jangka panjang yang berkaitan dengan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing;

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI WONOGIRI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOGIRI NOMOR 53 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNruR SUMATERA UTARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 153 TAHUN 2014 TENTANG GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 153 TAHUN 2014 TENTANG GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

: 1.. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan. huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN GRAND DESIGN BIDANG PENGENDALIAN KUANTITAS PENDUDUK TINGKAT PROVINSI JAMBI TAHUN

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR 5 TAHUN 2OL4. bahwa berdasarkan Pasal 15 ayat (1) Peraturan. Kepala Daerah yang pen5rusunannya berpedoman

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA

telah dianggarkan dalam APBD Provinsi Sumatera Utara diberikan T\-rnjangan Perumahan, yang ditetapkan dengan NOMOR 16 TAHUN 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2009 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

: 1. huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Gubernur. Undang Undang Nomor 33 Tahun L964 tentang Dana

RANCANGAN GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG

SALlNAlil DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 40 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG (UU) NOMOR: 10 TAHUN 1992 (10/1992) TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2011

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

: 1. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan SALINAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 76 TAHUN 2011 TENTANG

Bupati tentang standar pelayanan Minimal Bidang Kesehatan; BUPATI PAMEKASAN

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN,

GUBERNUR SUMATERA UTARA

NOMOR 2 TAHUN 2AI4. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud daiam. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan

PP 21/1994, PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2011 RENCANA STRATEGIS 2011 SEMUA ANAK KABUPATEN TANGERANG TERCATAT KELAHIRANNYA

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR 56 TAHUN 2015

Terbatas (PT) Perkebunan Sumatera Utara melalui penambahan penyertaan modal Daerah; bahwa dalam rangka meningkatkan usaha Perseroan. Mengingat: 1.

GUBERNUR BENGKULU. Mengingat : 1.

Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1103); NOMOR 6 TAHUN 2014

BUPATI WONOGIRI RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA

ttomor 4 TAHU$ 2AL2 bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan

BUPATI PESISIR SELATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROFIL PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 11 TAHUN 2001 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENERTIBAN PENDUDUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA BATU

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG LAPORAN KEPALA DESA

WALIKOTA JAMBI PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 10 TAHUN 2015 T E N T A N G RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2016

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 1994 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN KELUARGA SEJAHTERA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2006 NOMOR 17 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG

TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA SURABAYA TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA BATU

GUBERNUR SUMATERA UTARA

GUBERNUR SULAWESI SELATAN

WALIKOTA PROBOLINGGO

PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

._-" 'x'- '\~ ~ -.'\:.:,;.'.".;,~p,.. ",:,..;...:t;1l. -91.:'l;1. !JI~ f!i'~plj~ ~ wkkta~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

WALIKOTA PROBOLINGGO

NOMOR 1 TAHUN 2016 SALINAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH PROVINSI BANTEN TAHUN

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO

LEMBARAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PONOROGO TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Walikota Tasikmalaya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 31 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KOTA MALANG TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan

2015, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lem

Provinsi Sumatera Utara, perlu diatur standar

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 53 TAHUN 2000 TENTANG GERAKAN PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA

BUPATI TANAH DATAR PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL TAHUN GUBERNUR JAWA TIMUR,

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 061 TAHUN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN JEPARA TAHUN

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BULUNGAN TAHUN ANGGARAN 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN KEWENANGAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2014

BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LANDAK TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESAWARAN NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN PESAWARAN TAHUN

TENTANG. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan. Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi

Transkripsi:

SALINAN Menimbang : a. b. Mengingat : 1. GUBERNUR SUMATERA UTARA PERATURAN GUBERNUR SUMATERA UTARA NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN PROVINSI SUMATERA UTARA 2. 3. 4. 5. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA UTARA, bahwa berdasarkan Pasal 8 a yat (1) Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga yang menyatakan Pemerintah daerah menetapkan kebijakan dan program jangka menengah dan jangka panjang yang berkaitan dengan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sesuai dengan kebutuhan daerah masing-masing; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Grand Design Pembangunan Kependudukan Provinsi Sumatera Utara; Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Propinsi Atjeh dan Perubahan Peraturan Pembentukan Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 11O3); Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2OO3 tentang Ketenagakerjaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a2791; Undang-Undarrg Nomor 2A Tahun 2OA3 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 43O1); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2OA4 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor aa2\; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO4 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44371sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor t2 Tahun 2OO8 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a$aa\

-2-6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 Kewarganegaraan (Lembaran Negara Republik Tahun ZOOG Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor a63a); tentang Indonesia Republik 7. undang-undang Nomor 23 Tahun 2oo6 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a67a\ 8. undang-undang Nomor 17 Tahun 2oor tentang Rencana Pembangunah Jangka Panjang Nasional Tahun 2oas-2a2s (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun zoor Nomor 38, Tambahan l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor aroah 9- undang-undang Nomor 26 Tatrun zoo7 tentang penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AOT Nomor 68, Taitrbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 47251; 10. undang-undang Nomor 11 Tahun 2oog tentang Kesejahteraan sosial {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo9 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a967 ; 1 1. undang-undang Nomor 32 Tahun 2oog tentang perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOg Nomor 14O, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor SOSS); 12. undang-undang Nomor 36 Tahun 20og tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OOg Nomor 144, Tambaharr Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor s06b); L3. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oog Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor S08O); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor S37S); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2AAT tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OAT Nornor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7371; 16. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2ala tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional; 17. Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2oo8 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2OO5-2O25 (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Tahun 20OB Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Utara Nomor L2);

-3- MEMUTUSKAN: MeNetapKan: PERATURAN GUBERNUR TENTANG GRAND DESIGN PEMBANGUNAN KEPENDUDUKAN PROVINSI SUMATERA UTARA. 10. 11. L2. 13. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Daerah adalah Provinsi Sumatera Utara. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. Pemerintah Provinsi adalah Pemerintah provinsi Sumatera Utara. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Utara. Perangkat Daerah adalah sekretariat Daerah, sekretariat DpRD, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Lembaga lainnya di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Grand Design Pembangunan Kependudukan yang selanjutnya disebut GDPK adalah Grand Design pembangunan Kependudukan Provinsi Sumatera Utara. Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. 8. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaratl, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat. 9. Perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah upaya terencana untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan mengembangkan kualitas penduduk pada seluruh dimensi penduduk. Perkembangan kependudukan adalah kondisi yang berhubungan dengan penrbahan keadaan kependudukan yang dapat berpengaruh dan dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan berkelanjutan. Kualitas penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non lisik yang meliputi dera.iat kesehatan, pendidikan, pekerjaan, produktivitas, tingkat sosial, ketahanan, kemandirian, kecerdasan, sebagai ukuran dasar untuk mengembangkan kemampuan dan menikmati kehidupan sebagai manusia yang bertakwa, berbudaya, berkepribadian, berkebangsaan dan hidup layak. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya. Pembangunan keluarga adalah upaya mewujudkan keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat.

-4- L4. 15. 16. t7. 18. 19. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Pengaturan kehamilan adalah upaya untuk membantu pasangan suami istri untuk melahirkan pada usia yang ideal, memiliki jumlah anak, dan mengatur jarak kelahiran anak yang ideal dengan menggunakan cara, alat, dan obat kontrasepsi. Keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah dan bercirikan sejahtera, sehat, maju, mandiri, memiliki jumlah anak yang ideal,berwawasan ke depan, bertanggungjawab, harmonis dan bertakwa kepada T\rhan Yang Maha Esa. Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik materil guna hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan batin. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan terencana di segala bidang untuk menciptakan perbandingarl ideal antara perkembangan kependudukan dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa harus mengurangi kemampuan dan kebutuhan generasi mendatang, sehingga menunjang kehidupan bangsa. Penduduk rentan adalah penduduk yang dalam berbagai matranya tidak atau kurang mendapat kesempatan untuk mengembangkan potensinya sebagai akibat dari keadaan fisik danf atau non fisiknya. BAB II ARAH KEBIJAKAN (u {2t Pasal 2 GDPK merupakan perumusan visi dan misi berbagai instansi dan lembaga yang terkait dengan pembangunan kependudukan. GDPK sebagaimana dimaksud pada ayat {1}, menjadi panduan bagi : a. Satuan Kerja Pemerintah Daerah Provinsi {SKPD) dalam men5rusun Dokumen Rencana Strategis SKPD dan Rencana Kerja SKPD; b. Pemerintah Kabupaten/Kota dalam men5rusun GDPK dan RPJMD Kabupaten/Kota.

GDPK terdiri dari : BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V BAB VI PENDAHULUAN -5- BAB III RUANG LINGKUP Pasal 3 KONDISI GEOGRAFIS DAN KEWILAYAHAN KONDISI KEPENDUDUKAN SAAT INI KEKUATAN, KENDALA, TANTANGAN DAN PELUANG ISU STRATEGIS DAN ROADMAP KONDISI KEPENDUDUKAN YANG DIINGINKAN PENUTUP Pasal4 GDPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini. BAB IV PENGENDALIAN DAN EVALUASI Pasal 5 (1) (21 (3) {41 Pengendalian GDPK di?ingkat Provinsi dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Utara, di Tingkat Kabupaten di bawah koordinasi Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota. Pengendalian GDPK di Provinsi dilaksanakan oleh Tim Pengendali yang dibentuk dengan Keputusan Gubernur, dan untuk tingkat KabupatenlKota dibentuk dengan Keputusan Bupati/Walikota. Unsur Tim Pengendali terdiri dari Satuan Keda Perangkat Daerah/Instansi Vertikal terkait, dan unsur Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan di Daerah. Tim Pengendali bertugas melakukan sosialisasi, advokasi, monitoring dan evaluasi. BAB V BIAYA OPERASIONAL Pasal 6 (1) (21 Biaya operasional kegiatan GDpK ditingkat provinsi dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat. Biaya operasional kegiatan GDPK di tingkat Kabupaten/Kota dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

-6- BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 7 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya -dalam Berita Daerah Provinsi Sumatera Utara. Ditetapkan di Medan pada tanggal 18 September 2OI4 GUBERNUR SUMATERA UTARA, ttd. Diundangkan di Medan pada tanggal 19 September 2Ol4 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA, trd. GATOT PUJO NUGROHO NURDIN LUBIS BERITA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2014 NOMOR 33 aslinya UM, Pembina U uda (IVlc) NIP. 19590227 198003 1 004