Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

dokumen-dokumen yang mirip
GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2010 TENTANG

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 54 TAHUN 2010 TENTANG

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

GubernurJawaBarat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 50 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat. Jalan Diponegoro No. 22 Telepon : (022) , , Fax BANDUNG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

GubernurJawaBarat. Jalan Diponegoro Nomor 22 Telepon : (022) Faks. (022) BANDUNG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 82 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN JAWA BARAT CENTER DI BATAM GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG

GubernurJawaBarat GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

prr/"rr,r,r'. /),.rr,%) GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 59 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN IMPLEMENTASI OTONOMI DAERAH GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Gubernur Jawa Barat GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR SUMATERA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG BADAN PENGEMBANGAN WILAYAH JAWA BARAT BAGIAN SELATAN

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 36 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG UNIT LAYANAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR : 47 TAHUN 2008 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL BUPATI KUNINGAN,

informasi internal dan eksternal serta publikasi.

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG :

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 35 TAHUN 2011 TENTANG BADAN KOORDINASI KEHUMASAN PROVINSI JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 8 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG

NO SERI. E PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NO SERI. D. 6 Nopember 2008

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 55 TAHUN 2008

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 67 Tahun : 2016

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Jalan Diponegoro No. 22 Telepon (022) Faks (022) BANDUNG-40115

(2) Dalam melaksanakan Tugas Pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 19 Tahun 2010 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

Gubernur Jawa Barat TENTANG PEMBEBASAN POKOK DAN SANKSI ADMINISTRATIF BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 57 TAHUN 2011 PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 57 TAHUN 2011

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2015 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 73 TAHUN 2010

GUBERNUR BALI, Mengingat

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR 72 Tahun 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 02 TAHUN TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN HUBUNGAN KEMITRAAN MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN APARATUR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA TASIKMALAYA

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 99 TAHUN 2016

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 81 TAHUN 2015

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BARITO UTARA,

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 66 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 20 TAHUN 2011

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. 3.1 Tinjauan Umum Tempat dan Kedudukan Dinas Tenaga Kerja dan. nama KANTOR URUSAN PERBURUHAN PROPINSI TINGKAT I JAWA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB II PEMBENTUKAN BAB III SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 70 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PADANG GOLF ARCAMANIK GUBERNUR JAWA BARAT,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

Gubernur Jawa Barat. PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 54 Tahun 2012 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 45 TAHUN 2008 TENTANG

Transkripsi:

Gubernur Jawa Barat PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR : 18 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DI LINGKUNGAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang : a. bahwa tugas pokok, fungsi, rincian tugas unit dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2011; b. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, maka tugas pokok, fungsi, rincian tugas unit dan tata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat perlu disesuaikan, yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli 1950) Jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Jakarta Raya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); Jalan Diponegoro No. 22 Telepon : (022) 4232448-4233347, 4230963, Fax.430485 BANDUNG - 40115

2 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3682) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1997 tentang Ketransmigrasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5050); 4. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 5. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4279); 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 7. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4445); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 1991 tentang Latihan Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3458); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Transmigrasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3800);

3 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah; 13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.14/MEN/X/2010 tentang Pelaksanaan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri; 14. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 36/KEP/M.PAN/3/2003 tentang Jabatan Fungsional Instruktur dan Angka Kredit; 15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); 16. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 20 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 55); 17. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 71 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 144 Seri D); 18. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 75 Tahun 2009 tentang Pedoman Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dan Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 148 Seri D); 19. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2009 Nomor 186 Seri D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 113 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2011 Nomor 5 Seri D); 20. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2010 Nomor 40 Seri D);

4 MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 41 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS UNIT DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS DI LINGKUNGAN DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT. Pasal I Beberapa kententuan dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 41 Tahun 2010 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas di Lingkungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat (Berita Daerah Tahun 2010 Nomor 40 Seri D), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan Pasal 2, setelah huruf c ditambah huruf c1, sebagai berikut : c1. Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu. 2. Setelah ketentuan Pasal 17, ditambah Bagian Ketiga-a yang terdiri dari Pasal 17a, Pasal 17b dan Pasal 17c, sebagai berikut : Bagian Ketiga-a Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu Paragraf 1 Balai Pasal 17a (1) Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu mempunyai fungsi: a. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan terpadu Tenaga Kerja Indonesia Terpadu asal Jawa Barat; dan b. penyelenggaraan pemberian pelayanan penempatan dan perlindungan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu.

5 (3) Rincian tugas Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu, yaitu : a. menyelenggarakan penyusunan program kerja Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu; b. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis operasional pelayanan Tenaga Kerja Indonesia terpadu; c. menyelenggarakan pengelolaan data dan informasi penempatan Tenaga Kerja indonesia asal Jawa Barat ke luar negeri dari kabupaten/kota; d. menyelenggarakan fasilitasi, monitoring administrasi dan fakta pelaksanaan pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu; e. menyelenggarakan fasilitasi pendampingan dan monitoring penempatan, perlindungan dan pemulangan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu; f. menyelenggarakan pengkajian perjanjian kerja antara Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat dengan pengguna, meliputi syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak; g. menyelenggarakan pemberian konsultasi, bimbingan dan pelayanan informasi bagi Calon Tenaga Kerja Indonesia; h. menyelenggarakan advokasi bagi Tenaga Kerja Indonesia yang bermasalah; i. menyelenggarakan fasilitasi dan bimbingan bagi Tenaga Kerja Indonesia yang pulang dan merencanakan berwirausaha; j. menyelenggarakan ketatausahaan Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu; k. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; l. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait; m. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan n. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. (4) Susunan Organisasi Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri atas : a. Kepala; b. Subbagian Tata Usaha; dan c. Kelompok Jabatan Fungsional.

6 Paragraf 2 Kepala Balai Pasal 17b (1) Kepala Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan pelaksanaan tugas pokok Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu mempunyai fungsi : a. penyelenggaraan pengkajian bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis pelayanan tenaga kerja Indonesia terpadu; dan b. penyelenggaraan pelayanan Tenaga Kerja Indonesia terpadu asal Jawa Barat. (3) Rincian tugas Kepala Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu, yaitu : a. menyelenggarakan perumusan program kerja Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu; b. menyelenggarakan pengkajian bahan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis operasional pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu; c. menyelenggarakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu; d. menyelenggarakan pelayanan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu; e. menyelenggarakan fasilitasi monitoring administrasi dan fakta pelaksanaan pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu; f. menyelenggarakan fasilitasi pendampingan dan monitoring penempatan, perlindungan dan pemulangan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu; g. menyelenggarakan pengkajian perjanjian kerja antara Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat dengan pengguna, meliputi syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban masing-masing pihak; h. memberikan saran pertimbangan dan rekomendasi kepada Kepala Dinas mengenai pelayanan Tenaga Kerja Indonesia asal Jawa Barat secara terpadu; i. menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; j. menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait;

7 k. menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan; dan l. menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Paragraf 3 Subbagian Tata Usaha Pasal 17c (1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan data dan informasi, penyusunan rencana, program, laporan pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum. (2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana program, pengendalian dan pelaporan; b. pelaksanaan pengelolaan data dan informasi, kepegawaian dan umum; dan c. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan. (3) Rincian tugas Subbagian Tata Usaha, yaitu : a. melaksanakan penyusunan program kerja Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu dan Subbagian Tata Usaha; b. melaksanakan pengelolaan data dan informasi; c. melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian; d. melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan; e. melaksanakan pengelolaan tata usaha, meliputi naskah dinas dan kearsipan, urusan rumah tangga serta perlengkapan; f. melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan; g. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait; h. melaksanakan evaluasi dan pelaporan program kerja Balai Pelayanan Tenaga Kerja Indonesia Terpadu dan kegiatan Subbagian Tata Usaha; dan i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. 3. Diantara BAB IV dan BAB V, disisipkan BAB IVA dan Pasal 19a, sebagai berikut : BAB IVA KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19a Kepala Balai, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Tenaga Jabatan Fungsional dan pegawai di lingkungan UPTD yang telah melaksanakan tugas pada saat ditetapkannya Peraturan Gubernur ini, tetap melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sampai dilantiknya pejabat baru dan penempatan pegawai, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

8 Pasal II Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Jawa Barat. Ditetapkan di Bandung pada tanggal 8 April 2011 GUBERNUR JAWA BARAT, ttd Diundangkan di Bandung pada tanggal 8 April 2011 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI JAWA BARAT, ttd AHMAD HERYAWAN LEX LAKSAMANA BERITA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2011 NOMOR 17 SERI D