusun Laporan Gambar 3.1 Alur penelitian