I. PENDAHULUAN. Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman pangan yang banyak dibudidayakan

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan komoditas hortikultura

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal

II. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun

I. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian

I. PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman sayuran yang

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung merupakan salah satu komoditas strategis yang bernilai

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. diolah menjadi makanan seperti kue, camilan, dan minyak goreng. kacang tanah dari Negara lain (BPS, 2012).

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. Ternak ruminansia seperti kerbau, sapi, kambing dan domba sebagian besar bahan

I. PENDAHULUAN. Konsumsi kedelai di Indonesia setiap tahun semakin meningkat, seiring dengan

PUPUK DAN PEMUPUKAN PADA BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris, sebagian besar mata

I. PENDAHULUAN. Tanaman pisang adalah salah satu komoditas yang dapat digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merrill.) merupakan salah satu komoditas tanaman

I. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati.

I. PENDAHULUAN. Pertanian organik merupakan sistem managemen produksi yang dapat. tanaman. Dalam pelaksanaannya pertanian organik menitikberatkan pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fabaceae, yang biasa disebut kembang telang (Zussiva et al., 2012). Tanaman

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kubis adalah kalori (25,0 kal), protein (2,4 g), karbohidrat (4,9 g), kalsium (22,0

(Shanti, 2009). Tanaman pangan penghasil karbohidrat yang tinggi dibandingkan. Kacang tanah (Arachis hypogaea) merupakan salah satu tanaman pangan

PENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Jagung manis atau lebih dikenal dengan nama sweet corn (Zea mays

I. PENDAHULUAN. Kacang tanah merupakan tanaman pangan berupa semak yang berasal dari

I. PENDAHULUAN. Ubi kayu atau singkong (Manihot esculenta Crantz.) merupakan salah satu

PENDAHULUAN. manusia tidak bisa mempertahankan eksistensinya atau hidupnya. Masalah

I. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) atau yang sering disebut Brambang

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. terus bermunculannya berbagai jenis industri yang mengolah bahan baku yang

PEMBUATAN KOMPOS DARI AMPAS TAHU DENGAN ACTIVATOR STARDEC

I. PENDAHULUAN. Tanaman kedelai ( Glycine max L. Merril) merupakan komoditi pertanian. kacang-kacangan lainnya. Biji kedelai mengandung 30-50% protein

I. PENDAHULUAN. Pemberian bahan organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan aktifitas. banyak populasi jasad mikro (fungi) dalam tanah (Lubis, 2008).

I. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Miil.) termasuk tanaman sayuran yang sudah

I. PENDAHULUAN. terpenting setelah padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

I. PENDAHULUAN. Mentimun merupakan suatu jenis sayuran dari keluarga labu-labuan

PENDAHULUAN. Melon (Cucumis melo L.) merupakan salah satu buah yang dikonsumsi segar.

Pupuk organik cair termasuk dalam salah satu pupuk organik yang memiliki manfaat memperbaiki sifat fisik tanah, membantu pembentukan klorofil daun,

BAB I PENDAHULUAN. Kandungan zat gizi yang lengkap dalam menu makanan yang sehat dan seimbang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Limbah adalah kotoran atau buangan yang merupakan komponen penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. serangan hama karena buahnya yang berupa polong berada dalam tanah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. peranan penting dalam pembangunan nasional. Keberhasilan pembangunan

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai

I. PENDAHULUAN. Kacang hijau (Phaseolus radiatus L.) merupakan salah satu tanaman pangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada

TINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap

Deskripsi FORMULA PUPUK HAYATI TANAMAN KEDELAI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang hijau termasuk suku (famili) leguminoseae yang banyak

I. PENDAHULUAN. tanpa mengurangi tingkat kesuburan tanah atau kelestariannya. Dalam usaha

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. hidroponik yang ada yaitu sistem air mengalir (Nutrient Film Technique). Konsep

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam, dan sumber daya manusia yang sangat potensial untuk

I. PENDAHULUAN. Di Indonesia, jagung (Zea mays L.) merupakan bahan pangan penting sebagai

4. Jenis pupuk. Out line. 1. Definisi pupuk 2. Nutrien pada tanaman dan implikasinya 3. Proses penyerapan unsur hara pada tanaman

I. PENDAHULUAN. Ultisols merupakan salah satu jenis tanah di Indonesia yang mempunyai sebaran

BAB I PENDAHULUAN. Caisin (Brassica chinensis L.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran

I. PENDAHULUAN. menyebabkan kerusakan dan kerugian bagi masyarakat di sekitar

PENDAHULUAN. Latar Belakang. (Subagyo, dkk, 2000). Namun demikian, tanah Ultisol ini memiliki kandungan

PENDAHULUAN. Kacang Tanah merupakan tanaman polong polongan kedua terpenting

BAB I PENDAHULUAN. tanaman kedelai, namun hasilnya masih kurang optimal. Perlu diketahui bahwa kebutuhan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:

I. PENDAHULUAN. Keinginan untuk berswasembada kedelai telah beberapa kali dicanangkan, namun

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max [L.] Merr.) merupakan tanaman pangan terpenting ketiga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses mempengaruhi peserta didik agar dapat. menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya serta

PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan komoditas pangan penghasil

BAB I PENDAHULUAN. penting di Indonesia termasuk salah satu jenis tanaman palawija/ kacang-kacangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. yang menduduki urutan kedua setelah kedelai (Marzuki, 2007), Kebutuhan kacang tanah di Indonesia mencapai

Pupuk Organik Cair AGRITECH

BAB I PENDAHULUAN. adanya kandungan karotin, Vitamin A, Vitamin B dan Vitamin C. Oleh karena itu,

NERACA HARA PUSAT PENELITIAN KOPI DAN KAKAO

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis (Zea mays Saccharata) merupakan salah satu jenis tanaman yang

I. PENDAHULUAN. Indonesia, namun sampai saat ini perhatian masyarakat petani kepada kacang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. untuk dikembangkan di Indonesia, baik sebagai bunga potong maupun tanaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. sayur yang paling diminati oleh masyarakat Indonesia. Harga tanaman

PUPUK KANDANG MK : PUPUK DAN TEKNOLOGI PEMUPUKAN SMT : GANJIL 2011/2011

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHU LUAN 1.1. Latar Belakang

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengemasan dan Pemasaran Pupuk Organik Cair

I. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35

BAB I PENDAHULUAN. setiap hari tumbuhan membutuhkan nutrisi berupa mineral dan air. Nutrisi yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

I. PENDAHULUAN. dalam pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Kebutuhan terhadap gizi ini dapat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pergeseran dari sistem beternak ektensif menjadi intensif

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan

Transkripsi:

1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan salah satu komoditi tanaman pangan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan karena kandungan gizinya terutama protein dan lemak yang tinggi. Kacang tanah juga sangat menguntungkan untuk diusahakan karena kacang tanah mempunyai bintil akar sebagai organ simbiosis yang mampu melakukan fiksasi nitrogen untuk pertumbuhannya, sehingga ketersediaan sumber nitrogen yang murah akan sangat membantu mengurangi biaya produksi (Hayati dkk., 2012). Kacang tanah banyak digunakan sebagai bahan makanan dan bahan baku industri. Kacang tanah juga termasuk salah satu tanaman legum terpenting kedua setelah tanaman kedelai (Raja dkk., 2013). Di Indonesia kacang tanah menjadi salah satu sumber pangan yang cukup penting, karena penghasil sumber protein dan lemak nabati yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Permintaan produksi kacang tanah terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tetapi di Indonesia produksi kacang tanah tiap tahunnya menurun dan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen, sehingga harus dilakukan impor. Penurunan produksi kacang tanah dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu penggunaan benih yang bermutu rendah, teknik

2 budidaya yang kurang sempurna, penurunan luasan lahan yang digunakan, produktivitas lahan yang terus menurun, pemeliharaan tanaman yang kurang optimal, adanya serangan hama dan penyakit. Produksi kacang tanah pada tahun 2013 yaitu 701.680 ton dengan lahan seluas 519.056 ha dengan produktivitas lahan 13,52 kuintal per ha. Di Lampung pada tahun 2009 luas panen kacang tanah 8.667 ha dengan produktivitas 12,8 kuintal per ha menghasilkan 11.090 ton kacang tanah. Pada tahun 2010 luas panen 13.967 dengan produktivitas 12,6 kuintal per ha menghasilkan 17.671 ton. Tahun berikutnya yaitu 2011 luas lahan menurun menjadi 10.148 ha dengan produktivitas 12,7 kuintal per ha dapat menghasilkan 12.911 ton. Tahun 2012 luas lahan terus menurun menjadi 8.420 dengan produktivitas tetap yaitu 12,7 dan menghasilkan 10.694 ton. Pada tahun 2013 luas lahan menurun menjadi 8.305 dengan produktivitas 12,8 dapat mengahsilkan 10,676 ton kacang tanah. Produksi kacang tanah dapat terus menurun jika tidak dilakukan upaya perbaikan dalam proses budidaya tanaman kacang tanah (BPS, 2013). Dalam upaya meningkatkan produksi kacang tanah dapat dilakukan dengan banyak cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian pupuk pada tanaman kacang tanah. Pupuk yang diberikan dapat menggunakan pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan alami yang dihasilkan oleh makhluk hidup, sedangkan pupuk anorganik merupakan pupuk buatan yang berisi unsur dengan kandungan hara tinggi sehingga nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk proses pertumbuhan dan

perkembangan tanaman dapat terpenuhi. Contoh pupuk organik yaitu kompos dan pupuk kandang, contoh pupuk anorganik yaitu urea, KCl, dan SP-36. 3 Tanaman kacang tanah membutuhkan unsur hara esensial seperti N, P, dan K. Dalam budidaya pertanian banyak menggunakan pupuk dan pestisida kimia. Penggunaan bahan-bahan kimia yang terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan tanah, pencemaran lingkungan, dapat membahayakan organisme-organisme tanah alami dan menyebabkan ketidakseimbangan kandungan hara dalam tanah. Pupuk organik mengandung berbagai macam unsur hara yang dibutuhkan tanaman, tetapi dalam jumlah yang rendah dan tidak mudah larut. Pemberian pupuk organik dapat menyehatkan kehidupan organisme-organisme tanah alami serta dapat meningkatkan dan memelihara produktivitas tanah (Utami dkk., 2003). Penggunaan pupuk organik dalam bentuk cair dapat lebih efisien dibandingkan dengan pengunaan pupuk organik dalam bentuk padat. Hal ini dikarenakan pupuk organik cair diaplikasikan langsung dengan cara disiram pada tanaman sehingga hara yang terkandung dapat dengan langsung masuk ke dalam jaringan tanaman. Ampas dari biogas (slurry) sangat baik untuk dijadikan pupuk organik. Bio-slurry mengandung nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Nutrisi makro yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak seperti Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S), serta nutrisi mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah sedikit seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn). Bio-slurry atau ampas biogas merupakan produk dari hasil pengolahan biogas berbahan kotoran ternak dan air melalui proses fermentasi tanpa oksigen

4 (anaerobik) di dalam ruang tertutup. Bio-slurry cair maupun padat dikelompokkan sebagai pupuk organik karena seluruh bahan penyusunnya berasal dari bahan organik. Dengan adanya pupuk slurry cair maka pupuk ini dapat dijadikan sebagai pupuk organik alternatif yang dapat dikombinasikan dengan pupuk anorganik sehingga dapat meningkatkan produksi tanaman kacang tanah. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka diperlukan penelitian untuk menjawab permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah terdapat dosis kombinasi pupuk bio-slurry cair dengan pupuk anorganik terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. 2. Bagaimanakah efektivitas pemberian pupuk bio-slurry cair dan kombinasinya dengan pupuk anorganik secara agronomis terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. 3. Bagaimanakah efektivitas pemberian pupuk bio-slurry cair dan kombinasinya dengan pupuk anorganik secara ekonomis terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. 1.2 Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi dan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui dosis kombinasi pupuk bio-slurry cair dengan pupuk anorganik terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah. 2. Mengetahui efektivitas pupuk bio-slurry cair dan kombinasinya dengan pupuk anorganik secara agronomis pada tanaman kacang tanah.

3. Mengetahui efektivitas pupuk bio-slurry cair dan kombinasinya dengan pupuk anorganik secara ekonomis pada tanaman kacang tanah. 5 1.3 Landasan Teori Kacang tanah merupakan salah satu sumber pangan yang cukup penting di Indonesia, yaitu sebagai sumber protein nabati. Kacang tanah juga sangat penting untuk dikembangkan karena dari segi produktivitasnya, kacang tanah yang dibudidayakan di Indonesia masih rendah, yaitu hanya sekitar 1 ton/ha. Tingkat produktivitas hasil yang dicapai ini baru setengah dari potensi hasil apabila dibandingkan dengan USA, China, dan Argentina yang sudah mencapai lebih dari 2.0 ton/ha (Adisarwanto, 2000). Kebutuhan kacang tanah domestik belum bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri pada saat ini. Indonesia masih memerlukan substitusi impor dari luar Negeri, untuk mengatasi permasalahan tersebut maka produksi kacang tanah nasional harus ditingkatkan. Dalam rangka mencukupi kebutuhan kacang tanah tersebut, pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah produksi melalui intensifikasi, perluasan areal tanaman, dan peningkatan produktivitas per satuan lahan (Pitojo, 2005). Peningkatan produktivitas per satuan lahan dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satu usaha intensifikasi yang dapat dilakukan yaitu dengan pemberian pupuk pada tanaman kacang tanah. Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang memerlukan unsur hara yang cukup banyak untuk memperoleh produksi tertentu. Agar hasil polong mencapai sekitar 1,0 ton/ha, dipelukan sekitar 7,9 kg N, 6 kg P,

6 43 kg K untuk setiap hektarnya (Adisarwanto, 2000). Pada dasarnya pupuk dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik atau pupuk buatan. Pupuk organik adalah bahan yang dihasilkan dari makhluk hidup dan diberikan kepada tanaman untuk dapat memberikan suplai hara terhadap tanaman. pada saat ini teknik budidaya masih banyak menggunakan pupuk kimia maupun pestisida kimia. Penggunaan bahan-bahan kimia dalam jangka waktu yang cukup panjang dapat menimbulkan dampak negatif, diantaranya yaitu dapat merusak tanah, menurunkan kesuburuan dan kesehatan tanah sehingga menurunkan produksi tanaman. Sugito dkk. (1995) menyatakan bahwa penggunaan pupuk organik dalam sistem pertanian organik memberikan beberapa manfaat seperti suplai hara makro dan mikro, meningkatkan kandungan bahan organik tanah sehingga memperbaiki kemampuan tanah menahan air serta menambah porositas tanah dan meningkatkan kegiatan jasad renik dalam tanah. Penambahan bahan organik selain menambah unsur hara tanah juga akan mempengaruhi sifat tanah lainnya seperti perubahan ph dan kemampuan tanah mempertukarkan kation (KTK). Bio-slurry mengandung nutrisi yang sangat penting untuk pertumbuhan tanaman. Nutrisi makro yang dibutuhkan dalam jumlah yang banyak seperti Nitrogen (N), Phosphor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S), serta nutrisi mikro yang hanya diperlukan dalam jumlah sedikit seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), dan Seng (Zn). Bio-slurry juga mengandung asam amino, nutrisi mikro, vitamin B, macam-macam enzim hidrolase, asam organik, hormon tanaman, antibiotik dan asam humat. Produk-produk yang terdapat di

7 dalam bio-slurry yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah nutrisi mikro, vitamin B, asam organik hormon pertumbuhan dan asam humat (BIRU, 2013). Bio-slurry juga mengandung mikroba probiotik yang membantu menyuburkan lahan dan menambah nutrisi serta mengendalikan penyakit pada tanah. Tanah menjadi lebih subur dan sehat sehingga produktifitas tanaman lebih baik. 1.4 Kerangka Pemikiran Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan, berikut ini disusun kerangka pemikiran untuk memberikan penjelasan terhadap perumusan masalah. Tingginya permintaan produksi kacang tanah tiap tahunnya tidak dapat dipenuhi karena rendahnya produksi kacang tanah. Salah satu upaya yang sangat mempengaruhi untuk meningkatkan produksi kacang tanah yaitu dengan teknik budidaya melalui pemupukan. Teknik budidaya dengan cara pemupukan diharapkan dapat memenuhi nutrisi tanaman yang dibutuhkan selama proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi optimal. Hasil penelitian Hulopi (2008) menyatakan bahwa pemberian pupuk anorganik yang disertai dengan pemberian pupuk organik selama fase vegetatif maupun generatif tanaman kacang tanah memberikan interaksi nyata terhadap variabel yang diamati. Hal ini memberikan gambaran bahwa pupuk organik yang disertai dengan pupuk anorganik yang diberikan pada tanaman sudah mampu memenuhi kebutuhan tanaman akan unsur hara terhadap pertumbuhan dan hasil kacang tanah.

8 Pemupukan dengan pupuk anorganik yang dilakukan secara terus-menerus dapat menyebabkan berbagai kerugian. Diantaranya yaitu dapat merusak tanah, menurunkan kesuburan tanah, membunuh flora dan fauna alami tanah yang bermanfaat bagi perumbuhan dan perkembangan tanaman, mencemari lingkungan, membuat kandungan hara di dalam tanah tidak seimbang. Sehingga diperlukan pupuk organik sebagai pupuk alternatif yang dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan tanaman dan tidak merusak lingkungan. Keberhasilan peningkatan produksi dan produktivitas karena penggunaan pupuk kimia berdampak pada perusakan lahan serta lingkungan biotik maupun abiotik sehingga meluasnya lahan krisis, oleh sebab itu diupayakan bentuk-bentuk teknologi alternatif untuk menekan penggunaan pupuk kimia dengan memanfaatkan pupuk organik. Pupuk organik adalah pupuk yang bahan bakunya berasal dari tumbuhan dan hewan. Pupuk organik sangat ramah lingkungan sehingga tidak akan mengakibatkan kerusakan daya dukung lingkungan dan juga aman bagi pengguna (Nasaruddin, 2011). Selain unsur hara makro pupuk organik juga mengandung unsur hara mikro yang dibutuhkan tanaman. Pupuk organik cair merupakan pupuk yang berasal dari bahan-bahan organik berbentuk cair. Pupuk organik cair dihasilkan melalui proses pengomposan yang diberi aktivator, sehingga didapatkan pupuk organik cair yang memiliki kandungan hara lengkap. Pupuk organik cair dapat memberikan dampak yang positif terhadap pertumbuhan tanaman, karena pupuk organik cair dapat meningkatkan pembentukan klorofil, membantu proses metabolisme, meningkatkan vigor tanaman sehingga tanaman

9 dapat tumbuh dengan sehat dan kokoh, meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan terhindar dari serangan hama penyakit tanaman. Maka diharapkan dengan pemberian pupuk organik cair terhadap tanaman kacang tanah dapat meningkatkan pertumbuhan sehingga produksi kacang tanah juga dapat meningkat. Bio-slurry adalah lumpur yang dihasilkan dari campuran kotoran dan air yang mengalami proses fermentasi anaerob di reaktor. Bio-slurry sebagian besar berupa cairan. Terdapat dua jenis bio slurry yaitu cair dan padat, bio-slurry cair berwarna coklat/hijau gelap, tidak mengeluarkan gelembung, tidak berbau, dan tidak mengundang lalat. Bio-slurry padat berwarna coklat gelap dengan ukuran yang tidak seragam dan bertekstur lengket, tidak berbau serta tidak mengundang lalat ataupun hama serangga seperti rayap. Bio-slurry aman digunakan dalam teknik budidaya karena mangadung sedikit bakteri patogen, mengandung beberapa mikroba pro biotik yang dapat membantu mempertahankan kesehatan dan kesuburan tanah, memiliki kandungan hara yang lengkap sehingga diharapkan dapat membantu meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah dan produksi kacang tanah. 1.5 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Terdapat kombinasi pupuk bio-slurry cair dan pupuk anorganik yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kacang tanah.

10 2. Terdapat kombinasi pupuk bio-slurry cair dan pupuk anorganik yang paling efektif secara agronomis pada tanaman kacang tanah. 3. Terdapat kombinasi pupuk bio-slurry cair dan pupuk anorganik yang paling efektif secara ekonomis pada tanaman kacang tanah.