BAB I PENDAHULUAN. seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

BAB I PENDAHULUAN. bahasa itu, biasanya akan dijawab, bahasa adalah alat komunikasi. Menurut

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

ANALISIS WACANA LIRIK LAGU OPICK ALBUM ISTIGFAR (TINJAUAN INTERTEKSTUAL, ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL)

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB I PENDAHULUAN. tertinggi. Kalimat berperan sebagai unsur pembangun bahasa saja. Satuan

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

PENANDA HUBUNGAN REPETISI PADA WACANA CERITA ANAK TABLOID YUNIOR TAHUN 2007

PENANDA KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA TAJUK RENCANA SURAT KABAR SEPUTAR INDONESIA EDISI MARET 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berhubungan untuk menghasilkan rasa kepaduan atau rasa kohesi

BAB I PENDAHULUAN. proses bersosialisasi tersebut. Komunikasi merupakan cara utama dalam menjalin

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting dalam kehidupan manusia, baik komunikasi. kehidupan masyarakat. Manusia membutuhkan bahasa sebagai alat untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan. (berkomunikasi), saling belajar dari orang lain, dan saling memahami orang

KOHESI LEKSIKAL REPETISI PADA WACANA INTERAKTIF DALAM KOLOM DETEKSI HARIAN JAWA POS EDISI JUNI 2007 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. individu maupun kelompok. Ramlan (1985: 48) membagi bahasa menjadi dua

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. sangat dipengaruhi oleh bahasa dan aspek-aspek lain. Oleh karena itu, bagi

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Segala aktivitas kehidupan manusia menggunakan bahasa sebagai alat perantaranya.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan bahasa ringkas, pilihan kata yang konotatif, banyak penafsiran, dan

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. wacana sangat dibutuhkan untuk mengimbangi perkembangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesantunankesantunan

BAB I PENDAHULUAN. kalimat satu dengan kalimat lain, membentuk satu kesatuan. dibentuk dari kalimat atau kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan

I. PENDAHULUAN. orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Tarigan (1985:9) yang. Kegiatan komunikasi yang baik didukung oleh salah satu komponen

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun tulisan. Bahasa juga memegang peranan penting dalam kehidupan sosial

ANALISIS FUNGSI DAN MAKNA AFIKS DALAM LIRIK LAGU PETERPAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. guna mencapai derajat Sarjana S-1

BAB I PENDAHULUAN. Pop melayu adalah salah satu genre musik asal Indonesia. Genre musik

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

BAB I PENDAHULUAN. informasi dengan menggunakan perantara. Komunikasi bahasa tulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Werren, 1993:14). Oleh karena itu Nurgiyantoro (2007:2), mengatakan bahwa

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN DEMONSTRATIF WAKTU DAN TEMPAT PADA TEKS LAGU IHSAN DALAM ALBUM THE WINNER

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Suatu wacana dituntut untuk memiliki keutuhan struktur. Keutuhan

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan sastra. Pada intinya kegiatan bersastra sesungguhnya adalah media

ANALISIS GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SYAIR LAGU CIPTAAN IWAN FALS ALBUM WAKIL RAKYAT SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. kesatuan dan kesinambungan mengandung irama dan ragam nada (suara yang berirama) disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. 2.1 Tinjauan Pustaka Dewi Lestari adalah salah seorang sastrawan Indonesia yang cukup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya hampir tidak pernah terlepas

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Wibowo (2001:3) bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari semakin maju.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun

BAB I PENDAHULUAN. manfaat, serta definisi operasional yang berkaitan dengan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI. curahan perasaan pribadi, (2) susunan sebuah nyanyian (Moeliono (Peny.), 2003:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup sendiri tanpa kehadiran

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra. Sebuah karya sastra tidak lepas dari bahasa. dapat dikatakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam berkomunikasi memerlukan sarana yang sangat

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

PENANDA HUBUNGAN ELIPSIS PADA WACANA KATALOG ORIFLAME EDISI JANUARI 2009

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kajian ini mengungkapkan pemarkah kohesi gramatikal dan pemarkah kohesi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan unsur terpenting dalam kehidupan manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL PENGACUAN PERSONA PADA TERJEMAHAN AL-QURAN SURAT AL-KAHFI (SURAT 18)

BAB V SIMPULAN, IMPLIKSI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. menyampaikan ide, gagasan dan pesan yang hendak disampaikan oleh penutur

PRATIWI AMALLIYAH A

BAB I PENDAHULUAN. yang berbudaya dan bermasyarakat. Tak ada kegiatan manusia yang tidak disertai

BAB I PENDAHULUAN. sastra menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Drama merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruh terhadap makna yang terdapat dalam sebuah wacana. Salah

ANALISIS WACANA CELATHU BUTET PADA SURAT KABAR SUARA MERDEKA: TINJAUAN DARI SEGI KULTURAL, SITUASI, SERTA ASPEK GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lagu dikenali hampir seluruh umat manusia. Bahkan,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berikut adalah metode dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini.

ANALISIS TUTURAN METAFORIS DALAM LIRIK LAGU-LAGU LETTO

BAB I PENDAHULUAN. untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam lingkungan. manusia untuk saling menyampaikan pesan dan maksud yang akan

BAB I. yang dilagukan. Lagu umumnya berisi tentang permasalahan kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sastra diciptakan oleh para sastrawan untuk dapat dinikmati, dipahami, dan

DIKSI DALAM NOVEL SAAT LANGIT DAN BUMI BERCUMBU KARYA WIWID PRASETYO OLEH INDRAWATI SULEMAN

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAHASA KIASAN PADA LIRIK LAGU BERTEMAKAN ALAM DARI SEMBILAN GRUP BAND DAN PENYANYI SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat

BAB I PENDAHULUAN. Suatu daerah pasti memiliki suatu keunikan masing-masing. Keunikankeunikan

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

Bab 2. Landasan Teori. Dalam bab dua ini penulis akan membahas tentang teori-teori yang akan digunakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis terhadap sebuah lirik lagu yang bertujuan untuk memahami kajian

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan seseorang dalam melakukan komunikasi sangat tergantung

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Sampai saat ini tidak banyak penelitian yang memperhatikan tentang

Kohesi Gramatikal Referensi Substitusi Elipsis Konjungsi

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

ANALISIS PENGGUNAAN PIRANTI KOHESI PADA WACANA NASKAH LAKON SANDOSA SOKRASANA: SANG MANUSIA KARYA YANURA NUGRAHA NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL DALAM NOVEL KIRTI NJUNJUNG DRAJAT KARYA R. Tg. JASAWIDAGDA

BENTUK-BENTUK PENGACUAN (REFERENSI) DALAM LAGU SERINGAI PADA ALBUM SERIGALA MILITIA

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi pada dasarnya tidak dapat ditafsirkan secara terpisah, karena dalam bahasa mempunyai satuan-satuan seperti morfem, kata, kelompok kata, kalusa, kalimat. Satuan-satuan tersebut merupakan konstruksi bangunan bahasa sebagai sebuah sistem simbolik yang digunakan manusia dalam berkomunikasi sehari-hari. Bahasa juga dapat mempermudah manusia dalam berkomunikasi dengan individu lain di dalam kehidupan sehari-hari, hal ini juga sejalan dengan yang diungkapkan Chaer (2003:31) bahwa melalui bahasa manusia dengan mudah mengungkapkan pikiran, gagasan, konsep, dan berbagai pengalaman kepada sesamanya. Sebagai alat komunikasi bahasa mempunyai beberapa fungsi di dalam berinteraksi sehari-hari, baik dalam ragam lisan maupun ragam tulis, Wardaugh (dalam Chaer, 2003:33) menjelaskan bahwa fungsi bahasa adalah sebagai alat komunikasi, baik lisan maupun tulis. Fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yang menurut Kinneavi disebut fungsi ekspresi, fungsi informasi, fungsi eksplorasi, fungsi persuasi, dan fungsi entertaimen. Membahas tentang bahasa maka tidak akan lepas dari makna bahasa tersebut, hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Wallace (dalam Aminuddin 2008:7) bahwa tentang bahasa, sebenarnya sekaligus juga telah melibatkan makna. Makna sebuah bahasa atau media bahasa dalam karya satra tidak akan pernah lepas dari keberadaan pengarangnya, hal ini menyangkut 1

yang dialami atau yang dirasakan oleh pengarang sehingga mampu dituangkan atau diungkapkan melalui sebuah karya, baik lisan maupun tulisan. Sumarlam (2004: 124) menjelaskan bahwa fungsi bahasa sebagai penyampai pesan, ekspresi batin, pikiran dari komunikator ke komunikan dapat dilihat pada karya seni, salah satunya melalui karya seni yang berupa syair-syair lagu. Karya seni adalah manifestasi gejala yang ditangkap penciptanya, yang kemudian digarap dengan gaya ciptaannya dan diramu dengan gaya kreasi untuk menjadi produk tuturan yang runtut dan aktraktif. Pencipta karya seni dalam hal ini bertindak sebagai komunikator atau penutur, yang ingin mengekspresikan gagasan-gagasan kepada komunikan atau penutur melalui cabang seni yang digelutinya, misalnya penyair melalui puisinya, pematung melalui patungnya, dan pencipta lagu melalui lagunya. Seni adalah hasil inspirasi manusia yang tidak terikat oleh apapun. Syair lagu memiliki bermacam-macam fungsi. Syair-syair lagu yang diciptakan dan dinyanyikan pada acara resmi kedinasan atau kenegaraan, misalnya lagu Indonesia Raya dinyanyikan dalam apacara 17 Agustus. Lagulagu rohani adalah lagu-lagu yang dinyanyikan pada forum-forum religius, misalnya Kidung Pujian, Lagu-lagu hiburan adalah lagu-lagu yang diciptakan dan dinyanyikan pada acara-acara tak resmi, misalnya lagu pop, dangdut, dan lagu-lagu daerah. Bahasa yang dipergunakan di dalam syair-syair lagu adalah ragam bahasa yang penyampaiannya memerlukan suara. Hal ini dilakukan karena lagu 2

merupakan bagian dari seni yang mempunyai tujuan dan maksud untuk disampaikan kepada pendengarnya. Kata-katanya yang puitis dapat membangkitkan perasaan, menarik perhatian dan menimbulkan keharuan bagi penikmatnya. Para penyair berusaha mengolah bahasa dengan menggunakan daya hayal atau imajinasi agar dapat meningkatkan daya ungkap, sekaligus memperlihatkan keindahan bahasa agar dapat menimbulkan efek keindahan bagi penikmatnya. Syair lagu dapat dikategorikan sebagai salah satu wacana sastra yang khas, karena wujud dari syair-syir lagu menyerupai wujud sebuah genre puisi. Teeuw (1983:11) mengatakan bahwa aktualisasi atau realisasi tertentu dari sistem kode dan konvensi. Pengertian konvensi adalah pemakaian tata bahasa pendukung makna dan aspek puitis, baik dalam bentuk aspek bunyi atau pola irama yang cenderung bersifat liris dan ekspresif. Kepuitisan sebuah bentuk puisi atau syair lagu lazimnya diukur dari potensinya dalam membangkitkan perasaan, menarik perhatian, menimbulkan penanggapan yang jelas, dan mampu menimbulkan resepsi tertentu bagi penikmatnya. Sehubungan dengan syair lagu merupakan salah satu bentuk dari sebuah wacana yang khas, maka wacana sendiri adalah bukan semata-mata merupakan hanya sebagai rangkaian kalimat saja melainkan harus ditata agar membangun suatu makna. Struktur dari wacana memiliki unsur yang dibangun oleh adanya hubungan kohesif antar kalimat yang ada dalam struktur wacana tersebut. Keberterimaan suatu wacana dapat ditentukan oleh ada tidaknya hubungan yang searsi di anatara dua macam struktur, yaitu struktur lahir dan struktur 3

batin. Untuk mendapatkan kepaduan atau keserasian wacana, diperlukan suatu sarana kohesi yang mencakup dua unsur, yakni gramatikal dan leksikal Dardjowidjojo (1986:93). Halliday dan Hassan (1976:94) mengungkapkan bahwa kohesif terdiri atas dua unsur, yaitu unsur gramatikal dan unsur leksikal. Hubungan gramatikal tersebut dibedakan menjadi lima unsur diantaranya, (1) pengacuan atau (refernsi), (2) penyulihan atau (substitusi), (3) pelesapan atau (elips), (4) konjungsi atau perangkaian. Selain hubungan gramatikal yang telah disebutkan di atas, kekohesifan suatu wacana juga dapat dilihat dari ada tidaknya hubungan leksikal. Hubungan leksikal sebagai salah satu bentuk hubungan kohesi merupakan hubungan dalam teks yang diperoleh melalui pemilihan kosa kata. Secara umum hubungan leksikal dapat ditandai dengan adanya lima unsur yang menjadi pembangun diantaraya, (1) perulangan atau (repetisi), (2) kesinoniman, (3) keantoniman, (4) kehiponiman, (5) sanding kata atau (kolokasi). Pada dasarnya bahasa di dalam syair-syair lagu menggunakan bahasa yang lugas dan mampu dicerna oleh berbagai kalangan, hal ini dilatarbelakangi oleh para penikmat lagu dari semua lini masyarakat, namun tidak sedikit pula penggunaan bahasa di dalam syair-syair lagu menggunakan bahasa yang secara tidak langsung menunjuk bentuk referen. Berbagai macam bentuk penggunaan bahasa di dalam sebuah syair lagu tentunya tidak lepas dari latar belakang pengarangnya, karena karya seni atau karya sastra tentunya tidak akan lepas dari ciri-ciri yang dimiliki pengarangnya. Salah satu pencipta syair lagu yang 4

sudah dikenal adalah Iwan Fals, komposer ini begitu jaya di akhir tahun 70-an. Hal itu karena setiap syair lagu yang dia ciptakan cendrung menggunakan bahasa yang tajam dan lugas sehingga pesan ataupun nilai-nilai yang terkandung di dalam syair-syair lagunya mudah dipahami oleh semua kalangan masyarakat. Syair-syair lagu yang diciptakan Iwan Fals semakin dikenal karena stiap syair memiliki keistimewaan tersendiri, dan yang paling tampak adalah syair yang diciptakannya mengandung pesan dan nilai-nilai yang terdapat di dalam kehidupan sehari-hari, baik yang dirasakan dia sendiri atau yang dia lihat di dalam kehidupan masyarakat sekitar. Peneliti mengambil objek album Wakil Rakyat karena di dalam album ini banyak mengandung pesan-pesan yang dapat dirasakan di dalam kehidupan sehari-hari, maka peneliti tertarik untuk mengambil album ini untuk di jadikan sebagai objek penelitian. Penelitian terdahulu tentang syair lagu pernah dilakukan oleh Nurmi Aisyah mahasiswi UMM pada tahun 2007 yang berjudul Telaah Syair Lagu Minang Album Boy Shandy. Berbeda dengan penelitian tersebut, penelitian ini selain berbeda objek yang diambil, penelitian ini juga menelaah aspek gramatikal dan aspek leksikal yang terkandung di dalam syair-syir lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. 5

1.2 Jangkauan Masalah Permasalahan atau kajian terhadap lagu yang merupakan salah satu bentuk dari wacana dapat ditelaah salah satunya melalui aspek gramatikal dan leksikal yang membangun syair-syair lagu itu sendiri, dalam penelitian ini yang menjadi objek adalah syair-syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. 1.3 Batasan Masalah Batasan dalam penelitian syair-syair lagu di dalam album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals dibatasi atas aspek sebagai berikut: (1) dsekripsi pemakaian kohesi gramatikal dalam syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals, (2) deskripsi pemakaian leksikal dalam syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. Pembatasan ke dua masalah tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa jika permasalahan terlalu lebar, maka besar kemungkinan hasil yang diperoleh tidak akan mendalam. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan sejumlah masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagaimana pemakaian kohesi gramatikal pada syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals? b. Bagaimana pemakaian kohesi leksikal pada syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals? 6

1.5 Tujuan Penelitian 1.5.1Tujuan Umum Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara objektif berbagai wujud pemakaian kohesi gramatikal dan kohesi leksikal syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. 1.5.2 Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan pemakaian kohesi gramatikal pada syair-syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. b. Mendeskripsikan pemakaian kohesi leksikal pada syair-syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. 1.6 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini memiliki dua variabel yaitu, secara keilmuan dan praktis. 1.6.1 Manfaat Secara Keilmuan a. Mampu mendeskripsikan pemakaian kohesi gramatikal syair-syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. b. Mampu mendeskripsikan pemakaian kohesi leksikal pada syair-syair lagu album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. 1.6.2 Manfaat Secara Praktis a. Mampu menjadi acuan pembelajaran kajian kohesi gramatikal dan leksikal syair-syair lagu pada album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. b. Memberi terapan kajian pemakaian alat kohesi gramatikal dan leksikal syair-syair lagu pada album Wakil Rakyat ciptaan Iwan Fals. 7

1.7 Penegasan Istilah Sejumlah istilah yang digunakan dalam menyususn penelitian tertentu perlu diadakan dengan maksud agar diperoleh kejelasan pengertian yang digunakan. Selain itu untuk menghindari kesimpangsiuran pemahaman dan untuk memperoleh kesamaan konsep: a. Bahasa adalah sistem lambang arbiter yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi, Chaer (1988:28). b. Syair atau lirik lagu adalah sajak yang merupakan susunan dari kata sebuah nyanyian (http://id.wikipedia.org/wiki/lagu). c. Puisi adalah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat, diberi irama, dan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif). Kata-kata yang singkat dan dapat dipilih yang memiliki persamaan bunyi (rima), memiliki makna lebih luas dan banyak, oleh karena itu dicarikan konotasi dan makna tambahan, Waluyo (2002:1) d. Lagu adalah puisi yang dimusikalisasi, karena pada hakikatnya syair lagu adalah puisi, (http://id.wikipedia.org/wiki?lagu). e. Wacana adalah satuan bahasa yang paling besar yang digunakan dalam berkomunikasi, dan satuan di bawahnya secara berturut-turut adalah kalimat, frase, kata, dan bunyi. Secara berurutan, rangkaian bunyi membentuk kata. Rangkaian kata membentuk frase dan rangkaian frase membentuk kalimat. Akhirnya, rangkaian kalimat membentuk wacana, baik wacana lisan atau wacana tulis Rani (2010: 03). 8

f. Kohesi gramatikal adalah analisis wacana dari segi bentuk atau struktur lahir dari wacana itu sendiri, Sumarlam (2004:7). g. Pengertian kohesi leksikal adalah analisis wacana dari segi maknawi atau struktur batin dari wacana itu sendir, Sumarlam (2004:7). 9