ANALISIS KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN BERDASARKAN MEKANISME LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEAST CONNECTION MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET 14.

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS ALGORITMA ROUND ROBIN, LEAST CONNECTION, DAN RATIO PADA LOAD BALANCNG MENGGUNAKAN OPNET MODELER

ABSTRAK. Kata Kunci : Load Balancing, Round Robin, Least Connetion, Ratio, OPNET Modeler Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

VISUALISASI MEKANISME LOAD BALANCING PADA WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) DENGAN PEMROGRAMAN JAVA

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET


BAB 3 ANALISA DAN RANCANGAN MODEL TESTBED QOS WIMAX DENGAN OPNET. menjanjikan akses internet yang cepat, bandwidth besar, dan harga yang murah.

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

IMPLEMENTASI METODE LOAD BALANCING DALAM MENDUKUNG SISTEM KLUSTER SERVER

ANALISIS PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA ROUND ROBIN DAN LEAST CONNECTION PADA SEBUAH WEB SERVER ABSTRAK

ABSTRAK. Kata Kunci : GRE, HTTP, IMS, IPsec, L2TP, OPNET Modeler 14.5, Video Call, VoIP, VPN.

ANALISIS KINERJA TRANSMISI VIDEO PADA WIFI BERBASIS H.263 MENGGUNAKAN OPNET

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA ANTRIAN M/M/1/N PADA WIRELESS LAN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

Analisis Pengaruh RSVP Untuk Layanan VoIP Berbasis SIP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

ANALISIS PERFORMANSI TFMCC PADA JARINGAN BROADBAND WIRELINE

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULARPATCH DAN CIRCULARPATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTRIAN PAKET DENGAN MODEL ANTRIAN M/M/N DI DALAM SUATU JARINGAN KOMUNIKASI DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : algoritma penjadwalan, linux virtual server, network address translation, network load balancing.

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

SIMULASI PERBANDINGAN ANTENA MIKROSTRIP RECTANGULAR PATCH DAN CIRCULAR PATCH MENGGUNAKAN SOFTWARE MATLAB

ABSTRAK. Kata kunci: DSR, Manet, OLSR, OPNET, Routing. v Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

PENGARUH QUALITY OF SERVICE (QoS) TERHADAP PERFORMANSI JARINGAN VIDEO CONFERENCE PROTOKOL H. 323 PADA JARINGAN IPv6

ANALISIS PERBANDINGAN QoS VoIP PADA PROTOKOL IPv4 DAN IPv6 ( STUDI KASUS : LABORATORIUM KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG )

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN PERFORMANSI LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEASTCONN PADA DATABASE SERVER

ANALISIS MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN ALAMAT IP CLIENT ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS KINERJA LOAD BALANCING PADA VIRTUAL SERVER MENGGUNAKAN ZEN LOAD BALANCER

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN...

EVALUASI UNJUK KERJA ROUTING LINK-STATE PADA JARINGAN PACKET SWITCHED MENGGUNAKAN NS-2 (NETWORK SIMULATOR 2)

LOAD BALANCING PADA CLOUD COMPUTING MENGGUNAKAN ALGORITMA WEIGHTED LEAST CONNECTION JARINGAN KOMPUTER SKRIPSI

OPTIMASI KETINGGIAN ACCESS POINT PADA JARINGAN WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Kata kunci : Axence nettools, Jaringan WLAN, Monitoring, Quality of Service (QoS)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. harinya menggunakan media komputer. Sehingga banyak data yang disebar

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Medi Taruk

ANALISIS KUALITAS LAYANAN PANGGILAN PADA TELEKOMUNIKASI BERGERAK 3G

PERANCANGAN DAN REALISASI APLIKASI SOFTPHONE PADA JARINGAN VOIP BERBASIS SIP UNTUK SMARTPHONE ANDROID

Optimalisasi Load Balancing dan Manajemen Bandwidth pada Mikrotik Routerboard 715G (Studi Kasus di PT. Campus Data Media Semarang)

Analisa Perbandingan Quality of Service Pada Jaringan RIP dan OSPF Terhadap Layanan Video Streaming

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

Simulasi Dan Analisis Transmisi Video Streaming Pada Jaringan Wifi Dengan Menggunakan Opnet Modeler 14.5

ANALISIS KINERJA ENHANCED INTERIOR GATEWAY ROUTING PROTOCOL PADA TOPOLOGI MESH

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif. yang bersifat global menyebabkan terjadinya perubahan pada

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

EVALUASI KINERJA PROTOKOL ROUTING DSDV TERHADAP PENGARUH MALICIOUS NODE PADA MANET MENGGUNAKAN NETWORK SIMULATOR 2 (NS-2)

ANALISIS KINERJA ALGORITMA SCHEDULING PADA JARINGAN WIMAX DENGAN MENGGUNAKAN OPNET MODELER 14.5

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA ROUND ROBIN DAN BEST CQI PADA PENJADWALAN DOWNLINK LTE

P & S JARINGAN ANTRIAN (UAS)

BAB V IMPLEMENTASI DAN HASIL SIMULASI

P & S JARINGAN ANTRIAN (UAS)

Pemodelan dan Simulasi Video Streaming pada Jaringan a dan b dengan Menggunakan Network Simulator 2 (NS2)

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

ANALISA THROUGHPUT PADA LAYANAN DATA DI JARINGAN GPRS

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS KINERJA PACKET SCHEDULING MAX THROUGHPUT DAN PROPORTIONAL FAIR PADA JARINGAN LTE ARAH DOWNLINK DENGAN SKENARIO MULTICELL

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

Sistem Manajemen Bandwidth dengan Prioritas Alamat IP Client

ANALISA KINERJA IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM PADA PERANGKAT ACCESS POINT G MENGGUNAKAN OPENWRT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisis Perbandingan Performa Protokol Routing OSPF, IGRP dan EIGRP pada Topologi Mesh dan Tree

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA LOAD BALANCING DENGAN METODE PCC DAN NTH MENGGUNAKAN SIMULATOR GNS3 SKRIPSI I MADE WINDIPALLA ROYKE NIM.

ANALISIS SETTING DAN KOORDINASI RELE JARAK PADA GI 150 KV PANDEAN LAMPER ARAH SRONDOL. Abstrak

BAB III ANALISIS METODE DAN PERANCANGAN KASUS UJI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. WLAN dengan teknologi Infra red (IR) dan Hewlett-packard (HP) menguji WLAN

OPTIMALISASI CLUSTER SERVER LMS DAN IPTV DENGAN VARIASI ALGORITMA PENJADWALAN

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI LOAD BALANCER DENGAN WEB SERVER NGINX UNTUK MENGATASI BEBAN SERVER

Simulasi dan Analisis Algoritma Scheduling pada WIMAX

Perancangan Sistem Penjadwalan Proxy Squid Menggunakan Cluster schedulling. Poster

DESAIN DAN IMPLEMENTASI PROTOTYPE MANAJEMENT BANDWIDTH PADA JARINGAN VPN MENGGUNAKAN SERVER MIKROTIK

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI. beragam menyebabkan network administrator perlu melakukan perancangan. suatu jaringan dapat membantu meningkatkan hal tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. populer dalam menyediakan koneksi data. Jaringan WLAN berbasis teknologi

ANALISA PERBANDINGAN METODE ROUTING DISTANCE VECTOR DAN LINK STATE PADA JARINGAN PACKET

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA ANTRIAN BERDASARKAN QOS PADA PENJADWALAN DI JARINGAN WIMAX

BAB I PENDAHULUAN. kalangan ekonomi menengah ke atas. Mulai dari kebutuhan informasi pendukung

BAB I PENDAHULUAN. multimedia memasuki dunia internet. Telepon IP, video conference dan game

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Evaluasi Unjuk Kerja Routing Link-State Pada Jaringan Packet Switched Menggunakan NS-2 (Network Simulator 2)

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA JARINGAN WIRELESS LAN BERDASARKAN MEKANISME LOAD BALANCING DENGAN ALGORITMA LEAST CONNECTION MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET 14.5 Hauril Maulida Nisfari *), Sukiswo, and Ajub Ajulian Zahra Jurusan Teknik Elektro, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof. Sudharto, SH, kampus UNDIP Tembalang, Semarang 50275, Indonesia *) Email: hauril.nisfari@gmail.com Abstrak Penggunaan teknologi Wireless sudah tidak bisa dielakkan lagi saat ini. Teknologi Wireless yang banyak digunakan saat ini adalah WLAN (Wireless Local Area Network). Peningkatan jumlah user ini tentu saja berpengaruh terhadap kinerja server sebagai penyedia layanan. Mekanisme Load Balancing adalah salah satu strategi yang digunakan oleh pengelola jaringan untuk menyeimbangkan beban antar server. Pada penelitian ini dirancang sebuah jaringan Wireless LAN yang menerapkan mekanisme Load Balancing beserta pengaturan algoritma Least Connection menggunakan software OPNET 14.5.Perancangan dilakukan untuk membandingkan kinerja layanan WLAN tanpa Load Balancing dan dengan Load Balancing dengan parameter-parameter yang digunakan adalah throughput, delay jaringan, Response Time dan fairness index untuk tiap pengguna aplikasi yang berbeda.dari hasil simulasi diperoleh nilai Throughput pada jaringan dengan Load Balancing untuk layanan HTTP berkisar antara 100-120 Kbps, untuk layanan FTP antara 80-100 Kbps dan untuk Email berkisar 50-60 Kbps. Algoritma Least Connection memberikan cukup adil alokasi pembagian lebar pita, dibuktikan dengan fairness index untuk ketiga skenario berkisar 0,7-0,8 dibandingkan dengan jaringan tanpa Load Balancing dengan fairness index berkisar 0,4-0,7. Mekanisme Load Balancing bekerja optimal pada skenario 3 dengan Delay dan Response Time yang lebih kecil. Kata kunci : OPNET Modeler v14.5, Load Balancing, Least Connection Algorithm Abstract The use of wireless technology has become inevitable at this time. Wireless technology that is widely used today is WLAN (Wireless Local Area Network). Load Balancing Mechanism is one of the strategies used by network managers to balance the load among servers. In this research has been designed a wireless LAN network that implements Load Balancing mechanism and its Least Connection algorithm settings using OPNET 14.5 software. The design is performed to compare the performance of WLAN services without Load Balancing and with Load Balancing with parameters used are the throughput, the network delay, response time and fairness index for each user of different applications.from the simulation results obtained that the throughput on the network with Load Balancing for HTTP service ranges from 100-120 Kbps, for FTP services between 80-100 Kbps and for Email ranged 50-60 Kbps. Least Connection algorithm provides fair allocation of bandwidth sharing, evidenced by the fairness index for the three scenarios range 0.7-0.8 compared to networks without Load Balancing with fairness index ranges from 0.4-0.7. Load Balancing mechanism works optimally in Scenario 3 with smaller Response and Time Delay. Keywords : OPNET Modeler v14.5, Load Balancing, Least Connection Algorithm 1. Pendahuluan Saat ini WLAN telah banyak digunakan untuk layanan akses internet broadband nirkabel.wlan telah menjadi pilihan, terlihat dari banyaknya WLAN yang terpasang di berbagai tempat seperti sekolah, kampus, kafe, perpustakaan dan tempat umum lainnya. Jumlah penggunanya cenderung meningkat dari tahun ke tahun[1]. Disamping dampak positif terhadap mudahnya akses informasi, didapatkan pengetahuan dengan bertambahnya pengguna WLAN setiap waktunya, menyebabkan terjadinya peningkatan akses informasi yang penting oleh semua orang.peningkatan jumlah pengguna ini tentu saja berpengaruh terhadap kinerja server sebagai penyedia

TRANSMISI, 17, (1), 2015, e-issn 2407 6422, 43 layanan.server yang pada mulanya hanya bisa melayani koneksi beberapa klien saja, kini dipaksa harus melayani banyak klien.oleh karena itu, dibutuhkan suatu mekanisme yang mengatur kinerja server untuk melayani klien dengan seimbang. Mekanisme Load Balancing adalah salah satu strategi yang digunakan oleh pengelola jaringan untuk menyeimbangkan beban antar server, sehingga tidak terjadi overload pada salah satu server[2]. Dalam penelitian ini akan dilakukan perancangan jaringan WLAN berdasarkan Mekanisme Load Balancing dengan Algoritma Least Connection menggunakan Simulator OPNET 14.5[3].OPNET adalah salah satu software yang banyak digunakan pengelola jaringan untuk melakukan simulasi perancangan, analisis maupun prediksi jaringan. 2 Metode 2.1 Simulasi Jaringan WLAN Simulasi yang dilakukan pada Penelitian ini menggunan tiga skenario yang berbeda, yang membedakan antara skenario satu dengan yang lainnya adalah jumlah pengguna yang digunakan. Aplikasi yang dijalankan yaitu HTTP, FTP dan Email. Pada Skenario 1 terdapat 80 pengguna dengan rincian 30 akses ke layanan HTTP, 24 akses ke layanan FTP dan 26 akses ke layanan Email. Sedangkan pada Skenario 2 terdapat 128 pengguna yang juga menggunakan satu layanan, yang terdiri dari 41 akses ke layanan HTTP, 45 akses ke layanan FTP dan 42 akses ke layanan Email. Dan Skenario 3 terdapat 160 pengguna yang menggunakan satu layanan, yang terdiri dari 53 akses ke layanan HTTP, 52 akses ke layanan FTP dan 55 akses ke layanan Email. Gambar 1 dan 2 merupakan tampilan skenario yang dirancang pada Penelitian ini, yang merupakan perancangan topologi Wireless LAN dengan mekanisme Load Balancing dan tanpa Load Balancing pada simulator OPNET. Perbedaan kedua topologi tersebut adalah adanya penambahan node Load Balancer pada jaringan dengan mekanisme Load Balancing. Topologi yang di buat terdiri dari 2 server dan 2 site masing-masing terdapat 8 Access Point. Untuk masingmasing topologi di atas selain node Load Balancer, kedua topologi tersebut menggunakan parameter yang sama agar bisa dibandingkan performansi kinerjanya. Masing masing pengguna pada topologi ini hanya menggunakan 1 jenis aplikasi. Untuk setting mekanisme Load Balancing ini, semua permintaan dari client akan diteruskan ke node Load Balancer terlebih dahulu, selanjutnya akan di atur dan diarahkan ke server mana yang akan melayani, sesuai dengan algoritma yang digunakan. Gambar 1Skenario dengan Load Balancing Gambar 2 Skenario tanpaload Balancing 2.2 Perancangan Sistem Pada Penelitian ini dibuat suatu jaringan WLAN dengan menggunakan simulator OPNET modeler v14.5.diagram alir perancangan dapat dilihat pada Gambar 3.Dari Gambar 3 dapat diketahui bahwa perancangan simulasi diawali dengan membuat model jaringan Wireless LAN.Dalam Penelitian ini menggunakan Wireless LAN dengan standar 802.11g.Kemudian membuat beberapa skenario berdasarkan jumlah klien. Skenario 1 adalah skenario dengan jumlah klien 80, skenario 2 adalah skenario dengan jumlah klien 128 dan skenario 3 adalah skenario dengan jumlah klien 160. Ketiga skenario tersebut akan dijalankan dengan mengimplementasikan Load Balancer dan tanpa mengimplementasikan Load Balancer. Hasil simulasi yang didapat berupa Throughput, Delay dan Response Time.

TRANSMISI, 17, (1), 2015, e-issn 2407 6422, 44 Alur kerja penggunaan OPNET dalam Penelitian ini, yaitu : 1. Membuat Model Jaringan 2. Memilih Statistik 3. Menjalankan Simulasi 4. Mengamati dan Menganalisis Hasil lebih besar di banding tanpa Load Balancing.Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Load Balancing akan bagus jika diimplementasikan pada jaringan trafik padat. Algroitma Least Connectionmengarahkan koneksi ke server yang tersedia sehingga bisa mengoptimalkan jalur koneksi dan menyebabkan jumlah Throughput yang diterimapun bisa maksimal. Gambar 4 Grafik Throughputpada Skenario 1 Tabel 1 Throughput Global Skenario 1 11,687 11,487 2 18,751 18,599 3 23,281 23,095 3.2 Waktu Tunda (Delay) Hasil total delay (waktu tunda) rata-rata jaringan dapat di lihat pada tabel 2. Tabel 2 Rata-rata total delay ketiga skenario Skenario 1 0.00126 0.00129 2 0.00136 0.00140 3 0.00146 0.00150 Gambar 3 Diagram alir simulasi 3 Hasil dan Analisis 3.1 Throughput Setelah dilakukan simulasi pada ketiga skenariodidapatkan hasil seperti gambar 4. Dari gambar 4 dapat dilihat perolehanthroughput Global yang ditunjukkan pada tabel 1. Berdasarkan perolehan Throughput pada tabel 1, skenario2 dan 3 memperoleh total Throughput pada jaringan yang menerapkan mekanisme Load Balancing Dari tabel 2, dapat disimpulkan bahwa untuk ketiga skenario, rata-rata delay total pada jaringan dengan Load Balancing lebih kecil di banding tanpa Load Balancing. Hal ini disebabkan adanya delay proses, khususnya delay antrian pada jaringan tanpa Load Balancing lebih besar karena tidak adanya metode antrian seperti halnya yang ada pada jaringan dengan Load Balancing, sehingga dapat terjadi adanya kemacetan trafik. Sedangkan algoritma Least Connectiondalam Load Balancing ini akan mengatur dan mengarahkan jalannya trafik yang masuk ke server sehingga dapat mencegah terjadinya congestion yang menyebabkan delay dan collision yang menyebabkan Throughput rendah.

TRANSMISI, 17, (1), 2015, e-issn 2407 6422, 45 3.3 Response Time Tabel 3,4 dan 5 berikut merupakan hasil simulasi dari ketiga skenario. Tabel 3 Response Time Aplikasi Skenario 1 Skenario 1 (80 User) HTTP Object Response Time (sec) 0.0101 0.0108 FTP DL Response Time (sec) 0.0836 0.0852 FTP UL Response Time (sec) 0.0831 0.0795 Email DL Response Time (sec) 0.0231 0.0242 Email UL Response Time (sec) 0.0194 0.0196 Tabel 4 Response Time Aplikasi Skenario 2 Skenario 2 (128 User) HTTP Object Response Time (sec) 0.0110 0.0116 FTP DL Response Time (sec) 0.0895 0.0919 FTP UL Response Time (sec) 0.0910 0.0946 Email DL Response Time (sec) 0.0283 0.0273 Email UL Response Time (sec) 0.0241 0.0235 Tabel 5 Response Time Aplikasi Skenario 3 Skenario 3 (160 User) HTTP Object Response Time (sec) 0.0114 0.0124 FTP DL Response Time (sec) 0.0937 0.0972 FTP UL Response Time (sec) 0.0969 0.0980 Email DL Response Time (sec) 0.0293 0.0298 Email UL Response Time (sec) 0.0253 0.0285 Pada tabel 3,4 dan 5 menunjukkan bahwa jaringan dengan Load Balancing telah bekerja optimal pada skenario 3 di lihat dari Response Timepada ketiga aplikasi memiliki nilai lebih kecil dibandingkan pada jaringan tanpa Load Balancing. Hal ini disebabkan karena terjadinya kemacetan trafik, sehingga waktu antrian pada jaringan tanpa Load Balancinglebih besarseiring dengan meningkatnya trafik. Sedangkan algoritma Least Connection pada Load Balancingakan mencegah terjadinya penumpukan data dan membagi beban secara service dedicated. 3.4 Nilai Intraclass pada ketiga aplikasi berbeda dapat dihitung dengan rumus : Skenario 2 HTTP 0,77 0,80 FTP 0,73 0,44 Email 0,78 0,75 Skenario 3 HTTP 0,83 0,64 FTP 0,70 0,74 Email 0,77 0,78 Dari tabel 6 di atas, secara Global Indeks keseimbangan pada jaringan denganload Balancing lebih besar atau stabil dibanding jaringan tanpa Load Balancing, terbukti pada indeks keseimbangan yang bernilai 0,44 di jaringan tanpa Load Balancing. Hal ini disebabkan karena algoritma Least Connectionpada Load Balancing menangani tiap permintaan klien untuk disalurkan ke serverdengan mengoptimalkan jalur yang ada dan menjamin ketersediaan layanan, sehingga meminimalisir terjadinya paket yang drop pada klien. Algoritma Least Connection ini memberikan efisiensi waktu tunggu dan jumlah Throughputyang lebih seimbang untuk tiap klien dibandingkan jaringan tanpa Load Balancing. 4 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa Throughput pada jaringan dengan Load Balancing relatif lebih seimbang dibandingkan dengan tanpa Load Balancing dibuktikan dengan fairness index berkisar 0,7-0,8, sedangkan jaringan tanpa Load Balancing hanya berkisar 0,4-0,7.Pada ketiga skenario, kinerja Load Balancing lebih optimal pada skenario 3, dibuktikan dengan nilai delay dan response time yang lebih kecil dibandingkan dengan jaringan tanpa Load Balancing.Penggunaan Load Balancingakan lebih terlihat kinerjanya pada jaringan dengan trafik yang padat. Algoritma Least Connectionpada mekanisme iniakan bekerja dengan baik ketika beberapa server yang digunakan memiliki resource atau kemampuan yang sama Referensi Hasil fairness index dapat di lihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6 pada ke-3 skenario Skenario 1 HTTP 0,78 0,65 FTP 0,70 0,70 Email 0,83 0,54 [1]. Singh, Jasmeet. Quality of Service in Wireless LAN Using OPNET MODELER. Thesis, Computer Science and Engineering Department Thapar University. 2009 [2]. Sundawa, Bakti Viyata. Peningkatan Kinerja Jaringan WLAN Dengan Load Balancing Menggunakan Teknologi Agent. Laporan Tesis Teknik Elektro Universitas Sumatera Utara. 2012 [3]. Bourke, T., Server Load Balancing, Published by O'Reilly & Associates, Inc., 101 Morris Street, Sebastopol, 2001.

TRANSMISI, 17, (1), 2015, e-issn 2407 6422, 46 [4]. Kopparapu, Chandra, Load Balancing Servers, Firewalls, and Caches, Published by John Wiley & Sons, Inc., 605 Third Avenue, New York, 2002. [5]. Geier, Jim, Wireless Networks first-step (edisi bahasa Indonesia), Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. [6]. Tri Kuntoro Priyambodo dan Dodi Heriadi, Jaringan Wi- Fi, Teori dan Implementasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005. [7]. Sofana, Iwan, CISCO CCNA & Jaringan Komputer, Penerbit Informatika, Bandung, 2012. [8]. Rajendra K. Jain, Dah-Ming W, dan William R. Hawe. A Quantitative Measure of Fairness and Discrimination for Resource Allocation in Shared.Computer System. Digital Equipment Corporation, 77 Reed Road (HLO2-3/N03) Hudson, MA 01749, 1984 [9]. Gu, Qianping, Delay Analysis. CMPT765/408 08-1 [10]. Manju Sharma, Manoj Kumar, Ajay K Sharma. HTTP and FTP Statistics for Wireless and Wire-Line Network With and Without Load Balance Based on Opnet. International Journal of Information and Systems Sciences Volume 5, Number 1, Pages 112-125. 2009 [11]., IEEE 802.11. http://en.wikipedia.org/wiki/ieee_802.11, diakses pada tanggal 23 juli 2014 [12]., The Least Connection Method. http://support.citrix.com/proddocs/topic/netscaler-loadbalancing-93/ns-lb-customizing-about-leastconnectioncon.html, diakses tanggal 6 Juni 2014 [13]. Rajan Vohra, R.S Sawheney, Sunandika Mann. Statistics Comparison in Wireless Network Environtment for Balanced and Unbalanced Network.International Conference on Recent Advances and Future Trends in Information Technology (irafit2012)